Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRODI S1 FARMASI
STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015
I.
Tanggal Praktikum
13 Maret 2015
II.
Tujuan Praktikum
Dasar Teori
IV.
: Larutan infus
:
OTT
pH
Pengawet
:-
Antioksidan
Zat tambahan :
Stabilisator
F. Tonisitas
Kelengkapan :
Zat
tb
Glucosa
0,10
5%
Perhitungan Tonisitas
0,52( tb. C)
W=
0,576
W=
0,52(0,1.5 )
0,576
4.
5.
6.
7.
8.
botol
2. Pipet & spatel logam
3. Gelas Kimia
b. Bahan
1. Aqua Pro Injectionum
2. Glucosa
3. NaCl
4. Karbon
c.
e.
f.
g.
h.
i.
j. VII.
Penimbangan
k. Bahan
n.
q. Glucosa
t. NaCl
w. Karbon
z.
aa.
ab.
ac.
ad.
l. Sa
tu
an
D
as
ar
o. 10
0
ml
r. 5
g
u. 0,
03
5
g
x. 0,
1
g
m. Volume
Produksi
p. 250 ml
s. 12,5 g
v. 0,0875 g
y. 0,25 g
(6-7f1PqjS)
Th250,H
K
LN
O
ebgi.pyC
lcosdm
arutknG
ae.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
VIII. Prosedur
IX.
ak.
No.
an.
1.
aq.
EVALUASI
al.
Jenis Evaluasi
ao. Penampilan
fisik ap.
wadah
ar.
Jumlah sediaan
as.
am. Penilaian
Baik
7
2.
at.
3.
aw.
4.
az.
5.
bc.
6.
bf.
7.
bi.
bj.
bk.
bl.
bm.
bn.
bo.
X.
bp.
au.
Kejernihan sediaan
av.
Semua jernih
ax. Keseragaman
volume
ba. Brosur
ay.
Seragam
bb.
Baik
bd.
Kemasan
be.
Baik
bg.
Etiket
bh.
Baik
PEMBAHASAN
Pada praktikum yaitu pembuatan sediaan steril berupa
ml. Kemudian larutan tersebut disaring menggunakan filter syringe. Hal itu bertujuan
untuk menghilangkan partikel yang terdapat dalam larutan, karena dalam syarat
injeksi bentuk larutan harus jernih. Larutan injeksi yang telah disaring dimasukkan ke
dalam 7 ampul, masing-masing ampul berisi 5,3 ml. Pengisian ampul dilebihkan
sebanyak 0,3 ml ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya larutan yang tidak
terambil atau hilang pada saat pengerjaan ampul atau dengan kata lain volume dalam
ampulnya akan berkurang. Selanjutnya adalah proses penutupan ampul dengan
mengelas bagian kepala ampul. Pada proses penutupan ampul ini, hanya didapatkan6
ampul yang dapat tertutup, sedangkan pada 2 ampul yang lainnya kepala ampul tidak
tertutup dengan rapat atau adanya bolong yang dikarenakan api yang dikenakan ke
kepala ampul tidak merata.
bt.
Pada saat penutupan ampul, seharusnya dilakukan terlebih dahulu
penyemprotan dengan uap air dialiri gas inert pada ampul. Hal ini dimaksudkan untuk
menghilangkan O2 yang ada di dalam ampul agar tidak terjadi proses oksidasi.
Sediaan injeksi Aneurin HCl yang telah dibuat disterilisasi menggunakan autoklaf
pada suhu 115-116oC selama 30 menit. Pada proses sterilisasi ini juga dapat terlihat
apabila ada ampul yang bocor maka isi dari ampul tersebut akan habis (menguap).
bu.
dibuat adalah evaluasi penampilan fisik wadah, kejernihan sediaan injeksi, serta
keseragaman bobot. Sediaan injeksi yang telah dibuat harus memenuhi persyaratan
utama dari larutan yang diberikan secara injeksi ialah kejernihan. Dan sediaan injeksi
yang dibuat memiliki kejernihan dan keseragaman yang baik.
bv.
bw.
bx.
by.
bz.
ca.
cb.
cc.XI.
Kesimpulan
cd.
Berd
Daftar Pustaka
cg.
ch.
ci.
cj.
Republik Indonesia.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Ke-5. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
ck.
cl.
cm.
cn.
co.
cp.
cq.
cr.
cs.
ct.
cu.
cv.
cw.
cx.
cy.
Lampiran
ETIKET DAN LABEL
cz.
Ampul 1 ml
Komposisi :dc.
Aneurin Hydrochloridum
dd.
Aqua pro
injection ad
Pemakaian : i.v
Exp. Date : de.
25 mg
1 ml
HARUS
df. DENGAN RESEP DOKTER
dg. BROSUR