Anda di halaman 1dari 22

Materi Peluang

A. KAIDAH PENCACAHAN
1. Aturan Pengisian Tempat
Andi diundang menghadiri acara ulang tahun temannya. Andi mempunyai tiga
buah baju dua buah celana.
Baju

: Merah, Kuning, Ungu

Celana : Hitam, Biru


Ada berapa cara Andi dapat mamasang-masangkan baju dan celananya?
Penyelesaian:
Banyaknya pasangan celana dan baju yang dapat dipakai Andi ada 6 yaitu:
{(hitam, kuning), (hitam, merah), (hitam, ungu),(biru, kuning), (biru, merah),
(biru, ungu)}

2. Faktorial
Definisi:
n! = 1 2 3 (n 2) (n 1) n atau
n! = n (n 1) (n 2) 3 2 1
1! = 1 dan 0! = 1
Untuk lebih memahami tentang faktorial, perhatikan contoh berikut.
1. 6! = 6 5 4 3 2 1 = 720
2. 3! 2 ! = 3 2 1 2 1 = 6 2 = 12
7!

7654321

3. = = 7 6 5 = 210
4!

4321

3. Permutasi
Dari 5 orang calon pengurus akan dipilih 3 orang untuk menempati posisi
sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Ada berapa banyak cara memilih
pengurus ?

Penyelesaian:
Untuk menjawab hal tersebut marilah kita gambarkan 3 tempat kosong yang
akan diisi dari 5 calon pengurus yang tersedia.
5
x
4
x
3
Kotak (a) dapat diisi dengan 5 calon karena calonnya ada 5
Kotak (b) dapat diisi dengan 4 calon karena 1 calon sudah diisikan di kotak (a).
Kotak (c) dapat diisi dengan 3 calon karena 2 calon sudah diisikan di kotak
sebelumnya.
Sehingga banyaknya susunan pengurus kelas adalah 5 4 3 = 60.
Susunan semacam ini disebut permutasi karena urutannya diperhatikan, sebab
ketua, sekretaris, bendahara tidak sama dengan sekretaris, ketua, bendahara.
a. Permutasi r unsur dari n unsur berbeda
Permutasi pada contoh ini disebut permutasi 3 dari 5 unsur dan
dinotasikan dengan P(5.3) atau 5P3, sehingga:
5P3 = 5 4 3
= 5 (5 1) (5 2)
= 5 (5 1) .. (5 3 + 1),
Secara umum dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Banyaknya permutasi dari n unsur diambil r unsur dinotasikan:
nPr = n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1)
Atau dapat juga ditulis:
(n r) (n r 1) 3.2.1
nPr =n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1) x
(n r) (n r 1) 3.2.1

n (n 1) (n 2) (n 3) (n r + 1)(n r) (n r 1) 3.2.1
nPr =
(n r) (n r 1) 3.2.1

n!
nPr =
(n r)!

Contoh:
Akan disusun berjajar bendera negara-negara: Inggris, Prancis, Jerman, Belanda,
Spanyol dan Yunani. Tentukan banyaknya cara memasang bendera tersebut jika
bendera Inggris dan Prancis harus selalu berdampingan !
Penyelesaian:
Banyaknya negara ada 6 tetapi Inggris dan Prancis harus berdampingan
sehingga Inggris dan Prancis dihitung 1. Jadi banyaknya negara ada 5,
untuk menyusun benderanya 5P5 = 5!
Inggris dan Prancis dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 5! x 2!
=5x4x3x2x1x2x1
= 240
b. Permutasi Jika Ada Unsur yang Sama
Untuk menghitung banyaknya permutasi jika ada unsur yang sama, marilah kita
lihat contoh berikut.
Berapakah banyaknya kata yang dapat disusun dari huruf-huruf pembentuk kata:
A, D, A, M ?
Penyelesaian:
Banyaknya kata = {(ADAM), (ADMA), (AMAD), (AMDA), (AAMD), (AADM), (DAAM),
(DAMA), (DMAA), (MAAD), (MADA), (MDAA)}
ternyata banyaknya kata hanya ada 12, hal ini berbeda kalau tidak ada huruf
yang sama banyaknya cara ada 4! = 24

Dari contoh dapat dijabarkan 12 = 4 3 atau permutasi 4 unsur dengan 2


4!
unsur sama ditulis:
2!
Secara umum banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur
yang sama dapat ditentukan dengan rumus:
n!
P =
k! l! m!
Perhatikan simulasi berikut!
Contoh 6:
Berapakah banyaknya kata yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pembentuk
kata MATEMATIKA?
Penyelesaian:
MATEMATIKA
Banyak huruf =10
banyak M = 2
banyak A =3
banyak T = 2
10!

10 x 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1

P = =
2! 3! 2!

2x1x3x2x1x2x1

3628800
P = = 151200
24
Banyaknya kata yang dapat dibentuk ada 151200 kata

c. Permutasi Siklis
Andi, Budi dan Candra hendak duduk mengelilingi sebuah meja. Berapakah
banyak cara mereka dapat duduk mengelilingi meja tersebut?
Kalau mereka duduk berjajar banyaknya cara ada 3! = 6 yaitu
{ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA}
Bagaimana kalau mereka mengelilingi sebuah meja ?
Kemungkinan 1 diperoleh bahwa ABC = CAB = BCA
Kemungkinan 2 diperoleh bahwa ACB = CBA = BAC
Sehingga banyak cara mereka duduk hanya ada 2 cara
ternyata banyaknya cara 3 orang duduk mengelilingi sebuah meja = (3 - 1)!
Secara umum banyaknya permutasi siklis dapat ditentukan dengan rumus:

P= (n - 1)!
Contoh 7:
Berapakah banyaknya cara 8 orang dapat duduk mengelilingi api unggun jika 2
orang tertentu harus selalu berdampingan?
Penyelesaian:
Banyaknya orang ada 8 tetapi dua orang tertentu harus berdampingan (dihitung
satu) sehingga banyaknya orang ada 7,
Permutasi siklis 7 orang = (7 - 1)!
Dua orang yang berdampingan dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 6! x 2!
=6x5x4x3x2x1x2x1
= 1440

4. Kombinasi
Ada tiga sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama, mereka adalah
Adi, Budi, dan Candra. Saat bertemu mereka saling berjabat tangan, tahukah
kamu berapa banyak jabat tangan yang terjadi?
Adi berjabat tangan dengan Budi ditulis {Adi, Budi}.
Budi berjabat tangan dengan Adi ditulis {Budi, Adi}.
Antara {Adi, Budi} dan {Budi, Adi} menyatakan himpunan yang sama, hal ini
disebut kombinasi. Di lain pihak {Adi, Budi}, {Budi, Adi} menunjukkan urutan
yang berbeda yang berarti merupakan permutasi yang berbeda.
Dari contoh dapat diambil kesimpulan:
Permutasi = Adi Budi, Adi Candra, Budi Adi,
Budi Candra, Candra Adi, Candra Budi
= 6 karena urutan diperhatikan
Kombinasi = Adi Budi, Adi Candra, Budi Candra
= 3 karena urutan tidak diperhatikan
6

permutasi

Kombinasi = 3 = =
2

Jadi kombinasi dari 3 unsur diambil 2 unsur ditulis:


3P2

3!

3C2 = =
2

2! (3 2)!

Secara umum dapat disimpulkan bahwa:


Banyaknya kombinasi dari n unsur yang berbeda diambil r unsur
n
ditulis dengan C atau C(n. r) atau nCr, sehingga:
r

n!

nCr = =
r!

(n - r)! r!

Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih memahami tentang kombinasi.


Contoh 8:
1. Hitunglah nilai dari:
a. 8C4
b. 6C2 4C3
Penyelesaian:
8!

8!

8x7x6x 5x4x3x2x1

a. 8C4 = = = = 70
(8 - 4)! 4!

6!

4! 4!

4x3x2x1x4x3x2x1

4!

6x 5x4x3x2x1

4x3x2x1

b. 6C2 4C3 = x = x = 70
(6 - 2)! 2! (4 - 3)! 3! 4 x 3 x 2 x 1 x 2 x 1

Penyelesaian:

1x3x2x1

10!
10C3 =
(10 - 3)! 3!

10!
=
7! 3!

10 x 9 x 8 x 7!
=
7! 3 x 2 x 1

720
=
6

= 120

Contoh 10:
Dalam pelatihan bulutangkis terdapat 8 orang pemain putra dan 6 orang pemain
putri. Berapakah pasangan ganda yang dapat diperoleh untuk:
a. ganda putra
b. ganda putri
c. ganda campuran
Penyelesaian:
a. Karena banyaknya pemain putra ada 8 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:

8!

8.7.6!

56

8C2 = = = = 28
(8 - 2)! 2!

6! . 2. 1

b. Karena banyaknya pemain putri ada 6 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:

6!

6.5.4!

30

6C2 = = = = 15
(6 - 2)! 2!

4! . 2. 1

c. Ganda campuran berarti 8 putra diambil satu dan 6 putri diambil 1, maka:

8!

6!

8!

6!

8C1 x 6C1 = x = x = 8 x 6 = 48
(8 - 1)! 1! (6 - 1)! 1!

7!

5!

Contoh 11:
Dari 7 siswa putra dan 3 siswa putri akan dibentuk tim yang beranggotakan 5
orang. Jika disyaratkan anggota tim tersebut paling banyak 2 orang putri,
berapakah banyaknya cara mambentuk tim tersebut?
Penyelesaian:
Karena anggota tim ada 5 dan paling banyak 2 putri maka kemungkinannya
adalah: 5 putra atau 4 putra 1 putri atau 3 putra 2 putri
Banyak cara memilih 5 putra =7C5
Banyak cara memilih 4 putra 1 putri =7C4 . 3C1
Banyak cara memilih 3 putra 2 putri =7C3 . 3C2

Banyak cara = 7C5 + 7C4 . 3C1 + 7C3 . 3C2

7!

7!

3!

7!

3!

= + x + x
(7 - 5)! 5! (7 - 4)! 4!

7 . 6 . 5!

(3 - 1)! 1!

7 . 6 . 5 . 4! 3 . 2 . 1

(7 - 3)! 3!

(3 - 2)! 2!

7 . 6 . 5 . 4!

3.2.1

= + x + x
2 . 1 . 5!

3 . 2 . 1 . 4!

2.1

4! . 3 . 2 . 1

2.1

= 105 + 105 + 21 = 231

Jadi banyaknya cara membentuk tim ada 231 cara


B. RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN
1. Ruang Sampel
Tahukah kamu, apa saja yang mungkin muncul ketika sebuah dadu dilempar
sekali ?
Kemungkinan yang muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 atau 6.
Jadi banyaknya himpunan semua kejadian yang mungkin pada pelemparan
sebuah dadu sekali ada 6.
Himpunan semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan disebut Ruang
Sampel atau Ruang Contoh biasa diberi lambang huruf S
Bagaimana kalau sebuah koin uang logam dilemparkan sekali, apa saja yang
mungkin muncul?
S = {Angka, gambar}
n(S) = 2

2. Kejadian
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh 14:

Dua buah dadu dilemparkan bersamaan sekali, tentukan kejadian munculnya


a. jumlah kedua dadu 10
b. selisih kedua dadu 3
c. jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1
d. jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5
Penyelesaian:
Untuk mengerjakan soal ini kita lihat jawaban contoh 13.
a. Jumlah kedua dadu 10 ={(4, 6), (5, 5), (6, 4)}
Jadi banyaknya kejadian ada 3
b. Selisih kedua dadu 3 ={(1, 4), (2, 5), (3, 6), (4, 1), (5, 2), (6, 3)}
Jadi banyaknya kejadian ada 6
c. Jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1 ={(2, 3), (3, 2)}
Jadi banyaknya kejadian ada 2
d. Jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5 ={(1, 3), (2, 2), (3, 1), (1, 6), (6, 1}
Jadi banyaknya kejadian ada 5
C. PELUANG SUATU KEJADIAN
1. Peluang Suatu Kejadian
Sebelum mempelajari peluang suatu kejadian, marilah kita ingat kembali
mengenai ruang sampel yang biasanya dilambangkan dengan S. Kejadian adalah
himpunan bagian dari ruang sampel, sedangkan titik sampel adalah setiap hasil
yang mungkin terjadi pada suatu percobaan. Jika A adalah suatu kejadian yang
terjadi pada suatu percobaan dengan ruang sampel S, di mana setiap titik
sampelnya mempunyai kemungkinan sama untuk muncul, maka peluang dari
suatu kejadian A ditulis sebagai berikut.

n(A)
P(A) =
n(S )

Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A

n(A) = banyaknya anggota A


n(S) = banyaknya anggota ruang sampel S

Contoh :
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang muncul:
a. ketiganya sisi gambar;
b. satu gambar dan dua angka.

Penyelesaian:
a. S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
Maka n(S) = 8
Misal kejadian ketiganya sisi gambar adalah A.
A = {GGG}, maka n(A) = 1
n(A)

P(A) = =
n(S )

b. Misal kejadian satu gambar dan dua angka adalah B.


B = {AAG, AGA, GAA}, maka n(B) = 3
n(B)

P(B) = =
n(S )

Contoh:
Andi mengikuti acara Jalan Santai dengan doorprize 5 buah sepeda motor. Jika
jalan santai tersebut diikuti oleh 1000 orang, berapakah peluang Andi
mendapatkan doorprize sepeda motor?

Penyelesaian:
S = semua peserta jalan santai

maka n(S) = 1000


Misal kejadian Andi mendapatkan motor adalah A.
A = {Motor1, Motor2, Motor3, Motor4, Motor5}
maka n(A) = 5
n(A)

P(A) = = =
n(S )

1000

200
1

Jadi peluang Andi mendapatkan doorprize sepeda motor


200
2. Kisaran Nilai Peluang
Untuk mengetahui kisaran nilai peluang, perhatikan soal berikut:
Contoh 18:
Sebuah dadu dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya
a. Mata dadu 8

b. Mata dadu kurang dari 7

Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
misal kejadian muncul mata dadu 8 adalah A
A = { }, n(A) = 0
n(A)

P(A) = = = 0
n(S )

Kejadian muncul mata dadu 8 adalah kejadian mustahil, P(A) = 0


b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
misal kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah B
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(B) = 6
n(B)

P(B) = = = 1

n(S )

Kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah kejadian pasti, P(A) = 1

Jadi kisaran nilai peluang: 0 P(A) 1

3. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian


Frekuensi harapan dari sejumlah kejadian merupakan banyaknya kejadian
dikalikan dengan peluang kejadian itu. Misalnya pada percobaan A dilakukan n
kali, maka frekuensi harapannya ditulis sebagai berikut.

Fh = n P(A)

Contoh 19:
Pada percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus sebanyak 240 kali,
tentukan frekuensi harapan munculnya dua gambar dan satu angka.
Penyelesaian:
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} n(S) = 8
A = {AGG, GAG, GGA} n(A) = 3
n(A)

Fh(A) = n P(A) = 240 = 240 = 90 kali


n(S)

4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Untuk mempelajari peluang komplemen, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu sekali, berapakah peluang munculnya:
a. nomor dadu ganjil,
b. nomor dadu tidak ganjil?
Penyelesaian:

a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6.


A adalah kejadian keluar nomor dadu ganjil
A = {1, 3, 5}, maka n(A) = 3 sehingga
n(A)

P(A) = = =
n(S )

b. B adalah kejadian keluar nomor dadu tidak ganjil


B = {2, 4, 6}, maka n(B) = 3 sehingga
n(B)

P(B) = = = , Peluang B adalah Peluang komplemen dari A


n(S )

Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:

P(A) + P(AC) = 1 atau P(AC) = 1 P(A)

Contoh:
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang munculnya paling
sedikit satu angka !
Penyelesaian:
Cara biasa
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
A = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA}, maka n(A) = 7
n(A)

P(A) = =
n(S )

Cara komplemen
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
Ac = {GGG}, maka n(Ac) =1

n(Ac)

P(Ac) = =
n(S )

P(A) = 1 P(Ac) = 1 =
8

5. Peluang Kejadian Majemuk


a. Peluang Gabungan 2 kejadian
Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A B ditentukan dengan aturan:
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan
ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang
kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima!
Penyelesaian:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan prima : {2, 3, 5} P(B) =3/6

AB = {3, 5} P{AB} = 2/6


P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)
= 3/6 + 3/6 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3

Contoh:
Diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge, tentukan peluang terambilnya kartu
As atau kartu Hati!
Penyelesaian:n(S) = 52 (karena banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
4
P(A) =
52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
13
P(B) =
52
n(AB) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
1
P(AB) =
52
4

13

16

P(A B) = P(A) + P(B) P(AB) = + =


52

52

52 52
16

Jadi peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah


52

b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing)

Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi
bersama-sama. Ini berarti AB = 0 atau P(AB) = 0
Sehingga: P (A B) = P(A) + P(B) P(AB) = P(A) + P(B) 0
P (A B) = P(A) + P(B)

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan
ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang
kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap!
Penyelesaian:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} P(B) =3/6
AB = {} P(AB) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 2 bola kuning dan 1 bola biru. Akan diambil
sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambilnya bola merah atau bola
kuning!
Penyelesaian:
8!

8!

8 . 7!

n(S) = 8C1 = = = = 8
1!(8- 1)!

1 . 7!

7!

Misal kejadian terambilnya kelereng merah adalah A, maka:


5!

5!

n(A) = 5C1 = = = 5,
1!(5 - 1)!

4!

n(A)

P(A) = =
n(S)

Misal kejadian terambilnya kelereng kuning adalah B, maka:


2!

2!

n(B)

n(B) = 2C1 = = = 2,
1!(2 - 1)!

P(B) = =

1!

n(S)

AB = {} (Kejadian saling lepas)


5

P(A B) = P(A) + P(B) = + =


8

Jadi peluang terambilnya bola merah atau bola kuning


8
c. Peluang Kejadian Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan sebaliknya, atau
terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya
kejadian B maka dua kejadian ini disebut kejadian saling bebas. Hal ini seperti
digambarkan pada pelemparan dua buah dadu sekaligus.
A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan
B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5
maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, dan
peluang kejadian ini dapat dirumuskan:
P(AB) = P(A) P(B)
Coba kamu pelajari contoh berikut untuk lebih memahami tentang kejadian
saling bebas.
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama, tentukan peluang munculnya mata
dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua!
Penyelesaian:
Kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian
munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua jadi ini adalah dua kejadian yang
saling bebas
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), .., (6, 6)} n(S) = 36
Misal kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, maka:

A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n(A) = 6 P(A) = =
36

Misal kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, maka:
6

B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} n(B) = 6 P(B) = =
36

P(AB) = P(A) P(B) = =


6

36

Jadi peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
1
pada dadu kedua =
36
Contoh:Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak B berisi 5
bola merah dan 2 bola kuning. Akan diambil sebuah bola secara acak dari
masing-masing kotak. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A
dan terambilnya bola kuning dari kotak B!
Penyelesaian:Kotak A
8!

8!

8 . 7!

n(S) = 8C1 = = = = 8
1!(8- 1)!

1 . 7!

7!

Misal kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, maka:


5!

5!

n(A) = 5C1 = = = 5,
1!(5 - 1)!
Kotak B

4!

n(A)

P(A) = =
n(S)

7!

7!

7 . 6!

n(S) = 7C1 = = = = 7
1!(7- 1)!

1 . 6!

6!

Misal kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, maka:


2!

2!

n(B)

n(B) = 2C1 = = = 2,
1!(2 - 1)!

P(B) = =

1!
5

n(S)
2

P(AB) = P(A) P(B) = =


8

28

6. Peluang Kejadian Bersyarat


Dua kejadian disebut kejadian bersyarat atau kejadian yang saling bergantung
apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau
tidak terjadinya kejadian B. Peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian
B telah terjadi adalah:
P(AB)
P(A/B) = P(B) 0
P(B)

Atau Peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi adalah:
P(AB)
P(B/A) = P(A) 0
P(A)

Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Akan diambil sebuah bola
secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan
peluang terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:

Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A,


maka:
n(A)

P(A) = =
n(S)

Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, maka:
n(B/A)

P(B/A) = =
n(S)

7
5

P(AB) = P(A) P(B/A) = =


8

14

Demikianlah sedikit uraian materi tentang rumus-rumus peluang. Anda bisa


mempelajari sifat-sifat dan konsep peluang lainnya di sini
Atau jika anda menginginkan rumus-rumus ringkasnya dan ingin mendownload
rumus-rumus peluang di atas, anda bisa menuju ke sini
Untuk peta materi secara keseluruhan silahkan ke halaman ini
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca. Semoga ada manfaatnya.
Artikel Terkait

Game dan Tebak-tebakan Matematika Bab PeluangPernah suatu ketika dalam


proses kegiatan pembelajaran di kelas seorang siswa menyeletuk: "Pak, kenapa
sih orang duduk melingkar saja mesti dipersoal ... .
Tugas Pengganti Remidi Matematika Tahun Pelajaran 2013/2014PENGUMUMAN
REMIDI MATEMATIKASiswa yang mengikuti remidi adalah siswa dengan nilai tes
kurang dan / atau nilai rata-rata akhir belum mencapai KKM.Sis ... .

SUMBER :
2011-2014 Matematrick. All rights reserved
Template Simple. Powered by Blogger.
http://matematrick.blogspot.com/2014/05/materi-matematika-sma-kelas-xipeluang.html

Anda mungkin juga menyukai