N
O
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
SATUA
N
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
Unit
buah
buah
buah
Unit
Unit
Unit
buah
buah
serbaguna
B
PENANGANAN
EMERGENSI
DEWASA
1
2
3
4
5
6
C
Unit
buah
buah
buah
buah
5
8
1
1
buah
buah
2/0
kotak
3/0
kotak
1
3
5
10
20
100
200
200
50
50
1
50
50
50
50
1
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
10
Buah
7
7,5
8
7,5
50
50
50
5
Pasang
Pasang
Pasang
Pasang
Pasang
Pasang
buah
buah
BAHAN HABIS
PAKAI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
D
2,5
3
4
No 1
1
1
1
1
2
INSERSI
DAN
16G
18G
20 G
8
5 x 5 cm
EKSTRAKSI
1
2
3
Mangkok iodine
Tanakulum Schroeder
Klem kasa lurus (sponge
foster straihgt)
Gunting mayo CVD
Alogator ekstrakto AKRD
Sonde uterus sims
4
5
6
Status
Dokumen
Induk
10 cm
1
1
1
Buah
Buah
Buah
1
1
1
Buah
Buah
Buah
Salinan
No.Distribusi
INSTITUSI
PROTAP
SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN
No Dokumen
No Revisi
UGD
Tanggal Terbit
Halaman
Disetujui oleh,
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGD
Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baru
Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti alur ini
Prosedur
Terimapasien
INSTANSI
SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN
No Dokumen
No Revisi
Halaman
UGD
Prosedur
1. Perawat menerima pasien, kemudian catat identitas
lengkapa dan jelas dan informed concernt
2. perawat melakaukan anamnesa (auto dan hetero anamnesa)
3. perawatmelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S)
dan pemeriksaan fisik awal
4. pengelompokan pasien dan diagnosa awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindaklan segera dan
mengancam jiwa
b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera
tapi tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera
dan tidak mengancam jiwa
5. untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi
simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika sakit
berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP
6. untuk gawat darurat dan gawat non darurat, perawat
menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan
melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan
tindakan awal pertolongan pertama/ baik live support
(BLS) meliputi :
a.
b.
c.
-
Air way
bebaskan jalan nafas
jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)
Breathing
nafas buatan
pasang oksigen jika perlu
Circulation
tensi dan nadi turu, pasang infuse
monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
7. bila diperlukan doketr jaga harus datang guna pemeriksaan
dan tindakan lebih lanjut
8. pasein/ keluarga melengkapi administrasi
9. semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dengan
Unit terkait
Rawat Inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
OBSERVASI PASIEN GAWAT
INSTITUSI
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Disetujui oleh,
Prosedur
Persiapan alat :
1.
2.
3.
4.
5.
Stetoskope
Tensimeter
Thermometer
Stop watch/ jam
Senter
Penatalaksanaan :
5.
Rawat Inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
INSTITUSI
SOP / PROTAP
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No Dokumen
No Revisi
........
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Halaman
1/1
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
OBSERVASI PASIEN GAWAT RSGMP UNSOED
INSTANSI
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Disetujui oleh,
Prosedur
Persiapan alat :
1.
2.
3.
4.
5.
Stetoskope
Tensimeter
Thermometer
Stop watch/ jam
Senter
Penatalaksanaan :
tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang
sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka
perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan
penderita bisa pulang atau rawat inap.
8.
Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar
observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan /
rawat inap / rujuk.
Unit terkait
Rawat Inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI
PENATALAKSANAAN HEACTING
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Disetujui oleh,
1. Hanscoen
11. Bak instrumen steril berisi :
2. Duk bolong steril
Pinset chirugis
3. Kasa steril
Pinset anatomi
4. Lidokain steril
Mosquito (klem arteri kecil)
5. Supratul
Naldvoulder
6. Spuit 3 cc
Jarum kulit
7. Betadine solution
Gunting
8. Alcohol 70 %
12.Cairan Na Cl
13.
Cairan
H2O2 hodrogen
9. Benang silk untuk kulit
10. Benang catgut untuk pembuluh peroksida
darah
PENATALAKSANAAN :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau
keluarga pasien (informed concern)
2. Perawat memakaia handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl.
Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2 cc disekitar
pingiran luka tunggu 5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang
terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil dengan
pinset anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka dengan
rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri supratul,lalu
tutup dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. duk bolong dibuka
11. konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)
Unit terkait
Rawat Inap
Status
Induk
Dokumen
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI
PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat
Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka, tetapi
Prosedur
i. Naal foulder
2. Kassa dan depres dalam tromol
3. Handschone / gloves steril
4. Neerbeken (bengkok)
5. Kom kecil/ sedang
6. Heacting set
7. Spuit 3 cc
8. Pembalut sesuai kebutuhan
a. Kasa
b. Kasa gulung
c. Sufratul
2
Topical terapi
a. Oxytetraciclin salep /
b. Gentamicin salep 0,3 %
c. Lidokain ampul
Persiapan Alat :
Non Streril
1. Schort / Gown
2. Perlak + Alas Perlak / Underpad
3. Sketsel / Tirai
4. Gunting Verband
5. Neerbeken / Bengkok
6. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
7. Tempat Sampah
2)
Pembersihan Dengan Ns
3)
4)
Bersihkan Peralatan
5)
Observasi
6)
Konseling
B. Penatalaksaan Perawatan Luka Robek
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Diplester / Hipafix
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
NAMA
INSTITUSI
FISIOTERAPI DADA
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persiapan Alat :
Pot sputum dengan larutan desinfektan (Lysol 2%).
Bantal.
Gaun atau pakaian yang tidak mengiritasi.
Tempat tidur yang dapat diatur ketinggian dan posisinya (kalau perlu).
Tissue.
Peralatan oral hygiene.
Nierbeken / bengkok.
Masker dan handscoen bersih (kalau perlu).
Oksigen dan suction (kalau perlu).
Pelaksanaan :
Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya fisioterapi dada.
Menganjurkan klien untuk berkemih terlbih dahulu.
Menganjurkan kepada klien untuk memberitahu jika merasa mual, nyeri,
atau sesak nafas.
Memberikan medikasi yang akan membantu untuk mengencerkan sekresi
atau sputum (jika ada).
Mengenakan masker, gaun dan handscoen (jika ada indikasi).
Melakukan fisioterapi dada :
8.
9.
10.
11.
Unit terkait
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
PEMBERIAN OKSIGEN
No Dokumen
No Revisi
NAMA
INSTITUSI
........
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A.
Halaman
1/1
Disetujui oleh,
Status
Induk
Salinan
Dokumen
No.Distribusi
SOP / PROTAP
NAMA
NEBULAIZER
INSTITUSI
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Persiapan Alat :
1.
2.
Tabung O2
Obat
untuk
bronchodilator
antara
terapi
dan
lain
ventolin,
dexamethasone
3.
Masker oksigen
4.
Nebulizer 1 set.
5.
Obat
untuk
diperlukan.
6.
Stetoskop.
7.
Tissue.
8.
Nierbeken/bengkok.
9.
aerosol
pengencernya
bila
Persiapan Pasien :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menyalakan
mesin
nebulizer
(tekan
power
on)
dan
8.
9.
Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tandatanda vital, dan melakukan auskultasi paru secara berkala
selama prosedur.
10.
11.
Perhatian :
a. Tetap
mendampingi
klien
selama
prosedur
(tidak
meninggalkan klien).
b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek
samping obat.
c.
Unit terkait
Rawat inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
NAMA
INSTITUSI
SOP / PROTAP
BRONCHIAL WASHING
No Dokumen
No Revisi
........
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Halaman
1/1
Disetujui oleh,
1.
2.
SOP ELIMINASI
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
PEMASANGAN KATETER URINE
INSTANSI
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Disetujui oleh,
Kebijakan
Prosedur
Persiapan alat :
1. Bak instrument steril berisis ( Pinset anatomis, Kassa)
2. Kateter sesuai ukuran
3. Urine bag
4. Sarung tangan steril
5. Desinfektan ( alcohol/ betadine)
6. Spuit 10 cc
7. Jelly
8. Plaster dan gunting
Penatalaksanaan :
1. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent dan
melepaskan pakaian bawah
2. Memasang perlak dan pengalas
3. Memakai sarung tangan
Pada Laki-Laki
4. Mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
5. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak + 600.
6. Tangan kanan memasukan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar.
Pada Wanita
7. Jari tangan kiri dengan kasa membuka labia.
8. Tangan kanan memasukan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar.
9. Bila urine telah keluar , menyambungkan pangkal kateter dengan
urine bag
10. Mengunci kateter dengan larutan aquadest sesuai ukuran.
11. Memfiksasi kateter kearah paha
12. Menggantungkan urine bag disisi tempat tidur
Unit terkait
Rawat Inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI
PERAWATAN LUKA KOLOSTOMY
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Disetujui oleh,
Persiapan Alat :.
1. Kantong colostomy dan penjepitnya
2. Kapas basah (NaCl 0,9% atau air hangat)
3. Tissue
4. Handscoen bersih dan steril
5. Nierbeken / bengkok
6. Kantong tempat balutan kotor
7. Pot
8. Gunting
9. Handuk dan perlak/pengalas
10. Betadine (kalau perlu untuk lecet dikulit)
11. Set ganti balut
1.
2.
3.
4.
Pelaksanaan
Menjelaskan prosedur dan tujuannya.
Memberikan privacy untuk klien.
Mengatur posisi tidur klien (semifowler kalau perlu).
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
PENGAMBILAN DAN PENYEDIAAN SPESIMEN UNTUK DIKIRIM
KE LABORATORIUM BAGI PASIEN UGD
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Persipan Peralatan :
1. Spuit
2. Kapas alcohol
3. Torniquet
4. Botol darah
5. Botol urin
6. Pot / Tabung Feses
7. Pot sputum
8. Perlak dan pengalas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penatalaksanaan :
Mencatat nama pasien dan macam pemeriksaan di buku pemeriksaan
laboratorium
Mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan jenis
pemeriksaan untuk laborat luar jika hari libur atau Cito 24 jam
Menyediakan tempat penampungan bahan pemeriksaan dan masing-masing
tempat diberi etiket yang lengkap dan jenis meliputi :
a. Nama pasien
b. Umur
c. Tanggal pengambilan
d. Jenis pemeriksaan (UL, FL, sputum, dll)
e. Ruang rawat
Keluarga pasien yang mengantar spesimen ke laborat kecuali tidak ada
keluarganya diantar oleh petugas bila di lakukan dilaborat Rumah Sakit.
Pemeriksaan cito dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kapan saja
pengambilan bahannya oleh petugas ruangan untuk dikirim kelaborat luar
Petugas laborat menulis hasil laborat di lembar hasil pemeriksaan
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
NAMA
INSTITUSI
SOP / PROTAP
LATIHAN NAFAS DALAM
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
1.
2.
Kebijakan
Prosedur
A.
1.
2.
Disetujui oleh,
B.
1.
2.
3.
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C.
1.
2.
3.
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Mempersiapkan pasien
Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan klien
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Rawat Jalan, UGD
A
1
2
B
1
2
3
Tahap Orientasi
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C
1
2
3
10
Tahap kerja
Menjaga privacy pasien
Mempersiapkan pasien
Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu
tangan di abdomen
Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah
lengkung pada punggung)
Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan
(lewat mulut, bibir seperti meniup)
Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
Menjelaskan pada pasien untuk melakukan latihan inin bila
mengalami sesak nafas
Merapikan pasien
E
1
2
3
4
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan klien
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
No
4
5
6
7
8
9
TOTAL
1
2
1
1
3
4
6
5
6
6
5
3
1
2
1
1
1
50
Status
Induk
Salinan
Dokumen
No.Distribusi
SOP / PROTAP
NAMA
INSTANSI
BATUK EFEKTIF
No Dokumen
No Revisi
........
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Halaman
1/1
Disetujui oleh,
Kebijakan
Prosedur
A.
Tahap PraInteraksi
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
1.
2.
Mempersiapkan pasien
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3:
inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lender dalam sputum pot
12. Merapikan pasien
D.
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Unit terkait
Disiapkan oleh :
Disetujui Oleh :
Direktur Pelayanan
Nama
Jabatan
Ditetapkan Oleh :
Direktur Utama
Tanda
Tangan
Tanggal Terbit :
Unit Kerja :
Pengertian :
Memasukan zat asam atau oksigen melalui mulut dan hidung dengan menggunakan Sungkup muka non
breathing
Tujuan :
Memasok kebutuhan zat asam atau mencegah dan mengobati pasien pada keadaan :
1. Hipoksemia.
2. Hipoksia.
3. Anoksia.
Kebijakan :
1. Persiapan Alat
a. Tabung Oksigen
b. Flow Meter
c. Regulator
d. Tabung Humidifier
e. Aquades Steril
f. Selang sungkup muka non breathing
2. Persiapan Pasien
a. Beri infoermasi pada pasien
b. Atur posisi pasien
3. Prosedur
a. Cuci Tangan dengan prinsip 6 langkah cuci tangan
b. Cek Tabung Oksigen dan Flowmeter
c. Pasang Regulator
d. Isi Tabung Humidifier dengan aquabides steril sampai tanda batas
e. Pasang selang oksigen pada tabung humidifier
f. Stel oksigenasi pada tabung humidifier
g. Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantung dengan sungkup
h. Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman
i. Sesuaikan aliran oksigen,
j. Anjurkan pasien untuk istirahat
k. Alat-alat dirapihkan
l. Cuci Tangan
m. Observasi respon pasien terhadap pemberian oksigen
Unit Terkait :
1. Ruang Rawat Inap
2. IGD
3. Ruang Rawat Jalan
Induk
Salinan
No.Distribusi
NAMA
INSTANSI
SOP / PROTAP
Pemberian Posisi Fowler
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
(NAMA
RUANGAN)
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Disetujui oleh,
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Status
Dokumen
Induk
Salinan
NAMA
INSTANSI
No.Distribusi
SOP / PROTAP
Pemberian Posisi Sims
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
(NAMA
RUANGAN)
Disetujui oleh,
Pengertian
Tujuan
a.
b.
c.
Kebijakan
a.
b.
c.
d.
e.
Prosedur
1.
a.
b.
2.
a.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Persiapan alat
Bantal seperlun ya
Handuk atau bantal pasir
Persiapan pasien
Menjelaskan lan gkah - lan gkah tindakan
Pelaksanaan
Mencuci tan gan
Me mpersiapkan alat
Buatlah posisi te m pat tidur y a n g m e m u dahkan untuk
bekerja ( sesuai den gan tin g gi pera wat)
Pindahkan pasien ke posisi te m pat tidur den gan arah
berla wanan den gan posisi y a n g diin ginkan
Rapatkan kedua kaki pasien dan tekuk lututn ya
Mirin gkan pasien sampai posisi a gak ten gkurap
Letakkan bantal kecil di ba wa h kepala
Tempatkan satu tan gan di belakan g tubuh
Atur bahu atas sedikit abduksi atau siku fleksi
Letakkan bantal diruan g antara dada, abdo men serta
len gan atas kasur
k.
l.
m.
n.
o.
p.
NAMA INSTANSI
Disiapkan oleh :
Na ma
Jabatan
Kepala Bidan g
Kepera watan
Ditetapkan oleh:
Direktur Uta ma
Tanda
Tangan
a.
b.
c.
a.
b.
STANDAR PROSEDUR
Tang gal Terbit :
Unit Kerja :
OPERASIONAL
Pengertian : Cara y a n g dilakukan untuk m e m b uat posisi pasien lateral
Tujuan :
Mence gah rasa tidak n ya man pada otot
Me mpertahankan tonus otot
Mence gah terjadin ya ko mplikasi i m mo bilisasi, seperti ulkus decubitus,
kerusakan saraf super ficial, kerusakan pe m b uluh darah dan kontraktur
Kebijakan:
Pertahankan a gar kasur y a n g di gunakan dapat m e m berikan suport y a n g baik
ba
gi tubuh bah wa alas tidur tetap bersih dan kerin g, karena alas tidur y a n g
Yakinkan
le mbab atau terlipat akan m e nin gkatkan resiko terjadin ya ulkus dekubitus
c. Letakkan alat bantu di te mpat y a n g m e m b utuhkan, sesuai den gan jenis posisi
d. Jangan letakkan satu ba gian tubuh diatas ba gian tubuh y a n g lain, teruta ma
daerah tonjolan tulan g
e. Rencanakan perubahan posisi sela ma 24 ja m dan lakukan secara teratur (buat
jad wal posisi)
Prosedur:
1. Persiapan alat
a. Bantal 3-4
b. G ulun gan handuk (handuk kecil) atau underpad (alas)
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan lan gkah - lan gkah tindakan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tan gan
b. Me mpersiapkan alat
c. Buatlah posisi te m pat tidur y a n g m e m u dahkan untuk bekerja ( sesuai den gan
tin g gi pera wat)
d. Sesuaikan berat badan pasien dan pera wat.bila perlu carilah bantuan atau
g u nakan alat bantu pen gan gkat
e. Atur tin g gi te m pat tidur pada posisi dasar y aitu posisi datar. A m bil semua
bantal dan perlen gkapan lain y a n g di gunakan pada posisi sebelu mn ya. Beri
bantal pada te mpat tidur pasien ba gian atas. Pindahkan pasien pada ba gian
atas te mpat tidur. Ajak pasien kerja sa ma
tekuk lutut pasien dan anjurkan untuk m eletakkan tan gan diatas dadan ya.
Letakkan satu tan gan anda diba wah bahu dan tan gan y a n g lain diba wah paha
pasien
A n gkat dan tarik pasien, sesuai y a n g diin ginkan, perintahkan pasien untuk
m e ndoron g kakin ya.
f. Bantu pasien mi rin g. Tempatkan diri anda dan pasien secara tepat sebelu m
ber
gerak pasien ke posisi berla wanan
Pindahkan
Letakkan tana gn pasien y a n g jauh den gan pera wat ke dada dan ke tan gan y a n g
dekat dari pera wat sedikit ke depan badan pasien
Letakkan kaki pasien y a n g terjauh den gan pera wat, m e n yilan gkan di atas kaki
yTempatkan
a n g terdekat
diri pera wat sedekat m u n gkin den gan pasien
Tempatkan tan gan pera wat di bokon g dan bahu pasien
Tarik pasien sehin g ga m e njadi posisi mi rin g
g. Letakkan g ulun gan handuk atau underpad di ba wa h kepala dan leher
h. Atur posisi bahu sedikit fleksi dan a gak condon g ke depan
i. Letakkan bantal di ba wah tan gan
j. letakkan bantal keras pada pun g g u n g pasien untuk m e nstabilkan posisi
k. letakkan 2 atau lebih bantal di antara kaki pasien den gan posisi kaki sebelah
mi fleksi
l. se
Mencuci
tan gan
m. E valuasi respon pasien
n. Lakukan doku me ntasi tindakan dan hasil
Unit Terkait:
NAMA INSTANSI
Disiapkan oleh :
Na ma
Jabatan
Kepala Bidan g
Kepera watan
Disetujui Oleh :
Ditetapkan oleh:
Direktur Uta ma
Tanda
Tangan
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
STANDAR PROSEDUR
Tang gal Terbit :
Unit Kerja :
OPERASIONAL
Pengertian : Cara y a n g dilakukan untuk m e m b uat posisi pasien prone
(telun gkup)
Tujuan :
Mence gah rasa tidak n ya man pada otot
Me mpertahankan tonus otot
Mence gah terjadin ya ko mplikasi i m mo bilisasi, seperti ulkus decubitus,
kerusakan saraf super ficial, kerusakan pe m b uluh darah dan kontraktur
Kebijakan:
Pertahankan a gar kasur y a n g di gunakan dapat m e m berikan suport y a n g baik
ba gi tubuh
Yakinkan bah wa alas tidur tetap bersih dan kerin g, karena alas tidur y a n g
le mbab atau terlipat akan m e nin gkatkan resiko terjadin ya ulkus dekubitus
Letakkan alat bantu di te mpat y a n g m e m b utuhkan, sesuai den gan jenis posisi
Jangan letakkan satu ba gian tubuh diatas ba gian tubuh y a n g lain, teruta ma
daerah tonjolan tulan g
e.
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
NAMA
INSTITUSI
SOP / PROTAP
SOP MENGAMBIL SAMPEL SPUTUM
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Disetujui oleh,
1.
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persiapan Alat :
Nierbeken/bengkok.
Kantong plastik atau kotak untuk membawa spesimen
kelaboratorium (sesuai kebijakan RS).
Handscoen bersih.
Sikat gigi, tissue, mangkuk/kom muntah, dan masker (kalau perlu).
Formulir pemeriksaan laboratorium.
Bokal/pot sputum yang sudah diberi label
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur yanga akan dilakukan sehari
sebelum pemeriksaan, meliputi :
Sputum diambil pagi hari sebelum makan dan minum.
b. Posisi klien fowler klien fowler atau semi fowlwer.
Mengajarkan klien nafas dalam dan batuk efektif melakukan
Rawat Inap
Status
Dokumen
Induk
Salinan
No.Distribusi
SOP / PROTAP
NAMA
INSTITUSI
FISIOTERAPI DADA
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
UGD
Pengertian
Disetujui oleh,
Tujuan
mengeluarkan sekret.
1. Membantu klien untuk mengencerkan secret dan memudahkan untuk
mengeluarkannya.
2. Memperbaiki satus respirasi klien.
3. Mencegah infeksi pada paru pada klien yang immobilisasi dalam waktu
lama.
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persiapan Alat :
Pot sputum dengan larutan desinfektan (Lysol 2%).
Bantal.
Gaun atau pakaian yang tidak mengiritasi.
Tempat tidur yang dapat diatur ketinggian dan posisinya (kalau perlu).
Tissue.
Peralatan oral hygiene.
Nierbeken / bengkok.
Masker dan handscoen bersih (kalau perlu).
Oksigen dan suction (kalau perlu).
Pelaksanaan :
Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya fisioterapi dada.
Menganjurkan klien untuk berkemih terlbih dahulu.
Menganjurkan kepada klien untuk memberitahu jika merasa mual, nyeri,
atau sesak nafas.
Memberikan medikasi yang akan membantu untuk mengencerkan sekresi
atau sputum (jika ada).
Mengenakan masker, gaun dan handscoen (jika ada indikasi).
Melakukan fisioterapi dada :
SOP
SOP / PROTAP
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
SOP / PROTAP
PENERIMAAN PASIEN BARU
INSTANSI
SOP
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
Pengertian :
Pasien baru ICU adalah pasien yang baru diterima masuk ke ICU yang akan mendapat
penatalaksanaan intensif oleh staf ICU selama masa perawatan di ICU.
Tujuan :
1. Pemanfaatan tempat tidur yang optimal di ICU.
2. Pasien baru di ICU mendapat penatalaksanaan intensif yang tepat dan benar.
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan penerimaan pasien ICU.
Prosedur :
1.
Dilakukan serah terima yang baik dengan dokter yang merujuk untuk perawatan di ICU,
usahakan untuk mendapatkan informasi yang penting selengkap mungkin.
2. Survei primer:
Pastikan jalan nafas dan pernafasan adekuat dan berikan pada pasien oksigen dengan fraksi
tertinggi (100%) sampai pemeriksaan analisa gas darah selesai dilakukan.
b.
Monitor dasar yang sesuai untuk pasien: saturasi oksigen, EKG, arterial line, kateter vena
sentral.
Sedasi/ analgesia
Obat-obatan, infus
d.
Cairan
d.
Foto thorak (setelah terpasangnya jalur kateter vena sentral atau arteri pulmonalis)
SOP
SOP / PROTAP
PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA ANUS
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
Pengertian :
Memasukkan sediaan obat yang berupa preparat supositoria anus ke dalam lubang anus.
Tujuan :
1. Menyediakan rute alternatif untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi saluran
pencernaan bagian atas (misalnya muntah)
2. Memberikan obat untuk program medikasit ertentu
Kebijakan :
1. Pasien dan keluarga memahami dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan
(Informed Consent lisan)
2. Penjelasan dan tindakan dilakukan oleh dokter atau perawat
3. Dilakukan dengan prinsip bersih
4. Pemberian obat harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip pemberian obat
Prosedur :
a. Peralatan
1. Trolley obat / nampan
2. Supositoria yang diminta
3. Sarungtanganbersih
4. Tisu
5. Bengkok
b.
2/3
Prosedur
Sediakan catatan pemberian obat pasien
Bandingkan kardek dengan program terapi terbaru di catatan terintegrasi
Cek gelang identitas dan tanya nama lengkap pasien
Berikan penjelasan mengenai prosedur
Berikan kesempatan bertanya pada pasien mengenai hal yang kurang dimengerti
Siapkan peralatan yang diperlukan.
Lakukan hand hygiene
Jaga privasi pasien
Tempatkan pasien di posisi Sims
10. Gunakan sarung tangan bersih
11. Buka kemasan obat dari supositoria
12. Masukkan supositoria kedalam saluran anus di dalam spingter anus
13. Beritahu pasien untuk tetap dalam posisi yang sama selama 5 10 menit setelah
tindakan
NAMA
INSTANSI
No Dokumen
No Revisi
Halaman
........
1/1
SOP
Tanggal Terbit
RUANG
OPERASI
Pengertian
Tujuan
Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/
bangsal dan staf kamar operasi.
A. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas
ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan
baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
B. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.
Kebijakan
Prosedur
Disetujui oleh,