Anda di halaman 1dari 12

I.

II.

IV.

Judul Percobaan
Tanggal Percobaan
III.

: Spektroskopi UV-VIs
: 18 Oktober 2013
Tujuan Percobaan
: Menentukan konsentrasi permanganat

dan dikromat dalam campurannya


Dasar Teori
:
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer
pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan
sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh
zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber-Beer dapat
menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan.
Di bawah ini adalah persamaan Lamber-Beer :
A=logT = b c
dengan :
A = absorban,
T = transmitan,
= absortivitas molar (L/cm.mol),
b = panjang sel (cm)
c = konsentrasi zat (mol/L)
Spektrum absorpsi yang diperoleh dari hasil analisis dapat memberikan
informasi panjang gelombang dengan absorban maksimum dari senyawa atau unsur.
Panjang gelombang dan absorban yang dihasilkan selama proses analisis digunakan
untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu senyawa atau unsur dapat dihitung
dari kurva standar yang diukur pada panjang gelombang dengan absorban maksimum.
Dari kurva standar kalibrasi, diperoleh persamaan garis : Y = ax + b. Dimana Y
merupakan serapan dan x adalah konsentrasi unsur atau senyawa.
Zat pengabsorbsi terjadi pada molekul-molekul organik dan sedikit anion
anorganik. Senyawa tersebut memiliki elektron valensi yang dapat dieksitasi ketingkat
energi yang lebih tinggi sehingga senyawa ini dapat menyerap cahaya yang
dipancarkan. Untuk mengeksitasi elektron pembentuk ikatan tunggal diperlukan
energi yang cukup tinggi sehingga penyerapannya terbatas pada daerah UV vakum
atau pada panjang gelombang lebih dari 185 nm. Sedangkan penyerapan yang terjadi
pada daerah yang lebih besar dari daerah UV vakum terbatas pada sejumlah gugus
fungsi ( chromofore ) yang memiliki elektron valensi dengan energi eksitasi rendah.
Dengan persamaan garis tersebut dapat ditentukan konsentrasi sampel. Pada
spektrofotometer UV-VIS, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah
warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari

larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya.


Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi
tersebut pada panjang gelombang tertentu akan diserap secara selektif sedangkan
radiasi yang tidak diserap akan diteruskan. Spektrofotometer UV-VIS dapat
digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif.
Analisis Kualitatif
Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar
tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga
dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncakpunca serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan bebentuk lebar, puncak
tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau tidaknya
gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul organik.
Analisis Kuantitatif
Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa keuntungan, di
antaranya :
1. Dapat digunakan secara luas
2. Memiliki kepekaan tinggi
3. Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi
4. Ketelitian tinggi
5. Tidak rumit dan cepat
Langkah-langkah Utama dalam Analisis Kuantitatif
1.
2.
3.
4.

Pembentukan warna (untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang kuat)
Penentuan panjang gelombang maksimum
Pembuatan kurva kalibrasi
Pengukuran konsentrasi sampel.

Kromat merupakan logam yang berbentuk zat padat berwarna, yang


menghasilkan larutan kuning bila larut dalam air asam mineral encer, ion-ion
hidrogen, kromat berubah menjadi dikromat.
2CrO42- + 2H+ Cr2O72- + H2O
Cr2O72- + 2OH- 2CrO42- + H2O
Kelarutan kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut
dalam air, stronsium kromat larut sangat sedikit. Kebanyakan tidak larut dalam air.
Natrium, kalsium, dan ammonium dikromat larut dalam air. Permanganate, MnO4-.
Kelarutan semua permanganate larut dalam air membentuk larutan ungu (lembayung
keperakan).

Bagan Instrumentasi Spektrofotometri UV-Vis

Sumber
cahaya

Monokromator

Sampel

Detektor

Read
Out
Penyimpangan Hukum Lambert Beer
Grafik antara absorbansi A vs C menurut hukum Lambert-Beer seharusnya selalu
memberikan kurva yang linier, namun demikian penyimpangan terhadap hukum ini
kadang-kadang terjadi.
Penyebab terjadinya penyimpangan hukum Lambert-Beer dikelompokkan menjadi 3,
yaitu : 1) Real Factor; 2) Instrumental Factor; dan 3) Chemical Factor.

V.

VI.

Alat dan Bahan


:
Alat alat :
1. Labu ukur
2. Pipet volum
3. Pro pipet
4. Spektrofotometer UV-Vis
Bahan bahan :
1. Larutan K2Cr2O7
2. Larutan KMnO4
3. H2SO4 1M
4. H3PO4 0,75M
5. Aquades
Cara Kerja
:
1. Pembuatan larutan baku K2Cr2O7
Larutan K2Cr2O7 0,01M
-

ditambahkan H2SO4 1mL


ditambahkan H3PO4 0,75M
diambil 0,2mL; 0,4mL; 0,6mL; 0,8mL; dan 1mL
masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 10mL
diencerkan dengan aquades hingga tanda batas

Larutan K2Cr2O7 berbagai konsentrasi


- diuji dengan spektrofotometer UV-Vis, dimulai dari konsentrasi terendah
Hasil pembacaan instrumen

2. Pembuatan larutan baku KMnO4


Larutan KMnO4 0,01M
-

ditambahkan H2SO4 1mL


ditambahkan H3PO4 0,75M
diambil 0,1mL; 0,2mL; 0,3mL; 0,4mL; dan 0,5mL
masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 10mL
diencerkan dengan aquades hingga tanda batas

Larutan KMnO4 berbagai konsentrasi


- diuji dengan spektrofotometer UV-Vis, dimulai dari konsentrasi terendah
Hasil pembacaan instrumen

VII.

Tabel Hasil Pengamatan :

No.

Alur Kerja

Hasil Pengamatan

Larutan K2Cr2O7 0,01M

Sebelum :
Larutan K2Cr2O7 :

Dugaan / reaksi

Kesimpulan

Konsentrasi sampel
0,001mg/L

Konsentrasi
sampel pada
instrumen UV-Vis
sebesar
0,001mg/L.

larutan jingga
Aquades : tidak
ditambahkan H2SO4 1mL
ditambahkan H3PO4 0,75M
berwarna
diambil 0,2mL; 0,4mL; 0,6mL; 0,8mL; dan
1mL:
Sesudah
masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 10mL
diencerkan dengan aquades hingga tanda
K2Cr2Obatas
warna
7 (aq)
0,0002M
Jingga (-)
0,0004M
Jingga
0,0006M
Jingga (+)
Larutan K2Cr2O7 berbagai konsentrasi
0,0008M
Jingga (+
-

1.

+)
- diuji dengan spektrofotometer UV-Vis, dimulai dari konsentrasi
terendah
0,001M
Jingga (+
Hasil pembacaan instrumen

++)

Diperoleh
perhitungan
(terlampir)
sebesar
0,0012264 mg/L,
sehingga dapat
dibuktikan
(hipotesis benar).

Larutan KMnO4 0,01M


2.

Sebelum :
Larutan KMnO4 :

ditambahkan H2SO4 1mL


larutan ungu
ditambahkan H3PO4 0,75M
Aquades : tidak
diambil 0,1mL; 0,2mL; 0,3mL; 0,4mL; dan 0,5mL
berwarna
masing-masing dimasukkan ke dalam labu
ukur 10mL

Sesudah
:
diencerkan dengan aquades hingga tanda batas

KMnO4 (aq)
warna
0,0001M
Ungu (-)
Larutan KMnO4 berbagai konsentrasi
0,0002M
Ungu
0,0003M
Ungu (+)
Ungu (+
- diuji dengan spektrofotometer UV-Vis, dimulai 0,0004M
dari konsentrasi
terendah
Hasil pembacaan instrumen

0,0005M

+)
Ungu (++
+)

VIII.

Lembar Pengamatan

1. Penentuan panjang gelombang maksimum


Konsentrasi KMnO4 : 0,0001M
(nm)
A
525
0,162

Konsentrasi K2Cr2O7 : 0,0002M


(nm)
A
370,5
0,216

2. Pembuatan kurva kalibrasi larutan KMnO4 pada Mn dan Cr


Konsentrasi KMnO4
0,0001M
0,0002M
0,0003M
0,0004M
0,0005M

A pada Mn
0,162

A pada Cr
0,082

3. Pembuatan kurva kalibrasi larutan K2Cr2O7 pada Mn dan Cr


Konsentrasi K2Cr2O7
0,0002M
0,0004M
0,0006M
0,0008M
0,001M

A pada Mn
0,014

A pada Cr
0,216

4. Pengukuran absorbansi cuplikan


Absorbansi pada Cr : 2,432
Absorbansi pada Mn : 0,517
IX.

Analisis Data dan Pembahasan


:
1. Pembuatan larutan baku K2Cr2O7
Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat dengan cara meletakkan
kristal biru (++) CuSO4.5H2O dan padatan putih (NH4)2SO4 dalam gelas kimia,
yang dilarutkan dengan akuades, yang menghasilkan larutan yang berwarna biru
(+) jernih. Kemudian larutan
2. Pembuatan larutan baku KMnO4

X.

Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Konsentrasi sampel pada instrumen UV-Vis sebesar 0,001mg/L.
Diperoleh perhitungan sebesar 0,0012264 mg/L, sehingga dapat dibuktikan
(hipotesis benar).

XI.

Daftar Pustaka :
Lee, J.D.. 1931. Consise Inorganic Chemistry 4th edition. Chapman and Hall.
Tim Dosen. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya: Unesa Press.
Day, R.A dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta:Erlangga
Tim Dosen. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Analitik III Metode Spektro Analitik
(MSA). Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

LAMPIRAN
A. Perhitungan
Konsentrasi standar Mn
0,001M
0,002M
0,003M
0,004M
0,005M
Konsentrasi standar Mn
0,001M
0,002M
0,003M
0,004M
0,005M

A ( = 370,5)
Diperoleh
0,050 persamaan :
0,122
y=
59,8x 0,0042
0,171
0,246
2 =59,8
0,287

Konsentrasi standar Cr
0,002M
0,004M
0,006M
0,008M
0,01M

A ( = 525)
Diperoleh persamaan :
-0,002
y =-0,000
1,65x 0,0055
0,006
'10,007
=1,65

Konsentrasi standar Cr
0,002M
0,004M
0,006M
0,008M
0,01M
A= b c ; karena b=1 cmmaka
A= c ; sehingga
'

A = 1 1 c x + 1 1 c y
1

'

A = 2 2 c x + 2 2 c y
2

A ( = 525)
Diperoleh
0,161 persamaan :
0,360
y = 189,1x 0,0251
0,536
10,735
=189,1
0,919

0,011
A ( = 370,5)
Diperoleh
0,195 persamaan :
y 0,380
= 101,25x 0,0231
0,555
0,798
'2 =101,25
1,003

Sampel
A 525 =0,148 ; A 370,5 =0,096
0,148=1,65 c x +189,1 c y 59,8
0,096=101,25 c x + 59,8 c y 189,1
9,3032=19047,705c x
9,3032
=c x
19047,705
4,88 104=c x

0,148=1,65 c x +189,1 c y
0,148=1,65 (4,88 104)+189,1 c y
0,148=8,052 104 +189,1 c y
0,1472=189,1 c y
0,1472
=c y
189,1
7,784 104=c y
C sampel=c x +c y
( 4,88 104 ) +(7,784 104 )
12,264 104
4

0,0012264 10 mg/L

B. Foto-foto

Larutan K2Cr2O7 berbagai konsentrasi

Larutan KMnO4 berbagai konsentrasi

Anda mungkin juga menyukai