Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemecah gelombang atau dikenal sebagai breakwater adalah prasarana yang
dibangun untuk memecahkan ombak/gelombang,dengan menyerap sebagian
energi gelombang. pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi
yang menggerus garis pantai. dan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan
sehingga kapal dapat merapat di pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Pada umumnya breakwater memiliki lapisan yang terdiri dari batuan alam
atau buatan yang dibentuk dengan bentuk tertentu. Dimensi pada pemecah
gelombang bergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran pelabuhan ,
kedalaman laut, serta tinggi pasang surut.
Kami meninjau bangunan pemecah gelombang yang terdapat pada bagian
utara jakarta tepatnya di ancol. pada daerah tersebut tidak terdapat aktivitas kapal
bongkar muat akan tetapibanyak terdapat kapal kapal nelayan yang berlabuh.
Dan pada makalah ini pemakalah akan menganalisa dimensi dari breakwater
ancol dan membandingkannya dengan dimensi secara teoritis.
Dan pada makalah ini pemakalah akan meninjau permasalahan atau
kerusakan yang terjadi pada breakwater. Secara khusus pada bangunan
breakwater ancol ini terdapat banyak endapan pasir yang terbawa akibat arus
laut, dan membuat laut menjadi dangkal.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Mahasiswa
mampu
mengetahui
dimensi
yang
menyusun
bangunan
breakwater
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Pemecah gelombang atau breakwater adalah bangunan yang digunakan untuk
melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang
2.2 Fungsi
Breakwater berfungsi untuk menahan gelombang agar tinggi gelombang di
kolam pelabuhan tidak kurang dari 40 cm. Dengan adanya pemecah gelombang
daerah kolam pelabuhan akan menjadi tenang dan kapal bisa melakukan bongkar
muat barang dengan mudah. Serta dengan adanya bangunan breakwater dapat
menahan endapan sedimen akibat gerusan arus laut yang dapat membuat
pendangkalan air laut.
2.3 Tipe Pemecah Gelombang
Tipe breakwater dipilih berdasarkan pertimbangan atas :
r
r .H 3
Sr
WA
3
a
K D S r 1 cot .
Berat
butir
batu
: beratjenisbatu
: tinggigelombangrencana
: sudutkemiringansisipemecahgelombang
Sr
: Specific grafity
Kofisien Stabilitas KD
Catatan:
Sampai
ada
ketentuan
lebih
lanjut
tentang
nilai
(overtopping)
yang
diijinkan.
Elevasi
puncak
pada
karakteristik
gelombang,
kemiringan
Lebar
puncak
pemecah
gelombang
: Koefisien bentuk
: beratjenisbatu
Tebal lapisan pelindung dan jumlah butir batu tiap lapisan
t=n . k .
[ ]
W
r
1/ 3
N= A . n . k .
1/ 3
[ ] [
W
r
. 1
P
100
]
t = Tebal lapis pelindung
n = jumlah lapis batu pelindung
k
: Koefisien bentuk
A = Luas permukaan
P = Porositas rata rata dari lapis pelindung
r
: beratjenisbatu
Koefisien Lapis Batu Pelindung
dipantulkan
oleh
dinding
pemecah
gelombang
tersebut.
Didalam
perencanaan
pemecah
gelombang
sisi
tegak
perlu
seperti
pasir
untuk
pemberat
struktur
di
bagian
10
struktur
dibangun
dengan
kondisi
overtopping
adalah
atas2.
Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
13
14
Berikut
yang dapat kami
data
berikan dari hasil pengukuran pada bangunan breakwater
Jakarta Utara .
15
16
Diketahui
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bahan
Bersudut kasar
Kedalaman Laut (H)
Lws
Berat Jenis Air Laut
a ( batu kali )
:
:
:
:
2 m ( sisi dalam )
80cm
1,024 ton/m
2,1 ton/m
Penyelesaian
2,1
Sr =
=2,05078
1,024
2,1 x 2
W A=
=1,81 ton
3
4,0(2,050781) 2,0
[ ]
B=2 x 1,15
[ ]
1,81
2,1
B=1,4727 m
Analisa kami pada tebal lapisan armour terhadap bangunan breakwater yang
kami tinjau berbeda dengan hasil perhitungan teoritis kami. Tebal lapisan
armour yang kami tinjau adalah sebesar 2,2 m sedangkan hasil tebal yang
kami hitung secara teoritis sebesar 1,47 m.
17
18
BAB IV
PENUTUP
BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG 2PJJ
19
DAFTAR PUSTAKA
Indianto, Andi. 2005. Konstruksi Bangunan Sipil. Penerbit Politeknik Negeri Jakarta.
Depok.
20
21