I.
TUJUAN:
Praktikan dapat melakukan Analisis secara spektrofotometri.
Praktikan dapat menentukan kadar sulfat dalam sampel
II.
PRINSIP:
Mereaksikan ion sulfat yang ada di dalam sampel air dengan larutan BaCl2, sehingga
terbentuk suspensi BaSO4.kekeruhan yang dihasilkan diukur dengan spektrofotometri
III.
Gelas beaker
Bahan :
BaCl2. 2H2O
Larutan kondisi A
Sampel tanpa bahan pengawet
V.
VI.
PROSEDUR :
1. 25 ml sampel ditambah 10 ml larutan kondisi A
2. Ditambah sedikit BaCl2. 2H2O, homogenkan.
3. Diukur dengan spektrofotometer panjang gelombang 420 nm
DATA PENGAMATAN :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
VII.
Name
Blanko Aqua
Std 10.0 ppm
603 AM
604
605
606
607
608
609
610
610 DUPLO
330 AB
331
332
333
334
427 BA
428
429
430
431
432
433
434
435
REC A
REC B
427 BA P10x
427 BA
P100x
426 BA
426 BA
P100x
PERHITUNGAN :
Dilut Factor
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
100000
SO4 (mg/L)
0, 19138
10, 32900
17, 40400
15, 18700
14, 70100
44, 02700
25, 23600
17, 03300
14, 86500
16, 87800
16, 78300
6, 12730
7, 27230
7, 71750
14, 24200
3, 16890
343, 86000
-6, 40180
-10, 00100
-4, 56720
-4, 04290
-2, 67620
-11, 45200
2, 05550
3, 97990
22, 69900
12, 95800
225, 95000
Abs <420nm>
1, 7915E-3
9,6694E-2
0, 16292
0, 14216
0, 13762
0, 41214
0, 23623
0, 15944
0, 13915
0, 15800
0, 15711
5, 7358E-2
6, 8085E-2
7, 2244E-2
0, 13332
2, 9664E-2
3, 21890
-5, 9928E-2
-9, 3622E-2
-4, 2754E-2
-3, 7846E-2
-2, 5052E-2
-0, 10720
1, 9241E-2
3, 7256E-2
0, 21249
0, 12130
2, 11520
100000
100000
21, 85500
349, 30000
0, 20458
3, 26990
100000
28, 66900
0, 26837
Recovery =
=
VIII.
REC AREC B
Target standar
22, 6990012,95800
10
X 100 %
X 100 %
= 97, 41 %
PEMBAHASAN :
Pada praktikum ini dilakukan penentuan konsentrasi sulfat menggunakan
spektrofotometer UV-Vis berdasarkan prinsip turbiditas/kekeruhan. Dimana sulfat
akan berekasi dengan kristal BaCl2 dan buffer salt acid akan membentuk koloid
tersuspensi (kekeruhan). Semakin tinggi konsentrasi sulfat, maka semakin keruh
cairan yang bersangkutan. Kekeruhan yang terjadi diukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 420 nm. Dari prinsip yang digunakan larutan yang
dihasilkan akan membentuk koloid tersuspensi, dimana semakin tinggi konsentrasi
larutan maka semakin pekat warna kekeruhan putih pada larutan.
Salt acid adalah larutan buffer yang terbuat dari HCl dan NaCl berlebih, sehingga
salt acid adalah buffer yang bersifat asam. Penambahan Salt acid ini adalah untuk
menjaga pH larutan, karena apabila pada pH >8 sulfida membentuk ion sulfida
namun pada pH <8 sulfida cenderung dalam bentuk H 2S yang akan melepas gas yang
berbau busuk. Kemudian setelah penambahan salt-acid ditambahkan, kemudian
ditambahkan Larutan gliserol-etanol (1:2), fungsi dari penambahan larutan ini adalah
untuk menstabilkan suspensi koloid BaSO4 yang akan terbentuk. Penambahan
gliserol-etanol ini akan menghasilkan larutan yang menjadi agak kental. Kekentalan
ini akan menjaga suspensi koloid stabil dan merata (endapan tidak mengendap),
sehingga kekeruhan dapat diukur pada spektrofotometer. Kemudian dilakukan
penambahan BaCl2, dimana BaCl2 ini akan bereaksi dengan sulfat sehingga
menghasilkan BaSO4.
BaCl2 + SO42BaSO4(s) + 2ClBaSO4 ini adalah berupa endapan putih, akan tetapi karena penambahan etanolgliserol, sorbitol endapan tidak akan mengendap akan tetapi endapan akan menjadi
koloid tersuspensi dimana larutan menjadi keruh dan kekeruhan inilah yang diukur
oleh spektrofotometer. Setelah itu larutan ditambahkan larutan sorbitol. Penambahan
larutan sorbitol ini adalah untuk lebih menstabilkan suspensi koloid yang terbentuk.
Kemudian larutan didiamkan selama 3-5 menit, hal ini bertujuan untuk memberi
kesempatan agar pereaksi bereaksi sempurna dan koloid yang dihasilkan stabil.
Setelah larutan dibuat, kemudian diukur absorbansinya. Panjang gelombang yang
digunakan adalah sebesar 420 nm, karena sulfat akan optimal terbaca pada panjang
gelombang 420 nm.
IX.
KESIMPULAN :
Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap sampel air minum, air bersih dan
juga badan air didapatkan hasil kadar seperti yang tertera pada data pengamatan di
atas. Berdasarkan hasil uji, air minum, air bersih dan badan air masih dapat
dikonsumsi oleh masyarakat karena kadarnya yang tak melewati ambang batas
yang berkisar antara 200 mg/L sampai dengan 500 mg/ L