12 MARET 2015
RANCANGAN
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR
TAHUN 2015
TENTANG
TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH, KOMISI PEMILIHAN
UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA, SERTA
PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang:
AF
tentang
Pemilihan
Gubernur,
Bupati,
dan
Undang-Undang
menetapkan Peraturan
Nomor
Komisi
Tahun
Pemilihan
2015,
Umum
perlu
tentang
Suara
Dalam
Penyelenggaraan
Pemilihan
Mengingat:
1.
Indonesia
Tahun
-2-
2.
Negara
...,
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2015
Republik
Tata
Kerja
Pemilihan
Komisi
Umum
Pemilihan
Provinsi,
dan
Umum,
Komisi
Provinsi,
Pemilihan
dan
Sekretariat
Komisi
AF
dengan
Peraturan
Komisi
Pemilihan
Umum
5.
Tahapan,
Penyelenggaraan
Program,
Pemilihan
Gubernur
dan
dan
Jadwal
Wakil
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA
KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN
UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH,
KOMISI
PEMILIHAN
UMUM/KOMISI
INDEPENDEN
PANITIA
SUARA
DALAM
PENYELENGGARAAN
WAKIL
WALIKOTA.
BUPATI,
SERTA
WALIKOTA
DAN
WAKIL
-3BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.
Bupati,
selanjutnya
kedaulatan
dan
Walikota
disebut
rakyat
dan
Pemilihan,
di
Provinsi
Wakil
adalah
dan
Walikota,
pelaksanaan
Kabupaten/Kota
nasional,
dimaksud
dalam
tetap,
dan
mandiri
undang-undang
sebagaimana
penyelenggara
Pemilihan
dalam
berdasarkan
3.
AF
dimaksud
dalam
undang-undang
Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
selanjutnya
Kabupaten/Kota,
adalah
disebut
lembaga
KPU/KIP
penyelenggara
pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undangundang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan
tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang.
5.
panitia
Kabupaten/Kota
yang
untuk
dibentuk
oleh
melaksanakan
KPU/KIP
Pemilihan
-46.
panitia
yang
Kabupaten/Kota
untuk
dibentuk
oleh
KPU/KIP
menyelenggarakan
Pemilihan
8.
adalah
petugas
yang
dibentuk
oleh
Panwas
adalah
yang
lembaga
bertugas
penyelenggara
mengawasi
pemilihan
penyelenggaraan
Indonesia
sebagaimana
dimaksud
dalam
penyelenggaraan
AF
dalam
Pemilihan
Undang.
umum
yang
bertugas
mengawasi
dimaksud
dalam
undang-undang
yang
tugas
penyelenggaraan
dan
wewenang
Pemilihan
dalam
Gubernur
pengawasan
dan
Wakil
Pengawas
Pemilihan
Kabupaten/Kota,
-5mengawasi
penyelenggaraan
Pemilihan
di
wilayah
kecamatan.
13. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS,
adalah
tempat
dilaksanakannya
pemungutan
suara
untuk Pemilihan.
14. Hari adalah hari kalender.
Pasal 2
KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,
PPS dan KPPS dalam melaksanakan tugas berpedoman pada
mandiri;
b.
jujur;
c.
adil;
d.
kepastian hukum;
e.
tertib;
f.
kepentingan umum;
g.
keterbukaan;
h.
proporsionalitas;
i.
profesionalitas;
j.
akuntabilitas;
k.
efisiensi; dan
l.
efektivitas.
AF
a.
asas:
Pasal 3
(1)
KPU,
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
Penyelenggaraan
Pemilihan
menjadi
tanggung
jawab
(4)
Walikota
Kabupaten/Kota.
dilaksanakan
oleh
KPU/KIP
-6(5)
Dalam
penyelenggaraan
Pemilihan,
KPU,
KPU
Pasal 4
(1)
KPU
memegang
tanggung
jawab
akhir
atas
Penyelenggaraan
akhir
Pemilihan
yang
AF
sebagaimana
(3)
dimaksud
pada
ayat
(2)
Presiden.
BAB II
TATA KERJA PENYELENGGARA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN
Bagian Kesatu
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU
Pasal 5
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU dalam penyelenggaraan
Pemilihan, meliputi:
a.
-7b.
untuk
setiap
tahapan
Pemilihan
setelah
oleh
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
d.
e.
f.
2.
g.
AF
h.
sanksi
administratif
dan/atau
tahapan
penyelenggaraan
Pemilihan
Bagian Kedua
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh
Pasal 6
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh dalam
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
meliputi:
a.
c.
d.
mengoordinasikan,
mengendalikan
menyelenggarakan
seluruh
tahapan
dan
penyelenggaraan
perundang-undangan
dengan
berpedoman
AF
f.
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
penyelenggaraan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada
g.
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
menyampaikan
penyelenggaraan
laporan
kegiatan
Pemilihan
setiap
Gubernur
tahapan
dan
Wakil
i.
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
semua
menyampaikan
penyelenggaraan
laporan
periodik
Pemilihan
mengenai
Gubernur
tahapan
dan
Wakil
l.
mengenakan
sanksi
administratif
dan/atau
-9menonaktifkan
sementara
anggota
KPU/KIP
KPU
Provinsi
yang
terbukti
melakukan
Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
Pasal 7
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh dalam
penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta
Walikota dan Wakil Walikota, meliputi:
a.
yang
diselenggarakan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
b.
dalam
tahapan
AF
KPU/KIP
laporan
kegiatan
setiap
tahapan
e.
mengenakan
menonaktifkan
sanksi
administratif
sementara
anggota
dan/atau
KPU/KIP
Walikota
atau
berdasarkan
Panwas
rekomendasi
Kabupaten/Kota
Bawaslu
dan/atau
- 10 Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU/KIP Kabupaten/Kota
Pasal 8
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU/KIP Kabupaten/Kota
dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
serta Walikota dan Wakil Walikota, meliputi:
a.
b.
Bupati
serta
Walikota
dan
Wakil
Walikota
d.
AF
Peraturan ini;
mengoordinasikan,
mengendalikan
menyelenggarakan
seluruh
tahapan
dan
penyelenggaraan
Walikota
berdasarkan
ketentuan
perundang-
pemutakhiran
data
pemilih
dari
PPK
serta
menetapkan DPS;
g.
h.
i.
menyampaikan
laporan
kegiatan
setiap
tahapan
dan
Wakil
Kabupaten/Kota
Walikota
dengan
kepada
tembusan
DPRD
kepada
KPU
Provinsi/KIP Aceh;
k.
l.
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
semua
menyampaikan
laporan
periodik
mengenai
tahapan
Gubernur,
AF
Negeri
KPU
dan
KPU
n.
Bawaslu Provinsi;
mengenakan
sanksi
administratif
dan/atau
mengakibatkan
penyelenggaraan Pemilihan.
terganggunya
tahapan
- 12 Bagian Keempat
Tugas dan Wewenang Panitia Pemilihan Kecamatan
Pasal 9
Tugas, wewenang dan kewajiban PPK meliputi:
a.
membantu
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
membantu
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
KPU
Provinsi/KIP
Aceh,
dan
KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
d.
AF
e.
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
PPS di wilayah kerjanya;
melakukan
rekapitulasi
hasil
f.
penghitungan
suara
oleh
saksi
peserta
Pemilihan
dan
Panwas
Kecamatan;
g.
h.
menyerahkan
dimaksud
hasil
rekapitulasi
pada
huruf
membuat
berita
acara
membuat
sertifikat
suara
kepada
sebagaimana
seluruh
peserta
Pemilihan;
i.
menyerahkannya
penghitungan
penghitungan
kepada
saksi
suara
serta
dan
wajib
suara
peserta
Pemilihan,
k.
melakukan
evaluasi
dan
membuat
laporan
setiap
- 13 l.
m.
melaksanakan
sosialisasi
penyelenggaraan
Pemilihan
o.
oleh
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 10
Tugas ketua PPK meliputi:
memimpin kegiatan PPK;
b.
c.
d.
mengadakan
a.
AF
koordinasi
dipandang perlu
e.
untuk
tugas;
menandatangani
(1)
penghitungan
dengan
kelancaran
laporan
suara
pihak
pelaksanaan
hasil
sementara
yang
secara
kegiatan
berkala,
menandatangani
rekapitulasi
berita
penghitungan
acara
suara
dan
sertifikat
bersama-sama
oleh
saksi
yang
memiliki
surat
h.
- 14 (2)
b.
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
ketentuan
(3)
Bagian Kelima
Tugas dan Wewenang Panitia Pemungutan Suara
Pasal 11
Tugas, wewenang dan kewajiban PPS meliputi:
a.
AF
c.
b.
perseorangan;
d.
e.
f.
g.
melakukan
perbaikan
dan
mengumumkan
hasil
mengumumkan
Daftar
Pemilih
Tetap
sebagaimana
j.
melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
- 15 k.
l.
m.
n.
o.
melakukan
evaluasi
dan
membuat
laporan
setiap
melaksanakan
sosialisasi
penyelenggaraan
Pemilihan
AF
r.
s.
Pasal 12
(1)
b.
c.
d.
mengadakan
koordinasi
dengan
pihak
yang
menandatangani
daftar
Pemilih
sementara
dan
- 16 g.
mengumumkan
hasil
penghitungan
suara
dari
pada
sarana
pengumuman
(2)
Apabila
ketua
PPS
berhalangan,
tugasnya
dapat
Pasal 13
(1)
b.
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
peraturan
AF
c.
(2)
Bagian Keenam
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara
Pasal 14
Tugas, wewenang dan kewajiban KPPS meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
g.
h.
i.
j.
dengan
perundang-
AF
k.
peraturan
undangan; dan
ketentuan
(1)
Pasal 15
memberi
penjelasan
harus dilaksanakan
tentang
kepada
tugas-tugas
anggota
KPPS
yang
dan
c.
menandatangani
surat
pemberitahuan/panggilan
e.
f.
b.
memimpin
pelaksanaan
kegiatan
pemungutan
suara;
c.
d.
e.
(3)
f.
g.
b.
AF
a.
(dua)
ditandatangani
anggota
oleh
saksi
KPPS
serta
dapat
yang
memiliki
surat
d.
e.
(4)
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
ketua
KPPS
- 19 Pasal 16
(1)
Anggota
KPPS
bertugas
membantu
melaksanakan
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
anggota
KPPS
Pasal 17
PPS menetapkan 2 (dua) orang petugas keamanan TPS yang
bertugas menjaga ketenteraman, ketertiban, dan keamanan di
TPS.
BAB III
PERSYARATAN PPK, PPS DAN KPPS
Pasal 18
AF
b.
c.
setia
a.
kepada
(1)
Pancasila
sebagai
dasar
Negara,
e.
f.
g.
h.
berpendidikan
paling
rendah
sekolah
lanjutan
karena
melakukan
tindak
pidana
yang
(2)
(3)
tingkat
atas
atau
sederajat
sebagaimana
dapat
diisi
oleh
orang
yang
mempunyai
Kelengkapan
persyaratan
Kartu
fotokopi
AF
Pasal 19
Tanda
sebagaimana
dimaksud
Penduduk (KTP)
dalam
yang
masih
berlaku;
b.
c.
setia
kepada
Pancasila
sebagai
dasar
Negara,
tidak
menjadi
anggota
Partai
Politik
sekurang-
yang
telah
memperoleh
kekuatan
- 21 4.
5.
mengundurkan
pemeriksaan
KPU/KIP
kesehatan
diri
yang
Kabupaten/Kota
apabila
dilakukan
dinyatakan
dalam
oleh
tidak
cukup
dan
ditandatangani
sebagaimana
Pasal 20
(1)
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU
Kabupaten/Kota
AF
(2)
terpilih.
Pasal 18 ayat (1) huruf i bagi anggota PPK, PPS dan KPPS
Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) anggota PPK, PPS
atau KPPS dinyatakan tidak memenuhi syarat, KPU/KIP
Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan terhadap calon
anggota urutan berikutnya atau calon anggota usulan
pengganti.
BAB IV
PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan dan Keangggotaan
Pasal 21
(1)
- 22 dibentuk PPK.
(2)
(3)
Pasal 22
(1)
(2)
(3)
Dalam
menjalankan
tugasnya,
PPK
dibantu
oleh
(4)
AF
Pasal 23
(1)
(2)
b.
Bagian Kedua
Pembentukan PPK
Pasal 24
(1)
diangkat
Kabupaten/Kota.
dan
diberhentikan
oleh
KPU/KIP
- 23 (2)
Pasal 25
Dalam memilih calon anggota PPK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (1), KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan
tahapan kegiatan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
AF
(1)
Pasal 26
pendaftaran seleksi calon anggota PPK sebagaimana
Pengumuman pendaftaran sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2)
dilakukan
di
tempat-tempat
yang
mudah
Pasal 27
(1)
(2)
Pasal 28
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
administrasi kelengkapan
melakukan
persyaratan
calon
penelitian
anggota
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
mengumumkan
hasil
Pasal 29
(1)
dimaksud
dalam
Pasal
19
ayat
(2),
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menyelenggarakan
seleksi
(4)
AF
a.
(1), meliputi:
tugas, wewenang dan kewajiban PPK, penelitian
syarat dukungan Pasangan Calon perseorangan,
pengetahuan kewilayahan.
seleksi
(7)
Pasal 30
(1)
- 25 (2)
b.
c.
Pasal 31
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menetapkan
dan
Pengumuman
hasil
seleksi
wawancara
sebagaimana
AF
Bagian Ketiga
Pengambilan Keputusan
Pasal 32
(1)
(2)
(3)
Setiap
anggota
PPK
wajib
melaksanakan
secara
Pasal 33
(1)
(3)
BAB V
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan
Pasal 34
Untuk menyelenggarakan Pemilihan di desa atau sebutan
(1)
(2)
AF
(3)
Pasal 35
(1)
usulan
lain/lurah
bersama
dan
badan
kepala
desa
atau
permusyawaratan
sebutan
desa
atau
dalam
ketentuan
peraturan perundang-
b.
- 27 -
Bagian Kedua
Pembentukan PPS
Pasal 36
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
membentuk
dan
Pasal 37
(1)
(2)
AF
dan
desa
atau
sebutan
Kepala
desa
atau
permusyawaratan
sebutan
desa
atau
lain/lurah
sebutan
dan
badan
lain/dewan
sumber
daya
manusia
dari
tokoh
Dalam
hal
pengusulan
anggota
PPS
sebagaimana
- 28 Bagian Ketiga
Pengambilan Keputusan
Pasal 38
(1)
(2)
(3)
Setiap
anggota
PPS
wajib
melaksanakan
secara
Pasal 39
(1)
rapat
PPS
sebagaimana
(2)
dimaksud
pada
AF
BAB VI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan
Pasal 40
KPPS berkedudukan di TPS.
Pasal 41
(1)
di
dengan
undangan.
sekitar
TPS
ketentuan
yang
memenuhi syarat
peraturan
perundang-
- 29 (2)
(3)
a.
b.
Bagian Kedua
Pembentukan KPPS
Pasal 42
(1)
(2)
dan
pemberhentian
anggota
KPPS
AF
(3)
BAB VII
KESEKRETARIATAN
Bagian Kesatu
Sekretariat PPK
Pasal 43
(1)
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
PPK
dibantu
- 30 (3)
(4)
Sekretaris
PPK
dapat
dibantu
(dua)
orang
staf
(satu)
orang
staf
sekretariat
urusan
teknis
penyelenggaraan; dan
b. 1 (satu) orang staf sekretariat urusan tata usaha,
keuangan dan logistik Pemilihan.
(5)
(6)
Pengangkatan
sebagaimana
(dua)
dimaksud
orang
pada
staf
ayat
sekretariat
PPK
(4),
dan
dipilih
AF
(8)
PPK.
diangkat,
tapi
Bupati/Walikota,
belum
maka
yang
diterbitkan
bersangkutan
keputusan
diangkat
Pasal 44
(1)
(2)
a.
b.
c.
d.
Pasal 45
(1)
(3)
Bagian Kedua
Sekretariat PPS
(1)
Dalam
AF
Pasal 46
melaksanakan
tugasnya,
PPS
dibantu
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
meminta
kepada
kepala
sebagai
sekretariat
PPS
sebagaimana
b.
2.
(4)
- 32 (5)
(6)
sekretariat
PPS
sudah
diangkat,
tapi
belum
dengan
lainnya.
Pasal 47
(1)
b.
memimpin
dan
mengawasi
kegiatan
sekretariat
PPS; dan
(2)
Dalam
AF
c.
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud
Pasal 48
(1)
Tugas
staf
sekretariat
PPS
adalah
membantu
Pasal 49
(1)
mempunyai
penyelenggaraan
tugas
Pemilihan
menyiapkan
Gubernur,
Bupati
teknis
dan
Walikota.
(2)
dan
pertanggungjawaban
menyimpan
keuangan,
serta
BAB VIII
PENGGANTIAN ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS
Pasal 50
Anggota PPK berhenti antar waktu karena:
a.
meninggal dunia;
b.
(1)
d.
diberhentikan sementara.
Anggota
c.
PPK
(2)
AF
diterima;
diberhentikan
sementara
sebagaimana
b.
c.
d.
dijatuhi
pidana
penjara
berdasarkan
putusan
karena
melakukan
tindak
pidana
yang
- 34 f.
g.
Provinsi/KIP
Aceh,
dan
KPU/KIP
sebagaimana
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(3)
(4)
pada
Kabupaten/Kota
ayat
(1)
dengan
dilakukan
oleh
KPU/KIP
ketentuan
anggota
PPK
sementara
AF
(1) Pemberhentian
Pasal 51
anggota
PPK
sebagaimana
tahapan meliputi:
menerima laporan;
b.
c.
melakukan klarifikasi;
d.
(2) KPU
a.
Kabupaten/Kota
membuat
ringkasan
meneliti
hasil
materi
penelitian
laporan
dan
sebagaimana
b.
c.
- 35 d.
melakukan
Bawaslu
koordinasi
atau
dan/atau
Panwaslu
melibatkan
sesuai
dengan
tingkatannya.
(4) Berdasarkan hasil penelitian dan klarifikasi sebagaimana
dimaksud
pada
Kabupaten/Kota
ayat
(2)
membuat
dan
ayat
(3),
KPU
kajian
dan
mengambil
keputusan.
Pasal 52
(1)
(2)
keadaan
meninggal
dunia,
tidak
diketahui
secara permanen.
Kepala
desa
atau
sebutan
AF
(3)
permusyawaratan
desa
lain/lurah
atau
dan
sebutan
badan
lain/dewan
sebagaimana
memerhatikan
dimaksud
sumber
daya
pada
manusia
ayat
dari
(1),
tokoh
Dalam
hal
pengusulan
anggota
PPS
sebagaimana
Pasal 53
(1)
Dalam
hal
anggota
KPPS
berhalangan
tetap,
PPS
keadaan
meninggal
dunia,
tidak
diketahui
Penggantian
sebagaimana
memerhatikan
sumber
dimaksud
daya
pada
manusia
ayat
dari
(1)
Rukun
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 54
(1)
AF
peraturan perundang-undangan.
(2) KPU/KIP
Kabupaten/Kota
pemerintah daerah
untuk
dapat
meminta
memfasilitasi
kepada
sarana
dan
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 55
(1) Dalam
hal
Pemilihan
diselenggarakan
pada
daerah
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
pada
daerah
bulan
sebelum
pelaksanaan
tahapan
penyelenggaraan Pemilihan.
(2) Sebelum
Sekretariat
Sekretariat
KPU/KIP
KPU
Provinsi/KIP
Kabupaten/Kota
Aceh
atau
terbentuk
keanggotaan
KPU/KIP
KPU
Kabupaten/Kota
Provinsi/KIP
belum
Aceh
terisi,
atau
Pemilihan
hal
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
atau
KPU/KIP
menyelenggarakan
Pemilihan,
maka
Pemilihan
anggaran
penyelenggaraan
Pemilihan,
dapat
AF
Pasal 56
atau
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
tidak
dapat
BAB XI
PENUTUP
Pasal 57
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan KPU Nomor 10
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyusunan Tata Kerja
- 38 Pasal 58
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
pengundangan
dengan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
penempatannya
Komisi
dalam
memerintahkan
Pemilihan
Berita
Umum
Negara
ini
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,
pada tanggal
AF
YASONNA H. LAOLY
REPUBLIK INDONESIA,