Tinjauan Pustaka
Suatu atomiser umumnya digunakan sebagai reagent penyemprot bila batas permukaan
pelarut dan zat terlarut dalam kertas ingin dibuat dapat dilihat. Atomiser yang halus
lebih disukai. Gas - gas juga dapat digunakan sebagai penanda bercak, untuk
karbohidrat notasi Rg digunakan untuk menggantikan Rf. Setelah penandaan bercak
batas permukaan, selanjutnya dapat dilakukan analisis kalorimetri atau spektroskopi
reflektansi bila sampel berupa logam. Materi yang terdapat di dalam kertas dapat
ditentukan secara langsung dengan pelarutan. Kromatografi kertas selain untuk
pemisahan dan analisis kuantitatif, juga sangat bermanfaat untuk identifikasi. Hal ini
dapat dilakukan misalkan dengan membuat grafik antara Rm terhadap jumlah kation
dalam suatu deret homolog (Khopkar, 2008).
Susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk
mengalirnya fase gerak. Berbagai macam kertas yang secara komersial tersedia adalah
whatman 1, 2, 31 dan 3 MM, kertas asam asetil, kertas kieselgurh, kertas silikon dan
kertas penukar ion juga digunakan. Tersedia juga kertas selulosa murni, kertas selulosa
yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. Zat - zat hidrofobik dapat dipisahkan pada
kedua jenis kertas terakhir ini. Kertas asam asetil atau kertas silikon dapat digunakan
untuk zat - zat hidrofobik, sedangkan untuk reagent yang korosif, kertas serat kaca dapat
digunakan. Untuk memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan
kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing dan pembentukan
komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending (Khopkar, 2008).
DAPUS
Khopkar, SM. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisik untuk Paramedis. ANDI. Yogyakarta.