Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Teknik Pemboran 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Dasar Teori
Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu
aktivitas vital baik dalam pengambilan sampel maupun pemboran produksi.
Yang dimaksud dengan pemboran adalah membuat lubang silinder ke dalam
tanah. Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring
directional drilling atau disebut juga pemboran berarah. Pemboran merupakan
salah satu kegiatan penting dalam industri pertambangan. Di dalam
suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran merupakan suatu aktivitas
vital

yang

dilakukan,

baik

dalam

pengambilan

sampel

maupun pemboran produksi. Kegiatan pemboran mempunyai tujuan yang


bermacammacam dan tidak hanya dilakukan dalam industri pertambangan
saja, namun juga untuk bidang-bidang lainnya. Pemboran sebagai salah satu
kegiatan dalam industri telah ada semenjak Cina mempergunakan bor tumbuk
sekitar 4000 tahun yang lalu. Dengan adanya berbagai pengembangan hingga
saat ini baik dari segi teknis maupun aplikasi, pengeboran telah berkembang
keberbagai sektor industri berikut ini :
1. Geoteknik
Pengeboran ini bertujuan untuk menentukan karakteristik tanah dan
batuan, dalam beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi
tentang kondisi dan posisi permukaan air tanah.
2. Konstruksi
Pengeboran ini secara umum bertujuan untuk menentukan batas
antara batuan dasar dan batuan diatasnya yang umumnya sudah mengalami
deformasi pelapukan.

Rahmanudin
H1C112226

1-1
2-1

Praktikum Teknik Pemboran 2014


3. Eksplorasi
Pemboran eksplorasi mempunyai tujuan untuk menunjukan dan
membuktikan

keberadaan

suatu

endapan

material,

serta

bertujuan

mendapatakan data bawah tanah sebanyak mungkin dan mengumpulkan


data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan cutting. Pengeboran
eksplorasi bertujuan untuk:
a. Eksplorasi tubuh bijih
b. Informasi stratigrafi
c. Survei seismik
d. Verifikasi interpetansi geofisika dan geokimia
e. Kontrol kadar Besi
f. Perhitungan cadangan bijih
g. Deskripsi tubuh bijih (penyebaran, bentuk, dimensi, butir penyusun dan
lain-lain)
h. Eksplorasi mineral dan batubara
i. Ekplorasi air tanah
4. Seismik
Pengeboran

dalam

kegiatan

survei

seismik

berguna

untuk

menempatkan bahan peledak sebagai sumber getaran dalam seismik refraksi


maupun refleksi. Untuk mengetahui apa saja endapan yang terdapat di
dalam taah, menggunakan getaran.
5. Peledakan
Pengeboran

untuk

keperluan

peledakan

berguna

untuk

menempatakan bahan peledak sebagai salah satu proses untuk meberaikan


material yang kompak.
6. Minyak dan Gas
Pegeboran dalam industri minyak dan gas bertujuan untuk eksplorasi
baik on-shore maupun off-shore, injeksi dan produksi sumur minyak dan
gas.
(Anonim, 2014)
Rahmanudin
H1C112226

1-2
2-2

Praktikum Teknik Pemboran 2014


Proses

pemboran

diawali

dengan

melakukan

proses studi

regional dimana di dalamnya untuk mengetahui geologi struktur, stratigrafi dan


bagaimana geomorfologi yang ada didalamnya, lalu dilakukan mapping yaitu
proses pembuatan peta singkapan beserta struktur geologinya, kemudian
dilakukan planning pemboran yang mencakup penentuan titik, mengenai
berapa jarak interval, kedalaman yang harus dibor serta luasan wilayah yang
akan dilakukan pemboran. Setelah dilakukan planning dan telah ditentukan
titik yang akan dibor pada skema model maka dilakukan proses penentuan titik
bor

dilapangan,

kemudian

melakukan survey

layout dan ploting dilokasi

pemboran yaitu melakukan preparasi pemboran dimana proses ini mencakup


proses dilakukanya persiapan lokasi, yaitu dengan pembuatan mud pit (tempat
sirkulasi air),

apabila daerah pemboran berada didaerah lereng dan

bergelombang maka dilakukan perataan tanah sehingga daerah titik pemboran


rata dan tidak mengganggu jalannya proses pemboran (Anonim, 2014).
Dalam pemboran, terdapat 2 jenis pemboran, yaitu pemboran secara
manual (pemboran tangan) dan pemboran dengan menggunakan mesin putar.
1. Pemboran Tangan
Metode ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit
dan residual deposit. Metoda ini digunakan pada umumnya pada tahapan
eksplorasi rinci, namun adakalanya secara acak dan setempat dilakukan
pada tahap eksplorasi tinjau, terutama pada sub-tahap prospeksi umum. Alat
ini terdiri atas 2 jenis, yaitu pemboran spiral atau bor spiral auger drilling
dan pemboran bangka
Data geologi yang didapatkan dari pemboran tangan jarang berupa
batuan, tetapi pada umumnya berupa tanah atau batuan lapuk, dan sedimen
lepas. Contoh yang didapatkan bukan merupakan contoh yang

utuh

(undisturbed sample), tetapi contoh yang terusik (disturbed sample).


Ketelitian lokasi kedalaman contoh tergantung pula dari jenis mata bor
yang digunakan. Contoh dari bor Spiral berupa tanah atau lapukan batuan
yang meliliti pada spiral dan mewakili selang kedalaman setiap kali batang
bor dimasukkan sampai ditarik kembali, sehingga selang kedalamannya
Rahmanudin
H1C112226

1-3
2-3

Praktikum Teknik Pemboran 2014


dapat diatur. Pada sistem bor bangka, contoh yang diambil lebih terpercaya
karena penggunaan pipa selubung yang terus menerus, mengurangi
pencampuran dari guguran dinding bor. Perekaman data pada umumnya data
berupa litologi, serta batas-batasnya dan dapat dinyatakan dalam penampang
berkolom atau profil yang dapat pula disebut sebagai log. Selain itu data
kekerasan kualitatif dapat dicatatkan pula, demikian pula data muka air
tanah yang dijumpai.
2. Pemboran Mesin Putar
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable
sampai pemboran raksasa seperti pada pemboran minyak yang dapat
mencapai kedalaman beberapa kilometer. Alat pemboran (yang disebut
drilling rig) dinilai dari kemampuannya untuk mencapai kedalaman,
kemampuan pengambilan contoh batuan dan kemampuan menentukan arah.
Selain itu juga kemampuan bergerak dimedan kerja merupakan salah satu
hal diperhatikan. Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai prinsip yang
sama, namun berdasarkan kemampuannya dapat dibagi sebagai berikut:
a. Bor mesin ringan (portable drilling rig)
b. Bor mesin inti (diamond drilling rig)
c. Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
d. Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
Prinsip operasi mesin pemboran putar pada prinsipnya pemboran
mesin putar mempunyai prinsip yang sama, yaitu :
a. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk
mengeruk batuan dan menembus dengan suatu rangkaian batang bor
yang berlobang (pipa).
b. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan
berbagai macam alat transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck
ataupun langsung.
c. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan
perantaraan kompresor atau motor listrik.
Rahmanudin
H1C112226

1-4
2-4

Praktikum Teknik Pemboran 2014


d. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan
lewat pipa, keluar lewat pahar bor kembali lewat lobang bor diluar pipa
(casing) atau sebaliknya.
e. Pompa sebagai penggerak dan penekan cairan pelumas.
f. Pipa

atau

batang

diatas

tanah

ditahan

dan

diatur

dengan

menggantungkannya pada suatu menara atau derrick dengan sistem


katrol

atau

dipandu

lewat

suatu

rak

(rack)

untuk

keperluan

menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari rangkaian.


g. Untuk memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan secara
hidrolik atau mekanik maupun karena bebannya sendiri.
h. Contoh batuan hasil kerukan mata bor didapatkan sebagai :
1) Serbuk bor (drill cutting) yang dibawa ke permukaan oleh lumpur bor
atau air pembilas. Serbuk penggerusan batuan dibawa oleh air
pembilas ke permukaan sambil mendinginkan mata bor.
2) Inti bor (drill core) yang diambil melalui bumbung pengambil inti
(core barrel). Untuk pengambilan inti mata bor yang digunakan
bersifat bolong di tengah sehingga batuan berbentuk silinder masuk
kedalamnya dan ditangkap oleh core barrel. Mata bor ini biasanya
menggunakan gigi dari intan atau baja tungsten.
i.

Bumbung inti (core barrel) diangkat ke permukaan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1) Dicabut dengan mengangkat seluruh rangkaian batang bor ke
permukaan setiap kali seluruh bumbung terisi.
2) Dicabut lewat tali kawat (wireline) melalui lubang pipa dengan kabel.

j.

Pipa selubung penahan runtuhnya dinding lubang bor (casing) dipasang


setiap kedalaman tertentu tercapai, untuk kemudian dilanjutkan dengan
matabor yang berukuran kecil (telescoping). Pipa selubung dipasang
untuk mengatasi adanya masalah seperti masuknya air formasi secara
berlebihan (water influks), kehilangan sirkulasi lumpur pemboran karena
adanya kekosongan, dalam formasi atau lemahnya lapisan yang
ditembus.

Rahmanudin
H1C112226

1-5
2-5

Praktikum Teknik Pemboran 2014


Dalam kegiatan pemboran terdapat beberapa metode pemboran, antara
lain:
1. Open Hole
Open hole adalah teknik pengeboran dengan melubangi area tertentu
sesuai perencanaan sampai kedalaman yang telah direncanakan. Dalam
pengambilan sampelnya berdasarkan potongan dari tiap gerusan mata bor per
run atau per pipa bor (sampel ini disebut cutting). Dalam proses pemboran
ini, cutting akan dibawa naik ke atas dengan media air bercampur lumpur
(pengeboran batubara biasanya menggunakan media air sebagai lumpur
pemboran).
Selama proses pengeboran berlangsung, diperoleh data cutting yang
merupakan material hasil gerusan mata bor (bit) yang mengalir keluar ke
permukaan bersama fluida. Cutting tersebut diambil setiap interval 1,5 meter
yang menjadi representasi jenis litologi yang sedang dibor pada kedalaman
interval tersebut.
2. Touch Core
Touch core adalah tenik pengeboran yang awalnya dilakukan dengan
metode open hole dan ketika mata bor menyentuh batubara (indikasi dari
lubang bor keluarnya sampel cutting batubara dan air berwarna hitam akibat
batubara tergerus serta insting dari juru bor waktu proses pengeboran), maka
akan putaran bor akan dihentikan. selanjutnya stang bor diangkat dan mata
bor akan diganti dengan jenis mata bor khusus untuk pengambilan sample
core serta ditambah core barrel untuk tempat penampungan sample core
selama pengambilan (ukuran core barrel lebih kurang 1.60 meter). Jadi, bila
batubara lebih tebal akan dilakukan pengambilan coring sampai beberapa
kali. Ada teknik khusus dalam melakukan coring ini dan biasanya juru bor
atau driller lebih menguasai teknik ini (seperti kecepatan putaran mata bor
dan kecepatan pompa lumpur bor).

Rahmanudin
H1C112226

1-6
2-6

Praktikum Teknik Pemboran 2014


3. Full Core
Full core adalah teknik pemboran yang dilakukan dari atas sampai
bawah kedalaman yang direncanakan dengan mengambil sample coring tanpa
melakukan metode open hole. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang lebih mendetail mengenai data variasi batuan (stratigrafi) dari dalam
lubang bor.
Selain yang di atas ada beberapa hal lagi mengenai metode pengeboran,
mulai dari metode 2 hole (pilot hole dan target hole) dan ada juga yang
menggunakan semi single hole dan single hole, untuk mempercepat target waktu
yang akan dicapai. Selain data dari alat pemboran, beberapa perusahaan
menambahkan dengan menggunakan electrical logging untuk melihat ketebalan
dari variasi lithology. Electrical logging ini menggunakan pancaran dari sinar
gamma ray (GR) dan density terbagi long density (LD) dan short density (SD)
serta menggunakan caliper (CL).
(anonim, 2014)
Pada masa sekarang ini, operasi pemboran dilaksanakan orang baik di
darat (on-shore) maupun di lepas pantai (off-shore). Peralatan yang digunakan
untuk operasi kedua tempat tersebut pada dasarnya adalah sama, yang berbeda
hanyalah

tempat

untuk

menempatkan

menera

(rig)

beserta

perlengkapannya.Untuk pemboran di darat, kebutuhan tempat biasanya tidak


merupakan masalah berbeda dengan pemboran di lepas pantai yang harus
memperhitungkan luas dan anjungan yang dipakai serta mempergunakan tempat
seefisien mungkin karena luasnya yang sangat terbatas. Pemboran yang
dilakukan saat ini umumnya pemboran dengan prinsip rotary drilling. Pada
rotary drilling, pembuatan luang dilaksanakan dengan memutar bit disertai
pemberian beban pada bit oleh beratnya drill collar. Bit ini diputar dari rotary
table melalui drill string yang merupakan rangkaian dari drill pipe dan drill
collar. Pada pelaksanaannya, sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan
perlu dilakukan dahulu beberapa kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
persiapan-persiapan (Rubiandini, 2001).
Rahmanudin
H1C112226

1-7
2-7

Anda mungkin juga menyukai