PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kurikulum memegang peranan penting dalam pendidikan, sebab
posisinya berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan yang pada
akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan.
Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna jika
tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya,
tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan
berlangsung secara efektif. Oleh karena itu, proses mendesain dan merancang
suatu kurikulum mesti harus memperhatikan system nilai yang berlaku beserta
perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat itu. Di samping itu, oleh karena
kurikulum juga harus berfungsi mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
oleh
anak
didik
sesuai
dengan
bakat
dan
minatnya,
maka
proses
BAB II
PEMBAHASAN
sebagainya sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
kegiatan pembelajaran (teaching-learning) adalah termasuk dalam katagori
kurikulum secara luas.
Desain adalah rancangan, pola atau model. Mendesain kurikulum berarti
menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan
visi sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum sama seperti seorang
arsitek. Sebelum menentukan bahan dan cara mengkontruksi bangunan terlebih
dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan dibangun.
Beberapa ahli merumuskan macam-macam desain kurikulum. Eisner dan
Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan
proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri,
kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum rasionalisasi akademis. McNeil
(1977) membagi desain kurikulum menjadi empat model, yaitu model kurikulum
humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan kurikulum
subjek akademik. Saylor Alexqander dan Lewis (1981) membagi desain
kurikulum menjadi kurikulum subject matter disiplin, kompetisi yang bersifat
spesifik atau kurikulum teknologi, kurikulum sebagi proses, kurikulum sebagai
fungsi sosial dan kurikulum yang berdasarkan minat individu.
2.2 Desain Kurikulum Disiplin Ilmu
Menurut Longstreet (1993) Desain kurikulum ini merupakan desain
kurikulum
yang
berpusat
kepada
pengetahuan (the
knowledge
centered
desain) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model
desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis yang penekanannya
diarahkan untuk pembagian intelektual siswa. Para ahli memandang desain ini
berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan
berpikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses
penelitian ilmiah.
Dalam
perspektif
ini,
kurikulum
dikembangkan
untuk
lebih
ini harus
kriteria
mengimplementasikan
nyata (real),
yang
kurikulum
berdasarkan
pada
harus
ini.
diperhatikan
Ketiganya
tindakan
dalam
menurut
(action),
dan
proses
pembelajaran
mengandung
BAB III
10
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan isi dan tujuan penulisan makalah ini, maka dapat
disiplin
ilmu,
yaitu: subject
centered
curriculum.Dalam
curriculum,
mendesain
correlated
kurikulum
yang
DAFTAR PUSTAKA
11
seminar%3Fdownload
%3D10%3Aprinsip-desainkurikulum&ei=FK1MVLLnOIn98QXh5ILwAg&usg=AFQjCNEnjQ4NSa30AgSs5OpS9e7vPUSeQ&sig2=twnciK5pyxokZ4ydEm6cnQ
( Diakses tanggal 23 Oktober 2014 )
12