TUGAS AKHIR
KAJIAN TENTANG APLIKASI SERAT SINTETIS DAN
SERAT ALAMI UNTUK CAMPURAN BETON
Disusun Oleh :
SITO RESMI
03.12.0053
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Kalian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat serta kehendak-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir yang berjudul: Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat
Alami Untuk Campuran Beton.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Proposal ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan ( S-1 ) pada
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang.
Penyelesaian laporan ini, tidak sedikit bantuan moril dan materiil yang
kami terima, dan pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Dr. Rr. MI Retno. Susilorini, ST., MT
Suamiku Riono Abdi, terimakasih atas bantuan, doa, cinta dan perhatianmu
selama ini..
iii
Tugas Akhir
Kalian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun yang berkenaan dengan
laporan ini akan kami terima dengan senang hati.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
iv
Tugas Akhir
Kalian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
1.2
1.3
1.4
2.2
Beton ....................................................................................................... 4
2.2.1
2.4
Tugas Akhir
Kalian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
2.4.2
Perpustakaan Unika
2.5.1
2.5.2
2.5.3
3.2
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
4.2
Kinerja Beton Serat dan Komposit Sementitis dengan Serat Sintetis ... 38
4.3
4.4
5.2
vi
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
DAFTAR GAMBAR
viii
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
vii
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai
perkuatan
(Li,
2002).
Pada
era
modern,
Tugas Akhir 1
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
2 Unika
fraktur kuat lentur, daktilitas, dan absorpsi energi (Balaguru dan Shah
1992). Pada tahun 1970-an, serat polimer sintetis mulai digunakan
secara komersial dengan tujuan antara lain sebagai kontrol retak awal,
diikuti dengan serat kaca yang tahan terhadap alkali pada tahun 1980an, dan serat karbon mulai digunakan pada awal tahun 1990-an. Dalam
hal ini, serat karbon memiliki kuat tarik dan modulus elastisitas yang
lebih tinggi dibandingkan serat polimer sintetis (Balaguru dan Shah,
1992; Li, 2002a,b).
Penambahan
serat
untuk
campuran
beton
atau
komposit
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
3 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Beton
2.2.1 Bahan dasar
Bahan dasar beton terdiri atas semen, agregat, air, dan bahan
tambah bila diperlukan (SKSNI T 15-1990-03). Perbandingan tersebut
mengacu pada standar American Concrete Institute (ACI), atau Road
Note No.4 yang diperbarui dengan The British Mix Design Method atau
lebih dikenal dengan Departemen Of Environment (DOE), atau
campuran coba-coba (Tjokrodimuljo, 1996). Kajian mengenai bahan
dasar beton akan disajikan sebagai berikut:
Tugas Akhir 4
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
5 Unika
2.2.1.1 Semen
Tabel 2.2.1 Perkiraan komposisi oksida semen portland
Sumber : Neville, 1981
Oksidasi
Jumlah ( % )
CaO
60 67
SiO2
17 25
Al2O3
38
Fe2O3
0,5 6.0
MgO
0,1 4.0
0,2 1,3
SO3
13
Bahan dasar semen ialah batu kapur dan tanah liat dari alam
yang memiliki berbagai oksida (Neville, 1981). Standar Industri
Indonesia (SII) 0013-1981 mendefinisikan bahwa semen portland
ialah semen hidrolis, dibuat dengan menghaluskan klinker yang
mengandung silikat kalsium (bersifat hidrolis), dan gips. Semen
terdiri dari 4 senyawa pokok, yaitu : (a) trikalsium silikat (3
CaO.SiO2) atau C3S, (b) dikalsium silikat (2 CaO.SiO2) atau C2S,
(c) trikalsium aluminat (3 CaO.Al2O3) atau C3A, (d) tetrakalsium
aluminoferit (4 CaO.Al2O3.Fe2O3) atau C4AF. Kalsium silikat
bereaksi dengan air menghasilkan kalsium silikat hidrat (calsium
silicate hydrate atau C-S-H) dan kalsium hidroksida.
2 (3 CaO.SiO2) + 6 H2O 3 CaO.SiO2.3 H2O + 3Ca (OH)2
2 (2 CaO.SiO2) + 4 H2O 3 CaO.2 SiO2.2 H2O + Ca (OH)2
C-S-H padat berongga yang belum sempurna disebut tobermorite.
Jumlah tobermorite gel 70% dari semen. Ca (OH)2 bersifat basa
kuat (pH=12,5), sehingga mencegah korosi baja tulangan dalam
beton. Reaksi C3A dengan air, diikuti dengan kenaikan kuat tekan
pasta (flash set), hidrasi C3A menghasilkan kalsium sulpho
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
6 Unika
Lubang
ayakan (mm)
Daerah pasir
I
Kasar
II
agak kasar
III
agak halus
IV
Halus
4,8
90 100
90 100
90 - 100
95 - 100
2,4
60 95
75 100
85 - 100
95 - 100
1,2
30 70
55 90
75 - 100
90 - 100
0,6
15 34
35 59
60 - 79
80 - 100
0,3
5 20
8 30
12 - 40
15 - 50
0,15
0 -10
0 10
0 10
0 -15
SII.0052 tentang mutu dan cara uji agregat beton syarat agregat
halus atau pasir menyatakan bahwa : modulus halus butir 1,5
sampai 3,8, kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70
mikron (0,074 mm) maksimum 5%, kadar zat organik dalam pasir
diketahui dengan mencampur campuran pasir air dan natrium
sulftat 3%. Kadarnya baik jika warna larutan lebih muda daripada
warna standar, kekerasan butiran pasir kurang dari 2 kali kekerasan
pasir kwarsa, kekekalan butiran pasir (jika diuji dengan natrium
sulfat bagian yang hancur maksimum 10%, dan jika dipakai
magnesium sulfat, maksimum 15%).
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
7 Unika
halus
dan
kasar
serta
sejumlah
kecil
serat.
Menurut
Tjokrodimuljo (1996), beton serat ialah bahan komposit yang terdiri dari
beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini
berguna untuk mencegah adanya retak-retak sehingga menjadikan beton
serat lebih daktail daripada beton biasa.
Beberapa sifat-sifat beton dapat diperbaiki dengan penambahan
serat, di antarannya adalah meningkatnya daktilitas, ketahanan, kuat
tarik dan lentur, ketahanan terhadap kelelahan, ketahanan terhadap
pengaruh susutan, ketahanan terhadap abrasi, ketahanan terhadap
pecahan atau fragmentasi, ketahanan terhadap pengelupasan. Berbagai
macam serat yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
8 Unika
mekanik beton antara lain adalah : serat baja (steel fibre), serat
polipropilene (polypropylene fiber) sejenis plastik mutu tinggi, serat
kaca (glass fiber), serat karbon (carbon fiber), serta serat dari bahan
alami (natural fiber), seperti ijuk, rambut, sabut kelapa, serat goni, dan
serat tumbuh-tumbuhan lainnya.
Penambahan serat pada adukan dapat menimbulkan masalah pada
penyebaran serat (fiber dispersion) dan kelecakan (workability) adukan.
Masalah yang timbul pada penambahan serat disebut balling efect
yaitu sesama serat yang membentuk satu kumpulan, kumpulan tersebut
seperti bola yang mengganggu ikatan matrik. Fiber dispersion dapat
diatasi dengan memberikan bahan tambahan berupa superplastizer
ataupun dengan meminimalkan diameter agregat maksimum, sedangkan
pada workability adukan beton dapat dilakukan dengan modifikasi
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kelecakan adukan beton
yaitu nilai f.a.s, jumlah kehalusan butiran semen, gradasi campuran pasir
dan kerikil, tipe butiran agregat, diameter agregat maksimum serta
bahan tambah.
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
9 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
10 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
11 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
12 Unika
1998),
termasuk
jenis
material
polimer
terhadap
tumbukan
dan
kekuatan
serta
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
13 Unika
zona terlepas
matriks
P
serat
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
14 Unika
kandungan
kimiannya
dapat
berubah-ubah
secara
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
15 Unika
sehingga
mempunyai
kekurangan
berupa
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
16 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
17 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
18 Unika
lignin.
Pengambilan serat ini sulit, akan tetapi serat ini secara dimensional
stabil dibawah kondisi cuaca yang berbeda dan bersifat melawan
alkali (Balaguru dan Shah, 1992).
2.4.2.2 Kayu
Serat kayu memegang porsi terbesar dari pemakaian
serat alami yang digunakan dalam beton diseluruh dunia
(Balaguru dan Shah, 1992). Penggunaan serat kayu dalam
campuran semen Portland yang digunakan sebagai pengganti
serat untuk serat asbes. Keuntungan dari serat kayu adalah
memiliki kuat tarik tinggi, dan modulus elastisitas tinggi.
Kerugian
utamanya
adalah
sifat
mudah
rusak
dan
pembusukan di lingkungan yang bersifat alkali. Penelitianpenelitian terbaru telah mampu mengenali metoda dan
proses untuk memperkecil disintegrasi serat di suatu
lingkungan yang bersifat alkali (Balaguru dan Shah, 1992).
2.4.2.3 Bambu
Serat bambu termasuk dalam anggota rumput, serat
bambu tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Tumbuhan
ini dapat tumbuh dengan ketinggian 15 m. Tangkainya
mempunyai sambungan pada masing- masing ruas, diameter
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
19 Unika
(1 sampai 10 cm).
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
20 Unika
ini
peralatan
mekanik
telah
digunakan
untuk
Fiber
Reinforced
Fiber
Reinforced
Cementitious
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
21 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
22 Unika
(bundled fiber), biasanya berupa strands yang terdiri dari ratusan atau
ribuan helai serat mikro yang dijadikan satu, kadang-kadang jenis serat
ini dapat terlarut menjadi serat mikro helai tunggal. Pemisahan antara
serat dan matrik pada serat makro baja ditunjukkan pada gambar 2.2.
Untuk memperkaya efisiensi lekatan pada ZTA (zona transisi antar
muka), diupayakan kepadatan struktur mikro ZTA meningkat, dengan
ditambahkan silica fume, digunakan serat yang terlarut, dan lain-lain
(Li, Wang, dan Becker, 1990, 1991). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam implementasi serat yang efektif pada beton yang
mengeras antara lain (Cement and Concrete Institute, 2001) :
a. Serat harus lebih kaku dari matriks, yaitu modulus elastisitasnya
lebih tinggi.
b. Muatan serat per volume harus memadai.
c. Harus ada ikatan antara matriks serat yang kuat
d. Panjang serat harus memadai
e. Serat harus mempunyai aspek rasio yang tinggi, yaitu harus cukup
panjang, relatif terhadap diameternya.
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
23 Unika
et.
al,
(1996)
memberi
pengertian
tentang
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
24 Unika
pengeringan
dari
14
hari
menjadi
28
hari
guna
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
TIDAK OK
OK
Kesimpulan dan saran
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir penelitian
Tugas Akhir 25
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan
26 Unika
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
BAB IV
PEMBAHASAN
Tugas Akhir 27
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
28 Unika
Perpustakaan
(b)
(c)
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
29 Unika
Perpustakaan
Matriks
Serat
Sintetis atau
organik
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
30 Unika
Perpustakaan
tersebut (Balaguru dan Shah, 1992). Hasil tes dapat digunakan untuk
memperkirakan sifat-sifat antar-muka, kekuatan ikatan rata-rata, dan
perilaku slip-beban (load-slip).
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
31 Unika
Perpustakaan
ketika memilih
dapat
kondisi batasan
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
32 Unika
Perpustakaan
matriks, sifat-sifat geometri serat, dan jumlah serat per unit area.
Gerak dowel (efek lengkung dan gesekan serat) tergantung pada
sudut miring dan sifat-sifat serat. Gerakan tersebut merusak matrik
pada retakan dan oleh karena itu serat ganda tidak efektif seperti
serat tunggal.
Tabel 4.1 Hasil Uji Tarik Tipikal
Ref.
Sifat-sifat serat
Arah
Pasir/ Air/
cetakan
semen semen (tuangan)* Tipe
(2.38) 2.5
0.6
PD
berlapis
kuningan
(2.39) 3.0
0.5
PD
(2.40) 2.0
2.0
3.0
3.0
4.0
4.0
0.5
PD
PL
PD
PL
PD
PL
(2.43) 0
0.31
PD
(2.12) 2.5
(2.41) -
0.5
0.55
PD
PD
PD
(2.42) 0
0.30
PL
2.6
0.76
0.38
4.04.2
1.3
2.3
1.4
2.2
1.6
1.8
kawat
gulungan
1.5-2.0
12.5
12.5
40.0
0.640.85
0.38
0.38
0.50
0.45
2.00
0.95
0.20
0.20
0.25
17.5
0.38
2.60
Karbon
rendah
12.7
30.0
Tugas Akhir
33 Unika
Perpustakaan
Beban cabut
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
selip
Gambar 4..4 Hubungan Antara Tipe Serat Pull -Out Load -Sip
(Sumber : Balaguru dan Shah, 1992)
.
4.1.4 Serat Getas dalam Matriks Daktail
Pembuatan material komposit yang diperkuat serat sebagaian besar
berasal dari penelitian Griffith, yang menggunakan serat kaca (glass)
yang berkekuatan tinggi untuk menunjukkan bahwa kekuatan yang jelas
dari material yang rapuh menambah banyak lipatan ketika ukuran
kerusakan internal
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
34 Unika
Perpustakaan
yang dikenal
serat
yang
mengalami
kerusakan
(gangguan),
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
35 Unika
Perpustakaan
Tegangan
Serat
Matriks daktail
Regangan
Gambar 4.5 Kurva teganan - regangan untuk serat dengan matriks yang mudah dibentuk
(ductile).
(Sumber : Balaguru dan Shah, 1992)
di dalam
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
36 Unika
Perpustakaan
komposit tersebut.
Serat bisa jadi bersifat metalik, mineral, dan polimer, atau alamiah.
Serat yang bersifat metalik memiliki tipikal modulus yang tinggi dan
kekuatan yang tinggi. Sifatnya juga mudah dibentuk. Serat mineral
(secara khusus kaca) memiliki modulus yang lebih tinggi daripada
produk semen tetapi lebih rendah daripada baja. Kegagalannya bersifat
relatif getas. Serat polimer kuat dan mudah dibentuk tetapi modulusnya
umumnya lebih rendah daripada modulus komposit semen. Serat polimer
tertentu
organik relatif kuat, tetapi sifat-sifat ikatannya tidak sebaik serat metalik
atau mineral. Sifat-sifat secara keseluruhan dari suatu komposit akan
tergantung pada jenis serat yang digunakan. Tetapi, konsep umum
berikut ini berlaku pada semua jenis serat.
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
37 Unika
Perpustakaan
serat
matriksrigid
1 C 2
Pcr = (2a )2 i
2 b
dengan :
C
= compliance
b
= panjang zona pelepasan
a
= jari-jari serat
= beban-retak
Pcr
i
= kerja spesifik fraktur;
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
38 Unika
Perpustakaan
Tegangan
Matrik getas
Regangan
Gambar 4.7 Kurva Tegangan-Regangan Untuk Serat Dengan Matriks Yang Mudah Rapuh
(Sumber : Balaguru dan Shah, 1992)
4.2 Kinerja Beton Serat dan Komposit Sementitis dengan Serat sintetis
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
39 Unika
Perpustakaan
timbulnya
fraktur
pada
struktur
beton,
diupayakan
meningkatkan keliatan (toughness) dan daktilitas tarik (Li dan Wang, 2005).
Serat polimer sintetis (synthetic polymeric fiber), disebut juga serat
sintetis. Serat sintetis ini telah banyak digunakan sebagai perkuatan dalam
struktur beton. Serat sintetis merupakan hasil penelitian dan pengembangan
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
40 Unika
Perpustakaan
Salah satu jenis serat sintetis yang terkenal adalah nylon. Nylon
merupakan nama generic dari polyamide (Hummel,1998), termasuk jenis
material polimer thermoplastis yang mempunyai perilaku tegangan regangan
seperti diperlihatkan gambar 4.7 seperti halnya serat polimer lain (rayon,
Bakelite dan serat polimer tinggi lainnya). Nylon memiliki struktur berhelaihelai (filamentous) dan berserat-serat (fibrous) dengan rantai molekul yang
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
41 Unika
Perpustakaan
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
42 Unika
Perpustakaan
antara serat panjang dan serat pendek. Menurut Balaguru dan Shah (1992),
serabut kelapa memiliki kelemahan yaitu modulus elastisitasnya rendah dan
peka terhadap kelembaban. Kinerja beberapa serat alami dapat disajikan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Kinerja Beberapa Serat Alami
Sumber : Balaguru dan Shah, 1992
Tabel 4.4 Variasi Optimal Kuat Tarik-Belah Beton Serat dari Berbagai Jenis Serat
Sumber : Balaguru dan Shah, 1992
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
43 Unika
Perpustakaan
Nadai
Hummel
Serat nylon
mempunyai
keunikan
pada sebutan
akan banyak
menarik
waktu
dan
dua formasi
bergerak terus
ke permukaan
serat
Serta nylon
merupakan
nama generik
dari
polyamide
termasuk
jenis material
polymer yang
mempunyai
kinerja
teganganregangan
seperti halnya
serat polymer
lain.
Balaguru &
Shah
Interaksi
serat
dan
matriks
mempengar
uhi kinerja
material
komposit
serta
berbentuk
semen
Bentur
Dari berbagai
model
yang
digunakan
serat
baja,
tegangan geser
dan tegangan
geser friksen
pada
serat
lurus
dan
pengabaian
angka poison
rasio
Martinez
Berera
Kuat tegangan
yang
tinggi
pada modulus
elastisitas dan
berbagai
permukaan
serat
serta
ketinggian
yang rata dari
beton
serat,
serat nylon ini
akan disinari
oleh gamma
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
44 Unika
Perpustakaan
Pemetaan Kinerja
Beton Serat dan KSB
Sifat-sifat
(Propertis)
Serat
a.
b.
c.
Sintesis
Serat sintesis termasuk serat yang
dihasilkan dari pengembangan
dalam industri petrokimia dan
tekstil.
Aplikasi serat sintetis digunakan
dalam perkuatan struktur beton.
Kekuatan
beton
dan
karakteristiknya tidak terpengaruh
karena retakan bisa dikendalikan
a.
b.
c.
Alami
Serat alami dihasilkan dari serat
selulosa kayu dengan menggunakan
proses kraft.
Serat alami mempunyai sifat-sifat
mekanis
yang
lebih
baik
dibandingkan serat buatan manusia.
Aplikasi serat alami digunakan
untuk memperkuat material beton
Kinerja beton
serat dan KSB
sintetis
alami
Pustaka
1. Balaguru dan Shah, 1992; Li, 2002a, b.
2. Susilorini, 2007a,b,c,d dan 2008a.
3. Wang Li dan Becker, 1990.
Pustaka
1. Balaguru dan Shah, 1992; Li, 2002a, b.
2. Cement and Concrete, 2001.
3. Susilorini, et.al, 2003.
4. Bentur, et.al.,1996.
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
45 Unika
Perpustakaan
Beton serat
Beton serat
KSB
Resume
Pustaka
Resume
Pustaka
Resume
Pustaka
a. Komposit yang
memiliki serat sebagai
salah satu unsur
penyusunnya disebut
KSB
b. Salah satu peranan
serta dalam KSB
adalah menentukan
kinerja antar-muka
(interface) antara serat
dan matrik
c. Kinerja zona transisi
antara-muka (interface
transition zone) yang
memisahkan serat dan
matrik pada komposit
semen titis berserat
dan sangat tergantung
pada geometri serat
Resume kinerja
keseluruhan
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
46 Unika
Perpustakaan
Kekuatan :
Modulus Elastisitas :
Cabut serat :
Fraktur :
Beton serat :
Alasan utama
menggunakan serat
yang kuat dalam
matrik yang rapuh
yang relatif lemah
adalah untuk
meningkatkan
kemudahan dari matrik
dalam hal ini serat
sintetis telah banyak
digunakan sebagai
perkuatan struktur
beton
Beton serat :
Beton serat khususnya
serat alami
mempunyai kelemahan
pada modulus
elastisitas yang rendah
dan peka terhadap
kelembaban sebagai
contoh serabut kelapa
sedangkan serat yang
bersifat metalik
memiliki tipikal
modulus yang tinggi
dan kekuatan yang
tinggi
Beton serat :
Di dalam penerapan
dimana volume fraksi
(pecahan serat yang
lebih tinggi)
digunakan, ada
kenaikan yang
signifikan di dalam
kekuatan regangan
yang dilakukan
melalui proses cabut
serat.
KSB :
KSB selama ini
ditujukan untuk
aplikasi non struktural
namun setelah awal
tahun 2000 KSB mulai
ditujukan pada aplikasi
struktural dengan
kapasitas pikul beban
sebaai perkuatan
KSB :
Perilaku antar-muka
dan transfer tegangan
antar serat dan matrik
sementitis memiliki
peranan penting dalam
menentukan
keseluruhan sifat-sifat
komposit dan unsur
pokok dalam komposit
dan memprediksi
kegagalan struktur
komposit yang
diimplementasikan
KSB :
Pendekatan mkanika
fraktur akan
diperoleh solusi yang
baik untuk mencegah
kegagalan dari
struktur. Selama ini
keunggulan dari
mekanika fraktur
telah terbukti berupa
faktor kemanan yang
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tugas Akhir 47
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
ACI Committee 544. 1982. State of the art report on fiber reinforced concrete Report : ACI 544 IR-82. Farmington Hills : American Concrete Institute.
Balaguru, P.N., Shah, S.P. (1992). Fiber Reinforced Cement Composites,
McGraw-Hill International Edition, Singapore.
Bentur, A., Wu, S.T., Banthia, N., Baggott, R., Hansen, W., Katz, W., Leung,
C.K.Y, Li, V.C., Mobasher, B., Naaman, A.E., Robertson, R., Soroushian,
P., Stang, H., Taerwe, L.R. (1996). Fiber-Matrix Interfaces, High
Performance Fiber Reinforced Cement Composites 2, (eds. Naaman, A.E.,
Reindhardt, H.W.), E&FN Spons, London, 149-191.
Cement & Concrete Institute. (2001). Fibre Reinforced Concrete, Cement &
Concrete Institute, Midrand.
Fischer, G., Li, V.C. (2004). Effect of Fiber Reinforcement on the Response of
Structural Members, Proceedings Framcos-5, (eds. Li, et. al). IaFramcos, 831-838.
Hummel, R.E. (1998). Understanding Materials Science: History, Properties,
Applications, Springer-Verlag Inc., New York.
Inneke & Anton. (2004). Penambahan Serat Kain Sintetis Pada Campuran Beton.
Semarang: Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata.
Li, V.C. (2002a). Reflections on the Research and Development of Engineered
Cementitious Composites (ECC), Proceedings of the JCI International
Workshop on Ductile Fiber Reinforced Cementitious Composites, 1-21.
Li, V.C. (2002b). Large Volume, High-Performance Applications of Fibers in
Civil Engineering, Journal of Applied Polymer Science, Vol. 83, 660686.
Li, V.C., Stang, H. (1997). Interface Property Characterization and Strengthening
Mechanism in Fiber Reinforced Cement Based Composites, (Review
Arcticle), Journal of Advanced Cement Based Materials, Vol. 6, 1-20.
Martinez-Barrera, G. (2006). Concrete Reinforce with Irradiated Nylon Fibers,
Journal of Material Research, Vol.21, No. 2, February, pp. 484-491.
Nadai, A. (1950). Theory of Flow and Fracture of Solids, Volume I, McGraw-Hill
Company. Inc, New York, USA.
Palungkun, R. 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar swadaya.
Tugas Akhir 48
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
49 Unika
Perpustakaan
Tugas Akhir
Kajian Tentang Aplikasi Serat Sintetis dan Serat Alami Untuk Campuran Beton
50 Unika
Perpustakaan
Wang, Y., Li, V.C., Backer, S. (1990). Tensile Properties of Synthetic Fiber
Reinforced Mortar, Journal of Cement and Concrete Composites, Vol.
12, 29-40.
Wijaya, C. 1994. Karakteristik redaman balok sederhana beton bertulang berserat
ijuk. Di dalam Porosiding Seminar Nasional Pengembangan Wilayah
Rawan Gempa. Yogyakarta, 3-4 Oktber 1994.
Tugas Akhir