Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 15
REHABILITATIF 2
Modul 5
Tutor
drg. Deli Mona, Sp. KG

Kelompok 2
Ketua

Chaira Maulida

(1210342035)

Sekretaris 1

Annesha Metly

(1210342003)

Sekretaris 2

Athika Khairunnisa

(1210343003)

Anggota

Miftahul Jannah

(1210341001)

Hestia Warti

(1210341006)

Annisa Ibifadillah

(1210342014)

Dhira Pratiwi

(1210342015)

Anisa Rahmi Mulyati

(1210342016)

Fairuza Muharammy

(1210342028)

Mentari Puspita A

(1210343010)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2014/2015

Modul 5
PROSEDUR KLINIS DAN LABORATORIS PEMBUATAN
GIGI TIRUAN CEKAT JEMBATAN

Skenario 5
Ternyata Sementara..
Drg. Brigette sedang melakukan perawatan untuk pembuatan jembatan konvensional porcelain
fused to metal untuk kehilangan gigi 36 pada pasiennya yang bernama Edu (32 tahun). Setelah
melakukan preparasi pada gigi 35 dan 37 dengan mengikuti prinsip-prinsip preparasi, drg. Brigette
memasang retraction cord di sulkus gingival, selanjutnya melakukan pencetakan dengan bahan cetak
elastomer. Edu heran cepat sekali gigi tiruan jembatannya selesai karena drg. Brigette langsung
memasang jembatan pada giginya. Ternyata yang dipasang adalah jembatan sementara yang dipakai
selama pembuatan jembatan definitifnya berlangsung.
Setelah pemasangan jembatan sementara selesai, drg. Brigette menjelaskan masih ada tahapan
kerja yang akan dilakukan pada kunjungan sebelum gigi tiruan jembatannya selesai.
Bagaimana Anda menjelaskan prosedur pembuatan gigi tiruan jembatan Edu?

Terminologi
1. Retraction Cord/ benang retraksi : Merupakan benang yang terbuat dari bahan kapas/polyester
yang dibasahi cairan vasokonstriksi dan diletakkan pada sulkus gingival untuk menguakkan
gingival.
Indentifikasi Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bagaimana prinsip-prinsip preparasi untuk pembuatan gigi tiruan jembatan?


Bagaimana prinsip preparasi gigi abutment pada pembuatan jembatan?
Apakah tujuan, manfaat dan teknik dari retraksi gingival?
Apakah ada cara/bahan lain untuk meretraksi gingival?
Bagaimana cara/tahap pencetakan dengan elastomer?
Apakah ada perbedaan hasil pencetakan antara bahan cetak elastomer dan bahan cetak lainnya?
Bagaimana prosedur klinis dan laboratories pembuatan gigi tiruan jembatan?
Apakah manfaat pemakaian jembatan sementara?
Bagaimana proses pembuatan jembatan sementara?

Analisa Masalah
1.Prinsip preparasi untuk pembuatan gigi tiruan jembatan
- Mempertahankan kesehatan jaringan sekitar
- Retensi dan resistensi

Mempertahankan integrasi batas tepi restorasi


Memberikan ruangan yang cukup untuk retainer
Memberikan arah path of insersion yang parallel
Pembuatan mahkota sesuai anatomi
Pencegahan kerusakan gigi tetangga
Estetika
Memperhatikan kemiringan dinding-dinding aksial
Membulatkan sudut gigi hasil preaparasi yang tajam
Pengambilan jaringan secara optimal
Menghilangkan undercut

Langkah preparasi :
-

Pengasahan gigi dimulai dari proksimal dengan kemiringan dinding tidak lebih dari 6
Setelah proksimal, permukaan insisal, labial, dan palatal/lingual diasah
Lanjutkan dengan pembentukan akhiran bagian servikal
Finishing/ membularkan sudut yang tajam

2. Prinsip preparasi gigi abutment


a. Bagian labial atau bukal gigi anterior dan posterior dikurangi 0,5-1 mm, 0,3 mm untuk metal
bridge, 1,2 untuk all porcelen bridge
b. Cusp di bukal dan lingual dikurangi 1,5-1,7 mm
c. Cusp central dikurangi minimal 0,6 mm
3. Tujuan, manfaat dan teknik dari retraksi gingival
Tujuan : Untuk menguak sulkus gingival agar didaptakan hasil pencetakan yang yang akurat
terutama untuk preparasi di servikal.
Teknik ;
-

Mekanis ; Menggunakan surgical silk dengan diameter 0,3-0,4 mm , benang dimasukkan ke


dalam sulkus gingival selama 5-10 menit. Selain benang surgical juga dpaat digunakan copper
band atau mahkota sementara yang tepi akhirannya dilebihkan sedikit ke subgingiva.
Kimia
Mekanis dan kimia : Menggunakan benang retraksi yang terbuat dari polyester, benang
tersebut direndam dalam ciran adrenalin/ vasokonstriksi agar lunak dan tidak menciderai
sulkus, kemuadian benang dipotong selebar 5 cm dan dibuat seperti huruf U. Kemuadian
benang dimasukkan ke sulkus dengan bantuan pinset dan plastis instrument selama 5-10
menit. Setelah retraksi, gingival akan terkuak lebih kurang selama 5 menit dan operator dapat
melakukan pencetakan selama selang waktu tersebut.

4. Bahan lain untuk retraksi gingival : pasta retraksi, mahkota sementara, copper band.
5. Cara pencetakan dengan elastomer :
Teknik double mix Elastomer : heavy and light body
a. Cocokkan ukuran sendok cetak dengan mulut pasien
b. Aplikasikan bahan adhesive pada sendok cetak
c. Bersihkan dan isolasi gigi penyangga

d. 2 Operator masing-masing mengaduk heavy body dan light body elastomer secara bersamaan
e. Hasil pengadukan light body dimasukkan ke dalam syring, heavy body dimasukkan dalam
sendok cetak
f. Aplikasikan elastomer light body ke daerah servikal gigi penyangga
g. Setelah itu aplikasn heavy body di sendok cetak pada gigi penyangga
h. Tahan sendok cetak dengan tangan, setelah cetakan bersifat rubber, lepaskan sendok cetak.
i. Setelah lebih kurang 30 menit, isi cetakan dengan gips.
6. Elatomer merupakan bahan cetak mukostatis dengan viskositas/daya alir yang tinggi sehingga
dapat masuk ke daerah undercut yan sulit dijangkau bahan cetak lain sehingga hasil cetakan yang
didapat lebih akurat.
7. Prosedur klinis dan laboratories pembuatan gigi tiruan jembatan
Kunjungan ke-1 Pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang (rontgen foto periapikal dan bite
wing), pencetakan anatomis
Kunjungan ke-2 Persiapan untuk preparasi
penghalusan.finsihing, pemeriksaan hasil preparasi.
-

gigi

Retraksi gingiva
Mencetak fungsional/fisiologis
Pembuatan model kerja (lab)
Pembuatan catatan gigitan
Pembuatan mahkota sementara
Penentuan warna dengan shade guide
Pemasangan model kerja di articulator (lab).
Pembuatan pola lilin

Kunjungan ke-3 Try in pola lilin


-

Pemendaman pola lilin dalam kuvet (lab)


Pengisian akrilik (lab)
Curing dan finishing (lab)

Kunjungan ke-4 Penyemenan sementara (klinik)


Kunjungan ke-5 Penyemenan
Kunjungan ke-6 control
8. Manfaat pemakaian jembatan sementara
-

Proteksi gigi abutment


Menstabilkan posisi gigi abutment dan daerah edentulous
Menjaga fungsi mastikasi dan fonetik
Mencegah impaksi makanan
Estetik
Memberikan informasi diagnostic bagi operator

penyangga,

preparasi

gigi,

9. Proses pembuatan jembatan sementara


2 cara : Direct dan indirect
Direct : Teknik membuat jembatan sementara langsung pad agigi yang dipreparasi
-

Mencetak anatomis dengan elastomer jenis putty pada sendok cetak sebagian sebelum
preparasi
Preparasi gigi penyangga
Pembuatan direct provisory
Setelah gigi dipreparasi, ulasi gigi dengan bahan separasi/vaselin/CMS. Kemuadian hasil
cetakan negative sebelum gigi dipereparasi diberi self curing acrylic. Posisikan sendok cetak
kebali ke dalam model anatomi sesuai posisi semuladan menutupi gigi yang telah dipreparasi.
Setelah resin mengeras, akrilik dikeluarkan dari abutment kemudian bridge dipoles.

Indirect :Teknik membuat restorasi sementara di luar rongga mulut dengan panduan kerja
-

Hasil preparasi dicetak dengan alginate


Hasil cetakan diisi gips sehingga didapat model kerja
Buat model malam pada daerah edentulous dan abtment
Cek oklusi dengan gigi antagonis
Cetak model kerja dan pola malam dengan alginate
Buata adonan akrilik
Masukkan ke hasil cetakan
- Permukaan preparasi gigi diolesi silicon grease dan segera posisikan sendok cetak berisi
alginate pada model

Skema

EdPPR P M P P e r r e e n e l c a e k
drrep ro m p e s a k b m r a
bn
ugo e d t u a d e a s n t i g G
a
s sk. r up a b o r a n a n d h v a e
Be a p j e a c e a m l e d t a e
d m
r k g b e i a lg a t i P s F t
ub
u
e
r
r si r a a 3 t m n 5
gK a d i s n a e n
eL Gg l m i 3 T 7 e
an t i J t a
r
b nt i
a
eg s
i
v
a

t u a
T

k
a

n J
nn

kn

a
t

s
g

n
n

i o
a

n
n

o M

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prosedur klinis pembuatan jembatan
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prosedur laboratoris pembuatan jembatan
1. Prosedur klinis pembuatan jembatan
Kunjungan ke-1 :

Pemeriksaan klinis,
Pemeriksaan penunjang (rontgen foto periapikal dan bite wing
Pencetakan anatomis

Kunjungan ke-2 :

Persiapan untuk preparasi gigi penyangga


Preparasi gigi, penghalusan.finsihing, pemeriksaan hasil preparasi.
a. Anastesi local
b.Buat guiding groove untuk permukaan oklusal sedalam 1,5 2 mm dengan round end
tapered bur pada fossa sentral,mesial dan distal bidang oklusal
c. Pengasahan permukaan oklusal dari mesial ke distal
d. Cek oklusi sentrik, tidak bersudut
e. Persiapan untuk preparasi bidang axial gigi penyangga
Pasang matrix band dan retainer untuk melindungi permukaan enamel gigi di sebelah
abutment
f. Preparasi bidang axial
g. Penghalusan/ finishing
h. Pemeriksaan hasil preparasi
Pengecekan hasil preparasi, Paralisme dinding aksial :
Makin paralel makin kuat
Pengerucutan preparasi dinding aksial 5-6 derajat
Bila sudut > 6 derajat makin mudah lepas
Bila sudut < 5 pada waktu penyemenan semen tidak dapat keluar
Pengecekan sudut preparasi dilihat dg 1 mata
Retraksi gingival
a. Bersihkan gigi dengan water spray dan air spray
b. Pasang benang retraksi dengan bantuan pinset dan plastis instrument. Benang retraksi
dicelupkan dlaam larutan aluminium klorida 25 %/ ephinephrineagak benang agak lunak dan
tidak melukai gingival
c. Potong benang 5 cm, bentuk seperti huruf U
d. Lingkarkan mengelilingi gigi yang telah dipreparasi
e. Tekan benang ke dalam celah gusi dengan plastis instrument
f. Penekanan dari mesio-proksimal palatal distal mesioproksimal
g. Potong kelebihan benang.
h. Diamkan selama 5 sampai 10 menit
i. Keluarkan benang dari sulkus.
Mencetak fungsional/fisiologis
Pembuatan cetakan dari gigi yang telah dipreparasi untuk mendapatkan model kerja
Caranya:
1.
Bahan cetak double impression dengan tenik one stage/ phase (direct)
- Putty (kotak) : aduk bahan putty, letakkan didasar sendok cetak yang tujuannya
untuk menstabilkan kedudukan sendok cetak didalam mulut, ambil perbandingan 1:1
rubber base : katalis lalu aduk hingga warna berubah hijau, lalu letakkan pada dasar
sendok cetak dan pada daerah yang telah dipreparasi harus dicekungkan untuk
menyediakan bahan yang kedua.

- Aduk light body, setelah homogen, masukkan kedalam injeksi kemudian injeksikan
ke gigi yang telah dipreparasi pada mulut pasien, sisanya pada bagian yang dicekungkan
tadi.
- Kemudian cetakkan kedalam mulut pasien
- Cor cetakan dengan hard stone.
2.
Bahan double impression dengan teknik two phase
- Aduk bahan putty sampai homogen letakkan ke sendok cetak, setelah rata
masukkan ke dalam mulut pasien tanpa melepas crown sementara. Pada bagian anterior
gigi yang dipreparasi tidak perlu dicekungkan. Setelah mengeras ambil sendok cetak
tersebut dari mulut pasien, kemudian aduk light body yang terdiri dari basa dan katalis,
setelah homogen masukan ke dalam injeksi kemudian injeksikan ke gigi yang telah
dipreparasi tadi. Masukkan cetakan putty tadi ke dalam mulut. Setelah keras keluarkan
dari mulut pasien.
Penentuan warna dengan shade guide

Pemilihan warna gigi : sesuai dengan warna gigi tetangga dengan bantuan pedoman warna
(shade guide) untuk menentukan value (tingkat warna gelap ke terang), chroma(kepekatan
warna), hue (merah atau kuning)
Pembuatan model kerja (lab)
Pembuatan catatan gigitan
Pembuatan mahkota sementara
2 cara : Direct dan indirect
Direct : Teknik membuat jembatan sementara langsung pad agigi yang dipreparasi
-

Mencetak anatomis dengan elastomer jenis putty pada sendok cetak sebagian sebelum
preparasi
- Preparasi gigi penyangga
- Pembuatan direct provisory
Setelah gigi dipreparasi, ulasi gigi dengan bahan separasi/vaselin/CMS. Kemuadian hasil
cetakan negative sebelum gigi dipereparasi diberi self curing acrylic. Posisikan sendok cetak
kebali ke dalam model anatomi sesuai posisi semuladan menutupi gigi yang telah dipreparasi.
Setelah resin mengeras, akrilik dikeluarkan dari abutment kemudian bridge dipoles.
Indirect :Teknik membuat restorasi sementara di luar rongga mulut dengan panduan kerja

- Hasil preparasi dicetak dengan alginate


Hasil cetakan diisi gips sehingga didapat model kerja
Buat model malam pada daerah edentulous dan abtment
Cek oklusi dengan gigi antagonis
Cetak model kerja dan pola malam dengan alginate
Buata adonan akrilik
Masukkan ke hasil cetakan
- Permukaan preparasi gigi diolesi silicon grease dan segera posisikan sendok cetak berisi
alginate pada model
Pemasangan model kerja di articulator (lab).
Pembuatan pola lilin

Kunjungan ke-3 : Try in pola lilin


-

Pemendaman pola lilin dalam kuvet (lab)


Pengisian akrilik (lab)
Curing dan finishing (lab)

Kunjungan ke-4 : Penyemenan sementara (klinik)


Menggunakan semen zinc oxide eugenol yang cukup tebal. Dicampur sedikit vaselin untuk
mengurangi kekuatan semen dan akan mempermudah pembongkaran kembali nantinya. Setelah
penyemenan selesai, sisa-sisa semen dihilangkan karena dapat mengiritasi jaringan lunak.

Kunjungan ke-5 Penyemenan


Kunjungan ke-6 control
2. Prosedur laboratoris pembuatan jembatan
Pembuatan Die : bagian dari model kerja yang slicing untuk dapat dibuka dan dipasangkan lagi
pada model yang bertujuan untuk membuat mahkota terutama bagian proksimal.
Cara Kerja :
1.
Pencetakan gigi yang telah dipreparasi dengan bahan rubber base (silicon).
2.
Penentuan letak pin.
- Tandai lebar masing-masing gigi.
- Tusukkan jarum pentul pada posisi bukkal atau labial dan palatal atau lingual gigi yang
telah dipreparasi dengan posisi tegak lurus, tandai lebar gigi (bagian proximal)
3.
Pengisian gips keras (sampai linggir alveolar).
4.
Penanaman pin (bentuk retensi lingkaran).
- Setelah gips keras, tanamkan pin. Posisi harus sejajar dengan jarum pentul.
- Sisa gips dibuat bulatan-bulatan kecil
- Gips mengeras, lepaskan jarum pentul dengan menggunakan bur bulat, buat lekukan
setengah lingkaran.
- Ambil wax merah (bulatkan), letakkan pada ujung pin.
- Olesi permukaan gigi dengan vaselin menggunakan kuas kecil.
5.
Boxing dan pembuatan basis
- Dengan menggunalan base plate wax setelah cetakan di boxing.

6.

Penggergajian
- Buat pola : garis dengan pensil pada model di sisi mesial dan distal gigi yang diperbaiki
- Gergaji sampai batas gips keras
7. Trimming die
- Menggunakan bur bulat, trimming tepat di bawah servikal dengan kedalaman 1mm.
Pembuatan Model/ pola malam mahkota/ bridge & pembuatan pontik:
Pembuatan pola malam (retainer dan pontik) dengan memperhatikan:
1.
Kontak oklusal merata dengan gigi lawan
2.
Pengurangan dimensi buko-palatal untu mengurangi beban kunyah (long span bridge)
Pembuatan pontik : dengan jenis ridge lap pontik dengan bahan kombinasi metal
keramik (porselen fused to metal), lalu siapkan kontak bentuk garis antara logam dengan mukosa
labial/bukal berbentuk cembung atau lurus, sifatnya self cleansing
Cara kerja :
1.
Oleskan permukaan preparasi pada die dengan air sabun, tunggu sampai kering.
2.
Panaskan malam.
3.
Gunakan lekron untuk mengukir mahkota atau bridge.
4.
Pada bridge bentuk pola pontik sesuai dengan bentuk anatomis gigi yang digantikan.
5.
Lepaskan pola malam dari dai, letakkan pada model kerja. Pada bridge, dengan bantuan
sonde, sambungkan pontik dengan gigi penyangga.
6.
Periksa hubungan dengan gigi tetangga, pola malam harus mencapai kontak yang baik.
7.
Jika pola malam berkontak berlebihan maka untuk koreksinya taburkan bedak.
Prossesing Mahkota dan Bridge
1.
Penanaman dalam Kuvet (Flasking)
Cara kerja :
- Model malam atau die ditanamkan di tengah kuvet bawah yang telah diisi gips putih dengan
bagian labial menghadap ke atas.
- Permukaan gips dihaluskan.
- Permukaan gips dan model malam diolesi vaselin sebagai separating medium.
- Olesi model malam dengan gips menggunakan kuas, tunggu keras.
- Pasang kuvet atas dan isi dengan gips, dipres agar tidak lepas.
2.
Mengeluarkan malam (Wax Elimination)
Cara kerja :
- Kuvet direbus utnuk mengeluarkan malam atau kuvet yang dipres dan gips sudah
mengeras, dibuka lalu wax dihilangkan dengan mengalirkan air panas.
- Setelah kuvet dibuka, wax harus sudah tidak ada lagi dalam permukaan gips.
- Dinginkan permukaan kuvet.
3.
Pengisian aklirik (Packing)
- Ruangan cetakan model malam (mould) dan sekitarnya diolesi Could Mould Seal (CMS)
tunggu kering.
- Pengisian aklirik yang sudah diaduk, sambil mengetok kuvet.
- Tutup bagian atas aklirik dengan selopan atau plastic, tutup dengan kuvet atas, press lalu
buka dan potong kelebihan aklirik dengan pisau model.
- Pasang dan tutup kuvet atas lalu press.
4.
Pengisian akrilik (Prossesing)
- Kuvet dalam keadaan dipress dimasukkan ke dalam wadah perebusan

Polimerisasi dengan cara direbus

1 jam

5.

Membuka kuvet (Deflasking)


- Keluarkan model (dai) dengan tang potong gips atau gergaji kecil.
- Gips yang masih melekat dibersihkan dengan brush.
6.
Finishing
- Membersihkan sisa aklirik dengan bur protesha (cardide bur, disc bur) dan kertas pasir.
7.
Polishing
- Menghaluskan, melicinkan, dan mengkilatkan mahkota (stone bur, rubbercup, wool bur
dengan bubuk pumis)

Kepustakaan
Taringan, Slamat. 2006. Ilmu gigi tiruan cekat : Departemen Prostodonsia FKG USU
H.R Prajitno. 1982. Ilmu geligi tiruan jembatan: pengetahuan dasar dan rancangan pembuatan : EGC

Anda mungkin juga menyukai