sambungan tetap
2.
sambungan tidak tetap
sambungan tetap dengan contoh, paku keling, las, solder/patri, adhesif, susut-tekan. dan
contoh dari sambungan tidak tetap seperti ulir-sekrup, pasak, dan splin, cotter dan pin.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memberikan penjelasan tentang
sambungan tetap yang lebih berfokus pada paku keling (rivet).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian paku keling?
2. Apakah kegunaaan paku keling?
3. Apa keuntungan dan kelemahan jika menggunakan paku keling sebagai pengikat?
4. Bagaimana paku keling dibentuk?
5. Bagaimana pengaplikasian jenis jenis paku keling?
6. Apa macam macam ikatan paku keling berdasarkan klasifikasinya?
7. Apa material paku keling?
8. Bagaimana perancangan paku keling?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan
pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet
dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran
yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing
masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.
Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk
melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku
kelingnya.
2.2
Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa
tekanan).
2.3.
a.
Keuntungan
Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan
yaitu :
* Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak
dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.
* Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
* Pemeriksaannya lebih mudah
* Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut
b.
Kelemahan
* Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku
kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku
keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan dengan tenaga
manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-jenis
yang besar.
* Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua
komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah
tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
2.4.
2.4.1
Pemakaian ringan
Gambar :
Gambar :
2.5.
2.6.
Dari ketiga ikatan diatas, ikatan yang terbaik dan kuat dalam menerima beban tarik adalah
ikatan Bilah Ganda
Baris Tunggal
Baris Majemuk 3
Berdasarkan konstruksi ikatan baris ganda dan majemuk, dapat diaturmenjadi bentuk
paralel ataupun zigzag
2.7.
Bahan untuk paku keling harus bersifat ulet agar mudah dibentuk, juga untuk mempermudah
pembongkaran/bila akan dibongkar.
Sifat lain yang dibutuhkan adalah tidak mudah berkarat, apalagi pada saat pembentukan
panas.
Bahan paku keling yang sering digunakan antara lain:
U St 36-2
UQ St 36-2
Sama dengan diatas, hanya mempunyai sifat khusus yaitu cocok untuk
cold forming.
CuZn 37
Al 99,5
Monel
AlMg 3,5
2.8.
Bila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar, maka seluruh
penampang dari paku tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu menahan gaya luar yang
diberikan pada kedua ujung plat tersebut.
Tegangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu :
Tegangan Geser :
F
( N / mm 2 )
A
Bila diameter paku adalah (d), maka luas penampang yang akan putus adalah :
.d 2
4
Sehingga :
F
F
4F
2
A .d
.d 2
4
4.F
. g
Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu
menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat
yaitu tegangan tarik.
F
( N / mm 2 )
A
dimana :
F
(b d )t
Maka :
Contoh soal :
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan
menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm 2
dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.
Tentukanlah :
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 10 kN
= 10000 N
; t = 4mm
2
t = 137,3 N/mm
2
= 109,8 N/mm
Ditanya :
a) d ?
b) b ?
d
Jawab :
a.
4.F
4.10000
.109,8
. g
=
= 10,77 mm
= 11 mm
F
F
10000
b
d b
11 29,2mm
(b d )t
t. t
4.137,3
b.
P/2
Bila kampuh bila tunggal dikeling tungga satu baris seperti terlihat pada gambar.
Dimana tegangan yang terjadi, pada paku keling yaitu :
F
A
Plat tersebut akan terpisah bila gaya luar (F) mampu memutuskan kedua luas penampang
paku. Bila jumlah paku (z) buah maka plat tersebut akan terpisah jika gaya (F) luar tidak
mampu memutuskan sebanyak luas penampang paku.
F
F
Untuk luas penampang paku yang akan putus pada sistem pada sistem sambungan jenis ini
sama dengan jumlah paku yang dipergunakan ( z = n) yaitu :
A = n x luas penampang paku yang putus.
A n.
.d 2
4
Sehingga :
F
4F
2
.d
n. .d 2
n.
4
4.F
n. . g
gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu
tegangan tarik.
F
( N / mm 2 )
A
dimana :
dimana b = z.p
A = z ( p d) .t
F
F
p
d
z.( p d )t
z.t. t
Maka :
Biasaya harga
P = 3.d + 5 (mm)
Contoh Soal :
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal satu baris,
direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin
137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 , tebal plat 5 mm
dan jumlah paku yang digunakan sebanyak 2 buah.
Tentukanlah :
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 10 kN
= 10000 N
; t = 5 mm ; n=z = 2 buah
2
t = 137,3 N/mm
2
= 109,8 N/mm
Ditanya :
a) d ?
Jawab :
a. )
b) b ?
c) p ?
4.F
4.10000
2. .109,8
n. . g
=
b.)
= 7,6 mm = 8 mm
= 3 (8) + 5 = 29 mm
Periksa ;
F
10000
50 N / mm 2 t t
z.( p d )t 2(29 8).5
c.)
b=z.p
= 2 .(29mm) = 58 mm
F
F
Untuk jenis sambungan kampuh bilah tunggal di keling ganda seperti terlihat pada gambar,
maka kedua plat tersebut terpisah bila mampu memutuskan dua baris penampang, jika jumlah
paku (n) buah maka paku terasabut akan putus tergeser, maka yang terjadi pada bahan adalah
tegangan geser.
A = n x luas penampang paku yang putus.
.d 2
A n.
4
Sehingga :
F
4F
2
.d
n. .d 2
n.
4
4.F
n. . g
F
( N / mm 2 )
A
dimana :
dimana b = z1.p
A = z1 ( p d) .t
F
F
p
d
z1 .( p d )t
z1 .t. t
Maka :
Biasaya harga
P = 3.d + 5 (mm)
Contoh soal .
Dua buah plat disambung seperti terlihat pada gambar diatas dimana pada kedua ujungnya
bekerja gaya sebesar 10000( N ). Bila Tegangan yang di izinkan untuk plat 137.9 N/mm 2
tegangan geser izin untuk bahan paku 109.8 N/mm 2 . Jumlah paku keling yang di gunakan
berjumlah 6 buah serta ketebalan plat 5 mm.
Ditanyakan :
a. Diameter paku keling.
b. Jarak antara paku .
c. Lebar plat yang dibutuhkan .
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 10 kN
= 10000 N
2
t = 137,9 N/mm
2
= 109,8 N/mm
; t = 5 mm
n = 6 buah ; z1 =3 buah
Ditanya :
a) d ?
Jawab :
a. )
4.F
b) p ?
c) b ?
n. . g
=
b.)
= 4,4 mm
= 5 mm
= 3 (5) + 5 = 20 mm
Periksa ;
F
10000
44,44 N / mm2
z1.( p d )t 3( 20 5).5
= 3 (20) = 60 mm
Sistem penyambung kampuh bilah berganda dikeling tunggal seperti terlihat pada gambar,
maka kedua plat tersebut akan terpisah, bila gaya luar mampu memutuskan dua luas
penampang setiap paku keling tersebut, maka banyak luas penampang paku yang akan di
putus ( n ) adalah :
n = 2. z
A n.
.d 2
.d 2
.d 2
2. z
z
4
4
2
Sehingga :
F
2F
2
.d
z. .d 2
z.
2
2.F
z. . g
F
( N / mm 2 )
A
dimana :
dimana b = z1.p
F
F
p
d
z1 .( p d )t
z1 .t. t
Maka :
Biasaya harga P = 3.d + 5 (mm)
Contoh soal :
A = z1 ( p d) .t
Dua buah plat disambung dengan sistem kampuh bilah berganda dikeling tunggal seperti
gambar , di mana mendapat pembebanan sebesar 10000 (N) . Bila tegangan tarik izin untuk
bahan plat 137,3 N/mm2 . dan tegangan geser izin untuk bahan paku adalah 109,8 N/mm2.
Untuk plat tebal 5 mm dan jumlah paku yang akan di pasang 2 buah dalam satu baris .
Ditanyakan : a. Diameter paku keling
b. Jarak antara sumbu paku keling
d. Lebar plat yang di butuhkan.
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 10 kN
= 10000 N
2
t = 137,9 N/mm
2
= 109,8 N/mm
; t = 5 mm
; z1 = 2 buah
n = 4 buah
Ditanya :
a) d ?
Jawab :
a. )
2.F
b) b ?
c) p ?
z. . g
=
b.)
= 5,4 mm = 5,5 mm
Jarak antara paku
p = 3. d + 5 (mm)
= 3 (5,5) + 5 = 21,5 mm
Periksa ;
F
10000
62,5 N / mm 2
z1 .( p d )t 2(21,5 5,5).5
t t aman
c.)
b = z1 . p
= 2 (21,5) = 43 mm