Oleh:
KELOMPOK 2 (KELAS D SEMESTER 1)
[NIM.
CHOIRUNISA HANI
NIM.
OMAR MUHAMMAD
[NIM.
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Pengertian .................................................................................................. 2
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia ................................................................ 2
2.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ................................. 3
2.3.1 Pemakaian Huruf ................................................................................. 3
2.3.2 Penulisan Huruf ................................................................................... 5
2.3.3 Penulisan Kata .....................................................................................10
BAB III : PENUTUP ................................................................................................15
3.1 Simpulan ...................................................................................................15
3.2 Saran .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian
kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan
dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan
berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan,
ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para
pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur.
Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan.
Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri.
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu:
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua
puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa
Indonesia.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang
menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun
1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Nama
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i
Huruf
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
j
k
l
m
n
o
p
q
r
Nama
je
ka
el
em
en
o
pe
ki
er
Huruf
S
T
U
V
W
X
Y
Z
s
t
u
v
w
x
y
z
Nama
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet
Di awal
api
enak
itu
oleh
Di tengah
padi
petak
simpan
kota
3
Di akhir
lusa
sore
murni
radio
ulang
bumi
ibu
Di awal
bahasa
Di tengah
sebut
Di akhir
adab
cakap
kaca
dua
ada
abad
fakir
kafan
maaf
guna
tiga
balig
hari
saham
tuah
jalan
manja
mikraj
kami
paksa
politik
lekas
alas
kesal
maka
kami
diam
nama
anak
daun
pasang
apa
siap
Quran
Furqan
raih
bara
putar
sampai
asli
lemas
tali
mata
rapat
varia
lava
wanita
hawa
xenon
yakin
payung
zeni
lazim
juz
Ain
Di tengah
syaitan
Di akhir
pandai
au
aula
saudara
harimau
oi
boikot
amboi
Gabungan huruf
konsonan
Kh
Di awal
Khusus
Di tengah
akhir
Di akhir
tarikh
ng
ngilu
bangun
senang
ny
nyata
hanyut
sy
syarat
isyarat
arasy
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contohnya:
Saya lapar.
Berita tentang peristiwa itu dimuat di surat kabar.
2. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung.
Contohnya:
Presiden bertanya Berapa banyak keluarga miskin di NTT?
Semua pekerjaan rumah sudah selesai dikerjakan kata Adik.
3. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungangan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.
Contohnya:
Allah
Yang Mahakuasa
Allah akan memberikan jalan keluar kepada umat-Nya.
Alkitab
Quran
Kristen
Bimbinglah hamba-Mu, ya, Tuhan, ke jalan yang Engkau kehendaki
4. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
Sultan Hamengko Buwono ke XII
Nabi Musa
Hajah Eyanoer
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Contohnya:
Dia baru saja dinobatkan sebagai raja
Tahun ini Putri pergi naik haji
5. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Contohnya:
Wakil Presiden Boediono.
Perdana Mentri Ramos Horta
Jendral Adoe Tae
Profesor Yusuf Henukh
Gubernur Nusa Tenggara Timur
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, atau nama tempat:
6
Contohnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik kemarin?
Kemarin Doktor Marthen Mullik dikukuhkan menjadi profesor.
6. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contohnya:
Soesilo Bambang Yodhoyono
Frans Umbu Datta
Paulusa Isliko
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai jenis atau satuan ukuran:
Contohnya:
Mesin diesel
5 ampere
10 volt
7. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contohnya:
Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Berbagai macam suku di NTT antara lain suku Rote, Sabu, dan Timor.
Menjaga ketertiban dunia adalah juga tanggung jawab bangsa Indonesia.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan:
Contohnya:
Mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan
8. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contohnya:
bulan Maret
hari Natal
tahun Masehi
hari Senin
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Contohnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
Perlombaan senjata dapat memicu pecahnya perang dunia
9. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya:
Timor Barat
Selat Pukuafu
Gunung Mutis
Danau Batur
Jalan El Tari
7
Kali Noelmina
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
dipakai menjadi unsur nama diri.
Contohnya:
mandi di kali
menyeberangi selat
menuju ke barat
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai
sebagai namajenis.
Contohnya:
garam inggris
gula rote
jagung rote
10. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti
dan .
Contohnya:
Republik Indonesia
Dewan Perwakilan Rakyat
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peraturan Pemerintah Nomor 19, Tahun 2010
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,
lemabaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi .
Contohnya:
menjadi sebuah republik
beberapa instansi pemerintah
menurut undang-undang yang berlaku
11. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Contohnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Guru dan Dosen
12. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judu;
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Contohnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Saya suka membaca majalah Bahasa dan Sastra
Ia suka membaca harian umum Pos Kupang
13. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
8
Contohnya:
Dr.
doctor
M.A. Master of Arts
S.H. Sarjana Hukum
Ir.
Insinyur
Dra.
Doktoranda
Prof. Profesor
Tn.
Tuan
Ny.
Nyonya
Sdr. Saudara
14. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Contohnya:
Kapan Saudara diwisuda? tanya Kakak
Silahkan diminum, Nak kata Ibu
Meraka pergi bertanya kepada Pak Camat
Besok pagi Bapak akan tiba
15. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya:
Sudah sadarkah Anda?
Lamaran Anda telah kami terima
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contohnya:
Kita patut menghormati sudara kita, ibu dan bapak kita.
Dia adalah salah seorang camat di kabupaten Rote Ndao.
2.3.2.2 Huruf Miring
Sama halnya dengan Huruf Besar, penggunaan huruf miring pun harus
mengikuti kaidah baku berikut ini:
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contohnya:
Majalah Tempo.
Buku Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman
Surat kabar Pos Kupang
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu.
Contohnya:
Huruf pertama kata emosi ialah e.
Buatlah sebuah kelimat dengan kecerdasan emosional
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contohnya:
Nama ilmiah rumput kume adalah Sorghum plumosum
Sebuah team work yang kuat perlu dilatih secara teratur
mancanegara
pascasarjana
semiprofessional
ekstrakurikuler
dwiwarna
Catatan:
Jika bentukterikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf besar, di antara
kedua unsur kata tersebut dituliskan tanda hubung (-).
Contohnya:
non-Indonesia
pan-Pasifik
2.3.3.3 Kata ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menuliskan tanda hubung (-) di
antara kedua kata.
Contohnya:
anak-anak
kuda-kuda
huru-hara
2.3.3.4 Gabungan Kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsurunsurnya ditulis terpisah.
Contohnya:
duta besar
mata kuliah
persegi panjang
model lienar
b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsure yang bersangkutan.
Contohnya:
alat pandang-dengar
ibu-bapak kami yang berada di seberang lautan
orang tua-muda
anak-istri saya
c. Gabungan kata yang lazim ditulis serangkai.
Contohnya:
acapkali
olahraga
manasuka
adakalnya
2.3.3.5 Kata Ganti
11
Kata ganti ku, kau-, dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkia dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya:
Apa yang kubuat pasti ada alasannya
Hartamu, hartku, dan hartnya tidak mungkin disatukan
Mengapa kaulakukan itu?
Contohnya:
TNI
LAN
FKIP
SIM
KTP
Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf besar.
Contohnya:
Bapenas
Fapet Undana
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.
Contohnya:
pemilu
pemiliham umum
tilang
bukti pelanggaran
rapim
rapat pimpinan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak
tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Sedangkan
ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
3.1.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah tiga kali mengalami perubahan
sistem ejaan, yaitu :
a) Ejaan Van Ophuysen
b) Ejaan Suwandi
c)
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama
Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung
Bona Jaya.
STT-PLN. 2013. Bahasa Indonesia Penelitian : Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta
http://ilmuinformatikapln.blogspot.com/2013/07/pedoman-eyd-pemakaianhuruf.html. Diposting: Sabtu, 20 Juli 2013. Diakses: Minggu, 28 september
2014, Pukul 09.00 WIB
L. Mullik, Marthen. 2010. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca. Universitas Nusa Cendana
http://akmalik.wordpress.com/materi-kuliah/bahasa-indonesia/modul-1-eyddan-tanda-baca.html. Diakses: Minggu, 28 September, Pukul 09.10 WIB
16