Zat yang dapat digunakan sebagai zat baku primer harus memenuhi syarat berikut
Kemurniannya tinggi (pengotorannya tidak melebihi 0,02%
Stabil tidak menyerap H2Odan CO2 tidak bereaksi dengan udara; tidak mudah menguap ;
tidak terurai ; mudah dan tidak berubah pada pengeringan). zat yang stabil berarti memiliki
Pipet volum berfunsi untuk memindahkan sevolum tertentu larutan. Oleh karna itu kapasitas
volum ukurnya tertentu , misalnya pipet-pipet volum 5 mL,10 mL, atau 25 mL. Alat ini
cukup teliti dengan kesalahan 0,02%.
D. Teknik Pembuatan Larutan Baku
1. Langkah umum
Pada umumnya ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan pada pembuatan larutan baku
primer,yaitu sebagai berikut
a) Menimbang
Zat murni ditimbang kasar dulu (dengan neraca teknis) kemudian ditimbang teliti (dengan
neraca analitis/elektronik). Untuk zat-zat tertentu sebelum ditimbang ada ada yang harus
dikeringkan dulu (zat seperti ini,prosedur pembuatannya diberikan secara khusus)
b) Melarutkan
Tidak semua kristal segera melarut, dan umumnya proses pelarutan menyerap kalor;
sebaiknya pelarutan tidak langsung di labu takar tetapi diwadah lain, dan setelah suhu
campuran itu normal baru kemudian dipindahkan secara kuantitatif. Selanjunya tambahkan
dengan akuades sampai tanda batas.
c) Mengukur
Dalam teknik kuantitatif, alat ukur volim yang selalu diterapkan adalah labu takar,buret, dan
pipet volum. Teknik penggunaan alat ini secara benar yang ditunjang oleh teknik
pembersihan yang baik akan menghindarkan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi . Volum
larutan harus dicapai dengan penambahan akuades kamar sehingga suhu larutan harus tidak
melebihi batas suhu labu takar
2. Perhitungan kuantitas zat baku
Sasaran akhir dari pembuatan adalah diperolehnya larutan baku primer dengan
konsentrasi yang tepat dan teliti. Tindakan yang harus dilakukan diantaranya :
Menetapkan volum dan kosentrasi larutan yang diinginkan
Mempekirakan ( menghitung) massa zat yang akan ditimbang.
Setelah zat baku primer ditimbang dan dilarutkan, harga konsetrasi larutannya diketahui
melalui perhitungan. Konsentrasi yang dipilih/diterapkan bergantung pada sifat /jenis reaksi
yang terlibat ketika digunakan ; hal ini untukn menghindarkan kesalahan yang ditimbulkan
oleh ketidaktepatan pengamatan atau oleh penyimpangan reaksi, dan biasanya konsetrasi
larutan baku primer berkisar antara 1,00-0,01 N (1N = m/valensi).
1)
2)
2.
a)
b)
c)
d)
e)