Anda di halaman 1dari 21

GAS MULIA

Di abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara. Di


tahun 1868, suatu garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi
ditemukan dan disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium.
Berdasarkan fakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay mengisolasi He, Ne, Ar, Kr,
dan Xe dan dengan mempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan bahwa gas-gas
tersebut adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di udara,
unsur ini belum diisolasi hingga Ramsay mengisolasinya dan gas mulia sama sekali
tidak ada dalam tabel periodiknya Mendeleev. Hadiah Nobel dianugerahkan pada
Ramsay tahun 1904 atas keberhasilannya ini.
Gas mulia ditemukan di dekat golongan halogen dalam tabel periodik. Karena
unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut tidak
reaktif dan senyawanya tidak dikenal. Akibatnya gas-gas ini dikenal dengan gas
inert. Namun, setelah penemuan senyawa gas-gas ini, lebih tepat untuk menyebutnya
dengan unsur gas mulia, seperti yang digunakan di sini.
Unsur-unsur gas mulia (golongan VIIIA) terdiri atas helium (He), neon (Ne),
argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Sifatnya yang tidak reaktif ini
menyebabkan gas mulia ditemukan di alam sebagai atom tunggal atau monoatomik.
Sumber utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk He dan Rn. He lebih banyak
ditemukan di gas alam, sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif
unsur uranium dan peluruhan langsung radium. Jumlahnya yang sangat sedikit di
atmosfer atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas jarang.
Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah
semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron sedangkan energi
ionisasinya dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap
elektron terluar semakin lemah. Afinitas elektron unsur-unsur gas mulia sangat kecil

1|Gas Mulia

sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur gas mulia berbanding lurus
dengan kenaikan massa atom, hal ini juga berlaku untuk titik leleh gas mulia.
A. Unsur-Unsur Gas Mulia
a. Helium
1. Sejarah
Helium berasal dari bahasa Yunani yaitu helios yang berarti
matahari. Janssen menemukan bukti keberadaan helium pada saat
gerhana matahari total tahun 1868 ketika dia mendeteksi sebuah garis
baru di spektrum sinar matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan
pemberian nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895,
Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat
yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan
helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907
menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus
helium.
2. Sumber
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta.
Helium diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang
mengandung gas helium. Secara spektroskopik helium telah dideteksi
keberadaannya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas.
Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi protonproton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan
bintang-bintang lainnya.
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang
luar biasa dan merupakan proses yang dapat membuat matahari
bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam
200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif
sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk
Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma,
dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di
Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984).
3. Sifat-sifat
2|Gas Mulia

Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsurunsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic)
karena titik leburnya dekat dengan 0 Kelvin. Unsur ini juga sangat
penting

untuk penelitian superkonduktor. Dengan menggunakan

helium cair, Kurti beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu
beberapa

mikro

kelvin

dengan

proses adiabatic

demagnitization nukleus tembaga.


Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satusatunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam
bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal,
tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He
dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat
berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.
Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium
pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya
mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan.
Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin
harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena
perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke
suhu ruangan.
Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga
memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur
lainnya. Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa
HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.
4. Isotop-isotop
Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang
muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada
2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah
suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium

3|Gas Mulia

mengembang ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi,


dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturanperaturan biasanya.
b. Neon
1. Sejarah
Ditemukan oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898. Neon
adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara.
Neon diperoleh denganmencairkan udara dan melakukan pemisahan
dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
2. Isotop
Neon alami terdiri dari camuran tiga isotop, enam isotop
lainnya tidak stabil
3. Senyawa
Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert).
Dilaporkan bahwa Ne dapat bersenyawa dengan fluor. Namun, masih
menjadi pertanyaan apakah senyawa Neon tersebut ada meski bukti
keberadaan senyawa tersebut ada.
Ion Ne+, (NeAr)+, (NeH)+, dan (HeNe+) diketahui dari analisis
spektrofotometri optik dan spektrofotometrik massa. Neon juga
membentuk hidrat yang tidak stabil.
4. Sifat
Dalam tabung vakum yang melepaskan muataaan listrik, Neon
menyala oranye kemerahan.
Memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40 kali lipat
dari helium cair dan 3 kali lipat lebih dari hidrogen cair. Neon tamak
adat, inert dan lebih murah daripada helium bila diperlukan sebagai
bahan pendingin (refrigerant)
Dibandingkan semua gas mulia, peleasan muatan Neon
memiliki intensitas lebih tinggi ada tegangan dan arus yang luar biasa.
c. Argon
1. Sejarah
Keberadaan argon di udara sudah diduga oleh Cavendish pada
tahun 1785, dan ditemukan oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay
pada tahun 1894.
4|Gas Mulia

2. Sumber
Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung
1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.
3. Sifat-sifat
Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan
memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. Argon tidak berwarna
dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. Argon dikenal
sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya
seperti halnya krypton, xenon dan radon.
4. Isotop
Secara alami, Argon merupakan campuran dari 3 isotop.
Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat radioaktif.
d. Kripton
1. Sejarah
Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam
residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Pada
tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan dasar panjang,
meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye
dari86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris, yang
semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada
bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai satu
per sepuluh juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi
ulang oleh lembaga International bureau of Weights and Measures,
sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama
interval waktu 1/299,792,458 detik.
2. Sumber
Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars
diketahui mengandung 0.3 ppm kripton. Kripton padat adalah zat
kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat muka yang
merupakan sifat umum pada semua gas mulia.
3. Sifat-sifat

5|Gas Mulia

Kripton tergolong gas mulia. Memiliki garis spektrum


berwarna hijau terang dan oranye.
4. Isotop
Di alam, kripton memiliki enam isotop stabil. Dikenali juga 1
isotop lainnya yang tidak stabil. Garis spektrum kripton dapat
dihasilkan dengan mudah dan beberapa di antaranya sangat tajam
untuk bisa dibedakan. Awalnya kripton diduga tidak tidak bersenyawa
dengan unsur lainnya, tapi sekarang sudah ditemukan beberapa
senyawa kripton. Kripton difluorida sudah pernah dibuat dalam ukuran
gram dan sekarang sudah dapat dibuat dengan beberapa metode.
Senyawa fluorida lainnya dan garam dari asam oksi kripton pun telah
dilaporkan. Ion molekul dari ArK+ dan KrH+ telah diidentifikasi dan
diinvestigasi, demikian juga KrXe dan KrXe+ pun telah memiliki
beberapa bukti.
e. Xenon
1. Sejarah
Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam
residu yang tersisa setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah
anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita dengan
kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon
terdapat dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08 ppm. Unsur ini
ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral mata air
tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.
2. Isotop
Xenon di alam terdiri dari sembilan isotop stabil. Ada pula 20
isotop tidak stabil yang telah dikenali. Sebelum tahun 1962,
diasumsikan bahwa xenon dan gas mulia lainnya tidak dapat
membentuk senyawa. Beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa
xenon, seperti halnya unsur gas mulia lainnya, memang membentuk
senyawa. Di antara senyawa xenon tersebut adalah natriun perxenat,
xenon deuterat, xenon hidrat, difluorida, tetrafluorida dan heka
fluorida. Xenon trioksida, yang sangat eksplosif, sudah dapat dibuat.
6|Gas Mulia

Lebih dari 80 senyawa xenon telah dibuat dengan xenon yang terikat
secara kimiawi dengan fluor dan oksigen. Beberapa senyawa xenon
memiliki warna. Senyawa Xenon dengan logam telah dihasilkan
dengan menggunakan tekanan ratusan kilobar. Xenon dalam tabung
vakum menghasilkan kilau biru yang indah ketika dieksitasi dalam
pelepasan muatan listrik.
f. Radon
1. Sejarah
Unsur ini ditemukan pada tahun 1900 oleh Dorn, yang
menyebutnya sebagai emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908,
Ramsay dan Gray, yang menamakannya niton, mengisolasi unsur
tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa
unsur ini adalah gas terberat dari semua unsur yang telah ditemukan
saat itu. Radon bersifat inert dan menempati posisi terakhir pada grup
gas mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun 1923, unsur ini baru
dinamakan radon.
2. Isotop
Ada 20 isotop radon yang telah diketahui. Radon-222, berasal
dari radium, memilliki paruh waktu 3.823 hari dan merupakan
pemancar partikel alfa; Radon-220 berasal dari thorum dan disebut
thoron, memiliki masa paruh 55.6 detik dan juga merupakan pemancar
partikel alfa. Radon-219 berasal dari actinium dan karenanya disebut
actinon, memiliki masa paruh 3.96 detik dan termasuk pemancar alfa.
Diperkirakan bahwa setiap satu mil persegi tanah dengan kedalaman 6
inch mengandung 1 gram radium, yang melepaskan radon dalam
jumlah yang sedikit ke udara. Radon terdapat di beberapa air panas
alam, seperti yang berada di Hot Springs, Arkansas.
3. Sifat-sifat
Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian
udara. Pada suhu biasa, radon tidak berwarna, tetapi ketika
didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan
fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring
7|Gas Mulia

menurunnya suhu. Radon berwarna merah sindur pada suhu udara cair.
Telah dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan radon, membentuk
senyawa fluorida. Radon klathrat juga telah ditemukan.
4. Penanganan
Radon harus ditangani dengan hati-hati seperti bahan material
radioaktif lainnya. Bahaya langsung radon berasal dari masuknya
radon lewat jalan pernafasan dalam bentuk gas ataupun debu radon di
udara. Ventilasi yang baik harus dipersiapkan di mana radium, torium
atau actinium disimpan untuk mencegah bertambahnya radon.
Bertambahnya radon (radon build-up) merupakan salah satu
pertimbangan dalam pertambangan uranium. Baru -baru ini, radon
build-up telah dikhawatirkan terdapat di rumah-rumah. Terpapar
dengan radon dapat menyebabkan kanker paru-paru. Di Amerika
Serikat, sangat direkomendasikan tindakan perbaikan bila udara di
rumah mngandung Radon sebesar 4 pCi/l.
g. Ununoctium
Pada tahun 1999, tim Lawrence Berkeley Labs mempublikasikan
sebuah paper dalam jurnal Physical Review Papers, yang mengklaim
penemuan unsur 118. Komunitas peneliti terkejut, berharap bahwa masa
peluruhan 118 (eka-radon) akan lebih lama daripada unsur 114. Unsur 116
juga disintesis selama reaksi ini, yang menggunakan reaksi fusi dingin
untuk

menggabungkan 108Pb

dan 86Kr

bersamaan.Bagaimanapun,

percobaan belum pernah diulang dengan berhasil di laboratorium lainnya.


Petugas Lawrence Berkeley Labs menarik kembali paper mereka pada
tahun 2001. Dikatakan bahwa mereka salah menginterpretasikan data
mereka. Meski demikian, unsaha menghasilkan unsur 118 belum berhenti,
dan unsur 118 masih memungkinkan untuk disintesis.

B. Sifat Atomik
a. Jari-Jari Atom

8|Gas Mulia

Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur gas mulia dari


atas ke bawah semakin besar karena meskipun muatan inti bertambah
positif, namun jumlah kulit semakin banyak. Keadaan ini menyebabkan
gaya tarik menarik inti terhadap elektron semakin lemah, akibatnya jarijari atom bertambah besar.

b. Energi Ionisasi
Energi Ionisasi unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke bawah
cenderung semakin kecil. Hal ini dikarenakan meski muatan inti
bertambah positif, namun jari-jari atom bertambah besar. Keadaan ini
menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap elektron terluar semakin
lemah sehingga energi ionisasi semakin berkurang

c. Keelektronegatifan
Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada, sedangkan nilai
keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn

9|Gas Mulia

d. Bilangan Oksidasi
Nilai bilangan oksidasi He, Ne dan Ar adalah nol, sedangkan Kr,
Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan oksidasi
C. Sifat Fisis
Selain memiliki karakteristik yang khas pada sifat atomik, gas mulia
juga memiliki karakteristik yang khas untuk sifat fisisnya.
Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut :
a. Kerapatan bertambah dari He ke Rn
Nilai kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari
atom, dan gaya London. Nilai kerapatan semakin besar dengan
pertambahan masa atom dan kekuatan gaya London, dan sebaliknya
semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom. Karena nilai kerapatan
gas mulia bertambah dari He ke Rn, maka kenaikan nilai massa atom dan
kekuatan gaya London dari He ke Rn lebih dominan dibandingkan
kenaikan jari-jari atom.

10 | G a s M u l i a

b. Titik leleh dan titik didih bertambah dari He ke Rn


Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah dari He ke
Rn sehingga atom-atom gas mulia semakin sulit lepas. Dibutuhkan energi,
dalam hal ini suhu yang semakin besar untuk mengatasi gaya London
yang semakin kuat.

c. Daya hantar panas berkurang dari He ke Rn


Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah dari He ke
Rn. Dengan kata lain, partikel relatif semakin sulit bergerak sehingga
energi, dalam hal ini panas, akan semakin sulit pula untuk ditransfer.

D. Gas Mulia di Alam


Komposisi Gas Mulia dalam udara kering

11 | G a s M u l i a

Sifatnya yang tidak reaktif ini menyebabkan gas mulia ditemukan di


alam sebagai atom tunggal atau monoatomik. Sumber utama gas mulia adalah
udara, kecuali untuk He dan Rn. He lebih banyak ditemukan di gas alam,
sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif unsur uranium
dan peluruhan langsung radium. Jumlahnya yang sangat sedikit di atmosfer
atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas jarang.

E. Ekstraksi Gas Mulia


Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik kerena bersifat
tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan
pemisahan secara fisis. Perkecualian adalah radon yang diperoleh dari
peluruhan unsur radioaktif.
a. Ekstraksi He dari gas alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He,
dan pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan
proses pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal, CO2 dan uap air
terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO 2
dan uap air dapat membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan
pipa). Kemudian, gas alam diembunkan pada suhu di bawah suhu
pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan He. Dengan
demikian, diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung 50%

12 | G a s M u l i a

He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses


sebagai berikut :
1.

Proses Kriogenik
Kriogenik sendiri artinya adalah menghasilkan dingin.
Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat
agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran
dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap

2.

pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.


Proses Adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap
(adsorbent bed) yang secara selektif menyerap pengotor.
Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau
lebih.

b. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara


Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap
awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara
diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti pendinginan
cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan
gas yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30%
dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun
karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya, Ar, Kr,
dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:
1. Proses adsorpsi
Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan
reaksi kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan
dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr) kemudian akan diadsorpsi
oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada
kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari
arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe
pada suhu yang lebih tinggi.

13 | G a s M u l i a

2. Proses distilasi fraksional


Proses ini menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan
tinggi. Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena
titik didih N2 paling rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan.
Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu
dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar
dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih
dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan
Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.
F. Persenyawaan Gas Mulia
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil. Oleh karena
itu, gas mulia cenderung sulit bereaksi atau tidak reaktif. Hal ini didukung oleh
kenyataan bahwa di alam, gas mulia selalu berada sebagai atom tunggal atau
monoatomik. Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis senyawa gas
mulia pada periode ke 3 ke atas.
Hal ini didasarkan atas kemampuan beberapa unsur dari golongan VA,
VIA, dan VIIA pada periode 3 ke atas untuk membentuk ikatan kovalen dengan
elektron valensi lebih dari 8, yakni 10 dan 12. Seperti diketahui, pada periode 3 ke
atas, disamping orbital-orbital di subkulit s dan p yang hanya dapat memuat 8
elektron, pada kulit yang sama terdapat pula subkulit d yang dapat memuat
tambahan 10 elektron.
Sehingga:
Ar (Z = 18): [Ne] 3s2 3p6 3d0
Kr (Z = 36): [Ar] 3d10 4s2 4p6 3d0
Xe (Z = 54): [Kr] 4d10 5s2 5p6 5d0
Rn (Z = 86): [Xe] 4f14 5d2 6s2 6p6 6d0

14 | G a s M u l i a

Pada gas mulia, orbital-orbital di subkulit s dan p telah penuh. Namun,


jika elektron-elektron ini dapat dipindahkan ke orbital-orbital di subkulit d pada
kulit yang sama yang masih belum terisi, maka pembentukan senyawa dapat
dimungkinkan.
Untuk memahami reaksi yang terjadi pada unsur gas mulia, ambil contoh
Xe dengan konfigurasi elektron pada kulit terluar n=5 di mana baru subkulit 5s
dan 5p yang penuh, sementara subkulit 5d masih kosong. Unsur ini akan bereaksi
dengan gas fluorin (F2).
1. Pembentukan senyawa XeF2
Konfigurasi elektron untuk Xe (Z = 54): [Kr] 4d10 5s2 5p6 5d0
Sedangkan konfigurasi elektron untuk F (Z=9): 1s2 2s2 2p5
Terdapat 1 elektron tidak berpasangan pada orbital 2p
Elektron pada orbital 5p melakukan promosi menuju orbital 5d sehingga:
Terdapat 2 elektron tidak berpasangan Selanjutnya 2 elektron tidak
berpasangan pada atom Xe itu akan berpasangan dengan 2 elektron bebas dari
2 atom F untuk membentuk orbital hibrida
2. Pembentukan senyawa XeF4 dan XeF6
Secara umum proses pembentukan senyawa XeF4 dan XeF6
berlangsung dengan proses serupa dengan pembentukan senyawa XeF 2.
Perbedaan yang terjadi adalah pada orbital hibrida yang terbentuk pada
senyawa-senyawa tersebut yang menyebabkan perbedaan pada struktur
molekul untuk masing-masing senyawa.
a. Bilangan Oksidasi +2
Kripton dan Xenon dapat membentuk KrF2 dan XeF2 jika kedua unsure
ini diradiasi dengan uap raksa dalam flour. Xe (II) dapat bereaksi

15 | G a s M u l i a

selanjutnya menjadi XeF4 jika suhu dinaikkan. XeF2 dapat terbentuk jika
xenon padat direaksikan dengan difluoroksida pada -120C.
Xe(s) + F2O2(g) XeF2(s) + O2(g)
XeF2 dan KrF2 berbentuk molekul linear dengan hibridisasi sp3d.
b. Bilangan Oksidasi +4
Diumumkan bahwa terdapat KrF4 tetapi senyawa ini tidak stabil
apabila dibandingkan dengan XeF4. Xenon fluoride (IV) dapat dibuat
dengan cara memanaskan campuran xenon dan fluor 1:5 pada tekanan
6atm, dengan Nikel sebagai katalis dan pada suhu 400C.
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(g)
XeF4 mempunyai struktur bujur sangkar dengan hibridisasi d2sp3
c. Bilangan Oksidasi +6
Ditemukan hanya Xenon yang dapat membentuk XeF6. Senyawa
ini dibuat dengan cara memanaskan kedua unsur ini (X 2FF2) 1:20 pada
300C dan tekanan 50 atm.

Xe(g) + 3F2 XeF6(g)


Xenon (IV) fluoride membentuk octahedral (distorted). Pada suhu
kamar berbentuk Kristal berwarna dan titik leleh 48C.
Senyawa ini bereaksi dengan silika membentuk senyawa oksi gas
mulia yang paling stabil.
SiO2(s) + 2XeF6(g) SiF4(g) + 2XeOF4(l)
Pada suhu kamar XeOF4 berbentuk cairan tak berwarna. XeF6
dapat mengalami hidrolisis membentuk Xenon (VI) oksida.

16 | G a s M u l i a

XeF6(s) + 3H2O(l) XeO3(aq) + 6HF(aq)


d. Bilangan oksidasi +8
Xe (VI) dapat dioksidasi menjadi Xe (VIII) oleh ozon dalam
larutan basa. Xe (VIII) hanya stabil dalam larutan.
XeO3(aq) + O3(g) + 3H2O(l) H3XeO6(aq) + H3O+(aq) + O2(g)
H3XeO6-(aq) HXeO4-(aq) + H2O(l) + O2(g)
Xenon diflourida merupakan pereaksi yang baik untuk fluorinasi
hidrokarbon aromatik.
XeF2 + C6H6 C6H5F + Xe + HF
Selain senyawa Xenon, telah berhasil dibuat kripton fuorida, KrF2 dan
radon fluoride, RnF2. Belum dilaporkan adanya senyawa helium, neon atau
argon.
Dari analisis struktur diketahui bahwa XeF2 adalah linier, XeO3 adalah
trigonal, XeF4 adalah bujur sangkar, XeOF4 bujur sangkar pyramidal, XeO6
oktahedral. Sedangkan struktur XeF6 belum berhasil ditetapkan tetapi diduga
senyawa mepunyai struktur oktahedral yang tergeliat (distorsi).
Ikatan kimia senyawa gas mulia ini dapat dijelaskan dengan konsep
hibridisasi misalnya:
XeF2 hibridisasi sp3d dengan 3 pasang elektron bebas
XeF4 hibridisasi sp3d2 dengan 2 pasang elektron bebas
XeF6 hibridisasi sp3d3 dengan 1 pasang elektron bebas
G. Kegunaan Gas Mulia
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur gas mulia digunakan dalam
rumah tangga hingga teknologi modern. Berikut beberapa kegunaan dari
unsur-unsur gas mulia:
1. Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat
digunakan sebagai pengisi balon udara. Balon-balon raksasa yang memasang
berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear.

Helium cair

digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.

17 | G a s M u l i a

Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat
udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan
tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan,
nitrogen yang terhisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi
pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut pesona bawah laut.
Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari
darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan
rasa sakit atau kematian.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap
bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di
bidang kesehatan.
Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi
peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga
menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di
Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.

2. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang
atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang
panas.

18 | G a s M u l i a

3. Neon
Neon dapat digunakan untuk membuat lampu-lampu iklan karena
menyebabkan terjadinya nyala yang berwarna merah terang jika dialiri arus
listrik, contohnya seperti gambar di bawah ini.

Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi,


penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi. Salah satu
keguaanna juga adalah pemberi tanda pada pesawat terbang karena sinarnya
dapat menembus kabut.

4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser
untuk perawatan retina.
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan
fenol.

85

Kr dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop

kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate.
Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan.
Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan
sebagai lampu kilat fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi.

5. Xenon

19 | G a s M u l i a

Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu


stoboskopik (lampu neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu
bakterisida, dan lampu yang digunakan untuk mengeluarkan laser rubi
yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan dalam medan
energi nuklir dalam bejana ggelembung udara, probe, dan penerapan
lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawaa perxenate
digunakan kimia analisis sebagai zat oksidator.133Xe dan 135Xe dihasilkan
oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe memiliki banyak
kegunaan sebaai isotop. Unsur ini tersedia dalam kontainer gas dalam kaca
bersegel dengan tekanan standar. Xenon tidak beracun tapi senyawanya
sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.

6. Radon
Radon yang bersifat radioaktif dahulu digunakan sebagai cat angka
pada jam. Radon sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem
peringatan gempa. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah
banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.

20 | G a s M u l i a

DAFTAR PUSTAKA
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/
http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=369&uniq=3250
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=369&uniq=3257
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/neon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/argon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kripton/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/xenon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ununoctium/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganikuniversitas/kimia-unsur-non-logam/gas-mulia-dan-senyawanya/

21 | G a s M u l i a

Anda mungkin juga menyukai