Sakit kepala Rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita sampai ke daerah
belakang kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk) atau dengan kepala
yang berasal dari struktur sensitif terhadap rasa sakit.
Sakit kepala -> Perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang
menyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas,belakang
kepala, dan daerah wajah.
Sakit Kepala -> Rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala
dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan
sebagian daerah tengkuk).
ETIOLOGI
Peningkatan tekanan intrakranial yang terjadi melalui dua mekanisme dasar yaitu
bertambahnya volume otak dan adanya obstruksi CSS dan sistem vena.
Kontraksi kronik otot-otot kepala dan leher.
Tekanan langsung pada saraf-saraf yang mengandung serabut-serabut untuk rasa
nyeri di daerah kepala.
GELAJA KLINIS
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan umum, internus,neurologik.
Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan di daerah kepala, gerakan kepala ke segala
arah.
PalpasiArteri temporalis, spasme otot peri-kranial dan tengkuk,bruit orbital dan
temporal
Pemeriksaan Penunjang :
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan dasar, seperti pemberian antibiotik untuk infeksi, Triptan atau ergot
untuk migrain, dll
2. Pengobatan psikologik dan atau psikotropik, gunanya untuk membantu penderita
agar nyeri kepala akibat stress atau faktor psikologik lainnya dapat sembuh
3. Terapi Medikamentosa, berupa analgetik untuk pengobatan simtomatik nyeri apabila
pengobatan spesifk tidak ada atau tidak memadai
4. Terapi-terapi dengan metode fsik yang bersifat simptomatik bila pengobatan 1,2,
dan 3 kurang memadai atau gagal
PATOFISIOLOGI
Beberapa Mekanisme Umum yang Dapat Memicu Nyeri/Sakit Kepala:
Peregangan/pergeseran pembuluh darah
Traksi pembuluh darah
Kontraksi otot kepala dan leher
Peregangan periosteum
Degenerasi spina servikali atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis,
defsiensi enkefalin
KLASIFIKASI
Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala berulang dengan
serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut,
intensitas nyerinya sedang sampai berat, diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual
dan/ atau muntah, fotofobia dan fonofobia.
Adalah serangan nyeri kepala yg berlangsung 4-72 jam. (International Headache Society
(IHS))
Gejala Klinis :
Klasifkasi Migren :
Migren tanpa aura
Pada migren jenis ini tidak ditemukan aura, tetapi dapat ditemukan adanya gejala
prodromal.
Kriteria Diagnosis :
1. Min. 5X serangan yang termasuk kriteria 2-4.
2. Serangan nyeri kepala berlangsung antara 4-72 jam
(tidak diobati atau pengobatan tidak cukup).
3. Nyeri kepala min. 2x, karakteristik sbb:
lokasi unilateral
sifatnya mendenyut
intensitas sedang sampai berat
diperberat oleh kegiatan fsik
4. Selama serangan min. ada satu dari yang tersebut di bawah ini :
mual dan atau muntah
fotofobia dan fonofobia
5. Tidak berkaitan dgn kelainan lain.
Kriteria Diagnosis :
1. Min. 2X serangan seperti kriteria 2-4.
2. (+) aura (min. 1) tetapi ada kelemahan motorik.
Gang. visual reversibel seperti: Positif (cahaya berkedi-kedip,
bintik-bintik atau garis). Negatif (hilang penglihatan).
Gang. sensoris reversibel termasuk positif (nyeri)/ negatif (hilang
rasa).
Gang. bicara disfasia yang reversibel sempurna
3. min. 2 dibawah ini.
Gejala visual homonim dan/ gejala sensoris unilateral.
Min. timbul satu macam aura secara gradual 5 mnt dan / jenis
aura lainnya 5 mnt.
Masing masing gejala berlangsung 5 60 mnt
4. Nyeri Kepala memenuhi kriteri migran tanpa aura
5. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
Pemeriksaan Penunjang :
CT Scan
MRI
Pungsi Lumbal
Malformasi arteriovenus
Aneurisma serebri
Glioblastoma
Ensefalitis
Meningitis
Meningioma
Sindrom lupus eritematosus
Poliarteritis nodosa
Cluster headache.
Terapi Migren :
Terapi Proflaksis
Dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat proflaksis secara teratur.
Proflaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan proses fsiologis yang
mengontrol aliran darah dan aktivitas sistem syaraf. Obat-obat untuk terapi
proflaksis :
Beta bloker
Antidepresan trisiklik
Metisergit
Asam/Na Valproat
Terapi Obturatif
Menggunakan obat-obat penghilang nyeri dan/atau vasokonstriktor. Obat-obat untuk
terapi abortif :
Analgesik ringan
NSAIDs
Golongan triptan
Ergotamin
Metoklopramid
Kortikosteroid
Analgesik opiat
Tahap akut adalah ergotamin tatrat:
Subkutan atau IM 0,25-0,5 mg (1mg/24 jam)
Oral atau sublingual 2 mg segera setelah nyeri timbul (>10mg/minggu)
Nasal 0,5 mg (1x semprot) (>2mg(4semprotan))
Menghindari faktor penyebab, manajemen lingkungan, memperkirakan siklus
menstruasi, yoga, meditasi, dan hipnotis.
Komplikasi Migren :
rebound headache
nyeri kepala (karena penggunaan obat-obatan analgesia >>> seperti aspirin,
asetaminofen, dll)
Pencegahan Migren :
Gelaja Klinis :
Penderita datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut, nyeri tumpul seperti
tertarik, terbakar atau tidak jelas ciri-cirinya.
Dirasakan di kedua sisi kepala sebagai nyeri tumpul yang menetap atau konstan
TTH terjadi dalam waktu relatif singkat, dengan durasi berubah-ubah (TTH episodik)
atau terus menerus ( TTH kronis).
Klasifkasi :
1. TTH episodik yang jarang (infrequent episodic): 1 serangan per bulan atau kurang dari
12 sakit kepala per tahun
2. TTH episodik yang sering (frequent episodic): 1-14 serangan per bulan arau antara 12
dan18O hari per tahun
3. TTH menahun (Chronic): lebih dari 15 Serangan atau sekurangnya 180 hari per tahun
Etiologi :
Diagnosis :
Durasi atau lamanya TTH tersebut dapat terjadi selama antara 30 menit sampai dengan 7
hari. Nyerinya dapat bersifat unilateral atau bilateral, dan pada TTH tidak adanya pulsating
pai nserta intensitas TTH biasanya bersifat ringan. Pemeriksaan tambahan bisa dengan
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi (foto rontgen, CT Scan), Elektrofsiologik
(EEG, EMG)
Penalataksanaan :
Nyeri kepala klaster (cluster headache) merupakan nyeri kepala vascular yang juga
dikenal sebagai nyeri kepala Horton, nyeri kepala histamine, sindrom Bing, Neuralgia
migrenosa, atau migren merah (red migraine) karena pada waktu serangan akan
tampak merah pada sisi wajah yang nyeri
Nyeri kepala atau muka unilateral yang hebat
15 menit-3 jam
disertai injeksi konjungtiva, lakrimasi, penyumbatan hidung ipsilateral beberapa kali
dalam sehari dalam kurun waktu beberapa minggu hingga bulan.
Pada sebagian penderita menimbulkan nyeri tekan di daerah dasar tengkorak dan
leher ipsilateral.
Gejala Klinis :
Etiologi :
vasodilator (nitrogloserin)
histamin
menghirup asap
stress
panas
perubahan cuaca
terlambat makan
pernah trauma
operasi di kepala
Diagnosa :
Paling sedikit 5 kali serangan dengan kriteria seperti di bawah
Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri temporal
selama15 - 180 menit bila tidak di tatalaksana.
Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
1.Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi
2.Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
3.Edema ipsilateral kelopak mata
4.Berkeringat pada bagian depan dan wajah ipsilateral
5.Ipsilateral miosis dan atau ptosis
6.Sensasi agitasi
Tidak berhubungan dengan kelainan yang lain
Serangan mempunyai frekuensi dari 1 kali setiap hari berbeda hingga 8 kali pada
hari yang sama
Terapi :
Methosergide meleat (sansert), 2 mg 2-3 kali/hari.
Desensitisasi histamin
Derivat ergot
Inhalasi oksigen
Istirahat total
Kompres dingin
Istirahat total dan mengurangi atau menghindari faktor pencetus
Abortif
Oksigen : diberikan 7 liter per -menit selama 10 - 15 menit
Ergotamin : Lebih dianjurkan dalam bentuk sublingual atau supositoris (sesuaidengan
terapi migren)
Proflaksis
Dengan menggunakan obat-obat seperti verapamil, litium, ergotamine, metisergid,
kortikosterois, topiramat.
kepala SEKUNDER :
kepala yang bersangkutan dengan ;
Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan atau leher.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler kranial atau servikal.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskuler intrakranial.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau withdrawalnya.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan homeostasis
Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelainan kranium,
leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau kranial
lainnya.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik.
Neuralgia kranial dan sentral yang menyebabkan nyeri wajah.
Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, nyeri wajah primer atau sentral.