A. Pengertian
Decompensasi kordis atau gagal jantung adalah suatu keadaan dimana
terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada
penurunan fungsi pompa jantung (Price, 1995).
Gagal
jantung
sering
disebut
gagal
jantung
kongestif,
adalah
yang
menurunkan
kontraktilitas
miokardium.
Keadaan
yang
C. Klasifikasi
Klasifikasi fungsional gagal jantung menurut New York Heart Association
(NYHA), yaitu:
1. Derajat 1 yaitu tanpa keluhan, masih bisa melakukan aktivitas fisik seharihari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas.
2. Derajat 2 yaitu ringan, aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang.
3. Derajat 3 yaitu sedang, aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau
sesak napas.
4. Derajat 4 yaitu berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari,
bahkan pada saat istirahat keluhan tetap ada dan semakin berat jika
melakukan aktivitas aktivitas ringan.
D. Patofisiologi
Penyebab decompensasi cordis atau gagal jantung menurut Smeltzer (2001),
yaitu mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan
kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih
rendah dari curah jantung normal, bila curah jantung berkurang sistem saraf
simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan perfusi
jaringan yang memadai maka volume sekuncup harus menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung. Tetapi pada gagal jantung masalah utamanya
adalah kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung dan volume sekuncup itu
dipengaruhi tiga faktor yaitu preload, kontraktilitas dan afterload, jika salah satu
dari ketiga faktor tersebut terganggu maka curah jantungnya akan berkurang.
1.
2.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis gagal jantung diantaranya:
Dispnea
menunukkan gejala awal dari gagal jantung kiri (Price and Wilson, 2005).
Ortopnea
Sesak napas saat berbaring disebabkan oleh redistribusi aliran darah dari
bagian-bagian tubuh yang dibawa ke arah sirkulasi sentral. Reabsorbsi
cairan intertisial dari ekstremitas bawah juga akan menyebabkan kongesti
kompresi esophagus.
Disfagia atau kesulitan menelan
Hepatomegali
Pembesaran hati dan nyeri tekan pada hati karena peregangan kapsula hati.
Gejala saluran cerna yang lain sperti anoreksia, rasa penuh pada perut, atau
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanan utama adalah penderita merasa nyaman dalam melakukan
aktivitas fisik dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan
harapan hidup. Ada tiga pendekatan, yaitu:
1. Mengobati penyakit penyebab gagal jantung
Pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki penyempitan/
kebocoran pada katup jantung, memperbaiki hubungan abnormal
koroner
Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi
Kombinasi obat, pembedahan dan terapi penyinaran terhadap
pada keadaan.
Diuretik
Diuretik sangat berguna diberikan pada keadaan digitalis yang
tidak memadai. Pemakai diuretikum dalam jangka waktu lama
memerlukan pemeriksaan elektrolit secara berulang untuk mencegah
vena, dan juga meningkatkan kekuatan jantung. Obat baru ini dapat
digunakan dalam jangka waktu pendek pada penderita yang dipantau
secara ketat di rumah sakit, karena bisa menyebabkan ketidakteraturan
dilakukan
pada
penderita
yang
teratur.
Istirahat
Kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus benar-benar
dikurangi dengan tirah baring mengingat konsumsi O2 yang relatif
meningkat. Tirah baring dan istirahat sdengan benar, gejala-gejala
G. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG : digunakan untuk mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler,
penyimpangan aksis, iskemia, dan disritmia (takikardi, fibrilasi atrial).
Ekokardiografi, gelombang suara untuk menggambarkan jantung, dapat
memperlihatkan dilatasi abnormal ruang-ruang jantung dan kelainan
kontraktilitas.
2. Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan
membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dengan sisi kiri dan
stenosis katup atau insufisiensi, juga mengkaji potensi arteri kororner. Zat
kontras disuntikkan ke dalam ventrikel menunjukkan ukuran abnormal dan
ejeksi fraksi/perubahan kontraktilitas.
H. Pathway
Kelainan miokardium
Kontraktilitas jantung
menurun
Beban tekanan
berlebihan
Beban sistolik
meningkat
Beban sistolik
berlebihan
Gagal pompa
ventrikel kanan
Beban jantung
meningkat
Gagal jantung
Penurunan
curah jantung
Beban volume
berlebihan
Preload
meningkat
Kontraktilitas menurun
Hambatan
pengosongan
ventrikel
Peningkatan kebutuhan
metabolisme
Tekanan diastole
naik
Bendungan
atrium kanan
Bendungan vena
sistemik
Gagal pompa
ventrikel kiri
Backward
failure
Forward
failure
Suplai darah
ke jaringan
menurun
Metabolisme
anaerob
Asidosis
metabolik
Suplai O2
otak turun
Renal flow
Nyeri
LVED naik
Sesak napas
RAA
meningkat
sinkop
Penurunan
perfusi
jaringan
Aldosteron
meningkat
Kelebihan volume
cairan
fatigue
hepatomegali
splenomegali
Mendesak
diafragma
Ansietas
Pola napas tidak
efektif
ADH
meningkat
Peningkatan
asam laktat &
ATP menurun
hepar
lien
Retensi
Na dan
H2O
Intoleransi aktivitas
Edema
paru
Penumpukan
sekret
Iritasi mukosa
paru
Ronkhi
basah
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi Identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit sekarang dan pemeriksaan fisik dimana
pemeriksaan fisik sebagai berikut :
a. Airway
Obstruksi total disebabkan oleh tertelannya benda asing yang
menyumbat dipangkal laring. Obstruksi parsial disebabkan oleh cairan
(darah, sekret, aspirasi lambung, lidah jatuh kebelakang, penyrmpitan
dilaring dan trakea). Hal yang paling penting dilakukan pada pasien
tidak sadar adalah membuka jalan napas.
b. Breathing
Dispnea pada saat beraktivitas, tidak sambil duduk/ dengan beberapa
bantal. Batuk dengan atau tanpa pembentukan sputum, penggunanan
bantuan pernapasan misal: oksigen. Batuk: kering/ nyaring/ non
produktif/ mungkin tanpa sputum terus menerus.
Refleks
batuk
c. Circulation
Warna kulit: pucat/ sianosis
Tekanan darah mungkin rendah
Nadi mungkin lemah menunjukan penuruna volume sekuncup
Frekuensi jantung: disritmia
Nadi apical mungkin menyebar dan merubah posisi secara inferior
ke kiri
Bunyi jantung S3 (Gallop), S4 dapat terjadi S1 dan S2 mungkin
melemah
Murmur sistolik dan diastolik dapat menandakan adanya stenosis
dan karotis)
Pengisian kapiler (Capillery Refill Time) lambat
perubahan
peran
dalam
lingkungan
social
atau
3.
No
1
Tujuan/Kriteria Hasil
NOC
napas
berhubungan
dengan
Rencana Tind
NIC
1) Auskultasi
Rasional : mel
Kriteria Hasil:
batuk menurun
adanya sek
tidak
sianosis
dan
dyspneu
2) Berikan po
Rasional : P
3) Lakukan fi
tidak
merasa
diafragma
tercekik,
Rasional: mem
4) Ajarkan pa
Rasional : Me
sputum me
5) Kolaboras
Rasional : me
pernafasan
6) Monitor re
Rasional:
ketidakpat
7) Kolaboras
perlu
Rasional : untu
2
Penurunan
curah
jantung
NOC
Cardiac Pump effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
NIC
1) monitor ta
Rasional : men
2) evaluasi a
durasi)
Kriteria Hasil:
Tanda Vital dalam rentang normal
(Tekanan darah, Nadi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada
Rasional : me
gagal jantu
3) monitor st
gagal jantu
kelelahan
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak
ada asites
Tidak ada penurunan kesadaran
Rasional
merupakan
(kebutuhan
4) monitor ak
Rasional: me
antung pas
5) anjurkan p
yang berle
Rasional
3
Kelebihan
volume
cairan
meningkatkan s
NIC
NOC
berhubungan
1) pantau in
jam
Rasional : m
pasien
ada
2) pertahanka
dispneu/ortopneu
terbebas dari distensi vena jugularis,
selama ma
Menjelaskan
indikator
cairan
menurunk
meningkat
3) timbang pe
Rasional : pen
edema pas
atau kebingungan
-
Rasional : m
kelebihan
4) pantau has
Rasional : men
5) pertahanka
dengan ind
Rasional
volume cairan
4
Intoleransi
aktivitas
NOC
Activity tolerance
Self care: ADLs
urine
NIC
1) observasi
Kriteria Hasil:
-
sesudah ak
Rasional : h
dengan
cairan/pen
mandiri
Tanda-tanda vital normal
Status respirasi dan ventilasi adekuat
Level kelemahan
Mampu berpindah dengan atau tanpa
2) catat
res
aktivitas
berkeringa
Rasional
miokardiu
bantuan alat
sekuncup
menyebab
frekuensi j
3) kaji
fakt
kelemahan
Rasional : ke
samping o
4) Bantu ak
peningkata
Rasional : me
atropi otot
5)
Kolabora
atau aktivi
Rasional: pen
menghinda
5
takut -
kritis,
atau
kecacatan,
peran
social
ketidakmampuan
dalam
Anxiety control
Coping
Kriteria Hasil:
-
yang -
atau
permanen
-
cemas
Vital sign dalam batas normal
NIC
1) gunakan p
Rasional : m
dengan pa
2) jelaskan
dirasakan
Rasional : men
3) temani pa
dan mengu
dan
menunjukkan
tingkat
aktivitas
Rasional : men
berkurangnya
kecemasan
4) identifikas
Rasional : m
kecemasan
5) dorong
perasaan, k
Rasional : pe
kriteria ko
6)
intruksik
relaksasi
Rasional: tekn
menurunk
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia
Lanjut dengan Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari Desember 2006. Semarang: UNDIP.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta :
EGC.