DisusunOleh:
Femmi Anwar
260110130097
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
MUTASI GEN
DNA merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pewarisan sifat.
Adanya
perubahan-perubahan
pada
tatanan
pasangan
basa
DNA
dapat
menyebabkan adanya perubahan fenotipe pada organisme. Hal ini akan menjadi
salah satu sumber variasi gen yang mendorong lahirnya keanekaragaman hayati.
Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi
kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada
spesies.
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
perubahan. Mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang
dapat diwariskan secara genetis ke keturunannya. Peristiwa terjadinya mutasi
disebut mutagenesis. Organisme yang mengalami mutasi sehingga menghasilkan
fenotip baru disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan
dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild
type").Adapun faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen. Mutagen dibagi
menjadi 3, yaitu:
1. Mutagen bahan Kimia, yaitu mutagen yang mampu bereaksi secara kimiawi
dengan materi genetika.
3. Mutagen bahan biologi berupa virus dan bakteri. Materi genetika virus
mampu berekombinasi dengan materi genetika inangnya melalui proses
lisogenik sehingga materi genetika inangpun berubah.
Syarat terjadinya mutasi
1.
Adanya perubahan materi genetik (DNA)
2.
Perubahan bersifat dapat atau tidak dapat diperbaiki
3.
Mutasi gen merupakan mutasi yang terjadi pada susunan basa nukleotida.
Dimana terjadi perubahan structural pada basa nukleotida. Perubahan tersebut
menyebabkan penyebaran ulang electron dan proton yang menyebabkan basa tidak
berpasangan secara normal. Misalnya G berpasangan dengan T atau A dengan C.
perubahan-perubahan ini dapat diwariskan.
Mutasi gen, terjadi pada saat terjadinya sintesis DNA (replikasi). Apabila pada
saat sintesis DNA tersebut terjadi mutasi maka mutagen akan mempengaruhi
pemasangan basa nukleotida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleotida
yang seharusnya. Pada mutasi gen tidak terjadi perubahan lokus, bentuk, dan
jumlah kromosom. Pada peristiwa ini yang mengalami perubahan adalah m-RNA,
sehingga dalam sintesis protein akan menghasilkan perubahan protein, akibatnya
menghasilkan fenotipe yang berbeda.
Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik. Mutasi titik (point
mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa
dalam satu gen tunggal.
Mutasi gen dapat terjadi karena adanya hal-hal berikut.
a. Pergantian pasangan basa nitrogen
Adanya pergantian pasangan basa nitrogen pada suatu rantai polinukleotida
dapat menyebabkan perubahan pada kodon. Peristiwa ini disebut dengan
subtitusi. Perubahan kodon ini akan menyebabkan perintah pembuatan asam
amino menjadi berubah pula. Peristiwa ini dapat menyebabkan terjadinya
mutasi gen. Berdasarkan basa nitrogen yang digantikan, mutasi secara
subtitusi ini dibedakan menjadi dua.
1. Tranversi
Peristiwa tranversi merupakan pergantian basa nitrogen yang tidak
sejenis. Tranversi dapat terjadi bila terdapat pergantian basa purin dengan
basa pirimidin atau basa pirimidin dengan basa purin dengan basa
pirimidin atau basa pirimidin dengan purin.
Misalnya: T-A diganti menjadi A-T
G-S diganti menjadi S-G
DNA induk
2. Transisi
Transisi merupakan peristiwa pergantian basa nitrogen yang sejenis.
Transisi terjadi bila terdapat pergantian basa purin dari satu mutasi DNA
dengan purin lainnya atau basa pirimidin dengan pirimidin lainnya.
Misalnya: A-T diganti menjadi G-S
S-G diganti menjadi T-A
DNA induk
2. Delesi, dapat terjadi karena pengurangan satu atau lebih pasangan basa
nitrogen pada rantai DNA. Peristiwa ini dapat disebabkan karena radiasi
sinar radioaktif dan infeksi suatu virus.
Misalnya:
DNA induk
Mutasi gen dapat meliputi perubahan pada region genom pengode atau
bukan pengode.
Mutasi pada Region Pengode (Ekson)
a. Mutasi Missense (mutasi salah arti)
Mutasi titik pada rangkaian pengode berpotensi untuk mengubah kode basa
triplet dan dengan demikian menggantikan asam amino yang berbeda dalam
produk protein yang ditranslasikan terakhir (missense mutation). Jika asam
amino yang digantikan tidak berbeda secara nyata dengan aslinya, hasilnya
adalah conservative missence mutations dan terjadi konsekuensi yang
minimal (jika ada). Bila asam amino yang digantikan itu cukup berbeda
(ukuran, muatan, dll) hasilnya adalah nonconservative missense mutations
yang berpotensi untuk menimbulkan kehilangan fungsi, penglipatan salah
(misfolding) dan penguraian protein atau perolehan fungsi.
Contoh missense mutation
TACAACGTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
TACAACtTCACCATT
AUGUUGaAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-lisin- triptofan
b. Mutasi Nonsense (mutase tanpa arti)
Merupakan perubahan kodon asam amino tertentu menjadi kodon stop yang
tidak
tepat,
yang
mengakhiri
rantai,
mengakibatkan
berakhirnya
cepat
akan
merupakan
akibat
penambahan
atau
kehilangan
satu
atau
lebih
Frameshift mutation dan suppression. (a) urutan mRNA awal dan hasil
translasinya. (b) Penghilangan satu basa meneyebabkan perubahan pada
reading frame selanjutnya dan menghasilkan urutan asam amino yang
berbeda dan stop kodon. (c) Penambahan satu basa pada posisi yang
berbeda dapat mengembalikan reading frame menjadi seperti awalnya dan
menekan mutasi.
d. Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan basa dalam
gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik
tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang
dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi transisi
dan tranversi.
Contoh Silent mutation :
TACAACGTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUGCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
TACAAgGTCACCATT
Untai sense mRNA
AUGUUcCAGUGGUAA
Metionin-fenilalanin-glisin-triptofan
amino
ke-6,
adenine
digantikan
dengan
timin.
Perubahan
ini
1. Kelainan Autosomal-Dominan
Memiliki ciri umum sebagai berikut:
Mutasi mempengaruhi protein structural (misalnya kolagen) atau protein
regulasi 9misalnya reseptor). Pada sebagian kasus (misalnya kolagen),
produk alel yang mutan akakn mempengaruhi fungsi protein yang normal.
Alel mutan tersebut yang disebut dominan negative, dapat mengakibatkan
berinteraksi
dengan
lingkungan
menghasilkan
jenis
orgaisme
tertentu yang berfungsi dengan cara tertentu. Penampakan fisik suatu makhluk
hidup (fenotip) akan terus tumbuh karena faktor lingkungan. Oleh karena itu,
organisme dengan genotip yang sama tidak akan mempunyai fenotip yang sama.
Variasi dalam suatu keturunan terjadi karena ada sebab-sebab utama, salah
satunya adalah mutasi gen.
Karena gen mengendalikan perkembangan makhluk hidup maka mutasi
dapat mengubah struktur suatu organisme dan fungsinya. Mutasi yang hanya
terjadi pada genotip dan tidak muncul pada fenotip bagi organisme tidak
menimbulkan akibat apapun. Namun, jika perubahan sampai terjadi pada fenotip
dari
kepentingan
manusia,
mutasi
dapat
dilakukan
untuk
menghalangi
pembentukan
gelendong
pembelahan
sehingga
pasangan kromatid pada fase metaphase proses pembelahan sel tidak dapat
memisahkan diri dan akhirnya dihasilkan individu poliploid. Individu poliploid
mempunyai ciri berbuah besar, tidak berbiji dan berproduksi tinggi.
Contohnya adalah pembentukan semangka tanpa biji. Cara lain untuk
mendapatkan tanaman poliploidi adalah dengan menggunakan suhu yang
tinggi
yang
diterapkan
tomat. Dekapitulasi
pada
adalah
jagung
proses
dan dekapitulasi
pemotongan
pada
tanaman
tunastanaman.
Akibat
pemotongan ujung tunas ini akan muncul tunas baru yang bersifat 4n
(tetraploid) yang dapatdikembangbiakkan secara generatif.
4. Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.
5. Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi
genetic
6. Dengan peristiwa mutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai
ekonomi tinggi, misalnya yang populer di masyarakat saat ini adalah
tanaman hias Aglonema. Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah.
Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru
ini dapat dihasilkan dengan pemberian kolkisin pada tanaman.
Kerugian mutasi adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya mutasi gen menyebabkan beberapa kelainan pada manusia antara
lain sindrom turner, sindrom down, albino, anemia sel sabit, dan sebagainya.
2. Jika mutasi terjadi pada sel soma (sel vegetatif) dapat menimbulkan
terjadinya kanker. Bila mutasi terjadi pada sel soma dari janin maka dapat
menyebabbkan teratogen (cacat sejak lahir). Sedang jika terjadi pada sel
generatif dapat menimbulkan mutasi.
3. Beberapa mutasi dapat menyebabkan letal (kematian)
4. Penemuan buah tanpa biji dapat mengakibatkan tanaman mengalami
kesulitan untuk mendapatkan generasi penerusnya
5. Pemberian insektisida yang tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan
mutasi pada hama sehingga akan menjadi resisten terhadap jenis insektisida
yang sama. Hama yang resisten akan mengalami peledakan jumlah sehingga
akan merusak tanaman budidaya
DAFTAR PUSTAKA
(diakses
9-Juli-
2014)
http://rudy-indranatan.blogspot.com/2012/04/transduksi-pada-bakteri.html (diakses
9-Juli-2014)
http://www.scribd.com/doc/73642361/KONJUGASI-PADA-BAKTERI
(diakses
9-Juli-
2014)
https://sman10garut.wordpress.com/tag/pembelahan-biner/ (diakses 9-Juli-2014)
Kistinnah, Idun. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta
Robbins & Cotran. 2006 . Buku Saku Dasar Patologis Penyakit.Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Santoso, Begot. 2007. Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA .Inter Plus: Bekasi