DENGAN VISKOMETER
Oleh :
Alif Syaiful Adam
(14030184048)
Anik Lutfiyah
(14030184052)
ABSTRAK
Eksperimen tentang pengukuran koefisien viskositas gliserin dengan viskometer bertujuan untuk menganalisa
hubungan jarak, massa dan diameter bola terhadap waktu. Dilakukan dengan cara mengukur massa bola, massa jenis
gliserin, diameter bol, diameter dalam tabung dan fungsi zat cair dalam tabung. Selanjutnya mengukur jarak dan
menjatuhkan bola ke dalam zat cair. Setelah itu diukur waktu bola hingga mencapai dasar. Nila koefisien viskositas
bola I sebesar (0,7000,021) N.s/m2 dan bola II sebesar (0.2900,021) N.s/m 2. Nilai ini tidak sesuai dengan teori
karena kesalahan paralaks dan juga pada kodisi lingkungan yang berfluktuasi. Dari percobaan dapat disebut pula
bahwa semakin besar jarak yang diberikan maka semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk sampai di dasar
tabung, dan sebaliknya semakin besar massa dan diameter bola maka semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk
sampai di dasar tabung.
I. PENDAHULUAN
II. Kekentalan adalah sifat dari
suatu zat cair (fuida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat
cair dengan kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang
menghambat aliran zat cair. Suatu zat
memiliki kemampuan tertentu sehingga
suatu padatan yang dimasukkan ke
dalamnya mendapat gaya tekanan yang
diakibatkan peristiwa gesekan antara
permukaan padatan tersebut dengan zat
cair.
Sebagai
contoh,
apabila
dimasukkan bola kecil ke dalam zat
cair, terlihat batu tersebut mula-mula
turun dengan cepat kemudian melambat
hingga akhirnya sampai di dasar zat
cair. Oleh karena itu, percobaan ini
dilakukan agar dapat mengetahui
viskositas dari zat cair.
III. Adapun tujuan dai percobaan
ini adalah untuk menganalisa hubungan
antara jarak terhadap waktu, massa
terhdap waktu dan diameter bola
terhadap waktu. Adapun rumusan
masalah dari percobaan ini adalah
Bagaimana hubungan antara jarak
VI.
XII.
F=kv
XXI.
(m/s)
=kelajuan
XXII.
XXIII.
Viskositas
sering
dinyatakan dalam sentipoise (Cp), yang
besarnya seperseratus poise. Tabel 2.1
menujukkan koefisien viskositas untuk
berbagai fluida. Temperature juga
dicantumkan, karena mempunyai efek
yang kuat viskositas zat cair seperti
minyak sepeda motor, misalnya,
menurun dengan cepat terhadap
naiknya temperature.
XXIV.
XXV. Fl
ui
da
XXVI.
Te
..
(1)
XIII.
XIV.
Dengan k adalah
konstanta yang bergantung pada bentuk
geometris
benda.
Untuk
benda
bola
XXVII. K
o
e
fi
s
i
e
n
V
i
s
k
o
s
it
a
s
(
N
.
s
/
m
2
XXVIII.
Air
XXIX.
XXX.
XXXI. D
ar
ah
XLII.
0
XLIII.
20
XLIV.
10
LV.
)
1
,
8
x
1
0
-3
ut
uh
XXXII. Pl
as
m
a
da
ra
h
XXXIII.
Ethyl
Al
ko
ho
l
XXXIV.
Oli mesin
(S
A
E
10
)
XXXV. Gl
es
er
in
XXXVI.
XXXVII.
Udara
XXXVIII.
Hidrogen
XXXIX.
Uap air
XL.
XLI. 1
Pa
.s
=
10
Pa
=
10
00
cP
XLV.
37
XLVI.
37
XLVII.
20
XLVIII.
30
XLIX.
L.
20
LI.
30
LII.
20
LIII.
0
LIV.
10
LVI.
1
,
0
x
1
0
0
-3
LXIV.
-3
LVII.
0
,
3
x
1
0
-3
LXV.
-3
LVIII.
4
x
1
0
-3
LIX.
1
,
5
x
1
0
1
,
2
x
1
0
-3
LXI.
2
0
0
x
1
0
-3
LXII.
LXIII.
1
5
0
0
x
1
0
,
0
0
1
8
x
1
0
-3
LXVI.
-3
LX.
6
2
9
x
1
0
0
,
0
0
9
x
1
0
-3
LXVII.
1
,
8
x
1
0
-3
LXVIII.
LXIX.
Benda yang akan
dijatuhkan pada zat cair tanpa
kecepatan awal akan mendapatkan
percepatan dengan gaya-gaya yang
bekerja :
LXX.
Dengan : v = kecepatan
yang telah dikoreksi (m/s)
v ' = kecepatan
XCI.
XC.
berdasarkan pengamatan
(m/s)
r= Jari-jari bola
XCII.
(m)
R= Jari-jari
XCIII.
dalam tabung (m)
L= Panjang zat
XCIV.
cair dalam tabung (m)
XCV.
LXXI.
LXXII.
Gambar 1
Gaya yang bekerja
pada saat bola di dalam air
LXXIII.
F=W F A F R =m. a
LXXIV.
..(3)
LXXV.
Fr =W F A
LXXIX.
(4)
LXXX.
LXXXI. Dengan memasukkan harga
gaya-gaya, diperoleh:
Fr=Fr
LXXXII.
XCVI.
XCVII.
6 vr=W F A
LXXXIII.
LXXXIV.
2. r 2 . g ( bola cairan )
=
..
9v
(5)
LXXXV.
LXXXVI.
Untuk
Ketelitian diperlukan factor koreksi :
LXXXVII.
LXXXVIII.
r
r
v =v 1+2,4
1+3,3 =k . v ' .(6)
R
L
'
)(
LXXXIX.
XCIX.
C.
Gambar 2
Desain percobaan
3. Variabel-variabel percobaan
CI. Variable manipulasi 1 =
massa (m)
t (s)
CXXI.CXXII.
CXXIII. CXXIV.
1
0,
0,67
0,726
CXXV.CXXVI.
CXXVII. CXXVIII.
2
0,
1,00
0,726
CLXVIII.
CLXIX.
CLXX.
4
0,
1,80
CLXXI.
0,307
CXXIX.
CXXX.
CXXXI. CXXXII.
3
0,
1,20
0,654
CLXXII.
CLXXIII.
CLXXIV.
5
0,
2,00
CLXXV.
0,284
CLXXVI.
CLXXVII.
CLXXVIII. CLXXIX.
6
0,
2,20
0,268
CXXXIII.
CXXXIV.
CXXXV. CXXXVI.
4
0,
1,80
0,784
CXXXVII.
CXXXVIII.
CXXXIX. CXL.
5
0,
2,00
0,726
CXLI. CXLII.
CXLIII.
6
0,
2,20
CXLIV.
0,685
CXLV.CXLVI.
CXLVII. CXLVIII.
7
0,
2,40
0,654
CXLIX.
Dengan
g=9,8
2
m/s :m=0,0057 kg; r=0,00555 m;
R=0,0129 m; cairan=1220 kg/m3; l=0,9
m
CL.
Percobaan Bola 2
CLI. Tabel 3. Data Hasil Percobaan Bola
2
CLV.
CLII. CLIII.
CLIV.
N
s
t (s)
(
N
.
s
/
m
2
CLVI. CLVII.
CLVIII.
1
0,
0,67
CLX. CLXI.
CLXII.
2
0,
1,00
CLXIV.
CLXV.
CLXVI.
3
0,
1,33
)
CLIX. 0
,
2
8
4
CLXIII.0
,
2
8
4
CLXVII.
0,284
CLXXX.
CLXXXI.
CLXXXII.
7
0.
2.40
CLXXXIII.
0,256
CLXXXIV.
Dengan g=9,8 m/s2;
m=0,001 kg; r=0,00317 m; R=0,0129
m; cairan=1220 kg/m3; l=0,9 m
CLXXXV. Untuk percobaan 1
dan 2, dimana untuk menentukan nilai
koefisien viskositas gliserin dengan
melakukan manipulasi terhadap jarak
tempuh bola (h). Kemudian untuk
mendapatkan nilai koefisien viskositas
gliserin
()
dengan
persamaan
2
2. r . g ( bola cairan )
=
dan
6v
menentukan nilai cepat rambat bola
baja pada zat cair ( v ) dengan
persamaan
CLXXXVI.
r
r
v =v ' 1+2,4
1+3,3 =k . v '
R
L
)(
CXCI.
Dimana, persamaan
grafik yang diperoleh dari grafik
CXCII. Bola I
CXCIII.
y = 3.249x+0,1095
CXCIV. R2 = 0,9728
CXCV. Bola II
CXCVI. y=2,954x+0,1524
CXCVII.R2=0,9776
CXCVIII. Nilai yang dihitung
berdasarkan analisis grafik tersebut
0.69 N.s/m2 berbeda sedikit dengan
perhitungan analisis rumus pada bola I
sebesar
0,7N.s/m2
karena
ketidakteraturan data sehingga tidak
banyak titik yang terlewati oleh garis.
Namun apabila nilai pada perhitungan
analisis grafik dibulatkan agara
didapatkan satu angka di belakang
koma, maka nilai kedua perhitungan
CCXIII.
CCXIV.
CCXV.
CCXVI.
CCXVII.
CCXVIII.
CCXIX.
CCXX.
CCXXI.
CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.