Anda di halaman 1dari 2

Standar Perikatan Audit (SPA) 315 berkaitan dengan pengidentifikasian dan penilaian resiko

salah saji material dalam laporan keuangan yang telah berlaku efektif untuk periode pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2013. Pengidentifikasian dan penilaian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah
terdapat kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman
atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan
dasar untuk merancang dan implementasi respons terhadap risiko yang ditetapkan dalam salah saji
material tersebut.
Dalam pengidentifikasian dan penilaian resiko salah saji material dalam laporan keuangan
audtor harus melaksanakan prosedur penilaian resiko yang mencakup :
a. Permintaan keterangan dari manajemen, dan personel tim entitas yang mungkin membantu.
b. Prosedur analitis
c. Observasi dan inspeksi
Sedangkan untuk melakukan pengidentifikasian dan penilaian resiko salah saji material,
auditor memiliki pemahaman atas entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian internal entitas.
Pemerolehan pemahaman ini merupakan suatu proses pengumpulan, pemutakhiran, dan penganaisisan
informasi d sepanjang audit. Pemahaman yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Faktor industry, peraturan, dan eksternal lainnya.
b. Sifat entitas, termasuk operasional, struktur entitas, segala jenis investasi yang dilakukan,
serta cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut dibelanjai.
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas
d. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis yang terkait
e. Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas
Sedangkan dalam penilaian risiko entitas auditor harus memiliki pemahaman apakah entitas
memiliki suatu proses untuk mengidentifikasi risiko bisnis, mengestimasi signifikansi risiko,
menentukan kemungkinan risiko, dan memutuskan tindakan untuk menangani risiko tersebut. Selain
itu auditor juga harus memperoleh pemahaman tentang system informasi, termasuk proses bisnisnya
dan proses komunikasinya.
Setelah memperoleh pemahaman mengenai entitas, auditor harus mengidentifikasi dan
menilai risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi untuk golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan. Kemudian auditor harus membuat dokumentasi audit yang
berisi :
a. Diskusi di antara tim perikatan
b. Unsur kunci atas pemahaman yang diperoleh di setiap aspek lingkungan entitas dan
komponen pengendalian internal.
c. Risiko salah saji material yang diidentifikasi dan dinilai pada tingkat laporan keuangan.
d. Risiko yang teridentifikasi, dan pengendalian yang telah dipahami oleh auditor
Dengan observasi juga dan inspeksi dapat mendukung permintaan keterangan dari manajemen dan
pihka lain, serta dapat menyediakan informasi tentang entitas dan lingkungan pengendalian.Yang
termasuk lingkungan pengendalian antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika


Komitmen terhadap kompetensi
Partisipasi oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Falsafah dan gaya operasi manajemen
Struktur organisasi
Penugasan wewenang dan tanggung jawab
Kebujakan dan praktik sumber daya manusia

Pada umumnya aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit dapat dikategorikan sebagai
kebijakan dan prosedur yang berkaitas dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Penelaahan kinerja
b. Pengolahan Informasi
c. Pengendalian fisik
d. Pemisahan tugas
Tanggung jawab penting manajemen adalah untuk memelihara pengendalian internal, maka dari itu
perlu adanya pemantauan pegendalian. Pemantauan ini mencakup pertimbangan apakah pengendalian
beroperasi sebagaimana mestinya. Pemantauan juga dilakukan untuk menjamin bahwa pengendalian
beroperasi secara efektif secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai