PENENTUAN KEBASAAN
I.
TUJUAN
1. Mengetahui tingkat kebasaan daripada sampel air sungai yang telah diambil
II.
1. Alat:
a. Volumetrik
b. Buret
c. Labu Takar
d. Bekker
e. Erlenmeyer
2. Bahan :
a. Larutan Standart H2 so4 (0,01 N)
b. Larutan Indikator Pp
c. Indikator Mhetyle Orange
III.
LANGKAH KERJA
Metyl
IV.
DASAR TEORI
Basa Adalah Senyawa Kimia Yang Menyerap Ion Hydronium Ketika
Dilarutkan Dalam Air.Basa Adalah Lawan (Dual) Dari Asam, Yaitu Ditujukan
Untuk Unsur/Senyawa Kimia Yang Memiliki Ph Lebih Dari 7. Kostik Merupakan
Istilah Yang Digunakan Untuk Basa Kuat. Basa Dapat Dibagi Menjadi Basa Kuat
Dan Basa Lemah. Kekuatan Basa Sangat Tergantung Pada Kemampuan Basa
Tersebut Melepaskan Ion Oh Dalam Larutan Dan Konsentrasi Larutan Basa
Tersebut.
Alkaliniti Adalah Kapasitas Air Untuk Menetralkan Tambahan Asam
Tanpa Penurunan Nilai Ph Larutan. Sama Halnya Dengan Larutan Bufer, Alkaliniti
Merupakan Pertahanan Air Terhadap Pengasaman. Alkaliniti Adalah Hasil ReaksiReaksi Terpisah Dalam Larutan Hingga Merupakan Sebuah Analisa Makro
Yang Menggabungkan Beberapa Reaksi. Alkaliniti Dalam Air Disebabkan Oleh
Ion-Ion Karbonat (Co3 2- ), Bikarbonat (Hco3 - ), Hidroksida (Oh-) Dan Juga Borat
(Bo3 3 ), Fosfat (Po4 3-),
V.
HASIL PRAKTIKUM
No
Sampel
Reaksi PP
Reaksi MO
Penurunan
H2 SO4 (ml)
Daerah
Bereaksi dengan
9,8 8,8 =
Tali Arus
tidak berwarna
berubah menjadi
1 ml
merah muda
warna orange
(orange warna)
Daerah
Bereaksi dengan
14,9 13,8
Bukan
tidak berwarna
berubah menjadi
= 1,1 ml
Tali Arus
merah muda
warna orange
(orange warna)
1000
(penurunan H2SO4 x faktor)
sampel air (ml)
1000
25
x [ (1,0) x 0,0163 ]
= 40 x [0,0163]
= 0,652
03 0,652 x 0,0163 = 0,0106 epm
1000
sampel air ( ml)
1000
25
x [ (1,1) x 0,0163 ]
= 40 x [0,01793]
= 0,717
03 0,717 x 0,0163 = 0,0117 epm
4
VI.
PEMBAHASAN
Kebasaan yang terjadi di DAS Sungai Brantas pada titik koordinat UTM
X= 0679005, Y= 9120203 dan elevasi= 485 meter mayoritas disebabkan oleh
adanya bikarbonat, karbonat dan juga hidroksida yang berasal dari gabungan
material pencemar yang masuk ke tubuh sungai. Pengaruh lain misalnya dari
organisme juga bisa mempengaruhi tingkat kebasaan. Sebagai contoh adanya
ganggang dan lumut di siang hari akan menurunkan kadar karbon dioksida dan
bikarbonat sehingga karbonat dan hidroksida naik yang berakibat naiknya
tingkatan pH. Sehingga di siang hari bisa terjadi peningkatan tingkat kebasaan dan
peningkatan kadar oksigen dalam air.
VII.
KESIMPULAN
Tingkat kebasaan sampel air sungai tergantung dan dipengaruh oleh bikarbonat,
karbonat dan juga hidroksida yang berasal dari gabungan material pencemar yang
masuk ke dalam air tersebut