Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Adsorpsi
adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat
pada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan tipis) pada
permukaan padatan tersebut. Berbeda dengan absorpsi dimana fluida terserap oleh
fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan.
Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi terlarut
(soluble) yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap,
dimana terjadi suatu ikatan kimia fisika antara substansi dengan penyerapnya.
Definisi lain menyatakan adsorpsi sebagai suatu peristiwa penyerapan pada
lapisan permukaan atau antar fasa, dimana molekul dari suatu materi terkumpul
pada bahan pengadsorpsi atau adsorben.
Adsorpsi adalah pengumpulan dari adsorbat diatas permukaan adsorben,
sedang absorpsi adalah penyerapan dari adsorbat kedalam adsorben dimana
disebut dengan fenomena sorption. Materi atau partikel yang diadsorpsi disebut
adsorbat, sedang bahan yang berfungsi sebagai pengadsorpsi disebut adsorben.
Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika (disebabkan
oleh gaya Van Der Waals (penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk
cairan) yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia (terjadi reaksi
antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi
tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan suhu)
1. Adsorpsi fisika
Berhubungan dengan gaya Van der Waals. Apabila daya tarik menarik
antara zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari daya tarik menarik antara zat
terlarut dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada
permukaan adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan proses kondensasi dan biasanya
terjadi pada temperatur rendah pada proses ini gaya yang menahan molekul fluida
pada permukaan solid relatif lemah, dan besarnya sama dengan gaya kohesi
molekul pada fase cair (gaya van der waals) mempunyai derajat yang sama
dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair, yaitu sekitar 2.19-21.9 kg/mol.
Adsorpsi Kimia
Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang
teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh lebih
besar daripada Adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama dengan panas
reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan
oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam
molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorbent akan
terbentuk suatu lapisan atau layer, dimana terbentuknya lapisan tersebut akan
menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh batuan adsorbent sehingga
efektifitasnya berkurang.
Melekul zat organik terlarut akan teremoval dari larutannya danterserap
oleh adsorben selama proses adsorbsi. Mekanisme ini dapat menyebabkan
konsentrasinya pada air limbah berkurang, karena sebagian telah tertahan
(terserap) oleh adsorben. Berkurangnya jumlah senyawa prganik secara langsung
dapat menyebabkan berkurangnya nilai COD pada limbah.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi proses adsorbsi
adalah adsorben. Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat
lain (baik cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat
spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada proses
adsorpsi, disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi.
Adsorben yang paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat dalam larutan
adalah arang. Karbon aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi, yang biasanya
dibuat dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayu dengan persediaan
udara (oksigen) yang terbatas. Tiap partikel adsorben dikelilingi oleh molekul
yang diserap karena terjadi interaksi tarik menarik. Zat ini banyak dipakai di
pabrik untuk menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Penyerapan bersifat
selektif, yang diserap hanya zat terlarut atau pelarut sangat mirip dengan
penyerapan gas oleh zat padat.
1.1.
Karakteristik Adsorben
Adsorben yang biasa digunakan berbentuk butiran, batangan, batu dengan
diameter 0,5 sampai 10 mm. Untuk pemakaian yang terus menerus diperlukan
adsorben yang tahan terhadap suhu tinggi, tahan abrasi dan panas. Pada
kebanyakan industri adsorben dibagi menjadi 3 kelas:
MEKANISME ADSORPSI
Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat
atom/molekul yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lain-lain.
Pada proses adsorpsi terbagi menjadi 4 tahap yaitu :
1. Transfer molekul-molekul zat terlarut yang teradsorpsi menuju lapisan film
yang mengelilingi adsorben.
2. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui lapisan film (film diffusion process).
3. Difusi zat terlarut yang teradsopsi melalui kapiler/pori dalam adsorben (pore
diffusion process ).
4. Adsorpsi zat terlarut yang teradsorpsi pada dinding pori atau permukaan
adsorben.
PROSES OPERASI ADSORPSI
Operasi dari proses adsorpsi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Proses adsorpsi dilakukan dalam suatu bak dengan sistem pengadukan, dimana
penyerap yang biasanya berbentuk serbuk dibubuhkan, dicampur dan diaduk
dengan air dalam suatu bangunan sehingga terjadi penolakan antara partikel
penyerap dengan fluida.
2. Proses adsorpsi yang dijalankan dalam suatu bejana dengan sistem filtrasi,
dimana bejana yang berisi media penyerap di alirkan air dengan model
pengaliran gravitasi. Jenis media penyerap sering digunakan dalam bentuk
bongkahan atau butiran/granular dan proses adsorpsi biasanya terjadi selama
air berada di dalam media penyerap.
VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ADSORPSI
Proses penyerapan dalam adsorpsi dipengaruhi :
1. Bahan penyerap
Bahan yang digunakan untuk menyerap mempunyai kemampuan
berbedabeda, tergantung dari bahan asal dan juga metode aktivasi yang
digunakan.
2. Ukuran butir
Semakin kecil ukuran butir, maka semakin besar permukaan sehingga
dapat menyerap kontaminan makin banyak. Secara umum kecepatan adsorpsi
ditujukan oleh kecepatan difusi zat terlarut ke dalam pori-pori partikel
adsorben. Ukuran partikel yang baik untuk proses penyerapan antara -100 /
+200 mesh.
3. Derajat keasaman (pH larutan)
Pada pH rendah, ion H+ akan berkompetisi dengan kontaminan yang akan
diserap, sehingga efisiensi penyerapan turun. Proses penyerapan akan berjalan
baik bila pH larutan tinggi. Derajat keasaman mempengaruhi adsorpsi karena