Anda di halaman 1dari 21

1

A. Judul Kegiatan :KNALPOT EMISI OKE


B. Latar belakang masalah
Salah satu usaha untuk mengurangi polusi udara adalah dengan merancang kendaraan
bermotor yang menghasilkan gas buang berkonsentrasi polutan rendah. Dalam penelitian ini,
penulis hanya membahas konsentrasi polutan yang dihasilkan oleh system saluran gas buang
dari sepeda motor 4 langkah yang mempunyai silinder tunggal. Tujuan dari penelitian ini
adalah membuat saluran gas buang yang dilengkapi dengan katalis tembaga, serta untuk
mengetahui pengaruh katalis tersebut terhadap penurunan kadar karbon monoksida
(CO) dan hidrokarbon (HC) dalam gas buang, tanpa mempengaruhi penurunan unjuk kerja
dari sepeda motor Honda Kharisma yang mempunyai silinder tunggal dan empat langkah
torak. Diharapkan penelitian ini memiliki manfaat yaitu didapatkan udara bersih dengan
tingkat polusi yang rendah dan memperoleh saluran gas buang yang memiliki unjuk kerja
yang bagus.Kurangnya perawatan pada sepeda motor dapat mengakibatkan masalah. Hal ini
disebabkan karena penggunaan yang berangsur-angsur mengakibatkan terjadi keausan pada
komponen mesin sehingga daya motor atau tenaga menjadi menurun. Usaha mengatasi
permasalahan tersebut dapat berupa menambah modifikasi pada komponen-komponen sepeda
motor seperti penggantian knalpot, penambahan alat penghemat bahan bakar, modifikasi
ruang bakar, modifikasi karburator, dan sebagainya, dengan harapan dapat meningkatkan
daya motor.
Daya motor adalah kemampuan motor bakar untuk menghasilkan tenaga .tenaga ynag
kinnerjanya menurun kaibat pemakaian dan kurang terrawat na kondisi mesin akan
mengakibatkan kinerja menurun dan proses pembuangan akan menagalami gas belebihan
akibat pembakan pada ruang bakar yang tidak sempurna ,oleh karena itu Pemanfaatan serbuk
gergaji kayu sengon selama ini hanya sebagai bahan bakar. Ada beberapa manfaaat lain yang
dapat diterapkan pada masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan arang aktif serbuk
gergaji kayu sengon sebagai adsorben logam Pb pada emisi sepeda motor 4 tak yang selama
ini menjadi penyebab timbulnya polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk
1. memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu sengon menjadi barang yang bernilai
tambah khususnya sebagai adsorben.
2. mengetahui efektifitas adsorben serbuk gergaji kayu sengon dalam mengadsorbsi Pb
yang terkandumg dalam asap sepeda motor 4 tak. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Sampel adalah Pb yang terkandung dalam asap sepeda motor 4 tak.

2
Teknik analisis sampel dengan metode spektroskopi menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa:
1. serbuk gergaji kayu sengon dapat dijadikan adsorben sehingga mampu menaikkan
nilai tambah
2. adsorben dari serbuk gergaji kayu sengon dapat mengadsorbsi Pb pada emisisepeda
motor 4 tak sebesar + 29,4179%. dari proses konversi energi panas menjadi tenaga
putar
Selain penggunaan Zat arang aktif , yang berperan dalam sistem
Pembuangan adalah sistem kompresi pencampuran bahan bakar denagn oksigen . Sistem ini
memiliki fungsi yang penting. Tanpa adanya sistem tersebut mesin sepeda motor tidak akan
hidup. Komponen yang mempunyai peranan pada sistem motor bensin adalah busi. Busi
berfungsi untuk menghasilkan loncatan/percikan

bunga api, sehingga dapat tejadinya

ledakan kompresi. Berdasarkan jenis bahan pada pusat elektrodanya, busi dibagi menjadi busi
standart, busi platinumdan busi iridium. Busi standart pusat elektrodanya terbuat dari nikel,
busi platinum pusat elektrodanya terbuat dari platinum, sedangkan busi iridium pusat
elektrodanya terbuat dari iridium.
Dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan di atas Dari hasil analisis penelitian dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Penambahan zat arang aktif dapat meningkatkan unjuk mengurangi pembuangan


bagi motor bensin 4 tak bersilinder tunggal. Hal ini dapat dilihat dengan
penurunannya gas buang yang di hasil kan oleh pembakaran , dan efisiensi termis,
serta menurunkan emisi gas buang, bahan bakar spesifik.

Unjuk kerja motor bensin empat langkah honda karisma akan optimum jika didalam saluran
gas buangnya dibuat dengan pipa tembaga straigh through yang diisikan serabut tembaga
sebagai katalis seberat maksimal 200 gram.
Konsentrasi polutan gas karbon monoksida dan HC terbaik dicapai juga dengan penambahan
berat katalis 200 gram. Konsentrasi polutan karbon monoksida turun 47,53%, jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol (control 3), sedangkan konsentrasi polutan HC turun
33,53 %.

3
Perumusan masalah
Masalah bagi pemilik kendaraan kurang terawat dan jadul dapat dirumuskan sebagai
masalah utama penipisan lapisan ozon (global worming) yang di akibatkan kurang bagus
pengeluaran gas pada knalpot yang di akibatkan nya menurun nya kondisi mesin kendaraan
bermontor.
Setiap harinya penguna kendaraan

bermontor mengeluargan gas yang berlebihan

sehingga dapat merusak lapisan ozon , Untuk itu diperlukan suatu modifikasi atau perangkat
khusus yang dapat mengurangi pengeluaran gas yang berlebihan pada kendaraan bermontor.
sehingga lingkungan hidup lebih sehat akibat penurunan emisi gas buang yang di akibatkanya
oleh factor turunnya kinerja mesin bermontor pribadi.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKM-T yang diajukan ini adalah mendesain dan membuat knalpot
yang bisa mengurangi pulutan, gas buang yang di hasilkan oleh sisa-sisa Bahan Bakar dan
emisi Gas Buang akan di serap oleh zat arang aktif sehingga memungkinkan pemilik
kendaraan pribadi untuk mengurangi pulutan

akibat aktifitas bermotor yang sering di

gunakan sehari-hari.
D. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dengan didanainya kegiatan PKM T ini adalah KNALPOT
EMISI OK akan dapat mengurangi konsentrasi polutan yang timbul dan dapat meningkatkan
unjuk kerja mesin. untuk meredam suara yang timbul akibat adanya tekanan gas yang keluar
dari saluran knalpot ,Dan juga untuk mendapatkan hasil yang baik dalam mengurangi
konsentrasi polutan CO dan HC dari gas buang ruang bakar, luaran yang kami capai lainya
alas an dibuatnya artikel yang mengulas KNALPOT EMISI OK mengurangi polusi yang
di akibatkan oleh penurunan kondisi mesin yang mengakibatkakn gas buang yang berlebihan
yang menjadikan polusi. Dan dapat mengurangi nya konsentrasi polutan yang timbul dan
dapat menurunkan polusiakibat gas buang mesin bermontor.
Selain itu, luaran yang diharapkan adalah meningkatnya budaya berkreasi serta inovasi
pada mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya serta jika memungkinkan dapat
memasarkan produk hasil pendanaan PKM-T yang diajuikan ini.
E. Kegunaan
Kegunaan yang akan diperoleh dari adanya kegiatan ini adalah dibuatnya KNALPOT
EMISI OK dapat dimanfaatkan oleh pemilik kendaraan bermotor untuk Mengurangi
pencemaran polusi akibat dari penurunan mesin bahan bakar dari Emisi gas buang. Selain

4
itu, dilatar belakangi dengan meningkatnya penguna

kendaraan bermotor di Indonesia

pembuatan KNALPOT EMISI OK nantinya akan dijadikan sebagai pembuka peluang


usaha bagi mahasiswa. Solusi akan menurunnya polutan di Indonesia yang di akibatkannya
oleh banyaknya kendaraan bermotor di Indonesia, juga merupakan salah satu kegunaan dari
pengajuan kegiatan PKM-T ini.
F. Tinjauan pustaka
Proses Pembakaran
Pembakaran sebagai reaksi kimia atau reaksi persenyawaan bahan bakar di campur
dengan oksigen menhasilkan gas yang masuk melalui manipol menuju ruang bakar.
Mekanisme pembakaran sangat dipengaruhi oleh karbulator yang keadaan dari keseluruhan
proses pencampuran bahan bakar dengan oksigen yang pembakaran dimana atom-atom dari
komponen yang dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk produk yang berupa gas. Bila
oksigen dan hidrokarbon tidak bercampur dengan baik, maka akan terjadi proses cracking
dimana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran seperti ini dinamakan pembakaran tidak
sempurna (Toyota Step 2, bahan bakar group hal: 2-3).
a. Jenis Pembakaran pada Motor Bensin
1) Pembakaran normal (sempurna)
Pembakaran normal adalah dimana bahan bakar dapat terbakar seluruhnya pada saat
dan keadaan yang dikehendaki.
2) Pembakaran tidak sempurna (tidak normal)
Pembakaran tidak sempurna adalah pembakaran dimana nyala api dari pembakaran
ini tidak menyebar secara teratur dan merata sehingga menimbulkan masalah atau bahkan
kerusakan pada bagian-bagian motor(Suyanto, 1989 : 257).

KNSLPOT EMISI OK

Gambar 1. Model knalpot standart pabrik


KNALPOT EMISI OK adalah system untuk mengurangi polusi yang di akibatkan
proses pembakaran yang tidak sempuna akibat penurunan kwalitas mesin. Penurunan Kadar
Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) dengan Penambahan Arang Aktif Sebesar 50
gram Pada Kendaraan Motor Honda di Balai Lingkungan Hidup Yogyakarta 2009. Rata
rata konsentrasi kadar emisi gas buang karbon monoksida (CO) sebelum penambahan sebesar
5,49 persen, sedangkan setelah diadakan penambahan dengan arang aktif diperoleh hasil rata
rata sebesar 5,35 persen. Dengan demikian terjadi penurunan rata rata sebesar 0,14 persen
atau dengan prosentase penurunan rata rata sebesar 2,57 persen, jika dibandingkan dengan
Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang standard baku mutu sumber
bergerak kendaraan bermotor yaitu 4,5 persen berarti emisi masih berada diatas standard baku
mutu yaitu 5,35 persen.

Hasil Penelitian Pre dan Post test, Selisih, Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon
Monoksida (CO) dengan Penambahan Arang Aktif Sebesar 100 gram Pada Kendaraan Motor
Honda di Balai Lingkungan Hidup Yogyakarta 2009. Rata rata konsentrasi kadar emisi gas
buang karbon monoksida (CO) sebelum penambahan sebesar 5,49 persen, sedangkan setelah
diadakan penambahan dengan arang aktif diperoleh hasil rata rata sebesar 4,33 persen.
Dengan demikian terjadi penurunan rata rata sebesar 1,16 persen atau dengan prosentase
penurunan rata rata sebesar 21,29 persen, jika dibandingkan dengan Keputusan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta tentang standard baku mutu sumber bergerak kendaraan
bermotor yaitu 4,5 persen berarti emisi sudah memenuhi
Atau dibawah standard baku mutu yaitu 4,33 persen. Hasil Penelitian Pre dan Post test,
Selisih, Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) dengan Penambahan
Arang Aktif Sebesar 150 gram Pada Kendaraan Motor Honda di Balai Lingkungan Hidup
Yogyakarta 2009. Rata rata konsentrasi kadar emisi gas buang karbon monoksida (CO)
sebelum penambahan sebesar 5,49 persen, sedangkan setelah diadakan penambahan dengan
arang aktif diperoleh hasil rata rata sebesar 3,00 persen. Dengan demikian terjadi
penurunan rata rata sebesar 2,49 persen atau dengan prosentase penurunan rata rata
sebesar 45,68 persen, jika dibandingkan dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang standard baku mutu sumber bergerak kendaraan bermotor yaitu 4,5
persen berarti emisi sudah memenuhi atau dibawah standard baku mutu yaitu 3,00 persen.

7
Hasil Analisis One Way Annova

Berdasarkan hasil uji analisis statistik dengan uji One Way Annova (anava satu jalan) pada
taraf signifikan = 0,05 didapatkan p value untuk kadar karbon monoksida (CO) sebesar =
0,044 sehingga p value < = 0,05, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan rata rata
penurunan kadar emisi gas karbon monoksida (CO) dengan penambahan arang aktif dengan
kadar 50 gram, 100 gram, 150 gram pada kendaraan bermotor.

Nilai mean difference rata rata kadar 50gr terhadap kadar 100gr menunjukkan angka 0,509
berarti pemberian arang aktif 100gr lebih baik dari pemberian 50gr. Untuk nilai 95%
Confidence Interval berkisar antara 0,5935 sampai 1,6115. Dilihat dari nilai signifikan
untuk baris pertama nilai sig nya 0,496 > 0,05 berarti tidak signifikan. Artinya kadar
pemberian arang aktif 50gr dengan 100gr tidak ada perbedaan penurunan secara signifikan.
Nilai mean difference rata rata kadar 50gr terhadap kadar 150gr menunjukkan angka
1.17600* berarti pemberian arang aktif 150gr lebih baik dari pemberian 50gr. Untuk nilai
95% Confidence Interval berkisar antara 0,0735 sampai 2.2785. Dilihat dari nilai signifikan
untuk baris kedua nilai sig nya 0,035 < 0,05 berarti signifikan. Artinya kadar pemberian
arang aktif 50gr dengan 150gr ada perbedaan penurunan secara signifikan.

8
Nilai mean difference rata rata kadar 100gr terhadap kadar 50gr menunjukkan angka
-.50900 berarti pemberian arang aktif 100gr lebih baik dari pemberian 50gr. Untuk nilai 95%
Confidence Interval berkisar antara -1.6115 sampai 0,5935. Dilihat dari nilai signifikan untuk
baris ketiga nilai sig nya 0,496 > 0,05 berarti tidak signifikan. Artinya kadar pemberian arang
aktif 100gr dengan 50gr tidak ada perbedaan penurunan secara signifikan. Nilai mean
difference rata rata kadar 100gr terhadap kadar 150gr menunjukkan angka 0,6670 berarti
pemberian arang aktif 150gr lebih baik dari pemberian 100gr. Untuk nilai 95% Confidence
Interval berkisar antara -0,4355 sampai 1.7695. Dilihat dari nilai signifikan untuk baris
keempat nilai sig nya 0, 307 > 0,05 berarti tidak signifikan. Artinya kadar pemberian arang
aktif 100gr dengan 150gr tidak ada perbedaan penurunan secara signifikan.
Nilai mean difference rata rata kadar 150gr terhadap kadar 50gr menunjukkan angka
-1.17600* berarti pemberian arang aktif 150gr lebih baik dari pemberian 50gr. Untuk nilai
95% Confidence Interval berkisar antara -2.2785 sampai -0,0735. Dilihat dari nilai signifikan
untuk baris kelima nilai sig nya 0,035 < 0,05 berarti signifikan. Artinya kadar pemberian
arang aktif 50gr dengan 150gr ada perbedaan penurunan secara signifikan. Nilai mean
difference rata rata kadar 150gr terhadap kadar 100gr menunjukkan angka -0,6670 berarti
pemberian arang aktif 150gr lebih baik dari pemberian 50gr. Untuk nilai 95% Confidence
Interval berkisar antara -1.7695 sampai 0,4355. Dilihat dari nilai signifikan untuk baris
keenam nilai sig nya 0,307 > 0,05 berarti tidak signifikan. Artinya kadar pemberian arang
aktif 150gr dengan 100gr tidak ada perbedaan penurunan secara signifikan.

G . PEMBASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan pengujian secara deskriptif
maupun analitik dapat diketahui bahwa ada penurunan kadar emisi gas karbon monoksida
dengan penambahan arang aktif pada kendaraan bermotor. Dari penambahan arang aktif 50
gram, 100 gram, 150 gram yang paling efektif untuk menurunkan kadar emisi gas karbon
monoksida (CO) adalah 150 gram, jadi semakin banyak arang aktif maka akan terjadi
penurunan gas karbon monoksida (CO) pada knalpot motor.
Obyek pada penelitian ini adalah emisi gas karbon monoksida pada mesin kendaraan
motor honda supra 100 cc tahun 1997/1998. Pemeliharaan mesin ini memang sangat kurang
dan tidak pernah dipanaskan secara berkala, kilometer mencapai 9.256.5, penggantian oli
tidak teratur, dan jarang di service. Pemeliharaan mesin memang memegang peranan sangat
penting dalam menekan tingkat polusi yang dihasilkan suatu kendaraan. Hal ini terjadi karena
mesinlah yang merupakan sumber pencemar.
Dalam pemeliharaan mesin hal hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi
polusi antara lain pemeliharaan mesin secara rutin dan pemeliharaan perangkat bahan bakar,
selain itu dapat juga dengan inovasi teknologi seperti penambahan adsorben lain pada
knalpot.
Pemeliharaan mesin yang perlu dilakukan secara rutin antara lain seperti penggantian
oli sekitar setiap 2000 km, busi, platina dan kondensator. Penggantian oli sebagai pelumas
sangat penting bila kekentalan tidak memenuhi syarat maka akan terjadi kebocoran kompresi
yang mengakibatkan gas buang yang berlebihan. Kandungan CO pada gas buang menjadi
tinggi, terjadi penurunan tenaga, dan mesin cepat panas dan aus. Sumber CO buatan antara
lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin. Berdasarkan
estimasi, jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta ton per tahun.
Separuh dari jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan bakan bakar
bensin dan sepertiganya berasal dari sumber tidak bergerak seperti pembakaran batu bara
dan minyak dari industri dan pembakaran sampah domestik. Didalam laporan WHO (1992)
dinyatakan paling tidak 90% dari CO diudara perkotaan berasal dari emisi kendaraan
bermotor.

10

Pencegahan terjadinya pecemaran gas karbon monoksida pada sumber

emisi bergerak :
1) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
2) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala dan memasang
filter pada knalpot.
Adsorbsi dalam arang aktif terjadi secara fisik, proses adsorbsi terjadi karena sifat
yang dimiliki arang aktif sebagai penyerap, penyaring molekul, katalis dan penukar ion.
Arang aktif merupakan adsorben yang memiliki pori pori diameter yang sangat kecil yang
dapat menyerap gas, sehingga gas CO yang melewatinya akan terikat dan mengalami gaya
tarik menarik dengan pori pori arang aktif. Pada penelitian ini arang aktif yang sudah
diaktifkan dan siap dipakai, dengan variasi 50 gram, 100 gram, 150 gram yang dibungkus
dengan kawat kasa menjadi dua bungkus yang diletakkan diruang antara pipa buang difuser
dan ruang antara pipa pemancar sehingga berbentuk seperti huruf U. Maksud dari
pembungkusan ini adalah agar arang aktif tidak berhamburan keluar knalpot pada saat mesin
dinyalakan. Banyaknya arang aktif pada bungkusan pertama sebesar 20 gr yang diletakkan
pada ruang antara pipa difuser dan 30 gr diletakkan pada ruang antara pipa pemancar, dan
bungkusan kedua sebesar 40 gr yang diletakkan pada ruang antara pipa difuser dan 60 gr
diletakkan pada ruang antara pipa pemancar, dan bungkusan ketiga sebesar 70 gr yang
diletakkan pada ruang antara pipa diffuser dan 80 gr diletakkan pada ruang antara pipa
pemancar.

11

a. Cara Kerja Hydrocarbon Crack System (HCS)


G. Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan untuk didanai ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat beberapa desain untuk garasi portabel yang akan dibuat.
2. Menentukan desain yang paling optimal, praktis, cepat dan mudah dalam perakitan,
serta biaya yang ekonomis sesuai dengan asas-asas optimasi dalam perancangan
produk.
3. Membuat beberapa garasi portabel dengan desain berbeda untuk menentukan desain
yang paling optimal.
4. Melakukan evaluasi terhadap garasi portabel yang telah dibuat untuk masing-masing
desain dengan cara aplikasi produk pada kondisi riil.
5. Melakukan uji mekanis dan uji pakai serta uji SEM (Scanning Electron Microscope)
pada bahan garasi setelah diekspose pada ruang terbuka selama beberapa waktu.
6. Membuat logbook untuk pemantauan dan evaluasi keberhasilan uji terhadap garasi
portabel.
7. Membuat HKI untuk garasi portabel dan laporan.
H. Gambaran Desain

12
Jadwal kegiatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

AKTIVITAS
Persiapan
Pembuatan desain
Pembuatan beberapa desain
Penentuan Desain
Pengujian mekanis
Pengujian pakai
Pembuatan laporan
Pemasaran
Publikasi
Laporan akhir

Bulan Ke3

13
I.

Rancangan biaya
1. Bahan Habis Pakai
No

Keterangan

Jml

Satuan

Harga Satuan

Total
(Rp)

1 Alumunium batang profil

20

batang

(Rp)
35.000

C ukuran 2 x 3 cm x 4 m
2 Alumunium batang (pipa)

20

batang

45.000

900.000

1
50

doos
m

90.000
23.000

90.000
1.150.000
2.840.000

3 cm x 4 m
3 Elektrode las
4 Plastik cover 120 cm
TOTAL

700.000

2. Peralatan
No

Keterangan

Jml

Satuan

1 Cetak 3D untuk

500

gr

Harga Satuan
(Rp)

2
3
4
5
6

sambungan
Elektrode las
Jasa proses plastik
Jasa jahit cover
Uji tarik
Uji SEM
TOTAL

2
5
5
3
5

doos
Kerja
Kerja
Unit
Unit

Total
(Rp)

7.000
90.000
150.000
200.000
150.000
150.000

350.000
180.000
750.000
1.000.000
450.000
750.000
3.480.000

3. Biaya Perjalanan
No

Keterangan

1 Biaya perjalanan dalam

Jml

Satuan

Harga Satuan

Unit

(Rp)
300.000

Unit

450.000

Total
(Rp)
1.500.000

kota untuk 3 orang @Rp.


100,000
2 Biaya perjalanan luar

1.350.000

kota untuk 3 orang @Rp.


150,000
TOTAL

2.850.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, lokakarya/seminar dan laporan)


No
1

Keterangan

Penyusunan laporan

Jml

Satuan

1 buah

Harga Satuan

Total

(Rp)
250.00

(Rp)

250.000

14
2 Foto copy bahan pustaka
dan akses journal
3 Seminar, HAKI dan
publikasi
4 Foto copy dan penjilidan
dan pengiriman laporan
5

Pulsa
TOTAL

1 buah
1 Kali
10 buah
1

buah

200.00
0
2.000.00

200.000

0
300.00

2.000.000

0
300.00

300.000

300.000
3.050.000

15
5. Total Biaya
No
1
2
3
4

Keterangan
Bahan Habis Pakai
Peralatan
Biaya Perjalanan
Lain-lain (administrasi, publikasi, lokakarya/ seminar
dan laporan)
TOTAL

Total
(Rp)
2.840.000
3.480.000
2.850.000
3.050.000
12.220.000

16
J.

Daftar Pustaka
A. S. Seleznev, L. A. Petrov, O. N.Chupakhin, V. I. Kononenko, I. A.Chupova and A.

V. Ryabina.(2009). Physicochemical Studies ofSystems and Processes Cobaltcontaining


catalytic systems alloyed with rare and rare-earth metals as catalysts for synthesis of
hydrocarbons from CO and H2. Russian Journal of Applied Chemistry. 82(5), 820-825.
Putra, D.R. (2009). Kajian Eksperimental Pengaruh Penggunaan Gas Hasil
Elektrolisis terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel. Jurnal Jurusan Teknik Sistem Perkapalan,
FTK-ITS 5 (1), 12.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.
Toyota Astra Motor. (1996). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.
Toyota Astra Motor. (1993). Step 2 Engine Group. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.

17
LAMPIRAN
Biodata Anggota Penelitian I
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap

: Supriyanto

2. Tempat dan tanggal lahir

: Grobogan, 22 Maret 1992

3. Jenis kelamin

: Laki-laki

4. NIM

: C2A 012023

5. Fakultas / Jurusan

: Teknik Mesin

6. Status pernikahan

: Belum menikah

7. Negara

: Indonesia

8. Agama

: Islam

9. Alamat

: RT 02 RW 04 Dusun Bantengan Desa Tlogomulyo


Kec. Gubug Kab. Grobogan - Jateng

Semarang, 25 Oktober 2012

(Supriyanto)

18
LAMPIRAN
Biodata Anggota Penelitian II
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap

: Uswatun Khasanah

2. Tempat dan tanggal lahir

: Pekalongan, 17 Juli 1994

3. Jenis kelamin

: Perempuan

4. NIM

: F2A012003

5. Fakultas / Jurusan

: Bahasa dan Budaya Asing

6. Status pernikahan

: Belum menikah

7. Negara

: Indonesia

8. Agama

: Islam

9. Alamat

: Desa Werdi RT 03 RW 02 Kec. Monokerto


Kab. Pekalongan - Jateng

Semarang, 25 Oktober 2012

(Uswatun Khasanah)

19

LAMPIRAN
Biodata Anggota Penelitian III
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap

: Mohammad Sofii

2. Tempat dan tanggal lahir

: Grobogan, 22 Februari 1991

3. Jenis kelamin

: Laki-laki

4. NIM

: F2A011008

5. Fakultas / Jurusan

: Bahasa dan Budaya Asing

6. Status pernikahan

: Belum menikah

7. Negara

: Indonesia

8. Agama

: Islam

9. Alamat

: Jln. KH Ahmad Dahlan No. 14 Purwodadi


Kab. Grobogan - Jateng

Semarang, 25 Oktober 2012

(Mohammad Sofii)

20

LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Ketua Penelitian
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap

: Fandi Ahmad

2. Tempat dan tanggal lahir

: Grobogan, 19 Desember 1994

3. Jenis kelamin

: Laki-laki

4. NIM

: C2A012011

5. Fakultas / Jurusan

: Teknik Mesin

6. Status pernikahan

: Belum menikah

7. Negara

: Indonesia

8. Agama

: Islam

9. Alamat

: Desa Mrisi RT03/03, Kec. Tanggungharjo, Kab.


Grobogan, Jawa Tengah.

Semarang, 25 Oktober 2012

(Rasli Sugeng Adi Yaksa)

21
LAMPIRAN
Biodata Dosen Pendamping
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama lengkap

: Rubijanto Juni Pribadi, S.T, M.T

2. Bidang keilmuan

: Desain dan manufaktur

3. NIDN

: 060167001

4. Jenis kelamin

: Laki-laki

5. Agama

: Islam

6. Alamat

: Perum. Puspa Regency Blok a no. 1 Plamongan sari


Semarang

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.


Semarang, 25 Oktober 2012

(Rubijanto Juni Pribadi, S.T, M.T)

Anda mungkin juga menyukai