1|Gas Mulia
sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur gas mulia berbanding lurus
dengan kenaikan massa atom, hal ini juga berlaku untuk titik leleh gas mulia.
A. Unsur-Unsur Gas Mulia
a. Helium
1. Sejarah
Helium berasal dari bahasa Yunani yaitu helios yang berarti
matahari. Janssen menemukan bukti keberadaan helium pada saat
gerhana matahari total tahun 1868 ketika dia mendeteksi sebuah garis
baru di spektrum sinar matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan
pemberian nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895,
Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat
yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan
helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907
menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus
helium.
2. Sumber
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta.
Helium diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang
mengandung gas helium. Secara spektroskopik helium telah dideteksi
keberadaannya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas.
Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi protonproton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan
bintang-bintang lainnya.
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang
luar biasa dan merupakan proses yang dapat membuat matahari
bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam
200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif
sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk
Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma,
dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di
Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984).
3. Sifat-sifat
2|Gas Mulia
Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsurunsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic)
karena titik leburnya dekat dengan 0 Kelvin. Unsur ini juga sangat
penting
helium cair, Kurti beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu
beberapa
mikro
kelvin
dengan
proses adiabatic
3|Gas Mulia
2. Sumber
Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung
1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.
3. Sifat-sifat
Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan
memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. Argon tidak berwarna
dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. Argon dikenal
sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya
seperti halnya krypton, xenon dan radon.
4. Isotop
Secara alami, Argon merupakan campuran dari 3 isotop.
Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat radioaktif.
d. Kripton
1. Sejarah
Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam
residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Pada
tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan dasar panjang,
meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye
dari86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris, yang
semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada
bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai satu
per sepuluh juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi
ulang oleh lembaga International bureau of Weights and Measures,
sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama
interval waktu 1/299,792,458 detik.
2. Sumber
Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars
diketahui mengandung 0.3 ppm kripton. Kripton padat adalah zat
kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat muka yang
merupakan sifat umum pada semua gas mulia.
3. Sifat-sifat
5|Gas Mulia
Lebih dari 80 senyawa xenon telah dibuat dengan xenon yang terikat
secara kimiawi dengan fluor dan oksigen. Beberapa senyawa xenon
memiliki warna. Senyawa Xenon dengan logam telah dihasilkan
dengan menggunakan tekanan ratusan kilobar. Xenon dalam tabung
vakum menghasilkan kilau biru yang indah ketika dieksitasi dalam
pelepasan muatan listrik.
f. Radon
1. Sejarah
Unsur ini ditemukan pada tahun 1900 oleh Dorn, yang
menyebutnya sebagai emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908,
Ramsay dan Gray, yang menamakannya niton, mengisolasi unsur
tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa
unsur ini adalah gas terberat dari semua unsur yang telah ditemukan
saat itu. Radon bersifat inert dan menempati posisi terakhir pada grup
gas mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun 1923, unsur ini baru
dinamakan radon.
2. Isotop
Ada 20 isotop radon yang telah diketahui. Radon-222, berasal
dari radium, memilliki paruh waktu 3.823 hari dan merupakan
pemancar partikel alfa; Radon-220 berasal dari thorum dan disebut
thoron, memiliki masa paruh 55.6 detik dan juga merupakan pemancar
partikel alfa. Radon-219 berasal dari actinium dan karenanya disebut
actinon, memiliki masa paruh 3.96 detik dan termasuk pemancar alfa.
Diperkirakan bahwa setiap satu mil persegi tanah dengan kedalaman 6
inch mengandung 1 gram radium, yang melepaskan radon dalam
jumlah yang sedikit ke udara. Radon terdapat di beberapa air panas
alam, seperti yang berada di Hot Springs, Arkansas.
3. Sifat-sifat
Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian
udara. Pada suhu biasa, radon tidak berwarna, tetapi ketika
didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan
fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring
7|Gas Mulia
menurunnya suhu. Radon berwarna merah sindur pada suhu udara cair.
Telah dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan radon, membentuk
senyawa fluorida. Radon klathrat juga telah ditemukan.
4. Penanganan
Radon harus ditangani dengan hati-hati seperti bahan material
radioaktif lainnya. Bahaya langsung radon berasal dari masuknya
radon lewat jalan pernafasan dalam bentuk gas ataupun debu radon di
udara. Ventilasi yang baik harus dipersiapkan di mana radium, torium
atau actinium disimpan untuk mencegah bertambahnya radon.
Bertambahnya radon (radon build-up) merupakan salah satu
pertimbangan dalam pertambangan uranium. Baru -baru ini, radon
build-up telah dikhawatirkan terdapat di rumah-rumah. Terpapar
dengan radon dapat menyebabkan kanker paru-paru. Di Amerika
Serikat, sangat direkomendasikan tindakan perbaikan bila udara di
rumah mngandung Radon sebesar 4 pCi/l.
g. Ununoctium
Pada tahun 1999, tim Lawrence Berkeley Labs mempublikasikan
sebuah paper dalam jurnal Physical Review Papers, yang mengklaim
penemuan unsur 118. Komunitas peneliti terkejut, berharap bahwa masa
peluruhan 118 (eka-radon) akan lebih lama daripada unsur 114. Unsur 116
juga disintesis selama reaksi ini, yang menggunakan reaksi fusi dingin
untuk
menggabungkan 108Pb
dan 86Kr
bersamaan.Bagaimanapun,
B. Sifat Atomik
a. Jari-Jari Atom
8|Gas Mulia
b. Energi Ionisasi
Energi Ionisasi unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke bawah
cenderung semakin kecil. Hal ini dikarenakan meski muatan inti
bertambah positif, namun jari-jari atom bertambah besar. Keadaan ini
menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap elektron terluar semakin
lemah sehingga energi ionisasi semakin berkurang
c. Keelektronegatifan
Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada, sedangkan nilai
keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn
9|Gas Mulia
d. Bilangan Oksidasi
Nilai bilangan oksidasi He, Ne dan Ar adalah nol, sedangkan Kr,
Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan oksidasi
C. Sifat Fisis
Selain memiliki karakteristik yang khas pada sifat atomik, gas mulia
juga memiliki karakteristik yang khas untuk sifat fisisnya.
Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut :
a. Kerapatan bertambah dari He ke Rn
Nilai kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari
atom, dan gaya London. Nilai kerapatan semakin besar dengan
pertambahan masa atom dan kekuatan gaya London, dan sebaliknya
semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom. Karena nilai kerapatan
gas mulia bertambah dari He ke Rn, maka kenaikan nilai massa atom dan
kekuatan gaya London dari He ke Rn lebih dominan dibandingkan
kenaikan jari-jari atom.
10 | G a s M u l i a
11 | G a s M u l i a
12 | G a s M u l i a
Proses Kriogenik
Kriogenik sendiri artinya adalah menghasilkan dingin.
Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat
agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran
dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap
2.
13 | G a s M u l i a
14 | G a s M u l i a
15 | G a s M u l i a
selanjutnya menjadi XeF4 jika suhu dinaikkan. XeF2 dapat terbentuk jika
xenon padat direaksikan dengan difluoroksida pada -120C.
Xe(s) + F2O2(g) XeF2(s) + O2(g)
XeF2 dan KrF2 berbentuk molekul linear dengan hibridisasi sp3d.
b. Bilangan Oksidasi +4
Diumumkan bahwa terdapat KrF4 tetapi senyawa ini tidak stabil
apabila dibandingkan dengan XeF4. Xenon fluoride (IV) dapat dibuat
dengan cara memanaskan campuran xenon dan fluor 1:5 pada tekanan
6atm, dengan Nikel sebagai katalis dan pada suhu 400C.
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(g)
XeF4 mempunyai struktur bujur sangkar dengan hibridisasi d2sp3
c. Bilangan Oksidasi +6
Ditemukan hanya Xenon yang dapat membentuk XeF6. Senyawa
ini dibuat dengan cara memanaskan kedua unsur ini (X 2FF2) 1:20 pada
300C dan tekanan 50 atm.
16 | G a s M u l i a
Helium cair
digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.
17 | G a s M u l i a
Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat
udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan
tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan,
nitrogen yang terhisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi
pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut pesona bawah laut.
Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari
darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan
rasa sakit atau kematian.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap
bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di
bidang kesehatan.
Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi
peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga
menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di
Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
2. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang
atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang
panas.
18 | G a s M u l i a
3. Neon
Neon dapat digunakan untuk membuat lampu-lampu iklan karena
menyebabkan terjadinya nyala yang berwarna merah terang jika dialiri arus
listrik, contohnya seperti gambar di bawah ini.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser
untuk perawatan retina.
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan
fenol.
85
kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate.
Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan.
Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan
sebagai lampu kilat fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi.
5. Xenon
19 | G a s M u l i a
6. Radon
Radon yang bersifat radioaktif dahulu digunakan sebagai cat angka
pada jam. Radon sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem
peringatan gempa. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah
banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
20 | G a s M u l i a
DAFTAR PUSTAKA
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/
http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=369&uniq=3250
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=369&uniq=3257
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/neon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/argon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kripton/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/xenon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ununoctium/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganikuniversitas/kimia-unsur-non-logam/gas-mulia-dan-senyawanya/
21 | G a s M u l i a