Pendahuluan
Visi dan misi
Bidang Pendidikan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Bidang Kantibmas, Lembaga Kemasyarakatan dan Muatan Lokal
Penutup
Kami yakin ekspose ini belum menggambarkan kondisi Nagari Kapau secara
keseluruhan. Untuk itu kita dalami melalui tanya jawab dan tinjauan kelapangan.
Demikianlah ekspose ini kami buat, semoga bermanfaat bagi seluruh pihak
dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Nagari khususnya bagi Nagari Kapau.
Kapau, 12 Maret 2015
Wassalam
Wali Nagari Kapau
YASRIL GAZALI
BAB I
PENDAHULUAN
Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Kabupaten Agam Tahun 2015
A. SEJARAH
1.
SEJARAH NAGARI
Menurut jurai dan paparan orang tua kita terdahulu ketika Nagari Kapau
belum ditempati, disebut dalam tambo Nagari Kapau yang telah disahkan oleh
kerapatan Adat Ninik Mamak VI Suku pada tahun 1931 sebagaimana tersebut
dibawah ini.
Pada masa dahulunya berangkatlah empat kumpulan/rombongan dari
Pariangan Padang Panjang yaitu :
1.
2.
3.
4.
Kapau
Kurai
Sianok
Koto Gadang
Dan beberapa lama perjalanan mereka dari keempat rombongan tersebut
tidak disebutkan sampai mereka ke batas agam dengan Tabek Patah dekat Nagari
Tanjung Alam.
Maka tiap-tiap rombongan yang berangkat itu tidak ada yang dapat
menerangkan, menurut riwayat dari rombongan yang berangkat itu dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Rombongan pertama urang Kapau berhenti di sebuh bukit yang tumbuh
sebuah kayu kapur besar dan mereka memberi nama kampung itu dengan
nama Bukit Kapau.
2. Rombongan kedua orang Kurai berhenti disebuah kampung dan mereka
memberi nama Padang Kurai.
3. Rombongan ketiga urang Sianok berhenti disebuah kampung dan mereka
memberi nama Sianok.
4. dan urang Koto Gadang berhenti pula disana suatu kampung yang sampai
sekarang masih bernama Koto Gadang.
Selang beberapa lama mereka tinggal terpisah dikampung tersebut
makin lama mereka makin tambah berkembang, maka tumbuhlah pikiran dari
nenek moyang urang Kapau hendak mencari kampung untuk penghidupan
kelompok keluarga mereka karena makin sempitnya kampung asal mereka.
Dan mereka turun dari gunung bukit Kapau untuk mencari kampung
untuk mata pencarian bagi kelompok keluarga mereka, dan mereka
meninggalkan tanda ditempat asal mereka yaitu sebuah lasuang batu tungga
yang terletak di Bukit Kapau di atas talago ( sebuah lubuak yang luas )
dibawah batuang tungga.
Rombongan urang kapau itu dipimpin seorang tua kampung yang
bernama Datuak Bandaro ( Jambak anam induak ) maka berjalanlah mereka
bersama-sama dan beberapa lama mereka dalam perjalanan maka tibalah
rombongan tersebut yang diketuai oleh Datuak Bandaro di sebuah daerah yang
ada batang airnya yang sekarang bernama sungai Janiah dan tinggalah
beberapa rombongan disana.
Dan rombongan lain terus melanjutkan perjalanan menuju suatu daerah
yang datar yang dipenuhi akar belukar dan hutan rimba dan daerah tersebut
diberi nama Koto Jambak.
Setelah beberapa lama mereka tinggal disana yang kampung tersebut
mempunyai lahan yang subur untuk bertanam, maka Datuak Bandaro mengutus
salah satu utusannya untuk datang memberi kabar kepada saudaranya yang
berada di Bukit Kapau untuk turun ke tempat mereka itu.
Kemudian datanglah orang suku melayu nan tujuh induak yang
dipimpin oleh Datuak Mangkudun, karena telah terbukti tanah tersebut subur
dan luas, maka diberi kabarlah sekali lagi kepada urang bukit kapau untuk
turun gunung.
Maka turunlah sebagian besar dari mereka urang Bukit Kapau dan bagi
mereka yang tidak percaya masih tetap tinggal disana untuk bertahan hidup.
Maka turunlah rombongan urang suku Tanjuang Pisang Simabua tiga induak
yang dipimpin oleh Datuak Panduko Basa, rombongan suku Guci Pili enam
induak dipimpin oleh Datuak Tandilangik, rombongan suku Koto tigo induak
dipimpin oleh Datuak Palimo, rombongan suku Jambak Kaciak dua induak
yang dipimpin oleh Datuak Indo Marajo.
Dari kehadiran enam kelompok tersebut yang terdiri dari suku Jambak,
Melayu, Guci Pili, Koto dan Jambak Kaciak yang semuanya berasal dari Bukit
Kapau itu pun merambas dan mengolah tanah tempat mereka tinggal tersebut
dengan membuat pondok tempat mereka tinggal dengan nama Kampuang Koto
Jambak.
Karena mereka telah berkumpul bersama dengan bermacam suku
dibuatlah taratak dan taratak tersebut dibuat pintu gerbang dengan nama Pintu
Koto yang mana Pintu Koto tersebut menghadap ke Koto Marapak Nagari
Lambah sekarang.
Kemudian urang Koto tersebut membuat sebuah ladang yang cukup
luas yang dikerjakan bersama-sama maka ladang tersebut diberi nama ladang
nan laweh atau Ladang Laweh disana ditanamlah bermacam-macam tanaman
disana.
Dan ladang yang tidak bisa ditanami karena tanahnya keras dan liat
banyak batu-batuan dangkal kamudian ladang tersebut diberi nama Dangkek.
Karena dangkek tanahnya tidak subur, liat dan berbatuan maka
rombongan tersebut pindah berladang ke tempat baru yaitu ladang baru dan
kampuang tersebut dinamakan Parak Maru
Setelah selesai berladang di Parak Maru mereka terus berpindah ke
suatu tempat yang mana ada suatu belukar yang amat panjang di daerah itu
membelintang dari mudik sampai hilir yang tidak putus-putusnya maka
dinamailah kampung itu Koto Panjang dan terus ke Korong Tabik dan disana
mereka memetik buah Cubadak
Setelah rombongan itu beristirahat di suatu tempat maka nampaklah
oleh mereka sebuah padang yang luas dan bagus, dan mereka berpikir ini bagus
untuk melakukan permainan anak nagari seperti sepak raga dan bermain
layang-layang maka dinamakanlah daerah itu padang yang bagus atau Padang
Cantiang.
Kemudian mereka menemukankan sebuah batang kayu mariang yang
tumbuh diatas tanah ketinggian yang namanya guguak induriang yang
kampung kecilnya bernama Talao.
Dan kemudian rombongan itu duduk-duduk beristirahat dan mereka
menghirup bau yang sangat harum yaitu sebuah tanaman pandan yang banyak
sekali tumbuh disana maka mereka membuat sebuah masakan dengan memberi
daun pandan tersebut dengan mengeluarkan aroma yang sangat harum sekali.
Setelah kampuang dihuni, alah bakoto, alah bataratak, maka dibuatlah
lah parit parit yang ditanami aur berduri yang akan menjadi pagar nagari untuk
menjaga keamanan nagari dari gangguan binatang buas dan penjahat karena
telah berdirinya rumah gadang, alah batanggo, alah balabuah batapian ditapi
batang air tambuo didirikanlah sebuah balai di tangah urang Kapau antara Koto
Panjang Hilir dengan Padang Cantiang.
Dan menurut riwayat yang ada pada waktu itu Nagari Kapau terdiri dari
12 kampung yaitu Ladang Laweh, Parak Maru, Dangkek Paninjauan, Koto
Panjang, Korong Tabik, Koto Panjang Mudiak dan Hilir, Padang Cantiang,
Cingkariang, Induriang, Pandan Banyak Dan Koto Panalok.
Pepatah mengatakan :
Taratak mulai dibuek,
sudah dibuek manjadi koto,
sudah koto menjadi kampuang,
kampuang manjadi nagari,
mangko dinamokan nagari kapau
Nagari Kapau adalah nagari tungga sedangka nagari tetangganya lainya
dua sebutan umpamanya Kurai Banuhampu, Sianok Koto Gadang, Guguak
Tabek Sarojo, Sariak Sungai Pua, Gaduik Tilatang Dan Salo Koto Baru, tetapi
Kapau tidak.
Setengah riwayat menyebutkan bahwa Kapau mempunyai seorang
pahlawan dari seorang termashur namanya yaitu Tuangku Mansiangan pelaku
perang paderi sekitar tahun 1821, Mansiangan adalah nama tempat kediaman
yang dipanggil urang Kapau, Tuanku Kapau yang merupakan jajaran kabinet
Tuanku Imam Bonjol.
Diluar daerah Kapau, Tuanku Kapau disebut Tuanku Mansiangan yang
mati terbunuh dan makamnya berada di Pandan Banyak Nagari Kapau.
2.
N
O
NAMA/GELAR
JABATAN
PERIODE
1.
ANGKU LAREH
1901-1913
2.
KEPALA NAGARI
1913-1931
3.
KEPALA NAGARI
1932-1937
4.
KEPALA NAGARI
1938-1939
5.
KEPALA NAGARI
1939-1945
6.
WALI NAGARI
1946-1947
7.
WALI PERANG
1948-1951
8.
H. SJARBAINI
WALI NAGARI
1952-1958
9.
WALI NAGARI
1958-1959
10.
WALI NAGARI
1952-1962
11.
WALI NAGARI
1962-1964
12.
WALI NAGARI
1965-1969
13.
WALI NAGARI
1970-1975
14.
WALI NAGARI
1976-1981
15.
WALI NAGARI
1982-2002
16.
MASNIR RASYIDIN
WALI NAGARI
2003-2005*
17.
WALI NAGARI
2006-2010
18
YASRIL GAZALI
WALI NAGARI
2010-sekarang
Catatan * 1983 2002 masa pemerintahan desa dengan sebutan Kepala Desa
3.
LETAK GEOGRAFIS
Nagari Kapau dengan luas wilayah sekitar 524 Ha adalah nagari yang
terkecil dari tiga nagari di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam,
yang membujur dari arah lintang utara dengan ketinggian 900 diatas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata/tahun 123,4 Mm dan keadaan
suhu rata-rata 210 250 0C secara geografis, batas Nagari Kapau adalah :
Jorong
Luas (Ha)
o
1
Parak Maru
63
Ladang Laweh
37
Dangkek Paninjauan
39
Cubadak
33
Korong Tabik
47
Koto Panjang
51
44
Padang Cantiang
29
Koto Panalok
35
10
Cingkariang
41
11
Induriang
64
12
Pandan Banyak
Nagari Kapau
41
524
4.
1.
Jumlah (Buah)
3
TK/PAUD
SD
MDA/TPA
SLTP
Bermain Anak-Anak
2.
Uraian
Jumlah
2
3.
Sarana Ibadah
No
1
2
5.
Prasarana
Uraian
Jumlah
2
Masjid
Langgar/Surau/Mushalla
DATA PENDUDUK
Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur
No
Golongan umur
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
3
4
31
37
Jumlah
1
1
2
0 11 bulan
1 5 tahun
130
121
251
5 6 tahun
66
52
118
7 12 tahun
186
167
353
13 15 tahun
157
114
271
16 18 tahun
100
84
184
19 25 tahun
156
129
285
26 34 tahun
184
200
384
35 49 tahun
294
312
606
5
68
10
50 54 tahun
102
39
191
11
55 59 tahun
75
100
175
12
60 64 tahun
44
51
95
13
65 69 tahun
61
57
118
14
> - 70 tahun
Tahun 2014
Tahun 2013
77
1663
1604
91
1604
1579
168
3267
3183
Dari jumlah penduduk nampak bahwa penduduk Nagari Kapau dengan umur
antara 35-49 tahun lebih dominan dibandingkan dari kelompok umur yang lain.
Disamping penduduk usia 0 - 15 tahun sebanyak 32,41 %.
Jumlah dan Penyebaran Penduduk per Jorong di Nagari Kapau
No
Nama Jorong
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
3
4
199
185
Jumlah
1
1
2
Parak Maru
Ladang Laweh
146
138
284
Dangkek
65
73
138
Cubadak
28
28
56
Korong Tabik
204
219
428
134
124
258
Koto Panjang
264
242
506
Padang Canting
85
81
166
Cingkaring
73
65
138
10
Induring
355
352
707
11
Koto Panalok
54
46
100
12
Pandan Banyak
Tahun 2014
Tahun 2013
51
1663
1604
51
1604
1579
102
3267
3183
5
348
56%
32%
6%
pertanian
perdagangan
industri
6%
lainnya
Lahan
Pekarangan (Pemukiman)
Sawah
Pertanian Tanah Kering & Ladang
Penggunaan Lahan lainnya (rawa,
Luas (Ha)
122
298
56
48
Persentasi (%)
23,28
56,87
10,68
9,17
BAB II
VISI MISI
A. VISI :
Mewujudkan Pemerintahan Nagari sebagai pusat Pelayanan Masyarakat
dengan mengedepankan musyawarah, mufakat, disiplin, jujur dan
bijaksana yang berlandaskan Adat Basandi Syara, Syara Basandi
Kitabullah dan Adat Salingka Nagari.
B. MISI :
1. Membangun komitmen bernagari yang utuh
2. Menyelaraskan Pemerintahan Nagari dengan Adat Salingka Nagari.
3. Mendorong tumbuhnya Ekonomi masyarakat yang lebih baik
4. Menfasilitator peningkatan pendidikan bagi Anak Nagari Kapau
5. Memperkuat kerjasama yang lebih baik antara semua komponen
masyarakat yang ada di kampung maupun yang berada di rantau.
6. Membina generasi muda
7. Berupaya menangkal hal-hal yang dapat merusak moral dan
memberantas penyakit masyarakat.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah dituangkan dalam
Peraturan Nagari Kapau Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nagari Kapau Tahun 2011- 2015, telah ditetapkan Rencana
Kerja Pembangunan Tahunan Nagari Kapau.
BAB III
BIDANG PENDIDIKAN MASYARAKAT
Pendidikan adalah merupakan hal sangat penting yang harus mendapat
perhatian khusus oleh semua pihak, pencapaian keberhasilan dalam dunia pendidikan
tidak harus diserahkan kepada pemerintahdan guru saja, akan tetapi harus menjadi
perhatian masyarakat serta anak Nagari Kapau agar tujuan dunia pendidikan dapat
dicapai, penyelenggaraan pendidikan Nagari Kapau ada terdiri dari :
Pendidikan Umum
Pendidikan umum yang ada di Nagari Kapau yaitu TK dan SD, dan telah
dikembangkan lembaga pendidikan anak usia dini yang dikenal dengan PAUD,
keberadaan sekolah dan lembaga pendidikan tersebut telah memberikan kontribusi
terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia dan merupakan modal dasar bagi
penduduk Nagari Kapau untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.
Untuk lebih jelasnya potensi yang dimiliki dibidang pendidikan di Nagari Kapau
dapat dilihat sebagai berikut :
A. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Sejak bulan September tahun 2012, dunia pendidikan Nagari Kapau di Jorong
Induring berdiri lembaga PAUD, yang terintegrasi dengan Posyandu dan Bina
Keluarga Balita (BKB). Program PAUD memang telah di program oleh
Pemerintah Pusat dan harus ada disetiap Nagari (daerah terkecil) karena PAUD
merupakan jenjang awal pendidikan sebelum masuk pendidikan selanjutnya.
Taman Kanak-Kanak merupakan bahagian dari PAUD yang mengutamakan
pendidikan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain yang dimulai
sejak usia dini. Pengembangan PAUD dimulai sejak anak berumur 0-2 tahun, 24 tahun dan 4-6 tahun. Bagi anak berumur 0-2 tahun sifat pembelajaran lebih
diutamakan pada orang tua melalui kegiatan pengasuhan bersama antara orang
Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Kabupaten Agam Tahun 2015
tua dan pendidik PAUD yang ada di Nagari Kapau diintegrasikan dengan
program kesehatan, Bina Keluarga Balita dan Posyandu, dengan istilah
Posyandu terintegrasi BKB dan PAUD. Selepas anak dari PAUD baru masuk
jenjang TK. Sampai saat ini PAUD yang ada di Nagari Kapau telah ada anakanak yang menyelesaikan barmain dan masuk TK, dilihat dari hasil anak-anak
terlayani di PAUD (TK, KB dan SPs) tercatat angka pertisipasi kasarnya (APK)
sebesar 81,26% dengan catatan anak usia dini usia 0-6 tahun sebanyak 401 orang
yang sudah terlayani
Lokasi
Koto Panjang
Cingkariang
Jumlah Murid
24 orang
20 orang
C. Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar adalah merupakan dasar dari semua kegiatan proses belajar
dan mengajar mulai dari penggembangan ilmu, pembentukan karakter dan
mental serta pengenalan lingkungan dan kreatifitas anak agar bisa berkembang
dan siap menlanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sekolah
pendidikan dasar yang ada di Nagari Kapau terdapat 3 (tiga) Sekolah Dasar,
SDN 21 terletak di Jorong Parak Maru, SDN 01 terletak di Jorong Korong Tabik
Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Kabupaten Agam Tahun 2015
2.
3.
4.
D. Pendidikan Agama
Penduduk Nagari Kapau 100% memeluk Agama Islam, sesuai dengan Perda
Nomor 5 Tahun 2005 setiap anak yang melanjutkan sekolah kejenjang labih
tinggi harus bisa membaca Al-Quran agar memiliki kemampuan dalam
menghadapi perkembangan zaman yang dapat mempengaruhi dan merusak
sendi-sendi dan nilai-nilai keagamaan, maka untuk menyikapi dan untuk
mengantisipasi hal tersebut di atas Nagari Kapau telah memiliki sekolah agama
mulai dari TPQ dan MDA dan pondok pesantren MTI Kapau.
Sekolah Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) meliputi TPA/TPSA dan Madrasah
Diniyah Aliyah (MDA) merupakan pendidikan agama yang diberikan kepada
setiap anak di Nagari Kapau rata-rata masih duduk di Sekolah Dasar (SD) untuk
memberikan bekal Agama Islam kepada anak sejak dini dalam rangka mengenal
dan memahami kaidah-kaidah agama untuk mewujudkan siswa/i yang bisa tulis
baca Al-Quran yang benar melaksanakan ibadah dan berakhlak mulia.
Umumnya pendidikan TPQ diusahakan oleh Bundo Kanduang dan Pemuda yang
ada disetiap Jorong.
Tabel TPQ dan MDA di Nagari Kapau
No
1
2
3
4
Jumlah
Guru
4
4
4
2
Jumlah Murid
2014
60
77
52
30
Lokasi
Jorong Induring
Pandan Basasak
Jorong Parak Maru
Jorong Padang Cantiang
Nama Sekolah
Jumlah
Murid
Jumlah
Guru
Hidayah
17
TK Asyiyah/PAUD
Syamsuarlis, S.Pd
11/9
TK Kamboja Indah
Suharni, S.Pd
20/4
SDN 07 Kapau
Suherman, S.Pd
91
SDN 01 Kapau
150
10
SDN 21 Kapau
Deswati, S.Pd
76
SMP 3 Tilkam
149
29
MTI Kapau
108
25
MDA Al-Madani
Makrifatullah
60
10
MDA Al-Ikhlas
Yendra, S.Pd
77
11
Deswati, M.Pd
52
12
TPA Arafah
Efrida, BA
30
BAB IV
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat secara umum patut mendapatkan perhatian yang
serius, karena kita menyadari mustahil kiranya dengan kesehatan masyarakat suatu
nagari terganggu, maka pembangunan lainnya tidak akan sesuai dengan sasaran yang
diharapkan. Untuk itu, kami pemerintahan nagari bekerja sama dengan tenaga
kesehatan puskesmas, dengan mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan pelayanan
kesehatan seperti :
1. Mengaktifkan kegiatan pelayanan kesehatan anak balita dengan posyandu
kegiatan posyandu tersebut dilaksanakan 1 kali dalam sebulan dengan bantuakn
kader posyandu.
2. Mengusahakan pelayanan yang baik untuk kesehatan masyarakat seperti
pengobatan persalinan.
3. Mengatasi kekurangan kader posyandu dengan menambahkan kader baru.
4. Bekerja sama dengan instansi atau dinas kesehatan dalam pemberian pembinaan
dan pembekalan kader posyandu.
5. Memberikan bantuan setiap tahun dari APBN Nagari untuk membantu kegiatan
posyandu ditiap-tiap jorong.
A. Polindes
Nagari Kapau memiliki 1 (satu) buah Polindes yang terletak di Jorong Parak
Maru, dimana polindes tersebut sangat aktif untuk memberikan pelayanan
kesehatan dengan kondisi sarana dan prasarana yang cukup memadai.
B. Posyandu
Selain saran kesehatan yang ada seperti Puskesmas, Puskesri dan Polindes
Nagari Kapau juga memiliki Posyandu sebanyak 12 unit yang tersebar di dua
belas jorong. Posyandu yang ada memiliki kader yang aktif sebanyak 42 orang
Pelaksanaan kegiatan di 10 (sepuluh) Posyandu dengan memanfaatkan
dibeberapa fasilitas masyarakat, seperti kantor jorong. Tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program kesehatan melalui posyandu cukup memadai pada
semua posyandu yang ada, dan pada beberapa posyandu terintegrasi dengan
PAUD dan BKB di Jorong Ladang Laweh dan Jorong Induring telah terlaksana
dengan baik.
Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Kabupaten Agam Tahun 2015
C. Kesehatan Lingkungan
Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupakan salah satu upaya
pencegahan dari berbagai gangguan kesehatan atau penyakit khususnya penyakit
berbasis masyarakat atau terkait dengan lingkungan yang bersih dan sehat
seperti Diare, keracunan, TBC, Infeksi saluran pernapasan (ISPA) terutama pada
balita, demam berdarah (DBD), malaria, rabies dan lain-lain.
Tingkat kesadaran Penduduk akan pentingnya kesehatan lingkungan di Nagari
Kapau cukup memenuhi harapan, hal ini terlihat dalam hal kebersihan
lingkungan yang terlihat cukup asri dan bersih serta dengan keberhasilan
pengelola pasar tradisional Nagari Kapau mendapat penghargaan sebagai pasar
nagari terbersih di Kabupaten Agam. Dan Khususnya di Jorong Ladang Laweh
karena kepedulian masyarakat akan lingkungan dan kebersihan ditetapkan
sebagai Jorong PHBS.
BAB V
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT
PENGEMBANGAN EKONOMI
Untuk melaksanakan misi mewujudkan sistim perekonomian yang berbasis ekonomi
kerakyatan serta penguatan lembaga ekonomi Nagari telah dilakukan berbagai upaya
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Status
Pemilik tanah sawah
Jumlah (Orang)
548
172
Penyewa/penggarap
96
Buruh tani
Jumlah
656
1.434
Tabel Sub Sektor Pertanian
No
1
Status
Jumlah pemilik ternak sapi
Jumlah (Orang)
9
Jumlah (ekor)
34
13
56
79
1.740
34
870
23
142
2.723
sudah ada kebun pembibitan. Buah dan bibit naga tersebut telah membantu
dalam menopag perekonomian rumah tangga.
Di Nagari Kapau terdapat 12 (dua belas) Kelompok tani dengan 1 buah
GAPOKTAN dan membentuk sebuah LKMN (Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis) dengan nama LKMA Katapiang Gadang, selengkapnya
keanggotaan Gapoktan sebagai berikut :
Tabel Keanggotaan GAPOKTAN KAPAU
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Parma Jaya
Koto Sepakat
Kembang Taratai
Fajar Indah
Amanah Ummat
Saiyo Sakato
Kapau Indah
Usaha Makmur
Bina Maju
Bintang Saiyo
Cahayo
Cahaya Mutiara
Alamat Kelompok
Tani
Parak Maru
Ladang Laweh
Cubadak
Korong Tabik
Koto Panjang
Koto Panjang Hilir
Dangkek
Padang Canting
Cingkariang
Induring
Koto Panalok
Pandan Banyak
Jumlah total
Jumlah Anggota
Kelompok Tani
(orang)
21
22
20
15
19
15
21
20
21
20
21
21
246
1.2. Industri
Industri yang berkembang diKanagarian Kapau pada umumnya industri
kecil, dan industri rumah tangga, dilihat dari perkembangan masing-masing
industri yang ada maka kontribusi yang diberikan di Kanagarian Kapau
cukup mendukung jika dikembangkan yaitu industri pengolahan tempe dan
polan kopiah.
Dilihat jumlah unit usaha atau kelompok usaha pada industri pengolahan
tempe dan kopiah, selain pertanian yang merupakan pekerjaan masyarakat
Nagari Kapau, adapun industri tempe dan kopiah yang terdapat di Jorong
Koto Panjang Hilir dan Induring.
1.3. Perdagangan
BAB VI
BAMUS Nagari.
Menimbulkan semangat dan kecintaan masyarakat dengan kebudayaan adat
c.
salingka nagari.
Mewujudkan generasi muda yang beradat dan dibanggakan dinagari.
Dalam tatanan keseharian masyarakat Nagari Kapau secara umum telah
negatif masuknya pengaruh dari luar yang dapat merusak nilai-nilai agama dan adat
istiadat tersebut dengan mendorong masyarakat agar dapat menghayati dan
mengamalkan filosofi ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menunjang
kegiatan adat dan syara dinagari Kapau hanya terdapat satu buah balai Adat.
Dalam rangka pengembangan dan pelestarian nilai-nilai adat, budaya dan agama
telah dilakukan upaya sebagai berikut :
1. Menyusun buku Undang-Undang Adat yang berlaku dalam Nagari Kapau dan
Buku Adat Salingka Nagari Kapau.
2. Membina kegiatan belajar seni bela diri (Silek Tuo), pasambahan adat, kesenian
tradisional (talempong, tansa, tari, dzikia rabano) dan Sekolah Sepak Bola.
3. Memperkuat lembaga adat dan agama dengan mengalokasikan biaya operasional
pada APBNagari setiap tahun.
4. Bekerjasama dengan Triarga TV menyelenggarakan pertunjukan seni saluang
setiap 3 bulan bertempat di halaman Kantor Walinagari Kapau.
5. Menetapkan Nagari Kapau sebagai nagari anti maksiat. Kebijakan ini didukung
oleh seluruh Ninik Mamak, Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat Nagari Kapau
serta Polsek Tilatang Kamang.
6. Memberikan dukungan terhadap kegiatan keagamaan, antara lain : memberikan
bantuan kepada imam masjid, guru-guru MDA dan TPA. Mengunjungi
Masjid/Mushalla di setiap jorong pada bulan Ramadhan
7. Membina peningkatan pemahaman keagamaan bagi generasi muda melalui
kegiatan hafiz Al-Quran, pelatihan penyelenggaraan jenazah dan remaja masjid.
8. Bekerjasama dengan Yayasan Al-Hasra Jakarta untuk memberikan pelatihan
imam, khatib bagi anak-anak tamatan Madrasah Aliyah selama 6 bulan dan
selanjutnya yang bersangkutan diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi dengan persyaratan yang bersangkutan harus mengabdi di
nagari.
9. Mengkreasikan pola dakwah di masjid/mushalla dengan cara menambah
kwantitas pengajian, kwalitas penceramah, pembenahan sarana ibadah.
Dari upaya dan terobosan yang dilakukan diatas, telah diperoleh hasil antara lain :
1. Tersusunnya draf Undang-Undang adat yang berlaku dalam nagari Kapa dan
Ensiklopedi kebiasaan Nagari Kapau. Beberapa budaya di Nagari Kapau yang
masih berlaku sampai saat ini diantaranya larangan menjual tanah di Nagari
Kapau kepada orang yang bukan anak nagari Kapau, jumlah dan jenis samba
baralek berlaku sama untuk seluruh masyarakat (kaya/miskin), ketika alek
berlangsung maka seluruh Ninik Mamak wajib memakai saluak dan setelah
melaksanakan shalat Idul Fitri, Ninik Mamak dan anak kemenakan berkumpul di
2.
b.
c.
d.
e.
3.
4.
3.
2.
2.
3.
4.
2.
AGAMA
Dinagari Kapau terdapat 3 Mesjid dan 21 Mushalla /Surau kampuang,
penduduk Nagari Kapau 100 % menganut agama Islam DISAMPING ITU ADA 4
MDA.
Adapun kegiatan yang telah di laksanakan selama tahun 2013 dan 2014 yaitu :
1. Wirid pengajian yang dilaksanakan oleh majelis taklim di
2.
3.
4.
5.
Nama
Masjid Jami
Masjid Asy Syifa
Masjid Nur Rahmi
Langgar At Taqwa
Langgar Nurul Huda
Langgar Nurul Yaqin
Langgar Arafah
Langgar Nikmat
Surau Pindih
Surau Kampuang
Surau Ujuang
Surau Putih
Surau Batang Kapeh
Langgar Nurul Yaqin
Langgar Muttaqin
Langgar Surau Sirah
Langgar Surau Baru
Langgar Surau Tangah
Langgar MDA Al Madani
Langgar Jambak
Jorong/lokasi
Pandan Basasak
Pasia
Induring
Pandan Banyak
Koto Panalok
Cingkaring
Padang Canting
Dangkek Paninjauan
Induring
Induring
Induring
Induring
Koto Panjang
Ladang Laweh
Cubadak
Koto Panjang
Korong Tabik
Parak Maru
Induring
Dangkek Paninjauan
Tahun berdiri
1880
1913
1890
1942
1938
1946
1938
1942
1950
1936
1940
1950
1994
1936
1952
1946
1934
1940
2012
2012
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa tahun 2005, secara khusus merujuk
kepada Peraturan Daerah Kabupaten Agam nomor 12 tahun 2007. Pada pasal 18
Perda no 12 tahun 2007 di nyatakan bahwa tugas Wali Nagari adalah :
menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sekretaris Nagari
Kaur Pemerintahan
Kaur Pembangunan
Kaur Sosial Kemasyarakatan
Kaur Keuangan dan Aset
Bendahara
Wali Jorong
Disamping perangkat Nagari, untuk mendukung program kerja Walinagari
Tranparansi
Mengutamakan Kepuasan
Akuntabilitas.
1. Ikut serta dalam pengelolaan pasar Nagari Kapau dalam bentuk melengkapi
sarana dan prasarana pasar seperti ; tempat parkir, pengelolaan sampah,
keamanan pasar dan pengaturan pedagang.
2. Mendirikan Badan Penyalur Bantuan Pendidikan Anak Nagari Kapau
3. Melakukan pendekatan kepada perantau yang ada di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Malaysia, dan Ikatan Keluarga Kapau lainnya.
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan di Nagari
seperti BMT.
laporan
HAMBATAN
Dalam upaya meningkatkan pembangunan di Nagari terumata di Nagari
Kapau juga mengalami kendala dan hambatan. Dimana menumbuhkan partisipasi
ditengah masyarakat dalam menunjang pembangunan sangat terasa sekali sebagai
hambatan karna masyarakat sangat terfokus untuk bagaimana untuk memperoleh
penghasilan
setiap
harinya
demi
memenuhi
kebutuhan
keluarga.
Serta
BAB VII
PENUTUP
Berdasarkan kondisi yang dihadapi Nagari Kapau dalam mengatasi hambatan
tersebut selain dari program yang harus dilakukan, secara umum nagari Kapau
mencoba memulai dengan mengarahkan dengan kebijakan-kebijakan yang sifatnya
umum dalam menunjang pembangunan di Nagari Kapau, seperti :
1. Bagaimana setiap program yang ada di pemerintah yang bersifat pemberdayaan
supaya adanya pengimplementasian, pengsingkronisasian, serta mensenergikan
dalam pelaksanaan baik yang baru masuk dan dengan yang sudah ada.
2. Bagaimana SKPD yang bertanggungjawab akan program yang baru dapat
mengintegrasikan dengan wadah serta pelaku program yang sudah ada. Sehingga
secara bersama dua, tiga atau lebih SKPD dapat melakukan program dibawah satu
atap yang sudah ada di Nagari, sehingga bisa berjalan secara bersama-sama.
Seperti terintegrasinya SKPD Pendidikan dan Kesehatan di Program POS PAUD
Terintegrasi BKB dan POSYANDU. Bisa juga nanti di POS PAUD terlibat SKPD
Sosial dan tenaga kerja dalam menunjang perekonomian.
3. Dalam penunjang program agar setiap dana yang ada untuk penunjang program
agar masuk dalam keuangan lembaga keuangan yang ada di nagari seperti BMT
dan LKMA, sehingga masyarakat beserta pelaku program yang ada di Nagari
sebagai pemanfaat program dapat dengan mudah memperoleh, dan lembaga
keuangan yang ada di Nagari secara tidak langsung telah terlibat mensukseskan
program.
4. Segala bantuan baik sukarela maupun dalam bentuk zakat untuk pembangunan
nagari dan masyarakat dari perantau, agar difokuskan dalam satu lembaga
keuangan yang ada di Nagari, sehingga lembaga keuangan dapat menyalurkan
dana tersebut sesuai yang diinginkan oleh perantau, hal ini akhirnya dapat terdata
berapa besar sumbangsih perantau dalam pembangunan nagari dan lembaga
keuangan yang bertanggungjawab dapat pula melaporkan penyaluran dana
tersebut.
YASRIL GAZALI
Penghargaan
Sebagai Peserta Gugus Tugas Sosial
Juara
Tahun
2013
Penghargaan
Juara
Pelaksana terbaik PKK KB-Kes Kategori Juara I
Tahun
2010
Kabupaten
2
Pelaksana
terbaik
PHBS
Kategori Juara II
2010
Pendekatan
dan Piagam
2012
Perantau
Minang Penghargaan
Kabupaten
3
Melakukan
Menggerakkan
membangun nagari
Juara
II
Dalam
Perlombaan
Piagam
2013
Terbaik I
2014
Nagari
Penghargaan
Lomba Nagari Beprestasi
Juara
Juara Harapan II
2011
Juara III
Tahun
Juara III
2012
Juara III
2012
Juara II
2011
Piagam Penghargaan
Terbaik I
2013
TINGKAT KECAMATAN
No
1
Penghargaan
Lomba K3 Kantor
Juara
Juara III
Tahun
2012
Juara I
2012
TINGKAT INTERNASIONAL
No
1
Penghargaan
Mendapatkan penghargaan Kuliner tarbaik se 2013
dunia di Singapura pada bulan Juni 2013
Tahun
Identitas Wali Nagari, Istri dan Anak Serta Riwayat Hidup Wali Nagari
*
IDENTITAS
Nama
: YASRIL GAZALI
Tempat/Tgl Lahir
Nama Istri
: ASNI YASRIL
Tempat/Tgl Lahir
Nama Anak
: OLLYVIA, Amd.Keb
RIWAYAT
1. Sekolah Dasar
: Tahun 1963
2. SLTP
: Tahun 1966
3. SMA
: Tahun 1970
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Kepala Badan Pusat Statistik Kota Payakumbuh Tahun 1990-1993
2. Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam Tahun 1994-1998
3. Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi Tahun 1999-2006
EKSPOSE
WALI NAGARI KAPAU
KECAMATAN TILATANG KAMANG
KABUPATEN AGAM
PADA
LOMBA NAGARI BERPRESTASI
TINGKAT KABUPATEN AGAM
TAHUN 2015