Anda di halaman 1dari 7

Hymen

Selaput dara atau hymen adalah selaput tipis yang melingari ataau
menutupi sebagian bahkan seluruh permukaan rongga, berada di dalam seitae 1,5
cm dari permukaan luar vagina, sifatnya elastis, lembut serta terdapat pembuluh
darah yang berbeda tergantung jenisnya. Pandangan masyarakat Indonesia masih
beranggapan bahwa selaput dara adalah bukti / tanda bahwa seorang perempuan /
gadis masih terjaga kesuciannya (virgin/perawan) yang dijabarkan berupa
keluarnya darah dari dalam virgin apabila pertama kali melakukan hubungan
seksual padahal dari hasil penelitian para ahli hanya kurang dari 50% saja
dilaporkan kejadian keluarnya darah pada saat terjadi robekan, terjadi salah
pengertian akan hal tersebut dikarenakan robeknya selaput dara dapat disebabkan
berbagai faktor selain hubungan seksual genital bisa juga terjadi akibat kecelakaan
seperti melakukan kegiatan atau olahraga yang berat atau berbahaya bagi wanita
contohnya berkuda, balap sepeda, terjatuh ataupun senam meski jumlahnya tidak
banyak dan tidak semuanya mengeluarkan darah, dalam kasus tertentu terjadi
fenomena dimana seorang perempuan memang tidak memiliki selaput dara sejak
lahir. Robekan yang terjadi pada selaput dara belum tentu mengakibatkan
keluarnya darah hal ini tidak terlepas dari sifat elastisnya yang berbeda, tipis
tebalnya dan tentu saja apabila jalur robekan tidak melewati pembuluh darah.
Secara bentuk anatomi organ memang belum daat disimpulkan secara pasti
tentang manffar ataupun kegunaan dari selaput dara,bukan tidak mungkin suatu
saat dapat diketahui secara pasti. Sering kita dengar dalam lingkungan kehidupan
kita dengar dalam lingungan kehidupan ita terdapat permasalahan/keluhan atau
curhatan seorang lelai(suami) mengenai tidak terjdinya pendarahan tersebut,
munculnya asumsi yang sudah menjadi acuan umum bahwa pasangannya (istri
sudah tidak perawan sebelum menikah dengan kata lain pernah melakuan
hubungan badan sebelumnya dengan orang lain) hal ini tentu daja sangat

merugikan dan berdampak besar terutama bagi mental sang perempuan (istri)
dimana sesungguhnya dia memang benar-benar belum pernah melaukan
sebelumnya dan baru pertama kali denan pasangan (suami) sahnya. Sebagai
informasi, dalam ilmu kedokteran juga dikenal istilah hymenoplasti, yaitu operasi
yang dilakukan dengan tujuan perbaikan, mengembalikan ke keadaan awal
sebelum robekan, namun cenderung dilakukan untuk pemulihan paasca trauma
pada kejadian diluar keinginan deperti pemerkosaan dan kecelakaan agar
kepercayaan diri dapat pulih kembali.
Tipe-Tipe Hymen
Annular Hymen

Berbentuk

melingkar

rongga

dengan

sebuah lubang berukuran lebih kecil dari


jari

Septate Hymen

Berbentuk

melingkari

rongga

sengan

ditandai beberapa lubang ditengahnya.

Cibriform Hymen

Ditandai dengan lubang-lubanng kecil


ditangahnya merupai jaring.

Introitus Hymen

Selaput terdapat satu lubang yang lebih


besar dari yang lain serta melebar.

Fimbriated Hymen

Terlihat

seperti

pecahan

yang

tida

beraturan ditengahnya.

Microperforate Hymen

Selaput melingkari dan hampir menutupi


seluruh permukaan rongga dan terdapat
sebuah

lubag

yang

cukup

kecil

ditengahnya.

Imperforate Hymen

Selaput

menutupi

seluruh

permukaan

rongga dan bisa menyebabkan masalah

atau gangguan pada saat menstruasi, jenis


ini cukup jarang.

Labial Hymen

Crescentic Hymen

Peran Hormon dalam Siklus Menstruasi


Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi
hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH
dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi
hormon estrogen dan progesteron.

Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis


ovarium
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh
hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat
menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat
(inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di
hipofisis atau GnRH di hipothalamus

Perubahan
kadar
hormon
saat
siklus
menstruasi
Proses di dalam ovarium bertanggungjawab terhadap naik turunnya kadar hormon
yang memicu ovulasi dan perubahan endometrium. Proses siklik di ovarium
disebut siklus ovarium yang terdiri dari fase folikular dan fase luteal.

Pada awal fase folikuler terjadi umpan balik negatif estrogen


Pada awal fase folikular, sekresi pulsatil GnRH semakin meningkat
frekuensinya dan ini memicu peningkatan LH dan FSH yang akan
berperan dalam perkembangan folikel di ovarium. Sementara itu,
seiring perkembangan folikel karena pengaruh FSH, estrogen semakin
banyak diproduksi sedangkan progesteron masih rendah. Makin tinggi
kadar estrogen akan semakin menekan sekresi FSH dan LH (umpan
balik negatif/negative feedback). Akibatnya, walaupun frekuensi
pulsatil GnRH meningkat namun umpan balik negatif estrogen

menyebabkan hasil akhir berupa stabilisasi atau sedikit penurunan


kadar FSH dan LH (yang sebelumnya di awal fase folikuler meningkat)
Umpan balik positif estrogen memicu LH surge sehingga terjadi
ovulasi
Umpan balik negatif peningkatan kadar estrogen pada fase luteal tidak
berlangsung terus menerus. Peningkatan yang tinggi dampai titik
tertentu tidak berefek menghambat namun malah akan menstimulasi
peningkatan sekresi FSH dan LH yang tiba-tiba (LH surge). Ternyata
peningkatan LH tiba-tiba ini akan dan menyebabkan pecahnya folikel
sehingga
terjadi
ovulasi
(keluarnya
ovum
dari
ovarium).

Pada fase luteal terjadi umpan balik negatif progesteron dan


estrogen
Folikel yang ditinggalkan ovum akan berkembang menjadi corpus
luteum yang mensekresi progesteron sehingga kadarnya meningkat.
Hormon estrogen yang sempat menurun setelah ovulasi, kadarnya
akan meningkat lagi karena corpus luteum juga menghasilkan
estrogen. Berbeda dengan saat fase folikuler akhir, pada fase luteal ini
tingginya kadar estrogen menghambat hypothalamus dan hipofisis
sehingga frekuensi pulsatil GnRH dan kadar FSH/LH menjadi rendah
(umpan balik negatif/negative feedback). Usia corpus luteum adalah 12
hari kemudian masuk proses degenerasi, akibatnya pada hari ke 14
kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Rendahnya kadar
estrogen dan progesteron akan menstimulasi peningkatan frekuensi
pulsatil GnRH dan sekresi FSH/LH. Fase siklus ovulasi kemudaian masuk
ke fase folikuler lagi.

Anda mungkin juga menyukai