Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat
tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif
bagi peneliti.
d) Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji
kebenarannya.
Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut:
Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris
Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu:
Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan
atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
Hipotesis alternative (Ha): hipotesis yang menyatakan adannya ketidaksamaan atau adanya
perbedaan dan saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain
e) Penentuan populasi dan sampel penelitian.
Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian, adalah :
Tentukan populasi di daerah penelitian.
Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti
Tentukan metode pengambilan sampel
f)
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam kenis, yaitu :
Design untuk penelitian yang ada control
Design untuk studi deskriptif dan analitis
Design untuk studi lapangan
Design untuk studi dengan dimensi waktu
Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif
Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder
Design penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :
a) Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ;
Penelitian eksploratif
Penelitian uji hipotesis
b) Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ;
Penelitian pengamatan
Penelitian Survai
c) Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ;
Penelitian eksperimental
Penelitian ex post facto
d)
memcahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang design yang
akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.
1.
2.
3.
4.
diketahui bahwa kohort tersebut terdapat kelompok individu yang akan terpajan oleh faktor
risiko dan kelompok tersebut sebagian akan menderita penyakit akibat pajanan dan sebagian
tidak.
Penelitian Dua Kohort
Sejak awal penelitinya telah dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terpajan oleh
risiko timbulnya penyakit tertentu dan kelompok lain yang tidak terpajan oleh faktor risiko
dan kemudian proses alamiah kedua kelompok tersebut diikuti untuk menentukan insiden
penyakit yang dimaksud kemudian dianalisis.
2.3.2. Penelitian Kasus Kontrol
Adalah mempelajari sekelompok individu yang sakit / mengalami masalah kesehatan
(kasus) dengan yang tidak sakit atau tidak mengalami masalah kesehatan (kontrol).
Istilah Trohok atau trohoc (Alvan Feinsten) yaitu cohort yang di baca dari belakang
sesuai dengan proses perjalanan yang diikuti, sedangkan pada penelitian kohort proses di
ikuti kedepan artinya dari faktor risiko mencari insiden, sedanngkank penalitian retrosfektif
mengikuti proses kebelakang dari penderita pada keadaan awal untuk mencari faktor risiko.
Jadi penelitian retrosfektif dapat diartikan penelitian dengan pendekatan longitudinal
yang bersifat ovservasional mengikuti perjalanan pennyakit kearah belakang (retrosfektif)
untuk menguji hipotesis sfesifik tentang adanya hhubungna pemaparan terhadapfaktor risiko
masa di lalu dengan timbulnya penyakit.
Uraian skematis dapat di gambar sebagai berikut:
YANG LALU
SAAT INI
Mencari pemaparan faktor risiko
retrosfektif
kelompok kasuzs dan kontrol
SEBAB
AKIBAT
Kelompok kasus atau kelompok penderita ialah kelompok individu yang menderita
penyakit yang akan diteliti dan ikut dalam proses penelitian sebagai subjek study.
Kelompok control ialah kelompok individu yang sehat atau tidak menderita penyakit
yang akan diteliti, tetapi mempunyai peluang yang sama dengan kellompok kasus untuk
terpapar oleh faktor risiko yang diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit dan bersedia
menjadi subjek peneliti.
2.3.3 Kelebihan Dan Kelemahan
2.3.3.1 kelebihan dan kelemahan Kohort
Kelebihan penelitian Kohor adalah:
1. Studi kohor merupakan desain yang terbaik dalam menetukan insidensi dan perjalanan
penyakit atau efek yang diteliti.
2. Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.
3. Memberikan keterangan yang lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh individu dan
riwayat alamiah perjalanan penyakit.
4. Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalahrecall atau memori.
5. Masalah etika lebih sedikit dibandingkan studi eksperimental.
6. Dapat dipakai langsung untuk mengukur incidence rate dari penyakit dan risiko relatif dari
faktor risiko yang sedang diteliti.
7. Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi.
8. Karena pengamatan dilakukan secara kontinudan longitudinal, maka studi kohor memiliki
kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat.
Kekurangan penelitian kohor adalah:
1. Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang ssedikit dijumpai
di masyarakat.
2. Memerlukan waktu follow up yang cukup lama.untuk itu perlu dijumpai penyakit-penyakit
yang masa inkubasi singkat.
3. Biaya yang diperlukan selama studi cukupbesar dan mahal.
4. Follow up kadang-kadang sulit dilakukan dan loss of follow up dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
5. Studi kohor sering kali rumit. Untuk menghindarinya pilihah populasi yang stabil, dan tidak
berpindah-pindah tampat.
6. Kurang efisien dari segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.
7. Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko
yang dapat mengganggu analisis.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5. Kasus yang diperoleh di rumah sakit mungkin tidak representatif dari populasi sakit.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.