Anda di halaman 1dari 30

Matematika Diskrit

Aturan Perkuliahan
Toleransi keterlambatan 15 menit dari Jadwal
perkuliahan di mulai
Selama perkuliahan HP Silent
Mahasiswa wajib menggunakan pakaian berkerah
dan bersepatu
Mahasiswa wajib membawa DHK

Aturan UTS dan UAS


Tidak di berikan ujian susulan baik UTS dan UAS
(kecuali menyertakan surat keterangan orang
tua, wali/sakit)
Tidak diberikan tugas susulan, maupun
penerimaan tugas yang terlambat dikumpul
sesuai jadwal
Bila terdapat kecurangan/nama terdaftar dalam
berita acara ujian langsung diberikan nilai E
Wajib membawa buku kuning selama
melangsungkan ujian

Etika Mahasiswa

Sistem Penilaian
Absen
Tugas /Quiz
UTS
* Ujian

: 10 %
: 20 %
: 30 %

UAS
* Ujian

: 40 %

Buku Referensi
Rosen, K.H., 2012, Discrete Mathematics and Its
Applications Seventh Edition, McGraw-Hil,
New York.
Haggard, G., Schlipf, J., dan Whitesides, S., Discrete
Mathematics for Computer Science, 2006,
Thomson Higher Education, USA.
Munir, R., 2012, Matematika Diskrit, Informatika,
Bandung

Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Logika
Teori Himpunan
Matriks
Relasi dan fungsi
Induksi matematik
Algoritma
Teori Bilangan bulat
Baris dan deret
Teori Grup dan Ring
Aljabar Boolean
Kombinatorial
Teori Peluang Diskrit
Fungsi Pembangkit dan Analisa Rekurens
Teori Graf (termasuk Tree)
Kompleksitas Algoritma
Pemodelan Komputasi (Otomata dan Teori Bahasa Formal)

Logika dan Proposisi


Logika adalah dasar dari penjabaran matematika
(mathematical reasoning)
Logika mempelajari penjabaran (reasoning) secara benar
Fokus pada relasi antar pernyataan (statement) /
kalimat (sentence).
Contoh:
Semua pengendara sepeda motor memakai helm
Setiap orang yang memakai helm adalah mahasiswa
Jadi, semua pengendara sepeda motor adalah mahasiswa

Perhatikan bahwa logika tidak harus memperhatikan isi


kalimat; jika diketahui bahwa dua kalimat pertama di
atas benar, maka kalimat ketiga harus benar.

Logika dan Proposisi


Proposisi adalah kalimat deklaratif (yaitu, kalimat yang
menyatakan fakta) yang bisa benar atau salah, tetapi tidak
keduanya.
Proposisi merupakan sebuah pernyataan atau kalimat
yang punya nilai kebenaran (benar = 1 / salah = 0).
Proposisi disimbolkan dengan huruf p, q, dsb.
Contoh proposisi:
Bandung adalah ibukota Jawa Barat
1+1=2
Contoh bukan proposisi:
Sekarang jam berapa?
Baca dengan seksama.

Kombinasi Proposisi
Jika p dan q adalah proposisi, dapat dibentuk
proposisi (majemuk) baru (compound
proposition) dengan menggunakan konektif
Macam-macam konektif:
AND (konjungsi)
Inclusive OR (disjungsi)
Exclusive OR
NOT (negasi)
Implikasi
Implikasi ganda

Simbol
Simbol
Simbol
Simbol
Simbol
Simbol

^
v

Konektif
Negasi (NOT)

Operasi negasi membalikkan nilai kebenaran


suatu pernyataan.
Contoh :
p : Ibukota Kalbar adalah Singkawang
~p : Ibukota Kalbar Bukan Singkawang
p bernilai S ( salah ) dan ~p bernilai B ( benar )

Konjungsi (AND)

p q
Hubungan p q bernilai true (benar) jika
kedua p dan q adalah benar selain itu
bernilai false (salah).
Contoh :
p = Harimau adalah binatang buas
q = Malang adalah ibukota Jawa Timur
p ^ q = Harimau adalah binatang buas dan
Malang adalah ibukota Jawa Timur
p ^ q salah.
Perhatikan bahwa tidak perlu ada
keterkaitan antara p dan q

Konektif
Disjungsi (Inclusive OR)

p v q
Hubungan p v q bernilai false (salah) jika
kedua p dan q adalah salah, selain itu
bernilai true (benar).
Contoh:
p = Jono seorang mahasiswa
q = Mira seorang sarjana hukum
p v q = Jono seorang mahasiswa atau Mira
seorang sarjana hukum

Exclusive OR

p q, Either p or q (but not both)


p q bernilai benar hanya jika p benar dan
q salah, atau p salah dan q benar
Contoh
p = "John is programmer
q = "Mary is a lawyer"
p q = "Either John is a programmer or
Mary is a lawyer"

Konektif
IMPLIKASI (IF-THEN)
Disebut juga Proposisi Kondisional
(condotional proposition)
p disebut antecedent, hypothesis,
premise
q disebut konsekuensi atau konklusi
(consequent, conclusion)
Jika p maka q.
p q
Hubungan p q bernilai salah (false)
jika p benar dan q salah, selain itu
bernilai benar (true)
Contoh :
p = Maria learns discrete mathematics
q = Maria will find a good job
p q = If Maria learns discrete mathematics, then she will find
a good job.

Konektif
IMPLIKASI GANDA
Implikasi Ganda (double implication) dibaca

p jika dan hanya jika q


Notasi simboliknya p q
p q ekivalen dengan (p q)^(q p)
p

p q

(p q) ^ (q p)

Ekivalensi Logikal

Dua proposisi yang tabel kebenarannya identik disebut


ekivalen (logically equivalent).

Contoh: p q ekivalen (logically equivalent to) p q

p q

p q

Konversi dan Inversi

Konversi dari p q adalah q p


Inversi dari p q adalah p q
p q tidak ekivalen q p
p q tidak ekivalen p q
p

p q

q p

p q

Kontrapositif
kontrapositif dari proposisi p q adalah q p
p q dan q p ekivalen

p
0
0
1
1

q
0
1
0
1

p q
1
1
0
1

q p
1
1
0
1

Tabel Kebenaran
p

p q

(p q)

p (p q)

p (p q) adalah sebuah Tautologi, karena kolom terakhir


tabel kebenaran hanya berisi T
p

p q

p q

(p q)

(p q) (p q)

(p q) (p q) adalah sebuah Kontradiksi, karena kolom


terakhir tabel kebenaran hanya berisi F

Tabel Kebenaran
p

p p

p p adalah sebuah Kotingen, karena kolom terakhir


tabel kebenaran berisi T dan F.

Ekivalensi Logika
Ekivalensi

Nama

p Tp
p F p

Identity laws

p TT
p F F

Domination laws

p pp
p pp

Idempotent laws

(p) p

Double negation laws

p qq p
p qq p

Commutative laws

(p q) r p (q r)
(p q) r p ( q r)

Associative laws

Ekivalensi Logika
Ekivalensi

Nama

p (q r) (p q) (p r)
p (q r) (p q) (p r)

Distributive laws

(p

q) ( p) ( q)
(p q) ( p) ( q)

De Morgans laws

p (p q) p
p (p q) p

Absorption laws

p p T
p p F

Negation laws

Ekivalensi Logika
Ekivalensi
p q p q
p q q p
p q p q
p q (p q)
(p q) p q
(p q) (p r) p (q r)
(p r) (q r) (p q) r
(p q) (p r) p (q r)
(p r) (q r) (p q) r

Ekivalensi
p q (p q) (q p)
p q p q
p q (p q) (p q)
(p q) p q

Operasi Logika di dalam Komputer


Bahasa pemrograman untuk logika berupa tipe
Boolean yang hanya mempunyai dua buah
konstanta nilai yaitu True dan False.
Operator boolean yang digunakan dalam
pemrograman adalah AND, OR, XOR dan NOT.
Operasi Boolean hanya menghasilkan nilai true
atau false

Inferensi

1.

Inferensi : proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi


Modus Ponen
p q
p
q

(p (p q)) q

Simbol dibaca sebagai jadi atau karena itu.


Modus ponen menyatakan bahwa jika hipotesis p dan implikasi
p q benar, maka konklusi q benar

Contoh :
Jika 20 habis dibagi 2, maka 20 adalah bil. Genap
20 habis dibagi 2
20 adalah bil genap
Inferensi diatas adalah benar

Inferensi
2. Modus Tollen

pq
q
p

(q (p q)) p

Contoh :
Jika n bil. Ganjil, maka n2 bernilai ganjil
n2 bernilai genap
n bukan bil. Ganjil

Inferensi diatas adalah benar

Inferensi
3. Silogisme Hipotesis
pq
[(p q) (q r)] (p r)
q r
pr
Contoh :
Jika saya belajar dengan giat, maka saya lulus ujian
Jika saya lulus ujian, maka saya cepat menikah
Jika saya belajar dengan giat, maka saya cepat menikah

Inferensi diatas adalah benar

Inferensi
4. Silogisme Disjungtif
pq
p
q

5. Simplifikasi
pq
p
6.

Penjumlahan
p
p q

[(p q) p ] q

(p q) q

p (p q)

Inferensi
7. Konjungsi
p
q
(p q)

[(p) (q)) (p q)

Argumen
Argumen adalah suatu deret proposisi yang ditulis sbb:
A1
A1, A2, , An : Hipotesis
A2
B : konklusi
.
.
An
B
Sebuah argumen dikatakan valid jika konklusi benar
bilamana semua hipotesisnya benar (termasuk
tautologi)
Sebuah argumen dikatakan invalid jika konklusi salah
bilamana semua hipotesisnya salah

Argumen
Contoh : Perhatikan argumen berikut

Jika air laut surut setelah gempa dilaut, maka tsunami datang.
Air laut surut setelah gempa dilaut. Karena itu tsunami datang

p = air laut surut setelah gempa dilaut


q = tsunami datang
Argumen ditulis :
A1
p q
A2
p
B q

Lihat pada baris 1.


Hipotesis 1 (p q) bernilai T
Hipotesis 2 (p) bernilai T
Konklusi (q) bernilai T
Argumen diatas Valid

Baris
Baris
Baris
Baris

1
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai