PEDOMAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN SPIP
SUB UNSUR
PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
(5.1)
NOMOR : PER-1326/K/LB/2009
TANGGAL : 7 DESEMBER 2009
KATA PENGANTAR
dan
Pembangunan
(BPKP),
sesuai
dengan
pengendalian
intern,
yang
menjadi
tanggung
jawab
kegiatan
dimaksud
diarahkan
dalam
rangka
BPKP
telah
menyusun
Pedoman
Teknis
Umum
Teknis
Penyelenggaraan
SPIP
Sub
unsur
Kuswono Soeseno
NIP 19500910 197511 1 001
5.1 Pemantauan Berkelanjutan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................
BAB IV PENUTUP
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
para menteri/ pimpinan lembaga, gubernur, bupati/walikota wajib
melakukan
pengendalian
tersebut
dilaksanakan
dengan
berpedoman
instansi
pemantauan terhadap
pemerintah
wajib
melakukan
monitoring),
meningkatkan
pengendalian intern
efektivitas
tersebut,
pemantauan
diperlukan
Pedoman
sistem
Teknis
Pedoman
Teknis
Pemantauan
Pedoman
Teknis
Pemantauan
Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang perlunya pedoman,
tujuan dan ruang lingkup pedoman, serta sistematika
pedoman.
Bab II
Penerapan
Pemantauan
Berkelanjutan
Bab ini menguraikan langkah -langkah yang perlu
dilaksanakan
dalam
menerapkan
sub
unsur
Bab IV Penutup
Bab
ini
merupakan
penutup,
yang
berisi
hal-hal
BAB II
GAMBARAN UMUM
Pemantauan sistem pengendalian intern adalah suatu proses
penilaian kualitas kinerja pengendalian intern dalam suatu periode
tertentu. Pemantauan pengendalian intern pada dasarnya adalah
memastikan bahwa sistem pengendalian intern pada suatu instansi
pemerintah berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan perbaikanperbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan.
Sebagai ilustrasi dari halaman 45 Guidelines for Internal
Control Standards for the Public Sector INTOSAI menyatakan:
Internal Auditors regularly provide information about the functioning
of internal control, focusing considerable attention on evaluating the
design and operation of internal control.. Artinya, auditor intern
secara berkala memberikan informasi terkait fungsi-fungsi dari
pengendalian intern yang menitikberatkan pada evaluasi atas desain
dan operasional dari pengendalian intern tersebut.
Dengan
kepada
rancangan/desain
dan
operasional
dari
perkembangan
visi
dan
misi
pengendalian
intern
tidak
boleh
sta tis,
tetapi
atau
mengontrol
kerja
mesin,
proses,
dan
sebagainya;
4. Mengecek atau mengatur volume bunyi atau suara dalam
merekam.
Makna berkelanjutan adalah terus menerus dan tidak
berhenti. Hakikat dari
prinsip
yang
berlangsung
berkelanjutan
adalah
proses
berkesinambungan.
5.1 Pemantauan Berkelanjutan
Dengan
demikian,
pemantauan
berkelanjutan
adalah
Hal
ini
mencakup
pengendalian
intern
proses
dalam
penilaian capaian
suatu
jangka
waktu
pengen dalian
intern
telah
dibangun
dalam
kegiatan
normal
instansi
Untuk
melihat
sejauh
mana
efekti vitas
pemantauan
apa
yang
sudah
dihasilkan
pada
pemantauan
intern
yang
tidak
tercakup
dalam
sasaran
pemantauan berkelanjutan.
Setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab atas
kegiatan pemantauan pengendalian intern walaupun fokusnya
tidak sama. Fokus utama bagi
memantau
bahwa
sebagaimana
pekerjaan
pegawai
tersebut
mestinya. Pimpinan
staf
adalah
telah dilaksanakan
pada
organisasi
kegi atan
utama
Dengan
pencapaian
tujuan instansi.
5.1 Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan
sistem
pengendalian
intern
juga
perbaikan
dapat
dilaksanakan.
Bila pemantauan berkelanjutan dirancang dan diterapkan
dengan baik, instansi pemerintah akan mendapatkan manfaat,
yaitu:
1. Dapat
mengidentifikasi
dan
memperbaiki
masalah
yang
memberikan
penilaian
secara
berkala
terhadap
C. Parameter Penerapan
Dalam menyelenggarakan SPIP, terdapat faktor-faktor
utama
atau
hal-hal penting
yang
perlu dipertimbangkan
sebagai berikut:
1. Pimpinan
instansi
pemerintah
memiliki
strategi
untuk
memicu
evaluasi
terpisah pada
saat
persoalan
rutin,
pencapaian tujuan.
b. Adanya strategi pemantauan yang meliputi metode untuk
menekankan pimpinan program atau operasional bahwa
mereka bertanggung jawab atas pengendalian intern dan
pemantauan efektivitas kegiatan pengendalian sebagai
bagian dari tugas mereka secara teratur dan setiap hari.
c. Adanya strategi pemantauan yang meliputi metode untuk
menekankan
pimpinan
program
bahwa
mereka
operasi
penting
dan
sistem
pendukung
10
mendapatkan
informasi
berfungsinya
atau
penyimpangan
yang
dapat
yang
operasional
bertanggung
membandingkan
jawab
informasi
atas
kegiatan
kegiatan
atau
11
hal
lain
yang
mencerminkan
berfungsinya
pengendalian
yang
gagal
mencegah
atau
digunakan
untuk
membantu
dalam
memiliki
wewenang
untuk
melapor
langsung
12
dengan
jumlah
aktual
harus
dikoreksi
dan
jawab
untuk
menyimpan,
menjaga,
dan
kelemahan
pengendalian
intern
dan
13
tangan
dilaksanakannya
diperlukan
fungsi
untuk
pengendalian
membuktikan
intern
penting,
misalnya rekonsiliasi.
Setiap pimpinan instansi pemerintah wajib menetapkan dan
mengembangkan parameter penerapan SPIP, sebagaimana
daftar uji Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, yang
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan risiko masing-masing
instansi pemerintah.
D. Peraturan Perundang-undangan Terkait
Ketentuan yang terkait dengan pemantauan berkelanjutan, antara
lain:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
14
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
Agar pemantauan berkelanjutan terlaksana dengan baik, maka
harus memenuhi prinsip dasar berikut ini.
1. Membangun dasar untuk melakukan pemantauan, mencakup:
a. Sikap dan perilaku para pimpinan terhadap penerapan sistem
pengendalian intern dengan memberikan keteladanan dan
memotivasi
seluruh
pegawai
untuk
peduli
terhadap
organisasi
yang
efektif,
yang
menugaskan
15
Hal
al tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Pemenuhan
prinsip
dasar
tersebut
dilakukan
dengan
untuk
memberikan
pemahaman
(knowing
knowing)
atau
16
SPIP,
selanjutnya
instansi
pemerintah
17
tahap
mengenai
kepada
pegawai
mengenai
SPIP
dan
dalam
proses
pengendalian.
Metode
yang
dapat
ditempuh
untuk
melakukan
penyampaian
dengan
penggunaan
saluran
18
pelaksanaan
menimbulkan
pemantauan,
kepedulian
untuk
juga
diharapkan
membangun
dan
berjalan,
kesesuaian
penyelenggaraan
yang
dengan
ini
dilakukan
melalui
pemetaan
untuk
19
atau
pembangunan
SPIP.
Pembangunan
kebijakan
dan
prosedur
yang
harus
pemantauan
berkelanjutan yang
perlu
dibangun
setidak-tidaknya meliputi:
a. Pelaksanaan
pemantauan
berkelanjutan.
Kebijakan ini
20
mencapai
tujuan
instansi.
Kebijakan
pemantauan
intern
dan
merupakan tanggung
pemantauan
jawab
pimpinan
efektivitasnya
program
atau
ditemukan
suatu
yang
menghambat
atau
untuk
pengendalian
dan
supervisi
membantu
intern.
Dalam
yang
memadai
mengawasi
fungsi
akan
melakukan
pemantauan
atas
sistem
internalisasi
adalah
proses
mewujudkan
dari
kegiatan
operasional
instansi.
Terwujudnya
memengaruhi
keputusan
dan
pimpinan
memengaruhi
instansi
perilaku
dalam
mengambil
pegawai
dalam
melaksanakan kegiatan.
5.1 Pemantauan Berkelanjutan
21
strategi
pimpina n
dalam
melakukan
laporan
operasional
Sebagai
laporan
hasilnya,
terintegrasi
atau
keuangan
dan
segera
memerhatikan
ketidakakuratan
atau
komunikasi
yang
dapat
pemantauan
22
apakah
terselenggara
terus
menerus
pengendalian
sesuai
dengan
Pemantauan dilaksanakan
untuk
intern
yang
untuk
tersebut
diharapkan.
membantu
meyakinkan
juga
harus
berkembang
sesuai dengan
lanjut
atas
Rekomendasi
Hasil
Pemantauan
23
sedapat
mungkin
pimpinan unit
kebijakan
dan
pelaksanaan
evaluasi,
pemberian
perbaikan
dan
penyempurnaan
sistem
instansi
pemerintah
menetapkan
pedoman
seluruh
pejabat
unit
di
bawahnya
untuk
24
Berkelanjutan
yang
sama
tidak
terjadi
atas
Pelaksanaan
Rekomendasi
Hasil
Pemantauan Berkelanjutan
Beberapa komponen aktivitas pengendalian yang harus
dibangun dan dipelihara oleh pimpinan instansi pemerintah
dalam
melaksanakan
tindak
lanjut
Rekomendasi
Hasil
pengamanan
aset
instansi
pemerintah,
yang
ditunjuk
untuk
mengoordinasikan
25
pelaksanaan
tindak
lanjut
serta
Tindak
Lanjut
Rekomendasi
Hasil
Pemantauan Berkelanjutan
Pengomunikasian tindak lanjut merupakan kegiatan
yang melibatkan pimpinan instansi pemerintah dan pejabat
unit di bawahnya dengan tim dan pimpinan unit/instansi yang
melaksanakan Pemantauan Berkelanjutan. Beberapa hal yang
perlu dibangun dalam pengomunikasian tindak lanjut hasil
Rekomendasi Hasil Pemantauan Berkelanjutan adalah:
a. Komunikasi yang efektif harus dibangun dengan tim
audit/tim reviu pada saat pelaksanaan audit. Pimpinan
instansi pemerintah dan pejabat unit terkait dengan proses
Pemantauan Berkelanjutan harus memastikan keandalan
temuan
Pemantauan
Berkelanjutan
pada
saat
26
Pemantauan
Berkelanjutan
perihal
mencatat
semua
informasi
hasil
Pemantauan
27
unit
yang
melaksanakan
Pemantauan
efektivitas
pemantauan
tindak
lanjut
hasil
28
maksud
agar
kondisi
yang
menunjukkan
sub
unsur
perlu
didokumentasikan.
29
pemahaman
yang
mencakup
kegiatan
berkelanjutan,
pedoman,
persiapan
mekanisme
penyusunan
pemantauan
kegiatan
operasional
di
lingkungan
instansi
pemerintah masing-masing.
e. Pengembangan berkelanjutan, yang mencakup kegiatan
pemantauan, usaha
meningkatkan kualitas
komunikasi,
30
2. Hambatan kegiatan
Apabila ditemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan yang menyebabkan tidak tercapainya target/tujuan
kegiatan tersebut, agar dijelaskan penyebab terjadinya
hambatan kegiatan.
3. Saran
Saran
diberikan
pelaksanaan
berkaitan
kegiatan
masalah agar
dengan
yang
adanya
memerlukan
hambatan
pemecahan
ini
laporan
merupakan
berkala
dan
bahan
dukungan
tahunan
bagi
(penjelasan
pendokumentasian
31
32
BAB IV
PENUTUP
memungkinkan
pemerintah,
menerapkan
yang
minimal
pemantauan berkelanjutan,
umum
bagi
perlu dipenuhi
seluruh
dalam
mengacu
dan
tidak
33