Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN SERAGAM

PENDAHULUAN

Tujuan utama rumah sakit adalah memberikan perawatan yang terbaik


untuk pasien. Agar dapat memberikan dukungan dan respon yang baik
sesuai dengan kebutuhan pasien, juga untuk menjalankan prinsip satu
level perawatan yang bermutu keseragaman pemberian pelayanan
kepada pasien tanpa membedakan waktu, faktor ekonomi, sosial, agama,
ras, suku, bangsa, maka dibutuhkan adanya perencanaan dan koordinasi
kerja yang baik.

Dilain pihak pasien dengan masalah yang sama berhak mendapatkan


mutu pelayanan yang sama disemua unit di rumah sakit. Mengingat hal ini
maka diperlukan adanya kebijakan dan prosedur disetiap unit agar dapat
memberikan pelayanan yang seragam setiap hari maupaun saat hari
minggu atau hari libur besar.

Dengan perawatan yang seragam akan

memberikan dampak, baik pada efisiensi dan memudahkan dalam


melakukan evaluasi.
2

TUJUAN

Menyediakan acuan kerja untuk menjamin pemberian pelayanan yang


sama untuk semua pasien

Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit

RUANG LINGKUP
Kebijakan ini berlaku bagi semua staff rumah sakit: dokter, perawat,
penunjang medik dan staff lainnya yang memberikan pelayanan pada
pasein.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

CEO, Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap Kebijakan


Perawatan Pasien

COO, Bertanggung jawab memastikan Kebijakan Perawatan Pasien


dilaksanakan

Manager Keperawatan, Bertanggung jawab untuk memastikan Kebijakan


Perawatan Pasien berjalan dengan tepat dan dimonitor.

KU bertanggung jawab untuk


1

Menjalankan kebijakan Perawatan Pasien

Memastikan pasien mendapatkan perawatan sesuai dengan standar

Memastikan staff paham tentang isi kebijakan Perawatan Pasien

Melakukan Koordinasi dengan unit lain / multidisiplin terkait


pelaksanaan kebijakan Perawatan Pasien

5
5

Melakukan monitoring, evaluasi dan tinjau ulang secara regular

Semua Staff Bertanggung jawab untuk


1

Melaksanakan Kebijakan Perawatan Pasien dengan aman

Melaporkan semua hal yang berpotensi terhadap ketidaksesuaian


terkait dengan pelaksanaan pelayanan pasien

DEFINISI

Perawatan pasien adalah semua tindakan yang diberikan pada pasien


seperti tindakan medis dan, pengobatan, tindakan perawatan serta
tindakan lainnya yang diberikan pada pasien sejak pasien masuk rumah
sakit sampai pasien pulang dari rumah sakit.

Pelayanan kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan

kesehatan,

mencegah,

mengobati

penyakit,

dan

memulihkan kesehatan.
3

Tenaga kesehatan adalah tenaga dokter, perawat, bidan, perawat gigi,


apoteker, asisten apoteker, fisioterapis, refraksionis, optisien, terapis wicara
dan radiografer.

Pelayanan Medis adalah pelayanan kesehatan individual yang dilandasi


ilmu klinik, merupakan upaya kesehatan perorangan yang meliputi aspek
pencegahan primer, pencegahan skunder meliputi deteksi dini dan
pengobatan serta pembatasan cacat dan pencegahan tersier berupa
rehabilitasi

medik

yang

secara

maksimal

(KepMenKes RI No. 666/MENKES/SK/VI/2007)

dilakukan

oleh

dokter.

Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi


observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan
menginap diruang rawat inap pada sarana kesehatan yang oleh karena
penyakitnya

penderita

harus

menginap.

(KepMenKes

RI

No.

666/MENKES/SK/VI/2007)
6

PERNYATAAN KEBIJAKAN

Akses, ketepatan pelayanan dan pengobatan tidak tergantung pada


kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembiayannya.
1 Semua pasien yang datang ke Unit Emergency harus melalui Triage dan
segera diberikan pertolongan pertama tanpa membedakan suku,
agama dan status sosial ekonomi
2 Setiap pasien yang datang berobat ke Unit Emergency dengan kasus
gawat maupun tidak gawat harus diberikan pelayanan yang cepat,
tepat dan efisien
3 Terhadap pasien yang gawat dilakukan perawatan, tindakan dan
observasi kegawatan secara intensif oleh dokter dan perawat
sampai

dengan

kondisi

klinis

pasien

stabil,

tanpa

mempertimbangkan biaya dan sumber pembiayaannya


4 Pada pasien yang sudah dalam perawatan namun mengalami kesulitan
dalam

pembiayaan

perawatannya,

maka

yang

bersangkutan

dianjurkan untuk berkonsultasi dengan bagian keuangan rumah


sakit. Pada kondisi demikian perawatan, tindakan dan observasi
yang diberikan kepada pasien tetap sama seperti kepada pasien
lainnya.
2

Akses pada ketepatan pelayanan oleh petugas kesehatan tidak


bergantung pada hari dan waktu kerja
1

Pada

setiap

mencerminkan

unit

pelayanan

jumlah,

jenis

tersedia
atau

jadwal

kategori

tugas

serta

yang

penentuan

penanggung jawab atau koordinator jaga pada setiap hari dan shift
jaga

Diluar jam kerja kantor dan hari libur ada petugas (dokter, perawat,
petugas lainnya) yang bersedia di panggil untuk menangani pasien
dan kebutuhannya

Diluar jam kerja kantor dan hari libur ada petugas sebagai Duty
Officer yang bekerja untuk mengkoordinasikan semua kegiatan dan
menjamin proses pelayanan tetap berjalan baik

Ketergantungan kondisi pasien menentukan sumber daya yang


dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasien
1

Semua pasien yang datang ke Unit Emergency harus melalui Triage


untuk menentukan tingkat kegawatan dan pemberian pelayanan
sesuai kategori pasien

Pada setiap kategori ketergantungan pasien tersedia fasilitas /


sumber daya yang sesuai

Penentuan

petugas

yang

menangani

pasien

berdasarkan

kompetensi yang dimiliki dan tingkat ketergantungan pasien


4

Tingkat pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah sama


diseluruh RS.
1

Tersedia sistim dan prosedur yang berlaku sama diseluruh unit


pelayanan di RS

Semua pasien yang masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan


pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhannya dan sesuai dengan cakupan pelayanan yang di
sediakan oleh rumah sakit

Semua order pemeriksaan dan penunjang lain yang di order untuk


pasien harus dituliskan oleh dokter (mengacu pada kebijakan
Medical record)

Pada pasien yang memerlukan tindakan pelayanan anaestesi


mendapat perlakukan yang sama

Proses asuhan pada pasien ditetapkan dengan pengkajian hingga


evaluasi. Proses perencanaan dibuat berdasarkan pengkajian data
awal yang dibuat berdasarkan kebutuhan pasien. Perencanaan

asuhan dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah pasien masuk


perawatan.
6

Dalam pelayanan medis, pemantauan dilakukan oleh

Case

Manager, antara lain:


iDiagnosa harus ditegakan paling lama 72 jam setelah pasein
masuk rawat
ii Menyarankan dilakukannya peninjauan kasus (Case review) pada
pasien yang telah dirawat > 7 hari. Case review tersebut akan
dihadiri oleh;
DPJP,
Dokter lain yang teribat,
Sub Komite Mutu - Komite Medik
Manager Medik
iii DPJP harus membuat Rencana perawatan (care plan) untuk
setiap pasien yang dirawat
7

DPJP harus melakukan pengkajian ulang (Re-assessment) pasien


rawat inap sesuai dengan Kebijakan Pengkajian & Pengkajian Ulang
Pasien

Perkembangan asuhan pasien dievaluasi dan direvisi sesuai


dengan pengkajian ulang yang dilakukan oleh setiap tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan.

Pasien dengan kebutuhan pelayanan keperawatan yang sama


menerima pelayanan keperawatan yang setingkat diseluruh Rumah
Sakit.
1 Petugas dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
2 Tersedia stndar pelayanan medik dan standar asuhan keperawatan
yang sama diseluruh unit pelayanan keperawatan

3 Semua pelayanan yang diberikan kepada pasien baik pelayanan medis


maupun pelayanan perawatan terintegrasi dan di dokumentasikan
dalam

medical record pasien yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang memberikan pelayanan.


7

IMPLEMENTASI DAN TRAINING


Tersedia standar pelayanan medik dan standar asuhan keperawatan di
rumah sakit dan dijalankan oleh staff yang memberikan pelayanan.

MONITORING DAN KEPATUHAN


Monitoring dan kepatuhan terhadap kebijakan ini akan dilakukan melalui
audit klinik.

DOKUMEN TERKAIT

Kebijakan Penerimaan dan Akses Pasien

Kebijakan Pengkajian dan Pengkajian Ulang Pasien

Kebijakan Pelayanan Emergency

10

REFERENSI

Undang Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Rumah


sakit

Standard Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, , Direktorat Jendral Bina


Pelayanan Medik

Joint Commission International Accreditation Standards For Hospitals 4 th


Edition, 2011

Anda mungkin juga menyukai