Anda di halaman 1dari 8

Struktur primer

StrukturpadaBatuanbeku
1.Masif,secarakeseluruhankenampakanbatuanterlihatseragam.
2.Vesikuler,padamasabatuanterdapatlubanglubangkecilyangberbentukbulatatauelips
denganpenyebaranyangtidakmerata.Lubanginimerupakanlubangbekasgasyang
terperangkappadawaktumagmamembeku.
3.Amigdaloidal,strukturvesikuleryangtelahterisiolehmineral.
4.Scorious,strukturvesikuleryangpenyebarannyameratadenganlubanglubangyangsaling
berhubungan.
5.Aliran,kesejajaranmineralpadaarahtertentudenganorientasiyangjelas.
6.LavaBantal(PillowLava),lavayangmemperlihatkanstruktursepertikumpulanbantalbantal,
halinidisebabkankarenaterbentukdilingkunganlaut.
7.ColumnarJoint,strukturyangmemperlihatkansepertikumpulantiangtiang,halini
disebabkanadanyakontraksipadaprosespendinginannya.

BATUAN SEDIMEN
Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar,
merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen dan diakibatkan oleh proses
pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Pembentukannya dapat terjadi pada waktu
pengendapan maupun setelah proses pengendapan. (Pettijohn & Potter, 1964; Koesoemadinata,
1981)
Pada dasarnya klasifikasi ini adalah struktur yang terbentuk secara organik (struktur yang
terbentuk oleh organisme) dan anorganik. Struktur anorganik dibedakan lagi menjadi 2, yaitu
struktur primer dan struktur sekunder.
1. Struktur Primer
Struktur ini terbentuk karena proses sedimentasi atau juga dapat dikatakan sebagai struktur
yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, sehingga struktur ini dijadikan
arah penentuan muda atau tidaknya suatu lapisan (young in direction) karena dapat
menggambarkan mekanisme pengendapannya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan
sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang
yang mikro yaitu adanya kesan riak.
1. Lapisan silang (cross bedding): struktur primer yang membentuk sruktur penyilangan suatu
lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda
memotong lapisan batuan yang lebih tua.Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air
atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya
arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah)
pada masa lampau. Berikut contohnya:
2. Lapisan bersusun (graded bedding): struktur perlapisan sedimen yang menunjukkan perbedaan
fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini
terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada
sedimen tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap
dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded
bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin ke atas lapisan tersebut
ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil. Berikut contohnya:

3. Lapisan datar (flat bedding): memiliki perlapisan yang hamper sama dengan cross bedding tapi
hanya saja berbentuk perlapisan secara mendatar. Berikut contohnya:

4.

Gelembur gelombang (ripple mark): struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan
adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh

kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena
adanya pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin
sehingg menyisahkan cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang. Berikut
contohnya:

5. Load Cest: struktur primer yang terjadi akibat adanya cacat pada permukaan batuan yang terjadi
karena adanya gaya gravitasi sehingga permukaan batuan tersebut runtuh oleh batuan di atasnya
dan membentuk sebuah lubang. Berikut contohnya:
6.

Flute Cast: struktur primer yang terjadi akibat adanya penggerusan oleh angin maupun air
sehingga timbul cekungan atau gelombang pada permukaan batuan tersebut. Berikut contohnya:

7. Convolute Bedding: struktur sedimen yang paling tidak berstruktur dikarenakan pengaruh energi
gelombang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang sulit untuk
diprediksi. Berikut contohnya:

8.

Flame Structure: struktur yang membentuk load cast, akan tetapi material-materialnya adalah
hasil kontak antara pasir dengan lempung. Kenampakan struktur ini terlihat dari bergabungan
pasir dengan lempung akibat adanya penekanan. Berikut contohnya:

9.

Pillow Structure: merupakan struktur yang berupa kenampakan seperti bantal-bantal, material
pembentuk struktur ini berupa pasir. Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami
penekanan kebawah.

10. Vesicle: merupakan struktur yang menunjukkan adanya lubang-lubang, bekas keluarnya gas,
akibat adanya tekanan dari sedimen di atasnya. Berikut contohnya:

Struktur Batuan Metamorf


Adalah kenampakan batuan yang berdasarkan ukuran, bentuk atau orientasi unit poligranular
batuan tersebut. (Jacson, 1997). Secara umum struktur batuan metamorf dapat dibadakan
menjadi struktur foliasi dan nonfoliasi (Jacson, 1997).
1. Struktur Foliasi
Merupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa. Foliasi ini dapat terjadi karena adnya
penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan (gneissoty), orientasi butiran (schistosity),
permukaan belahan planar (cleavage) atau kombinasi dari ketiga hal tersebut (Jacson, 1970).
Struktur foliasi yang ditemukan adalah :
1a. Slaty Cleavage
Umumnya ditemukan pada batuan metamorf berbutir sangat halus (mikrokristalin) yang
dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah planar yang sangat rapat, teratur dan sejajar.
Batuannya disebut slate (batusabak).

Gambar Struktur Slaty Cleavage dan Sketsa Pembentukan Struktur


1b. Phylitic
Srtuktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi yang lebih
besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular. Batuannya disebut
phyllite (filit)

Gambar Struktur Phylitic


1c. Schistosic
Terbentuk adanya susunan parallel mineral-mineral pipih, prismatic atau lentikular (umumnya
mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar. Batuannya disebut schist (sekis).

Gambar Struktur Schistosic dan Sketsa Pembentukan Struktur


1d. Gneissic/Gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan., lapisan penjajaran mineral yang mempunyai bentuk
berbeda, umumnya antara mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa) dengan mineralmineral tabular atau prismatic (mioneral ferromagnesium). Penjajaran mineral ini umumnya
tidak menerus melainkan terputus-putus. Batuannya disebut gneiss.

Gambar Struktur Gneissic dan Sketsa Pembentukan Struktur


2. Struktur Non Foliasi
Terbentuk oleh mineral-mineral equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-butiran
(granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain:
2.a Hornfelsic/granulose
Terbentuk oleh mozaic mineral-mineral equidimensional dan equigranular dan umumnya
berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels (batutanduk)

Gambar Sruktur Granulose


2b. Kataklastik

Berbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral berukuran kasar dan umumnya membentuk
kenampakan breksiasi. Struktur kataklastik ini terjadi akibat metamorfosa kataklastik. Batuannya
disebut cataclasite (kataklasit).
2c.

Milonitic

Dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri struktur ini
adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan belum
terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite (milonit).

Struktur Milonitic
2d. Phylonitic
Mempunyai kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah terjadi
rekristalisasi. Cirri lainnya adlah kenampakan kilap sutera pada batuan yang ,mempunyai
struktur ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit).

Tugas Geologi Struktur

Nama

: Yonathan Ronny

Stb

: 012 31 399

Kelas

: E

Anda mungkin juga menyukai