Anda di halaman 1dari 19

Gipsum, CaSO42H2O

Tempat Ditemukan

: Besuku, Jawa Timur

Sistem kristal

: Monoklin.

Warna

: Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu


-abu,dan kekuningan bila masiv.

Goresan

: Putih

Belahan dan pecahan

: {010} sempurna ; {100} dengan permukaan


konkoidal, dan {011} dengan pecahan yang fibrus.

Kekerasan

: 2 Skala Mohs

Berat jenis

: 2,32 gr/cm3

Genesis

: Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering


berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir,
lempung dan garam batuan.

Manfaat

: Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai


pembenah tanah dan pupuk.

Barit, BaSO4

Tempat Ditemukan

: Kalimantan Barat

Sistem kristal

: Ortorombik.

Warna

: Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning,


coklat, kemerahan, abu-abu, kehijauan, atau biru.

Goresan

: Putih.

Belahan dan pecahan

: {001} dan {210} sempurna.

Kekerasan

: 3 3,5 Skala Mohs

Berat jenis

: 4,5 gr/cm3

Genesis

: Terbentuk melalui proses hidrotermal temperature


rendah sampai menengah, dan terdapat dalam urat
-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt,
mangan, antimon. Dapat juga berasosiasi dengan
fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa

Manfaat

: Digunakan sebagai van untuk membuat lumpur bor


( drilling mud ) yang dipakai pada pemboran minyak
bumi dan gas.

Mangan atau disingkat Mn adalah unsur kimia dengan nomor atom 25 dan massa atom
54,9380.
Mangan ini merupakan unsur logam berwarna abu-abu kehitaman dngan titik lebur
1.245 C dan titik didih 2.097 C.
Konfigurasi elektron mn dengan nomor atom 25 adalah 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2.
Mangan mempunyai warna abu-abu kehitaman dengan kilap metalik sampai
submetalik, kekerasan 2 6, berat jenis 4,8, massa jenis 7.21 g/cm3,
berbentuk massif, reuniform, botryoidal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur
fibrous.
Genesa :
Mangan termasuk batuan beku. Bijih mangan utama berasal dari pirolusit (MnO 2) dan
psilomelan (Ba,H2O)2Mn5O10, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu.

pirolusit

psilomelan

Menurut park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :


- Cebakan hidrothermal.
- Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi atau hubungan
vulkanik
- Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
- Cebakan metamorfosa (proses malihan)
- Cebakan laterit dan akumulasi residual
Mangan juga terdapat sebagai nodul, yaitu endapan mirip batuan dengn
akomposisi kira-kira 15-30 % Mn yang dalam bentuk oksidanya bersama-sama dengan
oksida-oksida Fe, Co, Cu, dan Ni. Nodul ini berupa butiran-butiran bola dengan
diameter beberapa millimeter sampai dengan 15 cm, dan terakumulasi dalam dasar
lautan.
Mangan yang berkomposisi dengan oksida lainnya namun berperan bukan
sebagai mineral utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmannite, dan
lithiophilite, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit
yang berkomposisi silika.
Potensi cukup besar, terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Yogyakarta, Tasikmalaya,tulung Agung, Pulau
Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Maluku, Dan Papua.
Eksplorasi :
Tujuan dari eksplorasi adalah untuk penentuan cadangan yang dapat ditambang baik
jumlah maupun kualitasnya.
Data yang diperoleh dalam tahap eksplorasi adalah: kualitas atau kadar, penyebaran
kadar, bentuk dan letak serta ukuran dan sifat cadangan.
Penyelidikan dengan geolistrik dilakukan dengan menggunakan cara tahanan jenis,
karena dapat mengetahui kondisi mineral mangan dan tes pit atau pemboran untuk
pengambilan sampel.
Pada umumnya penyelidikan detail harus dilakukan dengan pemboran (bor inti),.
Penambangan :
Penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang bawah tanah pada
bermacam-macam variasi tergantung keadaan cebakan.
Penambangan mangan ditentukan oleh letak deposit yang bersangkutan. Apabila
depositnya terletak didekat permukaan, teknik penambangan dengan sistem tambang
permukaan/terbuka lebih sesuai diterapkan.

Apabila depositnya terdapat jauh dipermukaan maka pembuatan sumuran yang


dilanjutkan dengan sistem gophering lebih sesuai.
Pengolahan :
Cara konsentrasi tergantung keadaan bijih.Pada bijih yang berbentuk bongkahan
yang berkadar tinggi di dalam tanah liat(clay) yang mudah hancur pengolahan terdiri
dari pengujian dalam log washer atau wash trammel.Bila bijih bercampur dalam batuan
keras harus di hancurkan(crushing) dulu kemudian di kerjakan dengan meja
goyang(shaking table) adalah pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang
tipis pada suatu meja bergoyang.

Kegunaan:
Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk :
1)
Produksi Besi-baja
Logam mangan dalam proses pembuatan baja sangat menguntungkan karena
mangan dapat mengikat belerang, sehingga mencegah terjadinya fes yang dapat
merapuhkan baja. Selain itu, mangan juga mampu mengikat oksigen sehingga dapat
mencegah terjadinya rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk setelah
proses pendinginan dilakukan.
2)
Campuran Alumunium
Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat perlawanan
yang lebih tinggi melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh pembentukan urat
yang menyerap kotoran
3)
Untuk Industri Baterai Kering
Salah satu peran atau manfaat mno2 (sebagai pirolusit) dalam baterai-sel kering
yaitu sebagai oksidator dan juga digunakan sebagai pendepolarisasi pada sel kering
baterai
4)
Dalam Pembuatan Keramik Dan Gelas
Pada pembuatan keramik sebagai bahan pewarna pada keramik dan pada gelas
sebagai penghilang unsur organik dalam adonan gelas,bahan penghilang warna
dengan mengoksidasi ion besi dan bahan pewarna.
5)
Untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor
besi.
6) Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.

7) dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan
cat hitam.
8) Pemanfaatan dalam Tubuh Manusia.
Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin b1. Mangan,
kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi. Mangan
bermanfaat dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada
hewan air.
9) Untuk industri, mangan sebagai bahan pembuat batang las,elektrosis seng dan
bahan pengoksida dalam produksi uranium
Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani , yang artinya memasak.
Disebut memasak karena di daerahMontmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu orangorangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian disebat
dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga menggunakan gipsum sebagai krim
untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya. Karena gipsum merupakan
mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui
dalam bentuk butiran atau pasir. Tetapi ada suatu kejadian unik di White Sands National
Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km pasir gipsum
putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000 tahun. Kristal gipsum
terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di Naica,Chihuihua, Mexico.
Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia,
yaitu Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar
di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New
York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa,Kansas, Oklahoma, Arizona, New
Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa
Barat.

Gipsum dari New South Wales,Australia

Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada
mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan

rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan.
Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineralmineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh
penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah
menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang,
gipsum yang berada di atas suhu 108 F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi
anhidrit.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Klasifikasi

2 Pembentukan

3 Deskripsi

4 Kegunaan

5 Pranala luar

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]


Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat
terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk
sekitarfumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.

Pembentukan[sunting | sunting sumber]


Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum
merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh
anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineralevaporit, endapan gipsum
berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih merah, batu
pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam
satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan gipsum terjadi pada zaman
Permian. Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan
belerang yang berasal dari gunung api.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]


Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun kristal gipsnya masuk ke
dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning,
dan transparan. Hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gipsum. Gipsum
umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 2. Berat jenis gipsum antara
2,31 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0 C yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada
40 C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum memiliki pecahan yang baik,
antara 66o sampai dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum memiliki
kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores gipsum berwarna putih, memiliki
derajat ketransparanan dari jenis transparan hingga translucent, serta memiliki sifat menolak
magnet atau disebutdiamagnetit.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]


Penggunaan gypsum dapat digolongkan menjadi dua macam seperti dipaparkan dibawah ini.
1. Yang belum mengalami kalsinasi Dipergunakan dalam pembuatan semen Portland dan
sebagai pupuk. Jenis ini meliputi 28% dari seluruh volume perdagangan.
2. Yang mengalami proses kalsinasi.Sebagian besar digunakan sebagai bahan bangunan,
flester paris, bahan dasar untuk pembuatan kapur, bedak, untuk cetakan alat keramik,
tuangan logam, gigi dan sebagainya. Jumlah tersebut meliputi 72% dari seluruh volume
perdagangan. Gipsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik
dibandingkan dengan perekat organic karena tidak menimbulkan pencemaran udara,
murah, tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologis dan tahat terhadap zat kimia
( Purwadi, 1993). Gipsum mempunyai sifat yang cepat mengeras yaitu sekitar 10 menit.
Maka dalam pembuatan papan gipsum harus digunakan bahan kimia untuk
memperlambat proses pengerasan tanpa mengubah sifat gipsum sebagai perekat
(Simatupang, 1985). Perlambatan tersebut dimaksudkan agar tesedia cukup waktu
mulai dari tahap pencampuran bahan sampai tahap pengempaan. Waktu pengerasan
gipsum bervariasi tergantung pada kandungan bahan dan airnya. Dalam proses
pengerasan gipsum setelah dicampur dengan air maka terjadi hidratasi yang
menyebabkan kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut tidak boleh melebihi suhu 400 C
( Simatupang, 1985 ). Suhu yang lebih tinggi lagi akan mengakibatkan pengeringan
gipsum dalam bentuk CaSO4. 2H2O sehingga mengurangi bobot air hidratasi.
Pengurangan tersebut akan menyebabkan berkurangnya keteguhan papan gipsum.

Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa
kegunaan gipsum yaitu

Drywall

Bahan perekat.

Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum Nova
Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang
besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.

Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.

Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu menjadi
langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan bangunan.

Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di Benua
Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.

Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan

Untuk bahan baku kapur tulis

Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen

Sebagai indikator pada tanah dan air

Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.

Saat ini gipsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat papan gypsum dan propil
pengganti triplek dari kayu. Papan gypsum propil adalah salah satu produk jadi setelah material
gypsum diolah melalui proses pabrikasi menjadi tepung. Papan gypsum propil digunakan
sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan plafon.

MANFAAT MINERAL
Untuk Perhiasan
Banyak mineral yang dimanfaatkan sebagai perhiasan walaupun penggunaannya sering
setempat-tempat atau dalam satu lokasi.

KALSIT, dalam bentuk pualam atau aventurine.

SERPENTIN, yang hijau atau hijau kekuning-kuningan paling banyak digunakan.

MALACHIT

LAZURIT, merupakan mineral utama dalam lapis lazuli, berwarna biru tua.

RHODONIT, banyak dipakai karena warnanya merah muda.

GIPS, yang digunakan adalah varitas alabaster dan satin spar.

YADE, dapat berupa mineral jadeit (sejenis piroksen) atau nephrit (salah satu jenis amphibole).
Mengingat sifatnya yang keras dan warnanya banyak digunakan sebagai bahan ukiran, di RRC banyak
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan barang ukiran (batu giok).

Untuk Penggosok
Suatu mineral dapat kita jadikan sebagai bahan penggosok dengan menimbang kekerasan dan bentuk
permukaannya. Seperti intan (kekerasan 10), korund (kekerasan 9), kwarts (kekerasan 7), diatomit dan
lainnya.
Untuk Campuran atau FLUX

KALSIT, digunakan dalam proses peleburan.

FLUORIT, digunakan dalam industry baja.

KWARTS, digunakan dalam peleburan tembaga.

Untuk Pembuatan Kapur dan Semen

KALSIT, dalam batuan kapur digunakan sebagai bahan dalam industri semen.
GIPS, digunakan dalam bentuk bubuk gips sebagai pelapis penyangga bagi pasien cidera patah
tulang, sebagai campuran bahan dalam industri semen.

Untuk Bahan Tahan Api

MAGNESIT,yang telah dipanasi dan mengandung kurang dari 1 % CO 2 banyak digunakan untuk
pembuatan batu bata yang tahan api.
DOLOMIT, seperti pada magnesit tetapi lebih murah harganya (mengandung CO 3).

KYANIT, ANDALUSIT, DUMORTIERIT, banyak digunakan untuk pembuatan porselin yang tahan
suhu tinggi, seperti untuk pembuatan busi, untuk kepentingan laboratorium dan lain-lain.

GRAFIT, yang dicampur bahan lempung tahan api dimana banyak digunakan dalam industry
baja, dalam bentuk cetakan atau cawan-cawan.

BAUXITE, lebih mahal daripada bahan lempung namun lebih tahan terhadap api dan gosokangosokan.

CHROMIT, ASBES, ZIRCON, TALK, MIKA maupun LEMPUNG dapat juga dimanfaatkan
sebagaimana mineral tahan api seperti di atas.

Untuk Pembuatan Pot, Gelas, dan Email

LEMPUNG, lempung memiliki banyak jenis, dalam pemilihan disesuaikan pemakaiannya.


Lempung banyak digunakan dalam industry karena dalam keadaan basah dapat dibentuk dengan sangat
mudah dan apabila telah mengalami pemanasan akan kuat dan tahan lama. Oleh karena itu lempung
merupakan bahan dasar pembuatan tembikar, batu bata, alat listrik dll.

KWARTS, dalam bentuk pasir atau batuan pasir (lebih dikenal dengan sebutan pasir kuarsa)
merupakan bahan utama dalam industry kaca dan gelas.

VELDSPAR, banyak digunakan dalam industry gelas juga namun sekarang sudah banyak
digantikan oleh NEPHELIN.

FLUORIT, banyak digunakan dalam pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya atau yang
kurang dapat tembus cahaya, begitu pula untuk gelas yang berwarna.

Untuk Pembuatan Pupuk Buatan

APATIT dan COLLOPHANIT banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang


mengandung fosfor.

SYLVIT, untuk pembuatan pupuk yang mengandung kalium.

SODA NITER, untuk pembuatan pupuk yang mengandung nitrogen.

KALSIT, yang berupa batuan kapur untuk menetralkan tanah-tanah yang asam seperti tanah
gambut.
GIPS, digunakan sebagai bahan perekat untuk daerah-daerah yang kering.

Untuk Alat Optik dan Ilmu Pengetahuan

KWARTS
- dalam bentuk komparator bagi perlengkapan mikroskop polarisasi.
- untuk perlengkapan di radio mengingat sifat piezoelektrisitetnya.
- untuk pembuatan lampu.

FLUORIT
- untuk pembuatan lensa-lensa guna menghindari adanya aberasi sferis dan aberasi chromatis
(spherical and chromatical aberation).
- untuk alat optic terutama untuk pembuatan prisma prisma bagi spektograf karena memerlukan
bahan yang dapat meneruskan sinar ultra violet dan infra merah.

KALSIT
- untuk pembuatan prisma nikol guna mendapatkan cahaya tertutup lurus dalam mikroskop
polarisasi.

GIPS
- untuk pembuatan komparator gips digunakan varitas SELENIT.

MIKA
- Untuk pembuatan komparator mika.

TURMALIN
- untuk alat yang berguna untuk mendapatkan cahaya tertutup lurus karena penyerapan selektif.

Untuk Pewarna

LIMONIT (berwarna kuning atau coklat) dan HEMATIT (yang berwarna merah) banyak digunakan
untuk pemberian warna pada cat plaster, karet, dan lain-lain. Oker kuning ialah limonit yang tercampur
lempung dan bahan kwarts, warna oker akan lebih tua kalau kadar oksida besinya lebih tinggi. Yang
digunakan ialah jenis-jenis yang lunak, karena harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Untuk Industri Kimia

HALIT, sebagai penghasil Na dan Cl serta untuk pembuatan macam-macam soda seperti
bikarbonat, caustic soda dll.

BELERANG, banyak digunakan untuk pembuatan asam belerang, pupuk, insektisida dll.

LITHIUM, digunakan di kalangan farmasi seperti pembuatan air-lithium (lithis water). Khlorida dan
fluoridanya digunakan sebagai flux, hidroksidanya untuk pabrik rayon, boratnya untuk gigi palsu dll.

BORAX dan ASAM BORAX, digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan borax dan asam
borat.

STRONTIUM, banyak digunakan di pabrik-pabrik gula biet, pabrik petasan (Sr - nitrat) dan lainlain.

GENESA MANGAN Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini
meningkat seiring dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan yang merupakan
logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan baja,
campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan logam lainnya. Mangan
merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang
diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis.
Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan utama bijih mangan. Di
Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar di banyak lokasi, yang secara individu umumnya
berbentuk kantong atau lensa berukurang kecil dengan kadar yang bervariasi. Cadangan mangan yang telah
diketahui sekitar 5,35 juta ton, sedangkan cadangan yang sedang ditambang berjumlah 4,90 ton saat ini,
terdapat empat usaha pertambangan mangan yang telah berproduksi. Salah satu diantaranya merupakan
tambang mangan tertua yaitu PD Kerta Pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa
Barat, sedang tiga perusahaan lainnya adalah swasta nasional. Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk
tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi
baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di
Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan
industi korek api. Geologi
Mula jadi a.
Cebakan Terrestial Menurut park (1956), cebakan
mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu : Cebakan Hidrothermal. Cebakan sedimenter, baik
bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah
laut Cebakan metamorfosa Cebakan laterit dan akumulasi residual Dari kelima tipe cebakan
tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik
dan cebakan akumulasi residual. Cebakan sedimen laut mempunyai cirri khusus yaitu berbentuk perlapisan
dan lensa-lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan
kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan
pengendapan dalam cekungan terdekat. Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi

dengan sediment klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsure karbon organic.
Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air. Cebakan bijih oksida
merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan
bijih karbonat kadarnya cenderung lebih kecil, yaitu 15-30% Mn. b.
Nodul Istilah Nodul mangan umum
digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsure pasir,
nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal. Dasar
samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukurang kentang. Disamuidra pasifik
sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan
yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sediment pasifik
bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zc na ini, nodul
mangan mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur. Secara individu, nodul mempunyai kilap
suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar.
Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Pragmen batuan, atau nodul lainnya.
Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang berbentuk konsentris namun
tidak terus-menerus. Lapisan lempung kemudian mengisi celah-celah diantara lapisan oksida tersebut
secara tidak beraturan dan biasanya dapat dijadikan patokan dalam perhitungan periode pertumbuhan nodul
bersangkutan.
Potensi dan cadangan di Indonesia Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia
cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut
terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua. Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa konsumsi
atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada tahun 2002 dan meningkat pada
tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi terbesar pada industri besi dan baja yang bisa
mencapai 90%.
Tempat ditemukan
Aceh : Karang Igeuh (indikasi berupa rodhonit, proses
hydrothermal) Lhok Kruet, calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa pirolusit berasosiasi dengan bijih
besi) kapi, tenggara Blankejeran (psilomelan didaerah patahan/hydrothermal)
Sumatra utara : Pantai
timur (kadar Mn3O4 = 7,9 % dalam bog iron, berupa konversi dari besi rawa dengan kadar Mn3O4 = 13,5
20,1 %) 23 km sebelah timur laut Natal (berupa bongkah oksida mangan berukuran sampai 50 cm, tanpak
berlapis dan terbentuk karena replacement batuan chert radiolarian)
Sumatra Barat : Mangani
(proses hydrothermal dalam urat breksi berasosiasi dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit), ulis
Ayer (proses hydrothermal berupa urat kecil polianite dalam batuan diabas) S.lumut, singingi Riau (proses
hydrothermal, bijih Mn berupa sediment dalam breksi), Belang Beo (proses hydrothermal ditemukan
mangan oksida sebagai bongkah).
Sumatra Selatan : S.saelan, P. bangka (kadar MnO2 = 27,5 %).

Bengkulu : Gebang ilir, tambang sawah (kadar MnO2 = 44,05%), proses hydrothermal, berasosiasi
dengan Au, mineral berupa rhodonit, rhodokrosit, psilomelan pirolusit bustanit dan inesit)
Lampung :
G.Pesawarang Ratai (G.waja Kedondong, G.kasih) G.waja kadar = 60%, kedondong Mn = 2-7 %, G.kasih
Mn (45-50%).
Jawa barat : Cikotok kab.pandeglang (MnO2 = 9-32%), berasosiasi dengan Au
terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait, cibadong kab.sukabumi (kadar MnO = 32-60%
Terdapat dalam tufa dan breksi), daerah karangnunggal kab.tasikmalaya (kadar MnO2 = 45-90%, Terdapat
sekitar 13 lokasi mineralisasi), cigembor Salopa kab.tasikmalaya (kadar Mn 54,68%; MnO2 = 83,34
terdapat berupah bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); cikatomas kab. Tasikmalaya (kadar Mn = 5052,43%, MnO = 66-91%, mangan berupa bongkah-bongkah terdapat pirolusit).
Jawa tengah :
Karangbolong, kab.Bayumas (kadar MnO2 = 60% terdapat sebagai pirolusit dan psilomelan berupa
gumpalan oolitik dalam batu gamping ); Ngargoretno, Salaman, Kab.Magelang (kadar MnO2 = 80%,
sebagai pirolusit berbentuk lensa); Bapangsari, Purwerejo, Cengkerep Semanggung, Purwerejo.
Daerah Istimewa Jogyakarta : Kliripan dan Samigaluh kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25%;
Samigaluh Kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25% ; Samigaluh MnO2 = 57,75% terdapat dalam bentuk
pirolusit dan psilomelan) daerah Gedad, Batuwarno, Eromoko Kab.Wonogiri ( Gedad, kadar MnO2 =58,5%,
MnO2 = 92,10%, Baturetno kadar MnO2 = 82,74 %, kadar Mn total 49,48% terdapat sebagai lensa diantara
batu gamping dan farmasi Andesit Tua); daerah G.Kidul (kadar MnO2 = 27,19%, kadar Mn total = 23,5%,
terdapat di kepuh, Ngepek,Ngaglik,Kutuan dan selonjono timur.
Kalimantan Barat : Lumar,
kab.sambas (kadar Mn = 14,94
Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Sifat-Sifat Fisik Mineral


Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang beraturan,
maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat
tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya
dalam batas-batas tertentu (Graha,1987)
Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kilap (luster)
Warna (colour)
Kekerasan (hardness)
Cerat (streak)
Belahan (cleavage)
Pecahan (fracture)
Bentuk (form)
Berat Jenis (specific gravity)
Sifat Dalam
Kemagnetan
Kelistrikan
Daya Lebur Mineral
Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya
(Sapiie, 2006)
Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:

a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam.
Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:
Gelena
Pirit
Magnetit
Kalkopirit
Grafit
Hematit
b.

Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:


Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.
Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada mineral

yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.
Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.
Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada serpentin,opal dan
nepelin.

Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai dalam
menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu
dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu
dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).
Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat
diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih dari satu warna,
tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat

berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa
mineral yang mempunyai warna khas, seperti:

Putih
Susu) (SiO2)
Kuning
Emas
Hijau
Biru
Merah
Coklat
Abu-abu
Hitam

: Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa


: Belerang (S)
: Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
: Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)
: Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
: Jasper, Hematit (Fe2O3)
: Garnet, Limonite (Fe2O3)
: Galena (PbS)
: Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit

Kekerasan
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat
membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang
mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar
kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan
dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral
terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Skala Kekerasan Mohs


Skala Kekerasan

Mineral

Rumus Kimia

Talc

H2Mg3 (SiO3)4

Gypsum

CaSO4. 2H2O

Calcite

CaCO3

Fluorite

CaF2

Apatite

CaF2Ca3 (PO4)2

Orthoklase

K Al Si3 O8

Quartz

SiO2

Topaz

Al2SiO3O8

Corundum

Al2O3

10

Diamond

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat
penguji standar :
Alat Penguji

Derajat Kekerasan
Mohs

Kuku manusia

2,5

Kawat Tembaga

Paku

5,5

Pecahan Kaca

5,5 6

Pisau Baja

5,5 6

Kikir Baja

6,5 7

Kuarsa

Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh apabila
mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu mineral kemudian
dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula
berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubahubah. Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak

berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak

berwarna merah kecoklatan.


Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak berwarna
Orthoklase : Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan, sehingga dapat
dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).
Belahan
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu.
Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila
mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak
semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar
dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam
ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral
akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui
bidang-bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar
dan teratur (Danisworo, 1994).
Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah belahan sedang
kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh mineralnya:
a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.
b. Belahan dua arah, contoh

: feldspar.

c. Belahan tiga arah, contoh

: halit dan kalsit.

Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila
mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral
apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan
sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak
teratur (Danisworo, 1994).
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:

Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan pecahan, seperti

kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.


Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit, hipersten
Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh pada

kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.


Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang kasar, contoh:

magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.


Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan runcingruncing. Contoh pada native elemen emas dan perak.
Bentuk
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh system
kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral
kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a.

Bangun kubus

b.

Bangun pimatik

c.

Bangun doecahedon

Mineral amorf misalnya

: galena, pirit.
: piroksen, ampibole.
: garnet
: chert, flint.

Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan.
Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan
terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam kelompokkelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai
berikut:

Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang

mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan
menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal
berukuran butir sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.
Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma tersebut begitu

memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya
struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang
(stelated) dan radier.
Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-individu mineral

pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris,
foliasi.
Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan benda lain. Mineralmineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.
Bentuk kristal mencerminkan struktur dalam sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau
pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).
Berat Jenis
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk
menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya
x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram.
Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang
volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.

Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong, menghancurkan,
membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah

Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas, kalsit,
pirit.

Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas, tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan sesudah bengkok
tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan dapat kembali
seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.
Kemagnitan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan
mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet
disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral
mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet,
dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak
mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut
yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.
Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau londuktor dan
idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral
yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.
Daya lebur mineral
Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk
mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

Anda mungkin juga menyukai