Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S K R I PS I
Oleh : JARISTON
HABEAHAN
NIM: 041000107
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
S K R I PS I
Oleh : JARISTON
HABEAHAN NIM.
041000107
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul :
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
JARISTON HABEAHAN
NIM. 041000107
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Sk ripsi
Pada tanggal 3 Juli 2009 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Pen guji I
Penguji II
i
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRAK
Pembangunan kesehatan yang diarahkan pada Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target tahun
2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat
sebesar 65 % dan persentase rumah sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki
akses terhadap air bersih 85 %
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya, mengakibatkan rendahnya
derajat k esehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia.
Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian ini untuk mengg ambarkan
tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak di Panti Asu han Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan intervensi permasalahan.
M etode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengguna kan kuesioner
yang d iikuti wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di
Panti A suhan Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19
orang.
H asil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di Panti Asu han Rapha-El
Simali ngkar memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7% , pengetahuan
dengan kategori sedang 5.3%, sedangkan pengetahuan dengan katego ri buruk tidak
ada. Si kap dengan kategori baik sebesar 94.7%, sikap dengan kategori sedang 5.3%,
sedang kan sikap dengan kategori buruk tidak ada. Tindakan dengan kategori baik
sebesar 78.9%, tindakan dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan tindakan yang
dikategorikan buruk tidak ada.
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuh an Rapha-El
Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang
mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan keterse diaan fasilitas
yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
enyediaan
P
Fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak meme nuhi syarat di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kep adatan hunian
ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampa h dan tempat
khusus penampungan sampah.
Responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%),
sedangkan responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang
(26.3%).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
responden terhadap PHBS perlu diberikan informasi atau penyuluhan dan penyediaan
fasilitas higiene dan sanitasi untuk mengurangi dampak buruk rendahnya PHBS.
Kata Kunci: Pengetahuan Sikap Tindakan, anak-anak, Panti Asuhan, PHBS
ii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRACT
Well-being development that aimed in Clean Alive Behaviour and Well
(PHBS) society is seen from well-being degree Indicator and target year 2010 that
decide Service Minimal Standard (SPM) regency/city well-being area that is
household percentage PHBS as big as 65 % and house percentage wells 80 %, family
percentage that has access towards clean water 85 %
Disease that appear the low consequence PHBS among others suffer from
intestinal worms, diarrhea, toothache, ill skin, bad nutrient and other as it, cause the
low Indonesia well-being degree and the low human resource alive quality.
This problem provide a basis for does this watchfulness to describes
knowledge, attitude and children action level at Panti Asuhan Rapha-E l Simalingkar
Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan about PHBS to made as r eference to do
troubleshoot intervention.
Method that used in this watchfulness that is uses question sheetthat followed
interview. Sample in this watchfulness entire childrens at Panti Asuh an Rapha-El
aged 7 (seven) up to 14 year amount of 19 person.
W atchfulness result shows that children at Panti Asuh an Rapha-El
Simali ngkar has erudition with good category as big as 94.7%, e rudition with
category 5.3%, while erudition with bad category there is nothing. Attitude with good
category as big as 94.7%, attitude with category 5.3%, while attit ude with bad
category there is nothing. Action with good category as big as 78.9 %, action with
category 21.1%, while action mengategorikan bad there is nothing.
Facilities that supporting hygiene at Panti Asuhan Rapha-El Si malingkar
categorygood as big as 73.7%, facilities that supporting hygiene with category
21.1%, while facilities that supporting hygiene with bad category as big as 5.3%.
Sanitation facilities availability hits PHBS doesn't up to stan dard at Panti
AsuhanRapha-El Simalingkar there are 5 components (18%) that is cu bicle dwelling
density,bathroom total, lavatory(WC) total, refuse processing and ref use relocation
special place.
R espondent that has well-being complaint amount of 14 pe rson (73,7%),
while r espondents doesn't has well-being complaint amount of 5 person(26.3%).
T herefore, to increase knowledge, attitude and respondent a ction towards
PHBS necessary given information or elucidation and facilities hygiene and
sanitation available to decrease the low bad impact PHBS.
Keyword: Knowledge, attitude, action, children, Panti Asuhan, PHBS.
5
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Nama
Jariston Habeahan
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
Kristen Protestan
Status Perkawinan
Belum Menikah
9 (sembilan) orang
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan
1. Tahu n 1991-1997
2. Tahu n 1997-2000
3. Tahu n 2000-2003
SMUN 1 Pangururan
4. Tahu n 2004-2009
Pengalaman Berorganisasi
1. Tahun 2004-Sekarang
2. Tahun 2005-2006
2005-2006
Pelayanan
sebagai
Biro
Aksi
dan
2. Tahun 2006-2007
2006-2007
sebagai
Biro
Aksi
dan
Pelayanan
4. Tahun 2007-2008
2007-2008
sebagai
Ketua
GMKI
Pengurus
Pemerintahan
periode
2006-2007
Mahasis wa (PEMA)
sebagai
Wasekjend
Pengalaman Bekerja
Tahun 2005
Tahun 2 007
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya
yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Anak-Anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan
Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mem peroleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulisingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dekan Fakultas Kesehata n Masyarakat
Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Wali/Penasehat Akademik yang
telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dr.Taufik Ashar, MKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Ir. Indra Chahaya, M.Si selaku Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, S.Th. S.Pd sebagai Pimpinan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
vii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Simalango, Erwin Barasa, Maafdi Saragih, Handoko Pasaribu, Leo Sitepu, Popoy
Ginting, terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah kalian berikan.
12. Rekan-rekan Stambuk 2004 : Junis Siahaan, Richi Simbolon, David Simbolon,
Rinto G.H Sinambela, Niel Bakara, Iwan Simamora, Mardin H Nadeak, Frengky
Tarigan, Yesayas Sinaga, Doni Sinaga, Gibeon silitonga, Sudana, Rita Turnip,
Siska Silalahi Yunita Simanjuntak, dan semua teman-teman Stambuk 2004 yang
tidak dapat saya sebut satu persatu. Terimakasih atas kebersamaa n yang sudah
kita jalani bersama.
13. Sahabat saya : Sormelly Tamba, Jasmen Manurung, Leo Sitepu, Putri Helga,
Dahliana Simanullang, Bunga F. Sinaga, Richi Simmbolon dan Junisbon Sinaga,
Maryanti Simanullang, Indryani Sinaga, Lenni Saragih, terimakasih untuk
kebersamaan yang memberi pengaruh baik dalam diri saya selama menjalani
perkuliahan ini.
14. Tem an-teman sepeminatan Kesehatan Lingkungan : M. Al- Kautsar, Nina
De viana, Lia, Jayanti, Lamriama, Hotlianti, Desma dan yang tidak dapat saya
seb ut satu persatu. Terimakasih atas kekompakan dan kesamaan minat yang
sudah kita jalani bersama.
15. Adik-adikku : Nina Tarigan, Christina Napitupulu, Wilda Pratiwi sihombing,
Arito Silaban, Lafandi Sitompul, Horastua Sinurat, Febrinto Siahaan, Andre
Siregar, Daniel Tarigan, Indra Simanjuntak, Josia Simamora, Devi, Happy, Junita,
Fitri, Berto&Berta. Terimakasih atas persekutuan yang telah kita jalani bersama.
10
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
16. Keluarga besar GMKI Cabang Medan, khususnya keluarga besar Komisariat
FKM USU, terimakasih atas kebersamaan dalam berkreatifitas dan berekspresi
yang telah kita jalani bersama.
17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Medan, 3 Juli 2009
Penulis,
Jariston Habeahan
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................... i
Abstrak .................................................................................................................... ii
Riwayat Hidup Penulis........................................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... vi
Daftar Isi .................................................................................................................x
Daftar Tabel .......................................................................................................... xii
Daftar Singkatan .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1
L
..............1
atar Belakang
..................................................................................
1.2. erumusan
P Masalah ..........................................................................
..............4
1.3. ujuan Penelitian
T
..............................................................................
..............4
.3.1. Tujuan
1 Umum .........................................................................
..............5
.3.2. Tujuan
1 Khusus ........................................................................
..............5
1.4.
anfaat Penelitian
M
............................................................................
..............5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .......................................7
2.1.1.
Cakupan
Program
PHBS..............7
2.........................................................
..............9
2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan..........................................................12
2.1.3.
Manajemen
PHBS............13
2.2. S...................................................................
............19
2.1.4. Indikator PHBS ...................................................................................19
2 asaran PHBS ...............................................................................................19
2.2.1. Kebersihan Kulit .................................................................................20
2.2.2. Kebersihan Rambut ............................................................................20
2.2.3. Kebersihan Gigi .................................................................................21
2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku ....................................................22
2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga .....................................................................22
2.3. S.2.6. Kebiasaan tidur yang cukup................................................................23
2.4. P.2.7. Gizi dan Menu Seimbang ...................................................................24
2.5. Kerangka Konsep..........................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28
3.1. Jenis Penelitian .............................................................................................28
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian ........................................................................28
3.2.1 Lokasi ..................................................................................................28
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................28
3.2. Populasi dan Sampel .....................................................................................28
3.3.1. Populasi ...............................................................................................28
3.3.2. Sampel ................................................................................................28
3.4. Metode Pengumpulan Data...........................................................................29
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4 .4.
Tabel 4 .5.
Tabel 4.6.
Tabel 4 .7.
Tabel 4 .8.
Tabel 4.9.
xii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
15
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR SINGKATAN
BAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (National Development
Planning Board)
DepKes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia
ESP
IPAL
JPKM
KLB
MCK
PHBS
RPJPK
SPAL
UKS
USAID
16
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS, ada 5
program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu kondisi b agi kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara berkesinambun gan. Upaya ini
dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina sua sana (Social
Support ) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Deng an demikian
masyar akat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, ter utama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).
S esuai dengan indikator sehat 2010,
kesehat an yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat
kesehat an dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang
berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah Sehat 80 %,
persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki akses
terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).
1
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
1
8
Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya
kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta
kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka
mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi
penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan
upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes, 2006)
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cac ingan, diare,
sakit gi
gi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada a khirnya akan
mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan indonesia dan rendahnya kualitas hidup
sumberdaya manusia.
Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu persentas e orang yang
merokok di Indonesia sebesar 35 %; persentase orang yang kurang
yang aktivitas
fisik sebesar 72,9 %; persentase orang yang kurang serat sebesar 60 % (Depkes,
2007)
Demikian halnya diare di Indonesia meningkat dari tahun k e tahun yang
sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan tetap mengakibatkan kematian dan
pada tahun 2006 terjadi lonjakan penderita KLB diare yaitu 10.980 orang penderita
dari 5051 penderita pada tahun 2005. Kecacingan juga masih menjadi permasalahan
di Indonesia, mengingat kecacingan dapat menyebabkan kehilangan darah,
karbohidrat, protein sehingga berakibat pada terganggunganya perkembangan fisik,
kecerdasan dan produktifitas kerja. Prevalensi kecacingan pada anak SD di 27
provinsi pada tahun 2006 sebesar 32,6 % dari 28,4 % pada tahun 2005 (Depkes RI
2007)
Kondisi PHBS di Sumatera Utara dapat dilihat dari jumlah letusan KLB yang
ada di Sumut pada tahun 2006 merupakan KLB diare terbanyak setelah Nusa
Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah penderita di Sumatera Utara sebanyak 401
orang penderita (Depkes, 2007).
D emikian halnya dengan status gizi buruk pada anak-anak di S umatera Utara
pada ta hun 2003 yang tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 12,35 % dan gizi kurang
18,59 % . Gizi kurang pada anak akan menghambat pertumbuhan dan kurangnya zat
tenaga an
d kurang protein (zat pembangun) sehingga dalam cakupan
PHBS perlu
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina
masyarakat
7
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
24
Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, yaitu masalah PHBS dan
sumber daya. Selanjutnya output pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang
dilanjutkan dengan rumusan masalah perencanaan berbasis data, rumusan masalah
akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan,
penggerakan pelaksanaan yang merupakan implementasi dari intervensi masalah
terpilih, di mana
sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program
dan lintas sektor terkait (Depkes RI, 2002)
Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan for mat pertemuan
bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama ata u akhir tahun
berjalan ( Depkes RI, 2002).
Dalam setiap tahapan manajemen tersebut, petugas promosi kesehatan tidak
mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan
lintas sektor terkait terutama masyarakat itu sendiri (Depkes RI, 2002)
Program promosi
kesehatan
dikenal
adanya
model
pengkajian dan
penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari kon sep Lawrence
Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan fakto r-faktor yang
mempengaruhinya,
serta
cara
menindaklanjutinya
dengan
cara
mengubah,
fisik maupun
mempengaruhi
membuat
2. Olah raga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olah raga. Dengan sendirinya kedua
aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai
macam penyakit. Namun kenyataannya, kebiasaan merokok ini khususnya di
Indonesia seolah sudah membudaya hampir 50% penduduk Indonesia usia
dewasa merokok. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja elah
t merokok.
4. Tid ak minum minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan
mengkonsumsi NARKOBA (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya, juga
cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperkirakan sudah
mempunyai kebiasaan minum keras.
5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan
akibat penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk
bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat jadi berkuran g. Hal ini juga
membahayakan kesehatan.
6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, lebih sebagai akibat
tuntutan hidup yang keras seperti diatas. Kecenderungan stres meningkat pada
setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stres tidak
menyebabkan gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau
mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positip.
7. Perilaku atau gaya hidup yang positip bagi kesehatan. Misalnya, tidak bergantiganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan
dan sebagainya
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S., (2007), ada 3 faktor
penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan Sehat yaitu faktor
pemudah (predisposising factor), faktor pemungkin (enambling factor) dan faktor
penguat (reinforcing factor).
a. Faktor pemudah (predisposising factor), adalah faktor ini mencakup pengetahuan
dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana faktor ini
menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menja di dasar atau
motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, keperca yaan, tingkat
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Misalnya, pengetahuan, sikap, keyakinan
dannilai yang dimiliki oleh seseorang yang tidak mau merokok k arena melihat
kebiasaan dalam anggota keluarganya tidak ada satupun yang mau merokok.
b. Fak tor pemungkin (enambling factor) adalah faktor pemicu terhadap perilaku
yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini
men cakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anakana k, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban ketersediaan
mak anan bergizi dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakikatnya me ndukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Faktor penguat (reinforcing factor), adalah faktor yang menentukan apakah
tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam
bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang merupakan
tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak. Contoh pengasuh anak-anak
memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau
selalu minum air yang sudah dimasak. maka hal ini akan menjadi penguat untuk
perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak. Seperti halnya pada masyarakat
akan memerlukan acuan untuk berperilaku melalui peraturan-peraturan atau
undang-undang baik dari pusat maupun pemerintah daerah, perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama termasuk juga petugas kesehatan setempat.
d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanva
aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Faktor
perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan
pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis
pekerjaannya mengikuti trend yang berlaku dalam kelompok sebayanya, ataupun
hanya untuk meniru dari tokoh idolanya. Misalnya, seseorang yang mengidolakan
aktor atau artis yang tidak merokok. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu
akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Depkes RI, 2002)
bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas
menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh
terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti
jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002)
II. Indikator Lokal Spesifik
Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah
sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16 i ndikator yang
dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai berikut :
1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu m
elahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
4. Balita ditimbang.
5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
6. Bayi di imunisasi lengkap.
7. Penduduk minum air bersih yang masak.
8. Penduduk menggunakan jamban sehat.
9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
11. Penduduk tidak menggunakan NAPZA.
12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
13. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri).
14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi.
15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah
kesehatan yang ada didaerah.
III. Indikator PHBS di setiap Tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan
di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat
umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
1. Indikator tatanan rumah tangga :
a. Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Imunisasi
4. Penimbangan balita
5. Gizi Keluarga/sarapan
6. Kepesertaan Askes/JPKM
7. Mencuci tangan pakai sabun
8. Menggosok gigi sebelum tidur
9. Olah Raga teratur
b. Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
6. Kepadatan
7. Ada warung sehat
8. Ada UKS (usaha Kesehatan Sekolah)
9. Ada taman sekolah
5. Indikator tatanan sarana kesehatan
a. Perilaku
I. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi
b. Lingkungan
1. Ada j amban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit
6. Ventilasi
7. Tempat cuci tangan
8. Ada pencegahan serangga
Subur(PUS), bumil, buteki, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang selanjutnya
diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/Puskesmas dan
Kabupaten/Kota sehat. (Depkes RI, 2006)
Menurut Tarigan M., (2004), sasaran PHBS pada anak-anak yang kurang baik
akan menimbulkan berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu diare, sakit
gigi, sakit kulit, cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak
buruk tersebut, maka perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperh atikan hal-hal
sebagai berikut :
2.2.1. Kebersihan Kulit
Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan kebiasaan berikut ini :
a. Mandi dua kali sehari
b. Mandi pakai sabun
c. Menjaga kebersihan pakaian
d. Menjaga kebersihan lingkungan
Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara
estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor dapat menyebabkan
penyakit tertentu antara lain :
1. Pada kuku sendiri
a. Cantengan
b. Jamur kuku
2. Pada tempat lain
a. luka dan infeksi tempat garukan
b. cacingan
Menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh Siti Khadijah, 2007 menyatakan
bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yang kotor maka perlu diperhatikan
hal berikut :
a. Membersihkan tangan sebelum makan
b. Memotong kuku secara teratur
c. Membersihkan lingkungan
d. Mencuci kaki sebelum tidur.
status
kesehatan
seseorang
khususnya
anak-anak
pada
masa
gizi pada anak-anak akan mengakibatkan lemahnya kemampuan belajar, cepat lelah
dan sakit-sakitan (Hidayat Syarif, 1997 yang dikutip oleh Tarigan M., 2004)
Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini adalah makanan
yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral
dan serat sesuai dengan proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta
pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam hari
(Tarigan M., 2004)
akses rumah
yang dikutip
5. Gunting kuku
6. Tong sampah
7. Toilet
8. Kamar mandi
9. Lap pengering/handuk
10. Pembersih lantai
11. Sha mpo (Pembersih rambut)
mendapatkan
sehat bagi perkembangannya, maka kita perlu mengetahui kebutuhan psikologis anak
di panti asuhan agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan
kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga perkembangan fisiknya sejalan dengan
perkembangan psikologis dan sosialnya. Karena, perkembangan yang sehat dalam hal
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anak-anak di panti asuhan sangat
diperlukan agar mereka mampu hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat luas
terutama setelah mereka harus melampaui pasca terminasi dimana harus keluar dari
lingkungan panti asuhan setelah mampu hidup mandiri/setamat SMU (Anonim,
2008).
Sedang
Buruk
Sikap Anak-anak
Mengenai PHBS
Baik
Sedang
Buruk
Baik
Tindakan Anak-anak
Mengenai PHBS
Sedang
Buruk
Baik
Fasilitas yang
Mendukung Higiene
PHBS
Sedang
Buruk
Baik
Fasilitas Sanitasi
PHBS yang tersedia
Sedang
Buruk
Ada
Keluhan Kesehatan
Tidak ada
28
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
45
1. Kelompok anak-anak yang berusia 7(tujuh) s/d 9(sembilan) tahun atau kelompok
anak dengan pendidikan SD kelas I s/d anak dengan pendidikan SD KELAS III.
2. Kelompok anak-anak yang berusia 10 s/d 14 tahun atau kelompok anak dengan
pendidikan SD kelas IV s/d anak dengan pendidikan SMP KELAS I.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
II.
S ikap
Sikap ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang
telah di beri bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36.
Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap anak-anak mempunyai tiga pilihan
dengan pemberian skor sebagai berikut :
A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 6 yaitu:
1. Setuju, dengan skor 3
2. Ragu-ragu, dengan skor 2
3. Tidak setuju, dengan skor 1
B. Skor jawaban pertanyaan nomor 7 s/d 12 yaitu:
1. Setuju , dengan skor 1
III.
T indakan (Practice)
Tindakan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang
telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36
Adapun kriteria pertanyaan tingkat tindakan mempunyai tiga pilihan dengan
pemberian skor sebagai berikut :
A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu:
1. Jawaban a, dengan skor 3
2. Jawaban b, dengan skor 2
3. Jawaban c, dengan skor 1
IV.
diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 6(enam) dan total skor sebanyak 6 (enam)
pertanyaan.
Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan :
1. Jawaban a (ya) = 1
2. Jawaban b (tidak) =0
Berdasarkan
nilai (skor)
PHBS
yang tersedia
di P anti Asuhan
V.
observasi dengan memberikan skor terhadap lembar observasi yang telah diberi
bobot. Jumlah komponen observasi sebanyak 14 dan total skor sebanyak 14
Dengan kriteria komponen observasi mempunyai dua pilihan :
1. Memenuhi syarat (ya)= 1
2. Tid ak memenuhi syarat (tidak) =0
VI.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan
Panti Asuhan Rapha-El adalah yayasan yang berbadan hukum dari Menteri
Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan No. Izin Dep.keh.C-749.HT.01.TH.2004
yang didirikan oleh Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, STh. SPd. dan Pdt. M.
Hutabarat (Alm) sejak tahun 2004.
Pada tahun 2003 Panti Asuhan ini berlokasi di Jl.Coklat 5 No. 27 Perumnas
Simalingkar dan jumlah anak-anak yang didik sebanyak lima orang. Setelah anak
yang dididik berjumlah 25 orang, kemudian didaftarkan ke Pemerinta h Kota Medan
untuk menghimbau melakukan pemantauan demi kelayakan Panti A suhan. Sejak
tahun 2004 s/d sekarang Panti Asuhan ini telah berada ke Jl. Rotan IX 4-6 Perumnas
Simalingkar Kec. Medan Tuntungan Medan.
Panti Asuhan ini merupakan yayasan yang didirikan oleh masy arakat sebagai
tempat a nak-anak kurang mampu untuk didik sampai pada batas wakt u tertentu, dan
anggaran operasionalnya berasal dari masyarakat (pendirinya) serta a danya bantuan
tetap pada setiap bulannya oleh pemerintah sebagai donatur tetap dan berbagai
donatur tidak tetap lainnya seperti BANK BRI, pihak-pihak gereja dan lain-lain.
Bantuan dari pemerintah provinsi (TK I) sebesar Rp.1500/orang/hari yang
diserahkan setiap bulannya melalui dinas sosial. Demikian juga bantuan dari pusat
yaitu Departmen Sosial sebesar Rp.2500/orang/hari yang diserahkan setiap bulannya
melalui Dinas Sosial.
37
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
54
4.2. Karakteristik Responden
Untuk mengetahui karakteristik responden di Panti Asuhan maka dilakukan
pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak
di Panti Asuhan. Berikut hasil pengumpulan data mengenai karakteristik responden
yang terdiri dari umur responden, jenis kelamin responden dan tingkat pendidikan
responden.
4.2.1. Umur Responden
Tabel 4 .1. Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Total
Umur Responden
Jumlah (n)
7
8
9
10
11
12
13
14
2
5
2
2
3
3
1
1
19
Per
sentase (%)
10.5
26.3
10.5
10.5
15.8
15.8
5.3
5.3
100
terbanyak
adalah u mur 8 tahun sebanyak 5 orang (26.3%) dan paling sedikit yaitu umur 10, 13,
dan 14 masing-masing satu orang.
Persentase (%)
10.5
26.3
10.5
15.8
26.3
10.5
100
Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan res ponden yang
terbanyak adalah SD kelas II dan SD kelas VI masing-masing yaitu 5 o rang (26.3%),
sedangkan paling sedikit yaitu SD kelas III yaitu 1 orang (5.3%).
4.2.3. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4 .3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No
Jumlah (n)
11
8
19
Pers
entase (%)
57.9
42.1
100
Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak
adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 11 orang (57,9%) dan perempuan yaitu 8 orang
(42.1%).
Pengetahuan
1 lasan cuci
A tangan pakai sabun
agar kuman
a. dan kotoran terbuang dari kulit
agar tubuh
b. menjadi wangi
tidak tahuc.
Jumlah
Persentase
19
-
100
-
100
78.9
21.1
94.7
5.3
10.5
36.8
52.6
2
17
10.5
89.5
13
6
68.4
31.6
2
-
10.5
-
17
89.5
10
9
52.6
47.4
16
3
84.2
15.8
14
5
73.7
26.3
5.3
31.6
lap
1
2
3
Baik
Sedang
Buruk
Total
Jumlah
(n)
18
1
19
Persentase
(%)
94.7
5.3
100
T abel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden ten tang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang paling banyak yait u pengetahuan
dengan kategori baik sebesar 94.7%, sedangkan pengetahuan yang buruk tidak ada.
Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total
n
9
9
Tingkat Pengetahuan
Sedang
Buruk
%
n
%
n
%
100
90
1
10
-
18
94.7
Baik
5.3
Total
Jumlah
9
10
100
100
19
100
No
S PHBS
ikap tentang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Ragu-ragu
Jumlah Persen
(n)
(%)
T
Ju
(
idak setuju
Persen
mlah
(%)
n)
84.2
10.5
5.3
94.7
5.3
94.7
5.3
100
94.7
5.3
100
63.2
26.3
10.5
84.2
15.8
68.3
21.1
10.5
16
84.2
15.8
18
94.7
5.3
15
78.9
15.8
5.3
Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa responden yang setuju bahwa sampah
tidak boleh di tumpuk di pekarangan rumah sebesar 84.2%, sedangkan responden
yang setuju sampah ditumpuk di pekarangan rumah hanya 15.8%.
Responden yang setuju bahwa anak-anak baiknya tidur lebih atau sama
dengan dari delapan jam setiap hari sebesar 68.3%, sedangkan responden yang tidak
setuju dengan lamanya tidur yang sehat bagi anak-anak selama 8 (delapan) jam hanya
5.3%.
Responden yang setuju bahwa kegiatan olah raga dapat meningkatkan
kebugaran tubuh sebesar 84.2%, sedangkan responden yang tidak setuj u dengan olah
raga dapat meningkatkan kebugaran tubuh hanya 15.8%.
Tabel 4 .8. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan P anti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No
1
2
3
ikap tentang
PHBS
S
aik
B
edang S
uruk B
otal T
Jumlah (n)
18
1
19
Pe
rsen (%)
94.7
5.3
100
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu memiliki sikap de ngan kategori
baik sebesar 94.7%, sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada.
Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total
n
8
10
%
88.9
100
Sikap
Sedang
n
%
1
11.1
-
18
94.7
Baik
5.3
Total
Buruk
n
%
-
Jumlah
9
10
100
100
19
100
T abel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa sikap kelompok umur r esponden 7-9
tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar m e miliki sikap
dengan kategori baik sebesar 88.9%, sedangkan sikap responden kelompok umur 1014 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 100%.
T
empat Membuang
Sampah
a. sampah yang tersedia
ditempat
b.
kadang-kadang
ditempat sampah
di sembarangan
c.
tempat
rekuensi F
Mandi dalam Sehari
dua kalia.
kadangb.satu kali dan kadang dua kali
satu kali
c.
uci tangan
C pakai sabun
selalu a.
kadang-kadang
b.
jarang c.
rekuensi F
gosok gigi dalam sehari
dua kalia.
satu kali
b.
tidak pernah
c.
ara Membersihkan
Rambut
C
pakai sabun
mandi
a.
pakai shampo
b.
Hanya c.
air saja
rekuensi F
Makan Sayur dalam Satu Minggu
1 s/d 3a.kali dalam seminggu
b. tidak pernah
c. tiap hari
Frekuensi Makan Buah dalam Satu Minggu
a. 1 s/d 3 kali salam seminggu
b. tidak pernah
c. tiap hari
Lama tidur dalam satu hari
a. tidak teratur
b. lebih/sama dengan delapan jam
c.
Jumla
(n)
Persen
(%)
84.2
15.8
-
16
3
19
-
100
-
11
8
-
57.9
42.1
-
19
-
100
-
12
7
-
63.2
36.8
-
12
1
6
63.2
5.3
31.6
19
-
100
-
5.3
16
84.2
10.5
10
11
12
9
10
47.4
52.6
10
9
52.6
47.4
5.3
31.6
63.2
12
7
63.2
36.8
Jumlah (n)
15
4
19
Persen (%)
78.9
21.1
100
Tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tindakan responden tentang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki tindakan P HBS
dengan
kategori baik sebesar 78.9%, sedangkan tindakan dengan kategori buruk tidak ada.
tentang PHBS berdasarkan
Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden
kelompok umur responden di Yayasan panti Asuh an Rapha-El
Simalingkar
No
1
2
elompok
K
mur u
-9 tahun7
0-14 1
ahun
t
otal T
n
7
8
%
77.8
80
Tindakan
Sedang
n
%
2
22.2
2
20
15
78.9
Baik
21.1
Buruk
n
%
-
Total
Ju
mlah
9
10
100
100
19
100
Tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa tindakan kelompok umur responden 7-9
tahun
tentang PHBS di
kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki
tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
No
Ada
Jumlah
(n)
Persen Juml
(%)
(n)
idak ada
ah Persen
(%)
10
52.6
47.4
19
100
14
73.7
26.3
17
89.5
10.5
19
100
17
89.5
10.5
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa 47.4% resp onden di Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap kali ingin
memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap kali
membersihkan rambut sebesar 26.3%, sedangkan responden yang kesulitan mendapat
handuk setiap kali mandi sebesar 10.5%. Demikian halnya dengan ketersediaan
kamar tidur yang nyaman ada 10.5% responden tidak memperoleh tidur yang
nyaman.
No
Baik
14
73.7
Sedang
21.1
Buruk
5.3
Total
19
100
Jumlah (n)
Persen (%)
T abel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan fasilitas higiene PHBS yang
tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik s ebesar 73.7%,
keterse diaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%,
sedang kan ketersediaan fasilitas higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Tabel 4.15. Distribusi Responden tentang Fasilitas Higiene Responden
berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan RaphaEl Simalingkar
No
1
2
K
elompok
mur u
-9 tahun7
0-14 1
ahun
t
otal T
73.7
26.3
Total
Ju
mlah
9
10
19
Tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9
tahun dapat menggunakan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik
sebanyak 6 orang (66.7%), sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14 tahun
yang dapat mengakses fasilitas yang mendukung higiene
sebanyak 8 orang (80%).
%
100
100
3
4
Komponen Observasi
Fasilitas Sanitasi
Hasil Observasi
Fasilitas Sanitasi
Kriteria
Hasil
Observasi
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa fasilitas sanitasi me ngenai PHBS
di PantiAsuhan Rapha-El Simalingkar bahwa ada 18% komponen o bservasi yang
tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi,
jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan samp ah.
Ada
Jumlah Persen
(n)
(%)
T
Juml
(n)
idak ada
ah Persen
(%)
47.4
10
52.6
47.4
10
52.6
10
52.6
47.4
21.1
15
78.9
Keluhan Kesehatan
Tidak ada
Ada
Total
Jumlah (n)
5
14
19
Persen (%)
26.3
73.7
100
Tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa keluhan kesehatan responden di Yayasan
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa 73.7% responden me miliki keluhan
kesehatan dalam sebulan terakhir, sedangkan responden yang tida k mempunyai
keluhankesehatan sebesar 26.3%.
Tabel 4.19. Distribusi Responden tentang Keluhan Kesehatan Responden
Berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar
No
1
2
K
elompok
mur u
-9 tahun7
1
0-14 tahun
otal T
Total
Ju
mlah
9
10
19
100
100
100
Tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelomp ok umur 7-9
tahun m emiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 77.8 %, sedangkan
responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan
terakhir sebesar 70%.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS
5.1.1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS dapat dilihat pada tabel 4.5.
dikatakan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik, sebanyak 18 orang
(94.7%), sedangkan pengetahuan responden dengan kategori sedan g sebanyak 1
orang (5.3%).
Pengetahuan merupakan faktor pemudah (predisposising facto r) bagi anakanak untuk terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB S).
Dengan
demikian faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi
dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan,
kepercayaan,
58
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
75
baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan baik sebesar
94.7%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden menunjukkan
bahwa tingginya umur anak-anak tidak berpengaruh pada tingginya pengetahuan
anak-anak tentang PHBS.
5.1.2. Sikap
Sikap anak-anak panti asuhan mengenai PHBS secara umum baik seperti
terlihat pada tabel 4.8 dimana responden yang memiliki sikap baik seb esar 18 orang
(94.7%), sikap sedang 1 orang (5.3%), dan tidak ada responden yang memiliki sikap
yang buruk.
Sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umurmenunjukkan
perbedaan yang mengarah pada tingginya umur anak-anak berpengaruh baik dengan
sikap anak-anak. Hal ini dapat dilihat pada kelompok umur responden 7-9 tahun di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap dengan kategori baik
sebanyak 8 orang (88.9%), sedangkan kelompok umur 10-14 tahun m emiliki sikap
dengankategori baik sebanyak 10 orang (100%).
Sikap diturunkan dari pengetahuan responden. Dengan de mikian untuk
menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan responden.
Menurut Menurut Sari S. (2006), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan PHBS responden dengan tingkat keeratan hubungan
dengan tindakan. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan
oleh sikap menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap PHBS
akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.
Hal ini sesuai dengan Teori L. Green yang menyatakan bahwa sikap adalah salah
satu predisposisi untuk munculnya perilaku dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Hal ini
juga sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (1993) yang di kutip oleh Sari S., (2006)
menyatakan bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan,
kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu merupakan
komponen sikap.
5.1.3. Tindakan
Pengetahuan responden tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-E l Simalingkar
secara umum dikategorikan baik dimana 18 orang (94.7%), seperti y ang disajikan
pada tabel 4.10. Demikian juga sikap responden menunjukan bah wa responden
memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 18 orang (94.7%). Nam un jika dilihat
dari ti ndakan responden tentang PHBS yang memiliki tindakan P HBS dengan
kategori baik sebanyak 15 orang (78.9%), serta tindakan PHBS yang sedang
sebanyak 4 orang (21.1%). Hal ini menunjukan bahwa ada 3 orang (15.8%) yang
menyim
pang dari pengetahuan dan sikap dengan kategori baik, namun
tidak tampak
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain
fasilitas dan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003 dalam Siti
Khadijah, 2008)
Tindakan kelompok umur responden 7-9 tahun tentang PHBS di Yayasan Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan
kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku yang cukup berarti
antara kelompok umur responden 7-9 tahun dengan kelompok umur 10-14 tahun.
Hal ini sesuai dengan teori L. Green yang menyatakan bahwa faktor usia akan
mempe ngaruhi perilaku seseorang (Notoatmodjo S., 2003 yang dikutip oleh Sari S.,
2006)
Tindakan responden tentang PHBS dengan kategori baik sebanyak 15 orang
(78.9%) di Panti Asuhan Rapha-El menunjukan bahwa perlunya penindaklanjutan
kembali dampak program PHBS di Indonesia khususnnya kabupate n dan kota di
Sumate ra Utara yang telah menetapkan persentase rumah tangga yan g berperilaku
hidup bersih sehat sebesar 65 % . Hal ini diperlukan karena PHBS yan g kurang baik
akan b erdampak pada timbulnya berbagai penyakit pada anak-anak an tara lain yaitu
diare, sakit gigi, sakit kulit, cacingan (Depkes RI, 2006)
5.2. F asilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
5.2.1. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS
Ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas
yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan
fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Simalingkar
menunjukkan bahwa ada 5 (18%) komponen observasi fasilitas sanit asi mengenai
PHBS yang tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar
mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar.
Berikut penjelasan kelima komponen observasi fasilitas sanitasi yang tidak
memenuhi
syarat
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Simalingkar tidak memenuhi syarat disebabkan karena jumlah orang dalam satu
kamar lebih dari 2 orang yaitu satu kamar laki-laki dihuni sebanyak 16 orang. Dengan
demikian kenyamanan pada saat tidur akan terganggu dan jumlah orang tidur pada
kamar perempuan sebanyak 11 orang. Demikian juga jarak antar tempat tidur yang
satu dengan yang lainnya hanya berjarak satu meter sehingga sangat memungkinkan
untuk saling mengganggu pada saat tidur di malam hari.
Ruang tidur yang sehat yang memenuhi syarat yaitu apabila lu as ruang tidur
minimal 8 meter dengan kepadatan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua) per
ruang tidur. Dengan demikian ruang tidur yang tersedia bagi anak-anak di Panti
AsuhanRapha-El Simalingkar tidak memenuhi syarat.
Kamar mandi dan jamban di Panti Asuhan Rapha-El Simali ngkar berada
dalam satu ruang, dimana jumlahnya ada 3 kamar mandi dan 3 jamban d engan jumlah
penghuni ada 33 orang termasuk Pengurus Panti Asuhan. Deng an kata lain
perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni di Panti Asuhan yaitu
1:11 orang. Dengan demikian antrian untuk lamanya responden mandi menjadi tidak
berjalan dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan ku antitas mandi
responden. Begitu juga dengan penggunaannya tidak terpisah kam ar mandi dan
jamban laki-laki dan perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan jumlah kamar mandi dan jamban di
Panti Asuhan tidak memenuhi standart kesehatan pemukiman perumahan yaitu 1:6.
Oleh karena itu jumlah kamar mandi di Panti Asuhan sebaiknya ada 5 jamban dan 5
kamar mandi dan penggunaannya terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
harus mudah
dibersihkan dan tertutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau hewan lainnya
seperti ikus,
t
kucing dan ayam dan sebagainya.
Responden dengan kelompok umur 7-9 tahun yang memiliki keluhan kesehatan
sebanyak 2 orang (22.2%). Sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14
tahun yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 3 orang (30%). Dalam hal ini
kelompok umur yang tertua tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap
kesadaran untuk menjaga kesehatan melalui PHBS.
Hal ini sangat penting demi peningkatan
ditarik beberapa
bahwa
baik,
3.
66
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
83
dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun
memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
4.
5.
6.
6.2. Saran
1.
2.
3.
Pemerintah Kota Medan dan Dinas terkait seperti Dinas Sosia l serta Dinas
K esehatan supaya lebih proaktif mengupayakan peninjauan tentang sumber
d aya dan kelayakan fasilitas yang mendukung higiene dan sanitasi sekaligus
memberi donasi serta solusi permasalahan yang ada di Panti A suhan dalam
ra ngka mendukung sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat jasmani
dan rohani serta produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Menuju
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Irianto K, 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya
Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
Sari S., 2006. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higiene
Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Skripsi,
Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Tarigan M., 2004. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
Tatanan Rumah Tanggadi Wilayah Kerja Puskesmas R antau Laban
Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM
USU Medan
,2008. Pengertian Panti Asuhan. Diambil dalam www.w ikipedia.com.
Diakses tanggal 10 Desember 2008
,2008.Psikologi
Anak
Panti Asuhan.
Diambil
www.referensikesehatan.com. Diakses tanggal 21 April 2009
dalam
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran I
KUESIONER PENELITAN
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN
TAHUN 2009
I.
1. Nam a
2. Jen is kelamin
3. Um ur
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Pertanyaan
Jawaban
a
b
c
. Agar tubuh
c
menjadi wangi
2
. Dua kali
a sehari yaitu pagi dan sore hari
. Satu kali
b dalam sehari
. Tidakctahu
3
engapaM
kita harus menggosok gigi?
. Agar gigi
a dan mulut bersih dan sehat
. Agar mulut
b
dan nafas tidak bau
. Tidakctahu
erapa kali
B sebaiknya kita menggosok gigi dalam satu hari?
. 1 kalia
b. Tidak tahu
c. 2 kali
5
a. Setelah makan
b. Tidak tahu
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
kecacingan?
b. Tidak tahu
c. Karena kuku panjang dapat mengandung telur cacing
7
b. Tidak tahu
. Karena
c memakan makanan yang mangandung kuman dan
bakteri
8
. Tidakbtahu
. Tidakatahu
D
imana sebaiknya
buang sampah?
a. Tidak tahu
c. Di pinggiran sungai
11
a. Tidak tahu
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12
a. Tidak tahu
B. Sikap PHBS
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
jujur (setuju, ragu-ragu dan tidak setuju) dengan membubuhkan tanda cheklist ()
NO
1
Pertanyaan
Setuju
Ragu-
Tidak
ragu
setuju
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
10
11
12
pakah anda
A setuju menggosok gigi satu kali
ehari? s
Pertanyaan
Di
manakah
Jawaban
anda a. Di tempat
m sampah?
embuang
B anda
erapakali
Kadang-
b. Di
c.
sampah yang
sembarangan
adang di
tersedia
tempat
te
mpat
sa
mpah.
c.
Satu kali
b. Kadang
dalam sehari?
3
4
b. kadang-
kadang
Berapakali
anda
b. Tidak
c. Jarang
c.Satu kali
pernah
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Bagaimana
b. Hanya air
c. Pakai
saja
shampo
b. Tidak
c. Tiap hari
pernah
membersihkan
anda?
6
7
8
pernah
b. Tidak
c. Tiap hari
b. Tidak
c.
Lebih atau
alam satu
d hari?
teratur
sa
ma dengan
delapan jam
am berapa
-J anda tidur di
elapan jam
alam hari?(..................)
m
-J anda bangun
am berapa
di
pagi hari?(.................)
9
(Ladang atau
b. Di Toilet/
c.
Kadang di
jamban
ja
mban/toilet
an kadang di
sungai)
10
kadang-kadang
at
as tanah
(l
adang atau
ungai)
b. ya, selalu
c.
ganti baju
setiap hari
tidak, ganti
aju sekali
alam
dua
hari
11
b. Ya, selalu
c.Kadang-
cuci tangan
kadang
pakai sabun
kecil?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
12
Berapa
melakukan
aktivitas
kali
olah
fisik
b. 1-3 kali
c. Jarang,
raga/
seminggu
karena sudah
dalam
capek ke
seminggu?
ladang atau
aktivitas yang
lain.
Pertanyaan
Ada
Tidak ada
A
pakah tersedia
gunting kuku setiap kali ingin
mkuku?
emotong
A
pakah tersedia
pasta gigi dan sikat gigi sendiri di
k setiap hari?
amar mandi
A
pakah tersedia
sabun mandi setiap kali mandi?
A
pakah tersedia
shampo (pembersih rambut) tiap
ari?
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Komponen Observasi
Ya
Tidak
L
antai terluas
di Panti Asuhan
a. keramik
Semen/
Tanahb.
Lantaic.kedap air
d. dibersihkan
Mudah
A di Panti Asuhan
tap terluas
a. Seng
b. Genteng
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Dinding
a. Kedap air.
b. Rata.
c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter.
Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter.
b. Asbes
Triplek
c.
Rata dan
d. bersih.
Tidake.terdapat lubang-lubang.
P
enerangan
a.
Pencahayaan
alam dan/atau buatan langsung
maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux
Tidakb.menyilaukan.
J
umlah kamar
mandi
a. laki-laki dan perempuan
Terpisah
b. Laki-laki yaitu 1:6
c. Perempuan yaitu 1:6
10
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
11
Jenis jamban
a. Leher angsa
b. Cemplung
c. Plengsengan
12
14
T
empat khusus
penampungan sampah
Tersedia
a. di setiap ruang penghasil sampah
Terbuat
b. dari bahan kedap air
Kapasitas
c. tempat sampah terangkat
Tertutup
d.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Pertanyaan
Ya
Tidak
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran II
Master Tabel Hasil Penelitian terhadap Anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tuntungan
2.1. Master Tabel Pengetahuan Responden
D
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
D
2
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
D
3
1
5
2
3
2
2
1
2
2
8
6
5
4
7
6
3
3
5
6
D
4
2
4
3
2
2
2
2
1
1
7
5
5
5
7
7
4
4
5
2
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Ket:
D = Data umum responden
P = Pengetahuan
PK= Pengetahuan Kategori
PD PP
2 5 31
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 1 33
3 2 33
3 2 33
3 2 33
3 2 33
3 2 23
3 2 23
3 2 33
3 2 23
3 2 23
2 3
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
P
5
3
3
3
2
2
1
2
3
1
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
P
6
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
P
7
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
P
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
P
9
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
P
10
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
P
11
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
P
12
3
2
2
2
3
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
P
T
P
35 bai
32 bai
32 bai
32 bai
34 bai
33 bai
32 bai
35 bai
30 bai
35 bai
34 bai
33 bai
34 bai
31 bai
34 bai
35 bai
27 seda
33 bai
3
3 35
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
K
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
ng
k
baik
S
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3
Ket:
S = Sikap
SK = Sikap Kategori
S
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
S
3
3
33
23
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
32
33
33
33
S S
4 5
3 3
333
333
332
331
333
333
333
332
333
333
333
331
332
333
332
332
333
333
S
6
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
S
7
3
2
2
1
2
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
S
8
3
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
S
S
9 10
3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
S
S S
11 12 T
3
2 35
35 Baik
34 Baik
25 sedang
31 Baik
32 Baik
36 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
30 Baik
35 Baik
36 Baik
32 Baik
33 Baik
36 Baik
36 Baik
SK
Baik
T
1
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
T
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Ket:
T = Tindakan
TK = Tindakan Kategori
T
3
3
23
22
32
23
33
23
23
22
32
33
23
33
23
32
23
22
22
22
T
4
3
33
23
23
23
23
23
23
23
23
33
33
33
33
23
23
23
23
33
T
5
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
T
6
1
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
T
7
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
T
8
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
T T T
9 10 11
3
3
3
2
1 29
2
1 25
2
1 29
2
1 30
2
1 31
2
1 30
2
1 28
3
1 27
2
2 30
3
2 33
2
2 32
3
2 33
2
2 30
3
1 31
3
1 31
2
1 27
1
2 26
2
2 29
T T
12 T
1 31
Baik
sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
sedang
sedang
Baik
TK
Baik
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FH
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
FH
2
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
FH
3
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
FH
4
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
FH
5
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
Ket:
FH = Fasilitas Higiene
FHK= Fasilitas yang Mendukung Higiene Kategori
FH
6
6
6
6
2
4
5
6
4
5
5
4
5
6
4
6
6
5
5
6
FH
T
baik
baik
baik
sedang
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
baik
baik
baik
FH
K
KK 1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
KK 2
0
1
11
11
11
10
01
00
10
01
00
00
11
01
00
00
11
10
01
Ket:
KK = Keluhan Kesehatan
KKK= Keluhan Kesehatan Kategori
KK 3
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
KK 4
0
0
KK T
4
3
3
1
2
0
3
1
0
0
3
2
0
1
3
1
2
KK K
0 tidak ada
3 ada
ada
ada
ada
ada
ada
tidak ada
ada
ada
tidak ada
tidak ada
ada
ada
tidak ada
ada
ada
ada
ada
Lampiran V
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor
: 829/Menkes/SK/VII/1989
Tanggal
: 20 Juli 1989
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN
A.
PENDAHULUAN
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal
atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup
lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah
yang sehat, aman, serasi, dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegun aan rumah dapat
terpenuhi dengan baik.
Rumah terdiri dari ruangan, halaman, dan area sekelilingnya. Perumahan ter diri dari rumahrumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu bangunan sep erti rumah susun
atau kondominium kelompok kebijakan rumah dalam satu kawasan atau wilayah tertentu
dimana lokasi kualitas sarana dan prasarana kesehatan lingkungan merup akan salah satu
factor penentuan dalam terwujudnya kesehatan masyarakat di Peremuhan tersebut.
Persyaratan kesehatan
lingkup perencanaan
pengendalian
pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah dana tau perumahan
serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
Direktur Jenderal yang membidang pembinaan masalah kesehatan perumahan berkewajiban
menyusun dan mengembangakan pedoman teknis, untuk melaksana kan pembinaan,
penyuluhan, penilaian, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas rumah dan perumahan
dari aspek kesehatan.
Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan
kesehatan perumahan dapat dikenekan sanksi pidana dan/atau sanksi administrasi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan
pelaksanaannya.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan
perumahan tidak dikenai sanksi pidana dan/atau sanksi administrasif. Kepada pemilik rumah
tersebut wajib dilakukan pembinaan agar segera dapat memenuhi persyaratan kesehatan
rumah tinggal.
B.
KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini yang dimaksud dengan :
1.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial ekonomi;
2.
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga;
3.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya;
4. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia , dan biologik di d alam rumah, di
lingkungan rumah, dan perumahan, sehungga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal;
5.
Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di
perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan;
yang
inya;
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mest
8.
Sarana
kesehatan
lingkungan
adalah
fasilitas
penunjang
yang
berfungsi
untuk
Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas pokok, fungsi dan wewenangnya
mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan pemukiman.
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya;
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi
pertambangan;
c.
Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
2.
b.
c.
d.
e.
3.
litas Tanah
Kua
as tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
Kualit
:
a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg;
b. Arsenik total maksimal 100 mg/kg;
c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg;
d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
4.
n kontruksi yang
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
7.
sesuai dengan
5%.
Peng hijauan
Tidak terbuat ari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat
kesehatan, antara lain sebagai berikut :
membahayakan
berkembangnya
mikroorganisme pathogen.
2. Komponen & Penataan Ruang Runah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :
a.
b.
Dinding:
1.
2.
c.
Di kamar mendi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan;
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.
d.
Bumbungan rumah yang memilikki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penangkal petir;
e.
Ruang di dalam rimah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain
anak;
f.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.
4. Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut:
0
a.
b.
c.
d.
Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per men it per penghuni;
e.
f.
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanent minimal 10 % dari luas lantai
6. Binatang Penular Penyakit
Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah
7. Air
a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang ;
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/ atau air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap
permukaan tanah serta air tanah.
10. Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digumakam lebih dari 2 orang tidur.
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.