Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO


SEMESTER V TH 2013/2014

JUDUL

GAIN CONTROL WITH TRANSISTOR


GRUP

5D
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


PEMBUAT LAPORAN

: Vio Shelly

NAMA PRAKTIKAN

: 1. Vio Shelly
2. Bayu Arizona
3. Edi Kurniawan
4. M. Abdul Fathah

TGL. SELESAI PRAKTIKUM : 11 November 2014


TGL. PENYERAHAN LAPORAN
N

KETERANGAN

: 24 November 2014

:
:

Gain Control With a Transistor

I.

TUJUAN
I.1. Menjelaskan ketergantungan tegangan keluaran pada titik kerja dari rangkaian
transistor.
I.2. Menentukan penguatan tegangan pada titik kerja yang berbeda dan
menggambarkan grafik hubungan penguatan dan arus kolektor stationer.
I.3. Memberikan kesimpulan pengaturan range dari kurva karakteristik dan
menyatakan dalam dB.
I.4. Menjelaskan pengaruh pengaturan bandwidth dan frekuensi resonansi pada
tuned amplifier, dengan batas kurva band pass.
I.5. Dari pengaturan tentukan hubungan antara tegangan keluaran amplifier dan
tegangan referensi pada keluaran demodulator.
I.6. Dari hasil pengukuran apakah pengaturan penguatan yang digunakan naik turun.
I.7. Menjelaskan pengaruh perubahan pada titik time constan dan komponen
pengaturan dalam pengaturan penguatan.

II.

DIAGRAM RANGKAIAN

III.

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


- 1 Universal Power Supply
- 1 Resistor 47 KOhm
- 3 Universal Patch Panel
- 1 Resistor 100 KOhm
- 1 Dual Trace Oscilloscop
- 1 Potentiometer 10 KOhm
- 1 Digital Multimeter
- 1 Vericap 5500 pF
- 1 Resistor 100 Ohm
- 1 Capacitor 100 pF
- 1 Resistor 220 Ohm
- 3 Capacitor 0,1 uF
- 1 Resistor 330 Ohm
- 1 Capacitor 1 uF
- 1 Resistor 560 Ohm
- 1 Capacitor 100 uF
- 1 Resistor 1 KOhm
- 1 Coil 140 uH

- 1 Resistor 3,3 KOhm


- 3 Resistor 10 KOhm
IV.

V.

DAFTAR KOMPONEN
Resistor
R1 = 220 Ohm
R2 = 10 KOhm
R3 = 3,3 KOhm
R4 = 330 Ohm
R5 = 1 KOhm
R6 = 100 Ohm
Kapasitor
C1 = 5500 pF variable
C2 = 100 nF
C3 = 100 nF
Tambahan
C5 = 100 Uf
Transistor, Dioda
V1 = BC 107
V2 = AA 118

- 1 Diode AA118
- 1 Transistor BC 107

R7 = 560 Ohm
R8 = 10 KOhm
R9 = 10 KOhm
R10 = 100 KOhm
R11 = 47 KOhm
R12 = 47 KOhm
C4 = 100 pF
C5 = 1 uF
C6 = 100 nF

LANGKAH PERCOBAAN
V.1. Pasang rangkaian seperti pada gambar, lepas C4, R10, R11.
Generator : Gel. Sinus, F = 1 Mhz, (50 Mv) ke input
Osiloskop Y1 : AC, ke input ; Y2 : AC ke MP3
V.2. Pengaturan titik kerja .
Atur P1 hingga arus collector 4 mA, resonansikan rangkaiaan pada frekuensi 1
Mhz dengan mengatur C1, dan tentukan VB, VE, VBE.
V.2.1. Fungsi P1\
Ukur tegangan Base-Emiter (multimeter digital 2v)dan amati tegangan
keluaran saat P1 diubah.
Saat P1 diubah apa pengaruh pada titik kerja dari rangkaian pada
amplitude tegangan keluaran.
V.3. Kurva karakteristik pengaturan
Rangkaian seperti 5.1.
V.3.1. Cek lagi rangkaian osilator pada IC = 4 mA
Atur tegangan input Vipp = 60 mV, set P1 agar arus kolektor sesuai
dengan tabel, ukur tegangan keluaran untuk tiap-tiap harga arus pada
tegangan masukan konstan, dan masukan harga pada tabel.
V.3.2. Dari haisl pengukuran gambarkan kurva karakteristikl pengaturan.
V.3.3. Tandai pada kurva, di sana arus stationer pada saat penguatannya
maksimum.
V.3.4. Hitung penguatan maksimum dan penguatan pada pengaturan dalam dB.
V.4. Automatic Gain Control (AGC)

V.4.1. Atur tegangan generator untuk tegangan keluaran sesuai tabel. Dan
untuk tiap keluaran pada MP4 ukur tegangan referensi dari demodulator,
U4 (gunakan multimeter digital), (DC, 20 V).
V.4.2. Hubungkan MP4 ke MP1. Gambar masukan dan keluaran dari amplifier.
Ubah tegangan keluaran :
a. Dengan pengaturan
b. Tanpa pengaturan (open circuit MP4 ke MP1)
Dan amatai efektifitaas dari pengaturan penguatan
V.4.3. Atur tegangan masukan sesuai tabel dan ukur untuk masing-masing,
tgegnagan keluaran dengan pengaturan penguatan pada rangkaian.
Masukan harganya pada tabel.
V.4.4. Gambarkan grafik yang menunjukan

hubungan

Uo

dan

Ui,

menggunakan harga yang didapatkan dari 5.3.2.


V.4.5. Apa type pengaturan penguatan dari rangkaian ini, incremental atau
decremental ?
V.4.6. Ganti C5 dengan 100 uF dan dengan pengaturan penguatan dari
rangkaian , ubah secara tiba-tiba tegangan masukan.
Apa pengaruh C5 dalam respon pengaturan penguatan pada rangkaian.
VI.

HASIL PERCOBAAN
Untuk 5.1.1.
Pada titik kerja IC
VB
VE
VBE

= 4 mA
= 4,341 V
= 3,704 V
= 0,648 V

Untuk 5.1.2.
Pengaruh P1
Searah jarum jam : Tegangan pada MP3 menurun / semakin kecil
Berlawanan jarum jam : Tegangan pada MP3 naik / semakin besar
Untuk 5.2.1 dan 5.2.2
Fo = 1 Mhz = Konstan
Vipp = 60 mV = Konstan
IC

0,25

0,5

0,75

8,5

10

0,65

1,5

2,1

2,2

1,8

2,6

2,7

2,6

2,6

2,6

2,5

0,65

0,01

0,025

0,035

0,05

0,03

0,04

0,04

0,045

0,043

0,043

0,04

0,01

(mA)
Vopp
(V)
G =

Untuk 5.2.3 dan 5.2.4


Karakteristik Kontrol

Untuk 5.2.5
Penguatan maksimum : 20 log 0,04340 = -27,3 dB
Penguatan minimum :
a. Untuk decremental control : 20 log 0,0155 = -38,7 dB
b. Untuk incremental control : 20 log 0,010 = -40 dB
Range pengaturan
a. Untuk decremental control : 11,4 dB
b. Untuk incremental control : 12,7 dB
Untuk 5.3.1
Hubungan tegangan keluaran tegangan referensi. Isi
Tegangan keluaran Vopp ( V )

Tegangan referensi V4 ( V )

-0,0325

-0,18

-0,327

-0,487

Hasilnya : semakin besar tegangan keluaran maka tegangan referensi juga akan
besar

Untuk 5.3.3
Hubungan Vo Vi ( dengan gain control )
F = 1 MHz = konstan ( resonansi )

Vipp

100

200

300

400

500

600

700

800

2,7

4,7

6,8

8,8

10,4

13

14,5

16

(mV)
Vopp
(V)

Untuk 5.3.4.
Uo sebagai fungsi dari Ui

Untuk 5.4.5.

Rangkaian menggunakan ..incremental./.decremental.. gain control.


Sebab : P1 dilepas lalu dipasang rangkaian 5.3 dan R10 = 100Kohm, R11 =
47Kohm, C4 = 100pF

Untuk 5.4.6.
Pengaruh bila harga C5 dinaikan :
Tidak berpengaruh pada nilai tegangan output pada MP3 tetapi berpengaruh pada
nilai tegangan output MP4 yang menurun
Untuk 5.4.1
Pengaruh decremental control
Bandiwth amplifier pada tuned amplifier : bertambah / berkurang
Frekuensi resonansi pada amplifier : naik / turun
Untuk 5.4.2
Pengaruh incremental control
Bandiwth amplifier pada tuned amplifier : naik / turun
Frekuensi resonansi pada amplifier : naik / turun / jatuh
VII.

ANALISA
Dari pengukuran percobaan 5.1.1 yang telah dilakukan didapatkan data
pengukuran dari IC = 4 mV yaitu VB = 4,341 V, VE = 3,704 V dan VBE didapat
0,648 V dari hasil pengurangan VB-VE. Percobaan 5.1.2 pengaruh Potensio
adalah apabila diputar searah jarum jam maka tegangan akan membesar
sedangkan bila diputar berlawanan arah jarum jam maka tegangan akan semakin
mengecil. Untuk 5.3.1, Hubungan tegangan keluaran dengan tegangan referensi
adalah berbanding lurus. Tegangan keluaran yang sangat berpengaruh terhadap
perubahan nilai nilai tegangan referensi dimana semakin naik tegangan referensi
semakin tinggi tegangan output ( negative ). Untuk 5.3.3, Hubungan antara
tegangan input dan output adalah berbanding lurus dimana apabila tegangan input
dinaikkan

maka tegangan output akan naik namun bernilai negatif. Ini

dikarenakan adanya pengaruh rangkaian gain control yaitu dengan transistor yang
kerjanya difungsikan sebagai penguat nilai tegangan. Penguatan nilai tegangan ini
juga akan menyebabkan perubahan gain yang terjadi pada rangkaian. Pada
percobaan 5.2 gain maksimum terjadi saat arus IC sebesar 4 mA.

Percobaan 5.3.5 dan 5.3.6 Berbeda dengan percobaan sebelumnya, percobaan


berikutnya

yaitu

menghubungkan

tegangan

referensi

dengan

tegangan

masukannya. Hubungan keduanya dikatakan berbanding terbalik, dimana bahwa


tegangan referensi pada MP4 lebih negative sehingga Ui menjadi lebih besar
sehingga bias pada kaki basis transistor menjadi lebih kecil, hal ini menyebabkan
penurunan, dan pengaruh bila harga C5 dinaikkan pengontrol menunjukan reaksi
lamban untuk mengubah amplitudenya karena waktu konstan dari pengontrol
rangkaian lebih besar.
VIII. KESIMPULAN
Percobaan gain control with transistor adalah sebuah rangkaian yang berfungsi
sebagai pengontrol nilai gain dimana apabila level tegangan terlalu tinggi maka
gain harus diperkecil dan sebaliknya. Sebagai contoh apabila satu receiver tidak
dilengkapi pengatur gain yang digunakan untuk menangkap sinyal kuat suatu
pemancar, maka sinyal tersebut akan menyebabkan overdrive pada tahap IF
maupun penguat sinyal informasinya.

Anda mungkin juga menyukai