Anda di halaman 1dari 38

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
Periode 2 Maret 9 Mei 2015

Masalah kesehatan

: Hipertensi

Wilayah masalah

: RT 02 RW 01 Kelurahan Ceger, Kecamatan


Cipayung, Jakarta Timur

Hari/ Tanggal Pengambilan Data

: Rabu, 14 Januari 2015

Hari / Tanggal Intervensi

: Jumat, 16 Januari 2015

Hari / Tanggal ujian

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Armaya Devita Sari

NIM

: 0961050152

Tanda tangan

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

A. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah
peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
diastolik. Dalam keadaan normal, tekanan darah sistolik (saat jantung memompakan
darah) kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (saat jantung istirahat) kurang
dari 80 mmHg.
Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120140 mmHg tekanan sistolik
dan 80 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila
tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Sedangkan menurut JNC VII 2003 tekanan darah pada
orang dewasa dengan usia diatas 18 tahun diklasifikasikan menderita hipertensi stadium I
apabila tekanan sistoliknya 140 159 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 99 mmHg.
Diklasifikasikan menderita hipertensi stadium II apabila tekanan sistoliknya lebih 160
mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg sedangakan hipertensi stadium III apabila
tekanan sistoliknya lebih dari 180 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 116 mmHg
(Sustrani, 2004).
Prevalensi hipertensi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi
lebih banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur 55-64 tahun.
Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun 2009, hipertensi
dijumpai pada 4.400 per 10.000 penduduk. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun
2008, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, 83 per 1.000 anggota rumah tangga,
pada tahun 2009 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Prevalensi
hipertensi di Indonesia, pada laki-laki dari 134 (13,6%) naik menjadi 165 (16,5%),
hipertensi pada perempuan dari 174 (16,0%) naik menjadi 176 (17,6%). (Depkes RI,
2010)
Angka penderita hipertensi di Sumatera Barat dinyatakan tertinggi di Indonesia dan
di dunia. Dari hasil penelitian, enam kabupaten/kota yang tertinggi angka penderita
hipertensinya adalah Kota Bukittinggi (41,8 persen), Kota Padang (29,5 persen), Kota
Solok (25 persen), Kabupaten 50 Kota (22,2 persen), Kabupaten Solok (20,5 persen), serta
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Kabupaten Padang Pariaman (20,2 persen). Tiga daerah yang kurang penderita
hipertensinya adalah Kota Payakumbuh (10 persen), Kabupaten Mentawai (12,5 persen),
dan Kabupaten Pesisirselatan (13 persen). (Depkes Sumbar, 2010)
Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi faktor risiko
yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor).
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) seperti keturunan, jenis kelamin, ras
dan umur.

Sedangkan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor) yaitu olahraga,

makanan (kebiasaan makan garam), alkohol, stress, kelebihan berat badan (obesitas),
kehamilan dan penggunaan pil kontrasepsi (Asep Pajario, 2002).
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala dan secara
langsung membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain
yang tergolong mematikan. Hipertensi atau darah tinggi termasuk penyakit beresiko dan
merupaka penyakit kronis yang pengobatannya seumur hidup. Selain menahun, resiko
yang terjadi bisa memicu gangguan stroke, kardiovaskular hingga 3 4 kali lipat, bahkan
mematikan.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan
antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi garam dengan
hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya
hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi melalui peningkatan volume
plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan
ekskresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik
(sistem pendarahan) yang normal. Pada hipertensi esensial mekanisme ini terganggu, di
samping ada faktor lain yang berpengaruh.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan atau kerusakan pada
pembuluh darah turut berperan pada penyakit hipertensi. Faktor- faktor tersebut antara lain
merokok, asam lemak jenuh dan tingginya kolesterol dalam darah. Selain faktor-faktor
tersebut di atas, faktor lain yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara lain alkohol,
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

gangguan mekanisme pompa natrium (yang mengatur jumlah cairan tubuh), faktorreninangiotensin-aldosteron (hormon-hormon yang mempengaruhi tekanan darah).
Yang penting apabila adanya hipertensi sudah terdeteksi dengan tata cara
pemeriksaan yang baik dan benar, pemeriksaan menyeluruh pada penderita dapat
dikerjakan. Berbagai pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang penting misalnya
fungsi ginjal dan saluran kemih (diantaranya ada tidaknya pembesaran prostat), jantung,
fungsi hati, paru, kadar elektrolit darah, di samping pemeriksaan laboratorium rutin.

Menurut Hendrick L Blum, terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1.

Lingkungan

Sosial budaya ekonomi

Penderita Hipertensi lebih banyak di perkotaan dibandingkan di pedesaan, hal


tersebut dikarenakan perbedaan gaya hidup masyarakat kota dan masyarakat di pedesaan.
Seperti pola hidup masyarakat di perkotaan yang tingkat stress nya lebih tinggi serta pola
hidup yang tidak sehat. Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas
saraf simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Apabila stress
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

menjadi berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Hal ini secara
pasti belum terbukti, akan tetapi pada binatang percobaan yang diberikan pemaparan
tehadap stress ternyata membuat binatang tersebut menjadi hipertensi. Begitu pula dengan
masyarakat yang berasal dari daerah yang makanan khas daerah tersebut mengandung
santan , minyak, tinggi garam dan lainnya yang dapat memicu terjadi nya hipertensi.
Tingkat ekonomi pada suatu daerah juga mempengaruhi pola makan dari
masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang berada di perkotaan dengan tingkat kesibukan
yang lebih tinggi mempengaruhi pola makan masyrakat tersebut mennjadi serba instan
tanpa memperhatikan komposisi dari makanan yang mereka konsumsi serta ragam nya
pilihan makanan di ibu kota dibanding di daerah. Sedangkan mayoritas dari penduduk
yang tinggal di pedesaan lebih banyak mengolah makanannya sendiri.
2.

Perilaku
Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan

sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. misalnya kebiasaan merokok,


kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung garam berlebih, kebiasaan kurang
berolahraga. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi
pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan
sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga
pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat
berperilaku sehat.
Olah raga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi.
Melalui olah raga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik selama 30-45
menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah.
Selain itu dengan kurangnya olah raga maka resiko timbulnya obesitas akan bertambah,
dan apabila asupan garam bertambah maka resiko timbulnya hipertensi juga akan
bertambah.
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

3. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25%
yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately
treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak,
syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini
merupakan beban yang besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara (Mantan
Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadilah) . Di negara maju pelayanan hipertensi juga belum
memuaskan, bahkan di banyak negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena
menyangkut banyak faktor baik dari penderita, tenaga kesehatan, obat-obatan maupun
pelayanan kesehatan.
Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan
kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Oleh karena ruang lingkup pelayanan
kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah
dalam

pelayanan

kesehatan

masyarakat

mempunyai

porsi

yang

besar

dalam

penanggulangan penyakit hipertensi.


4. Herediter
Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam
penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit tertentu termasuk hipertensi ini maka harus berhati-hati dengan kata lain kita
harus berusaha agar jangan sampai kita mengalami penyakit serupa. Pencegahan adalah
hal utama yang harus kita lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.
Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita
tekanan darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih
1:3 jika salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke
sebelum usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua
menglaminya. Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

merupakan faktor resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di
masa yang akan datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara
kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat
tekanan darah (Susalit et al. 2003). Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer
dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi
lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot . jika salah
satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai
pengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi,
mempunyai kecenderungan yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak
60% penderita hipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya
(Tjokronegoro, 2001). Pada 70-80% kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi
pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin kuat (Tjokronegoro, 2001).

Menurut dasar epidemiologi (Triangle Epidemiology) apabila ada perubahan dari


salah satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka, yang
berakibat akan bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.

1. Host (Penjamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :
a. Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit
Daya tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas, dan
istirahat. Dalam hidup modern yang penuh kesibukan juga membuat orang kurang
berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok, minum alkohol, atau kopi

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

sehingga daya tahan tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit
hipertensi.
b. Genetik
Para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi
(genetik) dengan resiko untuk juga menderita penyakit ini.
c. Umur
Penyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat kesepakatan dari
para peneliti di Indonesia. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian
berkurang

secara

perlahan

atau

bahkan

menurun

drastis.

Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah mengalami menopause) berpeluang
lebih besar. Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar dalam terjadinya
hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun sekarang penyakit hipertensi tidak
memandang golongan umur.
d. Jenis Kelamin
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2005 menunjukkan prevalensi
penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per
1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi
dibandingkan dengan perempuan.
e. Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut seperti:
-

Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras dalam situasi penuh
tekanan, dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta
membuat orang kurang berolagraga, dan berusaha mengatasi stresnya dengan

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

merokok, minum alkohol atau kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar
penyebab yang meningkatkan resiko hipertensi.
-

Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas
yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang
agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa
mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).

Pola makan yang salah, faktor makanan modern sebagai penyumbang utama
terjadinya hipertensi. Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu
penyedap dalam jumlah tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana
mengandung natrium dalam jumlah yang berlebih.

f. Pekerjaan
Stress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria
yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan yang menuntut
tanggung jawab besar tanpa disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami
tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan rekannya
mereka yang jabatan nya lebih longgar tanggung jawabnya. Stres yang terlalu besar
dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya sakit kepala,sulit tidur, tukak
lambung, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
g. Ras/Suku
Individu kulit hitam memiliki prevalensi kejadian hipertensi yang lebih tinggi
dibandingkan orang kulit putih.Prevalensi hipertensi telah dilaporkan meningkat sebesar
50% pada orang kulit hitam.Kebanyakan penelitian di Inggris dan Amerika Serikat tidak
hanya melaporkan prevalensi yang lebih tinggi tetapi juga kesadaran yang lebih rendah
mengenai hipertensi pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih.
Prevalensi dan kejadian hipertensi pada orang Amerika-Meksiko sama dengan atau
lebih rendah dibandingkan non-Hispanik kulit putih. NHANES (National Health
Examination Surveys) III melaporkan prevalensi usia terhadap hipertensi pada 20,6%
pada Amerika-Meksiko dan 23,3% pada non-Hispanik kulit putih.
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

2. Agent (Penyebab Penyakit)


Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya
dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Untuk
penyakit hipertensi yang menjadi agen adalah :
a. Faktor Nutrisi
-

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting


terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi

natrium

di

dalam

cairan

ekstraseluler

meningkat.Untuk

menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan


ekstraseluler meningkat.Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya
hipertensi.
-

Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6
gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi
berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros
menggunakan garam.Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk
memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat
menerima makanan yang agak tawar.

Minuman berkafein dan beralkohol. Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol
juga dapat meningkatkan resiko hipertensi

Juga terbukti adanya hubungan antara resiko hipertensi dengan makanan cepat saji
yang kaya daging. Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab
obesitas (berat badan berlebih ). Dilaporkan bahwa 60% penderita hipertensi
mempunya berat badan berlebih.

b. Faktor Kimia
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat
tertentu (misalnya pil KB).
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

10

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

c. Faktor Biologi
-

Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun peniliti telah
membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan resistensi insulin
dan/ atau peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah
tinggi dan resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik ,
kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan HDL
rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan
faktor pengatur tekanan darah.

Walaupun

sepertinya

hipertensi

merupakan

penyakit

keturunan,

namun

hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang
beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang
berisiko untuk terjadi hipertensi secara konsisten.
-

Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah
menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai
faktor resiko terjadi hipertensi.

d. Faktor Fisik
- Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
- Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi
pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
-

Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak dengan bebas.
Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa
menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut.Karena itu obesitas termasuk salah satu
yang meningkatkan resiko hipertensi.

3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruhpengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

11

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang
baik seperti gaya hidupnya penuh dengan tekanan (Stres). Stres yang terlalu besar dapat
memicu terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi.Dalam kondisi tertekan adrenalin
dan kortisol dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan
darah agar tubuh siap beraksi. Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,
alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang
memiliki kepekaan yang diturunkan.
Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih berisiko
terjadinya penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan, karena daerah pantai
lebih banyak terdapat natrium bersama klorida dalam garam dapur sehingga konsumsi
natrium pada penduduk pantai lebih besar dari pada daerah pegunungan.
Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan prevalensi
yang cukup tinggi. Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya hidup modern lebih
berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibandingkan dengan daerah pedesaan.

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

12

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Putaran Pemecahan Masalah (Problem Solving Cycle)

Problem Solving Cycle (Putaran Pemecahan Masalah) adalah serangkaian kegiatan terusmenerus dalam rangka pemecahan masalah. Metode ini umum digunakan dalam
pemecahan masalah kesehatan. Beberapa langkah utama PSC :
1. Data Collecting (Pengumpulan Data)
2. Data Analyse (Pengolahan Data)
3. Data Interpretation (Interpretasi Data) dan Data Presentation (Penyajian Data)
4. Problem Diagnosis (Diagnosis Masalah)
5. Planning Program (Perencanaan Program)
6. Program Implementation/ Intervention (Pelaksanaan Program)
7. Monitoring Evaluation (MONEV) dengan melaksanakan kembali pengumpulan
data untuk melihat kemajuan atau keberhasilan

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

13

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

A. DATA GEOGRAFI
Kecamatan Cipayung
a) Luas Wilayah

Kecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur dan 060 10


37 lintang selatan, dengan luas wilayah 2,844.78 Hektar.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227
Tahun 1989,tertanggal 18 September 1989, dinyatakan luas wilayah Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur adalah 2,844.78 Hektar. Adapun Kecamatan Cipayung
terdiri dari 8 (delapan) kelurahan, 56 RW dan 503 RT dan 35.400 kepala keluarga.
Secara persentase, lahan di kecamatan Cipayung didominasi oleh kegiatan
perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan peruntukan terkecil
berupa industri sebesar 1,07% dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 1. Luas Kelurahan Wilayah Kecamatan Cipayung
NO

KELURAHAN

RW

RT

LUAS (Ha)

Lubang Buaya

12

113

372.20

Setu

44

325.12

Bambu Apus

65

316.50

Ceger

39

362.60

Cipayung

59

308.50

Cilangkap

45

603.54

Munjul

75

190.30

Pondok Ranggon

63

366.02

56

503

2,844.78

JUMLAH

Sumber : profil puskesmas kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013

b) Batas Wilayah

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

14

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Batas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan Surat Keputusan Gubernur


Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Batas Wilayah Kecamatan Cipayung 2013
No.

Bagian

Batas Wilayah

1.

Utara

Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II bagian


timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi

2.

Selatan

Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok
nomor 148 s/d nomor 165)

3.

Timur

4.

Barat

Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s/d nomor 148)


Jalan Raya Tol Jagorawi Kecamatan Ciracas

Sumber : Profil puskesmas kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013

Gambar 1. Peta wilayah Kecamatan Cipayung


B. DATA DEMOGRAFI

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

15

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk Kecamatan Cipayung sampai dengan bulan desember
2013 sebagai berikut :
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Cipayung Hingga 2013

NO

KELURAHAN

JUMLAH
PENDUDUK

LELAKI

WANITA

KK

Lubang Buaya 65,569

33,549

32,020

20,083

Setu

18,806

9,879

9,027

4,581

Bambu Apus

26,918

13,927

12,991

5,617

Ceger

19,493

10,084

9,409

6,136

Cipayung

25,518

15,063

10,455

8,041

Cilangkap

25,446

13,171

12,275

7,805

Munjul

23,700

12,020

11,680

6,853

Ranggon

24, 527

12,617

11,910

7,269

JUMLAH

230,077

118.909

111.168

66,385

Pondok
8

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan


Cipayung Tahun 2013

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur


Tahun 2013 berjumlah 230,077 jiwa, terdiri dari laki-laki 120,310 jiwa dan
perempuan 109,767 jiwa.

STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur tahun 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

16

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Cipayung 2013
NO

UMUR /
TAHUN

0-4

9,328

9,992

19,320

5-9

10,499

8,259

18,758

10 - 14

14,142

9,404

23,546

15 19

8,597

8,524

17,121

20 - 24

9,469

9,348

18,817

25 - 29

10,186

10,708

20,894

30 34

9,320

9,411

18,731

35 39

8,577

9,849

18,426

40 44

8,349

7,748

16,097

10

45 49

7,308

6,519

13,827

11

50 54

5,661

7,080

12,741

12

55 59

5,613

4,512

10,125

13

60 64

3,497

3,139

6,736

14

65 69

2,965

2,970

5,935

15

70 74

3,121

1,926

5,047

16

75 ke atas

2,277

1,679

3,956

JUMLAH

118,909

111,168

230,077

LAKI

WANITA

JUMLAH

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

17

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun


2013

PIRAMIDA 1. PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI


KECAMATAN CIPAYUNG TAHUN 2013

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun 2013


Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

18

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Dependency ratio
Usia produktif

153,515

Usia non produktif

76,562

= 2,005

Interpretasi : usia produktif di Kecamatan cipayung lebih tinggi dibandingkan usia non
produktif.
Sex ratio
jumlah laki-laki : jumlah perempuan x 100
= 118,909 x 100 = 106,96
111,168
Interpretasi: jumlah laki-laki di Kecamatan cipayung lebih tinggi dibandingkan jumlah
perempuan. Setiap 100 penduduk perempuan di Kecamatan Cipayung terdapat 106 lakilaki.
MOBILITAS PENDUDUK
Tabel 5. Morbilitas Penduduk di Kecamatan Cipayung 2013
No

Kelurahan

LAHIR
L

MATI

PINDAH

DATANG

Lubang Buaya

50

29

10

58

38

20

14

Setu

139

107

38

32

372

360

130

127

Bambu Apus

157

163

65

41

175

197

181

218

Ceger

10

13

13

32

25

Cipayung

199

139

169

162

178

182

98

94

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

19

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Cilangkap

172

169

172

56

172

290

540

298

Munjul

190

149

69

50

150

161

279

337

Pondok

231

179

52

45

148

160

579

367

567

388

1208

1369

1845

1464

Ranggon

JUMLAH

1098 933

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun


2013

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK


Tabel 6. Mata Pencarian Penduduk di Kecamatan Cipayung 2013
No.

JENIS PEKERJAAN

JML ORANG

(%)

Pegawai Negeri

13,533

16,97

TNI/Polri

7,864

9,86

Dagang

9,077

11,38

Pertanian

5,285

6,63

Pegawai swasta

12,438

15,60

Home industry

8,496

10,66

Wiraswasta

4,993

6,26

Buruh/Swasta

8,958

11,24

Lain-lain

9,084

11,39

79,728

100

JUMLAH

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung


Tahun 2013
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

20

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

C. DATA FASILITAS KESEHATAN


1. Fasilitas Kesehatan Pemerintahan
Tabel 7. Fasilitas Kesehatan Pemerintah di Kecamatan Cipayung 2013
No
Fasilitas
Jumlah
1
Puskesmas Kecamatan
1 buah
2
Puskesmas Kelurahan
10 buah
3
Rumah Bersalin
1 buah
Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun
2013
2. Fasilitas Kesehatan Swasta
Tabel 8. Fasilitas Kesehatan Swasta di Kecamatan Cipayung 2013
No

Fasilitas

Jumlah

BP/Poliklinik

17

Spesialis Anak

Dokter Kandungan

Rumah Bersalin

10

Dokter Umum

10

Dokter 24 Jam

10

Dokter Gigi

Bidan Praktek

31

Apotik

10

10

Optik

11

Laboratorium

12

Klinik Rontgen

13

Toko Obat

14

Tukang Gigi

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

21

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun


2013

3. Fasilitas Lain-Lain
Tabel 9. Fasilitas Kesehatan Swasta di Kecamatan Cipayung 2013

No

Fasilitas

Jumlah

Pesantren

Panti Asuhan

Panti Balita

Panti Werdha

Panti Laras

Panti Anak Nakal

Panti Tuna Rungu

Panti Sosial Remaja

Panti Sosial Bina Karya

Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun 2013

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

22

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

D. Pola Penyakit
Data 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Ceger
Tabel 10. 10 Kasus Terbanyak di Kelurahan Ceger

NO NAMA PENYAKIT

JUMLAH

1.

Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian akut


(ISPA)

755

2.

Diare

712

3.

Hipertensi

320

4.

Penyakit Kulit Alergi

219

5.

TB Paru

210

6.

Penyakit infeksi kulit

186

7.

Tonsilitis

172

8.

Penyakit mata

127

9.

Rematik

122

10.

Asma

107

JUMLAH

2930

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

23

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Diagram 1. Sepuluh Penyakit Terbanyak di Kelurahan Ceger

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

24

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

II. DIAGNOSIS MASALAH


Masalah Kesehatan

: Hipertensi

Wilayah Masalah

: RT 02 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung,


Jakarta Timur

Sasaran

: Warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Bambu Apus,


Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

Target Sasaran

: 20 orang

Jumlah KK

: 55 KK

Jumlah warga

: 260 orang

Melakukan pretest pada hari pertama Jumat, 16 Januari 2015 tentang pengetahuan
warga masyarakat RT 02/RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur yang berhubungan dengan Hipertensi kepada 20 responden.
Tabel Jumlah Orang yang Menjawab Benar
Sebelum Intervensi
N
%
19
95

No.

Pengetahuan

1.

Yang mengetahui apa yang dimaksud

2.

dengan hipertensi
Yang mengetahui tentang berapa tekanan

14

70

3.

darah normal
Yang mengetahui tentang organ yang

15

75

bekerja lebih keras


kebutuhan

tubuh

untuk memenuhi

akan

oksigen

pada

4.

penderita hipertensi
Yang mengetahui apa saja faktor yang

12

60

5.

dapat mempengaruhi hipertensi


Yang mengetahui tentang faktor penyebab

19

95

6.

terjadinya hipertensi
Yang mengetahui tentang gejala/keluhan

14

70

pada penderita hipertensi


Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

25

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

7.

Yang mengetahui tentang komplikasi dari

10

50

8.

hipertensi
Yang mengetahui tentang perilaku yang

17

85

dapat mencegah komplikasi pada penderita


9.

hipertensi
Yang mengetahui tentang diet yang

40

10.

dianjurkan bagi penderita hipertensi


Yang mengetahui kapan sebaiknya

45

penderita hipertensi meminum obat anti


hipertensi
Berdasarkan hasil pretest didapatkan :
1. 19 dari 20 responden (95%) mengetahui apa yang di maksud dengan
hipertensi.
2. 14 dari 20 responden (70%) mengetahui tentang berapa tekanan darah
normal.
3. 15 dari 20 responden (75%) mengetahui tentang tentang organ yang bekerja
lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen pada penderita
hipertensi.
4. 12 dari 20 responden (60%) mengetahui tentang apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi hipertensi.
5. 19 dari 20 responden (95%) mengetahui tentang faktor penyebab terjadinya
hipertensi.
6. 14 dari 20 responden (70%) mengetahui tentang gejala/keluhan pada
penderita hipertensi.
7. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui tentang komplikasi dari hipertensi
8. 17 dari 20 responden (85%) mengetahui tentang perilaku yang dapat
mencegah komplikasi pada penderita hipertensi.
9. 8 dari 20 responden(40%) mengetahui tentang diet yang dianjurkan bagi
penderita hipertensi.
10. 9 dari 20 responden (45%) mengetahui kapan sebaiknya penderita
hipertensi meminum obat anti hipertensi.
Tabel II.1 Hasil Pretest
No
1
2

Pretest
60
70

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

26

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rata-Rata

50
70
50
60
80
40
70
70
40
90
60
70
90
60
60
90
60
70
1310
65.5

Tabel II.2 Kriteria Nilai Rata-Rata


Kategori Nilai

Rata-rata

Kurang

0 - 50

Cukup

51 69

Baik

70 - 100

III.

PERUMUSAN MASALAH

Pengetahuan warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan


Cipayung, Jakarta Timur kurang terutama mengenai diet penderita hipertensi, kapan
sebaiknya meminum obat anti hipertensi dan komplikasi dari hipertensi.
IV.
1. Rencana Intervensi

PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH


: Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi

2. Tujuan

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

27

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

a.

Tujuan Umum

: Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat RT 02 RW


01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur mengenai Hipertensi.

b.

Tujuan Khusus :
Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan
Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengenai diet yang
dianjurkan bagi penderita hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan
Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengenai kapan
sebaiknya meminum obat anti hipertensi.
Meningkatkan warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Bambu Apus,
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengenai komplikasi hipertensi.

3. Sasaran

: Warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Bambu Apus,


Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

4. Jumlah Sasaran

: 260 orang

5. Target Sasaran

: 20 orang

6. Rencana Kegiatan

Hari/Tanggal
Jam
Tempat
Acara

: Jumat, 16 Januari 2015


: 10.30 12.00 WIB
: Ruang posyandu RW 01
: Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi

7. Sumber Daya
- Dokter Muda

: 1 orang

- Petugas Kesehatan

: 1 orang petugas puskesmas

- Kader

: 2 orang

- Alat peraga

: Flipchart, leaflet

8. Biaya operasional

No
1.
2.

Keterangan

3.

Snack
Fotocopy pre-test dan post-test 2 x 50
lembar @ Rp 100,Cetak Flipchart + Leaflet

Jumlah
Rp. 150.000,Rp. 10.000,Rp. 70.000,-

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

28

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

4.

Alat tulis

Rp. 20.000,Rp.250 .000,-

TOTAL

9. Evaluasi : Melakukan penyuluhan dan post-test setelah penyuluhan.

V.

PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

Dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit Hipertensi pada :


Masalah kesehatan
Kegiatan intervensi
Hari/Tanggal
Jam
Tempat

: Hipertensi
: Penyuluhan
: Jumat, 16 Januari 2015
: 10.30 12.00 WIB
: Ruang posyandu RW 01

1. Peserta yang hadir

: 20 orang

2. Sumber daya

: Dokter muda

3. Biaya Operasional
No
1.
2.
3.
4.

: 1 orang

Petugas Kesehatan

: 1 orang

Kader

: 2 orang

Alat peraga

: Flipchart, leaflet

Keterangan
Jumlah
Snack
Rp. 150.000,Fotocopi pre-test dan post-test 2 x 50 Rp. 10.000,lembar @ Rp 100,Cetak flipchart
Rp. 70.000,Alat tulis
Rp. 10.000,TOTAL
Rp. 240.000,-

4. Materi

: a) Pengertian Hipertensi
b) Klasifikasi Hipertensi
c) Gejala Hipertensi
d) Penyebab Hipertensi
e) Faktor Resiko Hipertensi
f) Komplikasi / akibat Hipertensi lanjut
g) Pencegahan Hipertensi
h) Penanganan Hipertensi

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

29

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

VI.

EVALUASI

Input
-

Penyuluh dan narasumber untuk kegiatan ini adalah Toby Hadinata Wiranegara
S,Ked., sesuai dengan perencanaan. Pengawas adalah seorang petugas dari
Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Bapak Ketua RT 02/01 Kelurahan Cipayung,

sesuai dengan perencanaan.


Sarana dalam melakukan penyuluhan Hipertensi ini adalah dengan menggunakan
Flipchart, sesuai dengan yang direncanakan.

Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda.
Dana yang digunakan untuk kegiatan lebih sedikit (Rp 240.000) dibandingkan dana
pada saat perencanaan (Rp.250.000) tidak sesuai dengan perencanaan, hal ini
terjadi karena saat di lapangan ternyata ditemukan harga yang lebih murah.

Proses
-

Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Jumat, 16 Januari 2015. Dimulai


pukul 10.30 12.00 WIB. sesuai dengan perencanaan

Jumlah peserta yang hadir 20 orang, sesuai dengan yang telah direncanakan,
target peserta yaitu 20 orang.

Pelaksanaan penyuluhan mengenai Hipertensi dilanjutkan dengan sesi tanya


jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan intervensi,
sesuai dengan perencanaan.

Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan


dengan baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.

Output
Tabel III.1 Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
No

Pretest

Post test

60

80

70

100

50

70

70

100

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

30

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

50

60

60

70

80

90

40

60

70

90

10

70

80

11

40

60

12

90

100

13

60

70

14

70

80

15

90

100

16

60

70

17

60

80

18

90

100

19

60

60

20

70

90

Jumlah

1310

1610

Rata-rata

65.5

80,5

Keterangan :
Sebelum dilakukan intervensi mengenai hipertensi didapatkan nilai pre-test rata-rata
sebesar 65.5 poin, setelah dilakukan intervensi didapatkan nilai post test rata-rata menjadi
80,5 poin. Sehingga terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 15 poin (22,9%) .
{(Post test Pretest ) / pretest } x 100% = {(80,5 - 65.5) / 65.5} x 100% = 22,9 %
Kenaikan Berdasarkan Jumlah yang Menjawab Benar
No
.
1.
2.
3.

Pertanyaan
Yang mengetahui apa yang dimaksud
dengan hipertensi
Yang mengetahui tentang berapa
tekanan darah normal
Yang mengetahui tentang organ yang

Pre Test

Post Test

Kenaikan

19

95

20

100

14

70

17

85

15

15

75

17

85

10

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

31

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

bekerja lebih keras untuk memenuhi


kebutuhan tubuh akan oksigen pada

4.
5.

6.

7.

8.

9.

10.

penderita hipertensi
Yang mengetahui apa saja faktor
yang dapat mempengaruhi hipertensi
Yang mengetahui tentang faktor
penyebab terjadinya hipertensi
Yang
mengetahui
tentang
gejala/keluhan

pada

penderita

hipertensi
Yang mengetahui tentang komplikasi
dari hipertensi
Yang mengetahui tentang perilaku
yang dapat mencegah komplikasi
pada penderita hipertensi
Yang mengetahui tentang diet yang
dianjurkan bagi penderita hipertensi
Yang mengetahui kapan sebaiknya
penderita hipertensi meminum obat

12

60

14

70

10

19

95

20

100

14

70

15

75

10

50

14

70

20

17

85

18

90

40

16

80

40

45

17

85

40

anti hipertensi

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata
dari responden adalah 65.5 dan masuk dalam kategori cukup. Sedangkan
setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata adalah 80,5 dan
menjadi kategori baik. Berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 22.9 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai
Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

32

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

2. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai diet yang


dianjurkan bagi penderita hipertensi, hasil pretest dalam persentase dari
responden adalah 40 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah
diberikan penyuluhan, hasil post test dalam persentase dari responden adalah
80 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden sebesar

40%. Hal ini menandakan penyuluhan

Hipertensi khususnya mengenai diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi


yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
3. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai kapan
sebaiknya penderita hipertensi meminum obat anti hipertensi, hasil pretest
dalam persentase dari responden adalah 45 dan masuk dalam kategori
kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test dalam
persentase responden adalah 85 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti,
telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 40%. Hal ini
menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai kapan sebaiknya
penderita hipertensi meminum obat anti hipertensi yang diberikan telah
berhasil menambah pengetahuan responden.
4. Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai komplikasi
dari hipertensi, hasil pretest dalam persentase dari responden adalah 50 dan
masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan,
hasil post test dalam persentase responden adalah 70 dan menjadi kategori
baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar
20%. Hal ini menandakan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai
komplikasi dari hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah
pengetahuan responden.

Saran
Kepada Masyarakat
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

33

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai


Hipertensi terutama diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi.

Supaya mengetahui apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai


komplikasi dari hipertensi.

Supaya responden dapat membagikan pengetahuan yang sudah didapat dari


penyuluhan kepada lingkungan sekitar.

Kepada Petugas Kesehatan Setempat

Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan Hipertensi.

Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sustrani, 2004. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Jakarta. Raja Grasindo Pers
2. Sabrina I., 2012. Hipertensi Menurut WHO :
https://www.academia.edu/6009955/Klasifikasi_Hipertensi_menurut_WHO
3. Departemen Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2002. Jakarta: Depkes RI
2010
4. Departemen Kesehatan Sumbar, 2010. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

34

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

5. Asep Pajario, 2002. Penatalaksanaan Hipertensi pada Lansia. Jakarta : ECG


6. Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur 2013
7. Laporan Data Kesakitan Kelurahan Bambu Apus 2014

VIII. LAMPIRAN
VIII.1. LAMPIRAN FOTO INTERVENSI

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

35

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

VIII.2. LAMPIRAN PRETEST-POST TEST PENGETAHUAN HIPERTENSI


PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI HIPERTENSI DI RT 02 RW 01
KELURAHAN BAMBU APUS, KECAMATAN CIPAYUNG, TAHUN 2015
LEMBAR KUISIONER
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Pendidikan : 1. Tidak Sekolah
2. SD/ Sederajat
3. SMP / Sederajat
Pekerjaan : 1. Tidak Bekerja
2. Karyawan

4. SMA / Sederajat
5. Sarjana
5. Lain Lain

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

36

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

3. Pegawai Negeri Sipil


4. Wiraswasta / Pedagang
Status Hipertensi :
PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
a. Tekanan darah di bawah normal
b. Tekanan darah dalam batas normal
c. Tekanan darah di atas normal
d. Tekanan darah tidak stabil
2. Berapakah tekanan darah normal?
a. 120/40 mmHg
b. 120/60mmHg
c. 120/80 mmHg
d. 140/80 mmHg
3. Organ manakah yang bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen pada penderita hipertensi?
a. Hati
b. Jantung
c. Paru-paru
d. Ginjal
4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hipertensi?
a. Usia dan berat badan berlebih
b. Berat badan berlebih dan pakaian
c. Pakaian dan rumah
d. Cuaca
5. Dibawah ini yang TIDAK termasuk faktor penyebab terjadinya hipertensi adalah...
a. Merokok
b. Olahraga
c. Makanan yang mengandung kolestrol tinggi
d. Faktor keturunan
6. Bagimana gejala/keluhan pada penderita hipertensi?
a. Pusing, sakit kepala & cepat lelah
b. Pusing, demam & batuk
c. Sakit kepala, kejang & demam
d. Sering makan, sering minum & sering berkemih
7. Dibawah ini yang TIDAK termasuk komplikasi dari hipertensi adalah...
a. Sakit jantung
b. Stroke
c. Kerusakan mata
d. Kanker darah
8. Dibawah ini PERILAKU yang dapat mencegah komplikasi pada penderita
hipertensi adalah...
Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hipertensi di Kelurahan Ceger

37

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Telp. (021) 95380533

a. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan


b. Minum obat anti hipertensi
c. Olahraga teratur, mengurangi konsumsi makanan asin & berlemak, menjaga
berat badan ideal
d. Imunisasi untuk hipertensi
9. Diet sehat apakah yang dianjurkan bagi penderita hipertensi?
a. Tinggi kalori
b. Rendah lemak
c. Rendah serat
d. Tinggi kalsium
10. Kapan sebaiknya penderita hipertensi meminum obat anti hipertensi?
a. Hanya saat gejala/keluhan timbul
b. Tidak harus setiap hari
c. Rutin setiap hari
d. Seminggu 2 kali

Status Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Hipertensi di Kelurahan Ceger

38

Anda mungkin juga menyukai