ABSTRAK
Gas Ideal adalah gas yang di jadikan object percobaan kali ini, dimna sifat elastis gas tersebut kita
lihat. Dengan melihat sebuah Piston yang dapat beresonansi akibat adanya tekanan yang diberikan oleh gas
ideal tersebut dengan pengaruh medan magnetic yang di munculkan oleh kumparan ber arus. Sehingga
piston tersebut mencapai suatu simpang terjauh (amplitude) dimana jarak amplitude ini mempresentasikan
seberapa jauh gas tersebut bisa memuai dan menyusut. Dengan melihat konstanta laplace atau
perbandingan kapasitas kalor pada tekanan tetap dan kapasitas kalor pada volume tetap, dimana nilai ini
menunjukan seberapa besar gas tersebut bisa elastis. Dengan mengetahui resonansi piston tersebut terhadap
frekuensi dari osilator yang diberikan, maka kita mendapatkan frekuensi resonansi dari setiap volume gas
ideal tersebut, Frekuensi ini dgunakan untuk mencari besarnya konstanta laplace tersebut.
I Pendahuluan
Suatu zat dalam menyerap kalor tiap satu
derajat kenaikan suhu dapat diukur, dimana nilai
hasil ukur ini disebut kalor jenis zat tersebut.
Besar kecilnya nilai kalor jenis zat berpengaruh ke
banyak sedikitnya kalor yang diserap dan
berbanding lurus. Semua zat memiliki sifat yang
sama seperti itu
Kapasitas Kalor jenis dibagi menjadi 2
yaitu Cv atau kapasitas kalor jenis saat keadaan
volume konstan dan Cp atau Kapasitas kalor jenis
pada
saat
keadaan
tekanana
konstan.
Perbandingan antara Cv dan Cp adalaha konstanta
laplace atau nilia perbandingan ini untuk
mengetahui seberapa besar suatu gas bisa bersifat
elastis.
II. Teori Dasar
2.1 Resonansi
Resonansi adalaha suatu pristiwa
bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi
yang sama atau kelipatan bilangan bulat
dari frekuensi tersebut pada percobaan kali
ini suatu zat yg beresoansi adalah gas
T konstan)
2.3 Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor atau kapasitas panas
(biasanya dilambangkan dengan kapital C, sering
dengan subskripsi) adalah besaran terukur yang
menggambarkan
banyaknya
kalor
yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
(benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 10C).
Berbagai cara untuk mengukur kapasitas
panas dapat dilakukan, yang secara umum
dilakukan pada kondisi tekanan konstan atau
volume konstan. Sehingga simbol kapasitas
jenisnya disesuaikan, menjadi Cp untuk kapasitas
jenis pada tekanan konstan, dan CV untuk
kapasitas jenis pada volume konstan. Gas dan
cairan umumnya diukur pada volume konstan.
Pengukuran pada tekanan konstan akan
menghasilkan nilai yang lebih besar karena nilai
tekanan konstan juga mencakup energi panas
yang digunakan untuk melakukan kerja untuk
mengembangkan volume zat ketika temperatur
ditingkatkan.
Frekuensi
( Hz)
Amplitudo
Buka - Tutup
Amplitudo
Tutup - Tutup
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
12.6
1.2
1.2
1.6
2
3
2.4
1.4
0.8
0.6
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.3
0.4
0.4
0.3
0.3
0.2
0.2
0.1
A.Piston 1
B. Piston 2
Tinggi
(cc)
Frekuensi
(Hz)
Amplitudo
Buka - Tutup
Amplitudo
Tutup - Tutup
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
2
1.6
1.2
1
0.8
0.2
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
C. Piston 1 + 2
Tinggi
(cc)
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
Frekuensi
(Hz)
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Amplitudo
Buka - Tutup
0.2
0.3
0.4
0.4
0.6
0.8
1
0.4
0.3
0.2
0.1
Amplitudo
Tutup - Tutup
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.2
0.2
0.2
0.2
0.1
0.1
2. Perhitungan
4 2
= 2 2
Dengan menggunakan rumus diatas ini kita
mendapatkan hasil pada setiap percobaan dan
membandingkan dengan nilai literature yaitu 1.67
hasil pada table berikut ini.
perhitungan
0.103963979
0.09653798
0.089111982
0.081685983
0.074259985
0.066833986
0.059407988
0.051981989
0.044555991
0.037129992
0.029703994
KSR(%)
93.77461
94.21928
94.66395
95.10862
95.55329
95.99796
96.44264
96.88731
97.33198
97.77665
98.22132
B. Piston 2
perhitungan
0.131458243
0.122068369
0.112678494
0.10328862
0.093898745
0.084508871
0.075118996
0.065729122
0.056339247
0.046949373
0.037559498
KSR(%)
92.12825
92.69052
93.25278
93.81505
94.37732
94.93959
95.50186
96.06412
96.62639
97.18866
97.75093
C Piston 1 + Piston 2
perhitungan
0.065973248
0.061260873
0.056548498
0.051836123
0.047123748
0.042411374
0.037698999
0.032986624
0.028274249
0.023561874
0.018849499
KSR(%)
96.04951
96.33168
96.61386
96.89604
97.17822
97.4604
97.74257
98.02475
98.30693
98.58911
98.87129
3. Grafik
Grafik T2 Terhadap Volume2 untuk Piston
1
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0
0.00002
0.00004
0.00006
0.00008
0.00002
0.00004
0.00006
0.00008
0.00002
0.00004
0.00006
0.00008
4. Analisa
Dari data yang kita dapat kita mencari
resonansi sebuah piston dengan gaya/ medan
magnetic. Kita mendapatkan nilai amplitude hasil
dari osilasi piston tersebut dan yang kita lihat