Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

EYD 1 (EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
BAHASA INDONESIA
Dosen Pembimbing:

H. ABDULLAH ZAWAWI, MM. M.Pd

Oleh:
KELOMPOK 2 (KELAS D SEMESTER 1)

ADE ISNAN SULISTIAWAN

[NIM.

CHOIRUNISA HANI

NIM.

OMAR MUHAMMAD

[NIM.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya.


Sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah dengan lancar. Solawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dan atas terselesaikannya tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak H. Abdullah Zawawi, M.M M.Pd.I sebagai dosen Pembimbing
mata kuliah Bahasa Indonesia dan kepada teman-teman Program Ilmu Hukum kelas
D Semester 1 Fakultas Syariah dan Hukum, serta kepada semua pihak yang tak bisa
kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.

Tangerang, 1 Oktober 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Pengertian .................................................................................................. 2
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia ................................................................ 2
2.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ................................. 3
2.3.1 Pemakaian Huruf ................................................................................. 3
2.3.2 Penulisan Huruf ................................................................................... 5
2.3.3 Penulisan Kata .....................................................................................10
BAB III : PENUTUP ................................................................................................15
3.1 Simpulan ...................................................................................................15
3.2 Saran .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan


sebagaialat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi
ini, masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di
segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung
kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik
dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat
dapat menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu
kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam
hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu
ketata bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah
sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam
mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di
sampaikan dan di fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan
tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian EYD?


2. Bagaimana sejarah perkembangan EYD?
3. Bagaimana ruang lingkup EYD?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian EYD.


2. Untuk mengetahui sejarah EYD.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup EYD.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian
kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan
dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan
berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan,
ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para
pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur.
Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan.
Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri.
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu:
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua
puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa
Indonesia.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang
menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun
1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
2

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi


mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam
penulisan bahasa Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan baik.
2.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan
huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca. Tetapi disini
kami hanya akan membahas 3 (tiga) aspek pertama.
2.3.1 Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak
menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan
sebanyak 26 buah.
2.3.1.1 Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut.
Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
Huruf
A
B
C
D
E
F
G
H
I

a
b
c
d
e
f
g
h
i

Nama
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i

Huruf
J
K
L
M
N
O
P
Q
R

j
k
l
m
n
o
p
q
r

Nama
je
ka
el
em
en
o
pe
ki
er

Huruf
S
T
U
V
W
X
Y
Z

s
t
u
v
w
x
y
z

Nama
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet

2.3.1.2 Huruf Vokal


Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,
e, i, o, dan u.

Contoh pemakaian dalam kata


Huruf Vokal
A
e
i
o

Di awal
api
enak
itu
oleh

Di tengah
padi
petak
simpan
kota
3

Di akhir
lusa
sore
murni
radio

ulang

bumi

ibu

2.3.1.3 Huruf Konsonan


Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Contoh pemakaian dalam kata


Huruf konsonan
B

Di awal
bahasa

Di tengah
sebut

Di akhir
adab

cakap

kaca

dua

ada

abad

fakir

kafan

maaf

guna

tiga

balig

hari

saham

tuah

jalan

manja

mikraj

kami

paksa

politik

lekas

alas

kesal

maka

kami

diam

nama

anak

daun

pasang

apa

siap

Quran

Furqan

raih

bara

putar

sampai

asli

lemas

tali

mata

rapat

varia

lava

wanita

hawa

xenon

yakin

payung

zeni

lazim

juz

2.3.1.4 Huruf Diftong


Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au,
dan oi.

Contoh pemakaian dalam kata


Huruf Diftong
Di awal
Ai

Ain

Di tengah
syaitan

Di akhir
pandai

au

aula

saudara

harimau

oi

boikot

amboi

2.3.1.5 Gabungan Huruf Konsonan


Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.

Gabungan huruf
konsonan

Contoh pemakaian dalam kata

Kh

Di awal
Khusus

Di tengah
akhir

Di akhir
tarikh

ng

ngilu

bangun

senang

ny

nyata

hanyut

sy

syarat

isyarat

arasy

2.3.2 Penulisan Huruf


Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu
(1) penulisan huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada pembahasan berikut :
2.3.2.1 Penulisan Huruf Besar (Kapital)
5

Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contohnya:
Saya lapar.
Berita tentang peristiwa itu dimuat di surat kabar.
2. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung.
Contohnya:
Presiden bertanya Berapa banyak keluarga miskin di NTT?
Semua pekerjaan rumah sudah selesai dikerjakan kata Adik.
3. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungangan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.
Contohnya:
Allah
Yang Mahakuasa
Allah akan memberikan jalan keluar kepada umat-Nya.
Alkitab
Quran
Kristen
Bimbinglah hamba-Mu, ya, Tuhan, ke jalan yang Engkau kehendaki
4. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
Sultan Hamengko Buwono ke XII
Nabi Musa
Hajah Eyanoer
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Contohnya:
Dia baru saja dinobatkan sebagai raja
Tahun ini Putri pergi naik haji
5. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Contohnya:
Wakil Presiden Boediono.
Perdana Mentri Ramos Horta
Jendral Adoe Tae
Profesor Yusuf Henukh
Gubernur Nusa Tenggara Timur
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, atau nama tempat:
6

Contohnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik kemarin?
Kemarin Doktor Marthen Mullik dikukuhkan menjadi profesor.
6. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contohnya:
Soesilo Bambang Yodhoyono
Frans Umbu Datta
Paulusa Isliko
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai jenis atau satuan ukuran:
Contohnya:
Mesin diesel
5 ampere
10 volt
7. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contohnya:
Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Berbagai macam suku di NTT antara lain suku Rote, Sabu, dan Timor.
Menjaga ketertiban dunia adalah juga tanggung jawab bangsa Indonesia.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan:
Contohnya:
Mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan
8. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contohnya:
bulan Maret
hari Natal
tahun Masehi
hari Senin
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Contohnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
Perlombaan senjata dapat memicu pecahnya perang dunia
9. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya:
Timor Barat
Selat Pukuafu
Gunung Mutis
Danau Batur
Jalan El Tari
7

Kali Noelmina
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
dipakai menjadi unsur nama diri.
Contohnya:
mandi di kali
menyeberangi selat
menuju ke barat
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai
sebagai namajenis.
Contohnya:
garam inggris
gula rote
jagung rote
10. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti
dan .
Contohnya:
Republik Indonesia
Dewan Perwakilan Rakyat
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peraturan Pemerintah Nomor 19, Tahun 2010
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,
lemabaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi .
Contohnya:
menjadi sebuah republik
beberapa instansi pemerintah
menurut undang-undang yang berlaku
11. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Contohnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Guru dan Dosen
12. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judu;
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Contohnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Saya suka membaca majalah Bahasa dan Sastra
Ia suka membaca harian umum Pos Kupang
13. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
8

Contohnya:
Dr.
doctor
M.A. Master of Arts
S.H. Sarjana Hukum
Ir.
Insinyur
Dra.
Doktoranda
Prof. Profesor
Tn.
Tuan
Ny.
Nyonya
Sdr. Saudara
14. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Contohnya:
Kapan Saudara diwisuda? tanya Kakak
Silahkan diminum, Nak kata Ibu
Meraka pergi bertanya kepada Pak Camat
Besok pagi Bapak akan tiba
15. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya:
Sudah sadarkah Anda?
Lamaran Anda telah kami terima
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contohnya:
Kita patut menghormati sudara kita, ibu dan bapak kita.
Dia adalah salah seorang camat di kabupaten Rote Ndao.
2.3.2.2 Huruf Miring
Sama halnya dengan Huruf Besar, penggunaan huruf miring pun harus
mengikuti kaidah baku berikut ini:
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contohnya:
Majalah Tempo.
Buku Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman
Surat kabar Pos Kupang
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu.
Contohnya:
Huruf pertama kata emosi ialah e.
Buatlah sebuah kelimat dengan kecerdasan emosional

3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contohnya:
Nama ilmiah rumput kume adalah Sorghum plumosum
Sebuah team work yang kuat perlu dilatih secara teratur

2.3.3 Penulisan Kata


2.3.3.1 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan
Contohnya:
Saya lapar karena belum makan sejak kemarin
Kami rajin sekali
2.3.3.2 Turunan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contohnya:
bertenaga
menengok
membuat
disuntik
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contohnya:
Bertepuk tangan
mengalir
garis bawahi
sebar luaskan
c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contohnya:
digarisbawahi
penghancurleburan
menyebarluaskan
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan
kata itu ditulis serangkai.
Contohnya:
antarkota
antarpulau
10

mancanegara
pascasarjana
semiprofessional
ekstrakurikuler
dwiwarna
Catatan:
Jika bentukterikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf besar, di antara
kedua unsur kata tersebut dituliskan tanda hubung (-).
Contohnya:
non-Indonesia
pan-Pasifik
2.3.3.3 Kata ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menuliskan tanda hubung (-) di
antara kedua kata.
Contohnya:
anak-anak
kuda-kuda
huru-hara
2.3.3.4 Gabungan Kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsurunsurnya ditulis terpisah.
Contohnya:
duta besar
mata kuliah
persegi panjang
model lienar
b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsure yang bersangkutan.
Contohnya:
alat pandang-dengar
ibu-bapak kami yang berada di seberang lautan
orang tua-muda
anak-istri saya
c. Gabungan kata yang lazim ditulis serangkai.
Contohnya:
acapkali
olahraga
manasuka
adakalnya
2.3.3.5 Kata Ganti
11

Kata ganti ku, kau-, dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkia dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya:
Apa yang kubuat pasti ada alasannya
Hartamu, hartku, dan hartnya tidak mungkin disatukan
Mengapa kaulakukan itu?

2.3.3.6 Kata Depan di, ke dan dari


Kata depan di, ke dan dari itulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali
dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada
dan daripada.
Contohnya:
bermalam di sini
pergi ke sekolah
Kamu dari mana?
2.3.3.7 Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya .
Contohnya:
Rumah itu dilahap dalam sekejap olegh si jagomerah
Ternyata sang musang dan sang kancil adalah dua tokoh dalam cerita itu.
2.3.3.8 Partikel
Partikel lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya .
Contohnya:
Bacalah soal secara teliti sebelum mulai menjawab
Siapakah yang sanggup melawan Goliat?
Apatah gunanya bermuram durja
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, selain kelompok
yang dianggap padu dengan pun yang sudah lazim digunakan (adapun, andaipun,
ataupun, bagaimanpun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun,
sekalipun, sungguhpun, sekalipun, dan walaupun).
Contohnya:
Apa pun makanannya, minumannya pasti gula sabu
Jika majikan tidak ada di rumah, pembantu pun berlagak seperti tuan
Walaupun aku harus menderita, aku akan terus maju
Sekalipun kita tidak sependapat, saya akan mendukung Anda
Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian
kalimat mendahuluinya atau mengikutinya.
Contohnya:
Keadaan neraca keuangan perusahaan per 1Maret 2011
12

Pertambahan bobot badan sapi per hari adalah 2 kg


Semua penumpang harus memasuki pesawat udara satu per satu
2.3.3.9 Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
Contohnya:
A. K. Malik
Muh. Nuh
M.B.A.
Master of business administration.
M.Sc.
Master of science
Ph.D.
Doctor of philosophy
Bpk.
Bapak
Sdr.
Saudara
Kol.
Kolonel
Kel.
Keluarga
Singkatan nama orang resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf besar dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
GBHN
Garis-Garis Besar Haluan Negara
DPR
Dewan Perwakilan Rakyat
MPR
Majelis Permisyawaratan Rakyat
KTP
Kartu Tanda penduduk
Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
Dll.
dan lain-lain
dst.
dan seterusnya
sda.
sama dengan atas
tetapi:
a.n.
atas nama
d.a.
dengan alamat
u.p.
untuk perhatian
u.b.
untuk beliau
b. Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf besar.
13

Contohnya:
TNI
LAN
FKIP
SIM
KTP

Tentara Nasional Indonesia


Lembaga Administrasi Negara
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Surat Ijin Mengemudi
Kartu Tanda Penduduk

Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf besar.
Contohnya:
Bapenas
Fapet Undana

Badan Perencanaan Nasional


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.
Contohnya:
pemilu
pemiliham umum
tilang
bukti pelanggaran
rapim
rapat pimpinan

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak
tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Sedangkan
ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
3.1.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah tiga kali mengalami perubahan
sistem ejaan, yaitu :
a) Ejaan Van Ophuysen
b) Ejaan Suwandi
c)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3.1.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


a) Pemakaian Huruf
b) Penulisan Huruf
c) Penulisan Kata
3.2 Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.
Karena dengan itu dapat menambah wawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu Ejaan
Yang Disempurnakan, kita tidak keliru lagi. Lebih memahami unsur-unsur yang
menyangkut Ejaan Yang Disempurnakan.
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari makalah ini banyak
kekurangan. Maka kritik dan saran yang akan menjadi sempurnanya makalah ini.
15

DAFTAR PUSTAKA
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama
Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung
Bona Jaya.
STT-PLN. 2013. Bahasa Indonesia Penelitian : Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta
http://ilmuinformatikapln.blogspot.com/2013/07/pedoman-eyd-pemakaianhuruf.html. Diposting: Sabtu, 20 Juli 2013. Diakses: Minggu, 28 september
2014, Pukul 09.00 WIB
L. Mullik, Marthen. 2010. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca. Universitas Nusa Cendana
http://akmalik.wordpress.com/materi-kuliah/bahasa-indonesia/modul-1-eyddan-tanda-baca.html. Diakses: Minggu, 28 September, Pukul 09.10 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai