Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
hidup secara berpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peranan-peranan sosial
d.
keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.
Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri
unik tersendiri.
Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami istri da anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga serta beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungan (Sudiharto, 2007)
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua anak atau lebih yang tergabung dan terkait
karena hubungan darah perkawinan, adopsi, dan hidup bersama dengan perannya masing-masing
serta saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mempertahankan suatu
kebudayaan.
2. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1986), dan Effendy (1998), menyatakan adanya beberapa tipe/bentuk
keluarga lain :
a. keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b. Keluarga besar (extended family), adalah kelurga inti ditambah dengan sanak saudara, seperti
nenek, kakek, keponakan, dan sebagainya.
c.
Kelurga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
berikut :
Fungsi efektif adalah fungsi yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini membutuhkan
lain.
Fungsi repdoduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu, meingkatkan penghasilan untuk
e.
Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu berperan sebagai satu rumah tangga
yang dapat mengemudikan keluarga. Peran ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi
keluarga, keharmonisan, kerukunan yang dapat mewarnai keluarga dalam hubungan tertentu.
Dalam hubungan dengan anak : ibu berperan sebagai seorang yang mempunyai kaitan yang
pertama. Dalam kehidupan anak, ibu merupakan kasih sayang yang abadi.
b. Peranan Ayah
Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala keluarga bersama ibu untuk
menjaga kelangsungan hidup keluarga. Peran ayah dalam kehidupan keluarga adalah sebagai
suami, ayah dari anak-anaknya, perncari nafkah, pendidik, pelindung dan sebagai anggota
masyarakat.
6. Tugas Keluarga
Menurut Friedmen dalam Effendy, (1998), tugas dari keluarga yaitu mengenal gangguan
perkembangan keadaan setiap anggota keluarga, mengambil keputusan untuk tindakan yang
tepat, memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang tidak dapat membantu diri karena
cacat atau uianya terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan kepribadian anggota keluarga, mempertahankan hubungan timbal balik antara
anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukan pemanfaatan dengan baik
akan fasilitas-fasilitas kesehatan.
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).
Tabel 1.
Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan
1
anggota keluarga
6. Keluarga melalui pelepasan anak a. Memperluas jaringan keluarga dari
sebagai dewasa
gkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara
terus-menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien dalam tahap ini
mengharuskan perawat menentukan secepat mungkin pengalaman lalu pasien, pengetahuan yang
dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan dimasa yag akan datang. Dalam tahap pengkajian
terdiri dari beberapa tahap meliputi :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi atau data dari berbagai
pihak keluarga, petugas kesehatan dan hasil rekawan medis. Data yang dikumpulkan adalah data
yang bersifat objektif dan subjektif, data demografi, riwayat tumbuh kembang, riwayat penyakit
keluarga, aktifitas sehari-hari, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium. Sumber data yang
didapatkan melalui anamnessa, observasi dengan pemeriksaan fisik. Riwayat penyakit sekarang,
biasanya penderita malaria mengeluh demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat, merasa
pusing, mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus segera mendapat pengobatan. Dalam
hal ini keluarga mempunyai keterlibatan dalam fungsi perawatan kesehatan keluarga seperti
kesanggupan keluarga dalam melakukan tugas perawatan dengan memeriksakan anggota
keluarga ke tempat pelayanan kesehatan misalnya puskesmas. Riwayat penyakit keluarga,
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, adakah anggota keluarga yang mengalami
penyakit turunan atau penyakit yang sama. Riwayat psikososial, Identifikasi hubungan sosial
keluarga dalam masyarakat, hubungan interaksi anggota keluarga, tanggapan pasien tentang
penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang digunakkan keluarga. Riwayat spritual, kaji
ketaatan beribadah pasien dan menjalankan kepercayaanya serta support sistem dalam keluarga.
Pada aktivitas sehari-hari, penyakit malaria terjadi karena keluarga kurang memelihara
lingkungan sekitar rumah, terlihat dari selokan yang kotor, masih ada gantungan pakaian di
dalam kamar, keadaan seperti ini dapat dijadikan sarang nyamuk dan keluarga dapat terinfeksi
malaria. Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan infeksi dengan melihat adanya anemia,
splenomegali, hepatomegali, dan iktrus, dan pemeriksaan palpasi dengan melakukan perabaan
untuk mengetahui adanya pembekakan pada organ limpa dan hati.
2. Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan masalah kesehatan keluarga. Ada 5
kelompok masalah keperawatan keluarga yaitu ; 1) ketidaksanggupan mengenal masalah
kesehatan keluarga, 2) ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalan melakukan
tindakan yang tepat, 3) ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, 4)
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga, 5) ketidakmampuan menggunakan sumber di
masyarakat guna memelihara kesehatan.
Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan
memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat
2. Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk
menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan
perawat.
3. Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat ditingkatkan.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995, yang berkaitan dengan masalah
fungsi perawatan kesehatan adalah sebagai berikut :
a.
Kritera
Sifat masalah
Skor
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Dengan mudah
Hanya sebagaian
Tidak dapat
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Bobot
1
1
2
Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat
mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan kepada
asuhan keperawatan yang telah didusun
f.
Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil, implementasi dengan kriteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak
berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
A. Pengertian diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya dengan
konsistensi yang lebih encer. Beberapa pengertian diare menurut beberapa ahli adalah :
1. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak,
konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapa bercampur lendir dan darah atau hanya
lendir saja. (FK UI 1997)
2. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal ditandai dengan seringnya
kehilangan cairan dan faeces yang tidak berbentuk (Susan Martin T 1998.8)
3. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
(Suharyono 1999:51)
4. Bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistesi tinja yang dikeluarkan (Soeprapto
Doitono dkk 1999)
B. Macam diare
Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas Airlangga (1994) diare dapat
dikelompokan menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau diklasifikan menjadi
1. Diare akut terbagi atas
a. Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a. Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dahidrasi
3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
C. Penyebab diare
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
anak,
diare pada
b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare
seperti otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis.
2. Faktor makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
3. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapi dapat
ditemukan pada akan yang lebih besar
D. Mekanisme terjadinya diare
1. Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik di
dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi penggeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
2. Gangguan sirkulasi
Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus dan selanjutnya timbul diare
karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibakan bakteri
tumbuh berlebihan, sehingga selanjutnya timbul diare pula.
E. Gejala klinik
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang
2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare
3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka timbul dehidrasi
F. Prinsip penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
2. Distetik
3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah sebagai berikut :
a.
Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya, tujuan terapi
tersebut untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti
cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.
b.
Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menhindarkan efek buruk
pada status gizi.
c.
E. Komplikasi
a.
b. Renjatan hipovolemik.
c.
Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada
elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena kerusakan vili
mukosa usus halus.
e.
f.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan diare
penurunan pemasukkan.
Intervensi :
a. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
dan muntah,
b. Pantau masukan dan keluaran yang meliputi frekuensi, warna, dan konsistensi
c. Kaji tanda-tanda vital (suhu, nadi)
d. Timbang BB setiap hari
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan pemasukan,
gangguan malabsorbsi nutrisi
Intervensi :
a. Observasi muntah dan berak tiap 4 jam
b. Berikan makanan secara bertahap dengan menaikan dari diit lunak ke diit biasa
c. Timbang berat badan tiap hari
d. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Perubahan integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan seringnya defekasi
Intervensi :
a. Jagalah agar daerah popok bersih dan kering
b. Periksa dan ganti popok tiap jam/basah
c. Bersihkan daerah perineal dengan air dan sabun yang tiap BAB
d. Bubuhi krim/salep/lotion pada daerah ruam di bokong
4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan pemaparan informasi terbatas salah interpretasi
informasi
Intervensi :
a. Bahas proses penyakit dengan istilah yang dapat dipahami, jelaskan tentang agen penyakit.
Tindakan pencegahan dan pentingnya cuci tangan sampai bersih
b. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukan sikap ramah dan tulus dalam
membantu pasien
c. Jelaskan tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan antara pemasukan dan haluaran
cairan
DAFTAR PUSTAKA
Hari/ Tanggal
Waktu
1 x 90 menit
Tempat
Topik Kegiatan
Pengkajian
A. LATAR BELAKANG
Keluarga sebagai penerima pelayanan kesehatan dibutuhkan peran aktif dalam seluruh proses
perubahan sejak pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan sebagai focus
keperawatan keluarga berupa promotif dan preventif.
Menindaklanjuti hasil pengumpulan data maka sebagai proses penentuan prioritas masalah
sehingga evaluasi perlu kesepakatan keluarga. Berhasil tidaknya penanganan masalah kesehatan
keluarga bergantung dari peran serta keluarga yang difasilitasi oleh petugas kesehatan maupun
dukungan dari lintas program dan lintas sektoral.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh data-data yang akurat sehingga dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
pada keluarga.
2.
a.
b.
c.
Tujuan Khusus
Dapat mengidentifikasi masalah dalam keluarga
Menyadari masalah kesehatan keluarga yang ada pada keluarganya
Secara langsung bersama-sama dapat melihat data-data yang ada dalam keluarga.
C. PESERTA
Seluruh Keluarga TN.A
D. SETTING WAKTU
NO
1
2
WAKTU
5 menit
80 menit:
10 Menit
KEGIATAN
Perkenalan
Pengkajian:
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
40 Menit
Kontrak Waktu
30 Menit
5 Menit
PENANGGUNG JAWAB
Pembimbing
pembimbing
Pembimbing
a.
b.
c.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
a.
Umur
: 27 Tahun
b. Alamat
c.
Pekerjaan
: Sopir
d. Pendidikan
: SMA
b. Ibu
a. Umur
a.
Alamat
: 25
b. Pekerjaan
c.
: SMA
Pendidikan
b. Identitas klien :
a.
Nama : A/ AW
b. Umur : 4 tahun
c.
c.
Komposisi keluarga
: 4 Orang
Tabel 1
Data Anggota Keluarga
No
Nama
Jenis
kelamin
Hubungan
Umur
dgn
Pendidikan
SMA
Tn.A
Laki - laki
27 thn
keluarga
Suami
Ny.N
Perempuan
25 thn
Istri
SMA
a/ AW
Laki-laki
4 thn
Anak
c.
d. Tipe keluarga : Keluarga inti (nucleur Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
e.
f.
Tindakan yg dilakukan
Sehat
25 thn
Sehat
membawa penderita di
4 thn
Sehat
Lengkap
No
Nama
Umur
Tn. A
27 thn
Ny. N
a/A W
kesehatan
puskesmas
C. Karakteristik Rumah
1. Riwayat rumah yang di tempati
Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah
3X 4 m.
2. Sanitasi dan penggunaan sarana air besih
Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan lainnya diambil
dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan. Penggunaan air minum dimasak terlebih
dahulu, keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan membuang sampah di tempat pembuangn
sampah umum.
3. Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal dari Bugis
hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik
4. Mobilitas geografi keluarga
Tn A dan Ny N Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di kelurahan Batu Merah RT
003 / RW 18 sampai sekarang
5. Perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila sedang
berkumpul yaitu saat melaksanakan ibadah.
6. Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. A
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, tetapi yang
mengambil keputusan adalah Tn. A yang berperan sebagai kepala keluarga saat ini. Apabila
ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan bersama - sama dengan istri.
2. Stuktur peran
Peran Tn. A sebagai kepala keluarga, pelindung dan Ny. N berperan sebagai dalam
mengurus, mengasuh, mencari,nafkah tambahan dan menyiapkan makanan bagi suami dan
anaknya sedangkan a/AW berperan sebagai anak.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif
a. Gambaran diri
Tn.
Ny.N
a/AW
KET
A
Baik
Baik
----
Anak Nl
Ya
Ya
Ya
belum tau
tentang
b. Perasaan dimiliki
dan memiliki
Ya
Ya
Ya
Gambara
n diri
c. Dukungan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tn.
Ny.N
a/AW
KET
A
Baik
Baik
Baik
Ya
Ya
Ya
terhadap Keluarga
d. Kehangatan Dalam
Keluarga
e. Saling menghargai
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi
a. Interaksi dan
hubungan keluarga
b. Keluarga belajar
mengenai
norma,disiplin,bud
aya dan prilaku
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a.
b. Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit : Keluarga kurang mengetahui penyakit Diare
c.
3.
KOMPONEN
Riwayat Penyakit Saat
TN.A
Tidak ada
NY.N
Tidak ada
a/AW
Diare
Ini
Keluhan Yang
Tidak ada
Tidak ada
BAB 4X/hari
dirasakan
Tanda dan Gejala
Tidak ada
Tidak ada
4
5
Penyakit Sebelumnya
Tanda-Tanda Vital
Tidak ada
Tidak ada
TD:120/80 MmHg
R:20X/Menit
N:80X/menit
S:36.20C
TD:110/70 MmHg
R:20X/Menit
N:80X/menit
S:360C
R:24X/Menit\
S:37.50C
6
7
8
9
10
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Respirasi
Sistem.Gastrointestinal
Sistem Persyarafan
Sistem Musculoskeletal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
N:100X/menit
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan selama asuhan
kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh a/ A W dapat sembuh dan anggota
keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu bagaimana cara pencegahan penyakit
Diare
I. Klasifikasi Data
1.
a.
DS
b. Badan lemas
c.
Anaknya rewel
b. Kosistensi:Cair
c.
Bau: Busuk
Tanda-tanda vital
1) Nadi
: 100 x/menit
2) Suhu
: 35,5 C 0
3) Respirasi
: 24 x/menit
J. Analisa Data
No
Data
1. DS: Keluarga Tn.A mengatakan
Rewel
Etiologi
Ketidakmampuan
Masalah
Kurang
keluarga megenal
pengetahuan
masalah kesehatan
tentang penyakit
Diare
DO :
2.
kesehatan
pengeluaran cairan
Kosistensi:Cair
Keadaan umum Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi
: 100 x/menit
Suhu
: 35,5 C 0
Devisite volume
Respirasi : 24 x/menit
1. Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan
No
Kritera
1
Sifat masalah
Aktual
Skor
3/3X1=1
2/2X2=2
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Potensial
masalah untuk
dicegah
Cukup
2/3X1=2/3
Menonjolnya
masalah
Masalah harus
segera ditangani
2/2X1=1
TOTAL
4.2/3
Pembenaran
BAB Mencret 4X/hari,
Badan lemas,konjungtiva
pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah, jika tidak
segera diatasi bisa
menyebabkan terjadinya
dehidrasi
Keluarga Tn.A mau tahu
tentang diare tetapi masih
belum mampu untuk
merawat anaknya
Masalah masih dapat
dicegah agar tidak terjadi
komplikasi sebab diare
tidak ditangani segera akan
berakibat fatal dan dapat
memperburuk kondisi
penderita
Masalah diare yang diderita
a/AW sangat dirasaklan
betul oleh keluarga Tn.A
dan keluarga ingin segera
masalah yang dialami
anaknya segera ditangani
Skor
3/3X1=1
1/2X2=1
Kemungkinan
Pembenaran
Diare adalah penyakit yang
sering terjadi tetapi karena
pegetahuan keluarga Tn.A
kurang sehingga
menyebabkan anaknya
mengalami diare
Masalah masih mungkin
masalah dapat
diubah
cukup
Potensial
masalah
dicegah
Tinggi
3/3X1=1
untuk
Menonjolnya
masalah
Masalah harus
tidak
segera
ditangani
TOTAL
0/2X1=0
Evaluasi
gal
Jumat/15- Memberikan S : Keluarga Tn.L
12-2011
penyuluhan
mengatakan
cairan
tubuh
berhubunga
mengatasi
n dengan
pengeluaran
cairan
berikan
Keluarga mampu
tubuh
minuman
mendemontrasika
kembali cara
A : masalah
cairan yang
teratasi
hilang
Teruskan
P : intervensi
pemberian
ASI dan
Makanan
Mencari
pengobatan
lanjutan
1.
Mendemontra
sikan cara
menyiapkan
Oralit
2. Memberikan
kesempatan
dihentikan
kepada
keluarga untuk
mencoba cara
menyiapkan
Oralit
RENCANA DIAGNOSA MENURUT SCORING
No
2
Diagnosa
Hari/Tanggal
Implementasi
Keperawatan
Kurang pengetahuan
Jumat/15-12-
Memberikan
S : Keluarga Tn.A
sehubungan dengan
2011
penyuluhan
mengatakan
ketidakmampuan
tentang:
keluarga mengenal
1.Pengertian
masalah kesehatan
Diare
2.Penyebab
Diare
3.Tanda dan
gejala Diare
4.Pencegahan
Diare
Evaluasi
1. Keluarga dapat
menyebutkan tanda
dan gejala Diare
2. Keluarga dapat
mengidentifikasikan
cara pengobatan dan
perawatan
3. Keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan keluarga
O:
Respon keluarga
terhadap penyuluhan
yang diberikan baik
serta ada
interaksi/komunikasi 2
arah.
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
N
O
Tujuan
Umum
D
X
1 Selama
. 2 kali
kunjun
gan
rumah
kekura
ngan
cairan
tubuh
dapat
teratasi
Khusus
Setelah
dilakuk
an
penyul
uhan
tentang
penyak
it Diare
keluarg
a
mampu
:
1.
Menye
butkan
Penceg
ahan
dan
cara
mengat
asi
diare
Kruteria
Evaluasi
Krite Standar
ria
Intervensi
Resp 1.
onVe
rbal
Peng
etahu
an
Hari/ Tanggal
Waktu
: 1 x 45 menit
Topik Kegiatan
B. TUJUAN
a.
Tujuan Umum
Diharapakan dalam jangka kurang lebih 45 menit dapat dilakukan penyuluhan tentang Diare
2. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Diare
3. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Diare
4. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan cara pencegahan penyakit Diare
C. PESERTA
Seluruh Pasien/pengunjung dipuskesmas Waihaong
D. SETTING TEMPAT
KETERANGAN :
: Pembawa Materi
: Peserta
E. SETTING WAKTU
NO
WAKTU
KEGIATAN
PEMBICARA
PENANGGUNG
JAWAB
1
2
3 menit
15 menit
Perkenalan
Penyajian
Iswandi
Iswandi
Pembimbing
Pembimbing
3
4
5
20 menit
5 menit
2 menit
materi
Tanya jawab
Evaluasi
Penutup
Kel.Tn.A+ Iswandi
Iswandi
Iswandi
Pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
F. METODE
Ceramah, Tanya jawab
G. MEDIA
Leaflet Diare
H. MATERI
DIARE
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar lebih dari sehari encer atau cair
2. Cara Mengatasi Diare
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
g.
h.
i.
d.
j.
k.
l.
e.
m.
n.
o.
p.
f.
Segera beri banyak minum dengan cairan yang tersedia di rumah tangga seperti:
Kuah sayur
Kuah sop
Air tajin
Air the
Air matang
Larutan gula garam
Bila ada beri oralit
Cara menyiapkan oralit
Umur kurang dari 1 tahun: - gelas
Umur 1-4 tahun: - 1 gelas
Umur diatas 5 tahun: 1- gelas
Cara menyiapkan oralit
Sediakan 1 gelas air matang
Masukan semua bubuk oralit 200 ml kedalam gelas
Aduk sampai rata
Cara pembuatan larutan gula garam
Sediakan 1 gelas air matang
2 sendok teh garam
1 sendok teh gula
Aduk sampai rata
Teruskan pemberian makanan
Selama diare:
q. Teruskan dan tingkatkan pemberian Asi pada bayi yang masih menyusui
r. Anak diatas 6 bulan, beri makanan tambahan:
Bubur dan sayuran
I.
1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan penyuluhan telah direncanakan 1 hari sebelum kegiatan
b. Rencana penyuluhan dikoordinasikan dengan Pembimbing Program penyuluhan dan
Pembing Institusi Pendidikan untuk persiapan tempat.
2. Evaluasi Proses
Acara kegiatan bertempat di rumah keluarga Tn.a Di kelurahan Batu Merah RT/RW 003/18
3. Evaluasi Hasil
1. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali pengertian Diare
2. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit Diare
3. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali penyebab dari penyakit Diare
4. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali cara pencegahan penyakit Diare
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerachman. (2000). Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta ; EGC
Arief Mansjoer, dkk. (2000). Pengertian Diare.
Ali Zaidin, H. (2001). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional, Jakarta ; Widya Medika.
Alimul Azis, A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Madikal.
Behrman Etal. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta ; EGC.
Depkes RI, (1999). Indonesia Sehat 2010, Jakarta
Effendy nasrul, (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Masyarakat. Edisi III. Jakarta : EGC
Ester Monika, (2005). Pedoman Perawatan Pasien, Jakarta ; EGC
Ester Monika, Tim Pengajar Keperawatan Komunitas, 2006 Panduan Pengalaman Belajar Lapangan
Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Friedman, (1998). Keperawatan keluarga. Jakarta : EGC
Marsjoer Arief (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesulapius
Ngastiah (1999).Perawatan Anak Sakit : Jakarta ; EGC