Anda di halaman 1dari 4

Sistem Audit Keuangan Sektor Publik

1)

Pemeriksaan Siklus Pendapatan


Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah saji

yang material dalam proses Pendapatan Daerah/Organisasi, Dana Perimbangan, dan


Pendapatan Lain-lain yang sah.
Jenis koreksi pembukuan yang harus dilakukan atas pendapatan adalah sebagai
berikut:
1. Kesalahan pembukuan dan/atau penyajian saldo awal tahun
anggaran/sisa perhitungan anggaran tahun lalu.
2. Kesalahan pembukuan dan/atau penyajian pendapatan daerah.
3. Kesalahan pembukuan dan/atau penyajian saldo akhir tahun anggaran
sisa perhitungan anggaran tahun perhitungan.
4. Kesalahan penyajian dalam daftar lampiran perhitungan anggaran
tahun anggaran perhitungan.
5. Kesalahan yang wajib dikoreksi oleh auditor, yang terdiri atas:

Kesalahan pembukuan (kekeliruan pencatatan).

Kesalahan pembebanan.

Kesalahan penjumlahan dan pengurangan angka (aritmatika).

2)

Pemeriksaan Siklus Belanja


Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing

asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja.
1. Berbagai proses dan keputusan untuk memperoleh barang dan jasa
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sektor publik.
Dua kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi
pembelian dan pengeluaran kas. Kedua transaksi tersebut
mempengaruhi berbagai akun berikut:

Kas,

Persediaan barang habis pakai,

Aktiva tetap,

Aktiva lain-lain,

Utang.

1. Risiko bawaan pos belanja organisasi sektor publik pada banyak


organisasi sangatlah tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan
tingginya risiko bawaan siklus belanja ini, yaitu:

Volume transaksi yang selalu tinggi,

Pembelanjaan dan pengeluaran tanpa otoritasi yang dapat terjadi,

Pembelian aset yang tidak perlu,

Masalah akuntansi yang berkembang.

1. Tingginya volume transaksi akan memperbesar kemungkinan


terjadinya salah saji. Semakin tinggi volume transaksi, semakin tinggi
kemungkinan kesalahan pencatatan transaksi tersebut. Disamping itu,
juga ada kemungkinan bahwa organisasi sektor publik melakukan
pembelian aset yang tidak perlu.
2. Tingginya risiko bawaan siklus belanja menyebabkan banyak organisasi
sektor publik memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian
internal siklus belanja untuk mencegah dan mendeteksi salah saji.
Seperti siklus pendapatan, pengujian pengendalian umumnya tidak
mengurangi risiko pengendalian asersi hak dan kewajiban. Jadi, auditor
dapat menggunakan kombinasi strategi risiko pengendalian yang
ditetapkan lebih rendah dan pengujian subtantif.
3. Pengujian pengendalian tergantung pada pertimbangan biaya manfaat.
Auditor harus membandingkan biaya melakukan pengujian
pengendalian internal degnan penghematan yang diperoleh akibat
berkurangnya pengujian substantif.
3)

Pemeriksaan Aktiva Tetap


Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik yang

digunakan dalam kegiatan operasi organisasi. Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk
memperoleh bukti tentang setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan

saldo aktiva tetap. Audit atas aktiva tetap sangat penting karena biasanya aktiva tetap
merupakan aset/kekayaan terbesar yang dimiliki oleh suatu organisasi sektor publik.
4)

Pemeriksaan Jasa Personalia

Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan pegawai,
dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di hampir semua
entitas.
5)

Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)

Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu
organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu periode
akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor publik umumnya
rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi.
6)

Pemeriksaan Siklus Saldo Kas

Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan siklus jasa
personalia. Tujian audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masingmasing asersi yang signifikan, ynag berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan
audi ditentukan berdasarkan kelima kategori asersi laporan keuangan:

Asersi keberadaan dan keterjadian

Asersi kelengkapan

Asersi hak dan kewajiban

Asersi penilaian dan pengalokasian

Asersi pelaporan dan pengungkapan

Anda mungkin juga menyukai