Energi panas bumi merupakan energi yang tersimpan dalam bentuk air panas atau uap pada
kondisi geologi tertentu pada kedalaman beberapa kilometar di dalam kerak bumi (Santoso,
2004).
Daerah panasbumi (geothermal area) atau medan panasbumi (geothermal field) ialah daerah
dipermukaan bumi dalam batas tertentu dimana terdapat energi panas bumi dalam suatu
kondisi hidrologi-batuan tertentu (Santoso, 2004).
Sistem panasbumi ialah terminologi yang digunakan untuk berbagai hal tentang sistem airbatuan dalam temperatur tinggi di laboratorium atau lapangan (Santoso, 2004).
Komponen utama pembentuk suatu sistem panasbumi (Dwikorianto, 2006) adalah:
1. Sumber panas (heat source)
2. Batuan reservoir (permeable rock)
subduksi, disebabkan adanya pertemuan antara dua lempeng yang berbeda, yaitu
lempeng samudra dan lempeng benua. karena adanya perbedaan massa lempeng,
salah satu lempeng akhirnya menunjang kedalam, lempeng yang menunjam kedalam
adalah lempeng samudra karena lempeng ini mempunyai massa yang lebih kecil di
bandingkan lempeng benua, akibat dari penunjaman ini menyebabkan lempengnya
meleleh(melting) sehingga sumber panas akan semakin dekat dengan permukaan
bumi. subduksi ini sebagai penyebab munculnya gunung berapi aktif. contoh
geothermal yang berasosiasi dengan subduksi adalah di kamojang jabar.
koalisi, yaitu pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua yang
mempunyai massa sama, akibat dari koalisi akan memunculkan adanya pegunungan
lipatan seperti di himalaya. contoh nya di lapangan panas bumi Yangbajing.
lempeng samudra dengan lempeng samudra. akibat dari peristiwa ini adalah
munculnya kepulauan vulkanik di lautan, misal kan sebagai contoh di hawai
2. divergen, adalah pemekaran atau pemisahan lempeng atau benua, karena adanya
pemisahan lapisan penutup ini menyebabkan sumber panas bumi semakin dekat dengan
permukaan bumi.contohnya di iceland.
3. transform atau persimpangan yang menimbulkan suatu patahan, yang menimbulkan horst
dan graben. contohnya di sarulla, sumatra utara.
akhirnya dapat mengeluarkan sumber panas. sering di kenal dengan istilah geopressure
geothermal.
ok sekian dulu kawan.. ini hanya mereview materi perkuliahan yang saya dapt dan ini hanya
berdasarkan pemahaman saya,,, semoga dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan,,,,
Bumi
sangat
lempeng
terkait
samudra
ke
dengan
bawah
aktivitas
lempeng
tektonik
kontinen
yaitu,
dan
Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot
dry rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum
dimanfaatkan adalah sistem hirothermal karena pada sistem hidrothermal
pori-pori bataun mengandung air, uap, atau keduanya dan reservoir
umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk
diusahakan.
Sistem hidrothermal sendiri adalah sistem energi panas bumi yang
melibatkan sirkulasi fluida dari daerah meteoric recharge ke daerah
sumber panas dan kedalam reservoir yang memenuhi kriteria geologi,
Hidrologi, dan heat transfer yang cukup terkonsentrasi untuk membentuk
sumber daya energi.
Beberapa ahli panas bumi diantaranya Sanyal (2005) dan DiPippo (2008)
mengklasifikasikan sumber daya panas bumi yang terdapat di bawah permukaan
menjadi 4 jenis. sebutkan jenis jenis sumberdaya panas bumi tersebut dan jelaskan ciri
ciri dari masing masing sumber daya tersebut!
Sumber daya panas bumi yang diklasifikasikan oleh sanyal adalah hydrothermal reservoirs,
geopressured reservoirs, hot dry rock reservoir, dan magma reservoir.
Pertama adalah hydrothermal reservoir. Reservoir ini adalah batuan dengan tingkat porositas
dan permeabilitas yang baik. Batuan ini berisi uap air atau air panas yang berada pada
kedalaman yang mampu ditembus oleh lubang bor yaitu kurang dari 4 Km. Walaupun ada
sumur yang menembus 5 km di Iceland.
Pada reservoir hydrothermal ini, air berasal dari permukaan akibat jatuh dari hujan. Air ini
kemudian masuk karena adanya perekahan batuan. Air tersebut terakumulasi di dalam
reservoir. Sumber panasnya berasal dari hasil intrusi magma akibat tumbukan antar lempeng.
Akibatnya panas dari magma tersebut dialirkan secara konduksi melalui batuan hingga
panasnya merambat ke reservoir. Pada reservoir yang sudah berisi air, terjadilah arus
konveksi sehingga memanaskan semua air di dalam reservoir tersebut.
Menurut DiPippo, ada 5 hal yang sangat penting dimiliki oleh sistem hidrotermal yaitu
memiliki sumber panas yang besar, memiliki permeabilitas yang besar, berisi air dari
permukaan, ditutup oleh lapisan yang impermeable, dan memungkinkan terjadinya recharge.
Kedua adalah geopressured reservoir.Lokasi reservoir ini lebih dalam daripada reservoir
hydrothermal. Reservoir ini beisi air panas yang mengandung banyak sekali gas methane
sehingga berada pada lingkungan yang gradien tekanannya lebih besar daripada gradien
hidrostatik. Percobaan dalam skala lab sudah dilakukan yaitu dengan memproduksikan fluida
tersebut ke permukaan. Kemudian gas methane dipisahkan dari air panasnya. Gas methane
dibakar untuk memanasi air sehingga meningkatkan harga entalpi air.
Ketiga adalah hot dry rock reservoir. Reservoir ini memiliki kedalaman yang sangat dalam
sehingga permeabilitasnya menjadi lebih kecil. Sumber panasnya bisa berasal dari intrusi
magma atau gradient geotermalnya. Pemanfaatannya masih dalam bentuk proposal saja yaitu
dengan membor reservoir ini kemudian melakukan hydraulic fracturing dimana air
diinjeksikan dengan tekanan yang besar sehingga mengakibatkan rekahan di reservoir. Hal ini
diupayakan untuk meningkatkan permeabilitas batuannya.
Terakhir adalah magma reservoir. Eksploitasi ini sangat berbahaya sehingga belum banyak
dilakukan kajian. Caranya adalah dengan mncari reservoir yang berisi magma pada
kedalaman yang relatif dangkal kemudian mengambil magma tersebut dari sebuah sumur dan
memanasi suatu heat exchanger. Bahaya banget kan?
Keunggulannya adalah relatif lebih banyak ditemukan. Selain digunakan untuk masalah
pembangkit listrik, bisa juga digunakan pemanfaatannya untuk yang lain seperti untuk
berendam, areal wisata, jasa air panas, dan lain sebagainya. Adapun keterbatasannya adalah
kurang memiliki enthalpy yang tinggi jika langsung menggerakkan turbin, perlu banyak
peralatan tambahan di permukaan seperti heat exchanger, flasher, separator dan lain
sebagainya.
Sebutkan perbedaan antara sistem geotermal dengan sistem migas !
Pada sistem geotermal, jenis fluida yang dicari adalah air atau uap air sedangkan pada migas
adalah hidrokarbon. Suhu bagi reservoir panas bumi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
sistem migas. Batuan pada panas bumi memiliki banyak sekali rekahan sebagai syarat
mengalirnya air ke dalam reservoir. Fluida yang diproduksikan pada sistem hidrotermal
sebagian besar diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, untuk merecharge komposisi air di
dalam reservoir hydrothermal. Pencarian reservoir hydrothermal harus berawal dari
manifestasi sedangkan pada migas tidak. Sistem panas bumi pasti berada pada jalur kontak
antar lempeng.
Gambarkan skema PLTP untuk direct dry steam dan berikan contoh lapangannya di
Indonesia!
Con
tohnya di Indonesia adalah di Kamojang dan Darajat
Gambarkan skema PLTP untuk separated steam dan berikan contoh lapangannya di
Indonesia!
C
ontohnya adalah di lapangan Awibengkok-Gunung Salak, Lahendong, Dieng, dan Sibayak
temperature
reservoir (T
125-225oC),
dan high
fluids). Perpindahan panasnya secara konduktif, dan suhu akuifer dikontrol oleh terrestrial
heat flux, konduktivitas panas batuan dan kedalaman akuifer, dengan kisaran suhu reservoir
biasanya 60-75oC. Contoh dari system ini misalnya di Panonian Basin (Hungaria), Aquitaine
Basin (Prancis), Wyoming Sedimentary Basin (USA)
- Akuifer Dasar Dibawah Cekungan Sedimen (Basement aquifer beneath sedimentary
basins)
Merupakan akuifer dengan permeabilitas tinggi yang berada pada basement yang
tertutup oleh sekuen batuan sedimen dengan permeabilitas rendah. Yang biasanya terjadi
adalah forced convection di mana fluida bergerak dari tengah ke tepi cekungan. Suhu
reservoir biasanya berkisar 50-65oC. System ini terdapat di cina, Italia, swiss, dan amerika
- Sistem Mataair panas ( Warm spring systems )
Sistem ini umum dijumpai di kaki-kaki gunung, yang berasosiasi dengan deep
reaching fracture berpermeabilitas tinggi. Panas berasal dari terrestrial heat flow yang
dipindahkan secara forced convection. Suhu 60-80oC
- Sistem Tekanan (Geopressured systems)
Sistem ini terdapat pada bagian dalam dari cekungan sedimen. Akibat pengendapan
cepat dan pembentukan sesar listrik, pada beberapa bagian cekungan akan terbentuk
penudung sehingga menghasilkan tekanan litostatik. Panas terbentuk karena adanya pressure
gradients menghasilkan anomalous temperature. Suhu pada sistem ini dapat mencapai 100120oC (pada kedalaman 2-3 km).
1.2 Sistem Temperatur Menengah (Intermediate temperature system)
Perpindahan panasnya biasanya konvektif dengan reservoir jenuh air, kehilangan
panas alamiah (natural heat loss) biasanya cukup besar (3-30MWt). Bila tranfer panas pada
reservoir >10 MWt dan dijumpai manifestasi boiling spring, maka fluida dapat diproduksi
langsung dari mataair tersebut. Sumber panas berupa intrusi dalam atau hot upper crust
(kerak bagian atas yang panas). Contohnya Cisolok-Cisukarame, Citaman-Banten, Aluto
Lagano (Ethiopia), El Tatio (Cili).
1.3 Sistem Temperatur Tinggi (High temperature system)
Sistem ini hanya terdapat dalam tatanan tektonik lempeng active plate margin, yang
umumnya berasosiasi dengan vulkanisme dan deformasi kerak bumi. Contoh jenis sistem ini
adalah di New Zealand, Filipina,Jepang, Amerika Latin, Afrika dan Indonesia. Sistem ini
terbagi menjadi :
1.3.1 Sistem Air Panas (hot water systems)
- pada medan datar
Sebagian besar panas yang mengalami perpindahan di dalam sistem dikeluarkan
kepermukaan. Reservoir yang produktif berada di bawah zona manifestasi permukaan, dan
pengendapan mineral hidrotermal umumnya terjadi pada bagian atas reservoir dan pada
bagian sistem di mana fluida panas bertemu dengan air permukaan yang dingin. Contohnya
diWairakei (NZ).
- pada medan terjal
Perbedaan utama dengan hot water system pada medan datar adalah pola aliran
fluidanya (ingat gradien hidrologi, lihat gambar). Pengeluaran panas alamiah umumnya
terjadi melalui mekanisme concealed lateral outflow (semacam seepage pada zona lateral).
Pada sistem ini biasanya terdapat uap (minor) hasil evaporasi pada bagian atas reservoir yaitu
kondensasi uap dan oksidasi H2S yang menghasilkan kondensat asam, dan batuan yang
terdapat di atas reservoir utama umumnya teralterasi oleh aktivitas uap tersebut.
1.3.2 Sistem air Asin (Hot brine systems)
Brine pada sistem ini kemungkinan terbentuk dari konveksi air pada hot water system
yang melarutkan evaporit, atau juga adanya hypersaline brine yang mengalami advective
rise. Pada sistem ini suhu reservoir umumnya tinggi (di Salton Sea, Utah mencapai 300oC),
dengan transfer panas secara konduktif dan heat loss relatif kecil (< 30 MWt). Karena
fluidanya bersifat salin, maka sangat korosif. Contoh sistem ini antara lain Salton Sea,
Cesano (Italia), Milos (Yunani)
Two phase systems
Pada sistem ini permeabilitas batuan di dalam dan di luar reservoir relatif lebih rendah dari
hot water system, dan sering menurunnya permeabilitas vertikal, saturasi dan entalpi
fluidanya juga turun. Contoh dari sistem ini adalah Dieng, Lahendong (Sulut), Tongonan
(Filipina), Ohaaki (NZ), Krafla (Islandia) dan Olkaria (Kenya).
1.3.3 Sistem Dominasi Uap Air (Vapor-dominated systems)
Keterdapatan sistem ini termasuk langka di dunia. Dapat terbentuk apabila natural
recharge sangat kecil karena permeabilitas di luar reservoir rendah. Umumnya pada bagian
atas reservoir terbentuk lapisan kondensat yang tebal, di mana bagian atas kondensat bersifat
asam. Heat loss lebih kecil dibandingkan hot water system pada ukuran yang sama. Contoh
dari sistem ini antara lain Kamojang, Darajat (Garut), The Geyser (USA), Lardrello (Italia),
Matsukawa (Jepang) dan Ketetahi (NZ)
1.3.4 Sistem Panasbumi Gunungapi (Volcanic geothermal system)
Ciri khas dari sistem ini adalah adanya kondensat tebal di atas reservoir dengan
kandungan gas vulkanik yang reaktif misalnya HF dan HCl. System ini sering dikatagorikan
dalam sesumber yang sub-ekonomis. Contoh model sistem ini terdapat di Tangkuban Parahu,
Sibayak, Pinatubo (Filipina), Nevado del Ruiz (Kolombia), Tatun (Taiwan).
Sistem panasbumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida yaitu
sistem entalpi rendah, sedang dan tinggi.Kriteria yang digunakan sebagai dasar klasifikasi
pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalpi, akan tetapi berdasarkan pada
temperatur mengingat entalpi adalah fungsi dari temperatur
Sistem panas
Muffer &
Benderiter &
Haenel, Rybach
Hochestein
bumi
Cataldi (1978)
Cormy (1990)
&
(1990)
suhu rendah
suhu sedang
suhu tinggi
<90oC
90150oC
>150oC
<100oC
100200oC
>200oC
Stegna (1988)
<150oC
>150oC
<125oC
125225oC
>225oC