Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
(Pengukuran Dasar Pada Benda Padat)
Disusun oleh
Nama

: Alfredo Matheus

NPM

: 240210120076

Kelompok

Hari/Tanggal :
Waktu

Asisten

: Fredy Agil Raynaldo

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa

tujuan didakannya praktikum ini

adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa. Dalam


praktikum fisika dasar ini mahasiswa diajak mampu untuk bekerja sama dengan
anggota kelompok masing-masing, mampu mengamati, menganalisa, dan
menyimpulkan apa yang mereka dapatkan selama melaksanakan praktikum.
Di praktikum ini mahasiswa akan melakukan suatu pengukuran terhadap
beberapa benda. Setiap benda tentu memilki ukuran yang berbeda. Praktikum ini
akan melakukan pengukuran pada benda padat yaitu plat besi. Pengukuran ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang panjang, lebar, diameter dan
ketebalan serta volume dari benda-benda padat tersebut. Untuk melakukan
pengukuran ini dibutuhkan beberapa alat yakni; jangka sorong dan mikrometer
sekrup. Para mahasiswa juga dituntut untuk mempelajari bagaimana cara
menggunakan alat-alat ukur dasar ini.
Melakukan praktikum pengukuran ini akan melatih ketelitian mahasiswa
dalam membaca alat ukur, cara penulisan angka-angka dan melakukan suatu
perhitungan. Setelah dilakukan pengukuran, mahasiswa dapat melakukan suatu
perhitungan,
1.2 Tujuan
1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar seperti jangka sorong dan
mikrometer sekrup
2. Menuliskan dengan benar angka-angka penting dan hasil pengukuran atau
perhitungan
3. Menghitung besaran lain berdasarkan ukuran-ukuran dasar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti
(eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat
ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Aturan
penulisan angka penting :
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting,
kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah.
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka
penting.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol
adalah angka penting.
Contoh

No

Angka

Jumlah Angka Penting Menurut aturan

2356

Nomor 1

250

Nomor 2

3000

Nomor 2

303

Nomor 3

0,020

Nomor 4

2,00

Nomor 5

Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat di gunakan untuk mengukur
panjang, lebar, diameter dalam, dan diameter luar suatu benda. Jangka sorong
terdiri dari dua rahang, yaitu rahang tetap yang tertera skala utama dimana 10
skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang

saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan 10 skala nonius memilki panjang 0,9
cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm.
Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm-0,09 cm = 0,01
cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau
0,01cm. Ketelitian jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil yang berarti
Dx = x 0,01 cm = 0,005 cm atau 0,05 mm.
Cara menggunakan jangka sorong yaitu, geser rahang geser jangka sorong
kekanan sehingga benda dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser
dna rahan tetap). Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
Kemudian geser rahang kekiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh rahang.
Lalu baca skalanya.
Cara membaca jangka sorong yaitu baca skala utama yang berimpit atau
skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius. Kemudian bacalah skala nonius
yang tepat berimpit dengan skala utama. Jumlahkan skala utama dan skala nonius.
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kedalaman, ketebalan suatu benda, serta diameter kawat kecil. Mikrometer terbagi
menjadi 3 diantaranya, mikrometer luar atau mikrometer caliper, mikrometer
dalam, mikrometer kedalaman. Mikrometer sekrup yang digunakan dalam
praktikum kali ini yaitu mikrometer luar atau mikrometer caliper. Mikrometer
caliper digunakan untuk mengukur ketebalan plat, ketebalan batang, dan diameter
kawat kecil.
Mikrometer sekrup memilki dua skala, skala utama dan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup terdapat pada selubung kecil sedangkan skala
nonius terdapat pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran
lengkap skala utama maju atau mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50
skala maka 1 skala selubung luar =

0.5 mm
50

= 0,01 mm. Jadi skala terkecil

mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Ketelitian mikrometer sekrup adalah ( x


0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Mikrometer sekrup terdiri dari bingkai, landasan, gelendong, pengunci,
sleeve, timble, dan ratchet knob. Bingkai mikrometer sekrup berbentuk huruf C
terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat.

Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang


mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan
transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika memegang bingkai agak
lama, bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan
memanjang sebesar 1/100 mm.
Selanjutnya landasan atau anvil, landasan ini berfungsi sebagai penahan
ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle. Gelendong atau spindle,
merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan. Kemudian pengunci,
pengunci berfungsi sebagai penahan gelendong agar tidak bergerak ketika
mengukur benda. Lalu bagian mikrometer yang selanjutnya adalah sleeve, slevee
adalah tempat skala utama. Sedangkan tempat skala nonius yaitu thimble. Terakhir
yaitu ratchet knob, ratchet knob berfungsi untuk memajukan atau memundurkan
gelendong agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan
anvil.
Cara

menggunakan

mikrometer

skrup

yaitu

membuka

pengunci

mikrometer skrup kemudian membuka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih
besar dari benda yang akan diukur dengan cara memutar ratchet knob. Kemudian
masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil. Geserkan spindle ke
arah benda dengan cara memutar ratchet knob sampai terdengar bunyi klik.
Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. Selanjutnya
kunci mikrometer sekrup agar spindle tidak bergerak. Keluarkan benda dari
mikrometer skrup dan baca skalanya.
Cara membaca mikrometer sekrup yaitu pertama posisikan mikrometer
sekrup tegak lurus dengan arah pandangan. Kemudian baca skala utama pada
mikrometer skrup. Garis bagian atas menunjukan angka bulat dalam mm
contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, dst. Sedangan garis skala bagian bawah
menunjukan bilangan 0,5. Selanjutnya baca skala nonius yaitu garis yang tepat
segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala
nonius menunjukan 0,01 mm. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama
dengan hasil pengukuran dari skala nonius.

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Jangka sorong (sekmat)
2. Mikrometer sekrup
3.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah plat besi bujur
sangkar (112,9 gram), plat besi persegi panjang (32 gram), dan plat besi lingkaran
(88 gram).
3.3 Prosedur
1. Mengukur panjang dan lebar dari plat besi persegi menggunakan jangka
sorong. Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali.
2. Mencatat semua hasil pengukuran.
3. Mengukur tebal dari plat besi persegi dengan menggunakan mikrometer
sekrup. Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali.
4. Mencatat semua hasil pengukuran.
5. Mengukur panjang dan lebar dari plat besi bujur sangkar menggunakan
jangka sorong. Melakukan pengkuran sebanyak 10 kali.
6. Mencatat semua hasil pengukuran.
7. Mengukur tebal dari plat besi bujur sangkar dengan menggunakan
mikrometer sekrup. Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali.
8. Mencatat semua hasil pengukuran.
9. Mengukur diameter dari plat besi lingkaran menggunakan jangka sorong.
Mekakukan pengkuran sebanyak 10 kali.
10. Mencatat semua hasil pengukuran.
11. Mengukur tebal dari plat besi lingkaran menggunakan mikrometer sekrup.
Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali.
12. Mencatat semua hasil pengukuran.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Tabel Hasil Percobaan Bujur Sangkar

No
Panjang (p p)
Lebar (l l)
1
12,02 cm
12,01 cm
2
12,04 cm
12,03 cm
3
12,03 cm
12,04 cm
4
11,97 cm
11,96 cm
5
12,00 cm
12,01 cm
6
12,08 cm
12,07 cm
7
12,06 cm
12,05 cm
8
12,02 cm
12,01 cm
9
12,05 cm
12,06 cm
10
12,00 cm
12,01 cm
Rata-rata 12,027 cm
12,025 cm
Massa massa = 112 gram 0,0005 gram

Tebal (t t)
0,98 mm
0,99 mm
0,96 mm
0,98 mm
1,02 mm
1,01 mm
1,06 mm
0,98 mm
0,98 mm
0,97 mm
0,993 mm

Hasil perhitungan :
Volume bujur sangkar
V = p l t

V =14,36123023 cm3

V =12,027 12,025 0,0993

V =14,4 cm

( p 2) ( p )
1
p=
n
n
n1

p=

( 1446,4967 )( 14464,8729 )
1
10
10
101

p=

1 14464,496714464,8729
10
9

p=

1
0.0104555
10

p=

p=

1 0,0941
10
9

1
0,102252411
10

p=0,0102252411 cm

p=0,010 cm

( l 2 ) ( l )
1
l= n
n
n1

l=

(1446,0155 ) ( 14460,0625 )
1
10
10
101

l=

1 ( 14460,155 )( 14460,0625 )
10
9

l=

1
0,01027777
10

l=0,010 cm

l=

l=

1 0,0925
10
9

1
0,101379375
10

l=0,0101379375cm

( t 2 )( t )
1
t= n
n
n1

t=

t=

1 ( 98,683 )( 98,6049 )
10
9

t=

1
0,09315459
10

( 9,8683 )( 98,6049 )
1
10
10
101

t=

1 0,0781
10
9

t=

1
0.00867
10

t=0,009315459 mm
t=0,0093 mm
t=0,00093 cm

2
2
v= (l t ) ( p )2 + ( p t )2 ( l )2 + ( p l ) ( t )2

v= ( 12,025 0,0993 ) ( 0,010 ) + (12,027 0,0993 ) ( 0,010 ) + ( 12,027 12,025 ) ( 0,00093 )


2

v= ( 1,425833017 )( 0,0001 ) + (1,426307346 )( 0,0001 ) + ( 20916,29662) ( 0,0000008649 )

v= 0,000142583+0,000142630+0,018090504

v= 0,018375717

v=0,135557061 cm3
v=0,13 cm 3
3

V v =14,4 0,13 cm
Masa Jenis
=

m
v

112,9 gram
14,4 cm3

=7,84027778
=7,84

gram
cm3

gram
cm3

( ) (

1
( 207,36
) (1,11110

1
v

2
2
m 2
2
m + 2 ( v )
3
v

) ( )

1
14,4

)(

2
2
112,9 2
( 0,13 )2
0,0005 +
2
3
14,4

)(

) + ( 0,296440758 ) ( 0,0169 )

= 0,000000535 103+ 5,00984881103

=5,009849345 103

=0,070780289
=0,070

gram
cm3

gram
3
cm

=7,84

gram
gram
0,070
3
cm
cm3

4.1.2 Tabel Hasil Percobaan Persegi Panjang


No
Panjang (p p)
Lebar (l l)
1
12,13 cm
5,93 cm
2
12,17 cm
5,95 cm
3
12,13 cm
5,94 cm
4
12,15 cm
5,99 cm
5
12,15 cm
5,92 cm
6
12,14 cm
5,95 cm
7
12,15 cm
5,93 cm
8
12,16 cm
6,00 cm
9
12,15 cm
5,96 cm
10
12,14 cm
5,97 cm
Rata-rata
12,147 cm
5,954 cm
Massa massa = 32 gram 0,0005 gram

Tebal (t t)
0,51 mm
0,53 mm
0,54 mm
0,52 mm
0,52 mm
0,53 mm
0,54 mm
0,53 mm
0,52 mm
0,51 mm
0,528 mm

Hasil perhitungan :
Volume persegi panjang
V = p l t

V =3,81 cm

V =12,147 5,954 0,0528

V =3,818666966 cm3

( p 2) ( p )
1
p=
n
n
n1

p=

( 1475,4975 )( 14754,9609 )
1
10
10
101

p=

1 14754,97514754,9609
10
9

p=

1
0,001566666667
10

p=0,039 cm

p=

p=

1 0,0141
10
9

1
0,03958114
10

p=0,003958114 cm

( l 2 ) ( l )
1
l= n
n
n1

l=

(354,5074 )( 3545,0116 )
1
10
10
101

l=

1 ( 3545,074 ) (3545,0116 )
10
9

l=

1
0,006933333333
10

l=

l=

1 0,0624
10
9

1
0,083266639
10

l=0,0083266639cm

l=0,0083 cm

( t 2 )( t )
1
t= n
n
n1

t=

t=

1 (27,888 )( 27,8784 )
10
9

t=

1
0.001066666667
10

( 2,7888 ) ( 27,8784 )
1
10
10
101

t=

t=

1 0,0096
10
9

1
0,0032659863
10

t=0,00032659863 mm
t=0,00032 mm
t=0,000032 cm

2
2
v= (l t ) ( p )2 + ( p t )2 ( l )2 + ( p l ) ( t )2

v= ( 5,954 0,0528 )2 ( 0,0039 )2 + ( 12,147 0,0528 )2 ( 0,0083 )2 + ( 12,147 5,954 )2 ( 0,000032 )2

v= ( 0,098829251) ( 0,00001521 ) + ( 0,411344702 )( 0,00006889 ) + ( 5230,650755 )( 0,0000000010

v= 0,000001503+0,000028337+0,00000535
v=0,005932115 cm3
v=0,0059 cm 3
V v =3,81 cm3 0,0059 cm3
Masa Jenis
=

m
v

32 gram
3
3,81 cm

v= 0,00003519

=8,398950131
=8,3
=

gram
cm3

gram
3
cm

( ) (
( ) (
1
v

2
2
m 2
2
m + 2 ( v )
3
v

1
3,81

) ( )

2
32
( 0,0059 )2
0,0005 +
2
3
3,81

)(

1
( 14,5161
)(1,111 10

) +( 4,859594747 ) ( 0,00003481 )

= 0,000076453 104 +1,691624931 104


=0,013006542
=0,013

=1,691701474 104

gram
3
cm

gram
cm 3

=8,3

gram
gram
0,013
3
cm
cm3

4.1.3 Tabel Hasil Percobaan Lingkaran


No
Diameter (d d)
1
11,97 cm
2
11,77 cm
3
11,97 cm
4
11,96 cm
5
11,97 cm
6
11,96 cm
7
11,98 cm
8
11,99 cm
9
11,97 cm
10
11,97 cm
Rata-rata
11,951 cm
Massa massa = 88 gram 0,0005gram
Hasil perhitungan :
Volume Lingkaran
1
2
V = d t
4

Tebal (tt)
0,99 mm
0,97 mm
1,1 mm
0,98 mm
1,1 mm
0,98 mm
0,99 mm
0,98 mm
0,96 mm
1,1 mm
1,015 mm

1
2
V = 3,14 ( 11,951 ) 0,1015
4
1
V = 3,14 14,4968797
4

1
V = 3,14 ( 142,826401 ) 0,1015
4

1
V = 45,52020226
4

V =11,38005057 cm3

V =11,4 cm3
D=

1
n

D=

1
14283,01114282,6401
10

D=

1
0,609015599
10

[ n ( D ) ]( D )

D=

1
[ 10 ( 1428,3011 ) ] ( 14282,6401 )
10

D=

1
0,3709
10

D=0,0609015599 cm

( t 2 )( t )
1
t= n
n
n1

t=

t=

1 (103,339 ) ( 103,0225 )
10
9

t=

1
0,035166666
10

t=

D=0,061 cm

( 10,3339 ) (103,0225 )
1
10
10
101

t=

1 0,3165
10
9

1
0,187527775
10

t=0,0187527775 mm
t=0,018 mm
t=0,0018 cm

v=

v=

(
(

2
1 2
1
d t ( D )2 + d 2 ( t )2
2
4

2
2
1
1
3,14 11,951 0,1015 ( 0,061 )2 + 3,14 0,0612 ( 0,0018 )2
2
4

v= ( 3,626935916 )( 0,003721) + ( 0,000008532 ) ( 0,00000324 )

v= 0.013495828+2,764368 1011
v=0,116171548 cm3

v=0,11 cm3

V v =11,4 cm3 0,11 cm3


Masa Jenis

v= 0,013495828

m
v

88 gram
3
11,4 cm

=7,719298246
=7,7

gram
cm3

gram
cm3

( ) (

1
( 129,96
) (1,11110

1
v

2
2
m 2
2
m + 2 ( v )
3
v

) ( )

1
11,4

=0,074

)(

2
2
88 2
( 0,11 )2
0,0005 +
2
3
11,4

)(

) + ( 0,458506966 ) ( 0,0121 )

= 0,000008548 103+ 5,547934289103


=0,07448503

=5,548019769 103

gram
3
cm

gram
cm 3

=7,7

gram
gram
0,074
3
cm
cm3

4.2 Pembahasan
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur jangka sorong dan
mikrometer sekrup. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar,
atau diameter. Sedangkan ketebalan diukur menggunakan mikrometer sekrup
karena mikrometer memiliki ketelitian 10 kali lebih teliti dari pada jangka sorong.
Berdasarkan hasil perhitungan volume dari plat besi bujur sangkar yang
didapatkan adalah 14,4 cm3. Sedangkan delta volumenya adalah 0,13 cm3. Untuk
volume plat besi persegi panjang adalah 3,81cm 3 dan delta volumenya 0,0059cm3.

Kemudian pada plat besi lingkaran memiliki volume 11,4 cm3 serta

delta

volumenya yaitu 0,11 cm3.


Volume didapatkan dari mengalikan panjang rata-rata, lebar rata-rata, dan
tebal rata-rata yang sebelumnya disamakan dulu satuannya menjadi cm. Besarnya
volume suatu benda tergantung dari ukuran benda tersebut. Volume juga bisa
didapatkan dengan memasukan benda yang akan diukur volumenya ke suatu
wadah yang berisi air. Kemudian hitung jumlah air setelah benda dimasukan dan
sebelum benda dimasukan. Namun, cara ini kurang teliti dibanding mengukur
menggunakan alat ukur karena setiap alat ukur memiliki ketelitian masingmasing.
Panjang rata-rata, lebar rata-rata, dan tebal rata-rata didapatkan dengan
cara menjumlahkan seluruh hasil pengukuran kemudian dibagi dengan banyaknya
pengukuran yang dilakukan. Dalam hal ini melakukan pengukuran sebanyak 10
kali, sehingga seluruh hasil pengukuran dibagi dengan 10.
Pada perhitungan kali ini juga menghitung massa jenis dari plat besi.
Massa jenis plat besi bujur sangkar adalah

jenisnya adalah

yaitu 8,3

gram
cm 3

70,070

gram
cm 3

sedangkan delta massa

gram
. Untuk massa jenis plat besi persegi panjang
cm3

dan delta massa jenisnya yaitu 0,013

massa jenis plat besi lingkaran adalah 7,7

jenis yaitu 0,074

7,84

gram
cm 3

gram
. Kemudian
cm3

serta memiliki delta massa

gram
.
cm 3

Sebagaimana kita ketahui massa jenis besi adalah 7,9

gram
. Massa
cm3

jenis memiliki sifat intensif yaitu tidak bergantung dengan jumlah suatu zat. Jadi
seharusnya massa jenis plat besi bujur sangkar, persegi panjang, maupun
lingkaran adalah 7,9

gram
. Banyak faktor yang menyebabkan hasil
cm 3

perhitungan massa jenis tidak sesuai dengan massa jenis sebenarnya, diantaranya
kekurang telitian dalam menghitung skala pada alat ukur. Kemudian kerusakan
alat, penggunaan angka berarti yang tidak tepat dalam perhitungan serta tidak ada
pengukuran

yang

benar-benar

tepat

karen

setiap

ketidakpastian.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

pengkuran

memiliki

5.1 Kesimpulan
1. Jangka Sorong dan Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengkur
benda padat.
2. Penggunaan angka berarti akan menentukan hasil akhir suatu perhitungan.
3. Setiap pengukuran memiliki ketidakpastian.
4. Setiap alat ukur memiliki ketelitian masing-masing.
5.2 Saran
1. Semakin banyak melakukan pengukuran maka akan memberikan hasil
pengukuran yang semakin baik.
2. Penggunaan angka penting yang tepat akan menentukan hasil perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika Edisi ke 5Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Rusydi, Febdian. 2008. Angka Penting. http://diary.febdian.net diakses pada
tanggal 3 Oktober 2011, pukul 22.46 WIB.

Sugandi,

Eka.

2008.

Menghitung

Diameter

Benda

http://basicsphysics.blogspot.com/2008/11/jangka-sorong.html

Luar.
diakses

pada tanggal 29 September 2011, pukul 10.26 WIB.


Suhendar. Endar.

2011. Pengukuran Besaran Panjang. http://fisikasma-

online.blogspot.com diakses pada tanggal 29 September 2011, pukul 10.42


WIB.
Warsito,

Adi.

2009.

Alat

Ukur

Besaran

dan

Ketelitiannya.

http://adiwarsito.wordpress.com diakses pada tanggal 29 September 2011,


pukul 10.35 WIB.

LAMPIRAN

Gambar Mikrometer sekrup

Gambar Jangka Sorong

Anda mungkin juga menyukai