DI SEKOLAH
MATERI 1
Perlu terlebih dahulu dilakukan tes awal untuk mengetahui apakah mehasiswa
peserta perkuliahan ini telah mengetahui fungsi dan manfaat pelatihan dalam
pelatihan olahraga dalam pembelajaran.
Setelah mempelajari tentang materi ini, diharapkan mehasiswa akan dapat:
- Menjelaskan tentang pelatihan secara umum
Tes awal:
1, apakah yang saudara ketahui tentang pelatihan olahraga?
2. kemukakan pendapat saudara tentang fungsi dan manfaat pelatihan dalam olagraga?
(tulis diselembar kertas yang telah dibubuhi nama dan NIM; tidak akan ada jawaban yang
salah karena tes ini dilakukan untuk menelusuri apa yang sudah saudara ketahui. Waktu
30 menit)
Pelatihan (Training)
Salah satu definisi pelatihan yang paling sederhana adalah memaparkan Training
sebagai proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulangulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya
(Harsono:1988:101).
Secara umum, pelatihan (training) olahraga diartikan sebagai semua upaya yang
mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam pertandingan olahraga, atau
sebagai latihan intensif secara sistematik untuk meningkatkan prestasi olahraga.
Definisi tersebut tidak mampu sepenuhnya memberikan makna pelatihan, terutama
dalam prosesnya, karena pelatihan itu merupakan proses yang amat kompleks sehingga
tidak memadai bila ditilik dari salah satu sudut pandang saja.
Tujuan
Tujuan utama latihan adalah untuk mengembangkan keterampilan (motor skill) dan
performa atlet. Atlet dibimbing oleh pelatih untuk mencapai tujuan umum latihan.
Beberapa tujuan umum dalam latihan adalah pengembangan dan penyempurnaan:
1. Fisik secara multirateral
2. Fisik secara khusus sesuai dengan tuntutan kebutuhan cabang olahraga
3. Teknik sesuai dengan cabang olahraga
4. Taktik / strategi yang dibutuhkan
5. Kualitas kesiapan bertanding / lomba
6. Keadaan kesehatan atlet dan tim
7. Pengetahuan atlet tentang fisiologi, psikologi, rencana program, nutrisi serta masa
regenerasi.
1
Klasifikasi Keterampilan
Banyak penelitian / pengalaman tentang pengklasifikasian keterampilan, tergantung pada
kriteria yang dipakai oleh ahli/pakar.
A. Keterampilan Berdasarkan Jumlah Atlet:
1. Olahraga Individu
2. Olahraga Beregu
B. Berdasarkan Pengukuran Kemampuan Biomotorik Atlet:
1. Olahraga Kekuatan
2. Olahraga Kecepatan
3. Olahraga Daya Tahan
4. Olahraga Koordinasi
C. Berdasarkan Karakteristik Keterampilan Gerak:
1. Siklis (Cyclic)
: olahraga dengan penampilan yang berulang-ulang.
Misalnya berjalan, lari, berenang, dayung, dan sepeda.
2. Asiklis (Acyclic) : olahraga yang menunjukkan ciri berupa kesatuan fungsi,
perpaduan rangkaian gerak, misalnya senam, lempar
cakram, gulat, tinju.
3. Kombinasi Asiklis (Acyclic Combined): gabungan dari keterampilan siklis dan
asiklis, misalnya nomor lompat dalam
atletik, nomor meja lompat dalam
senam, lompat inah dalam senam.
Tugas 1
1. Silahkan saudara belajar tentang pembinaan olahraga, secara garis besarnya saja
atau secara mendalam!
2. Tugas individu: tulis (diketik), contoh olahraga kekuatan, olahraga kecepatan,
olahraga daya tahan dan olahraga koordinasi. Buku-buku milik Bompa (waktu 1
minggu).
3. Setelah selesai, dikumpulkan di atas meja saya.
4. Terima kasih dan semoga sukses.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 2
2
PEMBINAAN
SISTEM PEMBINAAN
Sistem disefinisikan sebagai mengorganisasi / cara untuk mencapai suatu tujuan,
teori atau spekulasi.sistem mencakup cara-cara, keseluruhan komponen, kumpulan
pengalaman di masa lalu secara asli, dan aplikasi hasil temuan penelitian.
Landasan sistem olahraga nasional:
1. Pendidikan jasmani dan organisasi olahraga nasional, yang di dalam mencakup
program pendidikan di sekolah, rekreasi dan club olahraga, serta struktur organisasi
dalam kepemerintahan.
2. Sistem olahraga nasional.
Sistem piramida dalam sistem olahraga nasional harus dikembangkan berdasarkan struktur
dan tingkatan-tingkatan serta tujuan yang hendak dicapai.
Catatan: sistem olahraga nasional harus memperhatikan dan mempertimbangkan nilainilai, kebiasaan, kondisi iklim, kekhususan cabang olahraga, terutama bagi atlet usia dini
dan atlet-atlet muda.
Anak usia dini harus dikembangkan dasar-dasar keterampilan dan kebutuhan
perkembangan fisiknya secara umum sebagai dasar umum masuk dalam kecabangan
(spesialisasi) yang akan datang. Misal: atletik, renang, senam, dsb.
Komponen - Komponen Sistem Latihan
Kualitas sistem latihan dipengaruhi oleh: pelaksanaan latihan (fisik, teknik, psikis,
intensitas latihan, volume latihan, dsb) dan faktor pendukung (lingkungan, keluarga,
ekonomi, profesionalisme, gaya hidup, dsb).
Kondisi untuk Mencapai Standar Prestasi Tinggi
Prasyarat yang dibutuhkan adalah karakteristik sesuai dengan olahraga yang digeluti.
Setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik, sehingga pembinaan olahraga
merupakan bantuan yang sistematik untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dicapai
prestasi yang lebih tinggi.
Faktor 1
: Faktor yang melekat pada atlet, misalnya karakteristik fisik dan sifat
psikologis tertentu.
Faktor 2
: Faktor mutu pelatihan.
Faktor 3
: Faktor lingkungan sekitar atlet.
Sehingga tempo peningkatan kemajuan pretasi atlet ditentukan oleh beberapa faktor
tersebut.
Catatan: meski akan ada faktor-faktor lain yang akan berkembang sesuai dengan
tingkatan/perkembangan jaman.
3
Menghindari obat
Kehidupan seksual yang
normal
Kondisi dan lingkungan
hidup yang baik
Kesempatan rekreasi
Kesehatan badan
terpelihara secara rutin, dll
KONDISI MATERIAL
Fasilitas latihan dengan
standar tinggi
Sikap positif dan dukungan Standar
perlengkapan
daru keluarga
latihan
Persahabatan dalam tim
Kepuasan
bekerja,
sukses Standar peralatan latihan,
dalam kerja, sekolah dan dll
prospek karir
Koordinasi yang baik
Kondisi lingkungan dan iklim
yang mendukung
Lokasi tempat tinggal yang
dekat dengan tempat latihan, dll
Tugas 2 (individu)
1. Silahkan saudara main ke warnet, tulis tentang makalah pembinaan prestasi cabang
olahraga di Indonesia, Asia, Amerika, Afrika atau Australia. Dikumpulkan minggu
depan. Terima kasih.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 3
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa
menjelaskan tentang kepelatihan olahraga dalam cabang olahraga
khusus.
4
6. 3 jam / sesi latihan boleh, tetapi kita mampu tidak melenceng dari kode etik
pelatih?
7. Atlet jangan terlalu tinggi atau pendek.
8. Kemampuan berpikir atlet diperhatikan.
9. Genetik dan alami, baik!
10. Memulai latihan, jangan terlalu berat, sesuaikan tahap latihan dengan sesi latihan.
ETIKA KEPELATIHAN DALAM OLAHRAGA
1. OR tidak lepas dari kehidupan sosial,
2. OR tidak terlepas dari: aturan individu, aturan team, aturan profesi dan aturan
moral.
3. Tidak boleh berlawanan dengan peraturan atau sistem.
4. Tidak ada yang mengampuni kalau kita melakukan kesalahan.
5. Atlet salah ada kritik ada hukuman, pelatih salah juga demikian,
6. Harus tetap mengkaitkan kita dengan atlet, sehingga tidak ada yang salah
menyalahkan
7. Sikap dan karakter harus baik.
8. Masyarakat ikut menilai.
9. Para pelatih diusahakan mengembangkan dirinya untuk menghasilkan atlet hebat,
misal sambil melatih, dengan video camera, memakai internet, LCD, dsb.
10. Sifat utama yang dibutuhkan pelatih untuk memimpin pelatihan adalah kebutuhan.
11. Pelatih harus dapat menjawab semua pertanyaan dari atletnya,
12. Menunggu pelatih sempurna merupakan proses.
13. Kemampuan pelatih tergantung karakter pelatih itu sendiri.
14. Pelatih tidak boleh membiarkan masalah berkembang dalam teamnya.
15. Peletih harus jujur, murni, mencintai, menghargai atletnya, Prinsip: tanpa atlet,
pelatih bukan apa-apa.
16. Pelatih harus bisa menguasai perkembangan jiwa atletnya.
17. Pelatih harus mempunyai tanggung jawab moral yang baik.
18. Pelatih merupakan model atau idola bagi atletnya.
19. Pelatih harus bisa mengusahakan agar atletnya mempunyai gairah dalam berlatih.
20. Situasi atlet bisa menjadi semangat atau bergairah (pemanasan, teknik, pengarahan,
mental, selama beberapa menit, diciptakan oleh pelatih).
21. Pelatih harus bisa mengantisipasi atletnya yang tidak bergairah dalam latihannya,
bagaimana caranya atlet dapat bergairah lagi?
22. Tugas dasar pelatih, mentransfer atau menularkan ilmunya kepada atletnya.
23. Pelatih harus bisa menjadi orang tua dan sahabat dekat atletnya, agar program bisa
berjalan.
24. Pelatih harus bisa memberikan perhatian yang sama.
25. Pelatih harus bersifat obyektif.
26. Setiap anggota team, haruslah merasa kalau mereka dicintai dan diperlakukan
sama.
27. Untuk mendapat hasil yang baik, atlet harus diberi motivasi penuh.
28. Seorang pelatih adalah ahli (expert).
7
Catatan:
Metode meningkatkan kekuatan maksimal otot tanpa memperbesar otot adalah dengan
menggunakan Metode Neural (syaraf yang ditingkatkan), cirinya:
a. Intensitas tinggi (75%, 80%)
b. Repetisi sedikit
c. Gerak kontraksi cepat
PHYSICAL PREPARATION (Persiapan Fisik)
GENERALITIES
8
Latihan tanpa persiapan = bodoh! (didukung oleh teori). Setiap latihan = banyak
membutuhkan elemen dan semakin meningkat faktor kesulitannya. Misal, Giant 60 kg,
dengan langsung posisi handstand menjadi 180 kg.
1.
2.
3.
4.
MOTOR SKILL
Tergantung kemampuan motoriknya, antara lain:
1. Strength
2. Speed
3. Flexibility
4. Endurences
5. Dsb
Catatan:
Hal ini akan berkembang antara usia 0-14 tahun.
Speed sifatnya genetik, meski kecepatan dapat dilatih.
Flexi bertahan seumur hidup kita.
Masa anak, dikenalkan dengan banyak olahraga, nanti akan terlihat tallentnya.
Pelatih harus melihat usia atletnya.
Contoh Specific Conditioning (dalam senam) alat Floor Exercise
1. Rangkaian 2 X
2. Rangkaian 2 lajur (artistik saja).
3. Rangkaian 3 lajur (akrobatik saja).
4. Dll.
Jadi, strength sangat penting, karena dalam latihan senam semua otot kontraksi! Kekuatan
otot tergantung: sistem saraf, misal konsentrasi. Pelatih harus mengausai macam otot,
saraf, dan elastisitas otot.
PSYCHOLOGI PREPARATION (Persiapan Psikologi)
Terjadi setiap hari dan setiap perlombaan sangat dibutuhkan. Atlet, selain
pengalaman harus diberi pendidikan ilmiahnya. Tugas dasar psikologi adalah
menggabungkan aspek teknis, aspek latihan agar atlet bisa mengolah dalam setiap
perlombaan.
Faktor persiapan psikologi merupakan bagian dari proses pendidikan melalui
metode yang spesifk (bersama aspek teknik dan fisik). Psikolog = pendekatan.
Tujuan Umum Latihan Persiapan Psikologi
9
1. Memberikan pendidikan kepada atlet tentang nilai-nilai moral dalam kaitannya atlet
mengenal perilaku sehingga atlet mencintai senam.
2. Membangun kemampuan berkonsentrasi dan perhatian atlet serta perkembangan
psikologinya.
3. Membangun daya ingat. Imajinasi, motorik, dan visualisasi.
4. Mengembangkan kemampuan orientasi (yang menjadi spesialisasinya),
mengevaluasi secara cepat dan tepat situasi yang terjadi pada saat lomba.
5. Mendidik penguasaan diri sesuai dengan kebutuhan olahraga.
Persiapan psikologi menjelang lomba merupakan proses yang komplek dan rumit
selama berbulan-bulan yang direalisasikan oleh penggabungan atlet dan pelatih.
Aspek Persiapan Psikologi Menjelang Kompetisi
1. Mendapatkan informasi nyata yang cukup tentang lomba (misalnya data, lawan,
jumlah lawan, kekuatan lawan, dll).
2. Mempunyai tujuan yang benar dan tepat sesuai serta pentingnya mengevaluasi,
baik secara individu atau team.
3. Memprogramkan dan mengkoordinasikan perilaku atlet selama lomba.
4. Pemilihan gerakan yang tepat.
5. Atlet harus dapat mendeteksi gangguan-gangguan.
6. Kemapuan konsentrasi yang optimal merupakan dasar untuk mencapai prestasi.
7. Konsentrasi panjang, di beam, (lawan pesenam adalah diri sendiri, alat, dan atlet
lain). Relaksasi, pijat, pernafasan, memberikan pengertian ke atlet. Merupakan
contoh latihan psikologi. Pelatih harus tahu temperamen atlet. Kalau atlet ingin
sendiri, biarkan!
Metode yang dipakai untuk mencapai persiapan psikologi yang khusus untuk kompetisi
(dalam senam):
1. Melakukan suatu rangkaian.
2. Merubah tempat alat dalam hall.
3. Mencoba alat yang mutunya nagus atau jelek sekalipun.
4. Melakukan rangkaian tanpa matras pelindung.
5. Melakukan rangkaian ketika alat sudah capek.
6. Melakukan kontrol latihan yang dihadiri oleh wasit dan penonton.
7. Lakukan konsenrasi khusus dan latihan rutin tanpa pemanasan khusus (special
warm-up).
8. Melakukan rangkaian 2X berturut-turut dengan istirahat yang sangat singkat.
TALLENT SCOUTING (Pencarian Bakat)
Seleksi atlet
Membina atlet
Mendeteksi atlet
Mengembangkan atlet
10
Langkah
1. Visualisasi
2. Lihat atlet dari posisi depan, belakang, dan samping
3. Lihat persendiannya
4. Perut tidak besar
5. Kaki tidak O atau X
6. Pinggul tidak besar
7. Saat duduk, dilihat perbandingan antara tubuh diperhatikan
8. Test: Standing Long Jump
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 4
KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT OLAHRAGA
Menurut Bloom (Reigner et al., 1993) karir olahraga anak terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap awal
2. Tahap berkembang
3. Tahap sempurna
Pada masa / tahap awal, dimana orang tua, guru, pelatih, mendapatkan bahwa anak
memiliki bakat olahraga, maka anak harus didukung secara positif. Pelatih tidak perlu
menekankan pada penguasaan teknik olahraganya melainkan mengusahakan agar anak
berlatih dengan gembira / senang. Pelatih dalam membiarkan penghargaan/pujian/reward
11
lebih mendasarkan kepada atas usaha yang diperlihatkan oleh anak bukannya selalu
terhadap hasil yang dicapai oleh anak. Hal yang penting adalah proses bukan akhir.
Dalam masa / tahap perkembangan, anak mulai tergila-gila (hooked) dengan olahraga yang
dilakukannya dan merasa bahwa ia menjadi atlet dalam cabang olahraga tersebut, maka
motivasi dan dedikasinya untuk mengasah keterampilan akan lebih meningkat. Biasanya
anak dilatih oleh pelatih yang terampil dan memiliki hubungan positif dengan anak
sehingga anak sangat menghargainya. Dalam tahap ini, anak sangat membutuhkan
dukungan dan dorongan moral maupun finansial. Oleh karena itu, pengorbanan orang tua
akan kebutuhan tersebut sangat diperlukan.
Jika tahap ini terpenuhi dan prestasi anak meningkat, maka anak akan mencapai tahap
kesempurnaan sebagai atlet. Pada saat anak telah menjadi seorang atlet berprestasi, maka
kegiatan olahraga ini akan mendominasi kebutuhannya. Atlet menghabiskan waktu dan
usahanya untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Peran orang tua sudah tidak
begitu besar, karena sang atlet sudah lebih mandiri. Oleh karena itu, atlet dituntut untuk
selalu berprestasi dari waktu ke waktu, dan hal ini menyebabkan hubungan atlet dengan
pelatihnya menjadi lebih positif atau negatif, tergantung kepada pendekatan sang pelatih.
Tabel 1
MODEL BLOOM
KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT
(Beserta Pelatih dan Orang Tuanya)
PADA BERBAGAI TAHAP DAN KARIRNYA
No.
INDIVIDU
1.
Performance
Anak / Atlet
2.
Pelatih
3.
Orang tua
AWAL
Gembira, senang,
semangat, merasa
spesial
Baik hati, riang,
penuh kasih sayang,
orientasi pada proses
Berbagi
kegembiraan dan
semangat,
mendukung, positif
TAHAPAN AKHIR
BERKEMBANG
SEMPURNA
Tergila-gila, dedikasi Obsesi, bertanggung
jawab
Kuat, tegas,
menghargai,
terampil,
memberikan
tantangan positif
Rela berkorban
(termasuk finansial),
membatasi aktivitas
anak
Ditakuti, disegani,
membawa sukses,
terikat emosi
-
12
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 5
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa
dapat menjelaskan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
karakteristik tersebut, maka aktivitas fisik yang diberikan tidak akan berpengaruh positif
terhadap perkembangan anak (hasil dapat kontradiksi dengan sasaran yang ingin dicapai).
Periode Umur 5 8 tahun
1. Pertumbuhan tulang lambat.
2. Mudah terjadi kelainan postur tubuh.
3. Koordinasi gerak terlihat jelek dan kurang baik.
4. Sangat aktif dan onsentrasi sempit.
5. Dramatis, imajinatif, imitatif.
6. Kreatif, serba ingin tahu, senang menyeidiki, belajar melalui aktivitas.
7. Senang membentuk kelompok-kelompok kecil, putra dan putri mempunyai minat
yang sama.
8. Mencari persetujuan orang dewasa (orang tua, guru, kakak, dll).
9. Mudah gembira karena dipuji, mudah sedih karena dikritik.
Periode Umur 9 11 tahun
1. Otot tumbuh cepat dan membutuhkan latihan, postur tubuh cenderung buruk
sehingga dibutuhkan latihan pembentukan tubuh.
2. Penuh energi, tetapi mudah lelah.
3. Timbul minat untuk mahir dalam suatu keterampilan fisik tertentu dan permainan
yang terorganisir, tetapi belum siap untuk mengerti peraturan-peraturan yang rumit,
rentang perhatiah lebih lama.
4. Senang/berani menantang aktivitas yang agak keras.
5. Lebih senang berkumpul dengan lawan jenis dan sebaya.
6. Menyenangi aktifitas yang dramatis, kreatif, imajinatif, dan ritmis.
7. Minat untuk berprestasi individual, kompetitif, dan punya idola.
8. Membentuk kelompok-kelompok, mencari persetujuan kelompok.
9. Saat yang tepat untuk mendidik moral dan perilaku sosial yang baik.
Peride Umur 12 13 tahun
1. Memasuiki periode transisi dari anak ke pradewasa, putri biasanya lebih dewasa
(mature) daripada putra. Tetapi putra memiliki daya tahan dan kekuatan yang lebih.
2. Pertumbuhan tubuh yang cepat, tetapi kurang teratur, sering menyebabkan
keseimbangan tubuh terganggu karena gerakan yang cenderung kaku (awkward).
3. Lebih mementingkan keberhasilan kelompok/tim daripada individu, ingin diakui
dan diterima sebagai angoota kelompok.
4. Adanya minat dalam aktifitas yang dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya. Mulai adanya minat untuk melakukan latihan fisik.
5. Senang berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi aktif, perlu ada bimbingan dan
pengawasan dalam pergaulannya dengan lawan jenis.
6. Kesadaran diri dan emosi mulai tumbuh meskipun masih kurang kontrol, mencari
persetujuan orang dewasa.
7. Peduli akan prosedur demokratis dan perencanaan tim/group, semakin kurang dapat
menerima sikap otoritas orang lain.
Periode Umur 13 14 tahun
15
1. Pertumbuhan yang cepat masih berlanjut, umumnya putri lebih tinggi dan berat
daripada pria.
2. Otot mulai tampak berkembang, tetapi koordinasi gerakan umumnya masih kurang
baik.
3. Mulai ada kegiatan seksual, semakin tumbuh minatnya untuk aktifitas fisik, senang
akan kesempurnaan dalam penampilan, senang bereksperimen dan kreatif.
4. Mengutamakan kegiatan kelompok daripada individual, kesetiaan kepada
kelompok amat menonjol.
5. Kurang stabil dalam kesetiakawanan, dapat mempunyai seorang idola, emosi
berubah-ubah, ingin bebas/merdeka, tidak mau didikte/diperintah.
6. Ini adalah periode dimana anak sukar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar (sosial).
Periode Umur 14 16 tahun
1. Mendekati kedewasaan biologis, pertumbuhan fisik yang cepat, terutama putra.
2. Koordinasi gerak bertambah baik, terutama putri, mampu berpartisipasi dalam
aktifitas yang membutuhkan skill atau keahlian yang tinggi.
3. Semakin berminat akan bentuk-bentuk rekreasi aktif, putra lebih menyenangi
olahraga beregu akan tetapi mulai timbul minat dalam aktifitas-aktifitas individual.
4. Ingin memiliki tubuh yang sehat dan menarik (attractive), khawatir akan
kehilangan status yang diberikan oleh pertumbuhan tubuh yang kurang sempurna
atau kurang menarik, putra menginginkan agar kuat dan kekar.
5. Baik putra dan putri senang berkelompok, ingin adanya pengakuan (recognition)
dari kelompok.
6. Mulai ada perhatian (tertarik) terhadap lawan jenis.
7. Mulai ada minat terhadap kegiatan estetik dan intelektual, kreatif, senang
bereksperimen (mencoba-coba).
Catatan: Mengacu kepada karakteristik tersebut, aktifitas fisik atau olahraga yang
diberikan kepada anak haruslah disesuaikan dengan karakteristik-karakteristik
tersebut.
16
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 6
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa
dapat menjelaskan tentang jenis olahraga bagi anak usia
dini
7. Saat yang baik untuk belajar berenang, berkenalan dengan air, bermain di air dan
belajar mengambang.
8. Melakukan aktifitas rekreasi di alam terbuka (outdoor).
9. Menginterprestasikan nyanyian dengan gerak ritmis (tari dan dansa).
10. Latihan keseimbangan yang sederhana, misalnya: berjalan di balok titian, jalan di
satu garis lurus-bengkok dan berputar, bentuk latihan berguling.
Cabang olahraga yang dapat mulai dilatihkan dalam periode ini adalah renang, senam
dan loncat indah.
Periode Umur 7 8 tahun
1. Latihan untuk memperbaiki postur tubuh.
2. Jalan, lari, hop dengan irama musik, kombinasi lari-lompat.
3. Gerakan-gerakan yang membungkuk, melompat dan meregang.
4. Aktifitas otot besar (lengan, tingkai, perut dan punggung).
5. Permainan yang semi-aktif.
6. Permainan yang melibatkan kekuatan, keseimbangan dan kelincahan.
7. Skill/keahlian sederhana dengan bola, misalnya: lempar tangkap, kasti,
memasukkan bola ke dalam keranjang dan sepak bola.
8. Mulai diajarkan satu gaya renang, misalnya gaya katak.
9. Melakukan aktifitas rekreasi di alam terbuka (outdoor).
10. Menginterprestasikan nyanyian dengan gerak ritmis (tari dan dansa).
11. Permainan dengan peraturan sederhana, lapangan dan bola lebih kecil, dsb.
12. Masih/tetap imitatif dan imajinatif (meniru dan mengkhayal).
Cabang olahraga yang dapat mulai dilatihkan dalam periode umur ini adalah tenis dan
tenis meja.
Periode Umur 9 tahun
1. Libatkan dalam aktivitas-aktivitas conditioning, misalnya: lari, lompat, lempar,
berjangkit, bentuk-bentuk keterampilan senam dan keterampilan bermain.
2. Gabungan dari 2 atau lebih gerakan.
3. Berbagai variasi permainan, dimana dituntut aktifitas yang lebih keras.
4. Mulai belajar skill menendang dengan bola sepak.
5. Keterampilan lempar bola, untuk jarak dan ketepatan.
6. Teknik sederhana bola basket dan voli, dengan menggunakan bola yang lebih kecil
dan lebih ringan.
7. Memahirkan keterampilan berenang.
8. Aktifitas di alam terbuka.
Cabang olahraga yang dapat mulai dilatihkan dalam periode umur ini adalah basket
(bola ringan), bulutangkis, dan voli (bola lebih kecil).
Periode Umur 10 11 tahun
Dalam periode ini, terdapat masa transisi dalam aktifitas yang diberikan dalam pelajaran
Pendidikan Jasmani / Olahraga, Pendidikan Gerak (mevement education), mulai berubah
ke arak aktifitas kesegaran jasmani (fitnes activies) dan keterampilan olahraga (sport skill).
1. Aktifitas dengan melibatkan otot-otot besar (lompat, lari, lempar, senam dan
permainan).
2. Aktifitas dengan merubah arah dan tempo lari (agilitas).
18
20
KEPELATIHAN OLAHRAGA
DI SEKOLAH
MATERI 7
Setelah membaca sub pokok materi-materi di bawah ini, diharapkan mahasiswa
akan mencari materi tersebut di internet, kemudian dipelajari sehingga
mahasiswa diharapkan mengerti secara mendalam tentang materi tersebut.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 8
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan tentang bagaimana kepemimpinan dalam
kepelatihan dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang
besar
Bayangkan suatu tim olahraga tanpa seorang pengarah dan pengatur usaha
mereka. Tanpa arahan yang menyeluruh, suatu tim akan mengalami kesulitan
dalam segala hal. Tanpa adanya suatu pemimpin, kemungkinan kecil
memperoleh kesepakatan mengenai orientasi tujuan atau tentang bagaimana
cara mencapai tujuan tertentu. Jelaslah bahwa kepemimpinan sangatlah
penting untuk kelancaran kerja tim secara efektif. Tujuan materi ini adalah
untuk memebicarakan berbagai jenis kepemimpinan yang sering dipakai oleh
pelatih dan menyarankan teknik kepemimpinan tertentu yang dapat
mendukung kepelatihan berhasil.
Dasar-dasar Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan
Mungkin kita membayangkan kepemimpinan dalam pengertian sifat-sifat dasar
seseorang.
Bertahun-tahun lamanya terdapat asumsi bahwa pemimpin dilahirkan dengan
sifat-sifat pembawaan yang menjadikan mereka menjadi seorang pemimpin yang
berhasil.
Diperkirakan, sifat-sifat bawaan seperti bentuk fisik, tingkat energi, nada suara,
dan sifat kepribadian lainnya seperti intelegensia, sifat agresif, dominasi, dan
ketergantungan mempengaruhi seseorang menjadi pemimpin. Yang lekat dengan
pandangan ini adalah asumsi bahwa orang memiliki sifat-sifat tersebut akan selalu
menjadi pemimpin dan yang lainnya menjadi pengikutnya.
Pandangan lain merumuskan kepemimpinan menurut pengertian fungsional. Kita
bisa saja menganggap seorang pemimpin sebagai orang yang melaksanakan
fungsi-fungsi tertentu. Misalnya, pemimpin dapat dilihat sebagai orang yang dapat
mengawasi secara efektif mengatur, mengawasi, dan mengarahkan kerja orang
lain. Tanggung jawab seperti ini disebut fungsi-fungsi kepemimpinan formal
dalam teori managemen klasik.
Definisi kepemimpinan yang lain, berdasarkan teori hubungan manusia,
melibatkan hubungan individu dengan suatu kelompok. Menurut pandangan ini,
pemimpin adalah orang yang bersimpati terhadap masalah pribadi lain. Para
22
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 9
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa akan
daapt mengerti secara mendalam serta memahami tentang
struktur dasar perencanaan progran latihan.
Perencanaan
Beberapa permasalahan yang timbul pada perencanaan program latihan adalah
tentang pentahapan kegiatan latihan yaitu pada tahap persiapan yang lebih
banyak mengutamakan kesiapan kondisi fisik dari pada peningkatan keterampilan
teknik maupun strateginya. Penampilan fisik dan keterampilan teknik adalah
berbeda tetapi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan untuk meningkatkan
prestasi atlet.
Prinsip Dasar Perencanaan Latihan
Para atlet yang gagal biasanya tidak mendapat latihan yang benar dan tepat pada
beberapa peiodesasi. Program latihan sebaiknya dibuat pada struktur periodesasi
tunggal menuju peaknya.
26
olahraga
Menamkan sifat psikologis yang spesifik
Mengembangkan dan meningkatkan serta menyempurnakan teknik
Membiasakan atlet dengan dasar manuver strategi dan teknik
Meningkatkan pengetahuan teoritis tentang metode berlatih tiap cabang
olahraga.
mulai menurun
Secara bertahap penekanan latihan berubah dari latihan-latihan fisik
secara umum menuju latihan-latihan fisik secara khusus dari masing-
kebutuhan program
3. Masa Pra Kompetisi
29
dalam kompetisi
Pengalaman mengikuti
berbagai
kompetisi
akan
membantu
kedua.
Kualitas keterampilan sejajar dengan spesifik kondisioning dari cabang
olahraga yang bersangkutan namun kadang perubahan teknik menjadi
KEPELATIHAN OLAHRAGA
Materi 10
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan tentang latihan kondisi fisik dalam suatu latihan
olahraga.
31
Sehingga program latihan kondisi fisik harus ditata dan dirancang sedemikian rupa
, secara baik dan sistematis sehingga dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan
meningkatkan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan.
Sukses prestasi sering menuntut perfomance yang sempurna dalam situasi stres
fisik dan stres psikis yang tinggi. Kondisi fisik yang baik akan dapat meningkatkan
rasa percaya diri dan akan menekan stres psikis pada tinakatyang tidak terlalu
tinggi dan bisa memanfaatkan tekanan psikis tersebut kepada hal-hal yang positif.
Melalui latihan yang berulang-ulang dan terprogram dimana intensitas serta
kompleksitasnya meningkat secara bertahap, maka atlet akan menjadi semakin
lincah, pegas, kuat serta terampil/ otomatis dan akan semakin efisien dan efektif
dalam kerjanya.
Komponen Biomotorik
Secara umum komponen biomotorik dasar cabang-cabang olahraga sama, tapi
tiap komponen mempunyai keterikatan dan membentuk suatu kondisi yang lebih
berkualitas sesuai dengan tuntunan kebutuhannya.
Komponen Biomotorik Dasar :
1. Kekuatan/strength
2. Daya tahan/endurance
3. Kecepatan/speed
4. Kelentukan/flexibility
5. Koordinasi/coordination
Catatan : tiap gerakan dalam latihan menimbulkan kemampuan biomotorik
tertentu. Pelatih yang baik dituntut untuk mengerti akan sifat-sifat dari kemampuan
biomotorik dasar dan cara pengembangannya.
Untuk cabang olahraga yang berlainan, tuntunan dan kebutuhannya juga berbeda.
Misal, disenam dengan tinju , kebutuhan akan kekuatan , kecepatan dan
koordinasinya berbeda. Silahkan diasumsikan sendiri.
1. Kekuatan
Definisi : kemampuan badan dalam menggunakan daya.
Serabut otot yang berada dalam otot akan memberikan respon apabila
dikenakan beban dalam latihan.
Kekuatan merupakan daya penggerak dalam aktivitas fisik, melindungi atlet
dari kemungkinan cidera , menyebabkan atlet bisa lari lebih cepat,
melempar lebih jauh, mengangkat lebih berat , memukul dan menendang
lebih keras, dsb.
Kekuatan saja tidak cukup, tapi kekuatan tersebut harus dikembangkan dan
saling berintegrasi.
Catatan : tiap-tiap cabang olahraga tidak sama. Ada yang membutuhkan
kekuatan yang lebih , kekuatan yang berulang-ulang dan lama, kekuatan
sekejap dan explosive dan ada yang membutuhkan maksimalnya saja .
Tiga bentuk tipe kekuatan :
a. Kekuatan maksimum
b. Kekuatan elstisitas (power)
c. Daya tahan kekuatan
Kekuatan Maksimum
32
60-75 %
1-10 menit
1-3 menit
Lari kecil
Relatif tinggi
Intensitas
Lama waktu
Pemulihan
Aktivitas pemulihan
Pengulangan
50-100%
10 detik-2 menit
2-10 menit
Lari kecil
Relatif rendah
3. Kecepatan
Definisi : kemampuan untuk berjalan , berlari atau bergerak dengan sangat
cepat. Pengembangan kecepatan meliputi pengembangan skill, sehingga
teknik yang dilatihkan dilakukan dengan kecepatan yang tinggi. Untuk
mengembangkan kecepatan, skill harus dipraktekkan secara teratur
dengan kecepatan gerak maksimum atau mendekati maksimum. Skill harus
dilakukan ketika atlet belum mengalami kelelahan. Dengan alasan ini, maka
atlet mempunyai waktu pemulihan antara pengulangan latihan dan set-set
latihan harus cukup lama agar pulih segar kembali dari semua kelelahan.
Kita bicara kecepatan, berarti kita harus berbicara masalah waktu reaksi/
reaction time.
Waktu reaksi adalah waktu antara suatu pacuan atau rangsangan
dikenakan sampai dengan gerakan pertama dilakukan si atlet. Banyak
faktor fisiologis dan psikologis yang mempengaruhi waktu reaksi dan
permulaan gerak. Untuk mengembangkan kecepatan ini diperlukan bekal
kemampuan biomotorik lain yang cukup baik agar tidak mengakibatkan
cidera otot dan sendi. Banyak kasus terjadinya cidera otot karena
melakukan latihan kecepatan disebabkan elastisitas otot kurang baik ,
kurang panas, gerak persendian kurang baik dan koordinasi gerak kurang
baik.
4. Kelentukan
Definisi : kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui
jangkauan gerak yang luas. Jangkauan gerak alami sendi pada tubuh
tergantung pada pengaturan tendo-tendo , ligamen, jaringan penghubung
dan otot-otot.
Batas jangkauan sendi disebut posisi akhir. Cidera terjadi karena/bila
anggota badan/anggota badan/otot dipaksa diluat batas kemampuannya.
Latihan kelentukan dapat menolong mengurangi resiko cedera dengan
meningkatkan jangkauan gerak sendi.
Kemampuan kelentukan yang terbatas dapat menyebabkan penguasaan
teknik yang kurang baik dan prestasi rendah. Juga menghalangi kecepatan
dan daya tahan yang kurang baik dan prestasi rendah. Juga menghalangi
kecepatan dan daya tahan lari karena otot harus bekerja keras untuk
mengatasi tahapan menuju langkah panjang.
Metode Latihan Pengembangan Kelentukan :
1. Peregangan Dinamis (Balistik)
Biasanya dilakukan dengan menggerak-gerakkan otot tubuh/anggota
tubuh secara ritmis dengan gerakan memutar, memantul-mantulkan
anggota gerakan tubuh sehingga otot terasa terenggangkan.
2. Peregangan Statis
35
37
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 11
Setelah membaca, menerjemahkan dan mempelajari materi ini,
diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan secara garis besar
tentang materi The Training Methodology , Physical Preparation,
Psychological Preparation dan Test for Assesments dalam suatu
latihan olahraga.
I.
II.
III.
IV.
V.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 12
Sebelum praktek membuat program latihan, setelah
membaca fotokopian materi tentang Metode Menyusun
Periodesasi dalam Latihan Olahraga.
Mahasiswa
diharapkan dapat membuat program latihan yang benar dan
tepat.
39
Tugas
1. Silahkan dibagi 10 kelompok, kemudian masing-masing kelompok
membuat program latihan secara makro dan mikro. Setiap kelompok
berbeda untuk cabanh olahraganya.
2. Hasil diketik komputer , dengan cover warna putih
3. Waktu 1 minggu.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 13
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa
menjelaskan tentang Tata Kerja Organisasi Olahraga di induk
Organisasi Olahraga
40
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KETUA UMUM
Pemegang kekuasaan tertinngi dalam Pengurus Organisasi
Merumuskan Kebijaksanaan Umum Organisasi
Mengkoordinasikan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan
Olahraga yang dilaksanakan oleh Organisasi dibawahnya
Bertanggung jawab dan mengusahakan terlaksananya hasil-hasil
musyawarah daerah, Keputusan Rapat Kerja Daerah dan Keputusan
Organisasi lainnya.
Bertindak kedalam dan keluar atas nama organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab terhadap Musyawarah
dalam organisasi ( muskap, musda,dll)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
SEKRETARIS UMUM
Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan organisasi
Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas semua kegiatan
adminstrasi di lingkungan organisasi
Mengkoordinasikan kebutuhan fasilitas dan perlengkapan operasional
bidang-bidang dan komisi-komisi dalam organisasi
Melaksanakan kegiatan ketatausahaan, Pembinaan personil, pembinaan
materi, perlengkapan dan kegiatan kerumah tanggaan organisasi.
Mempersiapkan rapat-rapat dilingkungan oganisasi
Dapat menandatangani surat-surat atas nama ketua umum , bila wakil ketua
umum dan ketua harian berhalangan
Dapat mewakili ketua umum berdasarkan petunjuk wakil ketua umum dan
ketua harian
Mengkoordinasikan semua kegiatan bidang-bidang lingkungan organisasi
Melaksanakan dukungan administrasi, kesehatan, perlengkapan dan
peralatan semua kegiatan organisasi dan kegiatan pembinaan yang
dilaksanakan oleh organisasi.
Mengadakan re-organisasi dalam lingkungan sekretariat
Menyusun peraturan pengurus dilingkungan organisasi
41
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sekretaris 1 dan 2
Mewakili sekretaris umum apabila berhalangan
Membantu sekretaris umum dalam melaksanakan tugasnya
Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh sekretaris umum
Dalam melaksankan tugasnya bertanggung jawab pada sekretaris umum
BENDAHARA UMUM
Melaksanakan kebijaksanaan umum dibidang keuangan dan anggaran
Menyusun rencana anggaran, pendapatan dan belanja organisasi dengan
berkoordinasi bersama ketua bidang dana
Mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran , pendapatan dan belanja
organisasi yang telah disetujui
Bertanggung jawab terhadap pembukuan, verivikasi dan pengeluaran yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan secara periodik
Menandatangani cek bersama
Melaksanakan tugas san kewajibannya dibantu oleh bendahara 1 dan 2
(bendahara sekretariat)
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada ketua umum
BENDAHARA 1 dan 2
Mewakili bendahara umum bila berhalangan
Membantu bendahara umum dalam melaksanakan tugasnya
Melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh bendahara umum
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada bendahara
umum
Menandatangani cek bersama
KETUA BIDANG ORGANISASI
Membantu ketua umum dalam bidang organisasi
Mengkoordinasikan rancangan progra kerja bidang organisasi
Memberikan saran dan pertimbangan kepada ketua umum mengenai bidang
pembinaan organisasi
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan organisasi
dibawahnya
Mempersiapkan raker dan musyawarah dalam organisasi
Menyusun laporan bidang organisasi secara periodik
Koordinasi pembinaan hubungan dengan anggota organisasi
Meningkatkan hubungan dengan organisasi olahraga nasional dan daerah
Pengumpulan dan pengaturan data informasi organisasi ( federasi, pb,
pemda dan pencab)
42
10. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan wakil ketua umum dan
ketua harian
11. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh wakil ketua bidang organisasi
12. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada ketua umum.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KOORDINATOR WILAYAH
Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan olahraga dan pembinaan organisasi
di wilayah karesidenannya dengan mematuhi ketentuan yang tertuang dalam
organisasi
Menggalang dan membudidayakan sumberdaya yang ada di wilayah
karisidenannya masing-masing untuk meningkatkan dan mempertajam
prestasi olahraga yang dibinanya, dengan menyelenggarakan perlombaanperlombaan yang berkesinambungan
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut agar selalu mengadakan
koordinasi, informasi, sinkronisasi dan simplikasi kepada organisasi serta
dinas/instansi terkait dengan sebaik-baiknya, agar dapat dicapai dengan
hasil optimal.
Melaksanakan persiapan-persiapan dan kegiatan-kegiatan untuk mendukung
kegiatan/even yang diprogramkan organisasi
Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi dibawahnya dan
menyiapkan suatu kegiatan/even yang telah diprogramkan
Mengadakan evaluasi dan pelaporan kegiatan bulanan, triwulan maupun
tahunan kepada sekretariat organisasi.
TUGAS
1. Silahkan saudara membuat struktur organisasi pada induk organisasi
olahraga yang ada di kota Semarang , Jawa Tengah dan Indonesia.
2. Tidak boleh ada yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain
3. Silahkan saudara melakukan suevei ke KONI Jateng , KONI Kota Semarang,
untuk meminta data alamat sekretaris masing-masing induk organisasi yang
ada
45
4. Untuk menunjang tugas ini, silahkan saudara meminta surat tugas dari
jurusan lewat TU
5. Hasil survei diketik komputer dengan cover warna merah bagi yang
Pengprov, Hijau bagi yang Pengcab, dan Putih untuk yang PB. Silahkan
ketua rombel untuk mengatur pembagian tugas.
6. Waktu 3 minggu dari tugas yang diberikan.
KEPELATIHAN OLAHRAGA
MATERI 14
Tugas
1. Tugas wajib dan ketua rombel saya beri wewnang untuk mengatur jadwal
pelaksanaan survei dan pembagian kelompok (dibagi 10 kelompok). Jika ada
kesulitan langsung kontak saya
2. Hasil diketik komputer dengan cover warna Biru Tua
3. Waktu 2 minggu
46