108
BAB VI
ELEKTRON DALAM LOGAM
Pada tahun 1897, Joseph John Thomson (1856 1940) seorang Fisikawan Inggris
melalui serangkaian eksperimennya berhasil mendeteksi atau menemukan elektron muatan
negatif dan besarnya terkuantisasi yang dimaksud Stoney. Dalam penelitiannya dia
mempelajari bahwa tabung katoda pada kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi
tegangan tinggi akan mengeluarkan berkas sinar dimana Thomson menyebut sinar ini
sebagai berkas sinar katoda disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda (elektroda
negative). Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan medan listrik negatif maka akan
dibelokan (berkas sinar katoda ini tertolak oleh medan negative), berdasarkan hal ini maka
Thomson menyatakan bahwa berkas sinar katoda itu adalah partikel-partikel yang bermuatan
negatif yang ia sebut sebagai corpuscle corpuscle itu berasal dari atom-atom logam yang
dipakai sebagai elektroda pada tabung katoda. Dengan menggunakan jenis logam yang
berbeda-beda sebagai elektroda yang dia gunakan pada tabung katoda maka percobaan
Thomson tetap menghasilkan berkas sinar katoda yang sama.
Akhirnya Thomson menyimpulkan bahwa setiap atom pasti tersusun atas corpuscle.
Corpuscle yang ditemukan oleh Thomson ini kemudian disebut sebagai elektron oleh G.
Johnstone Stoney. Dari asumsi tersebut dia akhirnya meyakini bahwa atom sebenarnya tidak
berbentuk masif (berbentuk bulatan yang pejal) akan tetapi tersusun atas komponenkomponen penyusun atom. Thompson telah berhasil memperoleh hadiah Nobel Fisika pada
tahun 1906 atas penemuan elektron. Thomson membuktikan bahwa elektron merupakan
partikel penyusun atom, bahkan Thomson mampu menghitung perbandingan muatan
terhadap massa elektron
e
, yaitu 1,759 108 coulomb/gram.
m
Kemudian melalui percobaan yang secara relatif sederhana dalam tahun 1909 Robert
Andrew Millikan (1868-1953) dari Universitas Chicago menemukan harga muatan elektron,
yaitu 1,602 1019 coulomb. Dengan percobaan yang menggunakan tabung sinar katoda
kemudian dapat pula ditentukan harga massa electron m0 dapat dihitung:
109
8
1,759 x10
9,11x10 28 gram
Gambaran sederhana mengenai kristal logam menyatakan adanya suatu kisi ion-ion
yang teratur dalam ruang, dan elektron-elektron bebas yang bergerak dalam ruang diantara
ion-ion tersebut. Gambaran lebih lengkap diperoleh dengan mengatakan bahwa ion-ion itu
melakukan getaran termal disekitar kedudukan setimbangnya, demikian pula elektron bebas
melakukan gerak termal diantara ion-ion kristal, dan merubah arah geraknya setiap kali
elektron itu bertumbung dengan ion(kemungkinan besar) atau elektron lain (kemungkinan
kecil).
Beberapa sifat penting logam:
a.
Apabila suhunya serba sama, untuk suatu logam ada hubungannya yang linear
antara rapat arus listrik j dan kuat medan E . Tetapan perbandingan dinamakan
Logam merupakan penghantar listrik maupun penghantar panas yang baik. Untuk
logam pada pada suhu ruang terletak di daerah 10 10 ohm
6
m1 . Pada suhu
ruang logam murni memiliki harga konduktivitas termal yang 10 sampai 100 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan bahan dielektrik. Jadi dalam keadaan tersebut
electron menjadi wahana terpenting dalam arus kalor.
c.
Sejak tahun 1853 telah diketahui kaidah empiric dari Wiedemann dan Franz yang
menyatakan bahwa pada suhu yang sama antara konduktivitas panas dan
konduktivitas listrik samabesar untuk semua logam. Kecuali itu perbandingan
tersebut berbanding lurus dengan suhu mutlak T
Ke
d.
Pada suhu yang cukup rendah harga suatu logam ditentukan oleh ketidakmurnian
dan ketidak sempurnaan kisi.
110
1
1
1
T imp purc T
Hampir separuh element logam menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah.
f.
Sumbangan elektron bebas pada harga Cv suatu logam sangat kecil, sumbangn
tersebut berbanding lurus dengan suhu
Cv e T
g.
Sumbangan elektron bebas pada susceptibility magnetic juga kecil, dan tidak
bergantung suhu
X e f T
Beberapa teori mengenai elektron bebas dalam zat padat akan dibahas pada bagian ini yaitu :
a. Teori Drude tentang elektron bebas dalam logam
b. Model elektron bebas yang klasik
c. Model elektron bebas yang terkuantisasi
Model pita energi dapat menerangkan sifat-sifat terpenting bahan semikonduktor
111
c. Ion logam boleh dikatakan tidak terpengaruh oleh tumbukan ini, karena massanya
yang sangat lebih besar dibandingkan dengan massa electron.
d. Apabila kuat medan E hadir dalam logam, arah elektron tidak lagi sembarang,
tetapi secara keseluruhan bergerak di bawah pengaruh medan E itu.
Andaikanlah bahwa waktu rata-rata antara 2 tumbukan elektron dan ion logam adalah
eE
m0
dengan e adalah muatan elektron, dan m0 adalah massa elektron. Dengan mengambil arah x
sebagai arah kuat medan E . Asumsikan bahwa kecepatan gerak sembarang elektron adalah
E
x
Gambar 6.1 Gerak Elekton dalam Medan
adalah j x e 0
0 0
e
m0
m0
Penjumlahan dilakukan terhadap semua elektron bebas dalam satu satuan volume. 0 0
Karena penjumlahan komponen kecepatan gerak sembarang elektron adalah nol maka
diperoleh j x
e 2E
m0
112
e 2
m0
Pada logam murni, pada suhu ruang sumbangan terbesar pada konduktivitas termal, K
berasal dari electron. Qe merepresentasikan arus kalor, yaitu jumlah energi yang mengalir
per satuan luas per detik, maka kondutivitas termal K e dibataskan sebagai
Qe K e
dengan
T
,
x
T
gradien suhu sepanjang arah arus x
x
x x0 2 C0 cos
x x0
C0
2 sin d n C0 cos dt
113
2R sin R d
4 R 2
1
sin d
2
n adalah rapat elektron bebas per satuan volume. Energi elektron di x x0 dinyatakan dengan
U x 0 ,
sehingga
energi
elektron
pada
kedudukan
U
x x0 2 C0 cos , berkaitdengan U x0 U x0 2 C0 cos U x0 2 C0 cos
x x x 0
Besarnya fluks energi yang melalui bidang satuan di x x0 dalam waktu, melampaui semua.
Sudut
1
1
2 U
2
dt n C0 U x0 sin cos d dt n C0
2 cos sin d
2
2
T x x 0 0
0
2
U
2
dt Qe dt C0 n
3
x x x 0
Karena integral pertama identik nol
114
2
2 U
Qe n C0
3
x x x 0
U U T
,
x T x
Tetapi
diperoleh
Ke
2
2 U
n C0
3
T
Jika elektron-elektron tersebut sebagai gas elektron yang ditarik kesejajarannya dengan suatu
gas ideal maka harus dipatuhi kaidah-kaidah teori konetik gas dengan distribusi MaxwellBoltzmann, maka:
1
2
2
m0 C0 k BT
2
3
2
U 3
3 n k B T
k B , dan K e
T 2
m0
k
3 B T . Sesuai dengan kaidah Wiedemann-Franz
Ke
yang diperoleh secara empiric. Didefinisikan besaran baru yaitu bilangan Lorentz :
L
Ke
T
k
yang di dalam model ini berharga L 3 B
e
115
Apabila larangan Pauli diindahkan, maka tentunya yang berlaku untuk sistem tersebut
bagi elektron adalah distribusi Fermi-Dirac(1926). Distribusi Fermi-Diract dapat menjelaskan
peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi E pada saat T>0. Fungsi distribusi
Fermi-Diract f E
E
kbT
Keterangan :
= Potensial kimia ( pada T = 00K, =Ef)
f(E) = Peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi E
Gambaran umum tentang elektron dalam teori ini adalah bahwa ada elektron-elektron
(terluar, valensi) dari atom-atom logam yang tidak terikat lagi. Elektron macam itu bergerak
dengan bebas dalam kisi kristal, oleh karena itu dinamakan elektron bebas.
Kristal logam dipandang sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positif
(membentuk kisi kristal) dan suatu rapat muatan negatif yang hampir serba sama diseluruh
volume kristal. Rapat muatan negatif ini berasal dari elektron-elektron bebas. Elektronelektron bebas dapat diperlakukan sebagai suatu gas dengan kecepatan termal. Berkat
pengaruh mereka secara kolektif kisi ion-ion positif terlihat menjadi zat padat.
Suatu elektron (bebas) melihat kisi ion positif sebagai jajaran bukit-bukit potensial
elektro statik. Dalam model ini pengaruh rata-rata dari bukit-bukit potensial tersebut
dianggap sangat kecil dibandingkan dengan energi kinetik elektron bebas, oleh karena itu
dapat diabaikan. Kecuali di permukaan batas kristal dimana suatu penghalang potensial
menghindarkan keluarnya elektron dari logam. Model elektron bebas klasik tentang logam
mengandaikan :
a. Kristal logam digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positif
(yang membentuk kisi kristal) dan elektron yang bebas bergerak dalam volume
kristal
b. Kumpulan electron bebas itu dapat diperlakukan sebagai suatu gas, dengan
elektron individual yang bergerak denagn kecepatan termal(gas berarti tidak ada
gaya interaksi antar-elektron di luar tumbukan, dan gerak termal yang sembarang).
116
c. Pengaruh medan potensial yang berasal dari jajaran ion positif diabaikan, energi
kinetic elektron bebas sanagt besar apabila dibandingkan dengan potensial yang
berasal dari jajaran ion positif
d. Suatu
penghalang
potensial
dipermukaan
batas
kristal
menghindarkan
3
3
k BT Z N A k BT
2
2
3
Z RT
2
C el
3
Z R
2
Dari teori Debye, diketahui bahwa untuk suhu ruang panas jenis yang berasal dari getaran
kisi kristal per kilo mol zat adalah
C kisi 3R
Secara empirik hal ini telah pula ditemukan oleh Dulong-Petit. Oleh karena itu, maka untuk
kristal logam
C C el C kisi Z 3 R
2
117
M H
Untuk bahan yang isotropik M paralel dengan H , dan merrupakan scalar. Apabila tak
isotropik adalah suatu tensor. Pada bahasan ini dibatasi untuk zat padat isotropik ( M
adalah moment magnetik per satuan volume). Apabila ditelaah sifat magnetik zat padat yang
berasal dari elektron, maka dipelajari paramagnetisasi dari elektron. Pengaruh medan magnet
luar H pada elektron elektron bebas itu diungkapkan sebagai
H
M H N B I B
k BT
dengan :
N = jumlah electron per satuan volume
B = magneton Bohr ; B
e
9,27 x10 29 J / T
2m0
e x ex 1
e x ex x
k B , tetapan Boltzman
H
H
I1 B B
3 k BT
k BT
Sehingga
M H
N B
N B
H atau
3 k BT
3k BT
2
118
Secara eksperimental tidak terlihat kebergantungan dari suhu T. dengan demikian, juga
teori klasik elektron bebas tidak memadai untuk menerangkan paramagnetisme elektron.
Dari uraian teori klasik elektron bebas hanya memadai untuk menerangkan kaidah
empiric Wiedemann-Franz yaitu bahwa untuk logam berlaku :
Ke
tetap ; tetapi teori itu
T
3
R untuk suhu ruang
2
b.
Kuantisasi energi elektron bebas diperoleh dengan memperlakukan syarat batas (siklis) pada
gelombang yang merepresentasikan gerak elektron, sedangkan larangan Pauli memberikan
sebaran energi untuk energi total dan jumlah total elektron tertentu. Distribusi yang diperoleh
adalah distribusi Fermi-Dirac.
119
Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T =0K
(pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu kuantitas yang sangat penting dalam
sistem fermion (elektron adalah fermion). Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi
gelombang yang saling bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil (
,3/2, 5/2...). Fermion memenuhi prinsip ekslusi Pauli, dan fungsi gelombang sistem fermion
berubah tanda terhadap pertukaran setiap pasangan partikel. Fungsi gelombang semacam ini
disebut antisimetrik. Hanya satu fermion yang diperbolehkan terdapat pada keadaan kuantum
tertentu dari sistem tersebut
Mengingat kembali pada kuliah Fisika Statistik bahwa sistem dua partikel yang
terbedakan dan yang tak terbedakan.
Sistem dua partikel yang terbedakan
Terdapat dua partikel, partikel 1 dan 2, yang berada dalam keadaan a dan
keadaan b. Jika kedua partikel tersebut terbedakan, maka terdapat dua
kemungkinan terisinya keadaan yang diperoleh oleh fungsi gelombang:
Jadi, dalam sistem fermion, kehadiran partikel dalam keadaan kuantum tertentu
dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu ( hal ini terjadi
karena untuk fermion berlaku prinsip ekslusi Pauli).
Sistem dua partikel tak terbedakan
Jika terdapat partikel yang tidak dapat dibedakan, maka posisi masingmasing
partikel tidak dapat ditentukan, dan fungsi gelombangnya harus merupakan
kombinasi dari 1 dan 2 , untuk mencerminkan peluang yang sama.
Dibawah ini digambarkan sketsa distribusi Fermi-Dirac (F-D) dan distribusi Maxwell
120
Boltzmann (M-B). Distribusi Fermi-Dirac untuk sistem elektron dengan landasan fisika
modern, distribusi Maxwell Boltzmann untuk suatu gas ideal atom-atom dengan landasan
fisika klasik.
T=00K
T=6000K
Tc 60000K
f (E)
1
1 e
( E E F ) / k BT
T=00K
T=60000K
T=6000K
f ( E) e E / kBT
Gambar 6.5 Distribusi Maxwell-Boltzman
121
Satu keadaan energi hanya dapat diisi oleh satu partikel atau kosong atau
memenuhi prinsip eksklusi Pauli.
Meskipun distribusi F-D telah dikenal, tetapi untuk kelengkapan informasi tertera
dibawah ini dengan beberapa ciri utamanya:
a. Distribusi F-D sangat berbeda dari distribusi M-B
b. Pada T=0, maka:
f ( E) e ( E EF ) / kBT
Jadi untuk E yang besar, distribusi F-D mendekati distribusi M-B
d. Sebaliknya apabila ( EF E) k BT jadi untuk elektron dengan energi di
bawah EF dan berenergi rendah:
f ( E) 1 e ( E EF ) / kBT
Jadi untuk E yang rendah, kebolehjadian bahwa suatu state terisi mendekati
1.
e. Untuk E= EF, pada semua suhu T:
f ( E ) 0,5
Disamping itu masih banyak yang perlu diuraikan tentang distribusi F-D.
f. Rapat elektron persatuan volum adalah:
122
n n ( E ) dE
0
f ( E ) g ( E ) dE
0
1
2 2
2m0 3 / 2
E1/ 2
)
dE
2
1 e ( E EF ) / kBT
1 2m0
n
2 2 2
Dianggap bahwa
EF 0
merupakan harga
3 / 2 EF 0
1/ 2
dE
EF
1 2m E
n 2 0 2 F0
3
3/ 2
EFT
(k BT ) 2
E F E F 0 1
2
12 E F 0
123
g(E)dE
Dalam menelaah perilaku gas elektron pendekatan elektron tunggal yaitu bahwa
elektron tersebut bergerak dalam potensial V yang merepresentasikan pengaruh dasar dari
semua elektron bebas yang lain dan semua ion-ion positifnya. Dalam model elektron bebas V
0
Persamaan Schroedinjernya adalah:
2 2
r Er
2m0
dengan solusi
k r A0 e ik ,r
Ek
2
2
2
2
[k x k y k z ]
2m0
Sedangkan apabila elektron itu bergerak dalam kubus dengan rusuk L ; k x , k y dan k z harus
memenuhi:
2
; n x 0, 1, 2,..........
L
2
k y ny
; n y 0, 1, 2,..........
L
2
k z nz
; n z 0, 1, 2,..........
L
k x nx
124
ky
kx
2
L
2
2
2
2
Ek
[k x k y k z ]
2m0
terletak pada permukaan bola dengan jari-jari k yang memenuhi:
k 2 [k x k y k z ]
2
2mo Ek
2
Semua state dengan energi antara E dan E+dE terletak dalam kulit bola dengan jari-jari antara
k dan (k k ); volum elemen itu dalam ruang k adalah:
k 2 k
Sehingga jumlah state elektron adalah:
4k 2 k
2
L
L3 k 2
k
2 2
Apabila diperhitungkan spin elektron; maka jumlah state elektron antara k dan (k+dk) adalah:
L3 k 2
2
diketahui bahwa:
125
2m0 E
2k 2
Ek
k2
2m0
2
m0
E
2 2 E
sehingga jumlah elektron-state persatuan volum dengan energi antara E dan (E+dE) adalah:
g ( E)
k 2 k
1
2
2m0 3 / 2 1 / 2
) E dE
2
g ( E) E 1 / 2
g(E) adalah rapat elektron state dan bukan rapat elektron. Rapat elektron n(E) adalah jumlah
elektron bebas persatuan volum untuk sistem dengan kesetimbangan suhu T adalah:
n( E ) g ( E ) f ( E )
1 2m0 3 / 2 1 / 2
1
n( E )
( 2 ) E
2
E EF / k BT dE
2
1 e
Jadi
jumlah
elektron
persatuan
volum
dengan
energi
(E+dE) adalah:
2m0 3 / 2
E1/ 2
dN n( E )dE 2 ( 2 )
dE
2
1 e E EF / kBT
1
126
antara
dan
n( E )
1
2 2
2m0 3 / 2
E1/ 2
)
dE
2
1 e E EF / kBT
c. Pengaruh medan yang berasal dari jajaran ion positif diabaikan, energi kinetik elektron
bebas sangat besar apabila dibandingkan dengan energi potensial yang diperoleh dari
jajaran ion positif.
d. Pada permukaan batas antara logam dan vakum yang mengelilinginya, terdapat suatu
potensial penghalang yang harus diloncati elektron bebas pada T=00K (energi = EF)
untuk dapat meninggalkan permukaan batas logam.
Ce Z v N A
3
3
k B Z v ( R)
2
2
dengan Zv, jumlah elektron valensi dari unsur yang membentuk logam.
127
Untuk kasus T=00K. Energi total gas elektron (atom juga disebut gas Fermi) persatuan
volume:
EF 0
E g (E)
f ( E ) dE
EF0
2 m0 3 / 2 E 3 / 2
(
)
dE
1
2 2 2
1
1
5
2 m0 3 / 2
5/ 2
) EF 0
2
1 2m0
( 2 EF 0 ) 3 / 2
2
3n
sehingga:
3
5
0 nEF 0
maka energi rata-rata per elektron adalah:
E0
3
EF 0
5
E n ( E ) dE
0
E g( E ) f ( E ) dE
0
1
2 2
2m0 3 / 2
E 3 / 2 dE
)
0 1 e ( E EF ) / kBT
2
y j dy
F j ( y0 )
( y y0 )
0 1 e
128
y
2 j ( j 1)
F j ( y0 ) 0 [1
.........], y0 1
2
( j 1)
6 y0
E 3 / 2 dE
( E E F ) / k BT
}
0 {1 e
F3 / 2 ( E F )
2E F
5
5/ 2
5 k T
[1 ( B ) 2 ] ; E F k B
8 EF
karena:
EF EF 0
k BT 2
[1
]
12 E F 0
maka:
2E F 0
F 3 / 2( E F )
5
[1
5 k BT
5 k T
(
)][1 ( B ) 2 ]
24 E F
8 EF
[1
5 k BT 2
(
) ]
12 E F
5/ 2
2E F 0
5
5/ 2
dimana diperoleh:
E F 0 2 m0 3 / 2
E
5 k T
( 2 ) [1 ( B ) 2 ] ; T F
2
12 E F
kB
5
n 2 k BT 2
4EF
2
nk B T
Ce
2E F
T
2
3
C 'e n k B
2
(model Klasik)
129
Maka:
2 k BT
C 'e
Ce
3E F
Dari hubungan diatas terlihat bahwa sumbangan elektron bebas pada harga Cv untuk kristal
3E
diperkecil dengan faktor 2 F dari klasiknya [Ce].
k BT
Suatu gas elektron untuk mana kBT << EF dinamakan degenerated gas (gas
terdegenerasi).
Untuk suhu rendah:
Cv AT BT 3
Cara pendekatan lain untuk menentukan Ce adalah dengan membagi evaluasi integral:
E g ( E) F ( E) dE
0
EF 0
E g (E) dE
diperlukan untuk meningkatkan suhu gas elektron dari T = 00K menjadi T = T0K. Dari grafik
terlihat bahwa:
kBT << EF
EF0
EF
EF
dE ( E E F ) f ( E ) g ( E ) dE( E F E ) 1 f ( E ) g E
130
EF 0
EF
EF
E g ( E ) dE dE ( E E F ) f ( E ) g ( E ) dE( E F E )1 f ( E ) g ( E )
F
dE ( E E F ) f g ( E ) dE ( E E F )[1 f ] g ( E )
Cel
T
T
T T
EF
0
f
Cel dE ( E E F ) g ( E )
T
0
Pada suhu rendah ( k BT / E F 0,01,
f
hanya besar didaerah dekat EF , sehingga
T
pendekatannya:
f
Cel dE ( E E F ) g ( E )
T
0
f
Cel g ( E F ) dE ( E E F )
T
0
Evaluasinya:
E EF
f
e ( E E F ) / k BT
.
T
k B T 2 1 e ( E E F ) / k BT
Apabila dibataskan:
( E E F ) / k BT ,
maka:
Cel g ( E )(k BT )
2
E F / k BT
d 2
e
(e 1) 2
e
2
d
3
(e 1) 2
Maka:
1
2
Cel 2 g ( E F )k B T
3
Tetapi:
g ( E)
1
2
2m0 3 / 2 1 / 2
1 2m
3/ 2
, maka:
) E F dan n 2 ( 20 ) 3 / 2 E F
2
g (E)
3n
2E F
Dimana diperoleh:
1
3n
2
Cel 2
kB T
3 2E F
Cel
2 n k B 2T
2EF
Peramagnetisme Pauli
Dalam logam terdapat gas Fermion, yaitu elektron-elektron bebas yang bejarak dalam
kisi kristal. Apabila ada suatu medan magnet luar H, maka elektron-elektron bebas tersebut
dipengaruhi oleh medan luar H tersebut, khususnya ada penyesuaian spin elektron dengan
medan H.
EToT Ekin B B
Tanda + untuk spin yang berlawanan dengan medan B. Karena B 0 H , maka:
EToT Ekin B 0 H
g(E)
B 0 H
B 0 H
g(E)
Spin
E
Spin
H>0
g(E)
g(E)
E= energy kinetik
Karena prilaku elektron lain apabila spin lain arahnya terhadap medan magnet H, maka g(E)
dibagi dalam 2 bagian yaitu dengan spin ke atas dan spin di bawah. Tanpa medan H luar,
kedua-duanya simetrik terhadap sumbu E. Apabila ada medan magnet luar, maka energi
elektron menjadi,
E = E + EB
E = E + B B
Positif untuk antipararel dan negatif apabila sebaliknya. Karena medan luar H ini, secara
total lebih banyak electron dengan spin anti-pararel terhadap H. Sehingga suseptibilitas
memenuhi
M=H
M = B 0 () [2 ( + 0 ) 2 ( 0 )]
M = B 0 () ( 0 )
M = B2 0 0 ()
Dimana
( 0 ) = ()
0
( + 0 ) = () +
133
M = B2 0 0 0 () = 0B2 H g(EF0)
Sedangkan :
3
1
1 20 2
3
(0 ) = 2 ( 2 ) 0 2 =
2
20
1 20 0 2
= 2(
)
3
2
Dimana diperoleh untuk T = 00K
M = 0 2 2
= [
0 2 3
20
0 2 3
= [
]
20
Apabila 0B H << EF, penurunan memberikan bahwa:
= [
0 2 3
]
2
1
()/
=
( ) [1 + ()/ ]2
134
1
F
a. Harga maksimum
.
terjadi pada E = EF, dan besarnya adalah
4k B T
E
F
b. Untuk T = 0, diperoleh fungsi bagi 1
E
F
c. Ternyata bahwa
simetri terhadap E = EF.
E
Hal-hal tersebut dapat dilihat pada sketsa pada gambar 6.11:
F (E)
1 e
1
( E E F ) / k BT
F
1
e ( E EF ) / kbT
E k B T 1 e ( E EF ) / kBT
Untuk E << EF, F(E) = 1, ini berarti bahwa semua elektron state terisi, jadi elektron
yang telah berada dalam satu elektron state tertentu tidak dapat pindah ke elektron state yang
beredekatan. Untuk E EF (dilihat harga EF), f (E) < 1. Ini berarti bahwa elektron state yang
kosong, sehingga elektron yang berada di daerah energi tersebut dapat berpindah ke elektron
state didekatnya. Jadi yang energinya E berharga sedemikian, sehingga f (E) < 1,
mempunyai kesempatan untuk menduduki (pindah ke) elektron state yang lain. Tetapi
apabila energi E sedemikian, sehingga f (E) = 1 kesempatan tersbut tertutup.Elektron yang
mempunyai mobilitas besar untuk pindah ke elektron state yang energinya E memenihu F
(E) < 1
135
yaitu jumlah elektron bebar persatuan volum dalam logam yang memiliki energi antara E dan
(E + dE).
n(E)dE =
20 2 1
(
) 2 [1
2 2 2
1
+ ()/ ]
Perubahan variabel :
E = m0v2, sehingga
E1/2 = (m0/2)1/2v
dE = m0v dv
Substitusi memberikan,
3
n(E)dE
2 2 2
( 0 ) ( 20 )
2 2
[1 + (20
3 2
2 ( 0 ) ( 20 )
[1 + exp(
0 2
2
2 )/
)]
(4 2 )
Darimana diperoleh:
1
F(v) dv =
3 2
2 ( 0 ) ( 20 )
[1 + exp(
0 2
2
)]
(4 2 )
() = ( , , )
0
Dan sejalan dengan menurunkan distribusi Maxwell-Boltzmann untuk atom-atom gas, maka:
F(vx, vy, vz,) dvx dvy dvz =
1
0 3 0 2
0 2
2 ( ) ( ) [1 + (
)]
2
2
F(p) dp
yaitu jumlah elektron bebas per satuan volum dalam logam yang
memiliki momenyum linier antara p dan (p+dp) dan ,
F (px, py, pz) dpx dpy dpz:
yaitu jumlah elektron bebas per satuan volum dalam logam yang memiliki komponen
momentum linier, antara;
px dan (px + dpx)
py dan (py + dpy)
py dan (pz + dpz)
2
2 20
() = 3 [1 + (
)]
20
4 2
1
2 + 2 + 2 20
2
( ) = 3 [1 + (
)]
20
Fungsi distribusi F (vx, vy, vz), yang selanjutnya di singkat sebagai F(), dapat
digambarkan dalam ruang kecepatan [vx, vy, vz].
137
F). + ( ) dt
F = (
Diambil yang sama dimana-mana, baik arah maupun besarnya, dalam keadaan seperti itu
F 0, sehingga yang bermakna hanyalah:
( )
138
Perubahan yang terjadi melibatkan : Pengaruh Medan Luar , dan Proses Hamburan
Oleh karena itu proses yang pertama mengubah distribusi F, sedangkan proses kedua ingin
memulihkannya keadaan semula. Hal tersebut dapat ditulis sebagai :
( )=( )
+( )
Kedua suku pada ruas kanan ditelaah dalam butir ini.
: ( )
Pertama
). ( )
( )
= (
Karena medan luar mempengaruhi . Besar dan arah ( ) ditentukan oleh medan luar, yaitu
:
( )=
0
Sehingga diperoleh :
). ( )
( )
= (
0
Apabila dalam arah x, jadi = i E, maka:
( )
=
. ( )
0
Kedua : ( )
( )
merupakan proses yang ingin memulihkan distribusi kecepatan menuju F0. Andaikanlah
bahwa untuk pemulihan itu prosesd apat direpresentasikan dengan waktu relaksasi Tr:
(
( 0 )
)
=
139
) + (0 ) = 0
( ) + . (
Ini adalah persamaan transport Boltzmann, untuk hal khusus yaitu medan luar yang
serbasama.
Gambar 6.13A
Gambar 6.13B
Gambar 6.13B menunjukkan fungsi distribusi F untuk kasus dimana hadir medan
listrik luar yang arahnya dalam arah x. untuk jelasnya hanya digambarkan representasi dua
dimensi saja dalam bidang (vx, vy). Fungsi distribusi kecepatan bergeser karena pengaruh
medan luar sehingga titik pusat kecepatan bergeser dalam arah vx negative (kuat medan
dalam arah x positif). Kedudukan tetap dari titik pusat kecepatan ditentukan oleh resultan
dari medan luar dan proses pemulihan. Dalam pembahasan ini diandaikan bahwa:
Pergeseran titik pusat kecepatan oleh kehadiran medan luar sangat kecil apabila di
bandingkan dengan vrms
apabila keadaan mapan telah dicapai sesudah penerapan melampaui jangka waktu yang
jauh lebih besar daripada waktu Tr , maka:
( )=0
) +
. (
=0
0
Atau
140
)
= 0 ( ) . (
0
Apabila = , maka ungkapan diatas menjadi :
= 0
Fungsi F akan dipergunakan untuk memberi ungkapan tentang rapat arus listrik jx . maka:
+
)
0
= (0
Yang menjadi:
+ + +
=
0
Karena integral pertama, yang didalam integralnya mengandung F0, menghasilkan nilai
nol.[
= 0!].
Langkah berikutnya mengevaluasi integral di atas.
a. Tr dapat diganti dengan
. , tetapi =
, sehingga:
. , karena
141
0
(
) = 2 2 (
)
1 2
1
( + 2 + 2 ) = 2
3
3
Yang menghasilkan:
0
(
) = (
)
3
d. Dapat dilakukan tansformasi variabel pada integral:
+ + +
+ + +
4 2
0
0
(
) =
3
0
(
)
3
4 2
0
=
2 (
)
30
Dalam integral diatas fungsi distribusinya adalah F0 (). Sebelumnya diketahui bahwa:
1
2 + 2 + 2 2
0 3
0 () = 2 ( ) [1 + (
)]
2
0 () = 2 (
0 () = 2 (
0 3
1
) [1 + (
)]
0 3
) ()
142
2 =
1 2
Sehingga :
0
2
0
(
) =
E
0
2
0
(
) =
E
=
2
0 3
40 2
E 2( )
= 3 ( )
0
Akhirnya diperoleh:
4 2 40 2
=
. 3 ( )
30
16 2 0
(
)
33
16 2 0
=
(
)
3
3
Diperoleh bahwa:
3
3
1 20 2
1 (20 )2
( )2
= 2(
) = 2
2
3
3
3
3
3
8 (20 )2
(
)
=
2
33
Sehingga :
.
2 1
=
. (
)
0
143
(
0
) = EF EF
EF
2T
=
0
EFEK HALL
Effek Hall berkaitan dengan suatu cara pengukuran eksprimental sifat listrik yang
dilaporkan oleh E.H.Hall di tahun 1879. Dalam telaah effek Hall disini akan ditempuh
pendekatan sederhana, menurut model elektron bebas klasik.
Pandanglah suatu balok logam. Pada balok itu bekerja dua medan luar yang saling
tegak lurus, yaitu kuat medan listrik Ex dengan arah sumbu-x dan medan induksi magnetic Bz
dalam arah sumbu-z. Karena pengarah medan Ex , akan ada arus listrik Ix yang searah dengan
Ex . andaikanlah bahwa electron merupakan pembawa arus. Maka pengaruh medan Bz akan
144
menyebabkan bahwa elektron akan melalui lintasan tidak dalam arah vx, akan tetapi
melengkung ke bawah. Elektron akan berkumpul di bagian bawah balok logam. Dengan
demikian terciptalah medan listrik karena tumpukan elektron di bagian bawah dan kurangnya
elektron di bagian sebelah atas balok. Keadaan ini menimbulkan medan listrik Ey. Apabila
kedaan sudah stationer y bekerja tetap dan elektron bergerak dalam arah vx. y inilah yang
diukur dan kemudian memberikan keterangan mengenai elektron konduksi di dalam logam.
Fy 0
Fy e y e v x Bz
sehingga :
y v x Bz
Rapat arus adalah:
x n e x
Diperoleh harga Koefisien Hall.
RH
dengan
y
x Bz
1
ne
Apabila y ,
x , dan Bz
RH
y
x BZ
3
8ne
v0
Sedangkan kubangan antara rapat arus j dan muatan elektron serta kecepatan rambatnya
adalah:
j n e v0 n e
Sehingga daya hantar listrik (konduktivitas):
ne,
atau
RH n e
1
ne
Pancaran Thermionik
Apabila suatu logam dipanaskan maka elektron-elektron bebas dalam logam itu akan
memiliki energi kinetik yang lebih tinggi. Apabila suhunya cukup tinggi, maka harga energi
kinetik elektron dalam logam dapat tinggi, hingga elektron itu dapat melampaui hambatan
potensial (work function ) untuk kemudian meninggalkan permukaan tersebut. Gejala ini
dinamakan pancaran fermionik atau emisi termionik.
Emisi termionik masih penting dalam elektronika, terutama sebagai sumber pancaran
elektron pada tabung TV. Pemancaran terjadi dalam suatu bagian dari tabung itu yang
dinamakan elektron gan. Agar elektron gan dapat memancarkan sebanyak mungkin elektron
dengan sedikit mungkin input energi diperlukan permukaan logam dengan fungsi kerja
yang serendah mungkin.
146
Model elektron bebas terkuantisasi mengenal potensial elektron seperti tertera pada
sketsa gambar 6.15.
e
EF
Dalam arah horizontal adalah jarak, sedangkan vertikal energi elektron bebas. Energi
elektron bebas pada suhu T = 00 K hanya berharga sampai Ek = EF. Energi e adalah energi
yang diperlukan agar electron pada tingkat Fermi dapat meninggalkan permukaan logam.
dikenal sebagai fungsi kerja logam, work function.Elektron bergerak ke arah x dan
menguasai permukaan logam pada kedudukan x = x0. Maka agar elektron tersebut dapat
terpancar dari permukaannya, maka diperlukannya energi sebesar:
Px02
Ef e
,
2 m0
dim ana e adalah mua tan elektron tan pa tan da aljabar
Sebaran kecepatan elektron bebas dalam logam menurut model elektron bebas
terkuantisasi, yaitu:
m
F v dvx dv y dvz 2 0
h
mv x 2 mv y 2 mvz 2
1 exp .
2
k
T
dvx dv y dvz
menyatakan banyaknya elektron bebas persatuan volume yang menpunyai komponenkomponen kecepatan dengan harga diantara:
vx
dan
vx + dvx
vy
dan
vx + dvy
vz
dan
vx + dvz
147
Pancaran termionik biasanya dilaksanakan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga
statistiknya boleh dianggap Maxwell-Boltzmann.
Dalam
kasus
sederhana
itu
fungsi
distribusinya menjadi:
m
F v dvx dv y dvz 2 0 exp .
h
m0 v x2 m0 v y2 m0 v z2
2
k
T
B
Jumlah elektron persatuan volume dengan kecepatan antara vx dan (vx dan dvx) diperoleh
dengan mengintegrasikan meliputi semua harga vy dan semua harga vz menjadi:
F v x dvx dvx
dv
dv
F
v
y
z
m
2 0 e E f / kBT e
h
m0 vx2
2 kB T
dvx dvy e
2 kB T
mo v 2y
Evaluasi integral:
a. dy e
y 2
dx e
2 r dr e
x 2
Dengan r2 = x2 + y2 ; integrasi e
2 r dr e
r 2
r 2
r 2
r 2
dr 2
Diperoleh:
dy e
y 2
b.
1/ 2
dv
mv02
2 k BT
2 kB
m
0
148
1/ 2
m
F v x dv x 2 0 e
h
E F / k BT
4 m02 k B T
e
h3
Elektron
yang
1
m0 v xd
2
dapat
meninggalkan
batas
m0 v x2
2 kB T
E F / k BT
permukaan
2 k BT
dv x
m
0
m0 v x2
2 kB T
dv x
hanyalah
yang
energinya
4 m02 k B T
1 r e EF / kBT
J
3
h
v x0
2E 2 e
F
m0
ev
m0 v x2
2 k BT
1/ 2
Evaluasi integral:
dvx e
vx 0
m0 v x2
2 kB T
k T
B
m0
k T
B
m0
m0 v x2
m0 v x2 2 k B T
d 2 k B T e
m0 v x2
2 kB T
1 m0 v x2 EF e
2
k B T e E F k B T e k BT
e
e
m0
Darimana diperoleh:
149
4 m02 k B T
k B T e kB T
1 r
J
e
m0
h3
ek T
4 e m0 k B2 T 2
B
J
1
r
e
3
h
4 e m0 k B2
A
1,20 x 10 6 Amp. 2
3
m
h
J A T 1 r e
2
dalam Amp.
kB T
K
0
m2
Suatu kawat pemanas (filamen) meningkatkan suhu katoda agar emisi dapat terjadi.
Perhatikanlah ungkapan Richardson-Dushman:
J A 1 r T 2 e
kB T
A 1 r e
ek T
B
e
J
log 2 log A log 1 r
kB T
T
1
J
Dan buatlah grafik log 2 vs. , maka dari grafik itu dapat diperoleh baik harga
T
T
maupun 1 r .
150
SOAL-SOAL LATIHAN
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini:
1. Jelaskan perbedaan antara statistik Maxwell-Boltzman dan statistik Fermi-Diract!
2. Buktikan bahwa untuk energi electron yang cukup tinggi dapat digunakan statistic
Maxwell-Boltzman!
3. Jelaskan konsep electron terikat dan electron konduksi dalam logam!
4 a. Jelaskan hubungan energy kinetic dan bilangan gelombang untuk electron bebas!
b. Apakah hubungan itu berlaku untuk electron konduksi dalam logam?
5. Jelaskan gejala terpancarnya electron jika logam dipanaskan!
151