Anda di halaman 1dari 4

INTEGRASI SISTEM JKN DI RSMS

Senin, tanggal 28 April 2014 Direktur RSUD. Prof.


Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto dr. Haryadi Ibnu
Junaedi, Sp.B mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan
Pusat yang diserahkan langsung oleh direktur IT BPJS bapak
Dadang Setiabudi. Pada acara tersebut juga ditanda tangani
MOU (Nota Kesepahaman)
pahaman) untuk pengembangan sistem
informasi antara BPJS dengan RSMS dalam rangka menjamin
keberlangsungan pengembangan IT kedua belah pihak. Kita
sebagai keluarga
arga besar RSMS patut berbangga karena RSMS
adalah rumah sakit klas B pendidikan yang pertama kali
berhasil melakukan bridging sistem antara SIM BPJS dan
SIMRS di Indonesia. Kenapa harus Bridging
ridging System?
Sejak diluncurkannya program BPJS 1 Januari 2014 ada beberapa masalah yang ada dalam sistem IT
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari proses pelayanan sampai dengan proses klaim. Antara lain:

Rumah sakit harus melakukan entri data 3 kali untuk 3 sistem yang berbeda (BPJS, INA CBG,
dan SIMRS) dengan jumlah
h kunjungan yang banyak.
Setiap sistem memiliki kebutuhan input data dan output yang berbeda
da (SEP 14 langkah, INA
CBGs 21 variabel dan SIMRS 8 variabel)
Membutuhkan SDM dan sarana prasarana yang lebih untuk mencapai SPM mulai dari registrasi
sampai klaim.
Pelanggan (peserta BPJS) membutuhkan waktu lebih lama dalam proses registrasi rawat jalan,
gawat darurat maupun rawat inap.
Data yang diinput dalam 3 sistem akan cenderung tidak lengkap dan tidak valid (karena
dilakukan dalam waktu dan SDM yang berbeda).
berbeda
Banyaknya data klaim yang harus diproses verifikasi.
Alur kerja klaim yang panjang sehingga waktu klaim menjadi lama karena melewati 3 sistem
(BPJS, INA CBG, dan SIMRS).
SIMRS) (akibatnya cashflow terganggu?)

PROSES PELAYANAN DI RS

NIK
Atau
No BPJS

PROSES KLAIM

BPJS
SEP BPJS dengan SIMRS

Nomor RM

SIMRS

Integrasi SIMRS & INA


INA-CBG
(Web Services)

SEP BPJS dengan INA-CBG


CBG

INA-CBG
Nomor RM

Rumah sakit
Verifikasi

Tidak

API/Text
File

Layak
klaim

ya

Text File
Text File

Klaim

PDF file

Untuk itu diperlukan bridging sebagai solusi untuk memecahkan masalah-masalah diatas.
Pengertian Bridging adalah terhubungnya dua buah sistem yang berbeda sehingga diantara
keduanya dapat saling berkomunikasi atau berkirim data dan atau menerima data. Bridging system
merupakan penggunaan fasilitas teknologi web service yang memungkinkan dua sistem yang
berbeda pada saat yang sama mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem
pada sistem lainnya secara langsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas entry data
processing serta efisiensi penggunaan sumber daya dengan tetap menjaga keamanan dan
kerahasiaan masing-masing sistem namun bersifat transparan.
Bridging system yang diterapkan di RSMS memadukan tiga sistem tersebut yaitu BPJS, INA CBG dan
SIMRS yang tergabung dalam server BPJS.

Banyak manfaat yang didapatkan setelah bridging system di RSMS berjalan, antara lain:

Aspek operasional; pelayanan administrasi menjadi lebih cepat, meningkatnya kepuasan


pelanggan atau pasien, data lebih akurat, proses data lebih cepat.

Aspek Manajerial; klaim lebih cepat, biaya administrasi menjadi berkurang, transparansi
meningkat.

Untuk menjalankan bridging system tentunya harus memenuhi beberapa prasyarat yaitu memiliki
SIMRS, dukungan manajemen, dukungan penambahan fitur SIMRS, ketersediaan jaringan, dan
ternyata RSMS bisa memenuhi prasyarat tersebut, ditambah dengan kerja Tim IT RSMS yang
maksimal dan patut dibanggakan.
Keterangan Singkatan:
IT
: Information technology
SIM
: Sistem Informasi Manajemen
SIM RS
: Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit
BPJS
: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
INA-CBG
: Indonesia Case Base Groups
SEP
: Surat Elegibilitas Peserta
Sumber:
Hasil presentasi Kabag. Perencanaan RSMS yakni ibu Yunita Dyah Suminar, SKM, MSc, MSi.

Dokumentasi kegiatan Bridging Sistem antara BPJS dan RSMS

Pendandatanganan MOU
untuk pengembangan
sistem informasi antara
BPJS dengan RSMS

Direktur RSMS dr. Haryadi


Ibnu Junaedi, Sp.B saat
menerima penghargaan
dari BPJS Kesehatan Pusat
yang diserahkan langsung
oleh direktur IT BPJS bapak
Dadang Setiabudi.

Direktur RSMS (dr. Haryadi Ibnu


Junaedi, Sp.B) dan Kabag.
Perencanaan RSMS (Yunita
Dyah Suminar, SKM, Msc, MSi)
bersama tim dari BPJS Pusat
saat melakukan Konferensi Pers
di Jakarta

Kabag Perencanaan, Kasi


beserta staf dan Tim IT RSMS

Anda mungkin juga menyukai