Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
KELOMPOK 5
I Putu Eka Adi Putra
(1215351037)
(1215351040)
(1215351042)
Program Ekstensi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
2013
PEMBAHASAN
inisiatif perusahaan ata adanya pengumuman adat pemberitahuan dari pihak luar. Proposal
tersebut biasanya bertujuan untuk memperoleh dana atau kesediaan untuk bekerjasama.
Dalam banyak kasus, proposal dikomunikasi kan dalam bentuk laporan. Dalam
penggolongan jenis-jenis laporan, proposal termasuk salah satu jenis lapoarn anlitikal. Oleh
karenan itu penyusunan laporan dan proposal memerlukan langkahblangkah yang relative sama.
II.
Laporan informasional adalah laporan yang bersifat memberi informasi, menyajikan fakta
tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi rekomendasi. Sedangkan,
laporan
analitis
adalah
laporan
yang
menyajikan
fakta,
menganalisis
dan
unit tempat laporan itu diperoleh. Contoh-contohnya adalah laporan akuntansi, laporan
personalia, laporan produksi dan sebagainya.
3.
umumnya lebih dari 10 halaman) dan laporan nonformal atau laporan singkat.
4.
publik. Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain; laporan
sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri; laporan swasta adalah laporan
yang
dibuat
oleh
organisasi/perusahaan
swasta;
dan
laporan
publik
disusun
oleh
Laporan menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun
secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contoh, laporan penjualan harian;
sedangkan laporan khusus merupakan laporan atas suatu kejadian yang unik (khusus) seperti
munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
6.
akhir.
8.
pertemuan. Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu pertemuan berlangsung,
dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan
sehingga akan membantu peserta dalam mempersiapkan peserta. Resolusi merupakan laporan
singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan. Notulen
adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal
yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan merupakan laporan resmi yang
mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konfrensi penting.
III.
2. Analisis audiens
Analisis terhadap penerima atau audiens merupakan tahapan yang penting dalam
mempersiapkan laporan bisnis. Seseorang yang bertugas menyusun laporan bisnis perlu
memperhatikan siapa sajayang akan menerima laporan tersebut, baik dari segi
pendidikannya, pengalamannya, maupun emosionalnya. Hal tersebut bertujuan agar
laporan bisnis yang disampaikan dapat mengenai sasaran.
3. Menentukan ide atau gagasan
Dalam tahap ini semua ide yang terlintas ditulis secara umum. Kemudian, laporan dibuat
berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa laporan, rumusan hipotesis dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan informasi yang diperlukan.
4. Mengumpulkan data
Tahap keempat dalam mempersiapkan laporan adalah mengumpulkan fakta yang
diperlukan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Data-data tambahan bisa diperoleh
dengan melakukan penelitian sekunder ( mencari data dari majalah, surat kabar, dokumen
pemerintah, dan ensiklopedia, ) dan penelitian primer ( mencari data dari catatan
organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara dan daftar pertanyaan)
5. Menganalisis dan menafsirkan data
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Namun,
untuk laporan panjang seperti laporan analisis yang didasari pada fakta yang diperoleh
dari berbagai sumber, tahap ini memerlukan waktu lebih lama, analisis atau penafsiran
harus obyektif, jujur dan tidak menghilangkan atau memanipulasi fakta yang relevan
6. Mengorganisasikan data dan mempersiapkan outline akhir
Setelah menganalisis dan menafsirkan secara berhati-hati, hasil temuan diorganisasikan
dan dibuatkan outline akhir. Sebelum menyiapkan outline, perlu mempertimbangkan
berbagai metode pengorganisasian.
IV.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
a. Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
b. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam
laporan bisnis;
c. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan
laporan bisnis dinyatakan;
d. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam
sebuah laporan bisnis
f. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
g. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan
laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
h. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam
laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
i. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka
kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
j. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua
paragraf dengan ataupun tanpa judul Pendahuluan. Bahkan dalam laporan berkala, judul
pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2.
Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas
dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat
membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik,
harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3.
Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan
analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam
Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan
Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian
penutup adalah sebagai berikut:
a.
poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
b.
Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
program/projek yang akan dilaksanakan.
V.
menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:
b. Pendekatan induktif
Pendekatan induktif atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang ada
terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi. Pada
prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan
dan rekomendasinya;
Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (berita buruk);
Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya;
Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja;
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi.
Pemecahan masalah
Cara populer ini membahas masalah terlebih dahulu, diikuti dengan cara pemecahan
masalahnya. Cara tersebut umum digunakan untuk mengorganisasikan suatu presentasi
yang bersifat persuasi
Metode Outline
Setelah mengorganisasikan body dan teks laporan, judul, dan subjudul dapat disusun
dalam suatu outline. Outline yang baik menjadi alat yang paling penting untuk menghemat waktu
dan memberi tuntutan dalam menyusun laporan. Dalam suatu laporan panjang, outline akan juga
menjadi daftar isi yang panjang.
Dalam maenyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan lima hal yaitu:
a. Tempatkan ide ide yang paling penting di tingkatan tertinggi, pertimbangan panjang
laporan, subyek, dan pembaca.
b. Keseimbangan masing masing bagian dijaga dengan baik.
c. Jika membagi suatu topik, paling tidak harus terdapat dua subjudul.
DAFTAR PUSTAKA