Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Fitokimia

Oleh :

Nama

: Muhammad Rizky Husein

NIM

: N11109508

Kelompok

: 1 (Satu)

Golongan

: Jumat

Asisten

: Akhyar Anwar S.,Si.

MAKASSAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


I.2. Maksud dan Tujuan

BAB II
URAIAN TUMBUHAN

II.1. Klasifikasi Tumbuhan


Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Magnoliidae

Ordo

: Piperales

Famili

: Piperaceae (suku sirih-sirihan)

Genus

: Piper

Spesies

: Piper betle L.

II.2. Deskripsi Tumbuhan


Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan
bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu
mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan
tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin,
sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak
kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih
disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering
digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa).
Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, bentuk persegi empat, kutikula
tebal licin, pada pengamatan tangensial tampak bentuk poligonal dengan
dinding samping lurus. Epidermis bawah serupa dengan epidermis atas,
pada pengamatan tangensial tampak berbentuk poligonal dengan dinding
samping agak berombak. Pada kedua permukaan daun terdapat rambut
penutup dan rambut kelenjar. Rambut pada epidermis atas lebih sedikit

daripada epidermis bawah.Rambut penutup terdiri dari satu sel, bentuk


kerucut pendek, ujung runcing, panjang 18 25 mikrometer, dingding
tebal kutikula licin. Rambut kelenjar mempunyai kepala kelenjar bersel
satu, bentuk bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25 35 mikrometer,
terdapat banyak epidermis bawah, pada epidermis atas tidakterdapat
stomaya. Hipodermis terdapat pada dua permukaan daun, hipodermis
atas umumnya terdiri dari dua lapis sel, hipodermis atas umumnya satu
lapis sel, sel hipodermis berbentuk persegi empat, besar, jernih, tersusun
rapat; pada hipodermis terdapat sel minyak berisi minyak atsiri berwaran
kekuningan. Jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel, terletak dibawah
hipodermis atas, mengandung banyak butir hijau daun, juga terdapat sel
minyak seperti sel minyak pada hipodermis. Jaringan bungakarang terdiri
dari beberapa lapis sel, bentuk sel tidak beraturan, tersusun agak
mendatar; sel minyak seperti pada palisade. Berkas pembuluh tipe
kolateral, diantara jaringan floem terdapat sel minyak. Di atas berkas
pembuluh pada tulang daun utama umumnya terdapat saluran sizogen;
pada parenkim yang sederet dengan palisade terdapat banyak butir hijau
daun; terdapat juga sel yang berisi hablur bentuk prisma yang tidak larut
pada penambahan asam klorida pekat P. Serbuk warna hikau kecoklatan.
Merupakan tumbuhan C3. Namab et e l dari bahasa Portugis -betle,
berasal sebelumnya dari bahasa Malayalam di negeri Malabar yang
disebut vettila. Dalam bahasa Hindi lebih dikenali pan atau paan dan
dalam bahasa Sunskrit pula disebut sebagai tambula. Dalam bahasa
Sinhala Sri Lanka disebut bulat. Sedangkan dalam Bahasa Thai pula
disebut sebagai plu. Tanaman ini sudah dikenal sejak tahun 600 SM
sebagai antiseptik yang mampu membunuh kuman.
II.3. Kunci Determinasi
1b : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan
benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga...........2.
2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau
membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)......................3.
3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas
tersebut di atas...................4.
4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau)
bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas....6.
6b : Dengan daun yang jelas.7.

7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang


menyerupainya...........................................................................................9.
9a : Tumbuh-tumbuhan memanjat atau membelit...............41
41b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dengan akar udara. Daun tidak
silindris.......................................................................................................42
42b : Tumbuhan tidak demikian..................................................43
43b : Daun tersebar.................................................................54
54b : Daun tunggal....................................................59
59b : Batang atau daun tak berduri dan tak berduri temple....61
61b : Daun, susunan tulang daun dan bunga tidak demikian62
62b : Benang sari 4-5, atau bunganya tidak jelas, merupakan bulir..63
63a : Bunga tersusun dalam bulir yang tidak bercabang64
64a : Bunga tanpa perhiasan bunga. Tiada tangkai putik atau pendek
dengan 1-5 kepala putik. Batang dengan ruas yang jelas.......................37.
Piperaceae
1a: Daun lunak seperti herba. Daun pelindung melekat pada satu titik
pada sumbu bulir. Buah buni sebagian besar tersembunyi dalam sumbu
bulir...........Piper bitle
II.4. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih terdri dari minyak
asiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvacrok,
eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, fenil
propada, tanin, dan sebagainya.
II.5. Khasiat dan Penggunaan
Efek zat aktif yang dikandung seluruh bagian tanaman sirih adalah
merangsang syaraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan
peristaltik, merangsang kejang, meredakan sifat mendengkur. Daun sirih
memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida
albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos,
penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang vagina,
penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare.

Tanaman sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis,


menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata
gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi,
sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi
produksi air susu ibu yang berlebihan.
Untuk obat batuk, sebanyak 15 lembar daun sirih direbus dengan
tiga gelas air hingga tersisa 3/4-nya, minum dengan madu. Obat
bronchitis, sebanyak tujuh lembar daun sirih dan gula batu satu potong
direbus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas, minum sehari 3 X
1/3 gelas. Menghilangkan bau badan, lima lembar daun sirih direbus
dengan dua gelas air hingga menjadi satu gelas, minum siang hari.
Obat luka bakar, daun segar diperas airnya, ditambah sedikit madu,
bubuhkan di tempat yang luka bakar. Mimisan, daun agak muda satu
lembar dilumatkan, digulung untuk menyumbat hidung berdarah. Bisul,
daun sirih secukupnya dicuci bersih, digiling menjadi halus, dioleskan
pada bisul dan sekelilingnya, dibalut. Sehari diganti dua kali.
Mengatasi mata gatal dan merah, lima sampai enam lembar daun
direbus dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci
mata dengan memakai gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk
cuci mata dengan memakai gelas cuci mata. Sehari tiga kali sampai
sembuh.
Untuk koreng dan gatal-gatal, sebanyak 20 lembar direbus, saat
hangat dipakai untuk cuci. Menghentikan pendarahan gusi, daun empat
lembar direbus dengan dua gelas air, dipakai untuk kumur. Obat sariawan,
daun sirih segar sebanyak satu sampai dua lembar dibersihkan, dikunyah
sampai lumat, ampasnya dibuang.
Untuk menghilangkan bau mulut, sebanyak dua sampai empat
lembar daun diremas, lalu diseduh, dipakai untuk kumur. Obat jerawat,
tujuh sampai 10 lembar daun sirih ditumbuk sampai halus, kemudian
diseduh dengan dua gelas air panas. Airnya dipakai untuk mencuci muka
yang berjerawat. Sehari dilakukan dua sampai tiga kali.
Obat keputihan, sebanyak 10 lembar daun direbus dengan 2,5 liter
air, hangat-hangat dipakai untuk mencuci liang kemaluan. Untuk
mengurangi produksi ASI yang berlebihan, beberapa lembar daun sirih
diolesi minyak kelapa, hangatkan di atas api hingga menjadi layu, hangathangat tempelkan di seputar payudara yang bengkak.
II.6. Waktu dan Tempat Pengambilan Tumbuhan

BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan

III.2. Saran

Daftar Pustaka

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University.
Mursito, B. dan Heru P: "Tanaman Hias Berkhasiat Obat", halaman 59-60.
Jakarta. Penebar Swadaya. 2002.
http://rizki8473.multiply.com/journal/item/14
http://www.scribd.com/doc/42050082/Tanaman-Piper-Betle

Anda mungkin juga menyukai