PSIKE
(MENTAL-SPIRITUAL)
H&B
PERKI
2013
i
2/5
Ver. 1.1.1
H&B
Heart and Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
PSIKE
(Mental-Spiritual)
Perpustakaan Pribadi
Pentalogi 2/5=Oktalogi 2/(5+3)
SAMPUL KUNING 2013
H&B
PERKI
2013
2/5
Ver. 1.1.1
2013
Penyunting: Puji Santosa
Ilustrator: Santoso Oetomo
Tata letak: Djoko Satrio
PUBLIKASI OKTALOGI: 2012-2014 Ver.1.1.1
[PENTALOGI CJI 2012-2016: 1-5/5; TRILOGI: Prequel 2017: 6/8; Monograph 2018: 7/8; Postquel 2019: 8/8]
2012: PENTALOGI
CJI (1/5)
Studium Generale
2013: PENTALOGIPsike
CJI (2/5)
2014: PENTALOGI CJI
(3/5)
Ego
2015: PENTALOGI
CJI (4/5)
Intuisi
[*]
kepada
Dipersembahkan kepada
Kapten Sasangka Djati
vii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kata Pengantar
Edisi Pertama
Buku ini adalah buku ke-2 dari 5 buku lepas (pentalogi): 1. Studium
Generale (1/5); tiga buku Studium Particulare (Kuliah Khusus): 1. Psike (2/5), 2. Ego
(3/5), dan 3. Intuisi (4/5)); dan buku ke-5: Magnum Opus (5/5). Akses dan tambahan
semangat bagi penulis pada karya-karya Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso dan
ayah beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan hati dari keluarga
besar Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr. Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa
sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr.
Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr.
Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik
untuk melengkapi isi buku-buku ini.
Disain utama buku ini adalah dwi-halaman berupa tuntunan dan
rangkuman di halaman kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap) menampilkan
tontonan (foto-foto dan gambar-gambar), keterangan, dan kaitan antar halaman.
Agar lebih jelas dilengkapi dua model bagan, tiga model diagram, dan satu
kereta penjelajah mikrokosmos.
Apabila terdapat beda pendapat dengan pengetahuan yang telah ada,
dimohonkan empati dan saling mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang
berbeda tersebut agar dianggap saja sebagai imbangan terhadap pengetahuan
yang telah ada sebelumnya.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting
dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat
untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran
sang Akunya manusia. Terima kasih.
Penulis
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
viii
Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos Cina: logam, air, api, kayu
dan tanah. Dalam siklus 12 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.
Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan
Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan yang telah
menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain yang kemungkinan sangat
berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.
Gadis Jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat metropolitan
dengan alam semesta sebagai wadahnya; makrokosmos) dan dunia-2 (dunia fisik, jasmani kasar,
badannya sendiri yang dapat didandani dan dimanipulasi sesukanya; mikrokosmos). Sementara
itu Naga Air ingin membawanya menyelam menjelajahi ke dunia-3 (dunia jiwa, mental,
jasmani halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung, merasakan suasana jiwa yang belum
pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia-4 (dunia rohani atau dimensi spiritual yang
imateri, alam sejati).
Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas kehadirannya
di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga Air hanya mampu mengajaknya sampai di sini,
perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of the heart and beyond) .. hanya dapat
dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri.
__________
http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.
ix
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
Glosarium ........................................................................................... xi
SEKAPUR SIRIH ................................................................................ xv
PROLOG .......................................................................................... xxix
BAB I PSIKE
1.1 Pendahuluan ............................................................. 1
1.2 Mental ....................................................................... 3
1.3 Prototipe .................................................................. 15
1.4 Automatisme ........................................................... 23
1.5 Jiwa Sejati ................................................................ 33
1.6 Perjumpaan ............................................................. 43
BAB II MANUSIA
2.1 Pendahuluan ........................................................... 57
2.2 Struktur Jiwa ............................................................. 59
2.3 Fugsi Jiwa ................................................................. 79
BAB III MANAJEMEN MENTAL
3.1 Pendahuluan ........................................................... 95
3.2 Proses Perkembangan ............................................ 97
3.3 Merumuskan Strategi ........................................... 105
3.4 Mengembangkan Potensi ..................................... 113
3.5 Pelatihan Berkelanjutan ........................................ 125
3.3 Hubungan Dokter-Pasien ...................................... 145
3.4 Aspek Sukarela ...................................................... 153
KESIMPULAN ................................................................................... 158
EPILOG ........................................................................................... 163
LAMPIRAN-1: Skema-1 (Makro dan Mikro-kosmos) ..................... 165
LAMPIRAN-2: Skema-2 (Skema R. Tr. Soemodihardjo) ................. 167
LAMPIRAN-3: Skema-3 (Nilai-nilai Sentra Vitalitas) ...................... 169
LAMPIRAN-4: Skema-4 (Perbandingan 4-Candra Jiwa) ................. 171
LAMPIRAN-5: Rangkuman (Indonesisch Mensbeeld ..) ................. 173
LAMPIRAN-6: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) .......................... 191
LAMPIRAN-7: Dalil-dalil ................................................................. 193
LAMPIRAN-8: Lembar Eksekutif .................................................... 195
INDEKS ........................................................................................... 199
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Foto 0.1: Rasi Bintang Orion/Waluku sebagai Penunjuk Arah dan Waktu Bersawah
Rasi bintang tersebut dapat ditemukan sendiri dengan mata telanjang di langit sebelah
barat., Dinamai Orion artinya pemburu, adalah seorang raksasa tampan anak dari Poseidon
(Neptune) dan Euriale. Ia memiliki kemampuan berjalan di atas air karena ayahnya adalah
dewa lautan. Rasi Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar
membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Selain sebagai petunjuk arah barat. Nama Orion
dalam bahasa Indonesia disebut Waluku, sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani
jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya. Kulminasi tengah malamnya
terjadi pada tanggal 13 Desember.
Rasi bintang berikutnya agak susah dicari, yaitu rasi Scorpio sebagai penunjuk arah tenggara/ timur langit. Dalam mitologi Yunani kuno, Scorpio (kalajengking raksasa) ini adalah
utusan Apollo (dewa matahari) untuk membunuh sang Pemburu/Orion karena
kesombongannya. Pada konstelasi Scorpio terdapat bintang Antares, salah satu bintang
paling terang yang pernah ditemukan. Uniknya ketika rasi Scorpio memancarkan cahaya,
rasi Orion redup, begitu sebaliknya. Dunia Pewayangan luar angkasa kiranya telah
memperingatkan agar manusia sehebat apapun ia, seyogyanya menjauhi watak sombong,
angkuh dan merasa tak terkalahkan. Karena akan ada mekanisme koreksi dari Yang Maha
Kuasa untuk mengatur harmoni dan integrasi alam semesta.
__________
riohttp://kvmagruder.net/images/Ori.gifn cited May 6, 2013on
http://aryansah.wordpress.com/2009/08/04/rasi-bintang/ cited May 6, 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Orion_%28mitologi%29 cited May 6, 2013
xi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
GLOSARIUM
Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah
seperti gusar.
Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih
tinggi (dalam).
Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari
kemampuan intelektual.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari
kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran
yang terdesak (untuk dilupakan).
Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;
Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang
konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mutmainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memusatkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya
telepati dan clairvoyance.
Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi= kelakuan, pendirian; luhur= tinggi.
Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan
merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.
Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai
moral.
Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati
pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki
potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.
Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.
Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, membentangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.
Guru= guru, pendidik.
Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan
Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi
supranatural.
Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi
Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xii
xiii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xiv
Predikat cum laude Dr Soemantri Hardjoprakoso memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa di
Univesitas Leiden, Nederland dengan predikat cum laude atas disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld
als Basis ener Psyco-therapie.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Sekapur Sirih
Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch
Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso
Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi) sekaligus fungsi
(fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai hipotesis dasar untuk
bekerja selanjutnya. (Soemantri)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xvi
MAKROKOSMOS:
Alam semesta dan seisinya
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
=============l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS:
Manusia seutuhnya
=======================================================================
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta, 2012.
xvii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Rupanya, terjemahan disertasi tersebut telah dimanfaatkan oleh warga Paguyuban Ngesti Tunggal sebagai bacaan di antara mereka, yakni sebagai tambahan ilmu
tentang kesehatan mental semacam ilmu psikologi sampai sekarang.
Serat Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah
diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Inggris. Masih ada satu
karya anak bangsa Indonesia yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. (LF La Kahija)
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xviii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila
[1]
bertanggung jawab, dan respek. Dengan syarat-syarat tersebut di atas, mentalitas kepengikutan perlu dirontokkan dan ditransformasikan menjadi keberanian
menata kembali wajah khas ilmu pengetahuan Indonesia di hadapan bursa ilmu
pengetahuan di dunia.[2]
Tentu saja ringkasan disertasi merupakan bagian terpenting dan patut
diketahui bagi siapa pun sesuai dengan keinginan penulisnya. Oleh karena itu,
secara internasional ditulis dalam bahasa Inggris. Berangkat dari ringkasan
disertasi tersebut, ditambah dengan tulisan-tulisan lain dari Pak Mantri dan Pak
Narto inilah, penulis mengajak belajar bersama pembaca, siapa tahu buku ini
sangat bermanfaat dalam mengarungi samudra kehidupan.
___________
[1]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.
[2]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xx
NAGA-NAGA AIR
Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..
Bisakah engkau menjadi besar?
Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?
Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.
Terdengarkah lagu-lagu merdu
yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?
Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya.
Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..
Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.
Mereka semua bersayap .. merah dan putih.
Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.
Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?
Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu,
sebagai penghuni alam semesta.
Wacana (Catatan Pribadi) 0.1: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air
Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah Terang
karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini kepada sahabatsahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon (1911). Di Hari Minggunya
terdapat pementasan paduan suara dewasa yang sudah 27 tahun mem-budi darma-kan
waktu dan suaranya kepada sahabat-sahabatnya di situ. Di pagi hari itu ada pementasan
drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu mereka diantaranya nyanyian tentang tiga
kata ajaib yang dapat mengubah nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta
Selatan. Tolong ketika engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau berbuat
kesalahan, dan terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon cited May 5, 2012
xxi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Republik Indonesia. Bilamana itu sesuai dengan harapan penulis, hendaknya juga
dialamatkan kepada Candra Jiwa Indonesia. Diibaratkan Soemantri adalah ibunya,
maka disertasi tersebut adalah bayinya. Adapun bayinya asli kandungan ibupertiwi Indonesia, hanya bayi Candra Jiwa Indonesia dilahirkan di Eropa dengan
dokter kebidanannya adalah Prof. Carp, rumah sakit-nya Rijkuniversiteit, dan
kota kelahirannya adalah Leiden, Negeri Belanda. Mereka telah berjasa dalam
memberikan pembelajaran dasar secara ilmiah tentang Ketuhanan Yang Maha Esa,
budi pekerti luhur, serta menerima dan menghormati semua perbedaan yang ada.
Kekayaan intelektual bangsa ini perlu dilestarikan, diberi arti sebagai
memberikan potensi ketahanan, persatuan, wacana bangsa pada tingkat yang
paling elementer, dalam, dan mendasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada
di dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama yang ada di bumi pertiwi
Indonesia perlu diwacanakan secara positif. Tanpa bermaksud mempersamakannya, mungkin hanya sebagai imbangan pengetahuan saja, dan rasanya masih
perlu dicari titik-titik temunya di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxii
(*)
Foto 0.5: Dua Putra Indonesia yang Mewariskan Naskah-naskah untuk Masyarakat
Candra-ideal Indonesia adalah manusia dengan watak-watak yang tumbuh dari diri
manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang sangat sulit, dan merupakan
tingkat akhir dari perkembangan kemanusiaan. Perjalanan tersebut telah sukses dilalui
oleh orang yang bernama R. Soenarto Mertowardoyo, sebagai satu-satunya kasus studi
penelitian kualitatif dokter Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater untuk mendapatkan gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa.
Akhirnya, dua orang putra Indonesia tersebut di atas dalam perjalanan hidupnya telah
membuktikan hipotesis Jung tentang intuisi. Sejak itu Candra Jiwa Indonesia (Soenarto
Mertowardojo) berdiri sejajar bahkan lebih lengkap dari candra jiwa sebelumnya dari
Alfred Adler, Carl Gustav Jung, dan Sigmund Freud.
__________
[*].http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-aksnc3/11542_239583614847_233224709847_4385147_ 4916146_n.jpg .
cited May 16, 2011.
xxiii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. dr.
Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orangorang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual
Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan karena dapat
memberikan potensi ketahanan dan persatuan bangsa. Wacana secara
positif dan pencarian titik-titik temunya Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa yang ada di dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama
masih perlu dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
bangsa Indonesia. Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih
marak dilanda berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia.
Terbetik pula berita di surat kabar ibu kota [1] bahwa pemerintah akan
merevitalisasi pelajaran agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan
diajarkan kembali di bangku-bangku sekolah.
Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua
agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan
kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan
dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan
toleransi.
Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh
penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam
tubuh manusia, kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif:
Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam,
__________
[1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxiv
Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebudayaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan
masyarakat terhadap sesuatu yang serius
(Bre Redana)
__________
Bre Redana. Wacana, Pemikiran Pamit Mati. Kompas, Minggu 23 Oktober 2011. hal. 20.
xxv
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxvi
mengurangi dan
(Soemantri Hardjoprakoso)
Wacana 0.3: NKRI sebagai Bentuk Negara dan Pancasila sebagai Dasar Negara
Bung Karno di Ende (Flores) salah satu situs awal penggalian nilai-nilai Pancasila. Bung
Karno mengisahkan, Di Pulau Flores yang sepi, di mana aku tidak memiliki kawan, aku
telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon di halaman rumahku, menurunkan ilham yang di turunkan oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai
Pancasila (Adams 2011: 240).
Di luar kontroversi persoalan semantik (pilar), demikian opini Yudi Latif, pemikir kebangsaan dan kenegaraan dalam mengenang kepergian Taufiq Kiemas, seorang tokoh nasional
yang telah menjadi jembatan kebangsaan dan telah berhasil menghidupkan peran lembaga permusyawaratan yang cenderung melempem pasca-Orde Baru itu dengan memosisikannya sebagai penggalang kesadaran konsensus dasar kebangsaan yang disebut Empat
Pilar. Tokoh pemersatu bangsa ini tutup usia dalam usia 70 tahun, Sabtu (8/6) pukul
19.05 atau 18.05 WIB di Singapura.
Ketua MPR Taufiq Kiemas (TK) yang di makamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional
Kalibata Jakarta, Minggu 9 Juni 2013, harus diberikan penghargaan karena kegigihannya
dalam menyadarkan bangsa. Masyarakat selalu diingatkan akan pentingnya Pancasila
sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesanti negara.
__________
Yudi Latif. TK dan Jembatan Kebangsaan. Opini. Kompas, Senin, 10 Juni 2013
xxvii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
bumi pertiwi. Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka
dilakukan oleh orang lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara
penulis dan pembacanya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling
Manakala buku ini bermanfaat untuk kesehatan mental spiritual bagi
Siapa saja terutama masyarakat strata paling bawah, dan terpinggirkan
aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke sana, maka ia telah
menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang berguna.
berbagi pengalaman hidup. Oleh karena itu sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan buku ini di masa datang, serta untuk kepentingan
pembelajaran kita bersama.
Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.
Terima kasih atas perhatiannya.
Penulis
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxviii
Pusat
Imateri
(SPIRITUAL)
Makrokosmos
(Dunia Luar)
Dimensi-4
Dimensi-1
(MENTAL)
Dimensi-3
Mikrokosmos
(Dunia Dalam)
(FISIK)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Ego)
Anganangan
Perasaan
Nafsunafsu
KOSMOLOGI
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)
Fisik (Soma, jasmani kasar, D2), Mental (Psike, jasmani halus, jiwa, D3), Spiritual (Pusat Imateri, D4)
xxix
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
PROLOG
Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar
awal tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra
jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.
--Soemantri Hardjoprakoso
elektronika. Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia
telah terpanggil untuk memperbaiki mutu kepribadian lulusannya dalam bidang
empati, agar komunikasi dokter-pasien menjadi lebih efektif dan harmoni. Hal ini
diupayakan untuk mengembangkan ilmuwan yang berbudi luhur serta mengutamakan kejujuran dalam mencari kebenaran.
Untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, diperlukan pengertian
tentang apa yang ada dalam jiwa manusia, bagian mana yang berfungsi sebagai
pengendali perubahan (angan-angan), kekuatan yang dikendalikan (nafsu-nafsu),
serta suasana yang terjadi (perasaan) akibat interaksi di dalamnya. Apa saja fungsi
tertinggi yang ada pada masing-masing kekuatan itu serta kemungkinan
terjadinya perkembangan jiwa manusia terutama kesadarannya, menjalani proses
evolusi terakhirnya. Adalah suatu kebutuhan untuk mengetahui siapakah sang
aku itu sebenarnya dan di manakah posisinya di dalam jiwa? Cogito ergo sum
telah mencoba menjawabnya sebagai ungkapan Ren Descartes (1596--1650),
seorang filsuf Perancis yang maksudnya adalah aku berpikir, maka aku ada
(1619: Je pense, donc je suis; I think, therefore I am).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxx
xxxi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
senyum. Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama
manusia ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam
semesta. Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di
antara kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.
Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?
Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang
manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos). Posisinya di alam semesta (makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas, bisakah ia
mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan berikutnya.
Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia,
mungkin dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup.
Dari pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu
pendidikan mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.
Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang
menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra
kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak
menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas
lainnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xxxii
Bima lawan Rukmakala di hutan Tikbrasara (gunung Reksamuka) mencari air suci Prawitasari
Foto 1.1.1: Perang Menaklukkan Hawa Nafsu Jahat Adalah Upaya Harmonisasi Jiwa
Asli filosofi Jawa (wayang) di dalam episode Dewa Ruci, di dalam olahsemedi (introversi,
introspeksi). Bima melawan dua raksasa Rukmuka (sudah kalah) dan Rukmakala, sebagai
perwakilan dari godaan kenikmatan duniawi yang dapat dicapai oleh pancaindra seperti
kekayaan, kedudukan, dan kecantikan mereka semua dapat dikalahkan di dalam
olahbatinnya. Akhirnya bertemulah Bima (hamba) dengan Dewa Suksma Ruci (Tuhan), di
dalam samudra keheningan di pusat hatinya sendiri.
Setelah sang Aku material (dimensi-3) mampu mengendalikan nafsu-nafsu sufiah, amarah
dan luamah agar sesuai dengan arahan mutmainah menjadi taat, angan-angan menjadi
sadar dan perasaannya selalu percaya kepada-Nya, derajatnya meningkat menjadi Sang
Aku imateri (Roh Suci, TheSelf, dimensi-4) siap untuk menerima intuisi. Sang Aku
derajatnya naik-turun kearah jasmani halus (psike,mental) atau ke pusat imateri sampai
dipanggil kembali oleh sadar kolektif (Suksma Sejati, TheForce) secara permanen melalui
proses Pamudaran kembali ke asalnya yang hakiki.
__________
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/08/1312160689773103280.jpg cited September 14, 2011.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
BAB I
PSIKE
1.1
PENDAHULUAN
Psike (mental, jiwa, mind) adalah dimensi (dunia, matra) ke-3, merupakan
badan/jasmani halus manusia. Memiliki tiga sentra vitalitas yang terdiri dari angRahsa Jati (TheGate) adalah titik singgung antara psike (mental) dan
Pusat Imateri (spiritual). Tripurusa/TriFoil , merupakan pusat hidupnya Alam Sejati di dalam diri manusia.
an-angan (cipta, nalar, dan pangerti), perasaan (positif dan negatif), dan nafsunafsu (mutmainah, luamah, sufiah, dan amarah). Satu lagi sentra (pusat) vitalitas
(omnipotensi) pada dimensi ke-4, yaitu Tripurusa (TreFoil) berada di pusat imateri.
Alam semesta adalah dimensi ke-1 dan badan/jasmani kasar (fisik, body) dengan
pancaindranya berada di dimensi ke-2. Di dalam dunia psike angan-anganlah
yang mendominasi, oleh karena itu disebut dunia angan-angan. Aku adalah
kristalisasi dari angan-angan oleh karena itu dapat juga disebut dunia aku, karena
Akulah yang menjadi sentral kehidupan.
Hati Nurani adalah candra manusia dan candra dunia karena berkembang
dalam pertemuannya dengan dunia luar dan dunia dalamnya manusia (sentrasentra vitalitas) baik yang sadar maupun yang tidak sadar. Hati Nurani disimpan
dalam angan-angan manusia dalam arti sempit yang bersifat asadar, tetapi
berbeda tempat dengan nafsu-nafsu yang juga bersifat asadar. Hati Nurani dapat
dikatakan sebagai lapis dalam sesudah dunia aku.
Rahsa Jati adalah esensi dari kehidupan perasaan, jadi bukan organ, tetapi
suasana tertentu dari kehidupan jiwa. Sepertinya ada suatu jalan (introversi)
ketika kita menjalankan cara hidup tertentu, kita dapat menggeser kesadaran
sang Aku dari kemungkinan-keberadaan yang material-halus ke yang imateri.
Rahsa Jati merupakan pintu masuk pada kemungkinan-keberadaan yang imateri
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Alam Semesta
D1
MAKROKOSMOS
Fisik
Soma
-------------------------------------------------D3
Mental
Psike
- - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4
Spiritual
Rohani
Pusat Imateri
Alam Sejati
======================================================================
===
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati,
Pusat Imateri, spirit, Sentra Vitalitas ke-4, dimensi-4).
Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
dapat dianggap sebagai titik akhir dan tujuan dari jalan itu, sebagai candra ideal
dari manusia.
Nafsu luamah (egosentripetal; negatif dan netral) adalah nafsu untuk
keselamatan diri dan mutmainah (egosentrifugal: sosial dan suprasosial): nafsu untuk kehidupan bersama. Sufiah merupakan sumber keinginan dan hasrat serta Amarah menyiratkan kemauan dan semangat.
1.2
MENTAL
Seperti yang akan kita pelajari setelah ini dalam bagian yang membahas
tentang aspek-aspek struktural dan fungsional pada umumnya manusia sebagai
keseluruhan terdiri atas tiga bentuk keberadaan yang berbeda-beda, yang saling
berhubungan dengan sangat eratnya. Dari luar ke dalam kita mempunyai bentukbentuk keberadaan yang materi-kasar, materi-halus dan yang imateri. Bentuk
keberadaan yang materi-kasar adalah dunia benda yang dapat diamati oleh pancaindra, yang di dalamnya berlangsung proses-proses ilmu alam dan ilmu kimia.
Dunia ini sesuai dengan istilah Sinnlichraumliche Welt dari Karl Jaspers. [1]
Dunia keberadaan ini dapat kita samakan dengan dunia biologis. Ikatan
dengan dunia luar selebihnya berlangsung melalui pancaindra dan melalui fungsifungsi vital seperti makan, minum, tidur, fungsi-fungsi ekskretoris, kardiovaskular,
pernafasan, pengaturan suhu, dan sebagainya. Daya hidup di dalam bentukbentuk keberadaan material-kasar ini diselenggarakan oleh nafsu-nafsu luamah,
sufiah, amarah, dan mutmainah.
Di sini nafsu luamah merupakan nafsu untuk keselamatan diri dan
mutmainah adalah nafsu untuk kehidupan bersama, di mana individu itu berada.
Sufiah adalah sumber keinginan dan hasrat. Amarah merupakan kemauan dan
semangat. Permainan kekuatan nafsu-nafsu ini terselenggara dalam suasana
asadar (tidak sadar). Eksistensi badan/jasmani kasar ini terikat oleh ruang dan
waktu dan berlangsung sejak pembuahan sampai kematiannya.
__________
[1]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 154.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
MAKROKOSMOS
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia
Fisik
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
TheGate
IV
IIPerasaan
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Spiritual
Pusat Imateri
=====================================================================
====
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Bentuk keberadaan yang material-halus adalah dunia jiwa, psike, dunia mental.
Di dalam dunia jiwa ini, angan-angan yang mendominasi, karena itu dapat diseSadar adalah dunianya sang Aku. Karena kesadaran itu terbatas, terjadilah individualitas. Disebut juga kesadaran individual atau kesadaran
pribadi. Candra Jiwa Indonesia menerima kemungkinan adanya eksistensi dunia Aku sesudah matinya jasmani kasar.
but dunia angan-angan atau dunia Aku, sebab aku menduduki tempat yang
sentral di dalam angan-angan. Dunia ini sesuai dengan die seelischkulturelle Welt
dari Karl Jaspers. [2]
Dunia Aku ini adalah: sadar, dan karena kesadaran itu terbatas, jadi ada
individualitas, maka kesadaran terbatas ini adalah kesadaran individual atau
kesadaran pribadi. Bentuk-bentuk material halus ini terikat oleh ruang dan waktu
tetapi eksistensinya tidak terikat oleh bentuk keberadaan yang material-kasar.
Kemungkinan adanya eksistensi dunia Aku sesudah matinya jasmani kasar,
diterima di dalam Candra Jiwa Indonesia.
Dunia Aku ini berhubungan dengan dunia luar melalui pancaindra.
Eksistensi dunia Aku ini tidak selalu tergantung dari fungsi-fungsi vital
badan/jasmani kasar seperti makan, minum, defekasi, pernafasan, denyut jantung
dan regulasi suhu. Jembatan antara bentuk keberadaan materi kasar dan materi
halus dibentuk oleh perasaan, emosi atau kehidupan perasaan. Nafsu yang
asadar mempunyai hubungan dengan angan-angan, sehingga aktivitas-aktivitas
nafsu dapat memasuki kesadaran pribadi. Jadi di dalam bentuk keberadaan yang
material halus itu berlangsung kehidupan tiga kompleks atau sentra. [3]
__________
[2]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
[3]. Penterjemah: Kompleks disini berarti suatu keseluruhan yang tersusun, lawannya ialah simpleks
atau tunggal. Arti yang lain ialah: kelompok tanggapan yang bersifat emosional, kerap kali dengan
makna kelompok tanggapan yang terdesak ke dalam ke-asadaran.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
Perasaan
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
Diagram Transenden 1.2.1: Empat Sentra Vitalitas
Kehidupan budaya manusia adalah suatu kebutuhan duniawi yang ditentukan oleh sentrasentra (sentra: materi; pusat: imateri) vitalitas mental (I, II, III) agar dipenuhi oleh sang Aku
menurut Karl Jaspers. Sang Aku dan dunia luar berinteraksi psikis, saling pengaruh dan
memengaruhi. Angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu berkembang karena kontak dan
pertemuan dalam interaksi tersebut.
Nafsu yang bersifat asadar berhubungan erat dengan angan-angan, sehingga aktivitas-aktivitas
nafsu dapat memasuki kesadaran pribadi. Jadi di dalam bentuk keberadaan yang material halus
(jiwa) itu berlangsung kehidupan tiga kompleks (sentra) vitalitas. Satu lagi pusat vitalitas
(omnipotensi) berada di pusat imateri yaitu Tre/TriFoil, Tripurusa (IV) di alam sejatinya manusia.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[4]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Manusia
Fisik
------------------------------------------------Perasaan
Nafsu
Mental
Angan-angan- - -Arti Luas (Sadar)
Arti Sempit (Asadar):- -
Aku
HATI NURANI
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriPurusa: 3Roh Suci
Spiritual
(Pusat Imateri)
2Suksma Sejati
Alam Sejati
1Suksma Kawekas
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[5]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Aku
HATI NURANI
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TreFoil:
(Pusat Imateri) Spiritual
3TheSelf
Kesadaran Kolektif
2TheForce, 1TheSource
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar Dimensi-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, D-3),
dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, D-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1. Hati nurani disimpan di
bagian angan-angan yang asadar dan berbeda struktur/tempat dengan bagian asadar nafsu-nafsu.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
10
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
terikat oleh sesuatu, jadi tidak lagi terbatas oleh individualitas. Dalam keadaan
demikian itu kesadaran adalah universal dan kolektif. Inilah dunia kesadaran kolektif.
Hati nurani terjadi karena pertemuan dan interaksinya dunia luar
dengan manusia, yang berbekal nafsu-nafsu asadar, serta angan-angan
dan perasaannya yang sadar. Hati nurani menggunakan perangkat dan
saluran yang ada untuk mengembangkan daya kerjanya.
Dunia kesadaran ini berada di dalam dan juga di luar manusia. Tak perlu
lagi ada komunikasi antara dunia luar dan dunia dalam. Pancaindra yang terbatas
karena kodratnya, tidak diperlukan lagi. Kesadaran kolektif ini adalah suatu
totalitas. Karena itu sudah tidak ada kebutuhan lagi, sebab tidak ada lagi
kemungkinan untuk tumbuh. Semua yang bersifat terbatas dari kehidupan psikis,
menghilang. Pembatasan-pembatasan pribadi dari angan-angan, perasaan dan
nafsu-nafsu menghilang.
Tidak ada kehidupan psikis yang pribadi lagi, pusat imateri menggunakan
dengan langsung alat-alat pelaksana.
Karena tidak ada lagi interaksi psikis
dengan dunia luar, maka pancaindra hanya dipergunakan dalam fungsi
motorisnya. Jadi di dalam manusia terjadi tiga dunia (dimensi, matra), simultan
secara bersama-sama, saling merembes dan saling berdampingan.
Dipandang dari luar ke dalam, dapat dikatakan bahwa dunia material kasar,
material halus, dan imateri berada bereksistensi. Dapat juga dikatakan adanya
bentuk-keberadaan yang biologis, yang psikis, dan yang rohaniah. Urutan-urutan
ini, dapat juga diterangkan berdasarkan segi lain, yaitu asadar kolektif, melalui
asadar pribadi dan sadar pribadi ke sadar kolektif, atau dapat juga dikatakan dari
pemuasan nafsu tak terbatas, melalui pemuasan nafsu terbatas ke kosongpemuasan (karena tiada nafsu lagi).
Tiap orang meletakkan titikberat hidupnya khas bagi dirinya, berbeda-beda
yang satu dengan lainnya. Pada tiap kemungkinan-keberadaan mempunyai
bentuk dan tuntutan-tuntutan; gaya dan eksistensinya sendiri. Jika titikberat itu
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
11
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Bagan Transenden 1.2.5: Dunia Kesadaran Kolektif adalah Candra Ideal Manusia
Sepertinya ada suatu jalan (introversi) ketika kita menjalankan cara hidup tertentu, kita
dapat menggeser kesadaran sang Aku dari kemungkinan-keberadaan yang material-halus
ke yang imateri. Perubahan-perubahan aktifitas dan reaksi dari sentra-sentra vitalitas
mental merupakan petunjuknya termasuk adanya hambatan-hambatan dari sentra itu
sendiri, berdasarkan hukum kelembaman.
Rahsa Jati merupakan pintu masuk pada kemungkinan-keberadaan yang imateri dapat
dianggap sebagai titik akhir dan tujuan dari jalan itu. Pencapaian eksistensi ini merupakan
candra-ideal dari manusia. Di dalam candra jiwa manusia Indonesia, candra ideal itu
potensial dapat dicapai oleh setiap manusia. Tentu saja tiap pergeseran sang Aku kearah
dunia kesadaran kolektif berarti harus melepaskan keterikatannya dengan dunia asadar
kolektif (makrokosmos), dunia asadar fisik, biologis, akhirnya harus menyerahkan dunia
sadar pribadi Akunya (mental) sendiri kepada Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati),
posisi terakhir adalah stop di perbatasan: Rahsa Jati (TheGate).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
12
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
terletak di dalam kemungkinan keberadaan yang material-kasar, maka berdominasilah fungsi-fungsi nafsu, yaitu fungsi-fungsi yang biologis. Jika titikberat itu
terletak di dalam kemungkinan keberadaan yang psikis, maka angan- angan dan/
Rahsa Jati bukan organ, tetapi suasana tertentu dari kehidupan jiwa.
Suatu esensi dari kehidupan perasaan. Ia adalah pintu gerbang (TheGate) kontinuitas kesadaran atau ambang pintu masuk ke kemungkinankeberadaan yang imateri.
__________
[6]. Carl Gustav Jung. Die beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag Zurich
und Leipzig, 1938.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
13
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
--------------------------------------------------Psike
Material Halus, jiwa, batin
Mental
(pemuasan nafsu terbatas)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
14
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Anganangan
terjadi dari refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani
seperti umpama-nya cahaya bulan adalah refleksi dari cahaya matahari. Karena
Tripurusa terdiri dari tiga aspek yang saling berhubungan dengan hierarkhi tertenSang Aku adalah kristalisasi daya-daya kekuatan intelektual menyebabkan manusia merasa bahwa ia hidup. Perasaan hidup yang disertai rasa
puas (senang) inilah yang menutupi kesadaran Tripurusa menjadi laten.
tu, maka tampaklah juga dia dalam angan-angan tiga aspek yang saling berhubungan dengan hirarkhi yang sama. Kedaulatan mutlak Tripurusa menggejala
dalam kedaulatan individual-terbatas dari angan-angan. Sang Aku dari anganangan menyebabkan manusia merasa bahwa ia hidup. Perasaan hidup ini disertai
rasa puas (senang) yang menutupi kesadaran Tripurusa yang kosong pemuasan
(nafsu), oleh karena itu kesadaran Tripurusa menjadi laten.
Dalam perjalanan dari bentuk-keberadaan material kasar ke yang imateri,
maka persoalannya ialah bagaimana menggali kembali kesadaran Tripurusa yang
kolektif. Kekuatan untuk meninggalkan pemuasan nafsu bersumber kepada
mutmainah dengan kerja sama sufiah. Kombinasi ini adalah kekuatan untuk
mengejar yang lebih tinggi yang disebut asmara-sufi, yaitu keinginan yang sosial
dan suprasosial.
1.3
PROTOTIPE
Di dalam masyarakat terdapat tipe yang meletakkan titik berat kesadarannya kepada kemungkinan-keberadaan yang materi-kasar, serta tipe yang
meletakkannya pada yang materi-halus. Pada tingkat perkembangan manusia
dewasa ini, maka tipe yang meletakkan titik berat kesadarannya pada yang
imateri sangat jarang sekali adanya.
Prototipe angan-angan, manusia meletakkan titik beratnya pada anganangan, kedaulatannya sangat menonjol. Ia sangat individualistik. Pada individu
ini, kedaulatannya melahirkan pula sifat-sifat cinta kemerdekaan berpikir,
bersamaan dengan itu benci kepada paksaan dan keterikatan, serta kewibawaan
orang lain dan tradisi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
15
Spiritual
Dimensi-1
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Perasaan
(II)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
(I )
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
16
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Fungsi lain dari angan-angan adalah alat penangkap informasi dari dunia
luar. Karena itu manusia dapat menangani yang material. Angan-angan adalah
dinamis dan tidak mengenal istirahat. Berhenti berarti mati bagi angan-angan.
Prototipe angan-angan memandang orang lain dengan cara mendesubjekkannya. Orang dipandang sebagai objek.
Angan-angan menangani dunia luar, diskematisasi dan diketegorisasi, dipecahpecah dalam bagian-bagian yang makin kecil.
Kedaulatan tidak suka disertai kedaulatan lainnya. Maka semua yang
ditangani olehnya dikeluarkan dari pribadinya. Dunia lingkungannya dipandang
sebagai objek belaka dan sesuatu yang subjek semata-mata, subjek absolut, yaitu
Tripurusa, dianggap tidak ada. Oleh sang Aku angan-angannya sendiri
dipertahankan sebagai subjek.
Hal ini dapat dipahami, walaupun tidak
konsekuen, maka ia harus menganggap kesubjekannya sendiri sebagai tidak ada.
Untuk menurunkan kedaulatan orang lain dari singgasananya, tipe angan-angan
ini memandang orang lain dengan mendesubjekkannya, jadi orang dipandang
sebagai objek. Bagi angan-angan berlaku ada atau tidak ada. Tidak ada bentuk
antara. Karena itu prototipe ini tidak dapat memindahkan diri ke dalam situasi
orang lain, berarti menolak empati.
Tidak ada sikap murah terhadap orang lain. Orang lain diterima selama
orang itu menguntungkan kedaulatannya sendiri. Tidak ada daerah teritorial
orang lain yang dianggap olehnya sendiri sebagai terlarang baginya. Tidak ada
sesuatu yang keramat baginya yang harus dihormati. Tidak ada toleransi. Rasa
takut adalah asing bagi tipe ini. Ia berani menghadapi segala sesuatu. Tidak ada
yang dapat menahan dia. Angan-angan memberi kesan kekuasaan, kewibawaan,
dan tanggung jawab. Tipe angan-angan sebetulnya tidak mengenal tujuan akhir,
ia selalu bertugas dan memperhatikan prestasi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
17
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
TreFoil (TriFoil/Tripurusa): TheSource (Suksma Kawekas), TheForce (Suksma Sejati), TheSelf (RohSuci)
18
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Bukti paling baik bahwa dunia-luar itu bagi angan-angan tidak berdaulat,
ialah kenyataan, bahwa segala sesuatu yang digarap olehnya dipotong-potong
dan diuraikannya. Ilmu pengetahuan adalah hasil dari aktivitas angan-angan yang
Prototipe perasaan membatasi dirinya pada pengamatan dan perenungan tentang hal-hal yang dilihatnya secara langsung. Sifatnya statis,
kolot dan suka pada tradisi. Motor dan motifnya bersumber pada nafsu,
sementara itu angan-angannya tidak berkembang.
tak kenal batas dan tak kenal berhenti sampai ilmu pengetahuan mendapatkan
titik berupa subjek-sempurna. Angan-angan lalu tidak dapat lagi menangkap dan
memecah-mecah. Tercapailah titik di mana angan-angan mengenal batasnya dan
terpaksa menyerahkan diri.
Pada prototipe ini, perasaan dan nafsu dipergunakan untuk menyokong
kedaulatan. Perasaan direduksi sebagai indikator (penunjuk) tentang hal-hal yang
langsung penting bagi jasmani. Hanya terbatas pada itu saja, jadi hanya tentang
perasaan yang positif dan negatif. Nafsu adalah motor dan motif yang tersedia
bagi prototipe ini.
Prototipe perasaan, sentra perasaan selalu menciptakan iklim psikis; iklim
jiwa ini dipegang dan disimpan. Sifatnya meliputi, memuat ke dalam dirinya dan
memelihara.
Semua yang mengisi iklim jiwa, dikeruhkan dan dihindari,
demi/untuk iklim itu sendiri. Kedaulatan orang lain dihormati sepenuhnya.
Subjek diberi nilai di atas segala-galanya, bahkan perkara-perkara objek pun
disubjekkan. Tidak ada subjektivitas atau zakelijk-heid, segala-galanya dilakukan
demi pemeliharaan suasana. Suasana ini bagaimanapun tidak boleh diganggu,
juga bila berlangsungnya suasana itu akan merugikan dirinya di bidang psikis,
material atau jasmaniah. Ada toleransi sepenuhnya yang menguasai pertimbangan-pertimbangan yang lain.
Di samping sifat menciptakan dan memelihara iklim jiwa, fungsi mengikat
adalah sifatnya yang utama. Karena itu hubungan-ikatan antar subjek ditonjolkan.
Berlawanan dengan angan-angan yang menyoroti individunya sendiri (ia ada atau
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
19
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
Tripurusa
(IV)
Perasaan
(II)
(iIi)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
20
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
ia tidak ada), yang dirasakan pangrasa adalah hubungannya (ia dirasakan dekat
atau jauh). Individu-individu berkedudukan sejajar. [7]
Prototipe nafsu, baik asmara-sufi, kombinasi mutmainah-sufiah, akan
bergerak hanya jika ada hadiah langsung.
dipergunakan untuk memastikan adanya hidup makmur, sebagai indikator rasa aman dan sejahtera selama hidupnya.
__________
[7]. Carl Gustav Jung. Psychologishe typen. Rascher Verlag, h. 430
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
21
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
MAKROK
II
OSMOS
Anganangan
(I)
(Dunia
TreFoil
Luar)
(IV)
Dimensi-1
Nafsunafsu
(III)
Perasaan
(Aku)
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
22
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
angan-angan untuk menundukkan nafsu. Penundukan ini bertujuan agar Roh Suci
dapat meme-nuhi kewajibannya mengarahkan diri kepada Suksma Kawekas
melalui Suksma Sejati.
Prototipe Roh Suci, memenuhi dua kewajiban, terhadap nafsu ia adalah
penguasa, terhadap Suksma Sejati ia adalah hamba. Ia berhasil menyuruh dan mengendalikan angan-angan dan perasaan melaksanakan tugastugasnya yang vital bagi badan/jasmani.
1.4
AUTOMATISME
23
Makrokosmos
Alam Semesta
Masyarakat
-1Mutmainah,2Sufiah,3Amarah,4Luamah
IIPerasaan
IAngan-angan- -
Aku
HATI NURANI,
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
Alam Sejati
=======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
24
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
yang berdaya guna itu tadi tidak akan muncul. Keadaan demikian ini terjadi, jika
suatu candra manusia dipaksakan kepada seseorang, yang tidak sesuai dengan
gambaran keadaan nyata orang yang bersangkutan.
Automatisme terjadi karena penerangan angan-angan oleh hati nurani.
Seolah-olah kita meletakkan kaca ajaib di depan angan-angan. Kekurangan yang dilihat selalu cukup besar untuk menyadari diri dan mendorongnya membuat perbaikan. Tetapi tidak cukup besar untuk berputusasa bahkan menjadi trauma.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
25
__________
http://farm4.static.flickr.com/3292/2769994857_36554a662f.jpg cited August 19, 2011.
26
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
bendaharaan kata hasil keterbatasannya itu pula. Jika manusia berseru kepada
hati nurani ini, seakan-akan ia menempatkan keadaan-keberadaannya itu dan
keadaan-keberadaan lingkungannya pada latar belakang dari yang tak-terbatas
dan tak ter-nama-kan. Oleh karena itu, hubungan antara manusia dengan latar
belakang itu menjadi terlihat. Tripurusa itu bukan hanya hati nurani yang berupa
candra ideal saja, tetapi ia adalah Hidup yang aktif menyongsong manusia, memimpin dan menolongnya. Seruan manusia kepadanya tidak akan pernah sia-sia.
Manusia membentuk bayangan-bayangan dari dunia luar di dalam jiwanya,
seakan-akan dunia luar dengan hubungan-hubungannya ia awetkan di dalam
pikirannya. Termasuk saran, pendapat, keputusan dan sebagainya. Dengan
demikian pengganti dunia luar tersedia secara langsung di dalam dirinya yang
dapat dipergunakan sewaktu-waktu, sekehendak hatinya.
Ia dapat menggunakannya untuk bekerja, bermain dan untuk dihubungkan
dengan perasaan-perasaannya. Tetapi dampak penggunaan tersebut timbullah
ketergantungan tertentu dari dirinya terhadap isi angan-angannya itu, yaitu
dunia luar yang telah diawetkannya. Seakan-akan pikiran-pikiran, pendapatpendapat, asosiasi-asosiasi, dan keputusan-keputusan itu memiliki kedaulatannya lagi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
27
Tradisi Ngaben tanpa Pembakaran Mayat di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali.
Foto 1.4.1: Ingat akan Mati
Beda dengan ingin cepat mati maka ingat akan mati dapat membawa ketenteraman.
Bahkan menuju keadaan jiwa yang tanpa keinginan, pikiran, dan emosi. Sikap ini
membangunkan keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama dan memulai cara hidup
yang baru, yang sesuai dengan kehendak dari hidup imateri, Sadar Kolektif.
Sikap jiwa ini tidak sama dengan keinginan untuk menghancurkan dirinya, badan/jasmaninya di mana sang-Aku masih berada. Cara yang terakhir ini tidak akan mengurangi
kedaulatan sang-Aku.
__________
http://3.bp.blogspot.com/_R-kGkGPqFcQ/THoctHcmpjI/AAAAAAAAC5E/uUmWo-P3imc/s1600/Prosesi
+ngaben+220+Mayat+Dibakar+Massal+di+Tanahbumbu.jpg cited August 22, 2011.
http://i.okezone.com/content/2011/05/24/407/460351/H5aYSJZhdm.jpg cited August 22, 2011.
28
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
dan kemauan, sehingga timbul dengan sekonyong-konyong, dan dapat menimbulkan emosi-emosi yang menimbulkan kegelisahan. Seperti manusia bersikap
dengan dunia luar dengan asmara-sufi (laya)-nya, ia harus bersikap begitu juga
terhadap angan-angannya, jika hendak mencari ketentraman dan keseimbangan.
Ingat akan mati dapat membawa ketenteraman. [8] Ini berarti juga
mengarahkan diri kepada keadaan jiwa tanpa keinginan, pikiran dan emosi. Sikap
ini membangunkan juga keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama, yang
diikutinya sampai saat itu, dan memulai cara hidup yang baru, yang sesuai
dengan kehendak dari Hidup yang imateri. Keinginan kepada keadaan jiwa, di
mana sang-Aku tidak lagi menggunakan hak-hak kedaulatannya, tetapi justru
bersedia mengorbankannya dan melebur dirinya ke dalam hubungan yang
monoton (bernada satu) terhadap dunia luar, tanpa perbedaan-perbedaan
tekanan. Sikap jiwa ini tidak sama dengan keinginan untuk menghancurkan
dirinya, badan/jasmaninya di mana sang-Aku masih berada. Cara yang terakhir
ini tidak akan mengurangi kedaulatan sang-Aku. [9]
________
[8]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Sangkan
Paran. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 181.
[9]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Sangkan
Paran. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 182.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
29
__________
http://www.lobobear.com/wp-content/uploads/2011/07/heart-touching-FEELINGS.jpg cited August 20, 2011.
30
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
mengarah-
kan diri kepada keadaan jiwa tanpa keinginan, pikiran dan emosi.
Membangunkan keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama, dan
memulai yang baru, sesuai dengan kehendak dari Hidup imateri.
__________
[10]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64..
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
31
Makrokosmos
Masyarakat
(Alam Semesta)
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
TheGate
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 1.5.1: Tiga Proses untuk Mencapai Derajat Roh Suci
Candra Jiwa Indonesia mengemukakan tiga proses untuk mencapai derajat Roh Suci, yang
ketiga-tiganya itu haruslah dilaksanakan selaras yang satu dengan lainnya, agar keseimbangan pribadi selalu harmonis.
Perjalanan transenden ini adalah: 1). Membebaskan diri dari semua keadaan yang tidak
abadi. 2). Bersikap positif, kasih sayang dan tanggung jawab kepada siapa saja dan bersifat apribadi. 3). Introversi (transendental) kepada yang Apribadi di dalam dirinya
dengan cara (ke dalam) berserah diri tanpa syarat.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
32
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
1.5
JIWA SEJATI
Keadaan sadar yang demikian ini ditandai oleh penyerahan yang bulat tak
bersyarat kepada Hidup yang imateri. Apa pun yang datang diterima dengan
sepenuh hati. Kedaulatan sang Aku angan-angan direduksi sampai nol. Manusia
tidak lagi mempergunakan kekuasaannya untuk menguasai dan memimpin nafsunafsu. Dalam keadaan yang demikian ini kekuatan-kekuatan nafsu sudah berhenti
bekerja. Di sinilah letak titik akhir kemampuan manusia dan kemanusiaannya. Di
dalam Candra Jiwa Indonesia, manusia demikian ini mencapai kedudukan Jiwa
Sejati-nya: Roh Suci. [11]
Kita melihat ada tiga proses untuk mencapai kedudukan Roh Suci, yang
ketiga-tiganya itu haruslah dilaksanakan selaras yang satu dengan lainnya, agar
keseimbangan pribadi tidak terlalu terganggu. Proses-proses ini adalah:
1. Me-lepas-kan keterikatan kepada semua keadaan yang dapat berubah.
2. Mengambil sikap yang positif, sikap cinta-kasih dan tanggung jawab yang tidak
membeda-bedakan dan apribadi.
3. Meng-arah-kan diri kepada yang Apribadi di dalam dirinya, tanpa
mempergunakan bayangan-bayangan, harapan-harapan dan keinginan pribadi
apa pun.
__________
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
33
Makrokosmos
Masyarakat
(Alam Semesta)
Aku
Introversi
Trisila:
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
TheGate
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
34
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
35
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia:
Fisik
- -asmara-sufi
IIPerasaan
IAngan-angan
Aku
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
IV
TheGate
(Alam Sejati)
Pusat Imateri
Spiritual
=======================================================================
=
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 1.5.3: Harmoni dan Integrasi Pusat Vitalitas Derajat Roh Suci
Integrasi berkembang mengikuti tumbuhnya harmoni di dalam jiwa manusia, akhirnya
harmoni dan integrasi tumbuh menjadi satu di dalam derajat Roh Suci (Rohani, TheSelf).
Manusia merasakan kehadirannya di antara dunia besar dan hidup yang imateri dalam
kehidupan sehari-hari. Di satu pihak ia mempunyai gambaran dari dunia luar yang
mengelilinginya, dan di pihak lain ia juga tahu sedikit tentang Hidup imateri. Ia terikat
kepada kedua-duanya.
Harmoni mengandung sifat integrasi. Jika angan-angan dipergunakan untuk menguasai dan
memimpin nafsu sesuai dengn kehendak-Nya maka lambat laun asmara-sufi akan
berdominasi. Karena asmara-sufi menyatakan diri sejajar dengan sifat-sifat Tripurusa,
maka kedaulatan sang Aku sudah tidak diperlukan lagi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
36
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Dalam tingkat ini sang Aku dapat selalu mengarahkan diri kepada Tripurusa,
tanpa takut diganggu oleh nafsu dan perasaan. Dengan tumbuhnya harmoni di
dalam jiwa manusia, tumbuh pula integrasinya, sehingga harmoni dan integrasi
Fiksasi pertama, yang terletak di tingkat angan-angan, mengatur
kedaulatan dan hidupnya dikuasai oleh pandangan yang hanya melihat
hubungan-hubungan kekuasaan di masyarakat.
menjadi satu di dalam derajat Roh Suci. Di dalam kehidupan sehari-hari manusia
merasa ditempatkan antara dunia besar dan hidup yang imateri.
Di satu pihak ia tahu sedikit tentang Hidup imateri, dan di pihak lain ia
mempunyai juga gambaran dari dunia luar yang mengelilinginya. Ia terikat
kepada kedua-duanya. Jika kita berpangkal kepada struktur manusia rohaniah di
dalam candra jiwa manusia Indonesia, maka ikatan itu tadi dapat menyatakan
dirinya dalam tiga aspek, yaitu:
Pertama, fiksasi (ikatan) itu dapat terletak di tingkat angan-angan. Ini
berarti bahwa orang selalu ingin melaksanakan kedaulatannya di dalam
pertemuannya dengan dunia luar. Ia mengatur hidupnya sedemikian rupa
sehingga selalu dapat menyadari kedaulatannya dalam bentuk apa pun dan
sebaliknya hidupnya dikuasai oleh pandangan yang hanya melihat hubunganhubungan kekuasaan di masyarakat.
Kedua, jika ikatan ini terletak di dalam nafsu, maka luamah yang melakukan peranan sebagai pengikat. Luamah adalah nafsu yang egoistik, serakah dan
mendorong sahwat. Ikatan menyatakan diri dalam hasrat yang tak mengenal
puas untuk mendapatkan dan memiliki dunia luar dan/atau untuk melampiaskan
nafsu sahwatnya. Ada kehausan yang tak terpuaskan untuk meraih harta benda
dan/atau untuk melepaskan tanpa kekang nafsu-nafsunya. Usaha ini tidak perlu
disertai pertimbangan-pertimbangan kedaulatan atau alasan-alasan yang terletak
di tingkat pangrasa, tetapi merupakan semata-mata pengejaran kekayaan dan
hasrat memiliki orang dari jenis kelamin yang berbeda, tanpa mengikatkan diri
pada seseorang.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
37
Malaikat celana merah membawa arwah gadis kecil di depan sang Hakim Agung.
Gambar 1.5.1: Persimpangan Jalan Kehidupan: Material atau Imaterial
Sampai di persimpangan jalan sorga atau neraka, malaikat celana merah yang membawa
arwah gadis kecil menunggu keputusan deportasi arwah dari Sang Hakim Agung.
Penyebab kematiannya adalah membenturkan kepala sewaktu pertunjukkan gala-seni,
setelah menyatakan keinginannya menjadi idola.
Manusia berada di antara dunia besar yang material dan hidup yang imateri. Ia
mempunyai gambaran dari dunia luar yang mengelilinginya, dan di sisi lain ia merasa tahu
sedikit tentang Hidup imateri. Kenyataannya ia terikat pada kedua dunia itu.
Keterikatan (fiksasi) pertama terletak di tingkat angan-angan yang mementingkan
kekuasaan di masyarakat. Bentuk keterikatan kedua jika ikatan ini terletak di dalam nafsu,
maka luamah sebagai pengikat yang egoistik, serakah dan mendorong sahwat. Keterikatan
ketiga terletak di perasaan yang memberi bayangan tentang keadaan aman, terlindung, tak
usah bertanggung jawab, pasif, dan berada dalam sorga kesenangan duniawi.
__________
http://yasashiisekai.files.wordpress.com/2009/02/ichigo-ova1e.jpg?w=300&h=166 cited August 23, 2011 .
38
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Ketiga, perasaan adalah sentra yang menciptakan iklim jiwa di dalam diri
manusia dan yang memancarkan ke luar. Fiksasi dengan dunia yang berubahubah melalui perasaan berarti berpegangan erat dan melekat erat kepada iklim
Fiksasi kedua, terletak di dalam nafsu, pengikatnya adalah luamah.
Nafsu tersebut egoistik, serakah, dan mendorong sahwat.
Kehausan
tertentu atau corak-corak iklim tertentu. Karena berbagai alasan orang tidak mau
melepaskan iklim ini, umpamanya iklim yang pernah ia alami, memberi bayangan
tentang keadaan aman, keadaan terlindung, tak usah bertanggung jawab, dapat
bersikap pasif, dan berada dalam sorga kesenangan duniawi. Dengan pertumbuhan jiwanya, sampailah ia pada tingkatan di mana ia harus mengembangkan
tanggung jawab, di mana ia mengenal bahaya, di mana ia harus bekerja.
Situasi yang menciptakan iklim aman tenteram sudah berlalu, dan karena
itu ia menghidupkan-hidupkan ingatan untuk memegangi iklim itu tadi. Orang
semacam itu adalah kolot dalam arti tertentu, menjadi terbelakang dibanding
dengan zamannya, dan memandang keadaan yang sedang terjadi dengan kacamata tertentu. Petualangan yang menawarkan banyak kemungkinan untuk
berbagi emosi dihindarinya. Karena emosi-emosi itu pasti membawa ia ke dalam
iklim yang lain.
Iklim yang hendak ia pegang erat-erat dalam keadaan bagaimana pun dapat
menimbulkan ingatan kepada waktu ia berada di pangkuan ibu rohaninya. Tetapi
iklim ini tidak selalu harus berupa soal ikatan-ibu atau ikatan-bapak. Tiap situasi
di mana seseorang berada, dapat merupakan iklim baginya yang sedemikian rupa,
hingga selalu ingin kembali kepadanya. Serta memobilisasi angan-angan, nafsunafsu dan alat-alat pelaksanaannya untuk memenuhi keinginannya itu.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
39
40
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
bertunggal dengan Hidup yang berada di dalam dirinya dan di dalam tiap makhluk
hidup, melalui kesadarannya yang terdalam, yaitu Rahsa Jati. Walaupun manusia
itu sebagian dari makrokosmos dan berada di dalam makro-kosmos itu, namun
pintu gerbang (the gate) bagi manusia menuju Hidup terletak di dalam dirinya
sendiri. [13]
Bahwa manusia dapat masuk ke dalam Hidup imateri dan dapat menyatukan dan meleburkan diri ke dalamnya, itu berarti bahwa di dalam manusia itu
ada juga sesuatu, yang sama dengan Hidup itu. Sesuatu ini adalah Roh Suci.
Kalau manusia ingin bertunggal dengan Hidup imateri di luar dirinya, maka ini
berarti bahwa kesadarannya harus keluar dari dirinya melalui pancaindranya.
Pancaindra adalah alat-alat yang material, jadi bersifat terbatas. Karena
itu, dapat disimpulkan bahwa bertunggalnya manusia dengan Hidup tidak akan
mungkin dilaksanakan melalui jalan keluar dari dirinya, tetapi manusia harus
lebih dahulu mengusahakan di dalam hidupnya pembebasan sepenuhnya
terhadap hubungan-hubungan intrapsikisnya sendiri.
Pintu gerbang ke Hidup,
baik Hidup yang berada di dalam maupun di luar diri manusia, berada di dalam
esensi manusia yang terdalam. [14]
__________
[13]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64.
[14]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64. Bandingkan dengan C.G. Jung. Wirklichheit der
Seele. Rascher & Cie Verlag, Zurich. 1939. h.64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
41
Gambar artistik ini mempersepsikan bahwa intuisi bagaikan turun dari langit
__________
http://intuition.phpnet.us/images/intuition.gif cited August 22, 2011.
http://1.bp.blogspot.com/-7OvLxP45Lik/TdgjBKb-omI/AAAAAAAAARU/VjLVesqK1ho/s400/Developing-Intuition.jpg
cited August 22, 2011.
42
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Jika manusia hanya mengorientasikan diri ke dunia luar saja, dan tidak
tahu-menahu tentang hidup imateri, maka makrokosmos memang tak terbatas
dibanding dengan dirinya sendiri. Maka candra manusia hanya terdiri atas bahanKarena kesediaan Roh Suci menyerahkan diri sepenuh-penuhnya kepada
Suksma Sejati, timbullah keadaan di mana Roh Suci menerima intuisi,
ilham atau wahyu dari Suksma Sejati. Intuisi atau wahyu itu tidak
bersyarat, artinya ilham atau wahyu itu tidak dapat dengan sengaja
ditimbulkan, dengan cara apa pun juga.
bahan pengalaman dengan dunia luar itu. Dalam hal yang sebaliknya, karena
kesediaan Roh Suci (TheSelf), menyerahkan diri sepenuh-penuhnya kepada
Suksma Sejati (TheForce), timbullah keadaan di mana Roh Suci menerima intuisi,
ilham atau wahyu dari Suksma Sejati. Intuisi atau wahyu itu tidak bersyarat,
artinya ilham atau wahyu itu tidak dapat dengan sengaja ditimbulkan, dengan
cara apa pun juga.
1.6 PERJUMPAAN
Bagi Soemantri di dalam Candra Jiwa Indonesia tidak ada perbedaan
esensial antara ilham, intuisi, dan wahyu.
Ilham atau wahyu tidak dapat
dilukiskan. Orang dapat melukiskan gejala-gejala pengiringnya, yang merupakan
gambaran-gambaran keadaan manusia, di mana ilham atau wahyu menyatakan
diri. Akan tetapi karena tiap orang itu dapat menerima ilham atau wahyu, gejalagejala pengiring ini dapat berlainan sekali, tergantung dari keadaan jiwa orang
yang bersangkutan.
Bila seseorang menerima intuisi atau wahyu, maka pada waktu itu ia
berada sangat dekat dengan Suksma Sejati, seperti umpamanya piamater
(selaput tipis) yang melekat pada jaringan otak. Jika ilham atau wahyu itu sudah
selesai, orang jatuh kembali kepada keadaan sadar sehari-harinya, dan ia tinggal
menerima gemanya saja dari iklim yang ia masuki untuk sesaat itu tadi.
Bagaimana ia mengalami intuisi atau wahyu itu, tergantung dari besar-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
43
__________
http://3.bp.blogspot.com/-43J5cjoMhcc/TfbQ-hckJ4I/AAAAAAAAA0c/tVM4VHuil4Y/s1600/intellect-vs-intuition.jpg
cited August 22, 2011.
44
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
kecilnya perbedaan antara iklim jiwanya sehari-hari dengan iklim dekat dengan
Suksma Sejati. Jika perbedaan itu besar, sudah tentu ilham atau wahyu itu akan
menyebabkan pergolakan hebat dalam pikiran dan perasaannya. Jika perbedaan
Intuisi, ilham, atau wahyu datang kadang-kadang sebagai bayangan tetapi bayangan itu tidak ditangkap di dalam pancaindra, manusia mengalaminya di dalam dirinya yang sedalam-dalamnya. Seakan-akan manusia menerjemahkan perjumpaan-nya menjadi bayangan atau ucapan
atau mengerti sesuatu.
itu tidak besar, maka gejala-gejala pengiringnya akan jauh lebih tenang. Intuisi
atau wahyu itu adalah ber-jumpa-nya manusia dengan Suksma Sejati, berjumpanya kesadaran individual/terbatas dengan kesadaran kolektif.
Karena ilham atau wahyu itu datang dalam suasana diam (heneng, hening),
di dalam angan-angan, nafsu, dan perasaan, manusia mengalaminya di dalam
dirinya yang terdalam. Intuisi atau wahyu kadang-kadang datang selama tidur,
seakan-akan Hidup memilih saat yang menguntungkan bagi orang yang
bersangkutan. Jika orang menginginkan atau mengharapkannya, maka wahyu
tidak akan datang sama sekali, karena di dalam keinginan dan di dalam
pengharapan itu bekerja pula angan-angannya.
Wahyu atau ilham datang kadang-kadang sebagai bayangan atau sebagai
ucapan atau sebagai pengertian tertentu dan sebagai pencerahan. Bayangan itu
tidak ditangkap di dalam pancaindra, tetapi manusia mengalaminya di dalam
dirinya yang sedalam-dalamnya.
Seakan-akan manusia menerjemahkan
perjumpaannya menjadi bayangan, ucapan, atau mengerti sesuatu.
Dengan merangkum ilham, intuisi, atau wahyu dapat dikenal dengan ciriciri sebagai berikut.
1. Ia timbul sebagai sesuatu yang asli dari esensi kita yang terdalam.
2. Ia tidak tergantung dari waktu dan tempat.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
45
Foto 1.6.1: Intuisi, Ilham, atau Wahyu yang Tidak Benar dari Sentra Vitalitas
Kita sering melihat persoalan-persoalan yang pelik dapat selesai pada situasi tertentu, kita
sering menyebutnya sebagai intuisi, ternyata intuisi, ilham, atau wahyu tersebut tidak
seperti yang dimaksudkan oleh Candra Jiwa Indonesia. Diperkirakan solusi persoalan yang
pelik tersebut akibat bekerjanya tenaga-tenaga saudara kita sendiri (sentra-sentra
vitalitas) yang telah dikatakan sebelumnya mempunyai kemampuan-kemampuan gaib.
Tetapi kita perlu juga berhati-hati menanggapi suara-suara di dalam hati, karena sering
juga saudara-saudara kita tersebut menyatakan hal-hal yang tidak benar, apabila mereka
tidak digabungkan dan diselaraskan dengan baik dan benar.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
46
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
6. Orang yang menerima mengalami rasa damai yang besar dan rasa bahagia
yang masih bergema sementara waktu.
7. Ada rasa kepastian dan kebenaran.
8. Tidak ada sensasi jasmaniah tentang kekuasaan atau lainnya kecuali yang
disebut dalam 6 dan 7.
9. Tidak ada kekuatan lainnya yang datang dari luar.
10. Pada saat datangnya wahyu atau ilham, berhentilah angan-angan, emosi dan
nafsu.
Yang kita sebut dalam hidup sehari-hari sebagai ilham (intuisi) dan yang
sering menunjukkan kepada kita penyelesaian dalam situasi-situasi tertentu,
bukanlah ilham (intuisi) yang disebutkan di atas. Perkiraannya adalah bekerjanya
tenaga-tenaga saudara kita sendiri yang seperti telah dikatakan sebelumnya
mempunyai kemampuan-kemampuan gaib. Tetapi sering juga menyatakan hal-hal
yang tidak benar, yaitu jika tidak digabungkan dan diselaraskan dengan baik. [15]
Tenaga-tenaga saudara tujuh dapat digabungkan oleh manusia menurut
kehendak hatinya, artinya Aku manusia berkemampuan untuk menggabungkan
tenaga-tenaga saudara tujuh dengan dirinya menjadi satu tenaga yang terintegra-
__________
[15]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo:
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 65.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
47
Telepati adalah komunikasi jarak jauh antar individu dan konsep dasar teorinya (kanan)
48
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[16]. R. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tentang Bayu Sejati. 1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
49
MAKROKOSMOS
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia
Fisik
-------------------------------------------------4-Sentra Vitalitas:
Saudara Tujuh
Psike
IIINafsu: - -
(IIPerasaan)
IAngan-angan
- - 4Mutmainah, 5Luamah
6Sufiah, 7Amarah
Aku
BAYU SEJATI
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
=======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 1.6.1: Pada Kesadaran Roh Suci, Akunya adalah Bayu Sejati
Tenaga-tenaga saudara tujuh dapat digabungkan oleh manusia menurut kehendak hatinya,
menjadi satu tenaga yang terintegrasi sepenuhnya. Tenaga akhir ini dapat disuruh
melakukan sesuatu menurut kehendak sang Aku dan dapat pula diperintah untuk
menghentikannya.
Bayu Sejati itu material halus yang wajib taat mutlak kepada kehendak. Dalam Bayu Sejati
tenaga-tenaga nafsu diam sepenuhnya; angan-angan melepaskan diri dari nafsu dan
perasaan sehingga pengembangan kekuasaannya tidak terganggu.
Dalam keadaan Bayu Sejati, sentra-sentra vitalitas (nafsu dan perasaan) masing-masing
tidak mempunyai otonomi lagi terhadap yang lain. Tidak ada lagi pikiran-pikiran yang
mengganggu, tidak ada keinginan dan kemauan yang sekonyong konyong timbul sehingga
mengganggu. Bagi orang yang titik berat kesadarannya pada Roh Suci, akunya sehari-hari
adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak usah membangunkannya untuk mempergunakannya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
50
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Tiap pikiran, tiap emosi, atau tiap keinginan dan kemauan akan memecah
kemutlakannya. Keadaan jiwa semacam ini dicapai manusia sebelum titik berat
kesadarannya pindah menetap di dalam kesadaran Roh Suci. Bagi orang yang
Bagi orang yang telah mencapai derajat Roh Suci, Akunya sehari-hari
adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak perlu lagi membangunkan untuk
mempergunakannya. Menurut pengakuan Bayu Sejati, ia adalah daya
dan selubung Roh Suci. Candra Jiwa Indonesia.
demikian ini, Akunya sehari-hari adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak usah membangunkannya untuk mempergunakannya. Padanya juga sudah tidak ada lagi ketakutan, kesangsian, keraguan, harapan atau rangsangan kemauan, yang dapat
merintangi penyerahan dirinya tak bersyarat kepada Tripurusa.
Tiap manusia yang selalu mengarahkan diri kepada Tripurusa, menambahkan satu faktor lagi kepada candra manusianya, yaitu faktor dituntun Suksma
Sejati ke dalam ilham atau wahyu. Faktor ini tak tergantung dari suatu
pengalaman dan berada di atas segala pengalaman. [17] Karena wahyu itu kadangkadang dihayati sebagai ucapan atau sebagai mengerti sesuatu, maka Suksma
Sejati disebut juga sebagai Sang Sabda atau Sang Pepadang.
Penyerahan diri selanjutnya kepada Tripurusa berarti menunggu matinya
sang Aku. Baru jika sang Aku-angan-angan (aku jasmani/halus; yang rusak) mati,
maka terlahirlah Aku yang lebih tinggi dan lebih berdaulat (aku rohani/imateri;
yang kekal), yaitu Aku-Roh Suci. Perlu diasadari bahwa Aku-angan-angan
kepemimpinannya hanya bersifat sementara.
Dengan melepaskan Aku-angan-angan, timbullah kedaulatan yang tak
dapat diganggu-gugat. Kedaulatan terbatas dari Aku-angan-angan, yang terkena
perlakuan timbal-balik dari dunia luar, sekarang diganti dengan kekuasaan yang
tak dapat diganggu gugat, yang Maha Kuasa. Pengaruh unsur material terhadap
__________
[17]. Surat dari Tr. Soemodihardjo kepada Soemantri Hardjoprakoso. 1952
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
51
TheSource
Dimensi-4
(Spiritual)
TheForce
AKU-Mental
Dimensi-4
(Spiritual)
IRahsa JatiI
TheSelf
AKU-Spiritual
Dimensi-4
(Spiritual)
Suksma
Kawekas
Suksma
Sejati
Roh
Suci
Tripurusa
(Pusat Imateri)
Sentra Vitalitas
(Angan-angan, Nafsu, Perasaan)
Dimensi-4
MENTAL
FISIK
I I
Dimensi-3
Dimensi-2
I I
Pancaindra
Pancaindra
Aku/Mental (TheEGO, Angan-angan) dan Aku/Spiritual (TheSelf, Roh Suci). Pancaindra menghubungkan
Mikrokosmos dengan Makrokosmos (Dimensi/Dunia-1, alam semesta, dunia luar) yang berada di luar kotak ini
52
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Roh Suci sudah ditiadakan, karena kesadaran Roh Suci dapat memerintah materi.
Tidak ada saling pengaruh-memengaruhi lagi, seperti waktu sang Aku-anganangan masih berkuasa. Kesadaran Roh Suci adalah kesadaran dari sinar Sang
Roh Suci adalah kesadaran terbatas di dalam badan/jasmani, berasal
dari sinar Sang Pepadang, walaupun sudah apribadi tetapi masih
terbatas. Ia merupakan sadar-dikandung-Hidup, di dalam Suksma Sejati
sebagai Penuntun Sejati dan utusan abadi Suksma Kawekas.
___________
[18]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 152.
[19]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 153.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
53
MAKROKOSMOS
Masyarakat
Alam Semesta
Fisik
Mental
2Suksma
Sejati,
1Suksma Kawekas
Spiritual
(Pusat Imateri)
Alam Sejati
======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
54
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
gil kembali oleh Dia yang Memiliki, melalui Dia, yang Memegangnya.[20] Roh Suci
telah lebur ke dalam Suksma Sejati. [21] Selesaiah rangkaian evolusi mental/kejiwaan manusia.
Kesadaran Roh Suci di dalam Tripurusa ini berjanji untuk mengarahkan diri hanya kepada Suksma Sejati dan Suksma Kawekas saja. Ini
adalah janji-hidup Roh Suci, yaitu paugeran, kredo, atau syahadat-nya.
Tahap selanjutnya ialah leburnya Roh Suci ke dalam Suksma Sejati.
Sinar dipanggil kembali melalui Dia yang menghidupinya.
Kesadaran tak lagi terbatas kepada dirinya sendiri. Kesadaran itu meliputi
dirinya sendiri dan segala yang lain, semuanya dan bersama-sama. Ternyata
kedaulatannya bahkan tidak menghilang. Keterbatasan kedaulatan di dalam
badannya justru telah menghilang. Timbullah sekarang kedaulatan yang tak
terbatas. Kesadaran yang tak terbatas ini, berdaulat mutlak, berada di dalam
segala-galanya, meliputi segala-galanya, seluruh dunia, seluruh alam semesta,
serta seluruh universum.
__________
[20]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 168.
[21]. Idem. h. 169.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
55
Spiritual
Dimensi-4
Dimensi-1
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Tripurusa
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
Tripurusa (TriFoil): Suksma Kawekas (TheSource), Suksma Sejati (TheForce), Roh Suci (TheSelf)
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
56
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
BAB II
MANUSIA
2.1
PENDAHULUAN
57
MAKROKOSMOS
MIKROKOSMOS
Manusia seutuhnya
Bumi 7 lapis
(Material Kasar-Fisik-Kimiawi) Fisik
- 1. Otak (Cipta-Pangaribawa, Nalar-Prabawa), 2. Jantung
(Pangerti-Kamayan, angan2 arti sempit), 3. Hati (Perasaan),
4. Paru (Mutmainah-putih), 5. Darah (Amarah-merah),
6. Sumsum (Sufiah-kuning), 7. Otot (Luamah-violet)
-------------------------------------------------Langit 7 lapis
(Material Halus-Jiwa; Batin) Mental
Angan-angan
1. Cipta-Pangaribawa, 2. Nalar-Pangaribawa (Otak),
3. Pangerti-Kamayan, angan2 arti sempit (Jantung),
Perasaan
- Perasaan (Hati),
Nafsu-nafsu
4. Mutmainah-putih (Paru), 5. Amarah-merah (Darah),
6. Sufiah-kuning (Sumsum), 7. Luamah-violet (Otot)
58
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Foil) dengan Suksma Kawekas (TheSource) sebagai sumber dan tujuan hidup,
Suksma Sejati (TheForce) adalah utusan Tuhan yang abadi yang menghidupi Roh
Kita memerlukan suatu ruangan visual untuk mengikuti dan memahami dengan mudah tujuan yang hendak dicapai oleh candra manusia.
Dengan begitu, manusia sebagai makhluk batiniah maupun rohaniah
dapat divisualisasikan di dalam Candra Jiwa Indonesia.
Suci (TheSelf), memimpin dan kelak menuntun Roh Suci kembali kepada sumber
dan tujuan hidupnya. Perjumpaan sadar terbatas (pribadi) dengan sadar kolektif
disebut intusi, kesadaran manusia semakin meningkat, akhirnya peristiwa
leburnya sadar pribadi/terbatas ke dalam sadar kolektif disebut Pamudaran
sekaligus merupakan tujuan akhir dari evolusinya manusia.
2.2
STRUKTUR JIWA
Jika kita membuat skema seperti yang digambar pada Lampiran-1: Skema-1,
tentang relasi manusia dengan dunia luar dan tentang relasi-relasi intrapsikis
manusia, maka diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang candra manusia itu
sebagai pegangan visual untuk memahami anatomi dan fisiologi jiwa manusia,
baik sebagai makhluk batiniah (mental, jiwa) maupun rohaniah (spiritual).
Selain itu, skema tersebut juga merupakan suatu ruangan visual untuk
mengikuti dan memahami dengan mudah tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh
candra manusia Indonesia. Manusia sebagai makhluk batiniah dan rohaniah
disebut juga candra jiwa untuk membedakannya dari istilah candra manusia
dalam arti pandangan tentang manusia, yang menunjuk suatu bentuk kehidupan
yang disadari atau tidak menjadi pedoman hidupnya
Dalam membahas Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) dan arti yang
dikandung olehnya, kita wajib memperhatikan pokok-pokok persoalan tertentu,
yaitu:
a. Hakikat manusia, baik aspek struktural maupun aspek fungsionalnya.
b. Hakikat dunia luar.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
59
Alam Semesta
Manusia, Dewa,
MAKROKOSMOS
seutuhnya
MIKROKOSMOS
Soma
Jasmani Kasar, Fisik-Kimiawi, Fisik
------------------------------------------------Psike
Jasmani halus, jiwa, batin, Mental
- - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Rohani
Pusat Imateri
Spiritual
Alam Sejati
=====================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 2.2.2: Pancaindra adalah Alat Komunikasi Mikro dan Makrokosmos
Pancaindra adalah alat komunikasi indrawi dan psikologis antara mikro dan makrokosmos.
Rahsa Jati, TheGate (tidak tepat dianggap sebagai indra ke-6, bukan alat), suatu ambang
kesadaran hidup yang menghubungkan jiwa manusia dengan Alam Sejati, Pusat Imateri,
yang absolut dan transenden sebagai inti dari mikrokosmos.
Makrokosmos menawarkan perubahan apa saja setiap detiknya, ada yang dapat atau tidak
dapat diubah lagi susunannya. Mikrokosmos bebas memilih dan mengubah apa saja yang
memungkinkannya sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Manusia berkembang di dalam pribadinya sendiri, selama berkembang tidak ada vitalitas
asing yang dicangkokkan ke dalam dirinya. Sementara itu ada kontinuitas antara
perkembangan kepribadiannya sendiri (lewat Rahsa Jati= TheGate) sampai menjadi
candra jiwa ideal, ialah akhir dari perkembangan manusia itu sendiri.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
60
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
c. Komunikasi yang bersifat indrawi dan yang bersifat psikologi antara manusia
dengan dunia luar.
d. Komunikasi batiniah antara manusia dan yang transenden.
Manusia sebagai makhluk rohaniah senantiasa akan berusaha agar
yang Absolut-transenden bermanifestasi di dalam dirinya. Suatu proses
perkembangan jiwa yang sungguh-sungguh sulit karena harus mengubah
watak di dalam dirinya.
Keempat pokok tersebut ditinjau berdasarkan titik tolak bahwa manusia itu
adalah makhluk rohaniah yang berusaha agar yang Absolut Transenden
bermanifestasi di dalam dirinya. Baik manusia maupun dunia di luar manusia
adalah dinamis, sedangkan pada manusia terdapat juga kebebasan untuk
memilih kemudian memutuskan sendiri apa yang diinginkannya. Jika orang
memilih suatu candra ideal, maka ada dua kemungkinan, tercapai atau tidaknya
yang ideal tersebut. Mungkin saja ia terhenti di tengah jalan, bahkan tersesat di
jalan-jalan simpangan.
Sebab itu di dalam Candra Jiwa Indonesia disebut sebagai jalan, juga
pedoman pada proses perkembangan manusia yang sungguh-sungguh sulit itu.
Candra ideal Indonesia ini tidak lain daripada manusia dengan watak-watak yang
tumbuh dari manusia itu sendiri. Watak-watak itu selalu sudah ada sejak semula.
Hanya saja manusia pada umumnya watak-watak itu bersifat laten atau dalam
keadaan kurang tumbuh. Ada kontinuitas dari perkembangan kepribadian orang
pada umumnya sampai kepada kepribadian candra ideal, yang merupakan
tingkat akhir perkembangan kemanusiaan.
Selama perkembangan ini tidak ada sesuatu pun dari luar yang dimasukkan
atau dicangkokkan ke dalam kepribadian manusia. Tidak ada tenaga-tenaga luar
yang asing bagi manusia dan yang bukan milik manusia itu sendiri. Jika ada
tenaga-tenaga dari luar yang asing bagi manusia ikut bekerja di dalam diri kita,
maka kita justru sudah berada di jalan yang sesat. Inilah perbedaan yang esensial
antara candra manusia Indonesia dari Soenarto dengan candra- candra tertentu
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
61
MAKROKOSMOS
Asadar Kolektif
(FISIK)
Materi Kasar
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
Materi Halus
(MENTAL)
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------HIDUP SEJATI
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
62
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
lainnya yang terdapat di Indonesia. Mencapai candra ideal itu, di dalam hidup
yang sekarang ini juga, adalah pencerahan ajaran candra manusia dan candra
dunia Indonesia ini.
Candra Ideal Indonesia
tumbuh dari manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang
sulit, dan merupakan
Adalah suatu pencerahan agar candra ideal ini dicapai dalam kehidupan
sekarang ini juga! ~Soemantri Hardjoprakoso
Menurut ajaran ini, maka manusia terdiri atas prinsip imateri yang
merupakan hakikatnya dan selubungnya yang materi. [1] Prinsip imateri ini tidak
dilokalisasi di suatu bagian tertentu ataupun terikat pada organ tertentu, tetapi
ada juga disebut titik-hubungan kerjanya dengan selubungnya yang materi, yaitu
di daerah dekat jantung [2]. Tempat di mana kita mengalami perasaan yang
terdalam dan terhalus menunjukkan tempat pintu gerbang untuk masuk ke alam
prinsip imateri ini.
Titik pangkal candra jiwa dan candra dunia Indonesia ini ialah Hidup Sejati,
sumber segala hidup dan sumber segala materi. [3]. Hidup Sejati ini adalah satu
dan abadi, imateri, merembes-menembus-meliputi segala sesuatu. Ia mengatasi
ruang dan waktu. Ia tidak bermula dan tidak berakhir. Ruang dan waktu lahir
dari Hidup Sejati ini.
Hidup Sejati ini pada hakikatnya adalah satu, tetapi menampakkan diri
dalam tiga aspek. Aspek pertama dan yang tertinggi adalah Hidup yang mutlak
diam dan statis, sebagai sumber hidup disebut Suksma Kawekas (TheSource).
Aspek yang kedua ialah Hidup yang dinamis di mana dilahirkan aktivitas dari yang
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 52 .
[2]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Tunggal Sabda h. 107
[3]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi h. 47
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
63
MAKROKOSMOS
===========l Pancaindra l================================
Manusia
MIKROKOSMOS
Soma
Jasmani Kasar-Raga
Fisik
------------------------------------------------Psike
Jasmani Halus-Jiwa
Mental
- - - - - - - - - -I
Rohani
TheGate
TheSelf sebagai percikan TheForce, dianggap juga sebagai hamba dari TheSource dan
TheForce, serta mendapat pelimpahan kekuasaan TheForce dikurangi kompetensinya
untuk perencanaan dan kebijaksanaan.
Dalam menjalankan kekuasaan pelaksanaan,
TheSelf dipimpin dan dibantu TheForce. Karena itu TheForce disebut juga sebagai Guru
Sejati, Penuntun Sejati atau Panutan Sejati, Sang Sabda, dan Sang Pepadang.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
64
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
statis, yang menghidupi dan disebut Suksma Sejati (TheForce). Aspek yang ketiga
ialah Roh Suci (TheSelf), jiwa sejati dari manusia, yang dihidupi, yang dapat diHidup Sejati ini pada hakikatnya adalah satu, tetapi menampakkan diri
dalam tiga aspek disebut Tripurusa: Suksma Kawekas adalah aspek hidup
yang statis, Suksma Sejati; yang dinamis, Roh Suci; yang terbatas.
anggap sebagai cahaya atau percikan api dari Hidup yang satu dan yang menampakkan diri dalam tiga aspek ini disebut Tripurusa (TriAspek, TriFoil, TreFoil, Tritunggal) [4]
Kalau Suksma Kawekas itu pemegang kehendak, maka Suksma Sejati
adalah pemegang perencanaan dan kebijaksanaan dan Roh Suci kekuasaan
tentang pelaksanaan-nya. [5] Suksma Kawekas adalah pemilik kekuasaan mutlak,
Suksma Sejati yang memegang kekuasaan mutlak itu dikurangi kehendak, oleh
karena itu Suksma Sejati disebut juga Utusan yang nonpribadi dari Suksma
Kawekas.
Roh Suci sebagai percikan Suksma Kawekas, dianggap juga sebagai hamba
dari Suksma Kawekas dan Suksma Sejati, dan mendapat pelimpahan kekuasaan
Suksma Sejati dikurangi kompetensinya untuk perencanaan dan kebijaksanaan.
Dalam menja-lankan kekuasaan pelaksanaan, Roh Suci dipimpin dan dibantu
Suksma Sejati.
Karena itu Suksma Sejati disebut juga sebagai Guru Sejati,
Penuntun Sejati atau Panutan Sejati, Sang Sabda, dan Sang Pepadang[6]
Suksma Sejati sebagai yang dinamis menciptakan empat unsur dasar:
suasana, api, air, dan tanah. Keempat unsur ini saling bereaksi dan karena
dipimpin oleh suatu perencanaan, maka terjadilah alam semesta. Maka
diciptakanlah di dunia ini manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan dewa. Jas-
_________
[4]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Hasta Sila h. 13
[5]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Tunggal Sabda h. 105
[6]. Sda. Bab Hastasila h. 13-14
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
65
66
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
mani manusia terdiri atas empat unsur, hewan tiga (suasana, api dan tanah),
tumbuh-tumbuhan dua (air dan tanah) serta dewa satu unsur, yaitu api. [7]
Suksma Sejati adalah aspek hidup yang dinamis, atas nama Suksma
Kawekas menciptakan empat unsur dasar: suasana, api, air, dan tanah.
Keempat unsur ini saling bereaksi dan karena dipimpin oleh suatu
perencanaan, maka terjadilah alam semesta.
Yang esensial di dalam manusia adalah Roh Suci dengan hubungan mutlaknya di dalam Tripurusa, sebagai hakikat hewan adalah Roh Suci saja, tanpa
hubungan mutlak di dalam Tripurusa; tumbuh-tumbuhan dan dewa tidak mempunyai Roh Suci sebagai esensi. Yang menjadi daya hidup tumbuh-tumbuhan
adalah daya hidup unsur-unsurnya sendiri, yaitu unsur air dan tanah. [8]
Dewa mempunyai kekuatan dan kekuasaan khusus karena kemayannya.
Dewa itu bersifat materi, seperti alat elektronik yang diberi isi tenaga listrik
(baterai) yang lambat laun berkurang sampai akhirnya menjadi kosong.
Badan/jasmaninya lalu kembali kepada unsur api di universum.
Semua yang bersifat unsur dalam berbagai bentuk, gerak dan
metamorfosanya dan segala sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari unsur
dianggap sebagai busana dari Hidup. [9] Jika salah satu bentuk hancur, maka
unsur-unsur pembentuknya kembali kepada keadaannya semula,
untuk
kemudian membentuk wujud-wujud yang lain. Proses terus menerus ini, perkembangan dan kehancuran, menjadi ada dan musnah, dilahirkan dan mati,
tumbuh dan surutnya bentuk dan wujud, akan tetap ada selama Kehendak Suksma Kawekas masih berlaku untuk membiarkan semua ini terus berlangsung. [10]
__________
[ 7]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 70-71 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[ 8]. Sda. Bab Gumelaring Dumadi h. 67-70
[ 9]. Sda. Bab Gumelaring Dumadi h. 52-56
[10]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi h. 70-71. Tunggal Sabda h. 121, Sangkan Paran h. 187.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
67
Mainan dari kayu dengan motif kuda yang berwarna putih, kuning, merah, dan hitam.
Foto 2.2.1 : Empat Ekor Kuda berwarna Putih, Kuning, Merah, dan Hitam
Keempat unsur suasana, api, air, dan tanah masing-masing mempunyai potensi sendirisendiri, yang menampakkan diri di dalam jasmani manusia sebagai suatu aktivitas atau
nafsu. Keempat nafsu tersebut merupakan daya hidup yang berlain-lainan, dapat
dipersatukan, namun sering berebut pengaruh.
Nafsu mutmainah (diibaratkan kekuatan kuda yang berwarna putih, White. Berasal dari
unsur suasana) adalah dorongan ke arah perikemanusiaan, sosial dan suprasosial, cinta
kasih kepada sesama makhluk. Nafsu amarah (kuda merah, Red) berasal dari unsur api
yang menampakkan dirinya sebagai temperamen yang mudah marah, dalam kekuatan
kehendak, kemauan dan keuletan menyelesaikan masalah. Nafsu sufiah (kuda kuning,
Yellow,) berasal dari unsur air, mendorong keinginan, hasrat, cinta kasih dan tertarik
kepada keindahan. Nafsu luamah (kuda warna hitam, Black) adalah nafsu dari tanah,
berupa dorongan pemuasan seks, egoistik, keselamatan diri, puas diri, enggan memulai
suatu gerakan atau tindakan. Ia hadir dalam sifat-sifat negatif lainnya seperti malas, loba,
tamak, iri hati, dan mencari enaknya saja.
_________
http://4imgs.com/306/x/670110_FULL.jpg cited August 26, 2011.
68
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
nafsu yang berlain-lainan. Nafsu adalah salah satu dari tiga sentra vitalitas di
dalam jiwa.
Nafsu suasana adalah dorongan ke arah perikemanusiaan, sosial dan
suprasosial, cinta kasih kepada sesama makhluk. Nafsu ini diberi nama
mutmainah (diibaratkan kekuatan kuda yang berwarna putih, White). Unsur api
mengandung nafsu yang disebut amarah (kuda merah, Red) yang menampakkan
dirinya sebagai temperamen yang mudah marah, dalam kekuatan kehendak,
kemauan dan keuletan menyelesaikan masalah. Unsur air memberi nafsu
keinginan, hasrat, cinta kasih dan tertarik kepada keindahan, nafsu ini bernama
sufiah (kuda kuning, Yellow,). Luamah (kuda warna hitam, Black) adalah nafsu
dari tanah, berupa dorongan egoistik, keselamatan diri, enggan memulai suatu
gerakan, tindakan. Ia menyatakan diri dalam sifat-sifat malas, loba, tamak, iri
hati, mencari enaknya saja, puas diri, dan nafsu sahwat.
Tetapi nafsu ini mempunyai juga segi-segi baiknya, yaitu jika ia tunduk
kepada dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan mutmainah, nafsu sosial dan
suprasosial. Dalam hal demikian, luamah menampakkan diri dalam bentuk
kekuatan jasmani,
keuletan dan ketahanan terhadap penderitaan dan
kekurangan, toleransi dan berdaya tampung yang besar, semuanya itu adalah
sifat-sifat dari ibu bumi (tanah). [11].
__________
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 52-61. Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
69
70
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[12]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 62.
[13]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 60-61.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
71
Bima melawan naga berkepala tiga, metafor dari angan-angannya sendiri yang terdiri dari cipta, nalar,
dan pangerti. (Ilustrator: Santoso Oetomo, Juli, 2011)
72
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Kecuali itu, ketiga aspek itu berada secara kolektif di dalam refleksi
Tripurusa yang tidak berdeferensiasi, yaitu angan-angan dalam arti sempit, yang
bertempat di dekat jantung juga.[14] Angan-angan sebagai keseluruhan kadangKomunikasi manusia (mikrokosmos) dengan dunia luar (makrokosmos)
melalui pancaindra: penglihatan, pendengaran, pembau, perasa(an) dan
pengucap (bahasa), bukan pengecap, menurut Candra Jiwa Indonesia.
kadang digambarkan dengan lambang berupa seekor ular naga berkepala tiga.[15]
Tiga kepala ini menggambarkan tiga bentuk diferensiasi dari angan-angan. Tiga
refleksi Tripurusa ini masing-masing mempunyai tenaga gaib.
Tenaga gaib cipta adalah pangaribawa, dari nalar bernama prabawa dan
kemayan adalah hasil dari pengerti. Terutama kemayanlah yang mempunyai
tenaga magis. Ketiga aspek angan-angan ini tidak pernah bertindak sendiri-sendiri,
tetapi selalu simultan (bersama-sama pada waktu yang sama). [16]
Badan/jasmani secara keseluruhan berhubungan dengan dunia luar dengan
perantara pancaindra. Ada lima indra: penglihatan, pendengaran, pembau,
perasa(an), dan pengucap (bahasa). [17]
Yang disebut indra perasa(an) ialah rasa halus manusia, semacam organ
peraba yang tak tampak, dengan mana orang dapat meraba-raba perasaan dan
pikiran orang lain sampai sedalam-dalamnya dan dengan mana orang dapat
menerima atau menolak sesuatu. Dijelaskan, perasaan ini bertempat di hati. [18]
__________
[14]. Soenarto Mertowardojo R, Hardjoprakoso RT, Trihardono Soemodihardjo R: Sasangka Jati,
Repr.Jatop. 523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 60-61.
[15]. Yasadipura I: Dewa Ruci, diterbitkan oleh M. Ng. Kramaprawira dengan perantaraan Percetakan
Van Dorp. 1870, 1873, 1880.
[16]. Soenarto Mertowardojo R, Hardjoprakoso RT, Trihardono Soemodihardjo R: Sasangka Jati,
Repr.Jatop. 523/B. 1954 h. 62 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[17]. Soenarto dkk. Bab Gumelaring Dumadi h. 52
[18]. Soenarto dkk. Bab Hasta Sila h. 19
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
73
MAKROKOSMOS
ALAM SEMESTA
===============l Pancaindra l==========================
[penglihatan, pendengar, pembau, perasa(an) dan
MIKROKOSMOS
Bumi 7 lapis
(Manusia seutuhnya)
(Materi Kasar-Raga,Fisik-Kimiawi)
-------------------------------------------------Langit 7 lapis
(Materi Halus-Jiwa, Rohani)
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ALAM SEJATI
(Pusat Imateri)
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
74
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Pengucap sebagai jembatan antara dunia luar dan manusia merupakan juga
kemungkinan terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungannya dan
karena itu dimasukkan sebagai salah satu indra. Pada indra-indra itu dibedakan
Bumi sebutan lain dari soma (badan/jasmani kasar), tempat terselenggaranya proses-proses jasmaniah biasa (biologi, fisika-kimiawi) seperti
pergantian zat gizi, air, garam, sirkulasi darah, dan pernafasan. Langit,
sebutan lain dari psike (badan/jasmani halus), tempat terselenggara
mekanisme-mekanisme mental atau jiwa, dalam hal ini bukan rohaniah.
bagian kasar dan bagian halusnya. Bagian yang kasar biasa dipergunakan dalam
kehidupan kita yang sadar penuh, untuk pengamatan kita keluar. Bagian yang
halus tetap bekerja selama orang tidur di dalam mimpi atau di dalam lamunan. [19]
Badan/jasmani, materinya terdiri atas bagian materi kasar dan materi halus.
[20]
Di dalam badan/jasmani kasar (soma) yang disebut juga bumi, terselenggara
proses-proses jasmaniah biasa seperti pengambilan dan distribusi oksigen,
oksigenisasi jaringan, pergantian zat gizi, air, dan garam. Terdapat juga sirkulasi
darah, pernafasan, dan gerak motorik otot-otot tubuh. Di dalam badan/jasmani
halus (psike), yang disebut juga langit, terselenggara mekanisme-mekanisme
psikologi, mental, atau jiwa.
Kedua badan/jasmani ini, kasar dan halus, terjalin dengan eratnya. Kiranya
dapat dibandingkan dengan perumpamaan seperti hubungan air dengan uap di
atasnya. Pengaruhnya datang dari dan diterima oleh kedua belah pihak.
Bumi yang bermateri kasar dan langit yang bermateri halus masing-masing
terbagi atas tujuh saf, yang satu tidak terletak di samping yang lain, tetapi yang
satu merembes dan menembus yang lain. Ketujuh saf ini terjadi karena
perbedaan kepadatan materinya, yang disusun dalam tujuh konsentrasi. [21] Ma-
__________
[19]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-4-1949
[20]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. h. 52 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[21]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 129 Bab Tunggal Sabda (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
75
Tampak air laut yang disinari matahari dengan uap air yang jenuh di atasnya
Foto 2.2.3: Kontinuitas antara Air Laut dengan Uap Air di Atasnya
Kabut adalah titik-titk air yang merupakan hasil kondensasi atau sublimasi dari uap air yang
terapung-apung di atmosfer dekat permukaan laut. Melalui suatu proses kondensasi, uap air
dalam atmosfer akan berubah wujud menjadi cair atau padat menjadi titik-titik air atau
bersublimasi menjadi kristal-kristal es. Titik-titik air dan kristal-kristal es yang berkumpul,
melayang-layang di lapisan atmosfer yang tinggi disebut awan, namun disebut kabut bila
melayang-layang di lapisan atmosfer dekat permukaan yang rendah, yaitu di atas laut atau di
permukaan tanah.
Bumi (soma) yang bermateri kasar dan langit (psike) yang bermateri halus dapat diumpamakan
berhubungan seperti air di lautan dengan uap air di atasnya. Masing-masing terbagi atas tujuh
saf, yang satu tidak terletak di samping yang lain, tetapi yang satu merembes dan menembus
yang lain. Ketujuh saf ini terjadi karena perbedaan kepadatan materinya, yang disusun dalam
tujuh konsentrasi.
Manusia disebut juga sebagai jagad-kecil (hidup dengan busana kecil), dunia-kecil atau
mikrokosmos, karena semua unsur materi (kasar dan halus), dan pusat imateri yang paling
transendental) dengan Tripurusa diwakili di dalamnya (rohaniah, spiritual). Alam semesta,
universum, Hidup dengan busana besar, disebut jagad besar atau makrokosmos, manusia
termasuk di dalamnya.
__________
http://lh5.ggpht.com/_4gi2AEV7AIw/SlzUMV_3M8I/AAAAAAAAAIY/B4sVpYa4_Lo/kabutuap18.jpg cited December
12, 2011.
http://kurnia-geografi.blogspot.com/2011/04/kabut.html cited December 12, 2011.
76
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
sih ada satu lagi yang paling transendental yang disebut Candra Jiwa Indonesia
sebagai pusat imateri yang melengkapi sebutan manusia sebagai makhluk
rohaniah (spiritual).
Mikrokosmos (dunia kecil) adalah Hidup dengan busana kecil , yaitu
manusia dengan semua unsur materi dengan Tripurusa di pusatnya
(imateri). Makrokosmos, adalah alam semesta, universum. Makrokosmos
(alam semesta) adalah Hidup dengan busana besar.
__________
[22]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 129 Bab Gumelaring Dumadi h. 52 (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[23]. Tr. Soemodihardjo: Surat kepada Soemantri tentang memahami hidup 1952
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
77
MAKROKOSMOS
(FISIK)
Materi Kasar
(MENTAL)
Materi Halus
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
[Aku]
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------HIDUP SEJATI
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
Diagram Transenden 2.3.1: Sang Aku adalah Pimpinan Mental (Jiwa) Manusia
Refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani sebagai angan-angan. Sang Aku manusia adalah
kristalisasi dari angan-angan dan secara potensial adalah pimpinan atas rasa-pangrasa
atau perasaan dan nafsu-nafsu. Kesadaran pribadi yang mengandung rasa puas itu adalah
manifestasi terbentuknya hubungan erat ketiganya di dalam batin.
Sifat utama angan-angan adalah kedaulatan (walaupun terbatas) dan angan-angan selalu
berhubungan dengan pangrasa (perasaan). Angan-angan merealisasikan potensi tertentu
karena ikatannya dengan nafsu dan alat-alat pelaksana jasmani.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
78
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
2.3
FUNGSI JIWA
daerah kerjanya sendiri. Tripurusa adalah pusat imateri yang hakiki, menurut
candra jiwa manusia Indonesia, adalah yang menyisipkan Hidup di dalam
manusia dan yang menyebabkan manusia sadar bahwa ia hidup. Selanjutnya, ada
angan-angan yang terjadi karena refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani.
Angan-angan ini membentuk sang Aku manusia dan potensial memegang
pimpinan atas rasa-pangrasa atau disingkat pangrasa dan nafsu-nafsu. [1]
Sifat utama angan-angan adalah kedaulatan (walaupun terbatas) dan
angan-angan selalu berhubungan dengan pangrasa. Angan-angan merealisasikan
potensi tertentu karena ikatannya dengan nafsu dan alat-alat pelaksana jasmani.
Angan-angan adalah pendukung dan pemegang kesadaran pribadi.
Karena ikatan yang erat antara angan-angan dengan perasaan dan nafsunafsu [pemuas], maka kesadaran pribadi ini mengandung rasa puas (lust). Karena
itu sadar pribadi menutupi kesadaran Tripurusa dan menyebabkan kesadaran
Tripurusa ini menjadi tersilam atau latent. Karena Suksma Kawekas itu adalah
bentuk asal dari semua Hidup, maka kesadaran yang ada pada Tripurusa adalah
sesuatu yang kolektif, yaitu kesadaran yang kolektif.
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 62.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
79
TRIPURUSA
SPIRITUAL
Dimensi-4
MENTAL
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
FISIK
Dimensi-2
SSaaddaarr PPrriibbaaddii
Anganangan
SSaaddaarr
K
Koolleekkttiiff
Perasaan
Nafsunafsu
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, dan Mineral
Dimensi-1
80
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Hidup itu ada di mana-mana, baik mikro atau makrokosmos. Ada kesatuan
dan keseluruhan, unitas dan totalitas. Karena Aku manusia itu terbatas oleh dan
terbatas pada dirinya sendiri, yaitu oleh individualitasnya, maka manusia tidak
Karena Suksma Kawekas itu adalah bentuk asal, sumber dari semua
Hidup, maka kesadaran yang ada pada Tripurusa adalah sadar
kolektif. Suksma Sejati, sadar kolektif dinamis utusan abadi Suksma
Kawekas, sadar kolektif statis. Suksma Sejati adalah yang menyisipkan
hidupnya Roh Suci, sang pemilik sadar terbatas, sang Aku-imateri.
mengalami totalitas itu. Kedaulatan Aku menjauhkan diri, memisahkan diri dari
kesatuan dan keseluruhan yang lebih tinggi itu.
Menerima kesatuan dan keseluruhan yang lebih tinggi berarti menem-patkan kedaulatannya sendiri di bawahnya. Karena individualitasnya timbullah
pemisahan, dan karena itu seakan-akan dibuang dari Hidup dalam bentuk asalnya.
Di dalam pembuangan ini sang Aku mempunyai fungsi pimpinan sentral terhadap
perasaan, nafsu dan alat-alat pelaksana. Angan-angan mendorong aktivitas nafsu
dan mampu mengalirkan aktivitas itu melalui jalan-jalan tertentu.
Keluar, sang Aku mewakili seluruh jasmani dan bertanggung jawab juga
atas aktivitas perasaan. Tetapi menurut struktur jiwa, sang Aku hanya dibentuk
oleh angan-angan. Sang Aku meliputi perasaan dan nafsu-nafsu sebagai selubung.
Bagian-bagian yang membentuk angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti,
beserta keempat kekuatan nafsu: luamah, sufiah, amarah, dan mutmainah,
disebut kekuatan-kekuatan saudara sang Aku. [2] Jadi ada tujuh kekuatan saudara,
saudara-tujuh. Kekuatan-kekuatan ini menjadi satu kekuatan yang terintegrasi.
Penggabungan ini biasanya tidak total, karena itu ketujuh saudara itu masingmasing masih mempunyai kebebasan bergerak terhadap yang sudah tergabung.
__________
[2]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus 1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
81
MAKROKOSMOS
Alam Semesta dan Seisinya
Manusia seutuhnya
Fisik
Jasmani Kasar, Fisik-Kimiawi
------------------------------------------------Mental
Jasmani Halus, jiwa, batin
Tujuh-saudara
Angan-angan:
Nafsu-nafsu:
dan
(Bayu Sejati)
1cipta, 2nalar
dan 3pangerti
4luwamah, 5sufiah, 6amarah,
7mutmainah
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 2.3.1: Bayu Sejati adalah Totalitas Integrasi Tujuh Saudara
Kekuatan yang terintegrasi tujuh-saudara sang Aku dibentuk oleh potensi angan-angan:
cipta, nalar, dan pangerti, beserta keempat kekuatan nafsu: luamah, sufiah, amarah dan
mutmainah. Penggabungan ini biasanya tidak total, karena itu ketujuh saudara itu masingmasing masih mempunyai kebebasan bergerak terhadap yang sudah tergabung. Kalau
penggabungan ini total, maka tenaga totalnya disebut Bayu Sejati dan dia ini dapat mengeluarkan kemampuan-kemampuan supranatural.
Hanya ada dua kemungkinan manusia meletakkan titik berat kesadaran hidupnya, pertama terletak di dalam pusat imateri, yaitu Tripurusa dan kedua di dalam badan/jasmani.
Titik berat kesadaran tersebut di dalam badan/jasmani halus (psike) dapat terletak pada
ke-mampuan-kemampuan intelektual (angan-angan), atau pada kualitas-kualitas perasaan
(pangrasa) atau pada daya-daya keinginan-kemauannya (nafsu-nafsu).
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
82
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Kalau penggabungan ini total, maka tenaga totalnya disebut Bayu Sejati. [3]
Dia ini dapat mengeluarkan kemampuan-kemampuan supranatural seperti dapat
melihat hal-hal yang tersembunyi dan yang belum terjadi, pandai mengobati, teleEkstraversi sang Aku mewakili seluruh jasmani dan bertanggung jawab
atas aktivitas perasaan dan nafu-nafsu. Sesuai dengan struktur jiwa,
sang Aku hanya dibentuk oleh angan-angan dan merupakan kristalisasinya. Akhirnya, sang Aku menyelubungi seluruh perasaan, nafsu-nafsu,
dan pusat hidup imateri (Tripurusa).
pati, dan sebagainya. Dengan Bayu Sejati orang dapat umpamanya, menemukan
tanpa ragu-ragu barang-barang yang hilang, dengan mata tertutup menjalankan
mobil di jalan yang ramai, dan menarikan tarian yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Bayu Sejati dapat diaktifkan menurut kehendak. Tetapi penggabungan
kekuatannya terikat pada syarat-syarat tertentu.
(periksa bab: Tentang
Kesadaran Aku). Di dalam keadaan Bayu Sejati kesadaran tetap utuh sepenuhnya.
Ada ikatan yang mengintegrasikan antara Tripurusa, angan-angan, perasaan
dan nafsu. Mengingat kenyataan bahwa keempatnya itu dapat dipandang
sebagai pusat-pusat vitalitas dari manusia, maka yang menjadi soal adalah di
mana orang-orang itu meletakkan titik berat hidupnya. Pada Tripurusa, pada
angan-angan, pada perasaan atau pada nafsu-nafsu.
Sesungguhnya hanya ada dua kemungkinan, pertama titik berat itu terletak
di dalam pusat imateri, yaitu Tripurusa. Kedua di dalam badan/jasmani, dapat
terletak pada angan-angan (daya-daya intelektual), atau pada perasaan (kualitaskualitas perasaan) atau pada nafsu-nafsu (daya-daya keinginan). Bagaimanakah
terselenggaranya kerja sama antara angan-angan, perasaan, dan nafsu?
__________
[3]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 60 .
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
83
MAKROKOSMOS
Asadar Kolektif
(FISIK)
Asadar
Biologis
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
Sadar Pribadi
(MENTAL)
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------DTRIPURUSA
Sadar Kolektif
(SPIRITUAL)
84
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Nafsu sebagai dorongan tak sadar merupakan daya pendorong atau motor
yang menggerakkan angan-angan dan perasaan. Angan-angan dan perasaan
adalah peralatan yang terletak di bidang sadar. Nafsu luamah dan mutmainah
Awalnya nafsu luamah memberdayakan egosentripetal. Sufiah melepaskan nafsu keinginan untuk bergabung. Amarah diaktifkan keinginan
untuk memberdayakan kemauan atau daya keuletan usaha supaya
keinginan itu tercapai. Hasil kerja luamah, sufiah, dan amarah ini menuju ke angan-angan. Ciptalah pembentuk bayangan akhir yang diingini.
berlawanan polaritasnya. [4] Luamah adalah nafsu yang egosentripetal, mutmainah egosentrifugal. [5] Sufiah dan amarah dapat dianggap sebagai nafsu-nafsu
pembantu.
Mula-mula luamah mengeluarkan nafsu egosentripetal. Sufiah menyambut
dengan melepaskan nafsu keinginan untuk digabungkan dengan nafsu yang
pertama. Keinginan ini mengaktifkan amarah, yang lalu membantu keinginan itu
dengan menghasilkan daya kemauan atau daya keuletan usaha untuk mencapai
keinginan itu tadi. Kombinasi hasil kerja luamah, sufiah, dan amarah ini
diteruskan kepada angan-angan.
Cipta lalu membentuk bayangan dari apa yang diingini. Nalar
mengasosiasikan bayangan itu dengan bayangan-bayangan lain yang tersedia dan
atau dengan hasil pengamatan pada waktu itu juga. Karena itu pangerti
mendapat pandangan yang menyeluruh tentang apa yang diingini. Karena pe-
__________
[4]. Catatan penterjemah. Berlawanan polarisasi seperti keberadaan kutup positif dan negatif dengan ciriciri: a. Adanya yang satu disebabkan adanya yang lain. b. Walaupun kedua kutub itu berlawanan,
keduanya itu bersama-sama merupakan satu kesatuan.
[5]. Sentripetal= gerak menuju pusat, sentrifugal= gerak menjauh dari pusat. Egosentri-petal= (nafsu)
yang menuju ke arah pemuasan kepentingan dan kesenangan diri sendiri. Egosentrifugal= (nafsu) yang
menuju kepada pemuasan kepentingan dan kesenangan bukan akunya sendiri, untuk kepentingan orang
lain, masyarakat dan Tuhan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
85
86
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
ngertian yang telah tercapai oleh pangerti ini, maka bayangan tentang yang diingini itu lebih dipertajam lagi.
Mutmainah memerlukan sufiah untuk bermanifestasi keluar. Kombinasi
mutmainah dan sufiah mendorong keinginan pada kemurahan dan
kebaikan hati, keluhuran budi, serta berbakti kepada sumber dan asal
mula hidup, jadi mendorong ke arah perbuatan sosial dan suprasosial.
__________
[6]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
[7]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 62, 63 .
[8]. Idem.
[9]. Catatan penterjemah. Konversi= perubahan, penggantian, biasa dikatakan tentang hutang negara yang
diubah/ diganti suku bunganya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
87
Studi bangunan mimpi dan konstruksi gejala-gejala neurosis (Candra Jiwa Freud)
Gambar 2.3.2 : Fenomena Gunung Es pada Kesadaran Manusia Menurut Freud
Hanya sebagian kecil, kira-kira sepersepuluh dari seluruh jiwa manusia dalam keadaan
sadar. Sisanya terletak pada bidang prasadar dan asadar. Ego dan Superego berhubungan
dengan bidang sadar dan hanya Id yang menempati bidang asadar tanpa bersentuhan
dengan bidang sadar.
Jika keinginan tercapai, badan/jasmani mengalami rasa positif. Jika yang diingini hilang,
rusak atau mati, atau tidak tercapai, maka perasaan itu menjadi negatif. Dalam hal
demikian, maka keinginan yang tidak tercapai beserta bayangan-bayangan yang bertalian
dengan itu disimpan dalam angan-angan dalam arti sempit.
Angan-angan dalam arti sempit yang penuh sesak menyebabkan keadaan sakit (depresi,
neurosis, dan penyakit psikosomatik lainnya) atau menyebabkan angan-angan yang membongkar sendiri muatan-muatannya melalui ucapan, gerak-gerak tangan waktu bicara dan
impian-impian. Angan-angan yang penuh sesak dapat dibongkar tanpa akibat-akibat yang
merugikan melalui sikap menerima/tawakal.
__________
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSQNLNwZt7ek5fFSybmH_J6VAhjWt0TRcqhc9ivEMtKgsYjpe4f7Q cited
August 26, 2011.
88
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
diri dengan dunia luar dan karena itu ia harus menyalurkan nafsu-nafsunya melalui jalan-jalan tertentu. Pembatasnya adalah adat-kebiasaan, etika, dan hukum
yang ada di masyarakat tersebut.
Jika keinginan tercapai, badan/jasmani mengalami rasa positif. Jika yang
diingini hilang, rusak atau mati, atau tidak tercapai, maka perasaan itu menjadi
negatif. Dalam hal demikian, maka keinginan yang tidak tercapai beserta
bayangan-bayangan yang bertalian dengan itu disimpan dalam angan-angan
dalam arti sempit. [10]
Angan-angan dalam arti sempit yang penuh sesak menyebabkan keadaan
sakit seperti depresi, neurosis, dan penyakit psikosomatik lainnya.
Hal ini
menyebabkan angan-angannya sendiri yang membongkar muatan-muatannya
melalui ucapan, gerak-gerak tangan waktu bicara dan impian-impian. Anganangan yang penuh sesak dapat dibongkar tanpa akibat-akibat yang merugikan
melalui sikap menerima dan tawakal. [11]
Impian di dalam candra jiwa manusia Indonesia ini dipandang sebagai
meluapnya angan-angan yang terlalu penuh. Hanya bagian yang sangat kecil saja
dari jumlah impian yang mengandung perlambang tentang apa yang akan dialami
oleh orang yang bermimpi dalam waktu dekat. [12] Tentang impian semacam ini,
__________
[10]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-8-1949.
[11]. Idem.
[12]. Idem.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
89
__________
http://www.jeffjonesillustration.com/images/illustration/00003-dream-factory.jpg cited August 13, 2011.
90
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Sebenarnya apakah arti impian semacam itu, potensial hanya orang yang
bermimpi itu sendiri yang mengetahuinya, karena impian itu mempunyai lambang dengan arti pribadi. Hanya ahli budi yang dapat menunjukkan artinya. [14]
Seperti telah dikatakan, aktivitas sang Aku yang asli (autochtoon) menutupi
keadaan Tripurusa-nya sehingga menjadi latent. Sang Aku merasa dirinya
menguasai badan/jasmani dan menganggap dirinya sebagai raja. Kalau nafsu
sebagai pendorong itu kuat adanya, sedangkan angan-angan lemah dalam
memegang pimpinan, maka angan-angan akan menyesuaikan diri dengan nafsunafsu. Dalam hal ini kombinasi luamah-sufiah menguasai angan-angan, [15] ini
berarti bahwa hasrat-hasrat dan keinginan-keinginan egosentripetal merajelela di
dalam manusia.
Bila reaksi manusia terhadap dunia luar diwarnai hegemoni nafsu, maka
tampaknya manusia itu mengedepankan sifat-sifat nafsunya. Jika angan-angan
yang mendominasinya, maka manusia itu mengedepankan daya-daya
intelektualnya. Jika perasaan yang mendominasinya, maka dia adalah seorang
perasa.
__________
[13]. C.G. Jung. Socenprobleme der Gegenwart Rascher & Cie AG Verlag
Zurich ha. 99.
[14]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
[15]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
91
Tripurusa
SOUL
Dimensi-4
MIND
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
BODY
Dimensi-2
[[A
Akkuu]]
A
k
u
Aku LLuuhhuurr
|G|
Anganangan
PPuussaatt
IIm
maatteerrii
Perasaan
Nafsunafsu
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, dan Mineral
Dimensi-1
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
92
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Jika mutmainah lebih kuat dari luamah, maka sang Aku mempunyai sikap
sosial-suprasosial. [16] Dalam sikap demikian ini sang Aku berperilaku seperti hati
nuraninya, yang di dalam candra jiwa manusia Indonesia dianggap terdiri atas seJika terlihat penampilan orang dengan hegemoni nafsu, pasti manusia
itu menonjolkan sifat-sifat nafsunya. Jika titik beratnya pada anganangan maka daya-daya intelektualnya mengemuka. Jika perasaan yang
mendominasinya dikedepankan, maka ia menjadi seorang perasa
mua pengalaman phylogenetik dan ontogenetik manusia, [17] di mana mutmainah mempunyai saham yang besar. Karena sifatnya yang sosial dan suprasosial,
sang Aku dapat dengan mudah mengarahkan diri kepada Tripurusa, pusat imaterinya.
Jika angan-angan terarah kepada Tripurusa, maka pemilihan bayangan,
asosiasi dan pengertiannya selaras dengan Tripurusa. Maka timbullah Aku yang
lebih luhur, cipta yang lebih luhur, nalar yang lebih luhur, dan pangerti yang lebih
luhur. [18] Dengan jalan inilah titik berat hidup manusia memindahkan diri ke
Rahsa Jati, TheGate, atau ambang kesadaran sejati Tripurusa.
Di manakah Rahsa Jati ini? Jika orang khusuk dengan rasa bahwa hidup,
yang berada di setiap makhluk hidup, memanifestasikan diri kepadanya, maka ia
akan dapat menunjukkan di mana letaknya Rahsa Jati itu. [19] Suasana bahagia
dan penuh harmoni di pintu gerbang yang menjamin kontinuitas materi halus
dan imateri ini merupakan kenangan yang istimewa.
__________
[16]. Catatan: sikap suprasosial adalah berbakti kepada Tripurusa.
[17]. Catatan: pengalaman phylogenetik= pengalaman seseorang selama perkembangannya sejak dalam
kandungan atau sejak lahir. Pengalaman ontogenetik= pengalaman umat manusia seluruhnya selama
perkembangannya, sejak adanya hingga sekarang.
[18]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. H. 65
[19]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
93
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
BAB III
Manajemen Mental
3.1 PENDAHULUAN
Tujuan hidup menurut Candra Jiwa Indonesia adalah upaya menemukan
jalan pamudaran. Adanya kemajuan dalam perkembangan jiwa manusia
Reedukasi ketiga sentra vitalitas jiwa melalui introversi (Trisila) dan
ekstraversi (Pancasila) untuk membuka perspektif baru (Pamudaran)
sebagai tujuan akhir evolusi egonya manusia.
tampak dari adanya gerak sang aku dengan sadar pribadinya (mental), yang
menuju ke alam sejati, sebagai pusat imateri manusia (spiritual), ke sadar kolektif
itu sendiri. Mau menerima Pencerahan-Nya dan dilanjutkan dengan pelatihan
introversi dan ekstraversi, yaitu melaksanakan Trisila, Pancasila dan menjauhi
Pemali berpotensi melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan apapun.
Perkembangan jasmani mulai dari janin, anak, dewasa sampai ajal tiba,
mendorong pergeseran dari keadaan penuh kenikmatan menuju yang tanpa
kenikmatan. Dengan sendirinya sang aku harus melepaskan sedikit demi sedikit
kenikmatannya, kejadian ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.
Melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan adalah pencapaian pamudaran
skala kecil dari suatu faset pada dirinya sendiri. Pencapaian tersebut secara
ontogenik berarti meninggalkan fase yang nikmat yaitu suatu bentuk keterikatan
duniawi, sekaligus sebagai upaya menghilangkan neurosis.
Manajemen mental menghadapi kontroversi besar di dalam jiwa,
menyangkut dua hal yang penting Pertama, harus menerima suatu perspektif
baru seperti menerima keadaan di surga yang kekal yang berada di posisi tertentu.
Kedua, harus melepaskan tahap yang penuh kenikmatan. Pelaksanaannya adalah
reedukasi dari seluruh sentra vitalitas jiwa dengan sikap-sikap unggulan Trisila
(introversi, introspeksi, suprasosial), Pancasila (ekstraversi, sosial), dan menjauhi
Pemali (larangan Tuhan). Fokus pada kepercayaan kepada-Nya dan kejujuran se-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
95
__________
http://www.reshealth.org/images/greystone/em_0259.gif cited August 28, 2011.
96
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 58.
[2]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 169.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
97
98
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Keadaan yang abadi tersebut adalah perdamaian yang absolut, yang tidak
dikenal di dalam pengalamannya psikis. [3] Apabila disebutkan janin tersebut
seperti di surga, maka keadaan sadar kolektif juga dapat disebut seperti dalam
Janin di dalam rahim seorang ibu menunjukkan keterikatan
mutlak kepada badan/jasmani, yang dihubungkan oleh tali pusat.
Karena itu bayi masih dalam keadaan nikmat yang maksimal.
surga. Letaknya tentu saja di tingkat yang berbeda, yang satu asadar, yang
lainnya sadar, yang satu nikmat, yang lain tanpa kenikmatan. Sadar individu yang
terbatas itu terletak pada peralihan di antara asadar kolektif yang nikmat dengan
sadar kolektif yang tanpa kenikmatan. Dikatakan terbatas karena terbatas di
dalam kenikmatan dan di dalam keadaan tanpa kenikmatan, dari kedua surga itu
sadar individu memiliki sesuatu.
Perkembangan jasmani mulai dari janin, anak, dewasa sampai ajal tiba,
mendorong pergeseran dari keadaan penuh kenikmatan menuju yang tanpa
kenikmatan. Dengan sendirinya sang aku harus melepaskan sedikit demi sedikit
kenikmatannya, kejadian ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.
Dorongan untuk menerima ketidaknikmatan dan membantunya dalam kemajuan
itu berasal dari mutmainah, sebaliknya dorongan untuk mempertahankan dan
memperoleh kenikmatan itu berasal dari luamah. Arah mana yang akan dilewati
harus diputuskan oleh sang aku, ia memiliki dua perangkat, yaitu perasaan
sebagai indikator, dan angan-angan sebagai regulator yang berpengaruh
terhadap nafsu. Begitu janin dilahirkan, maka surga jasmani telah ditinggalkan
untuk selama-lamanya, sekarang sang aku berada pada posisi terdesak yang tidak
mungkin kembali lagi ke surganya.
__________
[3]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam.1953. h. 79.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
99
Icuk Sugiarto membalas hormat atas sorak kemenangan dari para penggemarnya
Foto 3.2.2: Pahlawan itu Mampu Mengalahkan Musuh-musuhnya
Pahlawan bulutangkis Indonesia (Juara Dunia 1983) Icuk Sugiarto dielu-elukan oleh para
penggemarnya. Tentu saja kuncinya adalah pada semangat, latihan yang serius, teknik dan
strategi permainan bulutangkis yang jitu.
Candra Jiwa indonesia menyebutkan sang Aku sebagai pahlawan, yang harus mengalahkan
musuhnya sekaligus saudaranya yang bernama luamah.
Sebutan sebagai musuh
sebenarnya bukan untuk luamah saja, tetapi semua nafsu tersebut.
Musuh-musuh itu baru dapat dikalahkan sang pahlawan setelah ia berguru pada seorang
pendeta. Pendeta itu mengajarkan rahasia-rahasia ilmu kekebalan. Pendeta itu adalah
pusat imateri di dalam dirinya sendiri. Sang Pendeta baru dapat dijumpai sang aku setelah
mengalami peningkatan kesadaran dalam meditasi transendental. Barang siapa berhasil
melakukannya, akan dapat mengalahkan musuh yang menghalangi tercapainya pamudaran
tersebut.
__________
http://3.bp.blogspot.com/_IcwX0jqq0eQ/ShuiR9qSD2I/AAAAAAAAADc/0xPw2uurd7U/s400/icuk....JPG cited
August 30, 2011
http://1.bp.blogspot.com/_IcwX0jqq0eQ/Shuhr7g8jAI/AAAAAAAAADM/Z_CM2vUQFq8/s400/icukk++pemain+bulu
tangkis.JPG cited August 30, 2011
100
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
_________
[4]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 162
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
101
.
Wakil kejahatan dan kebenaran saling berkenalan prapeperangan
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
daan di luar dijadikan nomor dua. Tidak berarti bahwa persoalan di luar dirinya
menjadi tidak penting, hanya saja tidak menjadi prioritas pilihan. Bagi mereka
yang belum dapat melihat persoalan-persoalan di dalam dirinya sendiri
memerlukan introspeksi yang lebih dalam lagi. Ketika digambarkan sebagai
hubungan timbal balik antara keadaan pribadi dan keadaan masyarakat, maka
keadaan pribadi diletakkan pada pusat persoalan.
Tiap manusia harus berjuang sendiri, peperangan itu berawal dan berakhir
di dalam jiwanya manusia itu sendiri. Tercapainya pamudaran, pelepasan atau
panunggal merupakan petanda berakhirnya perang sebagai gambaran dari
persoalan hidup. Sang aku individu tumbuh di dalam suasana peperangan itu,
kancah peperangan itu seluruh dunia. Manusia mengikut-sertakan persoalannya
ke seluruh dunia melalui projeksi, subjektivasi dan personalisasi di dalam perang
itu.
Pertumbuhan sang Aku akan menyempitkan kancah peperangan, dan pada
akhirnya hanya terbatas pada hati sanubari saja. Pada tahap itu, manusia hanya
berhubungan saja dengan dunia luar tanpa keterikatan lagi. Dengan melemahnya
dan hilangnya projeksi, subjektivasi, dan personalisasi, akhirnya manusia
berhadapan dengan dirinya sendiri dalam suasana yang sepi. [5] Individu telah
menjadi absolut. Jung menyebutnya sebagai Individuation. [6]
__________
[5]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, h. 79.
[6]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 91
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
103
Bapak guru sedang mengajar interaktif tentang bahasa jiwa (?) sejak usia muda
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
105
Padi, kehidupan petani di desa, dan ketahanan pangan menentukan eksistensi bangsa
106
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
107
Anak ini sedang mengamati perilaku seekor capung yang berkemampuan terbang tinggi
__________
http://images.elephantjournal.com/wp-content/uploads/2010/09/Dragonfly.jpg cited December 8, 2011.
108
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
mudah diikat. Pelaksanaan Trisila tidak terbatas oleh ruang dan waktu, [8] pasti
tidak melawan keterbatasan seremoni. Keterbatasan-keterbatasan itu merupakan alat bantu yang kuat bagi kontinuitas dan intensitas pelaksanaan.
Pelaksanaan sadar, percaya, dan taat kepada Tripurusa (Trisila) tidak
terbatas oleh ruang dan waktu dan tidak bertentangan dengan keterbatasan seremoni.. Justru keterbatasan-keterbatasan itu merupakan
perkakas yang kuat bagi kesinambungan dan kekuatan introversi.
___________
[8]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 14.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
109
Kompas dan peta adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan orientasi di lapangan
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Sang aku berusaha melepaskan diri dari persekutuannya dengan makrokosmos (dunia yang dapat ditangkap dengan pancaindra) yang sifatnya berubah,
melalui Pancasila dan Pemali. Upaya melepaskan diri tersebut merupakan syarat
PANCASILA + PEMALI
Jasmani
TRISILA + PANCASILA
Psike
Rohani
Kemungkinan eksistensi
tanpa pancaindra
Tripurusa (Soemantri)
Sinnlich-rumlich
Seelisch-culturell
Metaphysisch (Jaspers)
mutlak bagi dunia sang aku untuk dapat menyesuaikan diri pada kemungkinan
bereksistensi tanpa pancaindra. Sesungguhnya, dunia sang aku sendiri juga
imanen berubah-ubah, disebabkan oleh aktivitas angan-angan, perasaan dan
nafsu-nafsu. Angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu harus dilatih berhenti.
Karena sang Aku melihat kemungkinan bereksis-tensinya tanpa panca-indra
sebagai keadaan yang abadi, tidak berubah selama-lamanya.
Trisila dicantumkan dalam program latihan (manajemen mental) ini sebagai
karakter unggulan. Sikap angan-angan yang rasional dan aktif harus dihindari
sekiranya sang aku mau menghentikan angan-angan. Dengan Trisila tercapailah
sikap yang tidak rasional. Ini bukan menghilangkan angan-angan, tetapi
menggunakannya dengan cara lain untuk keperluan orientasi. Orientasi pada
keadaan eksistensi tanpa pancaindra tersebut. Keadaan berhenti kontinyu
lambat-laun akan dicapai angan-angan, yaitu sadar sepenuhnya akan keberadaan
Tripurusa di dalam dirinya, merupakan bagian pertama dari Tripurusa.
Perasaan mencapai keadaan yang tidak bergerak itu melalui percaya.
Kepercayaan bulat kepada Yang Maha Kuasa yang sedemikian rupa sehingga
perasaan mau menerima apa saja yang akan terjadi pada sang aku. Kepercayaan
di sini berbeda tingkatnya dari kepercayaan akibat aktivitas dari angan-angan
yang sebabnya masih dapat dinalar, misalnya bahwa bumi itu bulat, bumi
mengitari matahari, kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara, dan lain-lainnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
111
Bima bertemu dengan dirinya sendiri sebagai Bima Suci (Dewa Ruci)
Foto 3.4.1: Pencapaian Pamudaran Skala Kecil dalam Kisah Dewa Ruci
Setiap manusia memiliki Dewa Ruci-nya sendiri di dalam diri sebagai TheSelf nya. Tentu
saja Sang Bima yang besar dan kasar perilakunya itu harus menghaluskan watak dengan
mengalahkan angan-angannya yang jahat (naga 3 kepala: cipta, nalar, dan pangerti)
terlebih dahulu. Melakukan reedukasi agar vitalitas-vitalitas jiwanya menjadi bersih, suci,
harmoni, dan terintegrasi dalam membebaskan diri dari keterikatan untuk pencapaian
hidup yang hakiki.
Mau menerima Pencerahan-Nya dan dilanjutkan dengan pelatihan melaksanakan Trisila,
Pancasila, dan menjauhi Pemali berpotensi melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan
apa pun. Bentuk keterikatan duniawi ini di bidang mental dan psikologi, memerlukan
reaksi tertentu dari angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu, salah satu contohnya adalah
neurosis.
Melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan adalah pencapaian pamudaran skala kecil
dari suatu faset pada dirinya sendiri. Pencapaian tersebut secara ontogenik berarti
meninggalkan fase yang nikmat, sekaligus sebagai upaya menghilangkan neurosis.
__________
http://wayangprabu.files.wordpress.com/2010/12/bima-n-dewa-ruci.jpg?w=500&h=325 cited September 16, 2011.
112
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
tertingginya nafsu-nafsu di dalam proses introspeksi. Dengan kata lain, menyediakan kancah untuk menerima pencerahan-Nya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
113
114
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
115
Tampak seorang petugas mengabadikan seekor harimau yang sedang dilepaskan dari kapal
Narima adalah sikap jiwa yang selalu puas dan penuh rasa syukur. Menerima apa saja baik
lebih, pas, maupun kurang dari apa yang diperkirakannya. Tidak terguncang menerima
benda-benda baik yang konkret maupun yang abstrak, yang dapat dimanfaatkan atau yang
merugikan dirinya dalam arti yang seluas-luasnya.
Rela (ikhlas) memiliki status mental yang sama ketika melepaskan sesuatu, terutama yang
bermanfaat bagi dirinya. Kemampuan untuk tidak terikat dengan apa saja adalah upaya
preventif dalam menghadapi fiksasi dan trauma psikis yang mengganggu kinerja sang aku.
__________
http://1.bp.blogspot.com/_IDfZ_T9xkwo/TLQy2zGFmNI/AAAAAAAAABg/k6HlVDWP608/s1600/1_TIGER_461.jpg
cited December 8, 2011
116
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Perkembangan pribadi selanjutnya memerlukan tekad, dorongan keberanian karena tidak mungkin berjalan dengan lancar tanpa koreksi-diri yang terusmenerus. Harus disertai dengan mengalahkan rintangan-rintangan dari diri
sendiri yang menghalang-halangi usaha kemajuan mental tersebut. [9] Narima
adalah status mental (psike) yang tidak guncang atas apa saja yang diterima dari
orang lain, baik kurang maupun lebih dari yang diperkirakan. Dapat berupa suatu
benda yang konkret ataupun yang abstrak, yang dapat dimanfaatkan atau yang
merugikan dalam arti yang seluas-luasnya. [10]
Rela (ikhlas) memiliki status mental yang sama ketika melepaskan sesuatu,
terutama yang bermanfaat bagi dirinya. Rela dan narima hanya berkaitan dengan
usaha agar supaya perasaan dapat berdiri di atas naik turunnya nilai-nilai yang
berkenaan dengan dunia luar. Sifat-sifat tersebut berpotensi melepaskan diri dari
keterikatan dengan barang-barang yang dapat berubah keadaannya. Sangat jelas
pesannya bahwa sifat-sifat tersebut tidak bersangkut-paut dengan aktivitas dari
sang aku, misalnya prestasi atau tugas. [11]
___________
[9]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 19-20.
[10]. Idem. Bab Hastasila. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 19.
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 18.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
117
__________
http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/08/09/119373_pm-yingluck-shinawatra-menyembah-di-depan-foto-rajathailand_300_225.jpg cited December 9, 2011.
http://dunia.vivanews.com/news/read/239247-wanita-cantik-ini-resmi-jadi-pm-baru-thailand cited December 9, 2011.
118
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Dari sudut pandang sosial, rela dan narima menjadi penting karena
mendukung persepsi bahwa kekayaan, pekerjaan, kehormatan, kedudukan,
pengaruh, dan kekuasaan tidaklah kekal. Rela dan narima tidak anti terhadap halSemakin lama sang aku semakin tidak menggantungkan diri dengan apa
saja. Dalam prosesnya mendekati Tripurusa menjadi semakin sepi.
Keikhlasan melepaskan diri dari subjektivasi, keterikatan afektif dengan
lingkungan, keluarga, kedudukan, kehormatan, kekayaan, dan kehidupan
jasmaninya sendiri menuntaskan tahap akhir dari kesepian.
hal yang didambakan banyak orang pada umumnya. Rela dan narima memberikan tanda-tanda agar manusia tidak mengasyikkan diri terhadap hal-hal tersebut,
sehingga preventif terhadap kemungkinan terjadinya luka-luka kejiwaan dalam
pergumulan melepaskan diri dari keterikatan itu. Sesungguhnya trauma dan fiksasi tersebut dapat menghalangi aktivitas yang memadai dari sang aku.
Terjadinya pengurangan yang terus-menerus dari kedaulatan, membutuhkan sikap mental yang narima agar jiwa dapat menerima dan menyetujui
kenyataan ini. Sang aku tidak cukup merendahkan diri saja ketika berhadapan
dengan Tripurusa. Diperlukan penyerahan diri tanpa syarat dan ini hanya dapat
terjadi ketika mau menduduki status tanpa memiliki kewenangan dan kedaulatan,
di dalam relung hati yang terdalam.
Sang aku semakin lama semakin tidak menggantungkan diri dengan apa
saja, semakin sepi dalam prosesnya mendekati Tripurusa. [12,13] Kesepian itu
hanya dapat ditahan dengan suka-rela melepaskan diri dari subjektivasi,
keterikatan afektif dengan lingkungan, keluarga, kedudukan, kehormatan,
kekayaan, dan kehidupan jasmaninya sendiri.
___________
[12]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, 1953. h. 17.
[13]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 207.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
119
MAKROKOSMOS
D1
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
D2
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Fisik
-------------------------------------------------Mental
D3
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4
TRIPURUSA
Alam Sejati
(Pusat Imateri)
Spiritual
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
120
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Dijelaskan oleh Soemantri bahwa ini bukan suatu bentuk autistik, tetapi justru
karena cinta yang tak terbatas [14] pada segala sesuatu, tanpa menyentuh
perbatasan-perbatasan yang sifatnya pribadi.
Kekuatan berekspansi dari sadar untuk merampas lapangannya asadar
dan menghilangkannya berasal dari keikhlasan. Status asadar sesungguhnya sudah musnah dengan sendirinya di dalam Pamudaran .
___________
[14]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, 1953. h. 17.
[15]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 207.
[16]. S. Freud: Das Ich und das Es. Internationaler Psychoanalytischer Verlag. Leipzig, Wien, Zurich,
1923. h. 33.
[17]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila.
Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 20-21.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
121
Gerbang pandang gazebo di pantai El Macao, Karibia di Punta Cana, Republik Dominica
Foto 3.4.5: Gazebo di Tepi Pantai
Gazebo adalah struktur yang mandiri, atasnya beratap, sekitarnya terbuka berornamen
sederhana, untuk siapa saja terutama sebagai tempat bersantai dan beristirahat. Asal
katanya sendiri tidak diketahui seperti bahasa Perancis Que c'est beau ("How beautyful"),
Latin Macaroni gazebo ("I shall gaze"), bangunan Muslim di Algiers Casbah, Cordoba
qushaybah. Disiapkan jalan setapak dan anak tangga untuk mencapai gazebo di atas guna
menikmati pemandangan luas dan indahnya laut di depannya. Pemandangan laut terbuka
tersebut menatap samudra Atlantik Utara yang tidak bertepi, bebas dan lepas.
Kepribadian manusia unggul juga bebas, lepas, dan tidak terikat lagi oleh suatu peraturan,
tetapi akan otomatis menaati setiap peraturan, yang dapat dikenakan pada orang lain. Hal
tersebut adalah puncak prestasi Budi luhur manakala rela, sabar, narima, dan jujur telah
menjadi miliknya. Penampilan sang aku ke depan berupa totalitas tanpa mengandung
angan-angan, perasaan dan nafsu-nafsu, sebab sentra-sentra tanpa otonomi sudah
terintegrasi sepenuhnya. Peristiwa Pamudaran adalah harapan terakhir dari sang aku,
sekiranya masih ada, sesaat sebelum musnah di depan pintu gerbang-Nya. (TheGate, Rahsa
Jati).
__________
http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/85/3d/07/the-gazebo-where-we-got.jpg cited December 16, 2011
http://www.tripadvisor.com/ShowUserReviews-g147293-d265628-r66451312-Sirenis_Tropical_SuitesPunta_Cana_Dominican_Republic.html cited December 16, 2011
http://en.wikipedia.org/wiki/Gazebo cited December 16, 2011
122
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
hasil usahanya. Candra Jiwa Indonesia menyatakan, barang siapa ingin kaya
carilah di dalam rasa narima, dan barang siapa ingin menjadi orang terpelajar,
harus memiliki watak sabar.
Dunia pertanian penuh keyakinan menganggap bahwa jiwa adalah
Perumpamaan dari dunia pertanian menganggap jiwa merupakan sawahnya, rela adalah bajak-nya, temen adalah garu-nya, pupuk-nya adalah sabar dan
narima. Air-nya adalah Trisila, cara memberantas hama dicari dari buku Pemali
(Paliwara). Perumpamaan dalam dunia pelayaran, Trisila dianggap sebagai
kompas sebuah kapal, yang dipakai untuk mengarahkan kapal ke tempat tujuan.
[18]
Budi luhur adalah suatu keadaan setelah keempat sifat sebelumnya menjadi miliknya. Orang tidak terikat lagi pada suatu peraturan, tetapi akan menaati
setiap peraturan, yang dapat dikenakan pada orang lain. Status ini harus
dipertahankan dan di dalam jiwa kegiatan sang Aku sudah tidak lagi membedabedakan manifestasi dari angan-angan, perasaan dan nafsu-nafsu. [19]
Sang Aku tampil ke depan dengan totalitas tanpa mengandung anganangan, perasaan dan nafsu-nafsu, sebab sudah ada penggabungan sentra-sentra
tanpa otonomi sedikit pun. Sang Aku berdiri di depan pintu gerbang kehancuran,
yang membawanya ke Pamudaran. Hilangnya semua batas-batas pribadi yang
sempit adalah fase berikutnya, tetapi fenomena kejadian ini benar-benar pasif
tanpa ada campur tangan yang aktif dari kesadaran sang Aku.
___________
[18]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Sangkan
Paran. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 228
[19]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 71.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
123
MAKROKOSMOS
D1
Alam Semesta
Dunia Luar
==================lPancaindral===========================
D2
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Fisik
-------------------------------------------------Extraversi
Aku
D3
PAUGERAN
Mental
Introversi
Trisila: sadar, percaya, dan taat
- - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4
PAUGERAN: Roh Suci
Pusat Imateri
TRIPURUSA
Spiritual
======================================================================
=
.Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
124
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
125
Joki Luke Nolan memberi salam kemenangan No.1 di atas kuda hitam Black Caviar
Foto 3.5.1: Kuda Hitam Black Caviar Sang Juara Pacuan Kuda
Di hadapan 20.000 penonton pacuan kuda di Doomben Australia, si kuda hitam Black
Caviar tercatat sebagai kuda yang telah mencapai kekuatan puncaknya sebagai kuda
tercepat di dunia. Dengan jeda waktu 68,85 detik itu ia telah memenangkan 13 pertandingan di tiga negara. Dominasi kekuatan kuda hitam ini memang terletak pada vitalitasnya menembus sang waktu. Sebagai kuda pelari sprinter 600 meter ditempuh dalam
hitungan waktu 32,87 detik. (Bart Sinclair dari Sunday Herald Sun, 14 Mei 2011).
Kuda hitam sebagai lambang vitalitas nafsu egosentripetal (Luamah) pada dasarnya selalu
mengajak manusia untuk memenuhi kepuasan fisiknya seperti makan, minum, tidur, dan
sahwat. Lebih gawat lagi nafsu ini bertanggung jawab atas semua aspek buruk manusia
seperti semua jenis kejahatan dan kebejatan perilaku. Tetapi ia juga memiliki kemampuan
istimewa yang tidak dimiliki oleh nafsu lainnya yaitu membalikkan polaritas negatif
menjadi egonetral dan kekuatan jasmani manusia, manakala mau dan mampu diatur oleh
sang-Joki angan-angan, sebagai kusirnya.
Dominasi luamah sejatinya merupakan inti neurosis. Menghadirkan gambaran batin dalam
Introspeksi merupakan permulaan upaya penataan kembali jiwanya. Sadar pribadi yang
sempit potensial dapat digantikan oleh Sadar kolektif. Dalam keniscayaan yang dinamakan
Panunggal, Pamudaran itu, manusia akan menempati lagi titik pusat imateri tersebut,
apabila seluruh sentra vitalitas jiwa sudah menyerahkan seluruh dominasinya.
__________
http://resources0.news.com.au/images/2011/05/14/1226055/857068-caviar.jpg cited December 17, 2011
126
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
yang akan hilang, musnah pada saat pamudaran. Soemantri menganggap bahwa sang Aku bukan titik sentral kehidupan manusia.
Semakin jelas di sini bahwa posisi sang aku tidak berada di posisi titik sentral,
tetapi eksentrik. Titik sentral adalah titik imateri yang tak berpribadi (sempit),
yang ada pada tiap-tiap individu. Soemantri menganggap sang aku tidak pernah
menjadi titik sentral, menurut kenyataan sang aku bersifat sementara, yang akan
hilang, sirna pada saat pamudaran dan panunggal. Terbuka kemungkinan sang
aku untuk memasuki pusat imateri, walaupun posisinya di bawah pusat tersebut
dan untuk merealisasikannya harus mengalami kehancuran.
Sadar kolektif akan menggantikan sadar pribadi yang sempit. Jadi kelak,
dalam keniscayaan yang dinamakan Panunggal itu, manusia akan menempati lagi
titik pusat imateri. Penyerahan diri sang aku kepada Tripurusa merupakan
langkah pertama pengangkatannya menuju ke tingkat kesadaran yang tertinggi.
Kesadaran diri di dalam hati sanubarinya lambat laun mengubah sifat ekstraversi
seseorang menjadi introversi. Introspeksi merupakan permulaan upaya penataan
kembali jiwanya sendiri agar dapat menghadirkan keniscayaan tersebut.
Titik berat kesadaran yang di tujukan ke Tripurusa di dalam dirinya sendiri,
akan menjauhkan diri dari yang lain, menyebabkan terlepasnya keterikatan
kepada orang-orang tertentu misalnya ayah dan/atau ibu. Tripurusa mengambil
alih tempat ayah dan ibu (menurut Adler, termasuk juga tokoh-tokoh tertentu).
Pengarahan diri menuju ke Tripurusa tidak akan menyebabkan keterikatan yang
bersifat neurotis, karena angan-angan tidak dapat menggambarkan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
127
Para pecinta alam sedang menaiki 1000 anak tangga menuju puncak gunung Galunggung
Foto 3.5.2: Jalan Rahayu Anak Tangga yang Senantiasa Harus Dijalani
Gunung Galunggung dulu dieja Galoen-gong adalah gunung berapi yang aktif di Jawa Barat
kira-kira 80 km sebelah tenggara ibukota provinsi Jawa Barat, Bandung (atau kira-kira 20
km sebelah timur kota Garut).
Anak tangga kedua dari Jalan Rahayu (Panembah) dijelaskan oleh Soemantri sebagai
reposisi hubungan-hubungan di dalam jiwa untuk berbakti kepada Tripurusa. Pengalaman-pengalaman di dalam jiwa menjadi aksentuasi utama di dalam panembah. Dapat
dibarengi atau dapat berbentuk suatu upacara atau ritual tertentu.
Objek yang bermakna bukan arah panembah dan angan-angan dalam keadaan bebas.
Pengalaman angan-angan harus didapatkan dengan sadar. Harus diinsyafi oleh perasaannya bahwa melalui kesadaran di dalam dirinya sendiri dapat mencapai Tripurusa.
Perasaan untuk kembali ke Tripurusa masih harus mendapat penekanan dari nafsu
keinginan (Sufiah) dalam momentum panembah. Di dalam suasana panembah, suasana
jiwa yang sunyi, sepi, sendiri itu tidak terkandung suatu perasaan yang positif atau negatif,
dan bukan suatu suasana perasaan yang acuh-tak acuh.
__________
http://vidyasatya.files.wordpress.com/2011/02/1000-anak-tangga.jpg cited December 16, 2011
http://en.wikipedia.org/wiki/Talk:Galunggung cited December 19, 2011
128
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
tidak ada (imateri). Pengarahan itu jadinya dikurangi sampai nol, dengan kata
lain ini adalah suatu keadaan yang tidak membutuhkan ruang dan waktu.
Terhadap Tripurusa, perasaan tidak boleh bereaksi positif atau negatif . Ini
bukannya acuh-takacuh, tetapi suatu pengalaman yang sunyi, sepi, sendiri. Nafsu
tidak lagi membuat keinginan-keinginan yang egosentripetal, tetapi hanya
keinginan-keinginan dan tendensi-tendensi egosentrifugal yang sifatnya sosial dan
suprasosial.
Panembah adalah anak tangga kedua dari Jalan Rahayu, dijelaskan oleh
Soemantri sebagai reposisi hubungan-hubungan di dalam jiwa agar dapat
digunakan untuk berbakti (ibadah) kepada Tripurusa. Panembah adalah
aksentuasi dari suatu cara hidup yang akan dilalui secara konsekuen. Tekanantekanan atau aksen-aksen tersebut dibarengi atau dapat berbentuk suatu upacara,
tetapi yang pokok adalah pengalaman-pengalaman di dalam jiwa.
Angan-angan harus bebas, tidak boleh diarahkan ke suatu objek yang
bermakna, suatu hal yang mengandung isi. Pengalaman angan-angan harus
didapatkan dengan sadar, bahwa dirinya sendiri yaitu kesadaran dapat mencapai
Tripurusa dalam kesadarannya itu. Perasaan harus menginsyafi bahwa tempat
Tripurusa itu dekat dan dapat dicapai, dan nafsu-nafsu harus membuat keinginan
yang mendorong perasaan kepada persatuan dengan Tripurusa (panunggal,
pamudaran).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
129
130
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
luar dibungkus, atau lebih baik kebal terhadap rangsangan tersebut. Nilai
ambang sensoris lambat-laun bertambah,
sehingga hanya dilewati oleh
rangsangan-rangsangan yang sangat kuat saja. Ketiga sentra vitalitas statusnya
seperti yang telah diterangkan hanya dapat dicapai dengan panembah yang
khusuk dan teratur. Nafsu-nafsu pada umumnya masih bergerak dengan
membuat berbagai dorongan, yang oleh angan-angan dijadikan gambaran
gagasan dan membuat perasaan selalu bergerak.
Penanganan di dalam panembah bukan hanya untuk nafsu saja, tetapi juga
angan-angan dan perasaan bersama-sama agar dengan saling memengaruhi
sentra-sentra tersebut dapat berhenti serempak. Setelah angan-angan dan
perasaan berhenti dan beristirahat, maka hubungan sadar dan asadar menjadi
lain hubungannya. Kemampuan asimilasi dari sadar terhadap asadar menjadi
jauh lebih besar, sehingga isi dari asadar menjadi lebih banyak yang menjadi
sadar. Munculnya isi yang asadar di permukaan sudah barang tentu akan
mengganggu keadaan berhenti dan beristirahatnya angan-angan. Terjadilah
pengolahan afektif.
Isi-isi tersebut dapat berupa keinginan-keinginan yang terdesak atau
dorongan-dorongan imanen yang baru. Muncullah kemudian suatu kemampuan
atau kebiasaan orang untuk mengambil sikap terhadap angan-angan dan perasaan sedemikian rupa sehingga ia dapat meng-observasi isinya yang mungkin timbul,
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
131
Tampak puncak Himalaya dengan salju abadi dan Tim Indonesia sedang mengibarkan bendera
__________
http://3.bp.blogspot.com/-qKgZOQ99CrI/TVbkjtUZwbI/AAAAAAAAAE4/VBYQjNfrwlo/s1600/mount-everest.jpg
cited 30 August, 2011
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Mahitala-Unpar.jpg cited 31 August, 2011
132
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
133
Majalah TIME bulan Desember 1999 memilihnya sebagai Manusia Abad Ini
134
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
iklim kejiwaan tersebut masih ada sampai akhirnya menjadi Pamudaran yang permanen.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
135
Kota masa datang dengan energi yang terbarukan untuk publik, industri dan transportasi
Gambar 3.5.1: Kota Masa Datang Fokus pada Manajemen Energi dan Transportasi
Di negara-negara maju kegiatan publik, industri, dan transportasi memerlukan catu energi
sedemikian besar sering sangat tergantung dengan negara lain secara ekonomi dan politik,
sangat rawan. Sebagai solusinya Pemerintah mencari alternatif energi baru yang selalu
terbarukan dan memanfaatkan secara efisien untuk kepentingan masyarakatnya.
Pertemuan antara kebutuhan energi dan kegiatan masyarakat melahirkan sistem
manajemen energi yang berkelanjutan dengan tujuan akhir menyejahterakan masyarakat.
Pertemuan intuisi adalah pertemuan antara sadar individu dengan Tripurusa. Isi intuisi
adalah pertemuan itu sendiri, yang berada di luar pengalaman individu. Tripurusa dalam
hal ini bertindak sebagai gambaran masa depan hati nurani yang dapat dicapai.
Pengalaman yang tidak dikenal sebelumnya inilah yang dapat disebut sebagai faktor baru.
Pamudaran akhirnya merupakan realisasi dari hati sanubari dan merupakan tujuan akhir
dari perkembangan manusia.
__________
http://www.japantrends.com/en/wp-content/uploads/2011/12/Toshiba-Smart-City-Campaign1.jpg cited December 12,
2011
136
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
dilanjutkan secara sensoris kepada sang aku, meskipun dapat diterjemahkan oleh
sang aku dalam lambang-lambang atau kata-kata. [melalui induksi asensoris]
Tendensi-tendensi suprasosial,
sebagai asmara sufi dilatih dan dipraktikkan di dalam budi darma yang
wujudnya berupa suka beramal, suka menolong, dan mencintai sesama
hidup.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
137
Kematian pada Perang Dunia kedua, sama korbannya selalu sipil dan militer
__________
http://img814.imageshack.us/img814/986/1800pxatomicbombingofja.jpg cited December 19, 2011
138
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
ketahanan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
139
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
141
142
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
yaitu kekuatan saudara- saudara menjadi menurut sehingga penyatuan kekuatankekuatan yang terintegrasi mudah tercapai. Kesediaan menurut dari kekuatankekuatan tersebut itu menjaga kita terhadap munculnya hal-hal yang sifatnya
asadar secara tiba-tiba.
Budi luhur adalah sikap manusia yang sudah tidak memiliki lagi persoalan
ke-terikatan. Semua bentuk keterikatan yang dapat diidentifikasi telah dilepaskan.
Sudah bukan menjadi kasus bagi seorang dokter ataupun psikolog. Luamah-nya
sudah benar-benar membalik polaritasnya yang negatif. Tidak memiliki lagi sifatsifat negatif, begitu juga pada tingkat perasaan dan angan-angan. Bagi yang
bersangkutan persoalannya adalah secara mental-spiritual menyem-purnakan
penyerahan dirinya secara total kepada Tripurusa sampai tidak bergerak sama
sekali; Soemantri meletakkan hal ini secara keseluruhan di bidang religi.
Rekapitulasi dari yang telah dibicarakan sebelumnya adalah bahwa
perspektif-perspektif therapeutik letaknya sedemikian, hingga Candra Jiwa
Indonesia menunjukkan jalan agar diperoleh suatu sikap hidup baru, dengan
tujuan mencapai pamudaran. Peralihan dari sikap hidup yang lama ke yang baru
melalui penerimaan adanya gambaran batin yaitu Tripurusa yang akhirnya
menjadi kemungkinan eksistensinya. Realisasi dari gambaran batin ini melewati
pelaksanaan Trisila dan Pancasila, berhati-hati terhadap Pemali, dan pelatihan
Jalan Rahayu.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
143
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
145
Pasien dalam suasana santai sedang diperiksa jiwanya oleh psikolog klinik/ psikiater
146
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Menurut Soemantri
kan adanya kekuatan-kekuatan yang imanen dalam dirinya, yang sebagian dapat
memperlambat perkembangan sang aku, dan sebagian yang lain dapat mempercepatnya. Menjadi jelas bahwa analisis yang mendalam sampai kepada masa bayi
dan balita tidak dicakup oleh Candra Jiwa Indonesia.
Penjelasan-penjelasannya hanya terbatas pada kedalaman-kedalaman yang
secara aktual dapat digunakan untuk pendidikan mental, jiwa (psikagogi).
Penekanan pada psikagogi hampir merupakan suatu pendidikan yang khas dalam
Candra Jiwa Indonesia, bukan hanya dalam sejarah peran guru adalah besar,
tetapi juga karena mudah tersinggungnya perasaan orang Indonesia, walaupun
dari luar sebenarnya tidak begitu kelihatan. Pada penjelasan mengenai simbolsimbol yang telah menjadi sadar, bentuk-bentuk arketipnya hendaklah menjadi
pilihan daripada hubungan yang sifatnya pribadi, agar tidak terjadi kemunduran
karena merasa tersinggung.
Karena kepekaan yang amat sangat, maka keputusan apakah orang
Indonesia harus dirawat dokter secara analitis harus melalui pertimbanganpertimbangan yang lebih halus. Terutama untuk pasien-pasien wanita, bagi
Soemantri metode analisis Freud sebelumnya dapat diramalkan akan gagal bila
diterapkan. Pada waktu disertasi Soemantri dipublikasikan (1956), diperkirakan
analisis cara Freud baru dapat digunakan untuk orang-orang Indonesia generasi
se-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
147
148
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
149
150
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
[24]. Carl Gustav Jung. Seelenprobleme der gegenwart. Rascher und Cie A.G. Verlag Zurich. h. 37-38.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
151
MAKROKOSMOS
Alam Semesta
Dunia Luar
==================lPancaindral=============================
MIKROKOSMOS
Dunia dalam
Fisik
- - - - - - - - - - - - - - - DASASILA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Mental
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tripurusa: 3.Roh Suci, 2.Suksma Sejati, 1.Suksma Kawekas
Alam Sejati
(Pusat Imateri)
Spiritual
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
152
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
(perkumpulan yang
bahwa candra jiwa tersebut memiliki arti yang praktis bagi masyarakat Indonesia.
Ia telah menyusun Dasa Sila (dasa= 10; sila= asas) yang ditaati oleh orang-orang
tersebut dengan sukarela.
Sepuluh asas tersebut adalah:
1. Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berbakti kepada Utusan Tuhan.
3. Setia kepada kalifatullah (pembesar negara dan undang-undangnya).
4. Berbakti kepada tanah air.
5. Berbakti kepada orang tua (ayah-ibu).
6. Berbakti kepada saudara tua.
7. Berbakti kepada guru.
8. Berbakti kepada pelajaran keutamaan (budi pekerti luhur).
9. Kasih sayang kepada sesama hidup.
10. Menghormati semua agama.
Kesepuluh sila itu apabila diringkas, termuat dalam sila ke-9: Kasih sayang
kepada sesama hidup. Perkumpulan yang didirikan Soenarto disebut Paguyuban
Ngesti Tunggal, yang artinya perkumpulan yang tujuannya bersatu. Berjuang ke
arah persatuan masyarakat sehingga terdapat ketenteraman, kebahagiaan, dan
persaudaraan di antara anggota-anggotanya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
153
154
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Apakah
benar hipotesisnya kelompok masyarakat yang dengan sukarela mengamalkan Dasa Sila tersebut secara umum benar-benar sehat dan kuat
jiwanya, bebas dari neurosis , maupun gangguan mental lainnya.
akan tumbuh dengan subur. Apakah kelompok masyarakat yang dengan sukarela
mengamalkan Dasa Sila tersebut secara umum benar-benar sehat jiwanya, bebas
dari neurosis maupun gangguan mental lainnya,
sejarahlah yang akan
membuktikan di kelak di kemudian hari.
Mengikuti perjalanan sang waktu (20 Mei 1949-2010, enam dasawarsa),
pada waktu buku ini ditulis-ulang dan dipelajari, organisasi tersebut telah
meluas di seluruh Indonesia. Sambutan Ketua Pengurus Pusat Dr. Ir. Budi
Darmadi, MSc. pada upacara pembukaan Kongres Pangestu XVI Tahun 2010
tanggal 21 Mei 2010 di Surakarta mengumumkan jumlah anggotanya yang
terdaftar 209.530 orang. Sebagai gambaran singkat perkembangan cabang:
Kongres I tahun 1954: 4 cabang, Kongres V tahun 1967: 96 cabang, Kongres X
tahun 1982: 158 cabang, Kongres XV tahun 2005: 196 cabang, dan Kongres XVI
tahun 2010: 203 cabang. Kongres ini direncanakan hadir 203 cabang di mana 189
cabang berada di Pulau Jawa dan 14 cabang di luar Pulau Jawa. Yang tidak kalah
menariknya dari organisasi ini adalah dijalankan tanpa memungut iuran
organisasi.
Sebagai gantinya disediakan kotak budi darma,
serta
mengembangkan toko bisu untuk melatih kejujuran anggotanya. Melakukan
pencatatan dan pendataan organisasi, tetapi kartu keanggotaan tidak begitu
dianggap penting, lebih mementingkan rasa persaudaraan di antaranya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
155
Kotak Budi Darma (Donation Box) buatan Jim Woodward, pehobi dari Houston, Texas, USA
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
organisasinya
tidak memungut iuran tetapi menyediakan kotak budi darma. Mengembangkan toko bisu untuk melatih kejujuran. Pencatatan dan pendataan organisasi dilaksanakan, tetapi kartu keanggotaan tidak begitu
dianggap perlu, lebih mementingkan rasa persaudaraan di antaranya.
tan seperti organisasi pada umumnya. Angautanya terdiri dari berbagai kalangan
masyarakat mulai dari petani, buruh, pengusaha, guru, pelajar, mahasiswa,
sarjana, guru besar, sampai pembesar-pembesar negara. Tentu saja organisasi ini
juga seperti organisasi lainnya memperhatikan sasaran kuantitas, tetapi uniknya
lebih menitik-beratkan pada meningkatkan kualitas derajat kejiwaan manusianya
menuju derajat Budi Luhur.
Tulisan-tulisan, topik-topik tertentu yang termuat berdasarkan intuisi
Soenarto, dapat diakses di dunia maya (internet). Baik ditulis oleh pengagumnya,
para peneliti di dalam maupun di luar negeri, dan penulis lainnya. Dapat berupa
apresiasi maupun kritik sesuai dengan pandangan penulisnya, untuk menambah
wawasan pembacanya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
157
The SEAMEO Acting Director (17 Maret 1969-19 Januari 1970) Sekretariat SEAMEO, Bangkok
TheSelf dengan sadar berjanji di dalam Paugeran Tripurusa (ikrar, kredo, syahadat)
bahwa ia meyakini kelak akan dituntun oleh TheForce kembali kepada Sumber dan Asal
mula Hidupnya. Seyogyanya, janji itu kelak dijalankan oleh sang Aku sebagai perilaku
introversi (sadar, percaya, dan taat) yang disempurnakan oleh perilaku ekstraversi di
masyarakat (sabar, rela, nerima, jujur, dan budi luhur). Jadilah ia manusia dengan
integritas paripurna yang pantas untuk menyaksikan kebenaran ilmiah ini.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman1.jpg cited May 15, 2011.
158
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Kesimpulan
(Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia)
1. Intuisi
Soemantri telah membuktikan hipotesis Jung mengenai terjadinya intuisi
dengan kekhususannya pada diri R. Soenarto Mertowardojo, sekaligus juga pada
dirinya sendiri, berdasarkan introspeksi. Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis,
tersusunlah candra jiwa baru yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan
oleh Carl Gustav Jung, yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
2. Potensi
Potensial intuisi dapat terjadi kepada siapa saja, sebagai puncak evolusi
kesadaran sang Akunya manusia. Dengan meningkatkan kesadaran pribadinya
menjadi Sadar (kolektif) Terbatas sampai ke Sadar Kolektif Dinamis.
3. Sadar-Kolektif
Secara ilmiah memperkenalkan keberadaan Sadar Kolektif Statis (Suksma
Kawekas), TheSource dan Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati), TheForce,
sebagai wakilnya di dalam pusat imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh
Suci), TheSelf adalah yang dihidupi, dituntun, dan dipimpin oleh TheForce. Aku
sejatinya manusia yang sadar bahwa kelak akan dituntun kembali kepada Sumber
dan Asal mula Hidup.
4. Perilaku
Sadar, percaya, dan taatnya sang Aku kepada Sadar Kolektif adalah perilaku
ke dalam dirinya (Trisila: kunci utamanya adalah percaya), sebagai kuncinya
peristiwa intuisi. Watak tersebut baru terlaksana dengan sempurna apabila
disertai dengan mempraktikkan budi luhur di masyarakat. Perilaku ke luar (di
masyarakat) tersebut berupa pembangunan watak yang luhur, antara lain: Sabar
yakni luas, longgar, dan mampu menampung semua persoalan;
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
159
D1
MAKROKOSMOS
D2
Fisik
------------------------------------------------Mental
D3
IANGAN-ANGAN,-
--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
(sadar)
- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4
TriAspect:
(percaya),
TheGate
3TheSelf,
(taat)
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource
Pusat Imateri
Spiritual
=====================================================================
===
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
160
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Rela adalah ikhlas dan ridho; Narima yaitu syukur dan puas; Jujur ialah benar,
adil, dan berani; serta Budi luhur itu sendiri (Pancasila: kunci utamanya adalah
jujur).
5. Empati
Dengan mempelajari Candra Jiwa Indonesia, memperdalam konsep empati,
diharapkan mampu memahami keyakinan mental-spiritual dirinya sendiri, orang
lain, klien sehat, dan pasien sakit. Sebagai dasar untuk mempertajam empati,
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus
menjalankan reedukasi maupun terapi mental spiritual.
6. Kesadaran Diri
Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana
perasaan (percaya), dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang Akunya
manusia lebih mendekat kepada TheSource sebagai sumber dan asalmula hidup.
Melalui tuntunan TheForce di dalam dirinya, di dalam pusat spiritual, yang imateri,
omnipotensi, dan abadi.
7. Fungsi Luhur
Dengan semakin redup-nya kesadaran sang Aku, terang dan membesarnya
kesadaran hidup TheSelf (Roh Suci), yang merembes melalui Rahsa Jati (TheGate):
kontinuitas kesadaran, diharapkan terbukanya kemungkinan peningkatan fungsi
luhur manusia, kebijaksanaan, intuisi, dan aspek keajaiban lainnya yang
bermanfaat untuk menyelesaikan tugas hidup manusia di dunia.
8. Semoga kesejahteraan, ketenteraman, dan kebahagiaan selalu meliputi
saudara-saudara sekeluarga karena cinta, kasih sayang, tuntunan dan lindungan
dari TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Sang Guru Sejati, Utusan Tuhan yang abadi
di dalam pusat hidupnya setiap manusia.
Terima kasih.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
161
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Acting Director SEAMEO, 17 Maret 1969 - 19 January 1970
Foto 8.1.1: Prof. Soemantri Sedang Membuat Catatan Penting di Ruang Kerjanya
Patut dicatat dalam sejarah bahwa beliau telah membuktikan hipotesis Jung mengenai
terjadinya intuisi dengan studi kasus kualitatif pada diri R. Soenarto Mertowardojo,
sekaligus juga pada dirinya sendiri, melalui introspeksi.
Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis, TheForce, tersusunlah candra jiwa baru yang
lebih lengkap dari apa yang telah disarankan oleh Carl Gustav Jung, Sigmun Freud, dan
Alfred Adler yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto, yang berlaku secara
universal.
Kol. Dr. dr Soemantri Hardjoprakoso adalah termasuk salah satu pendiri sekaligus Dekan
(pertama: 1961-1962) Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran (Berdiri 2 September
1961). Kuliah-kuliah awal 30 mahasiswanya dilaksanakan di Dinas Psikologi Angkatan
Darat di Jalan Sangkuriang 17 Bandung, tempat kuliah berikutnya dan ujian Sarjana Muda
Psikologi yang pertama kali (1964) di Gedung Danawarih di Jalan Haji Wasid 31 Bandung.
__________
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
EPILOG
Sekar Dhandhang Gula Eling-eling
*]
*]
Syair lagu berbahasa Jawa yang bermetrum dandhang gula ini berisi ajakan bagi semua
mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Kehidupan Nyata. Agar selalu sadar, percaya
atau beriman kepada Tuhan YME, serta menaati, semua perintah-Nya yang lazimnya disebut
sebagai takwa. Jangan sampai melanggar larangan-Nya serta berusaha memiliki watak utama
yang terpuji, yaitu; ikhlas (rela), sabar, syukur (narima), jujur (temen), dan budi luhur, serta
ajakan untuk menetapi sepuluh sila, agar mendapatkan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa.
Dasa sila**] berisi (1) Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) berbakti kepada
Utusan Tuhan; (3) setia kepada kalifatullah (pembesar negara dan undang-undangnya); (4)
berbakti kepada tanah air, (5) berbakti kepada orang tua (ayah-ibu); (6) berbakti kepada
saudara tua; (7) berbakti kepada guru; (8) berbakti kepada pelajaran keutamaan; (9) kasih
sayang kepada sesama hidup; dan (10) menghormati semua agama. Sila ke-9 merupakan
ringkasan dari kesepuluh sila tersebut.
Melaksanakan semua hal tersebut di dalam praktik kehidupan nyata sehari-hari, artinya
menyatu dan guyub dengan masyarakat. Praktik tersebut akan mengubah perilaku dan watak
manusia, menyelamatkan hidup serta mendapatkan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, pusat
dan sumber hidup kita semua, di mana kelak kita akan kembali kepada-Nya.
__________
*] Buku Saku Panembah dan Pangesti. Paguyuban Ngesti Tunggal. Jakarta 2003. h. 33.
**] Idem h. 36.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
163
__________
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
LAMPIRAN
LAMPIRAN-1: Skema I ( MAKROKOSMOS dan MIKROKOSMOS)
SKEMA I
MIKROKOSMOS
Otak Besar
Cipta-Pangaribawa
Nalar-Prabawa
Pangerti-Kamayan
I. Penglihatan
Jantung
Angan-angan arti sempit
II. Pendengaran
I
III. Pembau
Aku
u
AKU
Hati
Perasaan
II
IV Perasa(an)
Nafsu
merasakan rasa
orang lain
V Pengucap (bahasa)
Paru
Mutmainah (putih)
Amarah (merah)
Sumsum
Sufiah (kuning)
Daging
Luamah (ungu)
Darah
MAKROKOSMOS:
Langit Lapis 7
Materi halus-Jiwa
RAHSA JATI
TRIPURUSA
Bumi Lapis 7
Materi kasar-Fisik-Kimiawi
III
Catatan penulis:
Dalam tulisan penulis lainnya nafsu luamah sering digambarkan sebagai kuda yang berwarna hitam, bukan
berwarna ungu (warna daging). Memang warna ungu (tua) dan hitam dalam hal warna kuda memiliki persepsi
yang mirip, dapat dipersamakan. Polaritas nafsu ini memang dapat berubah dari negatif menjadi netral (konversi,
sublimasi). (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
165
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
21. Mutmainah
22. Supiah
23. Amarah
24. Luamah
Catatan penulis: R. Trihardono Soemodihardjo adalah salah satu dari tiga penulis Buku Pustaka
Sasangka Jati. Beliau termasuk nara sumber utama Dr. Soemantri Hardjoprakoso dalam studinya tentang Candra Jiwa Soenarto. Catatan warna (perkiraan) dalam kurung sebelah kanan
adalah tambahan dari penulis (BSP).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
167
Foto tiga orang penulis pustaka intuisi Sasangka Jati, dikenal sebagai Tiga Serangkai
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
PERASAAN
POSITIF
NEGATIF
Hierarki
Monarki Absolut
Rasional
Tirani
Kreatif
Merusak
Pertanggung jawaban
Menekan
Berwawasan
Memerintah
NAFSU-NAFSU
POSITIF
NEGATIF
Menerima
Menolak
Menerima, komprehensif
Menolak, tertutup
Cuek, mengabaikan
Cinta
Benci
Stabil, konstan
Tidak konstan
Tenang, damai
Ciri yang utama: motivator untuk sentra yang lain, berkembang, pendorong
POSITIF
MUTMAINAH
NEGATIF
Tidak ada
(kesadaran saya) untuk mendukung kesadaran kita (kekita-an), pengorbanan, pemurah pada tetangga dekat
dan semacamnya
NETRAL
Anak
LUAMAH
NEGATIF
minat seksualitas
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
169
=====================================================================
D4 Alam Sejati
Pusat Imateri
Spiritual
IVTRIPURUSA:
3Roh
- - - - - - - - - - - - - - - - -l
Rahsa Jati
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hati Nurani
IANGAN-ANGAN,-
--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
(aku)
Mental
----------------------------------------------------------------D3
D2
MIKROKOSMOS
Fisik
MAKROKOSMOS
Alam Semesta
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
ADLER
JUNG
Kesadaran kolektif
Suksma
Sejati
SUPER
EGO
Kemasyarakatan
(Rasa kebersamaan)
EGO
(aku)
EGO
(aku)
Persona
Hati nurani
EGO
(aku)
TRIPURUSA
Roh Suci
EGO
(aku)
Mutmainah
Amarah
I. Individual
Prasadar
Sufiah
Lauwamah
Nafsu egosentrifugal
Asmara sufi
Nafsu sosial dan
suprasosial (Carp)
(Kekuatan energi,
ketekunan)
(Nafsu keinginan,
hasrat, harapan)
(Nafsu egosentripetal)
Ketidaksadaran
ES
Asadar
I. Pribadi (penampung isi yg terdesak)
II. Kolektif (arketip, pola dasar libido)
Nafsu mati
Nafsu
seks
Asadar
II. Kolektif
(menyeluruh)
Catatan penulis:
Perbandingan 4 (empat) candra jiwa yang semuanya dilahirkan di Eropa. Posisi sang-Aku (Ego)
sebagai sentra pembanding utamanya. Menjadi jelas bahwa Candra Jiwa Indonesia berdiri
sejajar dengan lainnya dan tampak lebih lengkap strukturnya. Das ES di dalam Candra Jiwa
Freud disebut juga sebagai ID. Freud tidak percaya adanya Tuhan, Adler tidak membicarakan
Tuhan maupun struktur jiwa, jadi keduanya tidak memiliki Yang di Atas, suprastruktur.
Suprastruktur adalah bagian transendennya (kalbu-hati) manusia.
Pada suprastruktur Jung menempatkan Das Selbst suatu tujuan evolusi puncaknya Ego manusia
untuk mencapai kesadaran kolektif. Pada awalnya Sadar Kolektif itu ada dua (BiAspect):
Suksma Kawekas (statis) adalah tujuan hidup, sumber, dan asal mula hidup dan Suksma Sejati
(dinamis) adalah utusan-abadinya yang statis, yang meng-hidup-i, menjadi penuntun dan
gurunya Ego-yang-imateri (Roh Suci, yang di-hidup-i, Sadar Kolektif Pribadi) manusia. Egomateri (Aku) adalah bagian sadar individu yang merupakan kristalisasi dari angan-angan, secara
struktur berasal dari Cipta-nya manusia. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
171
Transenden
Imanen
SPIRITUAL
MENTAL
FISIK
A
Abbssoolluutt
||
E
EG
GO
O
MIKROKOSMOS
MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
Diagram Transenden Terbalik 9.1.1: Evolusinya Ego ke Dalam Dirinya Yang Hakiki
Candra Jiwa Indonesia menunjukkan titik-titik perbedaan yang hakiki dan absolut di antara
berbagai candra jiwa yang bertujuan pada pengembangan diri (TheSelf) dengan lainlainnya yang menuju kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor diluar dirinya.
Menunjukkan apa yang hakiki dalam eksistensi manusia yaitu Ego (Aku) dan Super Ego
(Aku Luhur), yang memungkinkan dapat terserap ke dalam dirinya yang hakiki, Absolut
dan transenden.
Candra Jiwa Indonesia dan candra dunia yang lengkap telah didusun berdasarkan data
yang lebih dari cukup diperoleh dari R. Soenarto Mertowardojo pribadi. Kasus studi
kualitatif ini oleh dr. Soemantri Hardjoprakoso disusun menjadi bahan disertasinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
172
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
RANGKUMAN
01.
The need is felt for conception of
men and world which may be used as a
starting point and basis for a way of living
and from which at the same time can be
deduced a psychoprophylactic and a
psychotherapy.
1. It comprises by the most ample data for 1. Disusun berdasarkan data yang lebih
a complete conception of man and
dari cukup untuk suatu candra jiwa dan
world originating from one single source.
candra dunia yang lengkap, yang berasal
dari satu sumber.
2. It indicates the greatest common 2. Merupakan faktor persekutuan terbesar
divisor of the various conceptions of man (rangkuman) dari berbagai candra jiwa dan
and world current in Indonesia.
candra dunia yang ada di Indonesia.
3. It points out the essential differences
between those conceptions of man which
aim at the development of the Self and
those others which are orientated on
forces and factors outside the self.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
173
MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
Fungsi
Spesifik
Ke-IV
MENTAL
MIKROKOSMOS
FISIK
Empat
Fungsi Spesifik
I
Anganangan
(IV)
II
Perasaan
III
Nafsunafsu
DiagramTransenden 9.1.2: Fungsi Spesifik ke-4 Sebagai Pusat Potensi Yang Hakiki
Tiga sentra vitalitas di dalam jiwa manusia oleh Candra Jiwa Indonesia, di kemukakan juga
sebagai tiga fungsi spesifik: angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada fungsi
spesifik yang ke-empat yang mungkin merupakan pusat hakiki dari manusia (!)
Yang menarik adalah makna fungsi yang keempat di dalam pusat imateri (spiritual), selain
sebagai pusat potensi, sekaligus suatu keniscayaan untuk masuk ke dalam status
transendennya. Fungsi keempat memungkinkan untuk mempelajari seluruh mekanisme
sadar dan asadar di dalam jiwa manusia dan aspek komunikasinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
174
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
04.Pada satu bab terpisah, Tinjauan banding posisi sang aku dalam sistem Freud,
Adler, dan Jung serta Candra Jiwa Indonesia, skema dari keempat sistem tersebut
disejajarkan. Bagi mereka yang sudah
terbiasa dengan pandangan Barat, skema
dari Freud, Adler, dan Jung tersebut,
diharapkan dapat membantu menghargai
candra jiwa dan candra dunia Indonesia.
05.
Di dalam Candra Jiwa Indonesia,
selain dari fungsi spesifik angan-angan,
perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada
fungsi keempat yang mungkin merupakan
pusat hakiki dari manusia.
06.
This fourth function is not only a
centre of potence, but at the same time it
is a perspective to enter into the
transcendent state of being. This fourth
function moreover makes it possible to
observe all the conscious and unconscious
mechanism in the human psyche.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
175
D1
MAKROKOSMOS
D2
Body
------------------------------------------------D3
- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4
TriAspect:
TheGate
3TheSelf,
Mind
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource
Spirit
IVPUSAT IMATERI
=====================================================================
===
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
176
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
This fourth function is called the Fungsi keempat ini disebut pusat imateri
immaterial centre because it forms at the karena pada saat yang sama sekaligus
same time the gate of entrance to the membentuk pintu masuk ke dalam eksisstate of immaterial being.
tensi imateri.
07. This immaterial state of being is the
set purpose for man and mankind. As the
Indonesian conception of man based on
the principle of immaterial life as the
commencement and the original source of
all life, so the attainment of this state of
immaterial being is at the same time seen
as the return to that selfsame Original
Source of all life.
08.
This immaterial life is one but it
shows three aspects. The first aspect of it
is called Suksma Kawekas, the Quiet, Static
Life. From this first aspect originates the
second one, Suksma Sejati, the starting
Dinamic Life by which the Omnipotence of
Suksma Kawekas can come into
manifestation. The third aspect is Roch
Sutji, seen as a spark from Suksma Sedjati.
This Roch Sutji is the Spirit of man.
08.
Hidup imateri adalah satu, tetapi
mempunyai tiga aspek. Aspek pertama
disebut Suksma Kawekas, Hidup yang diam
dan statis. Dari aspek pertama muncul
aspek kedua, Suksma Sejati, awal dari
Hidup dinamis yang memanifestasikan
Mahakuasanya Suksma Kawekas. Aspek
ketiga adalah Roh Suci, terlihat sebagai
percikan sinar dari Suksma Sejati. Roh suci
ini adalah Rohaninya manusia.
09.
This trinity of Suksma Kawekas,
Suksma Sedjati and Roch Sutji is that which
constitutes the immaterial centre of
everyman and is called TriPurusa. Suksma
Sedjati is also conceived as the eternal
Representatives of Suksma Kawekas, or as
the Son of the Father. In correlation with
Roch Sutji, Suksma Sedjati is the Light, the
Veritable Teacher and Guide the Word, the
Sepherd, etc.
09.
TriAspek dari Suksma Kawekas,
Suksma Sejati, dan Roh Suci merupakan
pusat imateri dari setiap manusia dan
disebut Tripurusa. Suksma Sejati adalah
Utusan abadi Suksma Kawekas, atau
bagaikan Sang Putra terhadap Ayahnya.
Terhadap Roh Suci, Suksma Sejati adalah
Sang Penerang, Sang Penuntun, Guru
Sejati, Sang Sabda, dan Sang Gembala, dst.
10a.
The material body has innate
polarized forces which are the drives and
the immanent forces constituting the
material body. On the one hand there is
the egoistical or egocentripetal drive, on
the other hand the social and supersocial
(Carp) or egocentrifugal drive.
10a.
Badan/jasmani kasar memiliki
kekuatan alami yang memiliki arah dan
tujuan. Di satu pihak terdapat nafsu yang
egoistik atau nafsu egosentripetal, lainnya
adalah nafsu sosial dan suprasosial (Carp)
atau nafsu egosentrifugal.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
177
MAKROKOSMOS
============l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS
(Soma)
FISIK
------------------------------------------------ANGAN-ANGAN
MENTAL
3Pangerti
(Psike)
(Pusat Imateri)
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
178
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
179
MAKROKOSMOS
===============l Pancaindra l============================
Asadar Kolektif
MIKROKOSMOS (Biologis)
FISIK
-------------------------------------------------Angan-angan
Nafsu-nafsu
MENTAL
-CIPTA
-NALAR
-PANGERTI
Sadar Pribadi
Aku
Aku
Perasaan
Aku
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
Sadar Kolektif
SPIRITUAL
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
11.
The curve of development of man
and humanity in this line of thought is
from the biological to the spiritual or from
the lustful to the free of lust, or again from
the collectively unconscious to the
collectively conscious. This development
leads through the forming of the individual
consciousness of the ego. In everyday man
the consciousness of immaterial life freeof-lust has been overgrown by the
biological lustful life.
11a. The collectively conscious become
latent by the domination of the collectively
unconscious. By the individuality of the
consciousness of the ego something like a
phase of transition is formed between the
biological and the spiritual, the lustful and
the
free-of-lust,
the
collectively
unconscious and the collectively conscious.
11b. For this reason it is the task
consciousness of the ego to let gradually
disappear the domination of the
biologically lustfull in order that the
spiritual
free-of-lust
may
become
manifest. In this way there is a shift in the
direction of the collectively conscious.
11c. In this development the consciousness of the ego will fade and will at last
become entirely absorpted in the
collectively conscious. This shift to the
collectively conscious free-of-lust is
accompanied by a release of fixation to the
collectively unconscious and lustful.
12.
As a consequence of this fading of
the consciousness of the ego, the
individually unconscious disappears at the
same time, and the individually conscious
will become increasingly collective.
11.
Kurva perkembangan dari manusia
dan kemanusiaan dalam alur pemikiran ini
berangkat dari yang bersifat biologis
menuju ke spiritual atau dari yang penuh
keinginan menuju ke bebas keinginan,
selanjutnya dari asadar kolektif menuju ke
sadar kolektif. Perkembangan ini melalui
pembentukan kesadaran individu dari ego.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia, kehidupan sadar imateri yang bebas keinginan tersebut tertutupi oleh kehidupan biologis yang penuh keinginan.
11a. Kesadaran kolektif menjadi laten oleh
dominasi asadar kolektif. Dengan adanya
individualitas dari kesadaran sang aku
bagaikan suatu fase transisi yang terbentuk di antara yang biologis dan yang spiritual; yang penuh keinginan dan yang bebas
keinginan; serta yang asadar kolektif dan
yang sadar kolektif.
11b. Oleh karena itu, tugas kesadaran ego
secara
pelan-pelan
menghilangkan
dominasi penuh keinginan biologis agar
supaya kehidupan spiritual yang bebas
keinginan menjadi manifest. Dalam hal ini
terjadilah perpindahan arah ke dalam
sadar kolektif.
11c. Dalam perkembangan ini, kesadaran
sang aku akan memudar dan pada akhirnya terabsorpsi secara keseluruhan di dalam sadar kolektif. Pergeseran ke bagian
sadar kolektif yang bebas keinginan tersebut diikuti oleh terlepasnya ikatan kepada
asadar kolektif yang penuh keinginan.
12.
Dengan pudarnya kesadaran sang
aku, pada saat yang sama asadar individu
juga menghilang, dan
sadar individu
meningkat menjadi sadar kolektif.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
181
MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l===========================
Asadar Kolektif
MIKROKOSMOS
(Keinginan Biologis)
(FISIK)
-------------------------------------------------Sadar Pribadi
Hati Nurani
(MENTAL)
Suara hati
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
182
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
13.
Prinsip inilah yang membentuk
dasar pemikiran ke-Indonesiaan tentang
psikoprofilaksis,
psikoterapi,
dan
psikohigienik.
14. The final debouchment of the individual development into the collectively
conscious is called Liberation or Redemption. As in Liberation or Redemption the
consciousness of the ego disappears, the
inner relations in the human psyche also
undergo a radical change.
Polarity between conscience and the drive
becomes dissolved. Conscience no longer
exists, as the biological has subjected itself
to the spiritual, the lustful has been
replaced by the free-of-lust, individuality
has dissolved itself into collectiveness.
14. Tahap akhir dari perkembangan individu masuk ke dalam sadar kolektif dinamakan Pembebasan atau Pamudaran. Karena
dalam Pembebasan atau Pamudaran itu
kesadaran dari sang aku menghilang, maka
hubungan-hubungan di dalam jiwa manusia mengalami perubahan yang besar.
Pertentangan antara hati nurani dan
nafsu-nafsu menjadi larut. Hati nurani
menghilang, yang biologis menata dirinya
untuk menuju ke yang spiritual; yang
penuh keinginan diganti oleh yang bebas
keinginan; individualitas melarutkan dirinya ke dalam hidup kolektif.
15.
The drives are reduced to a vital
forces and no longer form a component
part of the psychic activity of liberated
man.
16.
When the individually conscious
approaches the collectively conscious,
there are passing phases where the one
will verge on the other. These first
approaches may be looked on as some
foretaste of the omnipotent state of the
collectively conscious and may be called
intuitions or revelations.
17.
The instinctive (Carp) on the other
hand is a potency of man which, as in
telepaty, clairvoyance, etc. surpasses the
commonplace, but it does not surpass the
individual consciousness of the ego. In
other words, this is a potency which the
ego may unfold by a total bundling of all
the forces under its competency.
17.
Insting (Carp) adalah potensi
manusia yang, terjadi pada telepati,
meramal masa datang, dan sebagainya
melampaui keadaan wajar, tetapi tidak
melampaui sadar individu dari sang aku.
Dengan kata lain, ini adalah potensi yang
dapat dikembangkan oleh
sang aku
dengan cara menyatukan seluruh kekuatan
di bawah kekuasaannya.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
183
MAKROKOSMOS
=================l Pancaindra l===========================
MIKROKOSMOS
Fisik
------------------------------------------------1
-Pusat Intelektual
-ANIMA (pada pria)
2
-Pusat Afeksi
-ANIMUS (pada wanita)
Mental
-AMARAH (Kemauan)
-LAUWAMAH (ego sentripetal; netral)
-SUFIAH (Keinginan)
-MUTMAINAH
(ego sentrifugal: sosial; suprasosial)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
184
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
18.
In infancy, when the affections and
the intelectual capacities are still
undeveloped, the centre of gravity is in the
drives. As we grow up this centre will shift
either to the affections or to the
intellectual capacities. With man, the
centre of gravity usually is in his
intelligence, with woman in her affections.
18.
Pada masa kanak-kanak, ketika
angan-angan dan perasaan belum berkembang, pusat gravitasi berada pada nafsunafsunya. Mengikuti pertumbuhan kita,
pusat ini bergeser ke perasaan atau ke
kapasitas intelektualnya. Pada pria, pusat
gravitasi terletak pada kecerdasannya, dan
pada wanita terletak pada perasaannya
19.
Ketika pusat gravitasi berada pada
kecerdasan, maka kehidupan perasaan
akan menjadi latar belakang. Sebaliknya,
ketika wanita membawa perasaannya ke
depan, kapasitas intelektualnya terlihat
sebagai latar belakang. Apa yang menjadi
latar belakangnya, dipersonalisasikan oleh
Jung sebagai anima atau animus.
20.
Jika memilih jalan hidupnya untuk
mencapai Kebebasan, manusia harus
meletakkan nafsu egosentripetalnya dibawah nafsu sosial dan suprasosial. Maka
nafsu egosentripetalnya akan berubah
menjadi nafsu yang memberikan kekuatan
jasmani dan tahan penderitaan. Pergeseran aksentuasi dari egosentripetal ke
egosentrifugal dapat dicapai dengan kesederhanaan hidup dan suka menolong,
perhatian serta kasih sayang kepada sesama hidup. Kesederhanaan dalam bermasyarakat, mungkin dapat dicapai dengan
menjalankan tapa brata. Perubahan yang
terjadi di dalam jiwanya adalah suatu
mekanisme sublimasi.
21.
Another essential point in the
process of Liberation is the shifting of the
centre of gravity from the intelectual
capacities or from the life of affections to
the immaterial centre. This shift can be
achieved by prayer in the most ample
acception of the word.
21.
Hal penting lainnya pada proses
Pamudaran adalah bergesernya pusat
gravitasi dari kapasitas intelektual atau
dari kehidupan perasaan menuju ke pusat
imateri. Pergeseran ini dapat dicapai
melalui panembah dalam arti kata yang
seluas-luasnya.
-----------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
185
MAKRO-D1-KOSMOS
D2
(FISIK)
D3
(MENTAL)
IAngan-angan,
IIPerasaan, IIINafsu-nafsu
[Aku]
-------------------l
PAMUDARAN
l------------------
D4
, SUKSMA SEJATI,
IVPusat
Imateri
(SPIRITUAL)
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
22. For this reason, frugality and prayer 22. Oleh sebab itu, kesederhanaan dan paare vital factors in the Indonesian nembah merupakan faktor penting dalam
conception of man and world.
candra jiwa dan candra dunia Indonesia.
23.
What really changes in the process
of Liberation is consciousness. The
consciousness of man becomes less and
less limited by the consciousness of the
ego, steadily growing more impersonal
until in the end it will become absolutely
unlimited and impersonal in Liberation
itself. Whoso has accomplished this
Liberation
will
experience
the
consciousness of being himself in any form
of living being and of being no longer
limited by time and space.There is no
longer an inner world and outer world, nor
will there be any intrapsychical processes.
23. Yang benar-benar berubah pada proses Pamudaran adalah kesadaran. Kesadaran manusia menjadi semakin mengecil
dibatasi oleh kesadaran sang aku, semakin
lama semakin bersifat apribadi sampai
akhirnya menjadi absolut tidak terbatas
dalam peristiwa Pamudaran. Siapa saja
yang berhasil menyelesaikan Pamudaran
ini akan merasakan kesadaran dalam
dirinya berada pada setiap bentuk kehidupan dan keberadaannya tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu. Tidak ada lagi perbedaan dunia dalam maupun dunia luar,
juga tidak ada lagi proses kegiatan di
dalam jiwa.
24.
In the various psychological system
of the West, Jung is the only one to have
pointed out the possibility of a further
development of the human psyche.
24.
Dalam berbagai sistem psikologi
Barat, Jung satu-satunya yang mengemukakan kemungkinan perkembangan lanjut
dari jiwanya manusia.
--------------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
187
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
25.
For Freud, the only term of life is
death. Adlers ideal is the absolut
observance of the demands made by
society, without the ego ever being able to
identify itself with society.
26.
Dasar terapi pada candra jiwa dan
candra dunia Indonesia pada prinsipnya
bertujuan
membangkitkan
kemauan
pasien untuk mengubah perilakunya
dengan cara mengarahkan dirinya ke pusat
imateri di dalam dirinya sendiri.
----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
189
MAKROKOSMOS
Masyarakat
[Alam Semesta]
pendengaran,pembau,perasa(an),pengucap (bahasa)]
MIKROKOSMOS
Soma
--------------------------------------------------ANGAN-ANGAN PERASAAN
NAFSU-NAFSU
Psike
(+) Menerima
1CIPTA
4LUAMAH
-Pangaribawa
Senang
(Netral)
(Ego sentripetal)
Menarik
-Tahan pen
-Makan -Minum
2NALAR
Manusia
-Prabawa
3PANGERTI
-Kamayan
Positif
(-) Menolak
Tak suka
Negatif
__________
deritaan
-Kekuatan
jasmani
-Tidur
-Loba
-Iri
-Fitnah
-Sahwat
-Tamak
-Aniaya
-Dsb.
3AMARAH
(Kemauan)
2SUFIAH (Keinginan)
1MUTMAINAH (Ego sentrifugal)
-Sosial (+)
-----------------Suprasosial (++)
- - - - - - - - - - -I Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tripurusa: 3Roh Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
[Alam Sejati]
Pusat Imateri
========================================================================
Bagan Transenden 9.1.7: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)
Tiga sentra vitalitas dalam psike (jiwa) dengan fungsinya yang tertinggi yaitu angan-angan
(sadar), perasaan (percaya), dan nafsu-nafsu (taat) adalah syarat mutlak introversinya
Aku terhadap Tripurusa. Secara strukturil sang Aku dibentuk oleh ciptanya manusia,
secara fungsionil merupakan kristalisasi angan-angan manusia yang membentuk
kesadaran dan kedaulatan pribadinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
190
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
SUPER EGO
EGO
Catatan Penulis:
Dr. Soemantri Hardjoprakoso telah mengibaratkan dirinya sebagai Ibu kandung Candra Jiwa
Indonesia, jabang bayi ini asli Indonesia, ia dilahirkannya tanggal 20 Juni 1956 kira-kira jam
15.00 di Leiden, Negeri Belanda dengan dokter kebidanan-nya adalah Prof. Carp. Di
Indonesia diperkenalkan sebagai Candra Jiwa Soenarto. R. Soenarto Mertowardojo adalah
penulis utama Buku Pustaka (intuisi) Sasangka Jati yang salah satu buku di dalamnya yaitu Buku
Terjadinya Alam Semesta (Gumelaring Dumadi) menjadi referensi utama disertasi Dr.
Soemantri dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie (Candra Jiwa
Indonesia sebagai Dasar Psikoterapi).
__________
http://pangestu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58&Itemid=74 accessed May 31,
2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
191
MAKROKOSMOS
.
Asadar
Kolektif
Asadar
Biologis
.
Aku
Hati
Nurani
MENTAL
FISIK
TRIPURUSA
Sadar Kolektif
SPIRITUAL
.
Diagram Transenden 9.1.4: Emansipasi Diri dari Himpitan Asadar dan Hati Nurani
Melalui jalan tertentu di dalam dirinya sendiri Sadar Pribadi (sang Aku) dapat melepaskan
diri dari himpitan Asadar (kolektif dan biologis) dan Hati Nurani. Jalan tertentu tersebut
adalah jalan transendental religius yang menuju Pamudaran. Merujuk istilah intrapsikis
maka Asadar Biologis adalah Asadar Kolektif karena Mikrokosmos merupakan bagian dari
Makrokosmos dalam arti yang luas diluar manusia, dewa, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Pertemuan antara Sadar Pribadi dan Sadar Kolektif (Tripurusa) adalah intuisi atau wahyu
itu sendiri. Pudarnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif adalah peristiwa Pamudaran
yang potensiil dapat dicapai oleh setiap manusia sebagai tahap akhir dari perkembangan
jiwanya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
192
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
LAMPIRAN-7: Dalil-Dalil
1. Dalam hubungan intrapsikis pamudaran berarti emansipasi diri dari
himpitan antara hati nurani dan asadar.
2. Intuisi atau wahyu adalah pertemuan antara sadar pribadi dan sadar
kolektif.
3. Refleks Babinski tidak pathognomonik untuk penyakit yang ada di jalur
piramida.
4. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan masyarakat di daerah
terbelakang di-perlukan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah di
daerah tersebut.
5. Masyarakat Indonesia kurang membutuhkan orang-orang dengan
pendidikan khusus (spesialis) dibandingkan dengan orang-orang dengan
pengetahuan umum tentang kesehatan untuk perbaikan yang cepat dari
situasi kesehatan yang buruk di daerah-daerah terbelakang.
6. Hipotesis yang khusus di bidang ilmu kedokteran Psikosomatik sedikit
memungkinkan.
7. Faktor kebutaan secara proporsional berbanding terbalik dengan naiknya
standar hidup dan pendidikan.
8. Tonsilektomi dan adenektomi (operasi amandel) sering tidak cukup untuk
menanggulangi gejala-gejala penyakit lymphoid pharingeal.
9. Meminumkan secara oral vaksin BCG mengandung bahaya menularkan
tuberkulosis.
10.Cara kerja Rauwolfia Serpentina dan preparatnya masih diragukan.
11.Myelografi tidak boleh ditinggalkan pada kasus dengan diagnosis tumor
pra- dan para-vertebral.
12.Pendidikan untuk menjadi psikoterapis dibutuhkan ilmu pengetahuan
agama.
13.Wayang-lakon Dewa Ruci berkisah tentang perjuangan psiko-religius
seorang tokoh, seperti yang diungkapkan dalam Ramayana dan
Mahabarata.
14. Lebih banyak upaya yang harus dilakukan terhadap organisasi daripada
terapi demi kepedulian kesehatan yang efisien di ketentaraan Indonesia.
__________
Dalil-dalil tersebut di atas adalah pernyataan hipotesis Dr. Soemantri Hardjoprakoso dalam lampiran
(terpisah) disertasi Indonesisch mensbeeld als basis ener psycho-therapie, Rijkuniversiteit di Leiden, 20
Juni 1956.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
193
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
195
(D1):
MIKROKOSMOS:
(D2)
(D3)
MAKROKOSMOS
Mutmainah
Sufiah
4 SENTRA VITALITAS
IIINafsu-nafsu
Amarah
Luamah
IIPerasaan
Mind
IAngan-angan
][
(D4)
TheSelf
IVPusat
Imateri
196
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Tentang Penulis
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto Purwowiyoto, SpJP (K), FIHA, lahir di Yogyakarta 28
Desember 1950, adalah seorang dokter akhli jantung dan pembuluh darah (1982), guru besar
pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran UI (2003), yang
mendalami Kardiologi Sosial, Epidemiologi, Preventif, dan Rehabilitasi Jantung. Yang bersangkutan mempertahankan disertasi doktornya di Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia;
tentang memperbaiki cara merekam gelombang atrium untuk mempertajam diagnosis aritmia
(2000). Saat buku ini mulai ditulis (2010), sedang bekerja sebagai Staf Pengajar di Divisi
Preventif dan Rehabilitasi Jantung, Dep. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI. Serta
sebagai Kepala UPF unit tersebut pada R.S. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Setelah purna tugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan RI (SBY 2005-2009).
Pidato pengukuhan Guru Besar-nya (2003) berjudul Kardiologi Sosial; Dari Rumah Sakit
menuju Rumah Sehat. Penulis juga menjadi tim editor dan kontributor buku Kardiologi Sosial
(Balai Penerbit FKUI; 1987). Penulis menaruh minat besar dalam kesehatan mental/psikologi
yang berhubungan dengan ABC-nya perilaku: merokok, berlebihan makan, kurang olahraga dan
stres mental psiko sosial sebagai dasar faktor risiko penyakit jantung koroner, yang masih dapat
diperbaiki. Berbekal pada pengetahuannya yang mendalam tentang Candra Jiwa Indonesia,
penulis berusaha memperbaiki faktor risiko tersebut dalam praktik sehari-hari. Sayang, usulan
proposal disertasi tentang bagaimana mengatasi perilaku merokok, tidak diizinkan.
Sebenarnya, perjumpaan pertama kali dengan Candra Jiwa Indonesia yang istimewa ini
dimulai sejak duduk dibangku SMA Negeri IV Yogyakarta (1968), diperkenalkan oleh almarhum
Bapak Abdul Hamid, orang Minangkabau yang menjadi perwira meteorologi TNI Angkatan
Udara di Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Kemudian penulis mewakili Pelajar Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai anggota PASKIBRAKA Nasional, 17 Agustus 1968 di Istana Negara,
Jakarta. Dikala senggangnya, banyak membaca buku-buku tulisan dari Mayor Jendral TNI AD.
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater: Arsip Sardjana Budi Santosa, Ulasan
Kang Kelana, Heimwee, Olah Rasa, Candra Jiwa Indonesia (Ceramah Ilmiah, Studium Generale
Universitas Gadjah Mada), serta terjemahan khusus disertasi untuk warga Paguyuban Ngesti
Tunggal. Tentu saja penulis membaca buku-buku dan tulisanPenulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
197
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
tulisan dari R. Soenarto Mertowardojo, Kapten TNI-AD, sebagai asal mula dari candra jiwa
tersebut, layak disebut sebagai Candra Jiwa Soenarto Mertowardojo.
Pengabdian sebagai Dokter Wajib Militer dengan pangkat Letnan Satu TNI-AU, menjadi
Kepala Seksi Operasi JANKES KODAU VII/ Perwira WAMIL TNI AU di Biak, Papua dan Langgur,
Maluku Tenggara (1976-1978). Menulis pengalaman mengerikan di majalah Intisari: 2 jam 10
menit di atas laut Banda terbang dengan satu baling-baling. Penulis lepas di majalah umum:
Sartika, Panacea, dan majalah khusus: Majalah Ilmiah Kardiologi Indonesia dan Tabloid Kardiovaskular. Pembicara di forum ilmiah, di forum masyarakat awam, radio, televisi, dan menjadi
Relawan Yayasan Jantung Indonesia sejak masih dokter umum.
Selain itu, penulis menjadi kontributor dan tim editor berbagai bidang kardiologi sesuai
dengan penugasannya, seperti: Editor buku saku Jantung Dasar (Ghalia Indonesia; 2011);
Kontributor; Genetic and molecular target in hypertension. Dalam: Hypertension, vascular
disease: management and prevention from dream to reality (Jakarta: Dep. Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FKUI; 2003). Kontributor; Peranan penghambat kalsium pada hipertensi
dan atherosklerosis bagaimana kaitannya? Dalam: Aspek metabolik pada penyakit
kardiovaskular. (Jakarta: Bag. Kardiologi FKUI; 2002). Kontributor; Diagnosis dan manajemen
gagal jantung; Dalam: Diagnosis dan tata laksana hipertensi, sindrom koroner akut dan gagal
jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Sindroma koroner
akut: Patofisiologi. Dalam: Diagnosis dan tatalaksana hipertensi, sindrom koroner akut dan
gagal jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Tinjauan kritis
homosistein. Dalam: Penyakit jantung koroner dari prevensi sampai intervensi. (Jakarta: Bagian
Kardiologi FKUI; 2000), Anggota Tim Editor. Dalam: Pedoman makan untuk kesehatan jantung
Indonesia. (Jakarta: PERKI Pusat, Yayasan Jantung Indonesia dan Nestl Omega; 2002).
Kontributor; Faal jantung dan pembuluh darah dalam Buku ajar kardiologi. (Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 1998). Tim Editor Buku Standar Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita.
(Jakarta: Balai Penerbitan RS Jantung Harapan Kita; 1998).
Semoga oktalogi (pentalogi + trilogi) tentang Candra Jiwa Indonesia ini dapat dianggap
sebagai angsuran utang atas ilmu pengetahuan yang telah banyak membantu penulis dalam
mengarungi samudra kehidupan nyata sebagai manusia biasa, pramuka, komando pelajar serba
guna, paskibraka nasional, pemuda pandu ibu Indonesia, dokter umum, tentara wajib militer,
kardiolog, konsultan (temporer) WHO, tim dokter kepresidenan, dosen penguji S:1, 2, 3 dalam
negeri, S-3 luar negeri, dan sebagai guru besar tetap UI.
Semoga Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi, memberikan kesejahteraan,
ketenteraman, dan kebahagiaan kepada kita semuanya. Amin.
Terima kasih.
(email: heybudhi@gmail.com)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
199
Gedung Medische Hogeschool (sekolah tinggi kedokteran), kini gedung FKUI, tahun 1937
200
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Catatan:
Buku MAGNUM OPUS (5/5) 2016, adalah induk dari sekuel Pentalogi Candra Jiwa Indonesia
menurunkan empat buku berikutnya: Studium Generale (1/5) 2012; Psike (2/5) 2013; Ego (3/5)
2014; dan Intuisi (4/5) 2015. Buku-buku Pentalogi dilanjutkan dengan buku-buku Trilogi:
Prequel (6/8) 2017; Monograph (7/8) 2018; dan Postquel (8/8) 2019; menjadi Oktalogi. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
201
202
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
Catatan:
PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 26 TAHUN 1960 (26/1960) Tanggal: 2 JUNI 1960 (JAKARTA). Ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 2 Juni 1960 oleh Pejabat Presiden Republik Indonesia: DJUANDA. Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juni 1960 oleh Menteri Kehakiman: SAHARDJO
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
203
Foto 11.1.1: Putra Indonesia ini Telah Mewariskan Candra Jiwa Indonesia
Intuisi Sadar Kolektif pada R. Soenarto Mertowardojo yang telah disampaikan secara lisan
dan dicatat oleh R.T. Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono Soemodihardjo kemudian diolah
menjadi tujuh buah buku yang dihimpun menjadi sebuah Pustaka (intuisi) Sasangka Jati.
Dr. Soemantri Hardjoprakoso menamatkan pendidikan dokternya di Sekolah Tinggi
Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Bersumber utama dari salah satu buku di
dalam pustaka intuisi tersebut yaitu Terciptanya Alam Semesta maka disusunlah sebuah
disertasi dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie. Disertasi
tersebut telah dipertahankan dalam sidang ilmiah untuk memperoleh gelar Doktor dalam
ilmu Kedokteran Jiwa dengan predikat cum laude di Rijkuniversiteit Leiden, Negeri
Belanda tanggal 20 Juni 1956.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
204
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
205
long dan mencintai sesama hidup= melatih tendensi-tendensi suprasosial= asmara sufi, barometer sesama: manusia/ hidup (kesadaran bersama; kolektif)~matinya kesadaran Aku/ jiwa 137.
Budi Darmadi; Dr.Ir., M.Sc. vii, -Soedjarwo
Budi Darmadi, Dr, Ir, MSc: Ketua Pengurus Pusat
Pangestu; Kongres Pangestu XVI Tahun 2010:
Surakarta 21 Mei 2010; 155.
budi luhur: setelah memiliki watak sabar, rela, nerima dan jujur 123; sikap kemerdekaan, lepasnya
semua bentuk keterikatan yang teridentifikasi;
sempurna penyerahan total dirinya kepada Tripurusa sampai tidak ada gerak sama sekali; diserahkan bidang religi; CJI hanya menunjukkan jalan mencapai pamudaran melewati pelaksanaan
Trisila dan Pancasila, berhati-hati terhadap Pemali, dan pelatihan Jalan Rahayu 142-3.
bumi: raga, soma, body, 7 lapis 58; soma, jasmani
kasar: proses biologi 75.
busana: bersifat unsur, bentuk, gerak, metamorfosa,
dan yang tak terpisahkan dari unsur; ada-musnah,
lahir-mati, tumbuh-surut, kehendak-Nya 67.
C
candra ideal: tingkat akhir perkembangan, cangkok,
tenaga asing, jalan sesat, beda esensial 61;
pencerahan: sekarang juga tercapai! 63.
Candra: ~Jiwa Soenarto xxii, xxix, Indonesia xv;
pegangan visual untuk memahami anatomi dan
fisiologi manusia sebagai makhluk batiniah dan
rohaniah 59; jalan; pedoman, sungguh sulit, laten:
kurang tumbuh 61; perbandingan 4-; sadar kolektif: statis, dinamis, dan pribadi (terikat jasmaninya) 171; ~dunia; ~manusia: jarak cukup: perangsang; menghilangkan 23 jarak
lebar 25.
Carp; insting 183
Centini, serat , The Centhini Story: The Javanese
Journey of Life xvii.
cinta, The Art of Loving , Erich Fromm xix.
cintailah musuhmu: (setelah tercapai kesadaran
bersama): bukan suatu pengertian kejiwaan (individu) yang afektif; tetapi telah direduksi menjadi
pengertian administratif 139; iklim kecintaan tak
terbatas; lihat individu 139.
cipta: mengontak nafsu: menyadarkan keinginan;
mengontak perasaan: emosi, realisasi keinginan;
posisi tanpa bayangan (kontak stop) 31;
Cipularang KM 90 xxiv.
CJI: Candra Jiwa Indonesia
cogito ergo sum, Rene Descartes xxix.
cum laude xiv.
D
Dasa Sila: ditaati sukarela 152-3; 10-Pedoman Paguyuban Ngesti Tunggal, berbakti, setia, kasih sayang, menghormati, watak, perilaku, Tuhan Yang
Maha Esa 163.
daya tarik makrokosmos; material dan dewa 184-5.
dekat: sangat-: Yang Maha Tinggi bersifat imateri,
di dalam jiwanya sendiri: aman, tenteram, terlindungi, dipimpin, dibutuhkan: penderita neurosis
dan setiap manusia pada umumnya 108.
Delapan Wajib TNI 202.
depresi, neurosis: sakit psikosomatik: angan-angan
arti sempit penuh sesak; bongkar muatan: ucapan,
gerak, dan impian; bongkar sehat: menerima, tawakal, dan percaya (iman) 88-9.
Derajat Roh Suci: tiga syarat: 1. bebas ikatan, 2.
sikap positif (kasih sayang, tanggung jawab,
apribadi), dan introversi tanpa syarat 32-3; kedaulatan sang Aku angan-angan di reduksi sampai
nol, kekuatan nafsu berhenti, titik tengah polaritas,
keseimbangan sempurna, titik akhir kemampuan
(kedudukan) manusia dan kemanusiaannya 33;
potensial dapat dicapai setiap orang 34-5 harmoni
dan integrasi tumbuh menjadi satu 36-7.
Dewa Ruci: lihat ular naga 72-3; TheSelf nya,
setiap manusia memilikinya 112; epos Ramayana,
Mahabarata: perjoangan psiko-religius seorang tokoh 185.
Dhandhang Gula Eling-eling 163
dimensi: ~1-4, makro/ mikro-kosmos xxviii.
disain: tuntunan dan rangkuman; tontonan, keterangan, dan kaitan vii.
disertasi; bayi, ibu, dokter kebidanan (Carp) xxi.
Dwija Wara: majalah bulanan Paguyuban Ngesti
Tunggal; untuk suluh kehidupan bahagia; websitenya di http://www.pangestu.or.id; 154
Dwitunggal, Dwiaspek, BiAspect; Sadar Kolektif
158
E
Ego: perjalanan ke dimensi-4 xxviii; sentra pembanding utama, Id 171.
empat pilar kebangsaan xxiii.
empati: hubungan netral, perkawanan, pertemanan,
mempertajam, terikat: simpati, antipati 160,
memperdalam 161.
esensi manusia: terletak pada hubungan Roh Suci di
dalam Tripurusa di Pusat Imateri ini; menunggu
panggilan terakhir puncak evolusi seraya melaksanakan Hastasila 57.
evolusi: sadar pribadi (sang aku) meningkat menjadi
sadar kolektif terbatas (Roh Suci); peningkatan
__________
206
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
________
kualitas kesadaran manusia; introspeksi (dan introversi) 56-7.
F
faktor: ~baru: pengalaman yang tidak dikenal sebelumnya, lihat intuisi 136-7; ~persekutuan terbesar; FPB, 173.
fiksasi (ikatan): 1.angan-angan: kedaulatan di dunia
luar, mementingkan kekuasaan di masyarakat.; 2.
nafsu: luamah sebagai pengikat: egoistik, serakah
dan pro sahwat, tanpa pertimbangan kedaulatan
atau alasan pangrasa; 3. perasaan: aman, pasif, tak
bertanggung jawab, surga kesenangan duniawi
(bayi dalam kandungan) 37-8; Pertumbuhan jiwa:
tanggung jawab, harus bekerja, dan mengenal bahaya; kolot, kacamata tertentu 39.
fungsi: psike, angan-angan, perasaan, nafsu 58;
~spesifik ke-4: pusat hakiki; imateri, spiritual,
potensi, status transenden, aspek komunikasi 174.
TreFoil; Tre~= Tri~ 186, Tripurusa, TriAspect:
TheSource, TheForce, dan TheSelf 204
TheForce; Suksma Sejati, Sadar Kolektif Dinamis,
Wakil Suksma Kawekas 158.
FPB: faktor (pembagi) persekutuan terbesar; 187.
G
gadis jelita metropolitan vii.
ganjil; halaman vii.
gravitasi: pusat-; kecerdasan, perasaan, pria,
perempuan, wanita 185.
genap, halaman vii.
Geneeskundige Hogeschool, Sekolah Tinggi Kedokteran, Fak. Kedokteran UI di Jakarta vii.
guru: terhadap murid iv.
H
hakekat: -manusia; aspek struktural, fungsional; dunia luar 59
Hardjoprakoso; Soemantri~ vi,xv, Soerini~ Soedjarwo vii, Winahyo~ , dr, SPOG vii; R.T.~:
Raden Tumenggung~, foto Tiga Serangkai 168
harmoni: bersifat integrasi, dibentuk oleh tingkat
penguasaan nafsu dan perasaan untuk taat kepada
sang Aku; Jika angan-angan sesuai kehendakNya,
asmara-sufi (laya) akan berdominasi 35; (keselarasan) timbul, jika manusia sadar untuk melepaskan daya-ikat dunia dan tujuannya: bertunggal dengan Hidup di dalam dirinya melalui Rahsa Jati
40-1
hati: ~nurani: candra dunia/ manusia 7, 9 disimpan
di angan-angan dalam arti sempit, asadar, beda
tempat dengan nafsu asadar 8-9; bertemunya
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
207
__________
________
status~ ; titik awal, sumber, dan tujuan kehidupan;
di dalam dirinya 177; spiritual, bebas keinginan,
sadar kolektif, Aku di antara i- dan materi 179.
impian; bunganya tidur, sedikit (+/- 1%) sebagai
perlambang (profetis) ; arti khas dapat dibuka:
pribadi, ahli budi, psikolog, dan psikiater yang
terlatih 89,90-1
individu; sekaligus punya - dan sadar, a- dan
keinginan 179.
Indonesia: kean: dasar pemikiran; pamudaran,
pembebasan; prinsip: psikoprofilaksis (psikopreventif), psikoterapi, dan psikohigienik 183.
insting; (Carp) telepati, ramalan, potensi di bawah
sang aku, dapat dikembangkan 183.
intelektual, kekayaan xxi.
intelektual; kapasitas, angan-angan, kedaulatan 179
ingat mati; ketentraman, mulai hidup baru, sesuai
sadar kolektif; beda ingin cepat mati: tidak mengurangi kedaulatan aku 28, 31; meninggalkan
cara hidup lama 31.
introspeksi: mengamati/ mempelajari diri sendiri, ke
dalam, ke dunia ketiga; bedakan dengan introversi
(32)
introversi: jalan~: menggeser Aku ke imateri 12;
transendental, ke dalam: berserah diri tanpa syarat
(posisi di rahsa jati, batas dunia/dimensi ke-3 dan
ke-4) 32; bedakan/ lihat introspeksi 32.
intuisi, ilham atau wahyu: Roh Suci (TheSelf),
berserah diri sepenuhnya kepada Suksma Sejati
(TheForce); tidak bersyarat: tidak dapat dengan
sengaja ditimbulkan; tidak ada perbedaan esensial,
tidak dapat dilukiskan, ada gejala-gejala pengiringnya: gambaran-gambaran keadaan manusia,
di mana ilham atau wahyu menyatakan diri, sesuai
keadaan jiwa orang yang bersangkutan; perbedaan
antara iklim jiwanya sehari-hari dengan iklim dekat dengan Suksma Sejati. 43; sebagai bayangan,
ucapan, pengertian tertentu, dan pencerahan: nonpancaindrawi; mengalami di dalam diri yang sedalam-dalamnya; manusia menterjemahkan perjumpaannya itu 44; perjumpaan sadar individu
dengan sadar kolektif 45;
intuisi: ciri-cirinya: 1. timbul dari esensi yang terdalam, 2. bebaswaktu dan tempat. 3. tidak dapat
ditimbulkan, 4. timbul sebagai bayangan, ucapan
atau mengerti sesuatu, 5. bukan pancaindrawi, 6.
terasa damai dan bahagia yang bergema sementara, 7. rasa kepastian dan kebenaran, 8. tidak ada
sensasi jasmaniah kecuali nomor 6 dan 7, 9. tidak
ada kekuatan dari luar, 10. saat datang berhentilah angan-angan, emosi dan nafsu 47.
intuisi: pertemuan sadar pribadi dengan sadar kolek208
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
________
tak perlu indra, hidup imateri: tak terikat ruang
dan waktu, tidak ada kebutuhan: tidak tumbuh,
sifat terbatas/ individualitas hilang, kehidupan
psikis yang pribadi hilang; langsung ke alat
pelaksana 10-1; simultan tiga dunia (dimensi,
matra): saling merembes dan berdampingan 11.
kesadaran: posisi- sang aku: diantara dunia yang
tertangkap dan tidak oleh pancaindra 109:
makrokosmos dan pusat imateri 111.
kesadaran; sang Aku, menyelimuti, terbit individualitas 179.
kesenian tradisional ketoprak xxiv.
ketentraman; dan kedamaian: lihat pangerti 31.
keyakinan: kepercayaan: adalah kebenaran, atau
apa-apa yang dianggap benar, kebenaran itu
berubah-ubah sesuai pengalaman, dihadapi
dengan kekuatan adalah bermanfaat: mempertinggi integritas, dapat merugikan dirinya sendiri 116.
kompleks: keseluruhan yang tersusun; lawannya
simpleks= tunggal 5.
komunikasi: -indrawi; psikologi: dunia luar, -batiniah: dengan yang transenden 60-1.
kontroversi manajemen mental: 1. menerima surga
kekal; 2. melepaskan tahap kenikmatan; solusi:
reedukasi sikap unggulan: Hastasila, Pemali 95;
dihadapi: 1. menerima perspektif baru, 2. melepaskan kenikmatan: reedukasi Trisila dan Pancasila, kontrol luamah, paugeran: menerima potensi
besar, introspeksi dan integrasi, supra/sosial, tapabrata, bebas neurosis 104-5.
kosmos: alam semesta: makro (D1= dimensi, matra,
dunia) dan mikrokosmos (D2: fisik; D3: mental,
psike; D4: pusat imateri, spiritual) 1; makro, mikro xvi, xxviii.
kotak Budi Darma: untuk menampung donasi dari
para anggota paguyuban sesuai dengan kemampuan dan keikhlasannya; tidak ada iuran anggota
156-7.
KPK: kelipatan persekutuan terkecil; 187.
kritik, saran xxvii.
kualitatif; studi kasus, intuisi, introspeksi, R. Soenarto Mertowardojo, universal 162.
kusir: sais ~ sang Aku manajer kereta jiwa pengendali keempat nafsu agar menuju hidup bahagia
dan kelak kembali ke asal mula hidup 94.
L
langit: jiwa, psike, mind, ~7 lapis 58; psike, mental,
jiwa: mekanisme kejiwaan 75.
lapis tujuh; bumi, materi kasar, fisik, kimia; langit,
materi halus, jiwa, pengucap (bahasa), daging
165.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
209
__________
puas dan penuh rasa syukur: benda konkrit, abstrak, merugikan 116-7.
neurosis: persoalan dan penyelesaian pertama di
dalam dirinya sendiri: prioritas, lainnya nomor
dua 102; inti~: dominasi luamah; menuju Tripurusayang tak terbayangkan: anti neurosis 125-7
nikmat: ke~an: kekecewaan, menjelang kematian;
pro (luamah): tertinggal, penguasa aku 101.
nilai: -nilai dunia luar: posisi naik turun: rela dan
narima: berada di atasnya, tidak tersangkut
aktivitas sang aku: prestasi, tugas 117
NKRI, Negara Kesatuan RI, Pancasila xxiii.
O
omnipotensi; status, mencicipi, pertemuan; intuisi,
iham, fase loncatan 182-3.
ontogenetis= pengalaman umat manusia
seluruhnya
selama perkembangannya, sejak adanya hingga
sekarang 93.
orientasi: potensi di dalam diri tetapi di luar sang
aku: keluar: sadar terhadap dunia luar, kedalam
mungkin menemukan potensi yang khusus. 113.
P
pancaindra: dapat mengamati materi-kasar (dunia
biologis manusia), sitim penunjangnya dan bendabenda di alam semesta 1; alat komunikasi jiwa
dengan makrokosmos 56-7; adalah alat komunika
si mikrokosmos 57; penglihatan, pendengaran,
pembau, pengucap (bahasa), dan perasa: rasa halus manusia, organ peraba yang tak tampak, meraba-raba perasaan dan pikiran orang lain sampai
sedalam-dalamnya; menerima atau menolak sesuatu; bertempat di hati 73; bagian kasar dan halusnya; kasar: pengamatan keluar; tidur mimpi atau
lamunan: bagian yang halus tetap bekerja 74-5.
Paguyuban Ngesti Tunggal: PANGESTU: perkumpulan yang tujuannya bersatu, bertunggal dengan
masyarakat dan Tripurusa 153.
pamudaran; menemukan jalan-: kemajuan dalam
perkembangan jiwa; gerak asadar kolektif menuju ke pusat imateri manusia, ke sadar kolektif, lepasnya kesadaran secara absolut dari jasmani 97;
akhir peperangan: kancah dunia: projeksi, subjektivasi, dan personalisasi, individuasi 103; skala
kecil: Hastasila + Pemali: melepaskan diri dari
keterikatan, ontogenik: meninggalkan fase yang
nikmat. Neurosis: keterikatan pada sang aku;
~skala kecil dan relatif: kearah penghapusan
113; keikhlasan, status asadar musnah 121; sang
aku: barang mati, Tripurusa 121; realisasi hati
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
211
__________
______
tanpa menelusuri masa lampau Freud; perhatikan
pengaruh negatif luamah: struktural dan fungsional
sama saja 145.
peraba: organ-: lihat perasa 73-4.
perasaan: interaksi angan-angan dan nafsu: positif
(senang, sehat, menerima); negatif (sedih, malas,
marah, menolak) 30; suasana, ekstase di langit,
interaksi angan-angan dan nafsu 58.
perempuan; wanita, perasaan ke depan, animus
184-5.
potensi: 159 omni- 159-60.
pria; kecerdasan ke depan, anima 184-5.
psiko; -profilaksis, -terapi, -higienik 183.
puas: senang; perasaan hidup sang aku: menutupi
kosong-pemuasan nafsu~ Tripurusa 15; meninggalkan pemuasan nafsu: mutmainah + sufiah 15.
pusat imateri; rohaniah, spiritual, paling transendental 76-7.
perasa: rasa halus manusia, meraba rasa (organ
peraba) dan pikiran orang lain, menerima/ menolak sesuatu, bertempat di hati 73-4.
perasaan; sebagai indikator 99.
percaya: -bulat: perasaan mau menerima apa saja
yang akan terjadi pada sang aku; beda tingkat:
aktivitas dari angan-angan; sebabnya dapat dinalar: bumi itu bulat, bumi mengitari matahari 111.
perkembangan jasmani: lahir-ajal: sang Aku harus
melepaskan sedikit demi sedikit kenikmatannya,
tidak enak; melepaskan diri~pamudaran kecil:
menghilangkan neurosis 95, 99.
perspektif terapeutik: potensi Tripurusa, bersifat
sekunder; primernya pengembangan diri 150
pertanian: dunia-: sawah (jiwa), bajak (rela), garu
(temen= jujur) pupuk (sabar dan narima), air
(Trisila), panduan hama (Pemali) 123
phylogenetis= pengalaman seseorang selama
perkembangannya sejak dalam kandungan atau
sejak lahir 93.
potensi imateri (Tripurusa): pasien, dokter, dan siapa saja sama (universal) di dalam dirinya; 148-9
pasien diingatkan berkali-kali 149; dokter juga
harus ikut mengalaminya sendiri 151
proses mental: 1. integrasi menguat, 2. introspeksi
mendalam, 3. keterikatan pribadi, neurosis menghilang, 4. penuh kesadaran, proporsional; menjalankan tugas paripurna 132; panembah: sentra
vitalitas berhenti dan istirahat semakin lama 133.
puas: kandungan rasa sadar pribadi: eratnya anganangan, perasaan, dan nafsu (pemuas) 79-80
perasaan: emosi, kehidupan perasaan= jembatan
keberadaan materi kasar dan halus 3-4.
212
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
__________
______
Rijkuniversiteit di Leiden xiv.
S
sabar: menyeluruh, tidak berhenti, tidak statis, dinamis, semangat, rajin 122
sadar: ke~an: sifat yang selalu membangunkan hatinurani di dalam dirinya 35; ~hidup: Sumber Hidup menyisipkan hidup pada manusia melalui
UtusanNya 79, 81; ~terbatas: milik Sang Aku
imateri (Roh Suci) di refleksikan ke sang Aku
materi (Ego) 81; ~individu: terbatas: antara asadar kolektif (nikmat) dengan sadar kolektif (anikmat), terbatas di dalam nikmat-anikmat: ~memiliki sesuatu 99; ~kolektif: berada di atas perubahan
psikis, tidak berubah dan bersifat kekal, tanpa kenikmatan 96; potensi, ke~an pribadi, ~kolektif : terbatas (TheSelf), dinamis (TheForce), statis
(TheSource), 159.
sang Aku: pimpinan sentra vitalitas (tujuh saudara):
selubung, strukturnya angan-angan (cipta) 81;
~asli: menutupi Tripurusa (latent), menguasai jasmani (raja), angan-angan lemah menyesuaikan
nafsu, egosentripetal merajelela 91; ~luhur: angan-angan terarah kepada Tripurusa: pemilihan
bayangan, asosiasi dan pengertiannya selaras
Tripurusa. 92-3; ~sosial-suprasosial: mutmainah
lebih kuat dari luamah; seperti hati nuraninya: semua pengalaman phylogenetis dan ontogenetik
manusia; kearah Tripurusa 93.
Sang Aku: mengalahkan semua nafsu (regulator),
pusat imateri 100, pahlawan, transendental 101;
sujud kepada Sumber Hidup, mengurangi kedaulatan, narima, penyerahan total, tanpa syarat, relung hati terdalam, tahap akhir eksistensi sang aku
118, semakin sepi, ikhlas, tahap akhir 119; budi
luhur: totalitas, sentra otonomi tergabung, tanpa
otonomi, hilangnya batas pribadi, pasif, hancur,
pamudaran 123; posisi eksentrik, bukan sentral;
titik sentral: titik imateri ~apribadi (sempit)
individu; tidak pernah sentral, sementara, sirna
(Soemantri) sebelum masuk pusat imateri;
Panunggal: kesadaran tertinggi 127; perlu tekanan
sufiah dalam suasana panembah: sunyi, sepi 128.
Sapta Marga 202.
Sardjito, Prof. Dr.; Rektor vii.
sehat mental: mencegah sakit jiwa,reedukasi, terapi,
160.
sentra vitalitas; kebutuhan budaya 6,7.
serius xxiv.
sinarawedi, mitra yang sudah seperti saudara, tiga
saudara vii.
simpati: keterikatan, hukum, perkawinan 160.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
213
__________
________
dan budi darma; bukan kunci surga; dasar dari
proses pamudaran; dapat membantu manusia bila
menemui jalan buntu; tidak perlu menurut peraturan: tiap cara hidup yang mengubah semangat
yang meluap-luap dari luamah menjadi kesediaan
untuk narima dan yang memperkuat mutmainah
adalah cara hidup bertapabrata 141; ~=mengekang hawa nafsu 184-5.
TheGate: lihat Rahsa Jati 58, 60
kesadaran, inti mikrokosmos 58,60
TheMatrix: Trilogi-: film-film xvii.
tiga dunia: material kasar, halus, dan imateri
(biologis, psikis, dan rohaniah) bereksistensi
dalam sadar kolektif 11, 14.
titikberat kesadaran: material kasar: dominasi nafsu,
fungsi biologis; psikis: angan-angan, perasaan;
imateri: total, kolektif, universal; titik akhir,
potensial dapat dicapai 13; ~ hidup: dua kemungkinan: 1. Tripurusa (alam sejati); 2. psike: intelektual (angan-angan), kualitas perasaan (pangrasa),
daya keinginan-kemauan (nafsu-nafsu) 82-4.
Toko Bisu: meja dengan berbagai barang-barang,
transaksi keuangannya dilakukan sendiri seperti
mengambil sertamenukar barang, membayar, menukar uang, dan mengambil pengembalian uangnyanya 157.
Transcendence to th depth .. viii, xxv.
TreFoil= TriFoil, Tripurusa: pusat hidupnya alam
sejati/ imateri 8.
TriAspek: (Tripurusa, TriFoil, TreFoil) tiga aspek
Hidup Sejati; Pertama: tertinggi, Hidup yang mutlak diam dan statis (sumber hidup): Suksma
Kawekas (TheSource) 63-4; Kedua: Hidup yang
dinamis dari yang statis (yang menghidupi):
Suksma Sejati (TheForce): Penuntun, Panutan,
Guru, Sang Sabda, Sang Pepadang. Ketiga: jiwa
sejatinya manusia, (yang dihidupi): Roh Suci
(TheSelf): cahaya atau percikan api, hamba (DwiAspek) 64-5.
Trilogi The Matrix: film-film xvii.
Tripurusa (alam sejati): lihat =TriAspek, Tri/TreFoil) 2,8; Pusat Vitalitas ke-4 (omnipotensi) di
alam sejati 6; Hidup aktif yang menyongsong,
memimpin, menolong manusia; (introversi)
kesadaran, evolusi jiwa ideal 27; juga memiliki
tiga aspek refleksi: TriAspect: Roh Suci memantulkan Cipta, pikiran atau fungsi membentuk bayangan dari angan-angan; Suksma Sejati memantulkan nalar: fungsi asosiatif; Suksma Kawekas
merefleksikan pangerti: kemampuan menangkap
arti, melihat keseluruhan, menilik dan menembus objek 70-1; psike: intelektual (angan-angan),
kualitas perasaan (pangrasa), daya keinginankemauan (nafsu-nafsu) 82-4.
Trisila: mengarahkan ketiga sentra vitalitas kepada
satu titik (introversi); totalitas kepribadian (sifat):
ke-sadar-an, ke-percaya-an dan ke-taat-an 35;
mobilisasi tiga sentra vitalitas, meningkatkan integritas, tidak membatasi ruang, waktu, dan seremoni 107-9
tugas sang aku: menghilangkan dominasi biologis,
mengungkapkan kehidupan spiritual, kesadaran
memudar, terabsorbsi sadar kolektif, bersinarnya
kesadaran Roh Suci, sadar kolektif dinamis 180-1.
tujuan hidup: menemukan jalan pamudaran, ke
sadar kolektif; pelatihan introversi dan ekstraversi,
lepas dari keterikatan apapun; ontogenik fase
nikmat, menghilangkan neurosis 95.
tujuh saudara: dibentuk oleh tiga potensi anganangan: cipta, nalar dan pangerti, beserta keempat
kekuatan nafsu: luamah, sufiah, amarah dan mutmainah, bebas, dapat digabung 81-3.
U
ular naga: berkepala tiga: diferensiasi angan-angan
Dewa Ruci 72-3.
Universitas: -Kehidupan Nyata, mahasiswa 163.
unsur: empat~ : suasana, api, air, tanah, potensi, aktifitas; nafsu: dapat dipersatukan, berebut pengaruh 67; ~dasar: empat~: suasana, api, air, dan tanah, penciptanya (Suksma Sejati), atas nama
(Suksma Kawekas)berinteraksi, perencanaan,
terjadinya alam semesta 65, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dewa 66.
W
waktu luang xxiv.
Winahyo Hardjoprakoso; dr, SpOG vii.
Y
Yang Esensiil; ~manusia: Roh Suci dengan hubungan mutlak di dalam Tri Purusa; ~hewan: Roh
Suci saja, tanpa hubungan mutlak di dalam Tripurusa; ~tumbuh-tumbuhan dan ~dewa: tanpa
Roh Suci sebagai esensi: tumbuh-tumbuhan: daya
hidup unsur-unsurnya sendiri: air dan tanah 67.
dewa: kekuatan dan kekuasaan kemayan, bersifat
materi (Buku Ego, Sang Aku [3/5] bab Dewa) 67.
Yingluck Sinawatra; PM ke-28 Thailand, Raja Bhumibol, membungkuk, menyembah, Bangkok, 118.
__________
214
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
____________________
http://www.wetcanvas.com/Community/images/06-May-2009/28375-Water_Dragon_gw1.jpg cited May 5, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
215
PSIKE
(Mental-Spiritual)
H&B
PERKI
216
2013
2/5
Ver. 1.1.1
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
[Type text]
H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
217