Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KATION GOLONGAN 1

Dosen Pengampu :
Catur Rini Widiastuti S.T., M.T.
Dewi Artanti Putri S.T.

Oleh :
Mahasiswa Program Studi Strata 1 Teknik Kimia 2013

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012/2013
PENGESAHAN LAPORAN

Laporan Praktikum Kation Golongan 1


Oleh Mahasiswa Program Studi Strata 1 Teknik Kimia 2013
Telah disetujui oleh Pengampu.
Hari

Tanggal

Pengampu
1.
Catur Rini Widiastuti S.T., M.T.
NIP
2.
Dewi Artanti Putri S.T.
NIP 198711192010032010

PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum ini sesuai waktu yang ditentukan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Kimia Analisa sebagai salah
satu syarat penilaian. Dalam penyusunan laporan ini, penulisi banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Catur Rini Widiastuti,S.T.,M.T, sebagai dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
2. Dewi Artanti Putri,S.T., sebagai dosen pengampu yang juga telah
membinmbing kami.
3. Bapak Danang, yang telah membantu kami dalam pelaksanaan praktikum.
4. Asisten lab, yang juga telah membimbing kami.
5. Berbagai pihak yang ikut serta mendukung kami dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan

ini masih banyak

kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu kami mengharpkan adanya kritik
dan saran untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Semarang, 31 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Lembar Cover

Pengesahan Laporan

Prakata

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar gambar
BAB I Pengenalan Kation Golongan I

6
7

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pengenalan Kation Golongan I

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Rangkaian alat reaksi pengenalan kation Golongan I


Gambar I.2 Skema kerja Argentum ditambah HCl

4
10

Gambar I.3 Skema kerja Argentum ditambah KI

10

Gambar I.4 Skema kerja Argentum ditambah NaOH

10

Gambar I.5 Skema kerja Argentum ditambah K2CrO4

10

Gambar I.6 Skema kerja Merkuro ditambah HCl

11

Gambar I.7 Skema kerja Merkuro ditambah K2CrO4

11

Gambar I.8 Skema kerja Merkuro ditambah KI

11

Gambar I.9 Skema kerja Merkuro ditambah NaOH

11

Gambar I.10 Skema kerja Merkuro ditambah NH3

11

Gambar I.11 Skema kerja Timah Hitam ditambah lar HCl

12

Gambar I.12 Skema kerja lar.(CH3COO)2Pb ditambah lar.KI

12

Gambar I.13 Skema kerja lar. (CH3COO)2Pb ditambah lar.NaOH

12

Gambar I.14 Skema kerja lar.(CH3COO)2Pb ditambah Lar.K2CrO7

12

Gambar 1.15 Skema Kerja Lar. (CH3COO)2Pb ditambah H2SO4 encer

12

BAB I
LAPORAN PRAKTIKUM KATION GOLONGAN 1
I. TUJUAN

a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan 1 zat


anorganik.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
setiap reaksi identifikasi kation golongan 1.
c. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang terjadi.
II. DASAR TEORI
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif, digunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik untuk mengetahui jenis anion
/ kation suatu larutan.
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensiareagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.
Kation golongan pertama terdiri dari Timbel (II), Merekurium (I), dan Perak (I),
golongan ini membentuk klorida-klorida yang tak larut. Namun, timbel klorida
sedikikit larut dalam air, dan karena itu timbel tak pernah mengendap dengan
sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan; ion timbel
yang tersisa itu diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam bersama-sama kation golongan kedua.
Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut. Diantara sulfat-sulfat, timbel
sulfat praktis tidak larut, sedangkan perak sulfat larut jauh lebih banyak. Kelarutan
merkurium (I) sulfat terletak di antara kedua zat di atas. Bromida dan iodida juga
tidak larut. Sedangkan pengendapan timbel halida tidak sempurna dan endapan itu
mudah sekali melarut dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun
perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan
karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen (dengan
perbandingan tertentu). Apabila reagensia ditambahkan secara berlebihan maka
hasil perubahan tidak akan sesuai dengan produk yang diharapkan.
Apabila sampel larut dalam HCl, maka kation golongan 1 tidak ada. Apabila tidak
larut dalam air panas atau HCl panas, kemungkinan ada Pb 2+, karena PbCl2 tidak
larut dalam air panas atau HCl panas. Oleh karena itu, untuk memisahkan PbCl 2
dengan AgCl dan / Hg2Cl2 dapat dilakukan dengan cara dipanaskan (dalam
larutannya). Lalu endapan dan filtratnya dipisahkan dalam keadaan panas. Untuk

memisahkan AgCl dari Hg2Cl2 (jika tercampur) dapat dilakukan dengan


menambahkan NH4OH berlebih, karena AgCl dapat membentuk ion kompleks
Ag(NH3)2+ yang larut dalam NH4OH berlebih. Pada pengendapan golongan 1, HCl
yang ditambahkan tidak boleh terlalu berlebih karena dapat membentuk ion
kompleks dengan Ag+ atau Hg+ (sebagai AgCl2- atau HgCl2- yang larut).
III. PROSEDUR KERJA
1) Alat
a) Tabung reaksi
b) Rak tabung reaksi
c) Pipet tetes
d) Spatula
e) Corong
f) Kertas saring
g) Gelas arloji
h) Penangas spiritus
i) Penjepit tabung reaksi
2) Bahan
a) Larutan AgNO3
b) Larutan HCl
c) Larutan NH3
d) Larutan NaOH
e) Larutan Hg2(NO3)2
f) Larutan KI
g) Larutan PbNO3
h) Larutan Hg(NO3)2
i) Larutan H2SO4
j) Larutan HNO3
k) Larutan K2CrO4
l) Larutan CH3COOH
m) Larutan CH3COONH4
n) Larutan (CH3COO)2Pb
o) Larutan K2Cr2O7
3) Rangkaian alat

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

(g)

(f)

(h)

(i)

Gambar I.1. Rangkaian Alat Reaksi pengenalan Kation golongan I

Keterangan:
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)

Pipet tetes
Corong
Spatula
Rak tabung reaksi
Kertas saring
Tabung reaksi
Gelas arloji
Pembakar spiritus
Penjepit tabung reaksi

4) Skema Kerja
AgNO3 + Lar HCl
Endapan yang terbentuk dibagi
3, hasilnya ditambah HNO3

AgCl + sinar

AgCl + dipanaskan
kemudian di dinginkan
air keran.

AgCl + NH3, hasilnya


+ HNO3 encer

Gambar I.2 Skema kerja argentum ditambah HCl

AgNO3+Lar KI
Endapan yang terbentuk

AgI+ dipanaskan
kemudian
dinginkan air keran.

AgI+ Lar KI berlebih


di
9

Gambar I.3 Skema kerja argentum ditambah KI

Lar AgNO3+Lar NaOH


Endapan dipisahkan dari filtrat
Endapan+lar NaOH berlebih
Gambar I.4 Skema kerja argentum ditambah NaOH

Lar AgNO3+K2CrO4
Endapan dibagi 3
AgCrO4+Lar CH3COOH

Ag2CrO4 +Lar Amonia

Ag2CrO4 +HNO3

Gambar I.5 Skema kerja argentum ditambah K2CrO4


Hg2(NO3)2+Lar HCl
Endapan dibagi 2
Hg2Cl2 +air panas

Hg2Cl2 +Lar NH3

Gambar I.6 Skema Kerja Merkuro ditambah HCl

Lar. Hg2(NO3)2
Ditambah lar. K2CrO4
Hg2(NO3)2 + K2CrO4
Gambar I.7 Skema Kerja Merkuro ditambah K2CrO4

Hg2(NO3)2+Lar KI
Endapan dibagi 2

Hg2I2

+air panas

Hg2I2

+Lar KI berlebihan
10

Gambar I.8 Skema Kerja Merkuro ditambah lar KI

Hg2(NO3)2+ Lar NaOH

Hg2(NO3)2+ Lar NaOH


berlebihan
Gambar I.9 Skema Kerja Merkuro ditambah NaOH

Lar. Hg2(NO3)2
Ditambah lar. NH3
Hg2(NO3)2+NH3
Gambar I.10 Skema Kerja Merkuro ditambah NH3

PbNO3 + lar. HCl


Endapan dibagi 3
PbCl +air panas

PbCl +
lar.CH3COONH4

PbCl + HCl
pekat

lalu didinginkan

Gambar 1.11 Skema Kerja Timah Hitam ditambah lar HCl

Lar.(CH3COO)2Pb + Lar.
KI
Endapan dibagi 2
Endapan + air panas
lalu didinginkan

Endapan + lar.KI
berlebihan

Gambar 1.12 Skema Kerja lar.(CH3COO)2Pb ditambah lar.KI

Lar. (CH3COO)2Pb +
lar.NaOH
Dilakukan
bertetes-tetes
NaOH berlebihan

11

Gambar 1.13 Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb ditambah lar.NaOH

Lar. CH3COO)2Pb
Ditambah Lar.K2CrO7
Lar.(CH3COO)2Pb + Lar.K2CrO7
Gambar 1.14 Skema Kerja lar.(CH3COO)2Pb ditambah Lar.K2CrO7

Lar. (CH3COO)2Pb
Ditambah lar.
H2SO4 encer
Lar. (CH3COO)2Pb + H2SO4 encer
Gambar 1.15 Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb ditambah H2SO4 encer

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil.
Tabel I.1 Data pengamatan
Cara Kerja
Kation Golongan I
Argentum (Ag+)
1. Lar. AgNO3 + Lar HCl
Endapan yang terbentuk dibagi 3
a. Endapan dikenakan sinar
matahari
b. Endapan + air panas, lalu
didinginkan
c. Endapan + NH3, hasilnya
+ HNO3 encer
2. Lar. AgNO3 + KI
Endapan yang terbentuk dibagi 2
a. Endapan + air panas

Pengamatan
Terbentuk endapan putih
Endapan berubah warna menjadi
ungu
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Terbentuk endapan kuning

Tidak ada perubahan, endapan


masih ada
b. Endapan + lar. KI berlebihan Endapan larut
3. Lar. AgNO3 + lar. NaOH
Terbentuk
endapan
coklat
kehitaman
Endapan setelah dipisahkan dari Tidak ada perubahan
filtratnya lalu ditambah lar. NaOH
berlebihan
4. Lar. AgNO3 + K2CrO4
Terbentuk endapan merah bata
Endapan yang terbentuk dibagi 3
a. Endapan + lar. CH3COOH
Tidak ada perubahan
b. Endapan + Lar. HNO3
Larutan menjadi kuning
c. Endapan + lar. amonia
Larutan menjadi kuning
12

Merkuro (Hg2+)
Lar. Hg2(NO3)2 + lar. HCl
1.
Endapan yang terbentuk dibagi 2
a. Endapan + air panas
b. Endapan + lar. NH3
2. Lar. Hg2(NO3)2 + lar. K2CrO4
3. Lar. Hg2(NO3)2 + lar. KI
Endapan yang terbentuk dibagi 2
a. Endapan + air panas, lalu
didinginkan
b. Endapan + lar. KI berlebihan
4. Lar. Hg2(NO3)2 + lar NaOH,
lalu
tambahkan
NaOH
berlebihan
5. Lar. Hg2(NO3)2 + NH3
Timah Hitam (Pb2+)
1. Lar. PbNO3 + lar. HCl
Endapan yang terbentuk dibagi 3
a. Endapan + air panas, lalu
didinginkan
b. Endapan + HCl pekat
c. Endapan + lar. CH3COONH4
2. Lar. (CH3COO)2Pb + lar. KI
Endapan yang terbentuk dibagi 2
a. Endapan + air panas, lalu
didinginkan
b. Endapan + lar. KI berlebihan
3. Lar. (CH3COO)2Pb + lar.
NaOH
bertetes-tetes,
lalu
berlebihan
4. Lar. (CH3COO)2Pb + lar.

Tidak ada perubahan


Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Terbentuk endapan kuning
Terbentuk endapan kuning
Larutan menjadi bening, masih
terdapat sedikit endapan kuning
Tidak ada perubahan
Larutan menjadi keruh

Terbentuk endapan kuning


Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Terbentuk endapan kuning
Endapan larut
Tidak ada perubahan
Larutan menjadi keruh

Terbentuk endapan kuning

K2CrO7

5. Lar. (CH3COO)2Pb + H2SO4 Larutan menjadi keruh


encer
2. Pembahasan
Argentum (Ag+)
1. Larutan Ag NO3 + HCl
Pada reaksi pengenalan argentum ( Ag+) digunakan larutan AgNO3 yang
direaksikan dengan larutan HCl. Endapan yang terbentuk adalah endapan
putih AgCl. Dengan reaksi :
Ag+ + ClAgCl
Saat endapan direaksikan dengan matahari endapan berubah warna menjadi
ungu. Dengan reaksi :
2AgCl

(uv)

2Ag+ + Cl-

Kemudian jika AgCl

ditambahkan larutan ammonia, maka akan dihasilkan

ion kompleks dan diendapkan dari AgCl larut dalam larutan ammonia dari
reaksi tersebut.
AgCl + 2 NH3

Ag(NH3)2+ + Cl-

13

Dimana Ag(NH3)2 merupakan fitrat dari penambahan larutan ammonia


kedalam endapan dari AgCl. Jika fitrat tersebut di asamkan dengan asam nitrat
(HNO3) maka kesetimbangan pada reaksi penambahan larutan ammonia akan
kembali seperti semula.
( Ag(NH3)2 )+ + Cl- +2H+

AgCl

+ 2NH4+

2. Larutan AgNO3 + KI
Argentium direaksikan dengan KI yang terjadi adalah endapan kuning.Dengan
reaksi :
AgNO3 + KI
AgI + KNO3
Saat endapan direaksikan air panas tidak terjadi perubahan, tetapi direaksikan
dengan KI berlebihan endapan menjadi larut.
3. Larutan AgNO3 + NaOH
Argentium dengan NaOH yang terjadi adalah endapan coklat kehitaman.
Dengan reaksi :
AgNO3 + NaOH
AgOH + NaNO3
Saat ditambah NaOH berlebihan, tidak ada perubahan.
4. Larutan AgNO3 + K2CrO4
Argentum direaksikan K2CrO4 endapan yang terbentuk berwarna merah bata.
Dengan reaksi :
2AgNO3 + K2CrO4
Ag2CrO4 + K2(NO3)2
Dan endapan direaksikan dengan asam cuka tidak ada perubahan. Saat
ditambahkan HNO3 endapan menjadi endapan kuning. Saat ditambah
ammonia yang terjadi berupa endapan kuning.
Merkuro (Hg2+)
1. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan HCl
Reaksi dengan HCl tidak ada perubahan yang terjadi. Dengan reaksi :
Hg2(NO3)2 + HCl
HgCl + HNO3
Jika HgCl ditambahkan dengan air panas, maka HgCl tidak akan mengalami
perubahan kemudian bila HgCl ditambahkan dengan larutan ammonia juga
tidak mengalami perubahan.
2. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan K2CrO4
Hg2(NO3)2 direaksikan dengab K2CrO4 yang terjadi endapan berwarna
kuning. Dengan reaksi:
Hg2(NO3)2 + K2CrO4
HgCrO4 + 2KNO3
3. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan KI
Hg direaksikan dengan KI yang terjadi endapan berwarna kuning. Dengan
reaksi :
Hg2(NO3)2 + KI
Hg2I2 + 2KNO3
Saat endapan direaksikan dengan air panas larutan menjadi bening dan
terdapat sedikit endapan kuning. Saat endapan dengan KI berlebih tidak ada
perubahan.
4. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan NaOH
Hg direaksikan dengan NaOH dan ditambah NaOH berlebih yang terjadi
larutan menjadi keruh.
5. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan NH3
Hg direaksikan dengan NH3 yang terjadi berupa endapan kuning. Dengan

14

reaksi :
Hg2(NO3)2 + NH3
Hg(OH)2 + NH4(NO3)2
2+
Timbal Hitam (Pb )
1. Larutan PbNO3 + Larutan HCl
Dengan reaksi :
Pb(NO3)2 + 2HCl
PbCl2 + 2HNO3
Pb direaksikan dengan HCl tidak ada perubahan. Saat endapan di panaskan
kemudian didinginkan, endapan ditambah HCl pekat, endapan ditambah
larutan CH3COOHNH4, semuanya tidak ada perubahan.
2. Lar. (CH3COO)2Pb + lar. KI
Dengan reaksi :
(CH3COO)2Pb + 2KI
PbI2 + K2(CH3COO)2
Pb direaksikan dengan larutan KI terjadi endapan menjadi kuning.
Kemudian endapan dibagi 2. Saat endapan dipanaskan kemudian
didinginkan yang terjadi adalah endapan menjadi larut. Saat endapan
ditambah larutan KI berlebihan tidak ada perubahan.
3. Lar. (CH3COO)2Pb + lar. NaOH bertetes-tetes, lalu berlebihan.
Dengan reaksi :
Pb2+ + NaOH

Pb(OH)2 +Na+

Pb direaksikan dengan lautan NaOH bertetes-tetes, lalu berlebihan yang


terjadi adalah larutan tersebut menjadi keruh.
4. Lar. (CH3COO)2Pb + lar. K2CrO7
(CH3COO)2Pb + K2CrO7
PbCrO7 + K2(CH3COO)2
Pb direaksikan dengan lar. K2CrO7 yang terjadi adalah terbentuknya endapan
berwarna kuning.

5. Lar. (CH3COO)2Pb + H2SO4 encer


(CH3COO)2Pb + H2SO4
PbSO4 + H2(CH3COO)2
Pb direaksikan dengan H2SO4 encer yang terjadi adalah larutannya menjadi
keruh.

V. SIMPULAN & SARAN


1. Simpulan
Dari reaksi-reaksi tampak bahwa kation-kation unsur transisi cenderung

membentuk endapan berwarna dan kompleks kation-kation.


Unsur-unsur non transisi cenderung membentuk endapan putih kuning

dan tidak membentuk kompleks.


2. Saran
Pada pengenalan kation golongan 1, penambahan reagen tiap tetes pada
larutan kation golongan 1 harus diamati dengan cermat setiap perubahan

15

yang terjadi, agar dapt diketahui terbentuk tidaknya endapan dalam

larutan.
Pemberian reagen pada larutan kation sebaiknya dengan rasio 10:1.

DAFTAR PUSTAKA
Soetoino,Ir.I dan Dr.A Hadyana Pujatmoko.1985. Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitas Makro dan Semimikro (VOGEL). Jakarta. PT Kolman
Media Pustaka.
Luhbandjono,G,dkk. Kimia dasar II. Semarang.Jurusan FMIPA UNNES
Tim dosen praktikum kimia analisa. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Analisa. Teknik Kimia. FT UNNES Semarang.

16

17

Anda mungkin juga menyukai