Anda di halaman 1dari 18

Jahe Merah

(Zingiber

officinale

Sinonim

Rosc.)
:

--

Familia
Zingiberaceae

Uraian

Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang,
warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna
hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2
cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat
panjang,
warna
cokelat.
Jahe merah memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia alami dalam jahe
merah di antaranya gingerol, minyak terbang, limonene, @-linolenic acid, aspartic, sitosterol, tepung kanji, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, farnesol dan juga Minyak
atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, filandrena, dan resin pahit.
Efek farmakologis yang dimiliki diantaranya merangsang ereksi, penghambat keluarnya
enzim 5-lipoksigenase dan siklo-oksigenase serta meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin.
Juga memperlambat proses penuaan, meragsang regenerasi sel kulit, dan bahan pewangi.
Nama
NAMA

Lokal
SIMPLISIA

Zingiberis

Rhizoma;

Rimpang

:
Jahe.

Penyakit
Yang
Dapat
Diobati
:
Sifat Khas Tajam dan sumelada. Khasiat Karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik.
PENELITIAN
Latifah,1987.
Jurusan
Farmasi,
FMIPA
UNPAD.
Telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada mencit.
Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe memberikan efek yang nyata
terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek
perpanjangan waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan
rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik
yang setara dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan
Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur
Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil
penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan
Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml.
Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap
jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan
Microsparum canis.

Catatan Jahe dapat dibedakan atas dua jenis.


1. Jahe Pahit.
2. Jahe Merah (sunti).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Rimpang.
Kegunaan
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
CONTOH PENGGUNAAN
1. Mulas
3 rimpang Jahe Merah di parut lalu diperas. Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok
teh.
Lama pengobatan : Diulang selama 3 hari.
2. Serbat
Jahe 1 rimpang, Bunga Cengkih 2 biji, Buah Kemukus 4 biji, Buah Cabai Jawa 3 biji,
Sereh 1 ruas jari tangan, Biji Pala 1 / 5 butir, Daun Jeruk Purut 1/2 lembar, Kulit Kayu
Manis sedikit, Gula Aren secukupnya, Air 200 ml.
Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.
3. ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI
yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap
Jahe atau Kemangi.
4. Sakit kepala dan Selesma (Influenza)
Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang (greges-greges).
Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.
Jahe Merah beberapa rimpang
Air secukupnya
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian:
Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan yang terasa nyeri.
Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan belakang telinga penderita.
5. Selesma
Jahe Merah 1 rimpang
Herba Poko segar 1 genggam
Buah kemukus 6 butir
Biji Jintan Hitam 2 butir
Air sedikit
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan ke dalam cuka
hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.
6. Batuk kering menahun
Kunyah 15 gr akar rimpang (rhizome), ambil airnya, lalu telan. Lakukan 3 kali sehari pagi,
siang, dan sore setelah makan dengan jumlah yang sama.
7. Gatal-gatal, luka lecet, terkena duri, dan luka tikam
Haluskan 15 gr jahe, 3 siung bawang merah, lalu ditempelkan di tempat luka. Lakukan secara
rutin sampai sembuh.
8. Gigitan Ular
Tumbuk halus 10-15 gr jahe bersama sendok teh garam lalu tapalkan ramuan pada bagian
yang terkena gigitan ular. Ramuan ini hanya sebagai pertolongan pertama.
9. Melestarikan gairah seksual
Tumbuk sampai halus 10 gr jahe, 30 gr lengkuas, dan 5 gr lada. Peras 1 buah mengkudu lalu
campurkan airnya ke dalam hasil tumbukan bersama 1 gelas air panas. Peras lalu saring
campuran bahan di atas sampai diperoleh segelas air ramuan. Tambahkan ke dalamnya 5 gr
garam dapur, aduk sampai rata, lalu bagi menjadi 2 bagian, masing-masing untuk suami dan
istri. Minum bersama 1 sendok makan madu.
10. Meningkatkan daya tahan tubuh
Cuci bersih 20 gr jahe, 20 gr temulawak, 20 gr lempuyang wangi lalu jemur sampai kering.
Tumbuk halus semua bahan bersama ketumbar sampai menjadi bubuk lalu simpan dalam
toples. Penggunaan ramuan ini adalah seduh 1 sendok makan bubuk dengan gelas air
mendidih. Tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, lalu minum ramuan 2 kali
sehari dengan jumlah yang sama.
11. Obat kuat (afrodisiak)
Cuci bersih 10 gr jahe, 10 gr biji kucai, 10 gr biji pare kering, 15 butir merica, dan 1 sendok
teh gula merah. Haluskan semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Minum air rebusan saat hangat sekaligus. Ulangi 2 kali sehari dengan dosis atau jumlah yang
sama.
Jahe Merah, Alternatif Viagra Hayati dan Penyembuh Kolera

JAKARTA Saat viagra pertama kali diperkenalkan di Indonesia, banyak orang tertarik
untuk mencobanya, khususnya kaum lelaki. Berapa pun harga yang mesti dibayar untuk obat
ini tidak jadi masalah, yang penting kehidupan seksual mereka dapat berlangsung lebih baik.
Mereka bahkan mengabaikan sejumlah informasi tentang efek samping viagra.
Padahal, kekayaan hayati Indonesia menyodorkan alternatif penyembuh gangguan seksual
tanpa harus melibatkan unsur kimiawi, yakni jahe merah.
Orang Jawa menyebutnya jahe sunti, sementara masyarakat Aceh menamainya halia barah.
Tanpa proses kimiawi, tanaman ini sendiri sudah kaya dengan kandungan kimia, antara lain
gingerol dan minyak terbang, limonene, 1,8 cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione,
arginine, alpha linolenic acid, aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic
acid, farnesal, farnesene, dan farnesol.Unsur 1, 8 cineole mengatasi ejakulasi prematur,
sementara anestetik antikholinesterase mampu merangsang aktivitas saraf pusat dan
merangsang ereksi.
Selain merangsang ereksi dan mengatasi ejakulasi prematur, tanaman yang memiliki sifat
pedas ini mampu merangsang selaput lendir perut besar dan usus dan mengurangi rasa sakit.
Ia juga bisa mengobati influenza, merangsang keluarnya air susu ibu, mendorong produksi
getah bening, menjaga kekebalan tubuh, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan
sperma. Unsur farnesal yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu mencegah proses
penuaan karena merangsang regenerasi sel kulit.
Akar
Bagian tanaman yang memiliki khasiat penyembuh untuk berbagai penyakit di atas adalah
rimpang atau akar. Jika Anda tertarik dengan terapi alam ini, sebaiknya Anda
membudidayakan sendiri tanaman jahe merah. Caranya gampang, Anda hanya perlu
memperbanyaknya melalui penanaman akarnya.
Namun, akar tanaman ini tidak bisa diambil dalam hitungan minggu sesudah penanaman, tapi
Anda mesti menunggunya sekitar enam bulan.
Jangan berpikir hal rumit saat membudidayakan jahe merah. Karena pemeliharaan tanaman
ini tergolong gampang. Seperti tanaman lain, Anda hanya perlu melakukan penyiraman dan
pemupukan teratur terhadap tanaman ini. Karena jahe merah membutuhkan kelembapan
tanah yang cukup.
Untuk mengobati batuk kering yang tak kunjung sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe
ini dan menelan airnya. Sementara untuk luka lecet, dapat disembuhkan dengan cara
menempelkan tumbukan jahe ke luka tersebut. Hal sama bisa dilakukan untuk jenis luka
terkena tikaman, luka terkena duri dan gatal-gatal. Khusus untuk luka bekas gigitan ular,
tumbukan jahe tersebut perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka
tersebut.
Sementara untuk mendapatkan efek bugar atau obat kuat bisa diperoleh dengan cara
meminum air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah seksual, Anda dapat
mencampur jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada, telur ayam kampung dan garam dapur.
Menurut informasi yang dilansir dari mahkotadewa.com, pembuatan ramuan dilakukan

dengan cara menumbuk halus lengkuas, jahe dan lada. Kemudian air buah mengkudu
ditambahkan beserta air rebusan. Setelah itu, campuran ini disaring hingga menjadi satu gelas
air ramuan, bubuhi garam dan aduk rata. Air dalam gelas ini selanjutnya dibagi menjadi dua
bagian dan masing-masing ditambah satu kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap
dikonsumsi oleh suami dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu sendok
makan madu untuk masing-masing ramuan itu.
Penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan campuran jahe merah adalah kolera. Seperti
halnya ramuan untuk penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan
bahan lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang merah, akar
lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas, garam dapur, teh, gula halus,
minyak poko, dan kayu putih.
Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe merah dan kulit manis direbus
dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh.
Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya, air ramuan tersebut
disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko dan kayu putih. Sebelum diminum,
ramuan ini sebaiknya dikocok dulu.
(san) Sinar Harapan
Jahe Merah : Supaya Bugar dan Gairah Makantar-kantar
Oleh Kompas Cyber Media
Sebagai bahan obat tradisional, jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan
pedas lebih tinggi dibanding jenis jahe lain.
Khasiat umumnya adalah menambah nafsu makan dan menghangatkan badan. Karena
pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya segera memuncak alias
makantar-kantar.
Selain ukurannya lebih kecil dibanding dua jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah,
warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit
cokelat, dan memiliki serat lebih kasar.
Tanaman ini lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan peluruh masuk
angin. Rimpang jahe merah mengandung minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena,
lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lainnya, yakni minyak
damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.
Khasiat umumnya menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta
mencegah dan mengobati masuk angin. Di samping itu, juga berguna untuk mengatasi radang
tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung,
meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan
melancarkan air susu ibu.
Bentuk Tanduk
** Hingga saat ini memang belum ada penelitian tentang khasiat jahe merah untuk mengatasi
asma**
Namun, menurut DR. Suwijiyo Pramono, ahli fitofarmaka dari Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta, kemungkinan rasa hangat karena kandungan minyak asiri itulah yang
menyebabkan rasa lega bagi penderita asma.
Pada dasarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko
splasmolitika (zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang
menyebabkan asma mereda, tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.
Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe
merah. Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan
iritasi, ujar dosen Fakultas Farmasi UGM ini.
Tanaman bernama Latin Zingiber officinale ini memang kaya manfaat. Dibuat sebagai
minuman juga menyegarkan. Nama genus Zingiber yang berbentuk tanduk diberikan karena
rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak.
Kata Zingiber sendiri diadopsi dari bahasa Arab, Zanjabil. Kitab suci Alquran pada surat Al
Insaan ayat 17 juga menyebut-nyebut soal jahe.
Kurang lebih isinya: Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya
jahe. Produk olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran. Bentuknya berupa
rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan permen, sehingga
memudahkan Anda untuk menikmatinya. Selamat mencoba!
Beberapa Ramuan Jahe Merah
1.

Untuk Atasi Rematik

Ramuan 1:
Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30
gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.
Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan
tersisa 2 gelas, kemudian saring.
Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Agar rasanya lebih segar,
tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.
Ramuan 2:
Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20
gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.
Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air
rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring.
Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan
madu.
2.

Untuk Atasi Keropos Tulang

Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10
gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.
Bahan-bahan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan
tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah
makan. Sekali minum 1 gelas. Agar rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.
3.

Untuk Atasi Asma

Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun
lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau
dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.
Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. agar
rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.
4.

Untuk Atasi Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram,
daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris.
Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian
saring.
Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum _ (setengah) gelas.
5.

Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air
untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas
kemudian disaring.
Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir
dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.
Catatan: Agar lebih aman, tetaplah berkonsultasi dengan ahli tanaman obat atau ahli
penyembuhan herbal.
@ Suharso Rahman

Khasiat Jahe Merah


Banyak informasi beredar di internet tentang khasiat jahe merah, bahkan sejumlah web site
mencantumkan resep-resep pengobatan dengan menggunakan jahe merah sebagai salah satu
komponen utama.
Walaupun begitu, saya tidak menyarankan anda untuk menggantungkan pengobatan anda
pada jahe merah melainkan pergilah ke dokter atau ahli pengobatan lainnya (pengobatan
alternatif) untuk mencari kesembuhan. Gunakan jahe merah sebagai minuman suplemen
untuk menjaga kesehatan. Saya sendiri meminum jahe merah karena memang menyukai
rasanya.
Jahe merah
Jahe merah (Zingiber officinale Roxb. var Rubra.) atau Zingiberaceae Officinale Roscoe atau
Zingiberaceae Officinale Rose adalah tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm.
Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi
rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit,
ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 22,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat. Kebanyakan literatur yang
ditulis tentang jahe merah tercampur dengan jahe putih (jahe gajah) dan jahe kuning (jahe

yang biasa dipakai untuk masakan)


Hal tersebut tidak terlalu mengherankan mengingat ketiga macam jenis jahe tersebut
mempunyai nama latin yang hampir sama yaitu sama-sama diawali dengan Zingiberaceae
Officinale. Selain itu, ketiga jenis jahe tersebut memiliki kandungan yang hampir sama tapi
dengan konsentrasi yang berbeda.
Jahe gajah
Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning
hingga putih.
Jahe
kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi
lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe
merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok
untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah.
Khasiat
Dalam
pengobatan
tradisional
China
Jahe merah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional China. Dikatakan bahwa ia
adalah pengobatan Yang dan sangat mendukung limpa kecil, perut/lambung dan ginjal
(terutama untuk pria dan juga diklasifikasikan sebagai aphrodisiac/zat perangsang dan
pengobatan
yang
baik
untuk
impotensi)
Dalam
pengobatan
Arab
Jahe merah dikatakan sebagai panas dalam derajat kedua dan lembab dalam derajat kesatu. Ia
menghangatkan dan mempunyai efek melembutkan perut, juga berguna bagi tubuh terhadap
masalah pencernaan seperti kembung, keracunan makanan, dan sembelit.
Dalam
pengobatan
Barat
Jahe merah memegang peranan penting dalam dunia pengobatan Barat seperti halnya dalam
dunia pengobatan Timur (China, Jepang dan India) Ia bisa digunakan sendirian atau sebagai
bahan campuran dalam resep herbal dan juga dipakai sebagai "penyembuhan koreksi"
terhadap efek yang tidak diinginkan dari tumbuhan lain. Telah dibuktikan dalam riset terakhir
bahwa jahe merah mempunyai kandungan yang unik yang dapat membantu pengobatan lain
menjadi
lebih
baik
diterima
dan
diserap
tubuh.
Walaupun jahe merah tidak pernah diteliti dalam pengobatan asma, menurut DR. Suwijiyo
Pramono, ahli fitofarmaka dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemungkinan rasa
hangat karena kandungan minyak asiri itulah yang menyebabkan rasa lega bagi penderita
asma.
Pada dasarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko splasmolitika
(zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang menyebabkan
asma mereda, tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.

Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe
merah. Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan iritasi, ujar dosen Fakultas
Farmasi
UGM
ini.
Beberapa khasiat penyembuhan jahe merah yang disebutkan oleh pelbagai web site: Migrain,
pusing-pusing, melancarkan peredaran darah, memperbaiki pencernaan, perut kembung,
memecah
gas
dalam
perut,
encok
&
pegal
linu,
masuk
angin,

influenza

Beberapa khasiat jahe merah yang masih harus dibuktikan karena tampaknya terlalu fantastis:
Viagra alami, merangsang keluarnya air susu ibu, mendorong produksi getah bening, menjaga
kekebalan tubuh, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Unsur farnesal
yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu mencegah proses penuaan karena
merangsang
regenerasi
sel
kulit.
Digunakan berdasarkan tradisi atau teori (informasi dari MayoClinic.com)
Di bawah ini adalah penggunaan berdasarkan tradisi atau teori sains. Kebanyakan belum diuji
mendalam secara klinis terhadap manusia, sehingga keamanan dan kemanjurannya belum
benar-benar terbukti. Beberapa kondisi yang disebutkan di bawah ini dapat menjadi serius
dan
seharusnya
diperiksa
oleh
petugas
kesehatan:
Pengobatan mabuk alkohol, menetralisir asam lambung, anti jamur, antioksidan, antiseptik,
anti kejang, anti virus, obat perangsang, bengkak arthritis, asma, penyumbatan pembuluh
darah, kutu air (jamur kaki), disentri bakteri, kebotakan, masalah produksi air empedu,
pengencer darah, penghangat tubuh, bronchitis, pendarahan, luka bakar (diaplikasikan ke
kulit), kanker, kolera, selesma, sakit perut, pereda batuk, depresi, diare, bantuan pencernaan,
kehilangan selera makan, pengurangan atau pemberhentian dosis SSRI (selective serotonin
reuptake inhibitor: Antara lain digunakan untuk obat anti depresi), sakit mens, masalah
pencernaan, kolesterol naik, infeksi jamur, perut kembung, flu, sakit kepala, infeksi
Helicobacter pylori, tekanan darah tinggi, stimulan sistem kekebalan tubuh, impotensi,
peningkatan penyerapan obat, peningkatan metabolisme, parasit usus, Kawasaki's disease,
masalah ginjal, pencahar, masalah hati, tekanan darah rendah, migren, malaria, penahan sakit,
pernapasan, gigitan ular beracun, memperlancar mens, psoriasis (dipakai di kulit), turunnya
suhu tubuh akibat serotonin, mempercepat kelahiran, obat penguat, sakit perut, luka lambung,
bengkak pada zakar, sakit gigi, infeksi pada sistem pernapasan bagian atas.
Dirangkum dari berbagai sumber.
Informasi tanaman obat Jahe, semoga bisa memberikan informasi tambahan buat anda, artikel
ini cocok bagi anda yang suka menggunakan obat herbal.

(Zingiber officinale Rosc.)


Sinonim :

Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang,
warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna
hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2
cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat
panjang, warna cokelat.
Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Tajam dan sumelada. Khasiat Karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik.
PENELITIAN Latifah,1987. Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD. Telah melakukan penelitian
pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut,
ternyata perasan rimpang Jahe memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu
reaksi. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan waktu reaksi
(efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah antara
199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya
analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah
melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes,
Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur
Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan
kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang
diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes,
kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Catatan Jahe dapat
dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit. 2. Jahe Merah (sunti).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Rimpang.
Kegunaan
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Mulas
Ramuan:
Jahe Merah (parut) 3 rimpang
Cara pembuatan: Diperas.
Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.
Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.
Serbat
Ramuan:
Jahe 1 rimpang
Bunga Cengkih 2 biji
Buah Kemukus 4 biji
Buah Cabai Jawa 3 biji
Sereh 1 ruas jari tangan
Biji Pala 1 / 5 butir
Daun Jeruk Purut 1/2 lembar
Kulit Kayu Manis sedikit
Gula Aren secukupnya
Air 200 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.

ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI
yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap
Jahe atau Kemangi.
Sakit kepala dan Selesma (Influenza)
Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang (greges-greges).
Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.
Jahe Merah beberapa rimpang
Air secukupnya
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan yang terasa nyeri.
Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan belakang telinga penderita.
Selesma
Ramuan:
Jahe Merah 1 rimpang
Herba Poko segar 1 genggam
Buah kemukus 6 butir
Biji Jintan Hitam 2 butir
Air sedikit
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan ke dalam cuka
hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.
Komposisi :
Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena,
dan resin pahit.
http://iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=293
Tinggalkan komentar anda melalui form koment yang ada, untuk memberikan tanggapan
mengenai Tanaman Obat Jahe.
Pencarian Info Terbaru 2011:
tanaman obat jahe, makalah jahe, Nama simplisia jahe, tanaman obat jahe
merah, artikel tanaman obat jahe

Tags: Apotik Hidup, makalah jahe, Obat Herbal, Obat Tradisional, tanaman obat
jahe
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami penolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain. Simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati,
simplisia hewani, dan simplisia pelikan atau mineral (Anonim, 2000).
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, atau ekssudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman
adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara
tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya. Simplisia hewani ialah simplisia yang
berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan atau mineral adalah
simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Untuk

menjalin

keseragaman

senyawa

aktif,

keamanan

,aupun

kegunaannya maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Untuk


memenuhi persyaratan minimal itu, ada beberapa faktor yang berpengaruh
antara lain:
a.

Bahan baku simplisia

b.

Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia

c.

Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia


Pemilihan sumber tanaman obat sebagai sumber bahan baku simplisia
nabati merupakan salah satu faktor yang sangat berpengfaruh pada mutu
simplisia, termasuk di dalamnya pemilihan bibit (untuk tumbuhan hasil
budidaya) dan pengolahan maupun jenis tanah tempat tumbuh tanaman obat.
Sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau
tanaman budidaya.
Tumbuhan liar umumnya kurang baik untuk dijadikan sumber simplisia jika
dibandingkan dengan tanaman budidaya,

karena simplisia yang dihasilkan

mutunya tidak tetap, hal ini terutama disebabkan antara lain:

1.

Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tidak tepat dan berbedabeda. Ini akan berpengaruh pada kadar senyawa aktif. Ini berarti bahwa mutu
simplisia yang dihasilkan sering tidak sama karena umur pada saat panen tidak
sama.

2.

Jenis tumbuhan yang dipanen sering kurang diperhatikan, sehingga simplisia


yang diperoleh tidak sama.

3.

Lingkungan tidak tumbuh yang berbeda, sering mengakibatkan perbedaan


kadar kandungan senyawa aktif. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi tinggi
tempat, keadaan tanah, dan cuaca.
Proses pembuatansimplisia merupakan proses tindak lanjut setelah bahan
baku simplisia selesai dipanen, sehingga sering disebut proses pasca panen.
Pasca panen merupakan kelanjutan dari proses panen terhadap tanaman
budidaya atau hasil dari penambangan alam yang berfungsi untuk membuat
bahan hasil panen tidak mudah russak dan memiliki kualitas yang baik serat
mudah disimpan untuk proses selanjutnya.
Penanganan dan pengelolaan pasca panen adalah suatu perlakuan yang
diberikan pada hasil pertanian hingga produk siap dikonsumsi. Penanaman dan
pengelolaan pasca panen tanaman obat dillakukan terutama untuk menghindari
kerugian-kerugian yang mungkin timbul akibat perlakuan pra panen dan pasca
panen yang kurang tepat. Hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian, misalnya
terjadinya perubahan sifat zat yang terdapat dalam tanaman, perlakuan dan
cara panen yang tidak tepat, masalah daerah produksi yang menyangkut
keadaan iklim dan lingkungan, teknologi pasca panen yang diterapkan, limbah,
serta masalah sosial/ekonomi dan budaya masyarakat.
Bahan tanaman yang akan menjadi bahan baku obat, dalam proses
pemilihan bibit, budidaya, hingga pemanenan tentunya memiliki standar
prosedur untuk menghasilkan bahan obat yang berkualitas. Standar prosedur
secara optimal dilakukan antara lain melalui pemilihan bibit unggul, pemberian
pupuk dan pestisida serta pemilihan waktu dan cara panen sesuai bagian
tanaman yang akan dipanen untuk bahan obat (biji, daun, buah, rimpang, bunga,
kayu, atau herba). Akan tetapi disamping itu penangan pasca panenpun tak
kalah penting untuk menjaga kualitas hasil panen saat penyimpanan hingga siap
pakai sebagai obat tradisional atau masuk dalam proses formulasi sediaan obat
modern. Tujuan dari pasca panen ini adalah untuk menghasilkan simplissia

tanaman obat yang bermutu, efek terapinya tinggi sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi.
Produksi adalah semua kegiatan pembuatan dimulai dari pengadaan
bahan awal termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, pengemasan,
pengawasan mutu, sampai diproleh produk jadi yang siap untuk didistribusikan.
Pembuatan simplisia secara umum dapat menggunakan cara-cara berikut:
1.

Pengeringan

2.

Fermentasi

3.

Proses khusus (penyulingan, pengentalan eksudat)

4.

Dengan bantuan air (misal, pada pembuatan pati)


Kementrian negara riset dan teknologi mengakui bahwa aspek pasca

penen merupakan hal yang selama ini kurang diperhatikan secara optimal.
Secara garis besar, tahap-tahap pembuatan simplisia khususnya rimpang temutemuan adalah:
1.

Pengumpulan bahan baku

2.

Sortasi basah

3.

Pencucian

4.

Perajangan

5.

Pengeringan

6.

Sortasi kering

7.

Pengepakaan dan penyimpanan


Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang

menentukan mutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawa


kandungan, kontaminasi, dan stabilitas bahan. Namun demikian, simplisia
sebagai produk olahan, variasi senyawa kandungan dapat diperkecil, diatur,
diajegkan. Hal ini karena penerapan iptek pertanian pasca panen yang
terstandar.

Dalam hal simplisia sebagai bahan baku dan produk siap dikonsumsi
langsung dapat dipertimbangkan tiga konsep ungtuk menyusun parameter
standar umum:
1.

Bahwa

simplisia

parameter

mutu

sebagai
umum

bahan

suatu

kefarmasian

bahan

seharusnya

(material),

yaitu

memenuhi

kebenaran

jenis

(identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologis), serta


aturan penstabilan (wadah, penyimpanan, dan transportasi)
2.

Bahwa simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia sebagai obat
tetap diupayakan memenuhi 3 paradigma seperti produk kefarmasian lainnya,
yaitu: Quality/safety/Efficacy (mutu/aman/manfaat).

3.

Bahwa simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang bertanggung


jawab terhadap respon biologis harus mempunyai spesifikasi kimia, yaitu
informasi, komposisi (jenis dan kadar) senyawa kandungan.
Standarisasi simplisia tidak lain pemenuhan terhadap persyaratan sebagai
bahan dan penetapan nilai berbagai parameter dai produk seperti yang telah
ditetapkan. Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang
akan digunakan untuk obat atau sebagai bahan baku harus memenuhi standar
mutu. Sebagai parameter standar yang digunakan adalah persyaratan yang
tercantum dalam monografi resmi terbitan DepKes RI seperti Materia Medika
Indonesia. Sedangkan sebagai produk yang langsung dikonsumsi (serbuk jamu
dsb) masih harus memenuhi persyaratan produk kefarmasian sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Mutu suatu ekstrak ditinjau dan dipandang dari senyawa kimia yang
dikandung dalaamnya seiring dengan paradigma ilmu kedokteran modern,
bahwa respon biologis yang diakibatkan oleh ekstrak pada manusia disebabkan
oleh senyawa kimia, bukannya unsur lain seperti bioenergi dan spiritual.
Senyawa kimia dalam ekstrak ditinjau dari aslanya dapat dibedakan
menjadi 4 kelompok, yaitu senyawa kandungan asli dari tumbuhan asal,
senyawa hasil, perubahan dari senyawa asli, senyawa kontaminasi, baik sebagai
polutan atau adiktif proses, senyawa hasil interaksi kontaminasi dengan senyawa
asli atau senyawa perubahan. Pengertian dan kesadaran akan adanya 4
kelompok senyawa terkandung dalam ekstrak akan meningkatkan validasi
standarisasi dan parameter mutu erkstrak. Kelompok senyawa pertama dan

kedua

terkait

dengan

parameter

standar

umum

yang

bersifat

spesifik,

sedangkan kelompok senyawa ketiga dan keeempat merupakan parameter


standar umum nonspesifik.
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh denhgan mengekstraksi senyawa
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang
telah ditetapkan.

Adapun Penjelasan masing-masing langkah adalah sebagai berikut :


a.

Sortasi basah

Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran
berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan
hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian.
Diperoleh berat untuk rimpang jahe dan lengkuas sebesar 1 kg.
b.

Pencucian

Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air
bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan
pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar
kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air.
Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar
kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai,
tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang
tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
c.

Perajangan

Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan
melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm 7 mm. Setelah perajangan,
timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat
dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong. Diperoleh berat basah
untuk rimpang jahe dan lengkuas sebesar 1 kg.
d.

Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan yaitu dengan alat pemanas/oven pada suhu 4050oC. Pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar
airnya dibawah 8%.. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven
dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan,
timbang jumlah rimpang yang dihasilkan. Diperoleh berat untuk rimpang jahe
dan lengkuas sebesar 300 gram.
e.

Sortasi kering

Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan
cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah
atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk
menghitung rendemennya). Diperoleh berat untuk rimpang jahe dan lengkuas
sebesar 300 gram.
Sehingga diperoleh rendemen sebesar 30% untuk kedua rimpang tersebut.
f.

Pengepakaan dan penyimpanan

Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong kertas).
Berikan label yang

jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan,

bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil,


berat bersih dan metode penyimpanannya. Kondisi gudang harus dijaga agar
tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus memiliki ventilasi
baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang
menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang
cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari
hama gudang.

Anda mungkin juga menyukai