1. Definisi
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala:
1. Proteinuria massif ( 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin
pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik 2+)
2. Hipoalbuminemia 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia
Sindrom nefrotik merupakan penyakit dengan gejala proteinuria,
hipoproteinemia, edema, dan hiperlipidemia.
Behrman, RE, Kliegman, RM and Jenson, HB. Nelson Textbook
of Pediatrics 16th Edition. Philadelphia : WB Saunders Company,
2002.
2. Etiologi
Etiologi sindrom nefrotik pada anak-anak sebagian besar (90%)
merupakan idiopatik. Sisanya (10%) disebabkan glomerulonefritis
tipe membarnous dan membranoproliferatif. Tingkat penyakit teridir
dari penyakit perubahan minimal (85%), proliferasi mesangial (5%),
dan sklerosis fokal (10%).
Behrman, RE, Kliegman, RM and Jenson, HB. Nelson Textbook
of Pediatrics 16th Edition. Philadelphia : WB Saunders Company,
2002.
3. Klasifikasi
a.
Infeksi : malaria, hepatitis B dan C, GNA pasc infeksi,
HIV, sifilis, TB, lepra, skistosoma1
b.
Keganasan
:
leukemia,
Hodgkins
disease,
adenokarsinoma :paru, payudara, colon, myeloma multiple,
karsinoma ginjal1,3,5
c.
Jaringan penghubung : SLE, artritis rheumatoid, MCTD
(mixed connective tissue disease)1
d.
Metabolik : Diabetes militus, amylodosis5
e.
Efek obat dan toksin : OAINS, preparat emas,
penisilinami, probenesid, kaptopril, heroin1
f.
Berdasarkan respon steroid, dibedakan respon terhadap
steroid (sindrom nefrotik yang sensitive terhadap steroid
(SNSS) yang lazimnya berupa kelainan minimal, tidak perlu
biopsy), dan resisten steroid atau SNRS yang lazimnya bukan
kelainan minimal dan memerlukan biopsy.
4. Epidemiologi
Sindrom nefrotik lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita (2:1) dan kebanyakan terjadi antara umur 2 dan 6 tahun.
Telah dilaporkan terjadi paling muda pada anak umur 6 bulan dan
paling tua pada masa dewasa. SNKM terjadi pada 85-90% pasien
dibawah umur 6 tahun. Di Indonesia dilaporkan 6 kasus per
100.000 anak per tahun.
6. Manifestasi
3) Cefotaxim
Farmakodinamik
:
Sefalosporin
berasal
dari
fungus
Cephalosporium acremonium yang menghasilkan tiga macam
antibiotik yaitu Sefalosporin P, N, dan C. Mekanisme kerjanya
dengan menghambat reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam
rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. (4)
Farmakokinetik : A: diberikan melalui IM atau IV, tidak ada sediaan
oral, D: dapat menembus sawar darah otak, sawar darah uri, cairan
sinovial, dan cairan perikardium, M: menjadi metabolit melalui
reaksi deasetilasi di hati waktu paruh plasma sekitar 1 jam, E:
diekskresi secara langsung pada tubulus ginjal. Metabolit juga
diekskreasi melalui ginjal.
Indikasi, Peringatan, efek samping :
_Indikasi : infeksi akibat bakteri gram positif maupun gram
negatif aerobik.
_Peringatan : gagal ginjal dilakukan penyesuaian dosis
10.
Prognosis
Pencegahan