Anda di halaman 1dari 5

ETSA ASAM

Resin komposit mempunyai sifat koefisien ekspansi termal tinggi dibandingkan


email dan dentin, sehingga ikatan antara komposit dengan jaringan gigi lemah,
agar terjadi perlekatan yang baik antara resin komposit dengan jaringan gigi,
caranya dengan teknik etsa asam, penutupan tepi restorasi resin komposit akan
stabil.

TUJUAN: Kegunaan melakukan etsa asam pada jaringan gigi untuk mendapatkan
retensi tanpa perlu membuang jaringan sehat gigi lebih banyak.

Asam fosfat dengan konsentrasi 30-50 % (paling banyak digunakan di klinik)


sifat larutannya stabil; mudah didapat; iritasi terhadap jaringan yang rendah

Pada pengetsaan emai: Tampak daerah yang mengalami demineralisasi


Bahan bonding akan berpolimersasi dan masuk ke dalam celah-celah ini
menghasilkan ikatan yang kuat Diatasnya diberi resin komposit yang akan
mengadakan ikatan kimia dengan bahan pengikat tadi

Pengetsaan dilakukan pada email dan dentin yang disebut total ecth tchnique
dengan menggunakan asam fosfat 37 %, berpenetrasi sangat sedikit ke dentin
sehingga tidak menyebabkan inflamasi pulpa

Reaksi Dentin terhadap Asam Etsa


Perubahan-perubahan yang terjadi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Demineralisasi superfisialis

Asam pertama kali akan melarutkan smear layer yang terdapat pada bagian
dentin terluar yang telah dipreparasi

Waktu yang diperlukan asam untuk melarutkan smear layer jauh lebih kecil
daripada waktu yang digunakan untuk mengetsa

2. Demineralisasi Kompleks tubuli dentin

Asam etsa yang telah melarutkan smear layer kemudian berkontak dengan
matriks dentin dan menyebabkan demineralisasi yang akan menghasilkan
porositas pada dentin.

Demineralisasi dentin menyebabkan denaturasi kolagen sehingga kolagen


dentin menjadi lemah

3. Perubahan perfusi cairan dentin akibat permeabilitas dentin meningkat Pelarutan


komponen smear layer.

Smear layer berfungsi dalam :

a. membatasi difusi molekul-molekul besar ataupun kecil berpenetrasi ke dlm


pulpa melalui tubuli dentin
b. mengatur koveksi cairan tubuli dentin yang berperan dalam mekanisme
sensitivitas dentin sesuai dengan teori hidrodinamik
c. Smear layer bertanggung jawab terhadap perubahan permeabilitas dentin

PENGARUH PENGETSAAN THD PERMUKAAN ENAMEL &DENTIN


Enamel
Tdd bhn anorganik : 95-98% hidroksiapatit (HA)
Enamel dietsa kristal hidroksiapatit terlarut (ion kalsium fosfat) kekasaran
mikroskopik pd perm email sebagai ikatan fisik (mikromekanik) antara komposit &
enamel
Dentin
Tdd : 20% bhn organik (kolagen), 80% bhn anorganik HA
Tersusun atas 4 elemen utama :
a. tubulus dentin
b. peritubular dentin
c. intertubular dentin
d. Kolagen tipe 1 yg berikatan dg kristal apatit & cairan dentin

Etsa akan menghilangkan smear layer dentin, tubulus dentin serat kolagen
terbuka

Asam akan melarutkan HA pd peritubular & intertubular dentin di sekitar


kolagen jaringan kolagen terekspose

Bhn primer msk dlm tubulus dentin & sekitar serabut kolagen yg terbuka
resin akan berpenetrasi ke dlm jar kolagen terjadi mechanical
interlocking dg dentin

Proses etsa asam menyisakan HA di sekitar kolagen . Aplikasi bhn primer


berpenetrasi & membentuk ikatan kimia antara gugus karboksil atau asam
fosfat dari monomer bhn primer dg kristal HA yg melapisi kolagen dan
keduanya membentuk hybrid layer

MANFAAT ETSA
1. PERMUKAAN ENAMEL TIDAK RATA resin berpenetrasi dlm permukaan resin
tag:
a. macrotags: resin tag dlm perifer enamel rod
b. microtags: dlm ujung kristal-kristal HA
- 2. MENINGKATKAN ENERGI PERMUKAAN

BONDING AGENTS
- Tujuan: memberikan perlekatan yang cukup pada enamel dan dentin
- Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA tanpa bahan pengisi atau
dengan sedikit bahan pengisi (pasi), diaktifkan secara kimia atau resin polimerisasi sinar
- resin dengan viskositas rendah akan mengalir segera ke daerah yang porus yang dihasilkan
oleh etsa dan menjamin pembentukan tag resin yang maksimal bahan bonding mencapai
suatu perlekatan yang baik dengan gigi
- Bonding agents tersedia dalam berbagai macam pilihan, yaitu light-cured dan dual-cured,
multibottle systems dan light cured, single bottle system
- Komposisi dan Reaksi
Sebuah bonding agent tdd tiga komponen: Etchant, Primer, Adhesive
ETCHANT
- Bhn: asam lemah (asam maleat), asam inorgnik kuat dg konsentrasi rendah (asam
fosfor/asam nitrat), bhn kelat (EDTA).
- Disebut juga sbg bhn kondisioner krn untuk mengkondisikan struktur permukaan gigi
agar dpt menerima bhn adesif shg dpt membentuk ikatan yg diharapkan.
- Fungsi: menghilangkan smear layer, demineralisasi dentin peritubular & intertubular
PRIMER
- Berupa bhn monomer bifungsional, mempunyai sifat hidrofilik & hidrofobik, contoh:
HEMA
- Fungsi
1. Menghubungkan dentin yg bersifat hidrofilik dg bhn adesif yg hidrofobik
2. Menginfiltrasi dentin peritubular & intertubular yg mengalami demineralisasi
3. Meningkatkan ikatan thd resin dg membentuk lapisan pd perm dentin yg basah
ADHESIVE

Bersifat hidrofobik, bahan : Bis-GMA/TEGMA


Perlekatan resin adesif yg terpolimerisasi dg fibril kolagen (sist total etch) & sisa
kristal HA (sist self etch) menghslkn struktur yg disebut hybrid layer.
- Merupakan bhn resin tanpa bhn pengisi, tdd komponen primer (HEMA)
- Fungsi :
1. Membentuk zona interdifusi resin-dentin (lapisan hibrid) dg ketebalan 1-5 m
2. Membentuk resin tag
3. Menyediakan lap methacrylate yg nantinya berikatan dg komposit
Banyak bonding agent mengandung monomer multifungsional (primer/adhesive) dengan
grup hydrophilic untuk meningkatkan pembasahan dan penetrasi dari dentin yang dirawat
dan kelompok hydrophobic untuk mempolimerisasi dan membentuk ikatan dengan
komposit
Primer dan adhesive biasanya terbawa dalam sebuah pelarut seperti aseton, alkohol, atau
air
Multiple-bottle systems : komponen-komponen ini dikemas terpisah.
Single-bottle systems : primer dan adhesive digabung menjadi satu. Single-bottle
systems mengandung acidic primers, yang membuatnya dapat digunakan tanpa dilakukan
etsa dengan phosporic acid sebelumnya.
Perlekatan pada enamel yang telah dietsa adalah perlekatan mikromekanikal
Perlekatan pada dentin memerlukan pembersihan smear layer, yang terdiri dari
hidroxyapatite dan sebagian denaturated collagen, dan dekalsifikasi dari intertubular
dentin pada kedalaman 1 hingga 5 m
Bonding agent memasuki kolagen yang terpapar dan tidak seperti perlekatan pada
enamel, membentuk sebuah hybrid layer. Formasi dari hybrid layer memberikan retensi
mikromekanikal terhadap dentin.
Klasifikasi bonding
1. Generasi 1
- Menggunakan monomer hidrofobik
- Cervident oleh ss white 1965, mampu berikatan secara kimia dengan kalsium dan
memiliki retensi sekitar 50% dalam 6 bulan
- Ditinggalkan karena kekuatan bonding sangat rendah yaitu sekitar 2-3 MPA, hanya
mampu sedikit memperbaiki kebocoran tepi .
2. Generasi 2 (70an-pertengahan 80an)
- Tidak memerlukan pembuangan dari smear layer dan memiliki komponen ester
phosphat dari BIS GMA yang telah dimodifikasi. Bahan bonding ini untuk
meningkatkan ikatan pada kalsium dari smear layer dan permukaan dentin. Bonding
ini dikenal dengan nama Phosphate Bonding Agents
- Low bond strengths 5-6 Mpa, bonding ini mampu membuat retensi sekitar 70%
dalam 1 tahun. Contoh: adalah scotch bond 1 and Bondlite
3. Generasi 3 (pertengahan 80an)
- Bonding generasi ketiga selalu menggunakan resin primer yang hidrofilik Disini
conditioner, primer dan resin adhesif diaplikasikan pada langkah langkah yang
berbeda
- setelah pengaplikasian etsa dan primer, dilakukan pengaplikasian resin adhesive pada
enamel dan dentin, kekuatan bonding cukup besar, yaitu sekitar 12 MPA
4. Generasi 4 (awal 1990 an)

Pada generasi ini pertama kali telah dicapai pembuangan dari smear layer dng
sempurna
- Bonding mempunyai komponen tdd etsa (asam fosfor 32%-37%, asam sitrat 10%,
calcium clorida 20%, asam oxalat/aluminium nitrat), primer (NTGGMA/BPDM,HEMA/GPDM, 4-META/MMA, glutaraldehid), adhesive (Bis-GMA /
TEGMA), solvent (aceton, etanol/air).
- Mempunyai kekuatan perlekatan yang tinggi, retensi 98-100% dalam 3 tahun
kekuatan bonding sangat besar, yaitu sekitar 25 MPA
5. Generasi 5 (akhir 1990 an)
- Usaha penyederhanaan dengan mengurangi jumlah dari botol dengan
mengkombinasikan primer dan adhesiv.
- Terdiri dari etsa (asam fosfor), primer-adhesive (PENTA, methacrilate phosphonate),
solvent (acetone, etanol/air)solvent-free)
- Generasi ini mempunyai dua bentuk yaitu
a. One bottle system merupakan kombinasi dari primer dan adhesive yang
diaplikasikan setelah pengetsaan pada enamel dan dentin.
b. Self-etching primer merupakan perpaduan dari etsa dan primer yang dikerjakan
dalam satu waktu. Kekuatan bonding sangat besar, yaitu sekitar 25 MPA
6. Generasi 6 (akhir 1990 an)
- Bonding generasi ke 6 ini mengkombinasikan antara primer & condisioner,
mengkombinasikan antara primer, condisioner serta adhesiv.
- Bonding ini tdd dua tipe.
a. berbentuk two bottle, tdd liquid 1 berisi acidic primer dan liquid 2 berisi
adhesive. Acidic primer ini diaplikasikan dahulu kemudian dilanjutkan dengan
pengaplikasian adhesive, tanpa etsa dengan asam fosfor dan mempunyai solvent
air.
b. two bottle primer dan adhesive yang keduanya dicampur lalu diaplikasikan ke
gigi, tanpa etsa dengan asam fosfor dan mempunyai solvent air.
- Kekuatan bonding generasi ini adalah sedang, yaitu sekitar 20 MPA. Contoh bonding
ini antara lain Xeno-III, Adper Prompt L-Pop, Futura Bond dan UniFil Bond
7. Generasi 7

Anda mungkin juga menyukai